Kontrol Infeksi Pada Dunia Kedokteran Gigi
Nama
: Asih Puspa Hati
NIM
: 04/181085/KG/07862
Pembimbin Pembimbing g : drg. E.Riyati E.Riyati T.A., T.A., M.Kes M.Kes
BAGIAN BEDAH MULUT FAKULT AKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN GIGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2009 1
BAB I PENDAHULUAN
Kedokteran gigi merupakan salah satu bidang yang rawan untuk terjadinya kontaminasi silang antara pasien-dokter gigi, pasien-pasien dan pasien-perawat. Menurut Menurut Anonim Anonima (2008), (2008), adanya adanya medical padaa reka rekam m medi mediss dapa dapatt medical history history pad memper mempermud mudah ah dokter dokter gigi gigi untuk untuk mencur mencurigai igai adanya adanya penyak penyakit it infeks infeksii yang yang diderit dideritaa pasien pasien.. Namun Namun,, tidak tidak semua semua pasien pasien dengan dengan penyak penyakit it infeks infeksii dapat dapat langsu langsung ng diiden diidentifi tifikas kasii oleh oleh medical pemeri eriks ksaa aan n fisi fisik, k, atau atau test test medical history history,, pem laborat laboratori orium. um. Keterb Keterbatas atasan an ini lah yang yang mengan mengantar tar para para pelaku pelaku medis medis untuk untuk menerapkan konsep pencegahan universal. Pencegahan universal mengacu pada metode kontrol infeksi pada semua darah manusia dan cairan tubuh (pada bidang kedokt kedokteran eran gigi: gigi: saliva saliva)) yang yang diperla diperlakuk kukan an dengan dengan sama sama jika jika diketah diketahui ui telah telah terinfeksi terinfeksi HIV, HIV, HIB, dan patogen patogen lain yang dibawa dibawa darah. Pencegahan Pencegahan universal universal adalah prosedur kontrol infeksi yang diterapkan pada semua pasien. Pada Pada klinik klinik dental, dental, saliva saliva pasien pasien,, dental dental plak, plak, darah, darah, pus, pus, dan cairan cairan krevik krevikular ular dapat dapat teraero teraerosol sol dan mening meninggalk galkan an noda. noda. Mikroo Mikroorg rganis anisme me dapat dapat menyatu dengan material-material tersebut dan menyebabkan infeksi hingga dapat menularkan penyakit. Beberapa penyakit yang paling umum adalah influenza, penum penumoni onia, a, TB, herpes herpes,, hepatit hepatitis is dan AIDS AIDS (Anoni (Anonim ma,2008) ,2008).. Salah Salah satu satu cara cara pencegahan terjadinya cross-infection adalah dengan penerapan kontrol infeksi yang baik dan benar. bena r.
2
BAB II ISI
Dasar Pemikiran Kontrol Infeksi Dental dan Kesalamatan Kerja
Dasar pemikiran untuk kontrol infeksi adalah untuk “mengkontrol” infeksi iatrog iatrogeni enik, k, nosok nosokomi omial al dianta diantara ra pasien pasien dan paparan paparan potens potensial ial pada pada petuga petugass kesehatan kesehatan terhadap penyakit penyakit selama perawatan. Istilah “kontrol penyakit atau kont kontro roll infek infeksi si”” tida tidak k bera berarti rti penc penceg egah ahan an total total terha terhada dap p infek infekss iatr iatrog ogen enik ik,, nosokomial diantara pasien dan paparan selama perawatan terhadap darah dan material yang berpotensi menginfeksi lainnya, namun istilah tersebut memiliki pengertian mengurangi resiko transmisi penyakit (Kohli dan Puttaiah, 2007). Pada Pada dunia dunia kedokt kedoktera eran n gigi, gigi, penyak penyakit it dapat dapat ditulark ditularkan an dari dari pasien pasien ke pasien, dokter gigi ke pasien, dan pasien ke dokter gigi, jika tindakan pencegahan yang memadai tidak dilaksanakan. Menurut Kohli dan Puttaiah (2007), beberapa cara penularan penyakit berdasarkan keparahannya antara lain: 1. Perk Perkut utan aneu euss (resi (resiko ko ting tinggi gi)) Inokulasi mikroba dari darah dan saliva yang ditularkan melalui jarum atau benda tajam. 2. Kontak Kontak langsu langsung ng (resik (resiko o ting tinggi) gi) Tersent ersentuh uh atau terpapa terpaparny rnyaa kulit kulit yang yang tidak tidak utuh utuh terhada terhadap p lesi lesi oral oral yang yang menginfeksi, permukaan jaringan yang terinfeksi, atau cairan yang terinfeksi, percikan cairan yang terinfeksi. 3. Inhalasi Inhalasi aerosol aerosol atau atau droplet droplet yang yang mengandu mengandung ng patogen patogen (resiko (resiko sedang) sedang) Menghirup bioaerosol yang mengandung material infektif saat menggunakan
handpiece dan scaler atau droplet nucleii yang berasal dari batuk. 4. Kont Kontak ak tida tidak k langs langsun ung g melal melalui ui Meny Menyen entu tuh h perm permuk ukaan aan bend bendaa mati mati yang yang terk terkon ontam tamin inas asii pada pada ruan ruanga gan n perawatan atau ruang operasi.
3
Resiko transmisi penyakit bervariasi tergantung dari daya tahan tubuh host , virulen virulensi, si, infekt infektivi ivitas tas organ organism isme, e, dosis dosis atau jumlah jumlah mikroo mikroorg rgani anisme sme,, waktu waktu pemaparan, dan cara transmisi. Kontrol terhadapa virulensi organisme patogen atau mengurangi kerentanan pasien adalah hampir tidak mungkin. Petugas klinis harus mengerti tentang proses proses penyakit, penyakit, route transmisi, metode mengkontro mengkontroll transm transmisi isi,, dan mengim mengimplem plement entasi asikan kan kontro kontroll infeks infeksii selama selama prakte praktek k untuk untuk memutu memutuss rantai rantai infeks infeksi. i. Imunis Imunisasi asi terhada terhadap p penyak penyakit, it, pengg pengguna unaan an perala peralatan tan pelindung, kontrol pada teknik dan tempat kerja, disinfeksi permukaan/peralatan, sterilisasi instrumen yang kritis dan semi-kritis, dan penggunaan protokol aspetik selama perawatan (Kohli dan Puttaiah, 2007). Penyakit infeksi yang biasa dijumpai pada bidang kedokteran gigi dan cara transmisinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Penyakit Infeksi yang Dijumpai Pada Bidang Kedokteran gigi (Kohli dan Puttaiah, 2007) 4
5
s ’ g n i d l u ) a p 7 0 S 0 i s 2 , a h k a i f i i a t s t a l u K P i s n a a t d i p l a d h o A K . 2 ( l e b a T
Imunisasi Pekerja Yang Terlibat Dalam Perawatan Dental
6
Pekerja Pekerja pada pada bidang bidang kedokt kedokteran eran gigi gigi memilik memilikii resiko resiko pemapar pemaparan, an, dan terinfeksi terinfeksi oleh organisme organisme penginfeksi penginfeksi.. Imunisasi Imunisasi bertujuan bertujuan untuk mengurangi jumla jumlah h pekerj pekerjaa yang yang memilik memilikii penyak penyakit it terseb tersebut ut dan mengur mengurang angii terjad terjadiny inyaa transmisi penyakit terhadap pekerja lain dan pasien. Imunisasi merupakan bagian yang yang pent pentin ing g dari dari prog progre rem m penc penceg egah ahan an dan dan kont kontro roll infek infeksi si,, dan dan pera peratu turan ran imunisasi menyeluruh harus diberlakukan pada semua fasilitas yang menyediakan perawatan dental (Kohn dkk , 2003). Menurut Kohli dan Puttaiah (2007), pada negara berkembang imunisasi sudah sudah menjadi menjadi bagian bagian hidup. hidup. Imunisasi Imunisasi merupakan garis pertahanan pertahanan terdepan terhadap penyakit infeksi. Beberapa imunisasi yang umum diterima pada saat seseorang masih kanak-kanak tercantum pada tabel dibawah ini.
