SOSIOLOGI PEDESAAN DAN PERTANIAN 1. a. Pengertian sosiologi menurut para ahli yaitu : 1)
Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada di luar individu di mana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu. 2)
Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. 3)
Soejono Sukamto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. 4)
William Kornblum
Sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi. 5)
Allan Jhonson
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi orang dan bagaimana pula orang yang terlibat didalamnya mempengaruhi sistem tersebut. 6)
Menurut Roucek & Waren ,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan kelompok sosial. 7)
Menurut Soerjono Soekanto ,
sosiologi adalah ilmu yang kategoris, murni, abstrak, berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris, serta bersifat umum.
8)
Pitirim Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain. 9)
Roucek dan Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok. 10) William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial. 11) J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. 12) Max Weber Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial. 13) Paul B. Horton Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. Dari berbagai definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa : Kesimpulannya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan masyarakat dengan masyarakat. Selain itu, Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum.
b. Pengertian pedesaan menurut para ahli : 1) Sutardjo Kartohadikusumo
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. 2) C.S. Kansil
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerntahan terendah langsung dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia 3)
Bintarto
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di situ(suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain. 4) Paul H. Landis Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut : a.
Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan. c.
Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti: iklim, keadaan, alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
d. Sistem kehidupannya berkelompok e.
Termasuk kedalam masyarakat homogen dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat
f.
Homogenitas Sosial
g. Hubungan primer h. Kontrol sosial yang ketat i.
Gotong-royong
j.
Ikatan sosial
k. Magis religius 5) Priyotamtomo (2001)
Pengertian “pedesaan” mencakup wilayah yang disebut “rural ” dibedakan dengan “urban”. Secara lengkap pedesaan diartikan sebagai kawasan tempat tinggal dan kerja yang secara jelas dapat dipisahkan dari kawasan yang lain yang disebut “kota”.
2. a. Pengertian sosiologi pedesaan : 1) menurut siti azizah :
Sebuah ilmu yang melukiskan dan mengkaji hubungan antar individu, individu dengan kelompok maupun sesama kelompok yang ada di lingkungan pedesaan 2) Priyotamtomo (2001) sosiologi pedesaan merupakan suatu studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan antar kelompok yang ada di lingkungan pedesaan. b. Perbedaan sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian : Menurut Planck (1993:3) Sosiologi Pertanian ( Agricultural Sociology) sering disamakan dengan Sosiologi Pedesaan ( Rural Sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari sosiologi pedesaan. Dengan mempertimbangkan kasus-kasus di pedesaan Indonesia yang umumnya sektor pertanian masih relatif dominan baik sebagai sektor primer maupun sekunder, dalam praktek agak sulit untuk membedakan secara tegas pokok bahasan dan agenda kajian tentang sosiologi pedesaan dan pertanian. Tumpang tindih dan saling terkait antara kedua pendekatan bidang sosiologi tersebut akan sangat mungkin terjadi di pedesaan Indonesia. Sektor pertanian masih dominan di berbagai Negara berkembang. Dengan mengingat pentingnya faktor pertanian bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian. Tidak hanya di pedesaan Indonesia, sebagian besar masyarakat pedesaan di negara-negara berkembang masih memiliki ketergantungan pada sektor pertanian, bahkan menurut Raharjo (1999:12) pertanian memang masih merupakan karakteristik pokok dari umumnya desa-desa di dunia. Dilihat dari eksistensinya, desa merupakan fenomena yang muncul dengan mulai dikenalnya cocok tanam di dunia ini. Dengan mengingat pentingnya faktor pertanian bagi keberadaan desa, maka dapat dipahami bahwa kebanyakan batasan sosiologi pedesaan masih selalu berkisar pada aspek pertanian. Dalam pembahasan selanjutnya ini menggunakan dua disiplin ilmu itu (Sosiologi Pertanian dan Sosiologi Pedesaan) sebagai pendekatan. Pertimbangan utamanya adalah mengingat kemajemukan masyarakat pedesaan Indonesia. Dilihat dari tingkat perkembangannya, masih terdapat sejumlah masyarakat desa kita yang masih terbelakang, sehingga masih tepat untuk dianalisis lewat kerangka Sosiologi Pedesaan. Di lain pihak telah terdapat sejumlah desa yang telah maju sehingga lebih tepat untuk dijelaskan lewat kerangka Sosiologi Pertanian.
