DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian Tujuan
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAWASAN LINGKUNGAN PERUMAHAN No. Dok…
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman : 1/1 Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Suatu kegiatan pengamatan kondisi perumahan, sarana sanitasi dan lingkungan masyarakat dan sekaligus pembinaan / penyuluhan kepada keluarga. Untuk mengetahui kondisi perumahan, sarana dan lingkungan masyarakat. masyarakat .
Kebijakan 1. Formulir pemeriksaan pemeriksaan kartu rumah. Persiapan
2. Formulir Inspeksi sanitasi sarana air bersih bersih 3. Alat tulis 1. Melaksanakan Melaksanaka n pengamatan kondisi perumahan, sarana sanitasi dasar dan lingkungan rumah masyarakat dengan menggunakan formulir pemeriksaan
Prosedur pelaksanaan
kartu rumah, formulir Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih meMelakukan pengawasan kandang ternak apabila memiliki. 2. Mencatat hasil pengamatan pengamatan di formulir formulir masing-masing masing-masing 3. Menentukan kriteria rumah tersebut sehat sehat / tidak sehat sehat 4. Menyimpulkan Menyimpulka n masalah yang berkaitan dengan perumahan dan kesehatan. 5. Memberi saran dan alternatif pemecahan masalah. 6. Membuat kesepakatan untuk kunjungan ulang.
Unit Terkait
Petugas Sanitarian
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMBILAN SAMPEL PDAM No. Dok…
No. Revisi
Halaman : 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Mengambil contoh air PDAM di lingkungan rumah tangga dengan menggunakan alat-alat pengambilan sampel.
Tujuan
Untuk mengetahui kandungan bakteri dalam sampel air PDAM
Kebijakan
Penyehatan Lingkungan 1. Botol sampel steril.
Persiapan
2. Kapas alkohol 3. Lampu bunsen. 4. Komperator untuk pemeriksaan sisa klor. 5. Reagen untuk pemeriksaan sisa klor 6. PH meter 7. Thermometer air. 8. Formulir data sampel. 9. Cold box. 10. Es / cold pack 11. Alat tulis. 12. Label. 13. Gelas. 14. Aqudes. 15. Tisu. 16. Kantong plastik 17. Korek api
A. Pengambilan Pengambilan sampel dan pengukuran pengukuran suhu suhu 1. Sebelum melakukan pengambilan sampel air PDAM telebih dahulu
mensterilkan tangan dngan menggnakan alkhol. 2. Kran air dibersihkan dengan menggunakan kapa steril. 3. Keran dibuka lebar agar kelua air dengan keras selama 2-3 menit. 4. Ambil air dengan menggunakan gelas untuk mengukur suhu dengan
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
Prosedur pelaksanaan
mencelupkan termometer ke dalam gelas. 5. Setelah itu suhu air pada termometer dapat dibaca untuk menentukan
suhunya. 6. Tutup keran air dan panaskan dengan lampu bunsen selama 2-3 menit. 7. Setelah jean dipanaskan, kran dibuka dan air dialirkan secara pelahan. 8. Sebelum mengambil air mulut kran dipanaskan dengan menggunakan
lampu bunsen. 9. Air sampel diambil dengan tidak menyentuh mulut kran air. 10. Air sampel diambil sebanyak ¾ botol agar udara masih tersisa didalam
botol. 11. Setelah air sampel diambil mulut botol dipanaskan kembali dengan
dngan menggunakan lampu bunsen. 12. Setelah botol ditutup dan diberi label kemudian dimasukan ke dalam
termos yang berisi es atau cool pack B. Pengukuran Sisa Klor 1. Air sampel PDAM dimasukkan kedalam komperator sebanyak 10 ml 2. Air yang ada di tabungnditambahan tablet atau regen untuk mengukur
klor yang diaduk sampai rata. 3. Setelah itu dimasukkan ke dalam komperator dan diihat / warna
dicocokkan dengan standar yang ada dalamkomperator. 4. Sisa klor dapat ditentukan hasinya. C. Pemeriksaan PH 1. Air sampel dimasukkan ke dalam gelas kemudian pH dihidupkan. 2. pH meter yang telah hidup kemdian dicelupkan ke dalam air dan
dibiarkan selama 2-3 menit. 3. Setelah angka yang ditunjukan pH meter stabil kemudian dibaca
sebagai pH sampel PDAM. D. Setelah semua langkah dilakukan hasil-hasil tersebut di tuliskan di blangko
pengambilan sampel. E. Seger kirim sampel ke laboratorium
Unit Terkait
PETUGAS SANITARIAN
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN TEMAPAT PENGOLAHAN MAKANAN (TPM) No. Dok…
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman : 1/1 Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Suatu kegiatan penyehatan lingkungan untuk melakukan pemeiksaan dari pengawasan terhadap sarana pengolahan makanan baik rumah makan, restoran, industry rumah tangga pangan maupun jasa boga. 1. Melakukan pengawasan terhadap rumah makan, restoran, jasa boa, industry rmah tangga pangan (IRTP) yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemapuan dalam mengelola makanan minuman. 2. Melakukan inspeksi sanitasi terhadap TPM agar makanan yang dihasilkan selalu dalam keadaan bersih, aman dan mempunyai nilai gizi yang seimbang. 3. Hygiene peorangan penjamah makanan dapat meningkat. Penyehatan LIngkungan 1. Formulir pemeriksaan rumah makan/restoran, jasa boga, IRTP.
