TATA CARA PENJAHITAN PERINEUM
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
SOP
Hj. HERAWATI, SKM
PUSKESMAS BARA PERMAI 1. Pengertian
NIP.19671128 198802 2 001 Laserasi perineum adalah robekan jaringan antara pembukaan vagina dan rektum. Luka jahitan perineum bisa disebabkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan maupun tindakan episiotomi
2. Tujuan
1. Untuk mendekatkan jaringan-jaringan perlukaan sehingga proses penyembuhan bisa terjadi, proses penyembuhan itu sendiri bukanlah hasil dari penjahitan tersebut tetapi hasil dari pertumbuhan jaringan. 2. Untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat perlukaan yang menyebabkan pembuluh darah terbuka.
3. Kebijakan 4. Referensi
Dep.Kes RI. Asuhan Persalinan Normal, Jakarta; 2004 Mochtar, R. Sinopsis Obstetri, Edisi 2 Jilid 1, EGC, Jakarta; 1998 Pusdiknakes. Buku 3 Asuhan Intrapartum, Jakarta; 2003 Sarwono P. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, YBP SP, Jakarta; 2003
5. Alat dan Bahan
Persiapan Alat : 1. Wadah berisi : a) Sarung tangan, b)
pemegang jarum,
c) jarum jahit, d)
benang jahit,
e) kasa steril, f)
pincet,
g) Kapas DTT,
h) Spuit 2. Lidocain 3. Betadine 4. Lampu sorot 5. Kain bersih 6. Langkah-Langkah
1. Siapkan peralatan untuk melakukan penj ahitan 2. Atur posisi bokong ibu pada posisi litotomi di tepi tempat tidur 3. Pasang kain bersih di bawah bokong ibu 4. Atur lampu sorot atau senter ke arah vulva / perineum ibu 5. Pastikan lengan / tangan tidak memakai perhiasan, cuci tangan dengan sabun pada air mengalir 6. Pakai satu sarung tangan DTT pada tangan kanan 7. Ambil spuit dengan tangan yang berasarung tangan, isi tabung suntik dengan lidokain 8. letakkan kembali ke dalam wadah DTT 9. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan sebelah kiri 10. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT dengan gerakan satu arah dari vulva ke perineum 11. Periksa vagina, servik dan perineum secara lengkap, pastikan bahwa laserasi hanya merupakan derajat satu atau dua. 12. Buat jahitan pertama kurang lebih 1 cm diatas ujung laserasi di mukosa vagina. Setelah itu buat ikatan dan potong pendek benang dari yang lebih pendek. Sisakan benang kira-kira 1 cm. 13. Tutup mukosa vagina dengan jahitan jelujur, jahit ke bawah ke arah cincin himen 14. Tepat sebelum cincin himen, masukkan jarum ke dalam mukosa vagina lalu ke belakang cincin himen sampai jarum ada di bawah laserasi kemudian ditarik keluar pada luka perineum 15. Gunakan teknik jelujur saat menjahit lapisan otot. Lihat kedalam luka untuk mengetahui letak ototnya. 16. Setelah dijahit sampai ujung luka, putarlah jarum dan mulailah menjahit kearah vagina dengan menggunakan jahitan subkutikuler
17. Pindahkan jahitan dari bagian luka perineum kembali ke vagina di belakang cincin himen untuk diikat dengan simpul mati dan dipotong benangnya 18. Masukkan jari ke dalam rektum 19. Periksa ulang kembali pasa luka 20. Bersihkan daerah genital dengan lembut kemudian keringkan. Bantu ibu mencari posisi yang diinginkan 21. Beri ibu informasi kesehatan tentang : a) Menjaga perineum selalu bersih dan kering b) Hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya c)
Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 x per hari
d) Kembali dalam seminggu untuk memeriksa luka 7. Bagan Alir Persiapan alat
Pakai hanscoen
Periksa laserasi
Cuci tangan Penjahitan perineum Jelaskan prosedur
Periksa kembali luka
Dokumentasi
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan
He pada ibu
Cuci tangan
1. Menjaga daerah vulva dan perineum ibu selalu dalam keadaan kering dan bersih. 2. Menghindari penggunaan obat-obat tradisional pada lukanya. 3. Mencuci perineum dengan air sabun dan air bersih sesering mungkin. 4. Menyarankan ibu mengkonsumsi nutrisi dan makanan bernilai gizi tinggi.
9. Unit terkait
Pengelola KIA
10. Dokumen Terkait
Laporan persalinan
11. Rekaman historis perubahan
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan