No. Dok.:IKA/PG/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA CUCI TANGAN 1. TUJUAN Sebagai acuan bagi dokter dan perawat dan siapa saja yang melakukan cuci tangan dengan baik dan benar 2. URA URAAN AN U!U! U!U! a. "uci "uci tang tangan an yang yang anju anjurk rkan an adal adala# a# deng dengan an meng menggu guna naka kan n sabu sabun n dan dan iar iar yang yang mengalir. $. %R&S %R&S'( '(UR UR )'RJ )'RJA A
1) Basahi tangan setingg setinggii pertengahan pertengahan lengan lengan bawah bawah dengan dengan air mengalir mengalir
G 2) gunakan sabun di di bagian bagian telapak telapak tangan tangan yang yang telah telah basah basah
3) Digosok Digosok telapak tangan tangan ke telapak telapak tangan, sehingga sehingga menghasik menghasikan an busa secukupnya secukupnya selama selama 152 detik
!) Bilas Bilas kemb kembali ali dengan dengan air air bers bersih ih
5) "utup "utup kran kran deng dengan an siku siku atau atau tissu tissu
#) $eringkan $eringkan tangan tangan dengan tissu tissu % handuk kertas kertas
&) 'indarkan 'indarkan menyentuh menyentuh benda benda disekitar disekitarnya nya setelah setelah mencuci mencuci tangan( tangan(
!engeta#ui*
)oordinator %oliklinik
+igi )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es N% 1/001 1/111 1 3 23
drg. SR AN(RAN N% 1/4/$4 253 2
No. Dok.:IKA/PU/04
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PELAYANAN DI POLIKLINIK UMUM 1. TUJUAN Sebagai acuan bagi dokter dan perawat dalam memberikan pelayanan 2. URAAN U!U! %oliklinik umu memberikan pelayanan kese#atan yang bersi6at umum sesuai dengan standar pelayanan medis yang tala# ditetapkan $. %rosedur 1. Semua pasien yang berkunjung di poliklinik umum menda6tar di loket 2. 7amily 7older pasien di sera#kan ole# petugas loket ke petugas poliklinik Umum $. %etugas poliklinik Umum mencatat pada buku register sesuai dengan kartu yang digunakan pasien 8 Jamkasda* Jamkesmas* Askes 9 3. %asien melakukan tanda tangan di buku registrasi 0. %etugas mengukur tanda:tanda ;ital* anak dibawa# 12 ta#un dilakukan penimbangan berat badan dan mencatat #asil yang ditemukan dalam 6amily 6older 5. %asien masuk kedalam ruangan periksa sesuai dengan nomor antrian. 4. (okter memeriksa pasien dalam waktu < 0 !enit dan memberikan pengantar ke laboratorium jika diperlukan pemeriksaan penunjang.
!engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
No. Dok.IKA/PU/04
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
*+"$+ $./0 .*G$0* ".$0*0* D00'
1. Tujuan Sebagai acuan bagi dokter/perawat dalam menulis tekanan darah pada pasien 2. Uraian umum a. Tekanan darah diukur dengan tensimeter b. Tekanan darah 3. Prosedur kerja a. Cara palpasi 1 !elaskan prosedur pada klien. 2 Cuci tangan 3 "tur posisi pasien #manusia coba. $ %etakkan lengan &ang hendak diukur pada posisi telentang. ' %engan baju di buka. ( Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas )ossa cubiti #jangan terlalu ketat *maupun terlalu longgar. + Tentukan den&ut nadi arteri radialis dekstra/sinistra , Pompa balon udara manset sampai den&ut nadi arteri radialis tidak teraba - Pompa terus sampai manometer setinggi 2 mm g lebih tinggi dari titik radialis tidak teraba. 1 %etakkan dia)ragma stetoskop di atas nadi brakhialis dan kempeskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan memutar sekrup pada pompa uda*ra berlawanan arah jarum jam. 11 Catat mm g manometer saat pertama kali den&ut nadi teraba kembali. 0ilai ini me*nunjukkan tekanan sistolik secara palpasi. 12 Catat hasil. 13Cuci tangan setelah prosedur dilakukan. b. Cara auskultasi 1 !elaskan prosedur pada klien. 2 Cuci tangan. 3 "tur posisi pasien #manusia coba. $ %etakkan lengan &ang hendak diukur da*lam posisi telentang. ' uka lengan baju. ( Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm di atas )ossa cubiti #jangan ter*lalu ketat maupun terlalu longgar. + Tentukkan den&ut nadi arteri radialis deks*tra/sinistra. , Pompa balon udara manset sampai den&ut nadi arteri radialis tidak teraba. - Pompa terus sampai manometer setinggi 2 mm g dari titik radialis tidak teraba. 1%etakkan dia)ragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan dengarkan.
