Statistik Skalogram Sabtu, 06 Oktober 2012 Analisis Skalogram
Skalogram digunakan untuk menganalisis menganalisis pusat-pusat permukiman, khususnya
hirarki atau orde pusat-pusat permukiman. Subyek dalam hal ini diganti
dengan pusat permukiman, sedangkan obyek diganti dengan fungs pelayanan
atau kegiatan yang sifatnya juga mempunyai tingkatan (hierarki)Analisis
skalogram biasanya kemudian diberikan tambahan bobot untuk menghasilkan
analisis yang lebih baik. Dengan beberapa tambahan analisis, misalnya aturan
Marshall, ataualgoritm ataualgoritmaa Reed-Muench, tabel skalogram menjadi indikasi awal
analisis jangkauan pelayanansetiap fungsi dan pusat permukima p ermukiman n yang dihasilkan.
Tahapan dalam analisis skalogram yaitu:
o
Identifikasi semua kawasan perkotaan yang ada
o
Perhitungan jumlah penduduk di setiap kawasan perkotaan
o
Identifikasi fungsi-fungsi perkotaan yang ada di setiap kawasan perkotaan
Proses tabulasi dan pengurutan, sehingga keluar tabel hirarki pusat permukiman
Nilai atau tingkat kelayakan nilai pada analisis ini yaitu 0,9 - 1. tingkat kesalahan
ini dapatdihitung dengan rumus:Untuk menentukan kelayakan skalogram maka
digunakan formula.
Pembobotan diberi angka untuk mempermudah menentukan hirarki
Dunia Dalam 9_bOx Minggu, 28 November 2010 ANALISIS SISTEM PUSAT PELAYANAN PERMUKIMAN
ANALISIS SKALOGRAM DAN INDEKS SENTRALITAS MARSHALL kelompok 15
Skalogram pada umumnya digunakan untuk menganalisis pusat-pusat permukiman, khususnya hirarki atau orde pusat-pusat permukiman. Subjek dalam
analisis ini merupakan pusat permukiman ( settlement ), sedangkan obyek diganti dengan fungsi atau kegiatan. Dengan beberapa tambahan analisis, misalnya aturan Marshall, atau algoritma Reed-Muench, tabel skalogram menjadi indikasi awal analisis jangkauan pelayanan setiap fungsi dan pusat permukiman yang dihasilkan Prosedur pengerjaan metode Skalogram Guttman adalah sebagai berikut:
Identifikasi semua kawasan perkotaan yang ada Buat urutan permukiman berdasarkan jumlah penduduk pada bagian sebelah kiri tabel kerja Membuat urutan fasilitas yang ditemukan berdasarkan frekuensi yang ditemukan, pada bagian atas Membuat garis baris dan kolom sehingga lembar kerja tersebut membentuk matriks yang menampilkan fasilitas yang ada pada masingmasing pusat pelayanan atau kota. Menggunakan tanda (1) pada sel yang menyatakan keberadaan suatu fasilitas, dan tanda (0) pada sel yang jmenyatakan ketiadaan suatu fasilitas Menyusun ulang baris dan kolom berdasarkan frekuensi keberadaan fasilitas, semakin banyak fasilitas yang didapati pada suatu permukiman maka permukiman tersebut berada pada urutan atas. Mengidentifikasi peringkat atau hirarki pemukiman yang dapat diinterpretasikan berdasarkan prosentase keberadaan fasilitas pada suatu pemukiman. Semakin tinggi prosentasenya, maka hirarki pemukiman tersebut akan semakin tinggi.
Analisis Provinsi Kalimantan Barat
Dari analisis Skalogram dan Indeks Sentralitas Marshall, dapat diketahui bahwa: a. Jumlah penduduk mempengaruhi banyaknya fasilitas yang tersedia di suatu provinsi b. Fasilitas terlengkap terdapat di Kabupaten Melawi, Sekadau, Bengkayang, Kapuas Hulu, Sintang dan Sanggau yaitu 12 fasilitas. Fasilitas tersebut adalah kantor kecamatan, SD, SMP, SMA, Puskesmas, Mesjid, mushola, kantor kelurahan, puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, RS, kantor kabupaten, dan Kantor pos tambahan.
