Laporan Praktikum
Hari/tanggal: Rabu, 13 Mei 2009
Patologi Klinik Klini k
Pukul: 10.00 ± 13.00 WIB
SPEKTROFOTOMETRI (Total Protein)
Kelompok A1:
Bakhtiar Hidayat Hidaya t Harahap Hara hap
B04062864
Tetty Barunawati Barunawa ti
B04063001
Vincent ia Maria
B04063006
Ahmad Syifa Sidiq
B04051690
DEPARTEMEN KLINIK REPRODUKSI DAN PATOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
PENDAHULUAN
Penentuan kadar protein total dapat menggunakan berbagai macam metode, diantaranya metode spektrofotometri dan metode biuret. Metode spektrofotometri pertama pertama kali diperkenalkan oleh Warburg dan Cristian dengan menggunakan menggunakan persamaan sederhana atau nomogram, nomogram, dapat dievakuasi konsentrasi protein dan asam nukleat dari absorabn larutan larutan sample pada panjang gelombang gelombang 508 dan 530 nm. Penentuan tersebut menggunakan prinsip pengukuran absolut. Metode biuret berprinsip bahwa senyawa dengan 2 atau lebih ikatan peptide apabila direaksikan dengan garam kupri dalam suasana basah akan membentuk warna violet. Pengukuran konsentrasi protein secara akurat menjadi sangat penting peranannya mengingat hasil penetapan ini digunakan dalam perhitungan lain, seperti penentuan aktivitas enzim. Kesalahan dalam penetapan kadar protein akan berbuntut pada kesalahan-kesalahan di perhitungan selanjutnya. Berbagai metode analisis kuantitatif telah ditawarkan dengan kelebihan maupun kelemahan masing-masing. Spektrofotometri merupakan tehnik pengukuran jumlah. Hanya saja pada spektrofotometri, lebih spesifik untuk panjang gelombang UV(Ultraviolet)-dekat, visible, dan infra merah. Spektrofotometri dimasukkan ke dalam electromagnetik spectroscopy.
Alat
yang
digunakan
dalam
spektrofotometri
disebut
spektrofotometer. Alat ini termasuk ke dalam jenis fotometer, suatu alat untuk mengukur intensitas cahaya. Spektrofotometer dapat mengukur intensitas sebagai fungsi dari warna, atau secara lebih khusus, fungsi panjang gelombang.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat menghitung dan terampil dalam menentukan kadar protein total dalam darah.
ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spektrofotometer, tabung reaksi, inkubator, dan mikro pipet. Bahan-bahan yang digunakan yaitu sampel serum sapi, reagen, dan standart nol.
METODE
Pertam disiapkan tiga buah tabung reaksi. Tabung reaksi pertama swebagai blanko dan diisi dengan reagen. Tabung reaksi kedua merupakan standart nol dan diisi dengan 25 µl standart dan 1 ml reagen, dan tabung ketiga sebagai sampel diisi dengan dengan 25 µl sampel dan 1 ml reagen. Tabnugn kedua kedua dan ketiga kemudian diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 5 menit. Setelah itu diperiksa kandungan proteinnya menggunakan spektrofotometer.