Vaksin
Penyakit
Hepatitis A
Infeksi virus hepatitis A
Hepatitis B
Infeksi virus hepatitis B
Varicella
Chicken pox (cacar)
MMR
Measles, Mumps dan Rubella
DPT
Diphtheria, Pertussis dan Tetanus
Rubeola
German Measles
Meningitis
Meningitis
Polio
Poliomyelitis Tabel 3. Vaksin Pada Anak-Anak Yang Umum (Kohli dan Puttaiah, 2007)
Menurut Anonim b (2009), imunisasi anak rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia yang diwajibkan adalah imunisasi BCG, Hepatitis B, Polio, DPT, dan campak campak.. Sedang Sedangkan kan imunis imunisasi asi Hib, Hib, MMR, MMR, Tifoid, ifoid, Hepatit Hepatitis is A, dan Varisela arisela merupakan imunisasi yang dianjurkan. Menurut Menurut Kohn dkk (2003), imunisasi yang sanagt dianjurkan untuk para pekerja di bidang kesehatan tercantum pada tabel dibawah ini.
7
n a t a h e s e K a j r e k e P a r a P k u t n ) U 3 n 0 a 0 2 k r ( u k j k n d a i n D h t o a g K n a S g n a y i s a s i n u m I . 4 l e b a T
Hand Hygiene
8
Higi Higien enit itas as tang tangan an (mis (misaln alnya ya:: cuci cuci tang tangan an,, anti antise septi ptik k tang tangan an,, atau atau mengurang angii patogen patogen poten potensia siall pada pada tangan tangan dan ini surgical surgical hand antisepsis antisepsis ) mengur mengurangi resiko transmisi organisme ke pasien atau pekerja kesehatan lainnya. Mikrob Mikrobaa flora flora kulit, kulit, pertama pertama kali kali dikemu dikemukak kakan an pada pada tahun tahun 1938, 1938, terdiri terdiri dari dari mikroorganisme transient dan resident . Trans Transient ient flora, flora, yang yang berkol berkoloni oni pada pada lapisan superfisial kulit mudah untuk dihilangkan dengan rutin mencuci tangan. Mikroo Mikroorga rganis nisme me tersebu tersebutt sering sering didapa didapatka tkan n pekerja pekerja keseha kesehatan tan selama selama kontak kontak langsu langsung ng dengan dengan pasien pasien atau atau permuk permukaan aan lingku lingkunga ngan n yang yang terkon terkontam tamina inasi; si; organisme ini sering berkaitan dengan health-care–associated infections . Resident
flora melekat pada lapisan lebih dalam pada kulit dan sulit dihilangkan dan tidak terlalu berhubungan dengan infeksi (Kohn dkk , 2003). Menurut Kohli dan Puttaiah (2007), urutan prosedur dalam routine handwash adalah: 1. Lepask Lepaskan an perhi perhiasa asan n dan jam jam tangan tangan serta serta perik periksa sa tangan tangan 2. Basa Basahi hi tan tanga gan n deng dengan an air hang hangat at 3. Tuang uangka kan n sab sabun un secu secuku kupn pnya ya 4. Goso Gosokk kkan an perm permuk ukaan aan tangan tangan deng dengan an kera keras, s, terma termasu suk k dise disekit kitar ar jempo jempoll dan dan jari-jemari sekitar 30-60 detik 5. Cuci Cuci tangan tangan dengan dengan air air hangat hangat untu untuk k menghi menghilan langka gkan n sabun sabun 6. Keringk Keringkan an tangan tangan dengan dengan handuk handuk kertas kertas 7. Peri Perik ksa tan tangan gan dari dari luk luka seper eperti ti gores oresan an,, luka luka,, dan memar emar dan obat obatii seperlunya. 8.
Gunakan single-use-disposable gloves
Metode Metode yang yang dipilih dipilih untuk untuk kebers kebersiha ihan n tangan tangan tergan tergantun tung g pada pada jenis jenis prosedur, tingkat kontaminasi, dan persistensi aksi antimikroba yang diinginkan pada tangan. Pemilihan metode ini dapat dilihat pada tabel 5.