c. Provinsi Kalimantan Barat dibagi menjadi 5 hirarki, yaitu hirarki 1 Ketapang dan Pontianak, hirarki 2 Sanggau, hirarki 3 Sambas, Sintang, Kapuas Hulu dan Bengkayang, hirarki 4 Landak dan hirarki 5 Sekadau dan Melawai contoh peta hirarki order dibawah ini :
Diposkan oleh Heni Irawati at 11:20 AM Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Times is smile
something about me
Heni Irawati Masih berstatus seorang Mahasiswa tingkat akhir di Universitas Diponegoro Semarang, Fakultas Teknik dan mendalami dibidang Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota atau dikenal dengan "Planologi". Cita-cita ingin bisa terus berkarya dan menyumbangkan sesuatu untuk bangsa. Keinginan ingin menjelajahi nusantara Indonesia dan dunia. Lihat profil lengkapku something something image
Dunia dalam Hitungan Hari
Free Blog Calendar My Linkage
The Journal of Studio UNDIP Planologi Undip Blog Lama
tekomolala *atak-atak *etek-etek *itik-itik *utuk-utuk Yustika Ariani
Find this Blog
tung itung tung
stats counter Blog Archive
►
2013 (4)
►
2012 (2)
►
2011 (6)
▼
2010 (13) ► Desember (2) ▼ November (4) ANALISIS SISTEM PUSAT PELAYANAN PERMUKIMAN ALOKASI-LOKASI FASILITAS (Tugas Analok) Arsitektur Renaissance (abad 15-17) SERIAL VISION ► Oktober (6) ► September (1)
o
o
o
o
This my shoutbox
View shoutbox ShoutMix chat widget
Feedjit Pengikut Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.
Beranda Sejarah Lokasi Penduduk Potensi Musholla Al Hidayah
TAMBAH REJO RSS Entri | Komentar RSS
pencarian
Kegiatan Warga dan Profil Kepala Keluarga Berita Karang Taruna "Permata" Mujahadah Pengajian Yasinan Perkumpulan Gotong Royong PKK Profil Kepala Keluarga Bapak Asrori Bapak Bakri Krido Martono Bapak Cipto Slamet Bapak Gimin Bapak Giyono Bapak Jumanto Bapak Maryanto Bapak Miyanto Bapak Moh Dhofar Bapak Moh Falid Bapak Nur Bapak Patar Bapak Ratno Bapak Sartono Bapak Sawardi Bapak Sidul Bapak Siswanto Bapak Sriyanto Bapak Sukono Bapak Supriono Bapak Suroso Bapak Suryo Bapak Sutar Bapak Tarto Wiyono Bapak Trisno Waryoto Bapak Triyanto Bapak Triyono Bapak Tukemi Bapak Waridi o
o
o
o
o
o
o
Bapak Wariyoto Bapak Warsito Bapak Widodo Bapak Wiro Dalirin Bapak Yadi Bapak Yatno Ibu Kitri Ibu Masiyem Ibu Sujiyem Ibu Wiro Ibu Yatemi
ANALISIS PUSAT PERMUKIMAN KABUPATEN BOYOLALI MENGGUNAKAN METODE SKALOGRAM Posted on 10 September 2012 by Andika I.
