Standar Operasional Prosedur FISIOTERAPIDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
OPeranDeskripsi lengkap
Full description
seledriFull description
Merk Omron NE-C28Full description
SOP BRONKOSKOPIFull description
SOP
Deskripsi lengkap
cfd
SOP alat
Full description
Deskripsi lengkap
sopDeskripsi lengkap
singnal monde signal mondeDeskripsi lengkap
OPeranFull description
Full description
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR CASE CONFERENCE
1. Pengertian
Case
conference
merupakan
diskusi
kelompok
tentang
kasus
asuhan
keperawatan pasien/keluarga. Dan dapat dilakukan dua kali perbulan dan kasusnya bergantian antar tim. Case conference adalah diskusi kelompok tentang kasus asuhan keperawatan klien. Topik atau isi dari kasus yang disampaikan adalah kasus pasien baru, kasus pasien yang tidak ada perkembangan, kasus pasien pulang, kasus pasien meninggal, kasus pasien yang jarang ditemukan. Tujuan dari case conference antara lain adalah mengenal kasus dan masalah keperawatan, meningkatkan koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan, mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah asuhan keperawatan dan wawasan dalam menangani kasus.
2. Tujuan
a. Mengenal kasus dan permasalahan. b. Mendiskusikan alternative penyelesaian masalah asuhan keperawatan c. Meningkatkan koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan. d. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menangani kasus. e. Meningkatkan hubungan antara perawat di ruangan.
3. Kebijakan
a. Case conference harus dipimpin oleh ketua tim atau kepala ruangan, peserta adalah seluruh perawat ruangan, tanpa mengganggu m engganggu kegiatan ruangan. b. Waktu pelaksanaan sekitar 30-60 menit dan dilakukan dua kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan kondisi dan tingkat urgensi serta penjadwalan masing-masing tim dan dilakukan di ruangan. c. Ketua tim harus menyiapkan materi yang akan dibahas atau didiskusikan, materi dapat berupa : kasus pasien baru, kasus pasien yang tidak ada
perkembangannya, kasus pasien pulang, kasus pasien meninggal, kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan, dan kasus pasien bunuh diri.
4. Prosedur
Tahap Persiapan a. Masing-masing ketua tim sudah menyiapkan dan menjadwalkan kegiatan case conference. b. Jadwal pelaksanaan case conference sudah terjadwal. c. Ketua tim yang akan menyelenggarakan pasien pada waktu yang sudah ditetapkan menyiapkan bahan yang akan disampaikan saat case conference.
Tahap Pelaksanaan 1) Melaksanakan diskusi case conference dengan Karu, Katim dan PA serta diskusi konsep motivasi. 2) Menyusun jadwal pelaksanaan dan format dokumentasi case conference 3) Mendiskusikan tentang kasus yang tidak ada perkembangan dan penyebabnya. 4) Mendiskusikan tentang konsep DPD 5) Melakukan uji coba/simulasi jadwal pelaksanaan case conference dengan MK: DPD dengan Karu, Katim dan perawat pelaksana untuk mencari cara penyelesaian masalah. 6) Mendiskusikan RTL bersama Karu, Katim dan PA 7) Simulasi pendokumentasian case conference di dalam buku dokumentasi case conference 8) Melakukan evaluasi terkait pelaksanaan uji coba case conference sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah ada
Tahap Penutup a. Ketua tim mendokumentasikan hasil dari case conference. b. Kepala ruang menilai kemampuan ketua tim dalam melakukan case conference. c. Notulen harus berisi : a) Tanggal
:
b) Ruangan
:
c) Waktu
:
d) Tim
:
e) Pemimpin
:
f) Topik
: lingkari nomor topik yang akan dibahas 1. Kasus pasien baru 2. Kasus pasien yang tidak ada perkembangan 3. Kasus pasien pulang 4. Kasus pasien yang meninggal 5. Kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan 6. Kasus pasien yang melakukan bunuh diri
g) Data yang ditemukan
:
h) Tindakan yang telah dilakukan
:
i) Evaluasi tindakan yang dilakukan
:
j) Rencana tindak lanjut
:
k) Notulen
:
l) Tanda tangan notulen
:
d. Menyimpan berkas notulen pada map yang sudah disediakan dengan standarnya.