9
Gambar 1. Handwashing and Handcare (Kohli dan Puttaiah, 2007) Metode
Agen
Tujuan
Durasi (min)
Indikasi
Routine Air dan sabun sabun non-antimik non-antimikroba roba Menghilan Menghilang-kan g-kan 15 detik handwash tanah dan mikroorganisme transient Antiseptic Air Air dan dan sabu sabun n anti antimi mikr krob obaa Menghilang-kan handwash (misal chlorhexidin chlorhexidine, e, iodine iodine dan dan memb membun unuh uh iodophors, chloroxyleno chloroxylenol l mikro-organisme dan iodophors, [PCMX], triclosan) triclosan) transi nsient dan dan mengurangi resident flora Antiseptic Alcohol-based hand rub hand rub
Menghilang-kan dan dan memb membun unuh uh mikro-organisme transi nsient dan dan mengurangi resident flora
Sebelum dan setelah merawa merawatt setiap setiap pasien pasien (misal sebelum mema memaka kaii dan dan sete setela lah h melepas glove). Setelah 15 detik menyentuh benda yang berkontaminasi dengan darah atau saliva dengan tangan tela telanj njan ang. g. Sebe ebelum lum meninggalk meninggalkan an ruangan ruangan Gosok-kan dental dental.. Ketika Ketika terlih terlihat at tan tangan gan hing hingga ga tanah. Sebelum agen kering memakai glove kembali setela setelah h melepa melepass glove glove yang yang robe robek, k, tert tertus usuk uk atau terkoyak
Air Air dan dan sabu sabun n anti antimi mikr krob obaa Menghilang-kan 2-6 menit Sebelum memakai Surgical (misal chlorhexidin chlorhexidine, e, iodine iodine dan dan memb membun unuh uh glov gloves es beda bedah h ster steril ilee iodophors, chloroxyleno chloroxylenol l mikro-organisme Ikut antisepsis dan iodophors, Ikutii petu petunj njuk uk untuk prosedur operasi triclosan) [PCMX], triclosan) transi nsient dan dan pabrik untuk mengurangi produk surgical Air dan sabun non-antimikroba diikuti dengan produk alcoholproduk alcoholbased hand rub dengan aktivitas persisten
Tabel 5. Metode M etode dan Indikasi Hand-Hygiene (Kohn dkk , 2003)
10
Produk Produk pencuci pencuci tangan, tangan,
termasu termasuk k sabun sabun non-anti non-antimiro miroba ba dan produk produk
antiseptik, dapat terkontaminasi atau mendukung pertumbuhan mikroorganisme. Produk cair harus disimpan dalam wadah tertutup dan disalurkan dari tempat penyimpanan sekali pakai atau kontainer yang dicuci dan dikeringkan sebelum pengisian ulang. Sabun tidak boleh ditambahkan pada dispenser kosong sebagian, karena karena ini dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n kontam kontamina inasi si bakter bakteri. i. Cara Cara penyim penyimpan panan an dan pengeluaran pengeluaran produk-produk produk-produk sesuai dengan dengan petunjuk petunjuk pabrik pabrik (Kohn dkk , 2003). Mencuci tangan beberapa kali per hari dengan sabun cenderung membuat kulit kering. Pada akhir setiap sesi (selama istirahat makan siang, atau pada akhir hari klinik klinik)) pakaila pakailah h emolie emolient nt / krim krim kulit kulit yang yang berkua berkualita litass baik baik untuk untuk perawat perawatan an tangan (Kohli dan Puttaiah, 2007). Menurut Menurut Kohn dkk (2003), walaupun hubungan antara panjang kuku dan infeksi luka tidak diketahui, menjaga kuku tetap pendek adalah lebih baik karena mayoritas flora pada tangan ditemukan dibawah kuku tangan. Kuku tangan harus cukup pendek hingga dapat dibersihkan dan mencegah robeknya gloves.
Peralatan Pelindung Personal ( Personal Protective Equipment/ PPE) PPE)
(PPE)) yang yang bias biasaa digu diguna naka kan n dala dalam m Persona Personall Protec Protective tive Equipment Equipment (PPE perawatan gigi adalah sarung tangan sekali pakai (steril atau non-steril), pelindung mata, perisai wajah, masker, gaun dan yang digunakan untuk melindungi tubuh pribadi dari darah dan cairan tubuh dan bahaya kimia. Fungsi utamanya adalah mengontrol kontaminasi silang dan tidak mencegah penyebaran mikroba. Sebagai contoh, beberapa virus adalah lebih kecil daripada pori-pori mikroskopis dalam uji sarung tangan lateks dan karenanya memiliki probabilitas yang melewati bahan saru sarung ng tang tangan an.. Kesim Kesimpu pulan lanny nyaa adal adalah ah saru sarung ng tang tangan an dima dimaks ksud udka kan n untu untuk k mengurangi jumlah paparan partikel virus dari cairan tubuh dan bukan untuk benar-benar mencegah kontak dengan virus (Kohli dan Putta iah, 2007). 1. Masker Mask Masker er pada pada kedo kedokt ktera eran n gigi gigi digu diguna naka kan n untu untuk k meng mengen enda dali likan kan papa paparan ran terhadap rongga mulut dokter dan mukosa hidung terhadap material infeksius 11
dan darah serta cairan rongga mulut pasien (Kohli dan Puttaiah, 2007). Sebuah masker bedah melindungi terhadap mikroorganisme yang dihasilkan oleh para pemak pemakain ainya, ya, dengan dengan > 95% efisie efisiensi nsi filtras filtrasii bakteri bakteri,, dan juga juga melindu melindungi ngi pengg pengguna unanya nya dari dari partik partikel el besar besar yang yang mungki mungkin n mengan mengandun dung g patog patogen en dari dari darah atau mikroorga mikroorganisme nisme infeksius lainnya. Pada saat diperlukan diperlukan isolasi pencegahan infeksi udara (misalnya, untuk pasien pasien TB), Institut Institut Nasional untuk Keselamatan Keselamatan dan Kesehatan Kesehatan Kerja (NIOSH) (NIOSH) mengeluarka mengeluarkan n sertifikat sertifikat untuk untuk penggunaan particulate-filter respirator (misal: N95, N99, atau N100). N95 memiliki memiliki kemampuan kemampuan untuk menyaring menyaring partikel partikel 1-μm dengan dengan filter efisiensi >95% (penyaring kebocoran <5%), memberikan tingkat aliran <50 L / min (yaitu, perkiraan laju aliran udara maksimum pekerja kesehatan saat bernafas). Data menunjukk menunjukkan an ukuran ukuran infectious adalah berinti berinti 1-5 μm; oleh oleh infectious droplet droplet adalah karena itu, respirator yang digunakan dalam pengaturan layanan kesehatan harus dapat efisien menyaring partikel terkecil dalam kisaran ini. Mayoritas masker masker bedah bedah tidak tidak berser bersertif tifikas ikasii NIOSH NIOSH sebaga sebagaii respirator, dan dan tida tidak k melindungi penggunanya dari paparan TB (Kohn dkk , 2003). Menurut Kohli dan Puttaiah (2007), masker yang menempel pada garis mata dapat dibuang setiap kali pakai. Setiap kali menggunakan masker, pekerja kesehatan harus membuangnya setelah merawat satu pasien. Jika prosedur melampaui 25-30 menit, mungkin perlu untuk mengganti masker dengan yang baru. Ketika terlihat kontaminasi atau percikan yang berulang-ulang, masker baru harus digunakan setelah mencuci muka dan mata (jika diperlukan).
2. Peli Pelind ndun ung g Mata Mata Pada dunia kedokteran gigi dapat pelindung mata dapat berupa goggles , glass polikarbon polikarbonat at dengan dengan sisi-perisai, sisi-perisai, face-shield dan prescription prescription glasses dengan side-shields sekali sekali pakai. pakai. Walaupun alaupun sudah sudah memaka memakaii side-shields, masker harus tetap dipakai untuk mengkontrol paparan percikan dari side. Kebanyakan Kebanyakan kacamata setidaknya setidaknya harus dibersihka dibersihkan n dengan dengan sabun sabun dan air pada akhir setiap sesi atau ketika tampak terkontaminasi. Pada saat t model, 12
model, l, gigi gigi pals palsu, u, memot memoton ong g kabe kabell dan dan melak melakuk ukan an peke pekerja rjaan an trimming mode laborat laboratori orium um atau atau selama selama pengol pengolahan ahan ulang ulang pada pada instru instrumen men,, penggu penggunaa naan n pelind pelindung ung mata mata adalah adalah suatu suatu keharu keharusan san untuk untuk mengur mengurang angii kemun kemungki gkinan nan terpapar bahan berbahaya dan partikel keras yang dapat merusak mata (Kohli dan Puttaiah, 2007).
