Penanganan malaria adalah langkah-langkah yang dilakukan petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus malaria Malaria adalah penyakit infeksi akut maupun kronis yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksaan kasus malaria di puskesmas`
3. Kebijakan
4. Referensi a. PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer b. Prosedur Penanganan Malaria oleh Subdit Malaria-Dit PPBB Ditjen PP&PL, 2010
5. Prosedur a. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien Pada anamnesa sangat penting diperhatikan : 1) Keluhan utama : demam, mengigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. 2) Riwayat berkunjung dan bermalam 1 – 4 minggu yang lalu ke daerah
endemik malaria. 3) Riwayat tinggal di daerah endemik malaria. 4) Riwayat sakit malaria. 5) Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir. 6) Riwayat mendapat transfusi darah. 7) Gejala klinis pada anak dapat tidak khas. Untuk penderita tersangka malaria berat disertai : 1) Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat
2)
Kelemahan umum
3) Kejang-kejang 4) Panas sangat tinggi 5) Mata atau tubuh kuning 6) Perdarahan hidung, gusi, atau saluran pencernaan 7) Nafas cepat dan atau sesak nafas 8) Muntah terus-menerus 9) Tidak dapat makan minum 10) Warna air seni seperti teh tua sampai kehitaman 11) Jumlah air seni kurang (oliguria) sampai tidak ada (anuria) 12) Telapak tangan sangat pucat b. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis 1) Pada periode demam a) Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat sampai 40⁰C dan kulit kering
b) Pucat c) Nadi cepat d) Pernafasan cepat (takipnea) 2) Pada periode dingin dan berkeringat: a) Kulit teraba dingin dan berkeringat b) Nadi teraba cepat dan lemah c) Kondisi tertentu ditemukan penurunan kesadaran 3) Kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada malaria serebral dapat ditemukan kaku kuduk. 4) Toraks : terlihat pernafasan cepat Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga