Kecelakaan kerja sering terjadi di tempat kerja untuk mencegah timbulnya bahaya yang lebih luas maka dibutuhkan orientasi dan praktik keamanan keamanan kerja. Untuk penanganan timbulnya kecelakaan kecelakaan di tempat kerja, menjamin keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja. SK Kepala Puskesmas Nomor 1. UU RI No. 36 th 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. ATK 1. Kepala puskesmas menbentuk Tim Pelaksana K3. 2. Tim K3 membuat rencana orientasi prosedur/praktik keselamatan keselamatan kerja. 3. Tim K3 melaporkan kepada kepala puskesmas pelaksanaan pelatihan K3. 4. Tim K3 memberikan orientasi prosedur keselamatan kepada petugas puskesmas. puskesmas. 5. Tim K3 memberikan orientasi praktik keselamatan kerja kepada petugas puskesmas. puskesmas. 6. Tim K3 membuat laporan bukti pelaksanaan pelaksanaan orientasi. 7. Tim K3 melaporkan kepada kepala puskesmas hasil pelaksanaan orientasi pelatihan prosedur prosedur dan praktik keselamatan keselamatan kerja. kerja. 8. Tim K3 memantau pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja. 9. Tim K3 melakukan evaluasi secara berkala pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di puskesmas secara berkala melalui daftar tilik 10.Tim 10.Tim K3 menyusun jadwal kegiatan orientasi secara berkala Semua unit yang ada di Puskesmas Terara