SPEKTRUM CAHAYA Dari hasil penelitian ternyata cahaya putih itu adalah kumpuan dari bermacam macam warna-warni ,seperti dari warna merah ,jingga , kuning , hijau ,biru , nila , dan ungu yang saling tindih , dan ini dapat dilihat dengan jelas bila dilakukan pembiasan sinar putih yang mengenai permukaan kaca yang berbentuk prisma ,atau kita dapat melihat permainan cahaya pada lingkaran atas digelembung sabun ,dalam hal tersebut kita juga dapat melihat cahaya putih terbagi menjadi panjang dan bergelombang yang berbeda ditangkap oleh pandangan mata kemudian menjadi berkas cahaya yang sejajar dan tiap warna warna tersebut terletak disamping cahaya sebelumnya dalam urutan warna yang teratur . Jadi, susunan warna warna ini disebut ''Spectrum cahaya'' dengan tanda berkas cahaya merah selalu ada pada ujung spectrum ini ,sedangkan warna ungu terdapat di satu ujung lainnya. Warna ungu di salah satu ujung memiliki panjang gelombang terpendek dan merah di ujung lainnya memiliki panjang gelombang terpanjang. Urutan warna dari panjang gelombang panjang ke pendek adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru,nila , ungu. Ketika panjang gelombang diperpanjang melewati cahaya merah, akan didapati inframerah, gelombang mikro dan radio. Ketika panjang gelombang diperpendek melewati cahaya ungu, didapati ultraviolet, sinar-x, dan sinar si nar gamma.
DISPERSI CAHAYA warna yang terbentuk yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Dispersi terjadi akibat adanya perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masingmasing Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Komponen-komponen gelombang pada saat melewati medium pembias. Gambar 1. menunjukkan dispersi sinar putih yang melalui sebuah prisma.
2. Pembiasan Cahaya pada Prisma Prisma adalah benda bening (transparan) terbuat dari gelas yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut tertentu yang berfungsi menguraikan (sebagai pembias) sinar yang mengenainya. Permukaan ini disebut bidang pembias, dan sudut yang dibentuk oleh kedua bidang pembias disebut sudut pembias (β). Cahaya yang melalui prisma akan mengalami dua kali pembiasan, yaitu saat memasuki prisma dan meninggalkan prisma. Jika sinar datang mulamula dan sinar bias akhir diperpanjang, maka keduanya akan berpotongan di suatu titik dan membentuk sudut yang disebut sudut deviasi. Jadi, sudut deviasi (δ) adalah sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang mula-mula dengan sinar yang meniggalkan bidang pembias atau pemantul. Gambar 2. menunjukkan sudut deviasi pada pembiasan prisma.