11 empeskan balon udara manset secara per*lahan dan berkesinambungan dengan me*mutar sekrup pada pompa udara berlawanan arah jarum jam. 12Catat tinggi air raksa manometer saat per*tama kali terdengar kembali den&ut. 13 Catat tinggi air raksa pada manometer Suara orotko)) 4 menunjukkan besar*n&a tekanan sistolik secara auskultasi. ♣ Suara orotko)) 45/5 menunjukkan besarn&a tekanan diastolik secara aus*kultasi.♣ 1$Catat hasiln&a pada catatan pasien. 1'Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
6engetahui7
oordinator poliklinik
umum 8P"%" UPT9 8S8"T"0 PUS8S6"S P8"8
9:S. 49:4S7 S67 S.ep7 7 6.es 04P 1-','1 1-,111 1 $
No. Dok.:IKA/PU/0
No. Rev.: 0
9r."SP4"0" S":U9940 04P 1-++21- 2($ 2 2$
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PEMERIKSAAN SUHU TUBUH
1.
Tujuan Sebagai acuan bagi dokter/perawat dalam melakukkan pengukuran suhu pada pasien 2. Uraian umum a. Pengukuran suhu tubuh dapat diketahui dengan menggunakan thermometer b. 9apat dilakkukan dengan cara 1 ";illa 2
Ujung thermometer dibersihkan dengan kapas alcohol Ujung thermometer diletakan dibawah lidah 6ulut ditutup dan berna)as melalui hidung Pembacaan hasil dilakukan setelah ' menit Suhu normal pada pengukuran oral &aitu 3'7' C = 3+7'C
Cara pengukuran rectal #anus 1 Ujung termometer sedikit diberi pelicin #>aselin 2 Ujung air raksa dimasukan ke anus 3 Pembacaan hasil dilakukan setelah ' menit $ Suhu normal pada pengukuran rectal &aitu 3(7( C = 3, C 6engetahui7 8P"%" UPT9 8S8"T"0 PUS8S6"S P8"8
9:S. 49:4S7 S67 S.ep7 7 6.es 04P 1-','1 1-,111 1 $
oordinator poliklinik umum
9r."SP4"0" S":U9940 04P 1-++21- 2($ 2 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN GASTRITIS 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penata laksanaan gastritis dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita gastritis yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa gastritis adalah nyeri epigastrium yang hilang timbul % menetap dapat disertai mual atau muntah( Diagnosis yaitu nyeri ulu hati, mual % muntah, k embung dll( Gambaran klinis - enderita biasanya mengeluh perih atau tidak enak di ulu hati( - Gastritis erosi4 akibat obat sering di sertai pendarahan( - *yeri epigastrium, perut kembung, mual, muntah tidak selalu ada( 3. PENATALAKSANAAN "herapi - enderita gastritis akut memerlukan tirah baring( +elanutnya ia harus membiasakan diri makan teratur dan menghindari makanan yang merangsang( - $eluhan akan segera hilang dengan antasida 0l, hidroksida, 6g 'idroksida) yang diberikan menelang tidur, pagi hari, dan diantara waktu makan( - Bila muntah sampai mengganggu dapat diberikan tablet metoklapramid 1 mg 1 am sebelum makan( - Bila nyeri hebat dapat dikombinasikan dengan simetidin 2mg 2 7 sehari atau ranitidin 15 mg 2 7 sehari( - enderita dengan tanda pendarahan seperti hematemesis atau melena perlu segera diruuk ke rumah sakit karena kemungkinan teradi pendarahan pada tukak lambung yang dapat menadi per4orasi( -
Sumber: pedoma pe!oba"a da#ar d$ pu#%e#ma# "a&u 2''( &a). (*
6engetahui7 8P"%" UPT9 8S8"T"0 PUS8S6"S P8"8
9:S. 49:4S7 S67 S.ep7 7 6.es 04P 1-','1 1-,111 1 $
oordinator poliklinik umum
9r."SP4"0" S":U9940 04P 1-++21- 2($ 2 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN GOUT 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penatalaksanaan gout dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita gout yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa Gout adalah penyakit radang sendi yang teradi akibat deposisi kristal mono sodium urat pada persendian dan aringan lunak( Diagnosis nyeri akut pada persendian kecil seperti ibu ari, terutama malam hari( $adar urat serum biasanya 8 &,5 mg%dl( 3. PENATALAKSANAAN "herapi - ada serangan arthritis akut, penderita biasanya diberikan terapi untuk mengurangi peradangan dengan memberikan obat analgesik atau kortikosteroid( +etelah serangan akut berakhir, terapi dituukan untuk menurunkan kadar asam urat di dalam tubuh( - $ondisi yang terkait dengan hiperurisemia adalah diet kaya purin, obesitas serta konsumsi alkohol( urin merupakan senyawa yang akan dirombak mendi asan urat dalam tubuh( 0lkohol merupakan salah satu sumber purin dan uga dapat menghambat pebuangan purin melalui ginal sehingga disarangkan untuk tidak sering mengonsumsi alkohol( asien uga disarankan minum air dalam umlah banyak karena akan membantu pembuangan urat dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih - 9bat yang digunakan untuk terapi pre:ensi adalah a( 0llupurinol bila terdapat o:er produksi asam urat( 9bat ini menghambat sintesa dan menurunkan kadar asam urat darah, dosis pada hiperurikemia 1 mg 3 7 sehari sesudah makan, bila perlu dinaikkan setiap minggu dengan 1 mg s%d 1 mg%kgBB%hari( b( robenesid deri:at asam ben;oat ini berdaya urikosuris dengan alan merintangi penyerapan kembali di tubuli proksimal( Dosis 2 7 25 mg selama 1 minggu, lalu 2 7 5 mg, bila perlu berangsur-angsur dinaikkan sampai maksimum 2 g sehari( c( *atrium bikarbonat 2 tablet 3 7 sehari, untuk membantu kelarutan asam urat(
6engetahui7 8P"%" UPT9 8S8"T"0 PUS8S6"S P8"8
9:S. 49:4S7 S67 S.ep7 7 6.es 04P 1-','1 1-,111 1 $
oordinator poliklinik umum
9r."SP4"0" S":U9940 04P 1-++21- 2($ 2 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAN MORBILI (CAMPAK ) 1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam penata laksanaan morbili #campak dan mencegah terjadin&a komplikasi untuk semua pasien &ang menderita morbili # campak &ang datang di Unit Pela&anan Umum Puskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan7 serta 2$ jam di puskesmas Pekkae kecamatan Tanete :ilau. 2. URAIAN UMUM
