Standar Operasional Prosedur FISIOTERAPIDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
OPeranDeskripsi lengkap
Full description
seledriFull description
Merk Omron NE-C28Full description
SOP BRONKOSKOPIFull description
SOP
Deskripsi lengkap
cfd
SOP alat
Full description
Deskripsi lengkap
sopDeskripsi lengkap
singnal monde signal mondeDeskripsi lengkap
OPeranFull description
Full description
Standar Operasional Prosedur KB Suntik
KB Suntik kombinasi (estrogen dan progesterone) 1. Suntikan Kombinasi (estrogen dan progesterone) Jenis suntikan Jenis suntikan kombinasi adalah 25mg Depo Medrksiprogesteron Asetat dan 5mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali dan 50mg Noretindron dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi I.M sebulan sekali Cara kerja : - Menekan ovulasi - Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu - Perubahan pada endometrium(atrofi) sehingga implantasi terganggu - Menghambat transportasi gamet oleh tuba Keuntungan kontrasepsi suntik -
Resiko terhadap kesehatan kecil Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak diperlukan pemeriksaan dalam Jangka panjang Efek sangat kecil Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
Kerugian kontrasepsi suntik -
Terjadi perubahan pola haid Mual, skit kepala, nyeri payudara ringan Penambahan bb Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
Indikasi penggunaan suntik -
Usia reproduksi Telah memiliki anak, ataupun yang belum memiliki anak Menyusui ASI pascapersalinan >6 bulan Ingin mendapat kontrasepsi dengan efektifitas tinggi Pascapersalinan dan tidak menyusui Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
Kontraindikasi penggunaan suntik
-
Hamil atau diduga hamil Menyusui dibawah 6 minggu pascapersalinan Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Penyakit hati akut Usia > 35 tahun Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi (>180/110mmHg)
Cara penggunaan kontrasepsi suntik -
Suntikan kombinasi diberikan setiap bulan dengan suntikan intramuscular dalam. Klien diminta datang setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari jadwal yang telah ditentukan, asal diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain saja.