3. Paka Pakaia ian n Pelin Pelindu dung ng Pakaian Pakaian pelindung pelindung dan peralatan peralatan (misalnya, (misalnya, gaun, jas laboratorium laboratorium,, sarung sarung tangan tangan,, masker masker,, dan pelind pelindung ung mata atau pelind pelindung ung wajah) wajah) harus harus dipa dipaka kaii untu untuk k menc mencega egah h kont kontam amin inas asii dari dari pakai pakaian an yang yang dike dikena naka kan n dan dan melindungi melindungi kulit pekerja kesehatan dari paparan paparan darah dan zat tubuh lainnya. Leng Lengan an baju baju haru haruss cuku cukup p panj panjan ang g untu untuk k melin melindu dung ngii lenga lengan n saat saat baju baju dikena dikenakan kan.. Pekerja Pekerja keseha kesehatan tan harus harus mengga mengganti nti pakaia pakaian n pelind pelindung ung ketika ketika menja menjadi di terli terliha hatt koto kotorr dan dan terte tertemb mbus us oleh oleh dara darah h atau atau cairan cairan lain lain yang yang berpotensi berpotensi infeksius. infeksius. Semua pakaian pakaian pelindung pelindung harus dibersihkan dibersihkan sebelum sebelum mening meninggal galkan kan pekerja pekerjaan an daerah daerah (Kohn (Kohn dkk , 2003 2003). ). Paka Pakaia ian n beda bedah h haru haruss terbuat dari bahan yang dapat dicuci dengan mesin dengan deterjen yang pada suhu 65 oC untuk membasmi kontaminasi mikroba yang potensial.
4. Saru arung tan tang gan Sarung Sarung tangan tangan dapat dapat berupa berupa single-use-disposab single-use-disposable le non-sterile non-sterile exam digunakan gloves atau single-use-disposabl single-use-disposablee sterile surgical gloves dapat digunakan dalam mulut pasien (Kohli dan Puttaiah, 2007). Menurut Kohn dkk (2003), beberapa tipe gloves dan indikasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
13
s e v o l G i s ) a 3 k i 0 d 0 ( n 2 I k n k a d d n e p h o i T K . 6 l e b a T
14
Sterilization and Disinfection of Patient-Care Items
Barang-barang Barang-barang yang bersentuhan bersentuhan dengan pasien (instrumen (instrumen dan peralatan peralatan dental) dikategorikan sebagai kritis, semicritical, atau nonkritis, tergantung pada potensi potensi risiko infeksi infeksi yang berhubung berhubungan an dengan dengan penggunaan penggunaannya. nya. Barang-barang Barang-barang kritis adalah yang digunakan untuk menembus jaringan lunak atau tulang memiliki risiko risiko terbesar penularan penularan infeksi infeksi dan harus disterilkan disterilkan dengan dengan panas. panas. BarangBarang barang semicritical menyentuh menyentuh kulit atau membran membran mukosa mukosa yang tidak utuh dan memil memilik ikii risik risiko o penu penular laran an lebih lebih rend rendah ah;; karen karenaa mayo mayorit ritas as baran barang-b g-bara arang ng
semicritical dalam kedokteran gigi adalah toleran terhadap panas, mereka juga harus disterilkan dengan menggunakan panas. Jika barang semicritical sensitif terhad terhadap ap panas, panas, maka maka dapat dapat menggu menggunak nakan an desinf desinfeks eksii tingka tingkatt tinggi tinggi.. Barang Barang nonkritis memiliki resiko penularan infeksi yang paling rendah, karena hanya berkontak dengan kulit yang utuh, yang berfungsi sebagai barier yang efektif untuk untuk mikroo mikroorga rganis nisme. me. Pada Pada sebagi sebagian an besar besar kasus, kasus, member membersih sihkan kan,, atau atau jika jika tampak kotor, membersihkan diikuti oleh desinfeksi yang telah terdaftar pada EPA-rumah EPA-rumah sakit sudah memadai.
Kategori
Definisi
Instrumen dental/barang
Kritis
Penetrasi ja jaringan lu lunak, be berkontak Instru Instrumen men bedah, bedah, periodontal dengan tulang, masuk kedalam atau scaler, scalpel blades, bur bedah berkontak dengan aliran darah atau jaringan lunak lainnya.
Semikriti itis
Kontak me membran mukosa atau kulit Kaca mulut, kondensor amalgam, yang tidak utuh; tidak berpenetrasi sendok sendok cetak cetak reusable, dent dental al pada jaringan lunak, tidak berkontak handpiece* dengan tulang, tidak masuk kedalam atau berkontak dengan aliran darah atau jaringan lunak lainnya
Non-kritis itis
Berkontak tak den deng gan ku kulit yang ang ut utuh
radiograf raf,, manset manset Head/cone radiog tensi, facebow, pulse oximeter.
* Walaupun alaupun dental masuk dalam dalam katego kategori ri barang barang semicri semicritica tical, l, dental handpiec handpiecee masuk sterilisasinya harus menggunakan panas dan bukan sekedar disinfektan highlevel Tabel 7. Infection-control categories of patient-care instrumentses Kohn dkk (2003) 15
Menurut Kohn dkk (2003), instrumen dental yang tahan panas biasanya disterilisasi menggunakan alat-alat dibawah ini yang telah mendapatkan sertifikasi kelayakan penggunaan medis oleh FDA. 1.
Uap dibawah tekanan (autoclaving ) Di antara antara metode metode sterili sterilisas sasi, i, sterili sterilisas sasii uap adalah adalah yang yang paling paling diandalkan dan ekonomis. Sterilisasi uap digunakan barang-barang critical dan semicritical yang yang tidak tidak sensiti sensitiff terhad terhadap ap panas panas dan kelemb kelembaban aban.. Sterilisasi uap memerlukan pemaparan langsung dari setiap item untuk langsung menguapinya pada suhu dan tekanan pada jangka waktu tertentu untuk membunuh mikroorganisme. Dua tipe dasar sterilisasi uap adalah perpindahan gravitasi dan high-speed prevacuum sterilizer. Menurut Lakshamn dkk (2002), prinsip kerja autoclave adalah pada saat air dipanaskan pada lingkungan yang tertutup, titik didihnya naik bersa bersamaan maan dengan dengan suhu suhu uap keselu keseluruh ruhan, an, contoh contohnya nya apda apda 104kPa 104kPa (15 p.s.i) suhu uap adalah 121 (tabel 8). Fenomena ini dimanfaatkan sterilisasi uap oleh oleh autocl autoclave ave..
Sederhanany Sederhananya, a, sebuah sebuah autoclave autoclave memanfaatkan memanfaatkan
tekanan cooker dengan dengan ruanga ruangan n double-walled atau jacketed; uap bersi bersirku rkulasi lasi dibawah dibawah tekana tekanan n dalam dalam chamber , diman imanaa objek bjek yang ang disterilisasi (muatan) telah ditaruh. Setelah sterilisasi selesai, pengeringan muatan bersamaan dengan evakuasi uap. Pengeringan dapat dipercepat dengan penyedotan udara yang hangat dan terfiltrasi dalam chamber.
Gambar 2. Autoclave (Anonimd, 2009) 16
Gambar 3. Prinsip kerja autoclave pada kedokteran gigi (Samaranayake dan Jones , 2002)
Tekanan kPa
Waktu tunggu minimal (min)
Waktu siklus keseluruhan (min)
30
69
3
20
126 - 129
20
104
10
30
121 -124
15
138
15
40
115 - 118
10
207
30
50
Temprature (0C)
p.s.i
134 -138
Tabel 8. Kombinasi waktu-Suhu yang dibutuhkan strerilisasi dengan autoclave (Samaranayake dan Jones , 2002)
2.
Dry Heat Menurut Kohn dkk (2003), strerilisasi dry heat digunakan untuk sterilisasi material yang dapat rusak oleh sterilisasi panas yang lembab (misalnya, bur dan beberapa instrumen ortodontik). Walaupun dry heat memiliki keuntungan biaya operasional yang rendah dan tidak korosif, namum membutuhkan waktu proses yang lama dan tempratur yang tinggi sehingga tidak cocok untuk beberapa barang dan instrumen. 17
Parameter
Tempratur
Slow Cycle
1600C (320oC)
Waktu sterilisasi 120 menit
Fast Cycle
Rapid Heat
170oC (340oF)
190o C (375oF)
60 menit
6-12 menit
Tabel 9. Parameter Sterilisasi Dry-Heat (Kohli dan Puttaiah, 2007) Sterilisasi dry heat yang digunakan dalam kedokteran gigi meliputi
static-air dan forced-air types: •
Tipe static-air
biasan biasanya ya disebu disebutt tipe tipe sterili sterilisas sasii oven oven . Kumpar Kumparan an
pemanas di bagian bawah atau sisi unit menyebabkan udara panas naik ke dalam ruangan melalui konveksi alami. •
Tipe forced-air types ini dikenal juga sebagai sterilisasi rapid heat-
transfer. Udara panas disirkulasikan ke seluruh ruang pada kecepatan tinggi, hal ini memungkinkan transfer energi dari udara ke instrumen yang lebih cepat, sehingga mengurangi waktu yang diperlukan untuk sterilisasi.
Gambar 4. Dry Heat Sterilizer. Manufactured by Alpha Medical (Anonime, 2009 )
3.
Unsaturated chemical vapor Menurut Kohn dkk (2003), sterilisasi unsaturated chemical vapor melib melibat atka kan n pema pemana nasa san n laru larutan tan kimi kimiaa alko alkoho holl prim primer er deng dengan an 0.23 0.23% % 18
formaldehyde pada ruangan tertutup bertekanan. Unsaturated Unsaturated chemical mensterilisasi si vapor mensterilisa
instrumen instrumen
carb carbon on
(misal al stee steel l (mis
bur bur
denta ental) l)
menghasilkan korosi yang lebih sedikit dibandingkan sterilisasi uap karena rendahnya tingkay air yang terdapat selama siklus. Instrumen harus dalam keadaan kering sebelum sterilisasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jamani dkk (1995), dilakukan evaluasi kine kinerja rja dari dari 2 autoclave , 27 dry-heat dry-heat oven dan 2 boiling-water boiling-water device yang digu diguna naka kan n untu untuk k steri sterili lisa sasi si inst instru rume men n gigi gigi.. Selai Selain n itu, itu, pene penelit litia ian n ini ini juga juga menggunak menggunakan an metode metode kultur kultur untuk untuk menguji menguji efisiensi efisiensi sterilisasi sterilisasi kimia. Dalam menguji dry-heat oven , yang semuanya adalah model Aesculap, 1 dari 27 gagal untuk menghasilkan sterilisasi yang memadai. Terdapat isolasi Staphylococcus Sebuah studi studi yang yang dilakuk dilakukan an oleh oleh Field Field dkk epidermidis dan Micrococcus sp . Sebuah (1988) mengevaluasi kinerja dari 157 157 otoklaf menemukan bahwa bahwa 6 dari 157 gagal menghasilkan sterilisasi yang memadai. Kita dapat menyimpulkan bahwa kinerja dari oven panas kering dapat diteri diterima ma sebaga sebagaii metode metode steril sterilisa isasi si namun namun butuh butuh waktu waktu yang yang panjan panjang g untuk untuk mencapai suhu 160 oC. Kerugian lain adalah bahwa sebagian dry-heat oven tidak memiliki uninterrupted uninterrupted cycle, yang mengamankan terhadap gangguan sterilisasi. Pertum Pertumbuh buhan an bakteri bakteri Staphy Staphyloc lococcu occuss aureus aureus terisol terisolasi asi dari dari alat-ala alat-alatt disterilkan disterilkan dengan dengan boiling-water menunjukk ukkan an bahwa bahwa boilingboiling-water device. Hal ini menunj
water device bukanlah metode yang efektif untuk sterilisasi. Martin dkk (1985), mengevaluasi efisiensi perangkat air mendidih menunjukkan bahwa boiling-water bahkan tidak tidak dapat dapat bertin bertindak dak sebaga sebagaii disinf disinfeka ekatan tan dan harus harus ditola ditolak k device bahkan sebagai metode sterilisasi. Pada 100 instrumen dental disterilkan dengan cara kimia (Savlon hospital concentrate solution; chlorohexidine gluconate 1.5% w/v and cetrimide 15% w/v) dengan dengan laju laju pengen pengencera ceran n 35 ml dibuat dibuat hingg hinggaa 1 liter dengan dengan air (yang (yang tidak tidak diperik diperiksa sa steril sterilitas itasnya nya). ). Terdapa erdapatt isolas isolasii bakteri bakteri dan jamur jamur dari dari 60 sampel sampel.. Mikroorganisme yang diidentifikasi adalah: •
Gram Gram + ve: ve: Staphyl Staphylococ ococcus cus aureus aureus,, Staph. Staph. epidermi epidermidis, dis, Bacillu Bacilluss sp., 19
Strept. Enterococci. •
Gram-ve: Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter sp.
•
Fungi: Aspergillus sp., Candida albicans. Pada penelitian Martin (1990), evaluasi efisiensi boiling-water device yang
digunakan di bawah pengawasan seorang ahli mikrobiologi, diidentifikasi adanya 81% mikroorga mikroorganisme nisme.. Hal ini menunjukk menunjukkan an bahwa air mendidih mendidih bahkan tidak dapat sebagai disinfektan. Praktisi yang masih menggunakan boiling-water device untuk sterilisasi menunjukkan bahwa mereka terus-menerus mengekspos pasien terhadap risiko infeksi silang. Hasil penelitian penelitian
Jamani Jamani dkk (1995), (1995), menunjukk menunjukkan an bahwa bahan-bahan bahan-bahan
desinfektan sterilisasi tidak memberikan sterilisasi yang cukup. Jadi, sterilisasi kimia tidak dianjurkan dalam praktek gigi untuk alasan berikut:
Secar Secaraa umum umum,, kuran kurang g memat mematik ikan an orga organi nism smee pato patoge gen n diba diband ndin ingk gkan an sterilisasi dengan cara lain
Tidak dapat dipantau secara biologis
Instru Instrumen men harus harus ditang ditangani ani secara secara asepti aseptik, k, dibilas dibilas dalam dalam air steril steril dan dikeringkan dalam handuk steril setelah sterilisasi kimia
Instrumen disterilkan dengan larutan kimia tidak dibungkus dan karenanya harus digunakan segera disimpan dalam wadah steril
Terlalu banyak waktu yang dibutuhkan, tidak kurang dari tiga jam dan biasanya dari enam sampai sepuluh jam
Dapat menimbulkan karat dan korosi dari instrumen
Agen Agen kimia kimia dapat dapat dengan dengan mudah mudah disala disalahgu hgunak nakan an oleh oleh asiste asisten n gigi gigi
Pada Pada duni duniaa kedo kedokt ktera eran n gigi gigi,, digu diguna naka kan n bebe beberap rapaa jenis jenis disi disinf nfek ektan tan.. Beberapa germisida yang umum digunakan dalam kedokteran gigi digolongkan dalam dalam tiga tiga katego kategori ri utama utama seperti seperti cairan cairan steril sterilants ants/di /disin sinfekt fektan an tingka tingkatt tinggi tinggi,, disinfektan permukaan tingkat menengah menengah & rendah, rendah, dan antiseptik. antiseptik.
20
1. Sterilants •
Glutaraldehyde
•
Chlorine dioxide
•
Hydrogen Peroxide
2. Disinfectants (Intermediate and Low Level) •
Hydrogen peroxide
•
Sodium Hypochlorite
•
Chlorine Dioxide
•
Iodophors
•
Synthetic Phenols
•
Quaternary Ammonia Compounds
Antiseptik (untuk penggunaan oral dan non-oral) 3. Antiseptik (untuk •
Active Chlorine Dioxide Germicides
•
Essential oil compunds
•
Chlorhexidine Compounds
•
Cetylpiridium compounds
•
Sanguinarine based compounds
• •
Parachlorometaxylenol compounds Other bacteriostatic/bactericidal compounds
Pada tabel berikut berikut menyajikan menyajikan beberapa sifat yang dimiliki dimiliki oleh beberapa beberapa jen jenis is
disi disinf nfek ekta tan n
(tab (tabel el
10) 10)
dan dan
penggunaannya (tabel 11).
21
bebe bebera rapa pa
disi disinf nfek ekta tan/ n/an anti tise sept ptik ik
sert sertaa
Disinfektan
Aktivitasnya Terhadap GPC GNB
Spora
TB
Tidak Teraktivasi oleh Aksi korosif Protein Sabun
Glutaraldehyde
++
++
++
++
±
-
+
Chlorine compounds
++
++
++
+
++
-
++ atau ±Ø
Iodophos
++
++
± atau -
+
+
-
-
Phenolics
++
++
-
+
±
-
+ atau ±
Alkohol (70%)
++
++
-
+
++
-
-
Chlorhexidine
++
+
-
-
+
++
-
Ø larutan buffer; buffer; GPC: Gram Positive Cocci; GNB: GNB: Gram Negative Bacilli; TB: Tubercle Bacilli ++: tinggi, +: sedang, -:rendah Tabel 10. Sifat Disinfektan yang Digunakan di Kedokteran gigi (Samaranayake dan Jones , 2002)
Tipe Disinfektan/ Antiseptik
Nama ama Da Dagang gang
Peng Penggu guna naa an pa pada Dental da Dental Surgery
CHLORHEXIDINES
Chlorhexidine gluconate liquid 4%
Hibiscrub surgical scrub
Cuci tangan
Chlor Chlorhe hexid xidine ine 2.5% 2.5% / Hibisol 70% alcoh alcohol ol soluti solution on handrub in a glycerine base
Hand rub
Chlorhe Chlorhexidi xidine ne 0.5% in Alcoholic 70% alcohol chlorhexidine
Disinfektan kulit sebelum biopsy perioral, bedah impaln, dan bedah periodontal
Bio Blue
untuk disinfeksi disinfeksi dental Biocide dental unit waterline dan botol penampungan
IODOPHORS
Povidon Povidonee iodine iodine 7.5% Betadine solution surgical scrub
22
Cuci tangan
Tipe Disinfektan/ Antiseptik
Nama ama Da Dagang gang
Peng Penggu guna naa an pa pada Dental da Dental Surgery
ALCOHOLS
Alcohol gel/solutions
Purell, Sterillium, Desderman
Hand rub
70% Isopropyl alcohol Azowipes wipes Cliniwipes
Disinfekta ktan n permuk permukaan aan keras keras bedah bedah or Disinfe atau permukaan luar handpiece
Ethanol and 1-Mikrozoid propanol alcohol spray
Disinfektan permukaan keras bedah
CHLORINE RELEASING AGENTS
Tumpa umpaha han n dara darah h atau atau caira cairan n tubu tubuh h Sodium Haz-Tabs Dichloroisocyanurate tablet or lainnya solution tablets 4.75 g granules (= 2.5 g available Presept Presept tablets chlorine) or granules or granules Disinfektan permukaan keras bedah
Sodium hypochlorite + Chloros detergent TRICLOSAN
Triclosan 2%
Aquasept
Disinfektan tangan
Stericol
Disinfe Disinfekta ktan n misal lantai
PHENOLIC
Hycolin 2% solution
permuk permukaan aan lingk lingkung ungan, an,
Disinfektan saluran suction
Halogen Halogenic ic alkyl alkyl +aryl +aryl Orotol phenolic
PERACETIC ACID
Peracetic acid
Nu-cidex Gigasept PA
Disi Disinf nfek ekta tan n tin tingkat kat ting tinggi gi untu untuk k instum instumen en yang yang labil labil terhad terhadap ap panas, panas, hanya hanya untuk untuk prosed prosedur ur dengan dengan resiko resiko sedang dan rendah
23
Tipe Disinfektan/ Antiseptik
Nama ama Da Dagang gang
Peng Penggu guna naa an pa pada Dental da Dental Surgery
SUPEROXIDISED SUPEROXIDI SED WATER
Electrolysed salt Sterilox solution produced by a dedicated generator
untuk disinf disinfeks eksii waterline Biocide untuk dental unit dan tabung penampungan
ALKALINE PEROXIDE
Alkaline based