riteria diagnosa 6orbili ialah pen&akit in)eksi >irus akut &ang bermani)estasi dalam 3 stadium &aitu stadium kataral7 erupsi7 dan ko>alens. 9iagnosis bercak kemerahan terutama pada atas magian atas badan. ?ambaran linis 1. @ase pertama disebut masa inkubasi &ang berlanggsung sekitar 1A12 hari. Pada )ase ini anak sudah mulai terkena in)eksi tapi pada dirin&a belum tampak gejala apapun. ercakAbercak merah merupakan merupakan campak belum keluar. 2. Pada )ase kedua # )ase prodormal barulah timbul gejala &ang mirip pen&akit )lu seperti batuk7 pilek dan semam. 6ata tampak kemerahAmerahan dan berair. ila melihat sesuatu mata akan silau #)oto)obia. 9isebelah dalam mulut muncul. intikAbintik putih &ang akan berthan 3A$ hari. Terkadang anak juga mengalami diare. 1A2 hari kemudian timbul demam tinggi &ang turun naik7 berkisar 3,A$7' C. 3. @ase ketiga ditandai dengan keluarn&a bercak merah seiring dengan demam tinggi &ang terjadi. 0amun bercak tak langsung muncul di seluruh tubuh melainkan bertahap dan merambat. ermula dari belakang telinga7 leher7 dada7 muka7 tangan dan kaki. Barnan&a pun khas merah dengan ukuran &ang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. 3. PENATALAKSANAAN
Therapi ila campakn&a ringan7 anak cukup dirawat di rumah. alau campakn&a berat atau sampai terjadi komplikasi maka harus di rawat di rumah sakit. "nak campak perlu di rawat di tempat tersendiri agar tidak menularkan pen&akitn&a bagi &ang lain. "palagi ada ba&i di rumah &ang belum mendapat imunisasi campak. eri penderita asupan makanan bergii seimbang dan cukup untuk meningkatkan da&a tahan tubuhn&a. 6akanann&a harus mudah dicerna karena anak campak rentan terjangkit in)eksi lain seperti radang tenggorokan7 )lu atau lainn&a. 6asa rentan ini masih berlangsung sebulan setelah sembuh karena da&a tahan tubuh masih lemah. Pengobatan secara simtomatik sesuai dengan gejala &ang ada.
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSAAN SK+IES
1. TUJUAN
Sebagai acuan dalam penata laksanaan skabies dan mencegah terjadin&a komplikasi untuk semua pasien &ang menderita skabies &ang datang di Unit Pela&anan Umum Puskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan7 serta 2$ jam di puskesmas Pekkae kecamatan Tanete :ilau. 2. URAIAN UMUM
riteria diagnosa Skabies adalah pen&akit kulit berupa budukan dapat ditularkan melalui kontak erat dengan orang &ang terin)eksi merupakan pen&akit &ang disebabkan oleh in)estasi dan sensitisasi terhadap katu sarcopter scabies >ar humois dan tinjan&a pada kulit manusia.. 3. PENATALAKSANAAN
Therapi Pengobatan pen&akit ini menggunakan obatAobatan &ang berbentuk salep atau krim &ang dioleskan pada bagian kulit &ang terin)eksi. an&ak sekali obatAobatan &ang teersedia di pasaran. 0amun7 ada s&arat &ang harus di penuhi antar lainD tidak berbau7 e)ekti) terhadap semua stadium kutu # telur7 lar>a ataupun kutu dewasa 7 tidak menimbulkan iritasi kulit7 juga mudah diperoleh dan murah hargan&a. Sistemik -
"ntihistamin klasik sedati) ringan untuk mengurangi gatal7 misaln&a klor)eniramin maleat 73$ mg/kg 3 ; sehari. "ntibiotik bila ditemukan in)eksi sekunder misaln&a ampisilin7 amoksisilin7 eritromisin.
Topikal -
-
6engobati seluruh anggota keluarga7 atau mas&arakat untuk memutuskan rantain&a.
!engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA
PENATALAKSANAAN SALURAN PERNA,ASAN ATAS AKUT 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penata laksanaan penatalaksanaan saluran perna4asan atas akut dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita +0 yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM n4eksi saluran perna4asan akut yaitu radang yang mengenai saluran perna4asan atas dan bawah beserta, periksa adneksa termasuk parekhim paru( n4eksi saluran perna4asan atas akut yaitu in4eksi primer respiratorium di atas laryng dan termasuk in4eksi saluran perna4asan atas akut yaitu
aring tracheo brinchitis 3. enata laksanaan Kr$"er$a d$a!o#"$ ommod o)d Geala klinis ilek, bersin, hidung tersumbat disertai demam dan n yeri otot "erapi - +ymptomatik 0nti pyretic paracetamol di usia # ? 12 tahun 15 ? 3 mg%7, ma7 1,2 gr%hari 0nti alergi -
3(
!engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN 0IPERTENSI 1. TUJUAN
+ebagai acuan dalam penata laksanaan hipertensi dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita hipertensi yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa "ekanan darah tinggi hipertensi ) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri( +ecara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa geala, dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneorisma, gagal antung, serangan antung dan kerusakan ginal( 3. PENATALAKSANAAN "herapi 1( >angkah awal biasanya mengubah pola hidup penderita • 6enurunkan berat badan sampai batas yang ideal( 6engubah pola makan penderitadiabetes, kegemukan atau kadar kolestrol dalam darah tinggi( • 6gurangi pemakaian garam sampai kurang 2,3 gram natrium atau # gram natrium klrorida setiap •
• •
harinya disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup)dan mengurangi alkohol( 9lahraga aerobic yang tidak terlalu berat enderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi akti4itasnya selama tekanan darahnya
terkendali( • Berhenti merokok 2( "erapi obat pada hipertensi dimulai dengan salah satu obat berikut a( 'idroklorotia;id '<") 12,5-25 mg%hari dosis tunggal pada pagi hari pada hipertensi kehamilan, hanya digunakan bila disertai hemokonsentrasi % udem paru) b(
!engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN IA+ETES MELITUS
1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penata laksanaan diabetes melitus dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita diabetes melitus yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme yang ditandai oleh tingginya kadar plasma glukosa hiperglikemia) yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya( Berdasarkan geala diabetes dengan 3 poli4agia, poliuria, polidipsia)( Diagnosis dapat dipastikan dengan penentuan dengan kadar gula darah( a( Bila kadar gula darah sewaktu 2mg%dl b( Glukosa darah puasa 12# mg%dl c( ada tes toleransi glukosa oral ""G9) didapatkan hasil pemeriksaan kadar gula darah 2 am 2mg%dl sesudah pemberian glukosa &5 gram( 3. PENATALAKSANAAN "herapi 1( "indakan umum yang dilakukan bagi penderita diabetes antara lainE diet dengan pembatasan kalori, gerak badan bila teradi resistensi insulin gerak badan secara teratur dapat menguranginya, berhenti merokok karena nikotin dapat mempengaruhi penyerapan glukosa oleh sel( 2( /ika tindakan umum tidak e4ekti4 menurunkan glukosa darah pada penderita diabetes tipe-2 maka dapat diberikan anti diabetik oral - Glibenklamid mulai dengan 5 mg%hari dalam sekali pemberian, maksimal 1 mg%hari - 6et4ormin mulai ,5 g%hari dalam 2 ? 3 kali pemberian, maksimal 2 g % hari 9bat ini harus dimulai dengan dosis terkecil( +etelah 2 minggu pengobatan, dosis dapat ditingkatkan( Sumber: pedoma pe!oba"a da#ar d$ pu#%e#ma# "a&u 2''( &a). 45-44
!engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
No. Dok.:IK/PU/0
INSTRUKSI KERJA
No. Rev.: 0
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
PENATALAKSANAAN R0EMAT6I ATRITIS 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penatalaksanaan hematoid 0tritis dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita hematoid 0tritis yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan , serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM hematoid 0tritis adalah suatu penyakit sistemik yang bersi4at progresi4 mengenai aringan lunak dan cenderung untuk mengalami kronis , lebih banyak mengenai wanita dari pada lakilaki usia antara 3-! iwa yang paling banyak untuk menegakkan diagnosa ada kriteria
0danya rasa kaku pada hari pembebekan aringan lunak sendi, nyeri pada sendi yang terkena bila digerakkan, oliatritis yang sistemik dan serentak, di dapat adanya nodul , di dapat adanya nodul, di dapat adanya kelainan radiologi , tes 4aktor reme positi4, pengendapan mutin yang kurang pekat, sering mengeluh adanya rasa sakit dan pembengkakan pada sendisendi kecil /ari "angan) 3. PENATALAKSANAAN a. Golongan Obat Simptomatik 1( +imple 0nalgetik aracetamol ) 2( 9bat anti implamasi non streroid misalnya prednison, ndo mensin, 4enil butason sodium diclopenat, indopro4en( 3( 9bat anti in4lamasi golongan steroid misalnya prednisone, dst +umber kapita selekta kedokteran hal( 1!3-1!#
!engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN EMAM T07P6I 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penatalaksanaan demam thypoid dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita demam thypoid yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa Demam tinggi lebih dari & hari disertai sakit kepala $esadaran menurun Gangguan traktus gastrointestinal obstipasi, mual, muntah, lidah kotor, hepatosplenomegali brikardi relati4( $. PENATALAKSANAAN emeriksaan penunang >aboratorium darah rutin, urin lengkap "es widal $ultur kuman "herapi - tirah baring - diet lunak - antibiotik kloram4enikol 2 gr % hari diberikan sampai & hari be bas panas) antibiotik enis lain dapat diberikan apabila ada reaksi allergi terhadap kloram4enikol, seperti cipro4lo7acin 2 C 5 mg, kotrimo7a;ole 2 7 #, amo7cylin 3 7 5 mg - terapi simptomatik dapat diberikan terhadap demam paracetamol 3 7 5 mual antasida 3 7 1 tab, B# 3 7 1 tab( Sumber: pedoma pe!oba"a da#ar d$ pu#%e#ma# "a&u 2''( &a). 224-22*
!engeta#ui* )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
)oordinator poliklinik umum
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN ERMATITIS 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penatalaksanaan dermatitis dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita dermatitis yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM Dermatitis adalah pandangan epidemis yang memberikan geala subyekti4 gatal, dan dalam perkembangan memberikan e4loresensi polimor4( $lasi4ikasi 6enurut peralanan penyakitnya dermatitis dibagi menadi 1( 0kut ditandai dengan gambaran klinis eritome, edema, :esikel, eksudasi( 2( +ub akut eritema tidak begitu menonol terdapat krusta erosi 3( $ronik ditandai dengan kipopeg mentasi % hiperpegmintasi, dan likeni4ikasi 3. PENATALAKSANAAN "herapi - engobatan sistemik 1( $otrikosteroid dipergunakan dalam keadaan berat sebagaianti in4lamasi dan anti alergi( 2( 0nti biotik bila terdapat in4eksi sekunder 3( +edati4 dan traguli;er untuk mengurangi rasa gelisah dan gatal - engobatan topikal 1( ada keadaan akut dilakukan kompres terbuk 2( +edangkan pada keadaan sun akut dapat diberikan cream 3( Bila kering dapat diberikan bedak atau bedak kocok !( ada keadaan menahan diberikan salep Sumber : %ap$"a #e)e%"a %edo%"era &a). 5*3-5*5
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
Sumber: pedoma pe!oba"a da#ar d$ pu#%e#ma# "a&u 2''( &a). 4*-4
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN IARE