Persiapan
2. Alat tulis.
1. Melakukan pengawasan rumah makan, restoran dan jasa boga dengan cara wawancara, pengamatan dengan menggunakan formulir rumah makan, jasa boga, dan industri rumah tangga. Prosedur pelaksanaan
2. Dari hasil pengmatan dan wawancara dapat ditentukan grade /tingkat mutu dari TPM. 3. Setelah tingkat mutu diproleh, hasil pengamatan dan wawancaa dianalisa untuk kemudian dibuatkan tindak lanjut yang akan dikirim ke IRTP,rumah makan / restoran dan jasa boga.
Unit Terkait
Petugas Sanitarian
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH No. Dok…
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman : 1/1 Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Suatu kegiatan penehatan lingkungan untuk mempeoleh data mengenai kondisi sarana air bersih
Tujuan
Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sarana air bersih
Kebijakan
Penyehatan lingkungan 1. Blangko inspeksi sanitasi.
Persiapan
2. Alat tulis. 3. Kaporit. 1. Petugas sanitarian melakuan inspeksi terhadap saran air bersih yang ada dipemukiman masarakat.
2. Inspeksi sanitasi dilakukan dengan pengamatan fisik yang dilaksanakan secara langsung terhadap semua sarana ai besih untuk mengetahui resiko pencemaran dengan menggunakan formulir inspeksi sanitasi SAB
3. Adapun cara pengisian formulir 1S SAB adalah sebagai berikut : Prosedur pelaksanaan
a.
Pengisian formulir inspeksi kesehatan lingkungan dilakukan dengan memberi tanda (v) pada kolom ya atau tidak yang ada disebelah kanan setiap pertanyaan.
b. Jawaban “Ya” menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dapat menimbulk an resiko pencemaran terhadap sarana air bersih warga. c.
Sebaliknya bila jawabannya “Tidak” bearti kemungkinan hal tersebut tidak menyebabkan pencemaran terhadap sarana air bersih warga yang dapat membahayakan pemakai maupun masyarakat.
d. Setelah selesai pengisian kemudian jumlahkan tanda (v) untuk semua jawaban “Ya” ini merupakan skor resiko pencemaran dari sarana air bersih. e.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat pencemaran dari setiap sarana ai bersih
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
dengan kategori :
f.
Jumlah skor
Kategori
0-2
Rendah
3-5
Sedang
6-8
Tinggi
9-11
Amat Tinggi
Setelah diketahui tingkat pencemaran dari sarana air bersih dapat dilakukan kaporisasi sarana air bersih di utamakan yang mempaunyai tingkat resiko tinggi dan amat tinggi.
Unit Terkait
Petugas Sanitarian
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMBILAN SAMPEL SGL No. Revisi
No. Dok…
Halaman : 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Mengambil contoh air SGL di lingkungan rumah tangga dengan menggunakan alat-alat pengambilan sampel SGL.
Tujuan
Untuk mengetahui tingat pencemaran secara bakteriologi pada sampel air SGL
Kebijakan
Penyehatan Lingkungan 1. Botol pemberat (botol sampel)
Persiapan
2. Kapas alkohol. 3. Lampu spritus/lampu bunsen. 4. Format/blangko pengmbilan sampel. 5. Label. 6. Alat tulis. 7. Termos. 8. Cool pack 1. Sebelum
melakukan
pengambilan
air
sumur
gali,
terlebih
dahulu
mensterilkkan tangan dengan menggunakan kapas alkohol. 2. Selanjutnya
botol
sampel/botol
pemberat
dibuka
dan
mulut
botol
diplambur/dipanaskan. 3. Botol diturunkan secara perlahan-lahansampai kedalam sumur gali. 4. Setelah ai sumur gali terisi penuh kedalam botol, botol diangkat secara Prosedur pelaksanaan
perlahan-lahan dengan tidak menyentuh dinding sumur. 5. Air sampel dalam botol sampai volume botol tersisa ¾ dari volume botol. 6. Setelah itu mulut botol dipanaskan dengan mengnakan lampu Bunsen dan ditutup. 7. Botol diberi label dan dimasukkan ke dalam termos dan dikirim ke laboratorium.
Unit Terkait
Petugas Sanitarian
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian
Tujuan Kebijakan
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN SARANA TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) No. Revisi
No. Dok…
Halaman : 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Suatu kegiatan penyehatan lingkungan untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap sarana tempat-tempat umum. 1. Melakukan pengawasan terhadap tempat ibadah, salon, sekolah/ponpes, perkantoran, tempat wisata, terminal dan t empat pelayanan kesehatan. 2. Melakukan inspeksi sanitasi terhadap sarana TTU untuk mengetahui keadaan sanitasi TTU tersebut. Penyehatan Lingkungan 1. Format pemeriksaan TTU
Persiapan
2. Alat tulis 1. Melakukan pengawasan TTU dengan cara wawancara dan pengamatan
Prosedur pelaksanaan
terhadap
sarana
TTU
menggunakan
formulir
maksudkan untuk mengetahui kondisi sanitasi TTU tersebut. 2. Hasil wawancara dan pengamatan di analisa
Unit Terkait
pemeriksaan
Petugas Sanitarian
yang
di
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian Tujuan Kebijakan
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) KLINIK SANITASI No. Dok…
No. Revisi
Halaman : 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Suatu kegiatan konseling yang dilakukan terhadap pasien dan klien yang mempuanyai masalah kesehatan yang behubungan dengan penyakit berbasis lingkungan. Untuk mengetahui tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan dan prilaku yang diduga berkaitan dengan penyakit yang berbasis lingkungan. Penyehatan Lingkungan 1. Blangko wawancara untuk pasien.
Persiapan
2. Lembar Balik 1. Dalam Gedung. Pasien. a. Menerima rujukan status dari pasien poliklinik. b. Memplajari kartu status tentang diagnosa oleh petugas poliklinik. c. Menyalin dan mencatat nama penderita, umur, jenis klamin, alamat dan
Prosedur pelaksanaan
penyakit ke buku register. d. Melakukan wawancara atau konsling dengan penderita atau keluarga pendrita, e. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau prilaku yang berkaitan dengan kejadian penyakit yang diderita. f.
Bila diperlukan membuat kesepakatan dengan penderita atau keluaranya tentang jadwal lapangan.
Klien. a. Menanyakan permasalahan yang dihadapi klien dan mencatat nama, umur, jenis kelamin, pekejaan dan alamat dan mencatat kedalam register. b. Melakukan
wawancara
atau
konselingsesuai
permasalahan
yang
dihadapi. c. Membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau prilaku yang diduga berkaitan dengan permsalahan yang ada. d. Memberikan saran pemecahan masalah yang sederhana dan mudah
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
dilaksanakan. 2. Luar Gedung. a. Mempelajari hasil wawancara atau konseling di dalam gedung. b. Menyiapkan dan membawa formulir lapangan, media penyuluhan. c. Mengajak kader atau kepala lingkungan untuk turun ke rumah pasien. d. Melakukan pemeriksaan / pengamatan lapangan, prilaku, sesuai dengan masalah yang ada. e. Membantu menyimpulkan hasil kunjungan lapangan. f.
Membeikan saran tindak lanjut kepada sasaran.
g. Mencatat hasil kunjungan lapangan ke buku register. Unit Terkait
Petugas Sanitarian.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram PROTAP PENYEHATAN LINGKUNGAN
Pengertian Tujuan Kebijakan
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGUKURAN KEPADATAN LALAT No. Revisi
No. Dok…
Halaman : 1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Suatu kegiatan penyehatan lingkungan untuk melakukan pengukuran kepadatan lalat di tempat-tempat pembuangan sampah sementara. a. Mengetahui tingkat kepadatan lalat b. Mengetahui sumber-sumber perkembangbiakan lalat. Penyehatan Lingkungan a.Flay grill
Persiapan
b.Alat Tulis c.Counter. a. Flay grill diletakkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan(berdekatan dengan sampah,kotoran hewan,kandang) pada daerah yang akan diukur. b. Hitung jumlah lalat yang hinggap selama 30 detik c. Pada setiap lokasi dilakukan 10 kali perhitungan (10 x 30 detik ) dan 5 perhitungan tertinggi dibuat rata-ratanya dan dicatat.
Prosedur pelaksanaan
d. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalat pada setiap lokasi, disesuaikan dengan kategori sebagai berikut : 1. 0-2
: rendah (tidak menjadi masalah)
2. 3-5
: sedang (perlu dilakukan pengamatan terhadap tempat berbiaknya lalat,tumpukan sampah,kotoran hewan)
3. 6-20
: tinggi/padat (populasi padat dan perlu pengamanan terhadap tempat biaknya lalat dan bila mungkin direncanakan upaya fogging)
4. > 21
Unit Terkait
: sangat tinggi/sangat padat,perlu tindakan pengendalian
Petugas Sanitarian.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE No. Dok…
PROTAP PENANGGULANGAN DBD
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman : 1/1 Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur pelaksanaan
Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama menyerang anak-anak, ditandai dengan panas tinggi, perdarahan dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000 penduduk di daerah endemis. 2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %. 3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %. 4. Daerah KLB DBD < 5 %. 1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian terhadap P2DBD. 2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD. 3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD. 4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor. 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau RDT. 2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di rujuk ke Rumah Sakit. 3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu. 4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl,penderita tidak perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan. 5. Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita apabila memenuhi
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu. 6. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai simptomatis. 7. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS ( S0 dan hasil laboratorium ) 8. Apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu. Unit Terkait
1. 2. 3. 4.
5.
Dinas Kesehatan. Rumah Sakit UPTD Kesehatan/Puskesmas. Pustu. Poskesdes/Polindes.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PKM Mataram
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE No. Dok…
PROTAP PENANGGULANGAN DBD
Tanggal Terbit
No. Revisi
Halaman : 1/1 Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur pelaksanaan
Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus Dengeu dari penderita DBD lainnya terutama menyerang anak-anak, ditandai dengan p anas tinggi, perdarahan dan dapat menimbulkan kematian. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah.
1. Menurunkan angka insidens kasus DBD sebesar 1/100.000 penduduk di daerah endemis. 2. Tercapainya angka bebas jentik ( ABJ ) > 95 %. 3. Tercapai nya angka kematian DBD / CFR < 1 %. 4. Daerah KLB DBD < 5 %. 1. Meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dan kemandirian terhadap P2DBD. 2. Meningkatkan perlindungan Kesehatan masyarakat terhadap penyakit DBD. 3. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi program DBD. 4. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor. 1. Penemuan suspek penderita DBD baik aktif dan pasive di unit pelayanan kesehatan dengan gejala tidak ada tanda kedaruratan dilakukan uji Tourniquet dan dilakukan pemeriksaan laboratorium atau RDT. 2. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit ≤ 100.000/µl, penderita di rujuk ke Rumah Sakit. 3. Selanjutnya dilakukan Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita dan apabila memenuhi kriteria fogging maka dilakukan pengasapan dengan 2 siklus dengan interval 1 minggu. 4. Jika hasil positif dengan Jumlah trombosit > 100.000/µl,penderita tidak perlu di rujuk cukup dilakukan kontrol dan tetap dilakukan observasi.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
5. Penyelidikan Epidemiologi di wilayah penderita dan apabila memenuhi kriteria untuk dilakukan fogging maka pengasapan dilaksanakan 2 siklus dengan interval 1 minggu. 6. Dan jika hasil negatif maka akan diberikan pengobatan sesuai simptomatis. 7. Jika ditemukan penderita dengan tanda kedaruratan atau penderita dari Rumah Sakit, PE dilaksanakan berdasarkan laporan dari RS ( S0 dan hasil laboratorium ) 8. Apabila memenuhi kriteria fogging maka pengasapan dilakukan 2 siklus dengan interval 1 minggu. Unit Terkait
1. 2. 3. 4.
5.
Dinas Kesehatan. Rumah Sakit UPTD Kesehatan/Puskesmas. Pustu. Poskesdes/Polindes.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
1. Pengertian
Kewajiban adalah sesuatu yang harus diberikan dengan penuh t anggung jawab, sedangkan Hak adalah se penggunaannya termasuk hak dan kewajiban pasien dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi setiap Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi hak dan kewajiban pengguna pelayan
2. Tujuan
3. Kebijakan
kesehatan di puskesmas karang Mataram Keputusan Kepala Puskesmas No. Tentang hak dan kewajiban sasaran program dan pasien pengg 1. Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Pasal 50 dan 51, Hak dan Kewajiba
4. Referensi 5. Prosedur
2. SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban sasaran program dan pasien pengguna pelayanan pu 1. Pasien masuk ke poli sesuai tujuan berobat setelah melakukan pendaftaran di loket 2. Memberikan informasi yang lengkap, jujur dan dipahami tentang masalah kesehatannya kepada pada masing-masing poli 3. Mendapatkan penjelasan lengkap tentang rencana tindakan medis yang akan dilakukan dokter a
4. Mendapat pelayanan medis sesuai dengan kebutuhan 5. Bisa menolak tindakan medis yang akan dilakukan dokter atau tenaga kesehatan yang bertugas
6. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau tenaga kesehatan yang bertugas 7. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan puskesmas Mataram
6. Unit Terkait
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
PENGENDALIAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DINAS KESEHATAN KOTA BATAM
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan mas yarakat di Kota Batam yang erat kaitannya dengan peningkatan curah hujan, kepadatan dan mobilitas penduduk, sejalan dengan semakin lancarnya hubungan transportasi serta tersebar luasnya virus Dengue dan nyamuk penularnya diberbagai lokasi di Kota Batam. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam mengacu pada prosedur tetap (Protap) yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu : 1. Tatalaksana Demam Berdarah Dengue Tatalaksana penyakit Demam Berdarah Dengue dilakukan di tempat-tempat pelayanan Kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik, Balai Pengobatan dan lain-lain, dengan melakukan pemeriksaan tersangka penderita DBD sebagai berikut : 1. Anamnesis ( wawancara ) penderita atau keluarga tentang keluhan yang dirasakan sehubungan dengan gejala DBD. 2. Observasi kulit dan konjungtiva untuk mengetahui tanda pendarahan 3. Pemeriksaan keadaan umum dan tanda tanda vital ( kesadaran, tekanan darah, nadi dan suhu ) 4. Penekanan pada ulu hati ( epigastrium). 5. Uji Tourniquet ( Rumple Leede Test ) 6. Pemeriksaan laboratorium 7. Pemutusan Rantai penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue 1. a. Penyuluhan Penyuluhan dilakukan dengan maksud untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang penyakit DBD, bagaimana cara mencegah dan memberantas penyakit demam berdarah yang lebih efektif, yaitu melalui pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah (PSNDBD) dengan 4 M-Plus. Manfaat dari kegiatan penyuluhan adalah menambah pengetahuan masyarakat yang pada akhirnya mau dan mampu secara bersama sama dan terus menerus berperan aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) dengan 4 M-plus.
1. b.
Pemantauan Jentik Berkala
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
Pemantauan jentik berkala kegiatan untuk melihat situasi kepadatan jentik pada tempat penampungan air di rumah/bangunan milik masyarakat maupun tempat tempat umum oleh kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) atau tenaga puskesmas , sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dini agar masyarakat terhindar dari penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Jumantik merupakan kader yang berasal dari masyarakat dan bertugas melakukan Pemantauan & pemeriksaan jentik tempat-tempat penampungan air di lingkungan masyarakat secara berkala dan terus-menerus, memberikan penyuluhan serta menggerakkan masyarakat dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk DBD. Manfaat jumantik adalah memantau dan memberantas jentik-je ntik nyamuk demam berdarah yang ada dilingkungan masyarakat serta memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan PSN-DBD, sehingga diharapkan populasi jentik nyamuk demam berdarah yang ada di lingkungan masyarakat menjadi berkurang. 1. c.
Pemberantasan Sarang Nyamuk ( PSN )
Kegiatan dimaksud adalah pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) secara bersama sama pada waktu yang bersamaan ( serentak ) ole h semua lapisan masyarakat baik pemerintah maupun swasta. Sehingga kegiatan ini dapat memotivasi dan menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam melakukan PSN-DBD secara mandiri dan berkesinambungan.
1. d.
Larvasidasi Selektif
Larvasidasi terutama dilakukan di daerah yang banyak menampung air/susah air dan pada penampungan air terbuka yang susah dikuras/dibersihkan. Manfaat kegiatan Larvasidasi adalah memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah dengan menggunakan bubuk abate terutama di daerah yg banyak menampung air/susah air dan pada penampungan air terbuka yang susah dikuras/dibersihkan. 1. e.
Fogging dengan Insektisida
Pengasapan dilakukan sesuai dengan kesimpulan analisis dari kegiatan penyelidikan epidemiologi penyakit DBD di tempat tinggal penderita dan lingkungan sekitarnya. Apabila kesimpulan akhir harus dilaksanakan pengasapan (fogging ) , maka Pengasapan ( fogging ) dilakukan oleh petugas puskesmas atau bekerjasama dengan dinas kesehatan kabupaten/kota. Petugas penyemprot adalah petugas puskesmas atau petugas harian lepas yang terlatih. Persyaratan Fogging dengan insektisida :
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
– Adanya penderita positif DBD berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan laporan (SO) dari Rumah Sakit/Klinik/BP/Puskesmas. – Didukung hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang telah terlatih dengan ditemukannya penderita demam tanpa sebab minimal 3 orang dan atau tersangka penderita DBD serta ditemukan positif jentik Aedes (≥ 5 % ) dari rumah/bangunan disekitar rumah penderita. Kegiatan fogging focus ini bertujuan memutus rantai penularan dengan membunuh nyamuk dewasa yang sudah mengandung virus dengue dengan radius ± 100 M dari rumah penderita. Tetapi kegiatan fogging ini bukan merupakan solusi utama untuk pencegahan DBD selain itu fogging tersebut harus dilakukan oleh tenaga khusus dan terampil karena obat (insektisida) yang digunakan mempunyai efek samping berbahaya bagi lingkungan dan orang yang melaksanakannya serta terjadinya resistensi terhadap nyamuk itu sendiri. Menginggat Untuk pencegahan yang paling efektif dapat dilakukan dengan memberantas tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah dengue dengan berperilaku hidup bersih dan sehat di keluarga dan dilingkungan tempat tinggal yaitu dengan cara antara lain : 1. Membersihkan lingkungan dan rumah masing-masing setiap hari, terutama tempat penampungan air sebagai tempat berkembangbiak nyamuk demam berdarah dengue seperti bak mandi, drum, ban bekas, alas pot bunga, dispenser, tempat minum burung dan lain-lain. 2. Melaksanakan kerja bakti secara teratur (satu minggu sekali) dilingkungan masing-masing. 3. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 4 M P LUS : 1. ME NGUR AS : Menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air seperti : bak mandi dan drum. 2. ME NUTUP : Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti : drum, tempayan dan lain-lain. 3. ME NGUB UR : Mengubur atau menimbun barang-barang bekas serta mengumpulkan barang-barang bekas yang dapat menampung air dan dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS). 4. PLUS CARA LAI N : Mengganti air vas bunga seminggu sekali, mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan talang air yang tidak lancar/rusak serta memasang kawat kasa atau menggunakan obat anti nyamuk serta menggunakan kelambu untuk menghindari dari gigitan nyamuk. 5. ME MANTAU : Memantau dan memeriksa tempat-tempat penampungan air sebagai tempat berkembangbiak nyamuk aedes aegpty seperti bak mandi, drum, ban bekas, alas pot bunga, dispenser, tempat minum burung dan lain-lain. Peran serta masyarakat dan pihak terkait sangat diperlukan dalam melakukan pencegahan DBD melalui PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) tersebut.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAHAN AIR LIMBAH
PKM Mataram No. Dok…
PROTAP SUVAILANS
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman : 1/1 Ditetapkan Kepala Puskesmas Mataram
H. Turmuji, S.Sos NIP. 19650307 198703 1 015 Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Tujuan utama pengolahan air limbah adalah mengurangi BOD, partikel tercampur dan membunuh bakteri patogen. Sehingga air limbah yang ada dapat dimanfaatan kembali menjadi serupa selayaknya air yang masih terjaga kebersihannya Penyehatan Lingkungan a.Flay grill
Persiapan
b.Alat Tulis c.Counter.
Cara Pengolahan Air Limbah a) Secara Alami
Prosedur pelaksanaan
Pengolahan air limbah secara alamiah dapat dilakukan dengan pembuatan kolam stabilisasi. Dalam kolam stabilisasi, air limbah diolah secara alamiah untuk menetralisasi zat-zat pencemar sebelum air limbah dialirkan ke sungai. Kolam stabilisasi yang umum digunakan adalah kolam anaerobik, kolam fakultatif (pengolahan air limbah yang tercemar bahan organik pekat), dan kolam maturasi (pemusnahan miKroorganisme patogen). Karena biaya yang dibutuhkan murah, cara ini direkomendasikan untuk daerah tropis dan sedang berkembang.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
b) Secara Bantuan
Pengolahan air limbah dengan bantuan alat dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Pengolahan ini dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu primary treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan tertiary treatment (pengolahan lanjutan). Primary treatment merupakan pengolahan pertama yang bertujuan untuk memisahkan zat padat dan zat cair dengan menggunakan filter (saringan) dan bak sedimentasi. Beberapa alat yang digunakan adalah saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan multimedia, percoal filter, miKrostaining, dan vacum filter. Secondary treatment merupakan pengolahan kedua, bertujuan untuk mengkoagulasikan, menghilangkan koloid, dan menstabilisasikan zat organik dalam limbah. Pengolahan limbah rumah tangga bertujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik, nutrisi nitrogen, dan fosfor. Penguraian bahan organik ini dilakukan oleh makhluk hidup secara aerobik (menggunakan oksigen) dan anaerobik (tanpa oksigen). Secara aerobik, penguraian bahan organik dilakukan miKroorganisme dengan bantuan oksigen sebagai electon acceptor dalam air limbah. Selain itu, aktivitas aerobik ini dilakukan dengan bantuan lumpur aktif (activated sludge) yang banyak mengandung bakteri pengurai. Hasil akhir aktivitas aerobik sempurna adalah CO2, uap air, dan excess sludge. Secara anaerobik, penguraian bahan organik dilakukan tanpa menggunakan oksigen. Hasil akhir aktivitas anaerobik adalah biogas, uap air, dan excess sludge. Tertiary treatment merupakan lanjutan dari pengolahan kedua, yaitu penghilangan nutrisi atau unsur hara, khususnya nitrat dan posfat, serta penambahan klor untuk memusnahkan miKroorganisme patogen. -
Pemilahan Limbah
Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan dan dengan kandungan logam berat yang tinggi. Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah adalah kunci pembuangan yang baik.
Tempat Penampungan Sementara
Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar limbahnya selambat-lambatnya 24 jam. Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, maka limbah medis harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan rumah sakit lain atau pihak lain yang mempunyai insinerator untuk dilakukan
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332
pemusnahan selambat-lambatnya 24 jam apabila disimpan pada suhu ruang. Transportasi
Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan dalam kontainer yang kuat dan tertutu p. Pengangkutan limbah keluar rumah sakit menggunakan kenderaan khusus. Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun binatang. Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri: Topi/helm, Masker, Pelindung mata, Pakaian panjang (coverall), Apron untuk industri, Pelindung kaki/sepatu boot dan sarung tangan khusus (disposable gloves atau heavy duty gloves).
Pengumpulan Limbah Medis
Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli khusus yang tertutup. Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.
Persyaratan Pewadahan Limbah Medis
Syarat tempat pewadahan limbah medis, antara lain :
Unit Terkait
Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass. Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan yang terpisah dengan limbah non-medis. Kantong plastik di angkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3 bagian telah terisi limbah. Untuk benda-benda tajam hendaknya di tampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol atau karton yang aman. Sayarat benda tajam harus ditampung pada tempat khusus (safety box) seperti botol, jeregen atau karton yang aman. Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong plastik yang telah di pakai dan kontak langsung dengan limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi.
Petugas Sanitarian.
DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM PUSKESMAS MATARAM Jln.Catur Warga No. 29 A Mataram Telp. 638332