Pelayanan Rumah Tunggu Kelahiran adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil , bersalin dan nifas termasuk bayi yang dilahirkan termasuk pendampingnya ( suami, keluarga, kader kesehatan ) yang dilakukan di rumah tunggu kelahiran.
2. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil bersalin dan nifas serta bayi baru lahir, meningkatkan jumlah persalinan di fasilitas kesehatan dan menurunkan kasus komplikasi pada ibu hamil , bersalin dan nifas serta bayi baru lahir.
3. Kebijakan
SK bupati nomor 045.4/Kep.447-Huk.org/2016 tentang Penetapan Rumah Tunggu Kelahiran
4. Referensi
PERMENKES 82 tahun 2015 tentang juknis penggunaan DAK bidang kesehatan serta SARPRAS penunjang Subbidang sarpras kesehatan tahun anggaran 2016
5. Prosedur/langkahlangkah
1. Pengelola RTK menerima bumil resti, bupas resti, neonatal resti dari PKM RTK. 2. Pengelola RTK mengucapkan selamat datang 3. Pengelola RTK memperkenalkan petugas 4. Pengelola RTK menjelaskan tentang pelayanan yang ada di RTK 5. Pengelola RTK mencatat bumil resti, resti, bupas resti, neonatal resti resti di buku register. 6. Petugas RTK menyiapkan prasarana menginap untuk bumil resti, resti, bupas resti, neonatal resti dan pendampingnya 7. Kader melaksanakan penyuluhan kepada bumil resti, bupas resti, neonatal resti dan pendamping setiap hari 8. Petugas kesehatan melaksanakan pemantauan kesehatan sehari 3 kali ( jam 08.00 – 14.00 14.00 – 21.00 21.00 ) pada : Bumil resti meliputi tanda tanda vital, tanda tanda persalinan, tanda bahaya ibu hamil Bufas resti meliputi tanda tanda vital, tanda bahaya ibu nifas Neonatal resti meliputi tanda tanda vital, tanda bahaya neonatal 9. Bumil resti yang sudah ada tanda-tanda persalinan dan tanda tanda komplikasi di bawa ke Puskesmas PONED
6. Diagram alir 7. Unit Terkait 1. Puskesmas PONED 7. Rekaman Historis Perubahan No