Pendahuluan
Permukiman adalah bagian permukaan bumi yang dihuni manusia yang meliputi segala prasarana dan sarana yang menunjang kehidupan penduduk yang menjadi satu kesatuan dengan tempat tinggal yang bersangkutan. Secara umum, faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan permukiman adalah faktor fisik, sosial, budaya, ekonomi,politik dan lain sebagainya. Faktor fisik yang mempengaruhi pertumbuhan permukiman adalah keadaan tanah, hidrologi, iklim, morfologi dan sumber daya lain, faktor fisik mempengaruhi bentuk, kecepatan dan perluasan permukiman. Faktor sosial adalah karakter demografinya,struktur dan organisasi sosial, dan relasi sosial di antara penduduk yang menghuni permukimantersebut. Faktor budaya yang mempengaruhi adalah tradisi setempat, pengetahuan IPTEK. Faktor ekonomi adalah daya beli masyarakat, mata pencaharian, transportasi dan komunikasi. Faktor politik adalah pemerintah dan kebijakan setempat (Sumaatmadja dalam Taufiqurrahman, 2010). Pada dasarnya suatu daerah terdiri dari dua elemen, yaitu Settlement centers dan Production areas. Settlement centers merupakan tempat yang populasinya adalah di mana orang-orang berada. Unsurnya adalah wilayah perkotaan yang banyak aktivitas dan infrastuktur juga sarananya. Sedangkan Production areas merupakan tempat kegiatan ekonomi yang produksi daerahnya dikonsumsi sendiri oleh daerah tersebut. Unsurnya adalah area pedesaan yang sebagian besar dijadikan tanah pertanian. Analisis mengenai ruang digunakan untuk menguji kondisi yang ada,
mengenai sruktur ruangnya yang membahas hirarki tempat pusat dan pengaruh daerahnya. Analisis hierarki pada suatu kabupaten dapat dilakukan melalui analisis fungsi wilayah. Analisis fungsi wilayah merupakan analisis terhadap fungsi-fungsi pelayanan yang terdapat di wilayah yang diamati. Analisis yang dilakukan menggunakan cara analisis fungsi pemukiman. Analisis yang dilakukan menggunakan instrumen-instrumen fasilitas pelayanan seperti : pendidikan, kesehataan, dan jasa. Oleh karena itu tulisan ini akan menganalisis pusat pelayanan yang ada di Kabupaten Boyolali untuk mengetahui pusat permukimannya. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pusat permukiman di Kabupaten Boyolali dengan melihat kelengkapan fasilitas pelayanan yang ada di kecamatankecamatan yang dianalisis menggunakan metode skalogram Guttman.
II. Gambaran Umum Kabupaten Boyolali
Analisis ini untuk mengidentifikasi pertumbuhan pusat permukiman yang cepat perkembangannya, dan kaitannya dengan pemanfaatan lahan. Untuk itu akan dilakukan analisis terhadap hirarki pusat-pusat permukiman. Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan menganalisis kelengkapan sarana dan prasarana dianalisis dengan menggunakan model skalogram Guttman, dengan cara sebagai berikut : a. Pusat permukiman diurutkan berdasarkan tingkat kelengkapannya, makin banyak jenis sarana dan prasarana yang dimiliki, pusat permukiman akan ditempatkan pada posisi teratas (baris teratas), dan sebaliknya. b. Jenis sarana dan prasarana pusat permukiman diurutkan dalam bentuk kolom dari kiri ke kanan, kolom paling kiri ditempati jenis sarana dan prasarana yang dipunyai oleh semua pusat permukiman yang telah diurutkan, sedangkan kolom terkanan ditempati jenis sarana dan prasarana yang jarang dipunyai oleh pusat permukiman. Selain melihat hirarki eksistingnya, kecenderungan perkembangan pusat-pusat permukiman diperkirakan berdasarkan fungsi yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten. Pada dasarnya RTRW suatu daerah telah menentukan pola dan struktur ruang yaitu menentukan fungsi kawasan sesuai dengan kondisi dan peruntukannya.
III. Analisis Skalogram Guttman
Analisis ini untuk mengidentifikasi pertumbuhan pusat permukiman yang cepat perkembangannya, dan kaitannya dengan pemanfaatan lahan. Untuk itu akan dilakukan analisis terhadap hirarki pusat-pusat permukiman. Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan menganalisis kelengkapan sarana dan prasarana dianalisis dengan menggunakan model skalogram Guttman, dengan cara sebagai berikut : a. Pusat permukiman diurutkan berdasarkan tingkat kelengkapannya, makin banyak jenis sarana dan prasarana yang dimiliki, pusat permukiman akan ditempatkan pada posisi teratas (baris teratas), dan sebaliknya. b. Jenis sarana dan prasarana pusat permukiman diurutkan dalam bentuk kolom dari kiri ke kanan, kolom paling kiri ditempati jenis sarana dan prasarana yang dipunyai oleh semua pusat permukiman yang telah diurutkan, sedangkan kolom terkanan ditempati jenis sarana dan prasarana yang jarang dipunyai oleh pusat permukiman. Selain melihat hirarki eksistingnya, kecenderungan perkembangan pusat-pusat permukiman diperkirakan berdasarkan fungsi yang telah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten. Pada dasarnya RTRW suatu daerah telah menentukan pola dan struktur ruang yaitu menentukan fungsi kawasan sesuai dengan kondisi dan peruntukannya.