peroxide Ster Sterile ilex x ultr ultra, a, Biocide untuk untuk disinf disinfeks eksii waterline Dentisept dental unit dan tabung penampungan
CITRIC ACID BASED
Edentin acid, Alpron tosychlora tosychloramide mide sodium sodium phenylalamine
untuk disinf disinfeks eksii waterline Biocide untuk dental unit dan tabung penampungan
Tabel 11. Disinfektan dan Antiseptik Tangan (Anonimf , 2009)
Kontrol Infeksi Lingkungan
Dalam praktek dokter gigi, permukaan lingkungan (yaitu, permukaan atau per peral alat atan an yang yang tida tidak k berk berkon onta tak k lang langsu sung ng deng dengan an pasi pasien en)) dapa dapatt menj menjad adii terkont terkontamin aminasi asi selama selama perawa perawatan tan.. Permuka Permukaan an tertent tertentu, u, terutama terutama yang yang sering sering tersentuh (misalnya, light handle , unit switches , dan tombol laci) dapat berfungsi sebagai tempat penampungan kontaminasi mikroba, meskipun tidak berhubungan langsung dengan penularan infeksi pada pasien ke pekerja kesehatan, maupun sebaliknya. Permukaan lingkungan dapat dibagi menjadi 2, yaitu clinical contact
surfaces dan housekeeping surfaces (Kohn dkk, 2003). dapat terkon terkontami taminas nasii langsu langsung ng dari dari material material Clinica Clinicall contact contact surfaces surfaces dapat pasien pasien baik dengan semprotan langsung atau percikan percikan yang terakumulasi terakumulasi selama prosedur dental atau melalui kontak dengan gloves pekerja kesehatan. Contohcontoh yang termasuk dalam clinical contact surfaces antara lain: light handle, peralata atan n dent dental al radio radiogr grafi afi,, sisi sisi kurs kursii komp komput uter er dent dental, al, tempa tempatt switches, peral penyimpanan material dental yang reusable, pegangan laci, countertops, pena, 24
telefon dan pegangan pintu (Kohn dkk, 2003). Menurut Kohli dan Puttaiah (2007), ( 2007), beberapa barang/peralatan yang memerlukan pelindung antara lain:
1. Dental Dental Unit Unit Light Light handl handles es 2. Dental Dental Unit Unit electri electrical cal or mechanic mechanical al contr controls ols 3. De Dent ntal al Chai Chairr Hea Head d Res Rest t 4. De Dent ntal al Cha Chair ir Arm Arm Rest Restss 5. Dental Dental Unit contr controls ols includ including ing the the Bracket Bracket Table Table 6. Highsp Highspeed eed Handpie Handpiece ce couplin couplings gs and hose hose (extend (extended ed 6 inches inches below below the coupling covering the hoses) 7. Slow Slow spee speed d moto motorr, coup coupli ling ng and and hose hose (ext (exten ende ded d 6 inch inches es belo below w the the coupling covering the hoses) 8. Air/wate Air/waterr syringe syringe and hose (extende (extended d 6 inches inches below below coupling coupling covering covering the hose) 9. Saliva Saliva ejecto ejectorr handpi handpiece ece and hose (extend (extended ed 6 inches inches below below coupli coupling ng covering the hose) 10. HVE handpiece and hose (extended (extended 6 inches below coupling coupling covering the hose) 11. X-ray unit handles and cone 12. X-ray Unit controls controls 13. Bite Block of of the Panoramic Panoramic X-ray Unit Unit 14. Intra Oral Oral Digital Digital Sensors Sensors 15. RVG equipm equipment entss 16. Apex locator locatorss 17. Endosonic Ultrasonic Units 18. 18. NITI Torqu Torquee control hand pieces Lapisan pelindung permukaan dan peralatan dapat mencegah kontaminasi tetapi ini sangat sangat efektif efektif bagi bagi permuk permukaan aan yang yang sulit sulit clinical clinical contact contact surfaces surfaces, tetapi dibersihkan. Yang termasuk lapisan pelindung adalah bungkus plastik bening, tas, seprai, tabung, dan plastic-backed kertas atau bahan lain yang tahan terhadap kelembaban. Karena penutup tersebut dapat terkontaminasi, mereka harus dihapus 25
dan dibuang dengan kondisi tangan yang masih bersarung. Sete lah menghilangkan lapisan pelindung, periksa permukaan untuk memastikan tidak ada yang kotor. Permukaan harus dibersihkan dan didesinfeksi hanya jika terdapat kontaminasi yang jelas (Kohn dkk, 2003).
Gambar 5. Light handles dan switch lampu harus dilapisi selama mengerjakan pasien dan dibuang setelah tiap satu pasien (Kohli dan Puttaiah, 2007)
26
Gambar 6. Air/water syringe, HVE, dan Air liur Ejector Syringe / kopling dapat dibungkus setidaknya 6 inci di bawah penghunbungnya. Pilihan lain adalah untuk disinfeksi antara kunjungan pasien. Keyboard dan Mouse komputer yang tahan air dapat baik didesinfeksi atau dilindungi antara pasien (Kohli dan Puttaiah, 2007) Bukti tidak mendukung bahwa permukaan rumah tangga (misalnya, lantai, dinding, dan tenggelam) menimbulkan risiko penularan penyakit dalam perawatan kesehatan gigi. Sebenarnya, penghilangan fisik mikroorganisme dengan menyeka atau menyikat mungkin sama pentingnya, jika tidak lebih begitu, daripada efek antimi antimikro kroba ba disedi disediaka akan n oleh oleh agen agen diguna digunakan kan.. Sebagi Sebagian an besar besar housekeeping perlu dibers dibersihk ihkan an hanya hanya dengan dengan deterje deterjen n dan air atau atau desinf desinfekta ektan n / surface perlu detergen yang sudah terdaftar EPA, tergantung pada sifat permukaan dan jenis dan tingkat kontaminasi (Kohli dan Puttaiah, 2007).
Pertimbangan Khusus
1. Dental Handpiece Meskipun tidak ada bukti epidemiologi menyangkut transmisi penyakit pad padaa
inst instru rume men n
ini, ini,
pene peneli liti tian an
tent tentan ang g high-spe high-speed ed
handpie handpiece ce
yang
menggunakan dye expulsio menunjukkan an adanya potensi tarikan tarikan kembali kembali expulsion n menunjukk cairan oral kedalam kompartemen internal handpiece. Hal ini menunjukkan bahwa material yang berasal dari pasien dapat dikeluarkan dalam mulut orang lain lain
pada pada
peng penggu guna naan an
sela selanj njut utny nya. a.
