SOP SINUSITIS
NO. DOKUMEN
NO. REVISI -
HALAMAN 1-3
UPTD PUSKESMAS KOTARAJA PROSEDUR TETAP TETAP
TANGGAL TANGGAL TERBIT : 12 MEI 2017
Tim penyusun :
Kepala Kotaraja
T$%$#n
Sinusitis adalah suatu peradangan pada sinus yang terjadi karena alergi atau infeksi virus, bakteri maupun jamur. Sinusitis bisa terjadi pada salah satu dari keempat virus. Penatalaksanaan kasus Sinusitis sesuai standar therapy.
Ke&"%#'#n
Penerapan standar therapy di Puskesmas.
Pen(e&#&
Ostium sinus tersumbat, atau rambut-rambut pembersih ciliary) ciliary) rusak rusak sehingga sekres sekresii mu!us mu!us tertah tertahan an dalam dalam rongga rongga sinus sinus yang yang selanj selanjutn utnya ya menyebab menyebabkan kan peradangan.
Penge!"#n
G#)&##n K*"n"+
"ejala khas dari kelainan pada sinus adalah sakit kepala yang dirasakan ketika penderita bangun pada pagi hari. Sinusitis Sinusitis akut dan kronik memiliki memiliki gejala yang sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus yang terkena, tetapi ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang terkena. Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri pipi tepat diba#ah mata, sakit gigi dan sakit kepala. Sinusitis frontalis menyebabkan sakit kepala di dahi. Sinuisitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit kepala di dahi. Perdangan Perdangan sinus etmoidalis etmoidalis juga bisa menyebabkan nyeri bila pinggiran hidung tertekan, berkurangnya indera pen!iuman dan hidung tersumbat.
Sinu Sinusi siti tiss sfeno sfenoid idal alis is meny menyeba ebabka bkan n nyer nyerii yang yang loka lokasi siny nyaa tida tidak k dapat dapat dipast dipastika ikan n dan bisa bisa dirasa dirasakan kan di pun!ak pun!ak kepala kepala bagian bagian depan depan ataupu ataupun n belakang, atau kadang menyebabkan sakit telinga dan sakit leher. leher.
Gejala lainnya adalah: Tidak enak badan $emam, demam dan menggigil menunjukkan bah#a ada infeksi telah menyebar keluar sinus. %etih, lesu &atuk, yang mungkin semakin memburuk pada malam hari. 'idung meler atau hidung tersumbat. Selaput lendir hidung tampak merah dan membengkak, dari hidung (ungkin keluar nanagh ber#arna kuning atau hijau. D"#gn,+"+
Pen#!#*#'+#n##n
$iagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala, foto rontgen sinus dan hasil pemeriksaan fisik, untuk menentukan luas adan beratnya sinusitis, bisa dilakukan pemeriksaan )T-s!an. )T-s!an. Pada Pada sinus sinusit itis is maks maksil ilar aris is,, dila dilakuk kukan an pemer pemerik iksa saan an rongt rongtrn rn gigi gigi untu untuk k mengetahui adanya abses gigi.
Pen#!#*#'+#n##n Sinusitis akut $ekogestan untuk mengurangi penyumbatan. *ntibi *ntibioti otik k untuk untuk mengend mengendali alikan kan infeks infeksii bakteri bakteri terap terapii a#al a#al umumny umumnyaa dengan amoksisilin dan kotimoksazol . Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa nyeri. $ekongestan dalam bentuk tetes hidung atau obat semprot hidung hanya boleh dipakai selama #aktu yang terbatas karena pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan penyumbatan dan pembengkakan pada suluran hidung+. ntuk ntuk mengur mengurangi angi penyumb penyumbata atan, n, pembeng pembengkak kakan an dan peradan peradangan gan bisa bisa diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid . Sinusitis kronik $ibe $iberi rika kan n antibiotik da dan dekongestan. ntuk ntuk mengura mengurangi ngi peradan peradangan gan biasanya diberikan obat semprot hidung yang mengandung steroid. ika penyakitnya berat, bisa diberikan steroid per-oral steroid per-oral ( melalui melalui mulut+.
'al-hal berikut bisa dilakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman: (enghirup uap dari sebuah vaporizer atau atau semangkuk air panas. Obat semprot hidung yang mengandung larutan garam. Kompres hangat di daerah sinus yang terkena.
O$!$!
ika tidak dapat diatasi dengan pengobatan tersebut, maka satu-satunya jalan untuk mengobati sinusitis kronik adalah pembedahan. Tata Tata laksana kasus Sinusitis Sinusitis sesuai standar therapy Puskesmas. Puskesmas.
D#!# P$+!#'#
$epartemen kesehatan /, 0112, Pedoman 0112, Pedoman Pengobtan Dasar di Puskesmas
2!" !etakan tahun 0113, $epkes /, akarta.