HASIL DAN PENGHITUNGAN
Diketahui: Ast
: 0,06 %
As
: 0,06 %
Cst
: 65,6 g/l
Jawab: Cs = As x Cst Ast = 0,06 x 65,6 0,06 = 6,56 g/dl
PEMBAHASAN
Pada praktikum diperoleh nilai total protein sebesar 6,56 g/dl. Nilai total protein normal yaitu 5,5 ± 7,5 g/dl, dan nilai total protein normal pada sapi yaitu 5,6 g/dl. Nilai total protein yang diperoleh pada praktikum berada sedikit di atas normal, hal ini mungkin dikarenakan adanya peradangan kronis, infeksi, atau multiple myeloma. Pemilihan standart protein merupakan penentu keberhasilan analisis kuantitatif. Bovine Serum Albumin (BSA) adalah protein yang umum digunakan sebagai standart dalam penetapan kadar protein. BSA banyak dipilih karena tingkat kemurniannya yang tinggi dan harganya relatif murah. Standart protein lain yang bisa digunakan adalah Bovine Gamma Globulin (BCG), terutama untuk keperluan kuantifikasi antibodi karena BCG menghasilkan warna yang sangat mirip dengan immunoglobulin G (IgG). Protein dalam serum sebagian besar terdiri dari albumin dan globulin, sedangkan dalam plasma terdiri dari albumin, globulin dan fibrinogen. Albumin merupakan protein utama dan dan sederhana, mudah larut dalam air serta terdapat jumlah sedikit di dalam sel. Globulin juga merupakan protein sederhana yang larut dalam garam fisiologis tetapi sukar larut dalam air, terdapat jumlah besar dalam plasma dan sel. Sel-sel parenchym hati membuat sebagian besar dari albumin, alfa-globulin, beta-globulin dan fibrinogen, sedangkan gamma-globulin disintesa dalam RES, dan nilai total protein berkurang atau menurun pada gangguan fungsi hati. Tugas utama plasma protein adalah pengikat air dan fungsi transformasi disamping itu juga sebagai buffer dan koloid lindung, yang mengandung antibody dan faktor-faktor untuk pembekuan darah. Kadar protein dalam darah tergantung dari banyaknya protein dan banyaknya air dala m darah. Sebagian besar protein tubuh berbentuk globular globular atau elips dan dina makan protein globular. Albumin dan globulin dapat dipisahkan dengan memakai laru lar utan natrium sulfat 27%. Dengan analisi nitrogen dalam filtrat setelah pemisahan tersebut, diperoleh kadar albumin serum.
Tabel I. Distribusi komponen protein dalam serum. Komponen Protrin
Presentase
Nilai normal
Dalam tubuh Albumin
52,0 ± 65,0%
(3,50 ± 5,50 gr/dl)
Globulin
29,5 ± 54,0%
(1,50 ± 3,09 gr/dl)
1 Globulin
2,5 ± 5,0%
(0,10 ± 0,49 gr/dl)
2 Globulin
7,0 ± 13,0%
(0,40 ± 1,20 gr/dl)
Globulin
8,0 ± 14,0%
(0,50 ± 1,10 gr/dl)
G Globulin
12,0 ± 22,0%
(0,50 ± 1,60 gr/dl)
Protein Total
(5,00 ± 8,00 gr/dl)
Ciri-ciri utama dari molekul protein adalah bobot molekulnya besar, sehingga merupakan suatu makro molekul, umumnya terdiri atas 20 asam amino, terdapatnya ikatan kimia lain, misalnya ikatan hidrogen, ikatan ion atau elektrostatik, dan strukturnya tidak stabil terhadap beberapa faktor seperti pH, radiasi, temperature, dan medium pelarut organik.
KESIMPULAN
Protein darah hamper semuanya dibentuk di hati, kecuali globulin. Nilai total protein biasanya berbeda antar laboratorium. Nilai total protein yang lkebih tinggi dari normal dapat disebabkan karena inflamasi kronik, adanya infeksi, dan multiple myeloma. Sedangkan nilai total protein yang lebih rendah dari normal dapat disebabkan karena pendarahan, luka bakar berat, glumeluronephritis, kerusakan hati, malabsopsi, dan malnutrisi. malnutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Total Protein. Protein. http://www.uscfmedicalcenter.com/totalprotein. [6 Juni 2009]. Anonim. 2009. Bovine Liver Total Protein. Protein. http://www.biocompare.com/ http://www.biocompare.com/ BovineLiver-Total-Protein.html [5 Juni 2009]. Lintang, S. R. 2009.
Gambaran
Fraksi Protein Darah Pada Preeeklamsia dan
Hamil Normotensif . Normotensif . http://www http://www.google.com/obstetri-letta. .google.com/obstetri-letta. [6 Juni 2009]. Stryer, L., 1995, Biochemistry, 4ed, W.H. Freeman and a nd Company, New York.