STANDAR PELAPORAN UNTUK LAPORAN INTERIM LABA RUgI KOMPREHENSIF

STANDAR PELAPORAN UNTUK LAPORAN INTERIM LABA RUFI KOMPREHENSIF

Bentuk laporan interim laba rugi komprehensif sama dengan bentuk laporan laba rugi komprehensif tahunan. Ada beberapa perbedaan dalam pengukuran komponen spesifik menmgenai laba rugi karena periode waktu yang lebih pendek. Pengaturan Akuntansi tentang Pelaporan interim PSAK 3 menstandardisasi penyusunan dan pelaporan oada laporan interim laba rugi komprehensif

interim. Pengaturan tersebut mendefinisikan elemen laba rugi dan penmgukuran biaya atas interim. Pengaturan tersebut juga memberikan paduan untuk perlakuan akuntansi atas divestasi, pos luar biasa, transaksi yang tidak bisa terjadi ataupun tida sering terjadi, serta liabilitas konstinjensi pada laporan keuangan interim. Lebih lanjut, pengatuiran tersebut menjelaskan penyajian dan pengungkapan laporan keuangan interim. Untuk laporan keungan interim sama dengan yang digunakanm untuk laporan keuangan tahunan, walaupun PSAK 3 memberikan bantuan teknis untuk mengukur dan melaporkan secara interim. Pendapatan

Pendapatan harus diakui dan dilaporklan pada periode diperolehnya dan tidak dapat ditangguhkan ke perioide lain untuk menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil PSAK 3 menyatakan bahwa pendapatan yang diterima secara musiman, siklusan, atau tidak teratur dalam suatu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tauhun buku. Beban Pokok Penjualan dan Persediaan

Beban pokok penjualan uimumnya merupakan biaya tunggal yang paling besar dalam laporan interim laba rugi komprehensif. Aturan umunya a dalah beban pokok penjualan interim harus dihitung dengan elemen biaya langsung dan biaya yang dialokasikan atas dasar yang sama sebagaimana yang digunakan untuk menghitung beban pokok penjualan tahunan. Biaya dan Beban Lain-Lain

Pandangan integral yang diadopsi oleh PSAK3 terbukti ketika berhadapan dengan biaya periode interim. Prinsip umumnya adalah bahwa biaya dan beban itu harus dibebankan ke laba rugi interim dalam periode interim di mana keduanya terjadi. Akuntansi untuk Pajak Penghasilan dalam Periode Interim

Perhitungan pajak penghasilan interim (interim ( interim income tax) menimbulkan tax) menimbulkan suatu permasalahan khusu bagi akuntan karena beban pajak yang sebenernya dihitung berdasarkan penghasilan untuk keseluruhan tahun buku. Selain itu, perbedaan temporer temporer antaran akuntansi pajak dan akuntansi akuntansi PABU mengharuskan pengakuan pajak tangguhan. PERUBAHAN AKUNTANSI DALAM PERIODE INTERIM

PSAK 25 tentang “Kebijakan Akuntansi., Perubahan Estimasi Akuntasni, dan Kesalahan”,

menyebutkan perubahan akuntasi dalam tiga kategori yaitu (a) perubahan kebiajakan akuntasi (b) perubahan estimasi akuntansi, dan (c) kesalahan periode sebelumnya