ruptur perineum merupakan salah satu komplikasi persalinan
ruptur perineum merupakan salah satu komplikasi persalinanDeskripsi lengkap
Nama Kelompok :
1. Farida Ayu I
(1510014)
2. Fernanda Wike W
(1510018)
3. Makhda Ajani P
(1510030)
4. Rizky Novitasari S
(1510048)
5. Tiara Noviyanti U
(1510052)
Standar Operating Procedure (SOP) Pijat Perineum pada Ibu Hamil
Pengertian
Pijat perineum adalah teknik pemijatan, pengurutan dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada perineum yang membantu untuk meregangkan kulit dan jaringan disekitar vagina dan perineum secara perlahan dan lembut.
Tujuan
untuk mempersiapkan jaringan perineum dengan baik a gar proses peregangan selama persalinan dapat mengurangi robekan perineum dan mempercepat penyembuhannya.
Manfaat
1. Meningkatkan elastisitas perineum sehingga meningkatkan aliran darah perineum dan kapasitas untuk meregangkan lebih mudah. 2. Merilekskan perineum serta mengurangi tindakan episiotomi. 3. Membantu ibu lebih santai saat pemeriksaan vagina. 4. Mengurangi kecemasan ibu untuk kesiapan mental saat persalinan.
Indikasi
Pijat perineum mulai dilakukan pada kehamilan trimester III antara 34-36 minggu untuk meningkatkan fleksibilitas otot perineum dan menurunkan kekakuan otot perineum untuk mempermudah persalinan.
Kontra Indikasi
Pijat perineum sebaiknya dihindari jika ada keadaan ibu : 1. Vagina lecet 2. Herpes genital 3. Vaginitis
4. Condyloma accuminata dan baru melakukan pijat perineum saat penyakit sembuh. Persiapan untuk Ibu
persiapan untuk pemijat
a.
Ruangan terang dan nyaman
b.
Ruangan yang aman dan tidak terlalu terang
1.
Tangan harus bersih dan bekerja secara hati hati
2.
Cepat tanggap jika ibu mengalami rasa nyeri
3.
Aturan posisi ibu yang nyaman ketika akan melakukan pemijatan.
a. Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya
Persiapan Alat
vitamin E, minyak sayur atau sweet almond / lubricant. b. Jam
atau
petunjuk
waktu
untuk
mengetahui
lamanya
pemijatan. c. Beberapa buah bantal untuk ganjal ibu. d. Sarung tangan steril. e. Handuk kecil setelah pemijatan. Procedur
1. Periksa dengan dokter atau bidan sebelum memulai agar aman. Pijat perineum bisa berbahaya jika dilakukan nterlalu kuat, tidak cukup pelumas atau menggunakan cara yang salah
2. Mandi ddengan air hangat selama sepuluh menit untuk membantu merilekskan sebelum pemijatan dan mengendurkan otot-otot disekitar parineum.
3. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri maupun oleh suami.
4. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman dengan meregangkan kaki dalam posisi semi-litotomi (dengan posisi sebelah kaki diangkat), dapat
menggunakan
bantal
untuk
menyangga.
Ibu
dapat
menggunakan cermin untuk pertama kali guna mengetahui daerah perineum.
5. Oleskan lubricant atau massage oil atau olium cossar pada jari tangan dan daerah perineum.
6. Masukkan jari tangan ke dalam vagina (kurang lebih 3-4 cm)
7. Pijat
dengan lembut bagian bawah vagina tekan kebawah dan
kemudian menyamping
membentuk hurf “U” pada
saat bersamaan
dan secara terus menerus sampai ibu merasakan rasa slight burn atau rasa panas. 8. Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu tidak terlalu merasa perih lagi.
9. Kemudian pijat secara perlahan bagian bawah dari sisi kanalis vaginalis kearah depan dan belakang. Lakukan ini selama 3-4 menit (ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih)
10. Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam dan secara perlahan lakukan pemijatan kearah luar seperti proses ketika kepala bayi akan melewati dinding vagina saat persalinan nanti. Hal ini akan membantu meregangkan kulit perineum. 11. Ibu harus melakukan pemijatan pada seluruh jaringan perineum ini selama 1 menit (pemijatan harus dilakukan perahan-lahan dan hindari pembukaan dari katup uretra untuk menghindari iritasi atau
infeksi). 12. Setelah pemijatan selesai, lakukan kompres hangat pada jaringan perineum selama kurang lebih 10 menit dengan hati-hati (untuk meningkatkan sirkulasi sehingga meningkatkan relaksi otot dan terbukti melindungi perineum).
13. Kemudian ibu diminta untuk mencuci tangan dan mandi untuk membersihksn pelumas.
Daftar Pustaka Indriarti,MT.2008. Senam Hamil dan Balita.Jogjakarta:penerbit Cemerlang Publishing. Sinclair,Constance. 2003. Buku Saku Kebidanan. Jakarta : EGC Woolfson, Julian. 2004. Seri Asuhan Kebidanan Mual dan Muntah Kehamilan. Jakarta : EGC Aprilia, Yesie. 2010. Hipnostetri. Jakarta : Gagas Media F.Mongan,Marie.2007.Hypno Birthing The Mongan Method. Jakarta: BIP(Bhuana Ilmu Populer) Muhimah,Nanik.2010.Senam Hamil Khusus ibu hamil. Jogjakarta:Power Book.