3. Keutamaan mempelajari sosiologi pedesaan yaitu : 1) Ilmu sosiologi selalu erat kaitannya dengan semua ilmu. 2)
Dunia peternakan tidak hanya mempelajari tentang obyek peternakan, tetapi juga subyek dari dunia peternakan itu sendiri.
3) Mempermudah difusi inovasi dalam bidang peternakan. 4) Berkaitan erat dengan upaya pembangunan (khususnya bidang ekonomi). 5) Mengetahui norma-norma dalam masyarakat desa. 6) Mengetahui problem-problem sosial yang saling mempengaruhi dengan ilmu-ilmu pertanian. Disamping
keutamaan
diatas
dengan
mempelajari
sosiologi
pedesaan
kta
bisa
mengumpulkan secara sistematis atau secara bermakna tentang keterangan-keterangan mengenai masyarakat pedesaan dan segala tingkah laku atau aktifitas masyarakat pedesaan dan menelaah hubungan-hubungannya. Sosiologi pedesaan membantu dalam mengambil lukisan seteliti-litinya tingkah laku, sikap, perassan, motif, dan bagian-bagian masyarakat desa yang umumnya hidup dalam lingkungan pedesaan.
Sosiologi Pedesaan dan Pertanian
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu. Perkataan society datang daripada bahasa Latin societas, "perhubungan baik dengan orang lain". Perkataan societas diambil dari socius yang berarti "teman", maka makna masyarakat itu adalah berkait rapat dengan apa yang dikatakan sosial. Ini bermakna telah tersirat dalam kata masyarakat bahawa ahli-ahlinya mempunyai kepentingan yang sama. Maka, masyarakat selalu digunakan untuk menggambarkan rakyat sebuah negara. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Melihat dari berbagai aspek kehidupan yang terjadi di masyarakat pada saat ini, masih terjadinya beberapa fenomena pergeseran nilai, norma serta adat istiadat kaitannya dengan pemahaman tentang masyarakat desa dan kota. Hal tersebut dapat ditinjau dari ilmu sosiologi, dimana yang menjadi obyek adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. 1.2. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini adaah untuk mengetahui mengenai sosiologi, sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian.
II. 2.1.
Sosiologi
PEMBAHASAN
Istilah sosiologi berasal dari kata “Socius” yang artinya teman dan “ logos” dalam bahasa Yunani yang artinya Ilmu Pengetahuan. Secara harfiah berarti Sosiologi adalah Ilmu Pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Istilah Sosiologi pertama kali digunakan oleh seorang filosop dan Prancis yang bernama Auguste Marie Francois Comte yang terkenal dengan sebutan Auguste Comte dalam bukunya “Course de Philosophie Positive” pada tahun 1978-1857. Karena jasanya maka Auguste Comte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Berikut ini akan diuraikan beberapa difenisi sosiologi menurut para ahli sosiologi : 1. Pitirim A. Sorokin menjelaskan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hal-hal seperti: Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik. 2. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, dua orang Indonesia ahli Sosiologi ini berpendapat bahwa Sosiologi ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan prosesproses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Objek dalam studi mengenai sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat (society) merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara berbagai individu. Ciri-ciri masyarakat : 1) Bercampur untuk waktu yang cukup lama. 2) Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. 3) Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya. 2.2. Sosiologi Pedesaan Pada hakikatnya, terdapat dua versi sosiologi pedesaan yaitu versi klasik dan modern. Definisi sosiologi pedesaan versi modern merupakan tuntutan perkembangan dari sosiologi pedesaan di negara-negara kapitalis-industri modern. Karena dinegaranegara ini telah terjadi perubahan dan perkembangan drastis (khususnya yang terjadi dipedesaan) maka semakin dirasakan kurang tepatnya sosiologi pedesaan lama sebagai