1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penatalaksanaan diare dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita diare yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa Diare adalah keadaan buang-buang air dengan baanyak cairan dan merupakan geala dari penyakitpenyakit tertentuatau gangguan lain( Diare akut adalah buang air besar lembek% cair konsistensinya encer lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis berbusa bahkan dapat berupa air saa yang 4rekuensinya lebih sering dari yang biasanya( Diare non s4esi4ik adalah diare yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit( $. PENATALAKSANAAN F'9 telah menetapkan ! unsur utama dalam penanggulangan diare akut yaitu - emberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral 9) untuk mencegah maupun mengobati dehidrasi( - 6elanutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama 0+ selama diare dan masa penyembuhan - "idak menggukan anti diare - emberian petunuk yang e4ekti4 bagi ibu dan anak beserta keluarganya tentang upaya rehidrasi oral dirumah( "anda-tanda untuk meruuk dan cara mencegah diare di masa yang akan datang( ada penderita diare tanpa dehidrasi - Berikan cairan sebanyak yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunuk berikan setiap habis B0B 0nak 1 tahun 5 ? 1 ml 0nak 1 ? ! tahun 1 ? 2 ml 0nak 8 5 tahun 2 ? 3 ml Dewasa 3 ? ! ml - 6eneruskan pemberian makanan % 0+ bagi bayi ada penderita diare dengan dehidrasi ringan ? sedang - 9ralit diberikan &5 mg%kgBB dalam 3 am, angan dengan botol - /ika anak muntah, tunggu 5 menit lagi lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat( - Hink 1 7 I pada umur # bln dan 1 7 1 pada umur 8 # bln( ada penderita diare dengan dehidrasi berat - Diberika ringer laktat 1ml yang terbagi dalam beberapa waktu - +etiap 1,-2 am pasien dipaksa ulang, ika hidrasi tidak ,membaik tetesan dipercepat setelah # am atau 3 am pasien kembali diperiksa !engeta#ui* )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
)oordinator poliklinik umum
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es
(r.-AS%ANA
SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 1/4421/ 253 2 2$
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
N%
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN ANEMIA 1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penatalaksanaan 0nemia dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita 0nemia yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan , serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM 0nemia dapat di klasi4ikasikan menurut beberapa k riteria, namun yang paling praktis adalah pengelompokan berdasarkan cara teradinya yaitu 0nemia pasca perdarahan, 0nemia hemolitik, 0nemia de4isiensi, 0nemia aplastik dan 0nemia karena keganasan( 3. PENATALAKSANAAN a( $eberhasilan pengobatan sangat tergantung pada kemampuan untuk menegakkan diagnosi pada tingkat awal( b( 0nemia pasca perdarahan di atasi dengan dengan trans4use darah sebanyak 1-2 ml%kgBB, atau plasma e7pander( bila tak ada keduanya, cairan intra:ena lainnya uga dapat di gunakan( c( 0nemia de4esiensi besi diatasi dengan makanan yang memadai, sul4as 4erosus 1mg%kgBB 3 7 sehari atau besi elementer 1 mg%kgBB%hari( 0nemia megaloblastik diobati spesi4ik, oleh karena itu harus dibedakan penyebabnya, de4esiensi :itamin B12 atau de:esiensi asam 4olat( • Dosis :itamin B12 1mcg%hari im, selama 5-1 hari sebagai terapi awal di ikuti dengan terapiu rumat 1-2 mcg%bulan sampai dicapai remisi( • Dosis asam 4olat ,5 ? 1mg%hari secara oral sampai dengan 1 hari, dilanutkan dengan ,1-,5 mg%hari( penggunaan :itamin B12 oral tidak ada gunanya pada anemia pernisiosa( selain itu sedian oral lebih mahal( d( 'emolisis autoimun di atasi dengan prednisone 2 ? 5 mg%kgBB%hari%oral dan testosterone 1 ? 2 mg%$gBBi:, untuk angka panang( Sumber: pedoma pe!oba"a da#ar d$ pu#%e#ma# "a&u 2''( &a). 15-14
!engeta#ui* umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
)oordinator poliklinik
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA PENATALAKSANAAN ASMA +R6NKIALE
