adalah sistem seleksi pasien yang datang berobat ke IGD dalam keadaan sehari – hari hari atau dalam keadaan bencana. TUJUAN : Menyeleksi
dan melayani pasien berdasarkan kegawatan dan kedaruratannya, bukan berdasarkan berdasarkan urutan kedatanga kedatangan n pasien. KEBIJAKAN :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Kebijakan RS tentang Pelayanan Gawat Darurat. PROSEDUR :
1. Pasien datang diseleksi / ditriase berdasarkan kegawatdaruratannya, dengan kategori : Pasien gawat darurat. o Pasien gawat tidak darurat. o Pasien tidak gawat darurat. o Pasien tidak gawat tidak darurat. o Kecelakaan. o 2. Setelah diseleksi pasien : Gawat darurat o Mengalami gagal jantung paru disalurkan ke ruang resusitasi. Tidak mengalami gagal jantung paru disalurkan ke tempat periksa / tempat tindakan bedah. Gawat tidak darurat dan darurat tidak gawat o Kasus bedah ke tempat periksa / observasi. Bukan kasus bedah ke tempat periksa / observasi. Bukan kasus bedah ke tempat periksa / observasi. Tidak gawat tidak darurat o Pada jam kerja disalurkan ke poliklinik. Diluar jam kerja dilayani seperlunya setelah kasus – kasus kasus gawat darurat terlayani. Kecelakaan disalurkan ke tempat tindakan bedah. o Pasien datang dalam keadaan meninggal (DOA) disalurkan ke kamar jenazah. o