kerangka pemahaman terhadap masyarakat pedesaan yang telah berkembang itu. Perubahan yang sangat mendasar dinegara-negara itu adalah semakin menipisnya perbedaan antara desa dan kota dalam pelbagai aspeknya. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai pengertian definitif sosiologi pedesaan, berikut ini diuraikan beberapa definisi versi klasiknya : a) Menurut John M. Gillete (1922:6) sosiologi pedesaan adalah cabang sosiologi yang secara sistematik mempelajari komunitas-komunitas pedesaan untuk mengungkapkan kondisi-kondisi serta kecenderungan-kecenderungannya dan merumuskan prinsipprinsip kemajuan. b) Menurut N.L. Sims (dalam D. Sanderson, 1942:200) sosiologi pedesaan adalah studi tentang asosiasi antara orang-orang yang hidupnya banyak tergantung pada pertanian. c) Menurut Dwight Sanderson (1942:10) sosiologi pedesaan adalah sosiologi tentang kehidupan dalam lingkungan pedesaan. Keseluruhan definisi-definisi tentang sosiologi pedesaan diatas merupakan definisi sosiologi pedesaan lama (klasik), yakni tatkala keadaan di Barat secara umum masih memperlihatkan perbedaan yang jelas antara kawasan desa dan kotanya. Setelah era globalisasi, perbedaan antara desa dan kota semakin kabur oleh perkembangan teknologi, khususnya teknologi transportasi dan komunikasinya, maka sosiologi pedesaan memiliki pemahaman yang berbeda dari pemahaman yang lama (klasik). Maka sosiologi pedesaan pada era globalisasi ini berbeda dari pendekatan sosiologi lama, sebagaimana dikemukakan oleh Howard Newbie (1978:6) bahwa sosiologi pedesaan yang baru hendaknya merupakan studi tentang bagaimana masyarakat desa (bukan hanya desa pertanian) menyesuaikan diri terhadap merasuknya sistem kapitalisme modern ditengah kehidupan mereka. Contoh kasus : Masyarakat pedesaan masih kuat dalam memegang kebudayaan dan adat kebiasaan mereka. Mereka lebih preventif terhadap kebudayaan asing yang masuk. Hal ini membuat kultur adat kebiasaan mereka sangat kental dalam berinteraksi, mungkin hal ini pula yang dulunya membuat bangsa Indonesia menjadi salah satu negara yang paling ramah tamah di dunia dahulu kala. Pola interaksi mereka sangat kuat hubungan kekeluargaannya.
Contoh apabila ada yang terkena musibah pada suatu individu pada pedesaan, tetangga umumnya akan datang dan menanyakan apa yang sedang terjadi dan membantu mereka. Hal ini bukan pula tidak ada di masyarakat kota tetapi intensitasnya cenderung rendah dalam masyarakat perkotaan.
2.3. Sosiologi Pedesaan dan Sosiologi Perkotaan Diantara sekian spesialisasi sosiologi yang ada, sosiologi pertanian (urban sociology) merupakan spesialisasi yang sangat dekat atau sangat berkaitan dengan sosiologi pedesaan. Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia. Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga menyadiakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa. Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan. Contoh kasus : Dengan adanya hubungan masyarakat desa dan kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni urbanisasi .
Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Sebab-sebab Urbanisasi 1)
Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya, seperti :
a) Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian. b) Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern. c)
Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d) Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan. e) Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota. 2) Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota, seperti : a) Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan. b) lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan. c)
Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d)
Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
2.4. Sosiologi Pedesaan dan Sosiologi Pertanian Sejarah sosiologi pertanian dimulai di Perancis dan Jerman pada akhir abad 18 dan 19 yaitu sejak banyaknya negarawan dan polisi, penyair dan filsuf serta ahli sosiologi mengeluarkan pendapat mengenai rakyat desa. Setelah Perang Dunia II, sosiologi pertanian bangkit di negara-negara Eropa terutama di Belanda, Prancis, Norwegia, Inggris, Itali.