1. TUJUAN +ebagai acuan dalam penata laksanaan asma bronkiale dan mencegah teradinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita asma bronkiale yang datang di nit elayanan mum uskesmas kelurahan dan puskesmas kecamatan, serta 2! am di puskesmas ekkae kecamatan "anete ilau( 2. URAIAN UMUM $riteria diagnosa 0sma bronkiale adalah suatu keadaan di mana saluran na4as mengalami penyempitan karena hiperakti:itas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersi4at sementara( 3. PENATALAKSANAAN "herapi - =aktor pencetus serangan sedapat mungkin dihilangkan( - ada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 1 ,2 ? ,3 ml( Dosis anak ,1 mg%kgBB yang dapat diulang dengan memperhatikan tekanan darah, nadi dan 4ungsi respirasi( - Bronkodilator terpilih adalah teo4ilin 1 ? 15 mg 3 7 sehari pada orang dewasa dan 1 ? 15 mg % kg BB sehari untuk anak( - ilihan lain salbutamol 2 ? ! mg 3 7 sehari untuk dewasa( - .4edrin 1 ? 15 mg % kgBB sehari dapat dipakai untuk menambah khasiat theo4ilin( - rednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan beberapa hari saa untuk mencegah status asmatikus( *amun pemberiannya tidak boleh terlambat( - enderita satatus asmatikus memerlukan oksigen, terapi parental dan perawatan insenti4 sehingga harus diruuk dengan tindakan awal sebagai berikut • enderita di in4us glukosa 5 J • 0mino4ilin 5 ? # mg%kgBB disuntikan i(: perlahan bila penderita belum memperoleh •
teo4ilin oral( rednison 1 ? 2 mg 2 7 sehari untuk beberapa hari, kemudian diturunkan dosisnya
•
sehingga secepat mungkin dapat di hentikan( Bila belum coba diatasi dengan adrenalin, maka dapat digunakan dulu adrenalin( !engeta#ui*
)oordinator poliklinik
umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2
No. Dok.:IK/PU/0
No. Rev.: 0
Tgl. Berlaku: 20 Februari 2012
INSTRUKSI KERJA RUJUKAN PASIEN IP6LIKLINIK UMUM
1. TUJUAN
1.1
Untuk mengidenti=kasi kondisi kegawatdaruratan pasien dan menentukan waktu yang tepat untuk mengambil tindakan rujukan.
2. URAIAN UMUM
2(1
+istem tingkat kedaruratan "0G. mempunyai arti yg penting karena "0G. merupakan suatu proses mengkomunikasikan kondisi kegawatdaruratan pasien di dalam GD( /ika data hasil pengkaian tiage dikumpulkan secara akurat dan konsisten,maka suatu GD dapat menggunakan keterangan tersebut untuk menilai dan menganalisis serta menentukan suatu kebiakan seperti berapa lama pasien dirawat di GD,berapa hari pasien harus dirawat inap dan kapan harus dilakukan ruukan(
3. KATEG6RI TRIAGE
3(1(
Gawat darurat asien membutuhkan tindakan yang cepat($eluhan utama adalah berdasarkan pada
ancaman
serius terhadap nyawa,tubuh,atau organ,misalnya E serangan antung,trauma berat ,gagal napas( espon pasien harus diperhatikan dan perlu dilakukan obser:asi secara terus menerus(
3(2(
Darurat asien membutuhkan tindakan segera,tetapi pasien masih memungkinkan menunggu beberapa am ika mampu( 6isalnya nyeri abdomen,4raktur dan batu ginal( Disarankan untuk melakukan obser:asi setiap 3 menit(
3(3(
Biasa +etelah pasien dilakukan pengkaian,karena kondisi pasien tidak kritis maka pasien dapat menunggu( 6isalnya konungti:itis,gangguan di tenggorokan,kulit ,demam dan sebagainya( Dilakukan obser:asi setiap 1 sampai 2 am((
5.PR6SES TRIAGE
!(1
engkaian triage haruslah dilakukan dengan elas dan tepat waktu( "uuan proses "0G. ini adalah untuk mengumpulkan data dan keterangan sesuai dengan kondisi pasien dalam rangka
pengambilan keputusan untuk kemudian merencanakan inter:ensi dan bukan u ntuk mendiagnosis( $etika perawat triage menemukan kondisi yang mengancam nyawa ,pernapasan,atau sirkulasi maka harus segera melakukan inter:ensi dan pasien dibawa ke ruang tindakan( +etelah dilakukan pengkaian dan obser:asi sesuai dengan kategori "0G.,,pasien tidak menunukkan kemauan dan perbaikan dalam terapi maka segera lakukan tindakan /$0* K Dasar –Dasar Keperawatan Gawat Darurat 2011 “
!engeta#ui* umum )'%A,A U%T( )'S'-ATAN %US)'S!AS %'))A'
(RS. (RS* S)!* S.)ep* * !.)es SA-RU((N N% 1/001 1/111 1 3 2$
)oordinator poliklinik
(r.-AS%ANA N% 1/4421/ 253 2