IV. Aplikasi Metode Skalogram di Kabupaten Boyolali
Berikut ini akan dibahas tentang analisis pusat permukiman di Kabupaten Boyolali dengan menggunakan metode analisis skalogram. Di bawah ini merupakan tabel hirarki jumlah fasilitas pelayanan yang ada di Kabupaten Boyolali yang tersebar di kecamatan.
Tabel: Hirarki Fasilitas Pelayanan Metode Skalogram Kab. Boyolali Kant Pergur Jml N Kecamat or S SM SM Koper Masj Puskes Gere RS uan Fasilit Hirar o an Desa D P A asi id mas ja U Tinggi as ki Boyolali 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 I 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Simo
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
9
II
Banyudo no
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
9
II
Mojoson go
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
8
III
Teras
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
III
Ampel
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
III
Sambi
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
III
Sawit
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
III
Karangge de
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
8
III
Cepogo
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Juwangi
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Kemusu
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Klego
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Musuk
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Ngempla k
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Nogosari
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Selo
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Wonoseg oro
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
7
IV
Andong
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
6
V
Jumlah Fasilitas
19 19 19 19
19
19
17
9
4
1
145
Sumber: Boyolali dalam angka, 2009
Dari hasil analisis hirarki jumlah fasilitas pelayanan di Kabupaten Boyolali dengan menggunakan metode skalogram dapat di ketahui bahwa kecamatan yang menjadi pusat permukiman berada di Kecamatan Boyolali. Hal ini dapat dilihat dari tabel hirarki bahwa Kecamatan Boyolali mempunyai skor tertinggi yang artinya bahwa secara fasilitas Kecamatan Boyolali lebih lengkap dari pada kecamatan lain. Mengingat bahwa Kecamatan Boyolali merupakan Ibu Kota Kabupaten sehingga sangat wajar jika bayak fasilitas pelayanannya. Akan tetapi ada beberapa kecamatan yang juga mempunyai fasilitas cukup lengkap yaitu kecamatan Simo dan Banyudono, sehingga kedua kecamatan tersebut juga bisa dikatan sebagai pusat permukiman namun secara hirarki berada pada urutan ke-2. Hal ini disebabkan kedua kecamatan tersebut dekat dengan Kota Surakarta yang pusat pelayanannya lebih lengkap. Selain itu pusat pemukiman yang berada pada tingkat hirarki rendah berada pada kecamatan yang terletak dibagian utara. Fasilitas pelayanan masih kurang lengkap dan kondisi goegrafisnya kurang menguntungkan (tanah tandus). Hal serupa juga dapat dilihat pada kecamatan yang terletak disebelah barat. Dimana kondisi geografisnya berupa pengunungan (Merapi dan Merbabu) dan lahan sangat cocok untuk kawasan pertanian. Raperda RTRW Kabupaten Boyolali dalam pola ruang juga merencanakan di Kecamatan Boyolali untuk kawasan permukiman sedangkan kecamatan yang berada si sebelah utara seperti : Wonosegoro, Kemusu, dan Juwangi sebagai kawasan hutan produksi. Meskipun masih dalam bentuk Raperda tetapi tetap mengindikasikan bahwa pusat permukiman berada di Kecamatan Boyolali.
V. Penutup
Dengan mengetahui pusat permukiman yang ada di Kabupaten Boyolali maka dapat dijadikan acuan untuk pembangunan terhadap kecamatan yang minim akan fasilitas pelayanan. Fasilitas pelayanan merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perekonomian masyarakat. Semakin lengkap fasilitas pelayanan maka semakin bayak orang yang bermukim di daerah tersebut. Untuk itu sebagai masukan untuk Pemerintah Kabupaten Boyolali hendaknya berupaya untuk menambah fasilitas pelayan terutama di kecamatan yang masih minim fasilitasnya. Sehingga masyarakat yang bermukim di daerah tersebut tidak migrasi ke daerah yang lengkap fasilitasnya. Dengan demikian orang akan tetap bermukim dan kegiatan perekomian akan berjalan semakin pesat.
Sumber Koeman, Taufiqurrahman.2010. Analisis Sistem Pusat Permukiman. Boyolali dalam angka, 2009 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/91/Locator_kabupaten_boyolali .gif www.boyolalikab.go.id About these ads Share this:
Share
Like this:
Filed under: Bapak Moh Falid, Berita « Profil Keluarga Ibu Yatemi REVIEW RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM 2010 – 2014 » S
o
(4)