Di semua negara-negara Timur, paling lambat sejak tahun 1960-an sosiologi pertanian naik daun. Sosiologi pertanian dikenal di Amerika Latin setelah PD II. Muncul sebagai prodi di Meksiko, Brasilia, dan Chili. Tahun 1969 didirikan perhimpunan sosiologi pedesaan Amerika Latin Konferensi regional Asia untuk penelitian dan pengajaran sosiologi pedesaan di Los Banos Filipina (1971) merupakan langkah pertama di Asia Tenggara yang bersifat internasional. Sosiologi pedesaan merupakan suatu studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan antar kelompok yang ada di lingkungan pedesaan. Menurut Ulrich Plank (terjemahan, 1990:4) sosiologi pertanian membahas fenomena sosial dalam bidang ekonomi pertanian. Perbedaan sosiologi pedesaan dan sosiologi pertanian : Menurut planck (1993:3) sosiologi pertanian (agricultural sociology) sering disamakan dengan sosiologi pedesaan (rural sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari sosiologi pedesaan. Sosiologi pedesaan dapat disamakan dengan sosiologi pertanian hanya sejauh bila suatu penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Dalam masyarakat praindustri desa-desa umumnya sangat tergantung pada sektor pertanian. Pada desa-desa dalam masyarakat industri modernn atau yang sedang berkembang dalam hal ke arah modern, sektor pertanian tidak menjadi dominan lagi. Bahkan ada diantaranya yang peranan sektor pertaniannya sedikit sekali , sering hanya sepersepuluh atau bahkan kurang dari seluruh penduduk desa. Dalam situasi seperti ini, maka objek sosiologi pertanian dan sosiologi pedesaan perlu dipisahkan. Objek sosiologi pedesaan adalah seluruh penduduk pedesaan yang terus menerus menetap didesa, sedangkan, sedangkan objek sosiologi pertanian adalah penduduk yang bertani tanpa memperhatikan tempat tinggalnya.
III.
KESIMPULAN
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hal-hal seperti: Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial. Misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan gerak masyarakat dengan politik. Objek dalam studi mengenai sosiologi adalah masyarakat. Sosiologi pedesaan lama (klasik), yakni tatkala keadaan di Barat secara umum masih memperlihatkan perbedaan yang jelas antara kawasan desa dan kotanya. Setelah era globalisasi, perbedaan antara desa dan kota semakin kabur oleh perkembangan teknologi, khususnya teknologi transportasi dan komunikasinya, maka sosiologi pedesaan memiliki pemahaman yang berbeda dari pemahaman yang lama (klasik). Maka sosiologi pedesaan pada era globalisasi ini berbeda dari pendekatan sosiologi lama, sebagaimana dikemukakan oleh Howard Newbie (1978:6) bahwa sosiologi pedesaan yang baru hendaknya merupakan studi tentang bagaimana masyarakat desa (bukan hanya desa pertanian) menyesuaikan diri terhadap merasuknya sistem kapitalisme modern ditengah kehidupan mereka. Diantara sekian spesialisasi sosiologi yang ada, sosiologi pertanian (urban sociology) merupakan spesialisasi yang sangat dekat atau sangat berkaitan dengan sosiologi pedesaan. Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan. Menurut planck (1993:3) sosiologi pertanian (agricultural sociology) sering disamakan dengan sosiologi pedesaan (rural sociology). Tetapi ini hanya berlaku jika penduduk desa terutama hidup dari pertanian saja. Semakin sedikit kehidupan penduduk di desa ditandai oleh kegiatan pertanian, semakin pantas sosiologi pertanian dipisahkan dari sosiologi pedesaan.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Mustafa
Ibrahim.
2012.
Masyarakat
Pedesaan.
Diunduh
http://mustafadroid.blogspot.com/2012/06/masyarakat-pedesaan.html
dari
(diakses
20
Desember 2012) http://amandasialoone.blogspot.com/2011/12/interaksi-sosial-masyarakat-pedesaan.html Iman.2011.
Interaksi
Sosial
Masyarakat
Desa.
Diunduh
http://amandasialoone.blogspot.com/2011/12/interaksi-sosial-masyarakatpedesaan.html (diakses 20 Desember 2012) Soekanto, Soerjono. 2010. Sosiologi Suatu Pengantar. Raja Grafindo Persada, Jakarta
dari