27
Pene Peneli liti tian an
meng menggu guna naka kan n
mode modell
laboratorium juga menunjukkan kemungkinan untuk retensi virus DNA dan virus lainnya di dalam kedua handpieces berkecepatan tinggi dan prophylaxis
angles (Kohn dkk, 2003). Metode Metode panas panas dapat dapat menste mensterilk rilkan an gigi gigi handpi handpieces eces dan perang perangkat kat intraoral lainnya yang melekat pada dental unit air atau waterlines. Untuk memproses setiap perangkat dental yang dapat dilepas dari dental unit air atau
waterlines , baik desinfeksi permukaan dengan bahan kimia atau pencelupan bahan germisida adalah metode yang dapat diterima. Gas etilen oksida tidak dapat dapat secara secara memada memadaii menste mensterilk rilkan an kompon komponen en intern internal al handpieces . Pada Pada evalua evaluasi si klinis klinis pada pada high-speed pembersih sihan an dan peluma pelumasan san high-speed handpieces handpieces , pember adalah adalah faktor faktor paling paling pentin penting g dalam dalam menent menentuka ukan n kinerja kinerja dan keawet keawetann annya. ya. Instruksi pabrik untuk pembersihan, pelumasan, dan sterilisasi harus diikuti erat dengan dengan baik baik memasti memastikan kan efektiv efektivitas itas proses proses dan handpi handpieces eces berumu berumur r panjang (Kohn dkk, 2003).
2. Sali Saliva va Ejec Ejecto tor r Aliran Aliran balik balik dari dari volume volume saliva saliva yang yang rendah rendah terjadi terjadi ketika tekana tekanan n dalam rongga mulut pasien kurang dari tekanan dalam evacuator. Penelitian menunjukkan bahwa aliran balik dalam pipa low-volume low-volume suction dapat terjadi dan adanya mikroorganisme dalam pipa yang ditarik kembali ke dalam mulut pasien pada saat terciptanya seal disekitar ujung saliva ejector (misal, pada saat pasien menutup bibir maka membentuk partial vacuum disekitar ujung ). Aliran balik inni merupakan sumber yang potensial untuk terjadinya ejector ). kontaminasi silang; kejadian ini tidak pasti karena tergantung kualitas seal yang terbentuk berbeda-beda diantara pasien (Kohn dkk, 2003).
3. Dent Dental al Rad Radio iogr grap aphy hy Pada Pada saat saat mengam mengambil bil radiog radiografi rafi,, potens potensii kontam kontamina inasi si silang silang antara antara peral peralatan atan dan permuk permukaan aan lingku lingkunga ngan n dengan dengan darah darah atau atau saliva saliva sangat sangat lah tinggi jika tidak mempraktekkan teknik aseptik. Gloves harus dipakai pada 28
saat saat meng mengam ambi bill gamb gambar ar radi radiog ogra rafi fi dan dan meme memega gang ng pake pakett film film yang yang terkon terkontam tamina inasi. si. Perlin Perlindun dungan gan person personal al lainnya lainnya (misal (misal masker masker,, protective
eyewear, dan gaun) harus dikenakan jika sepertinya terdapat percikan darah atai cairan tubuh tubuh lainnya. lainnya. Aksesoris Aksesoris radiograf intraoral yang toleran toleran terhadap terhadap panas telah tersedia dan barang-barang semicritical ini (misal film holding dan disterilkan dengan dengan panas sebelum digunakan digunakan (Kohn positioning positioning device ) harus disterilkan
dkk, 2003). Menurut Menurut Kohn dkk (2003), pada alat radiografi juga harus digunakan bahan pelindung, dan setiap permukaan yang ter kontaminasi harus dibersihkan dan didisinfekt didisinfektan an dengan dengan
EPA-reg EPA-register istered ed hospital disinfectant disinfectant aktivitas
rendah (misal, HIV dan HB) hingga intermediate-level (misal, tuberculocidal).
29
BAB III KESIMPULAN
Pada pencegahan infeksi dalam bidang kedokteran gigi, para klinisi dan perk perkerj erjan anya ya
haru haruss
memb member erla laku kukan kan
prin prinsi sip p universa universall
precau precaution tion,
yakni
memperlakukan semua pasien dengan sama seperti jika mereka memiliki penyakit infeksi. Pada uraian tentang alat-alat strerilisasi di bidang kedokteran gigi, maka dapat disimpulkan bahwa:
Proses autoclaving merupakan merupakan metode pilihan pilihan untuk untuk sterilisasi sterilisasi instrumen gigi karena efektif, cepat, aman dan menggunakan uninterrupted cycle
Dry-heat oven efektif, tetapi dianjurkan menggunakan uninterrupted cycle Cold sterilization-chemical disinfectant is tidak cocok untuk sterilisasi dalam praktek gigi
tidak efektif efektif untuk untuk steril sterilisa isasi si instrum instrumen en gigi, gigi, maka maka Boiling-water Boiling-water device tidak
boiling-water device harus disingkirkan
30
Daftar Pustaka
Anonima , 2008, Infection control routine for dental office, http://www.healthmantra.com/hctrust/art4.shtml,, Accessed 27/11/2009 http://www.healthmantra.com/hctrust/art4.shtml 27/11/2009 Anonim b , 2009, Jadwal imunisasi di Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Jadwal_imunisasi,, Accessed 27/11/2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Jadwal_imunisasi Anonimc , 2009, Infections Control In Dentistry, http://rapidshare.com/files/21206537/Infection_Control_in_Dentistry.rar Anonimd, 2009, Autoclave Vitale Plus 12, http://www.cristofoli.com/cristofoli/en/ http://www.cristofoli.com/cristofoli/en/,, Accessed 27/11/2009 27/11/2009 Anonime, 2009, Dental Equipment and Suppl,ies http://www.mchoralhealth.org/SEAL/step4.html,, Accessed 27/11/2009 http://www.mchoralhealth.org/SEAL/step4.html 27/11/2009 Anonimf , 2009, Zoning of Work Work Areas, use of Barrier for Protection of Equipment and Surface Disinfection, http://www.infectioncontrolservices.co.uk/dental_surgery_disinfection_zon ing.htm,, Accessed 27/11/2009 ing.htm 27/11/2009 Field Field EA, EA, Fiel Field d JK, JK, Marti Martin n MV. MV. Time, ime, stea steam, m, temp temper eratu ature re (TST (TST)) cont contro roll indicat indicators ors to measure measure essent essential ial sterili sterilizati zation on criteri criteriaa for autocl autoclave avess in general dental practice and the community dental service. British Dental Journal , 1988, 164(7):183-5. Jamani, F., Rababah, T., Qsous, R., Daameh, D., 1995, Testing Several Methods of Sterilization in Dental Practice, Eastern Mediterranean Health Journal, Volume 1 (1): 80-86 Kohl Kohlii A., A., Putta Puttaiah iah R., R., 2007 2007,, Infec Infecti tions ons Contr Control ol And Occupa Occupati tiona onall Safet Safetyy recommendations For Oral Health Professional , Dental Council of India, India Kohn, W.G., W.G., Collins, A.S., Cleveland J.L., Harte J.A., Eklund K.J., Malvitz D.M., 2003, Guidelines for Infection Control In Dental Health-Care Settings, MMWR; 23(17): 1-76 Martin MV, 1990, New concepts in cross infection control in dentistry, British Dental Journal Martin MV, MV, Bartzokas CA. The boiling of instruments in general dental practice: practic e: a misnomer for sterilization. British Dental Journal , 1985, 159(1):18-20.
31
Samaranayake, L.P., L.P., Jones, B.M., 2002, Essential Microbiology for Dentistry, 2nd Ed, Elsevier, China
32