PENANGANAN ABSES PERIAPIKAL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
No. Dokumen
KEPALA PUSKESMAS SEBERIDA
Tanggal pembuatan PUSKESMAS SEBERIDA
No. Revisi Tanggal berlaku
dr. ALFAJAR HARAHAP NIP. 197205202006041010 197205202006041010
1. Pengertian
Periodontitis apicalis adalah penyakit gigi di mana terjadi peradangan pada jaringan periodontal periodontal akibat Gangren Gangren pulpa yang yang telah berlanjut berlanjut ke periapical periapical dan periodontal
2. Tujuan
Menghilangkan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan
3. Kebijakan 4. Referensi 1. Petugas membuka kamar pulpa untuk drainase, sebelumnya pasien/ wali pasien diberikan informed consent terlebih dahulu, kemudian petugas memberikan memberikan resep obat antibiotika (amoxicillin/ ( amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi (paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama ibuprofen),selama 4 hari, dengan dosis sebagai berikut :
5. Prosedur
Amoxicillin - Dosis anak BB < 20 kg: 20-40 mg/kg BB - Dosis dewasa & anak BB > 20 kg : 250 – 250 – 500 500 mg - Waktu pemberian : tiap 8 jam (3x1) - Cara pemberian : diminum dengan air - Indikasi : infeksi yang disebabkan bakteri gram + dan gram – gram – - Kontra indikasi : pasien yang peka terhadap penisillin. Erytromycin - Dosis anak : 30-50 mg/kg BB sehari - Dewasa : 250 mg tiap 6 jam - Waktu pemberian : tiap 6/12 jam (2x1 atau 4x1) - Cara pemberian : diminum dengan air sesudah makan. - Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + dan -, untuk penderita yang yang alergi penisillin. - Kontra indikasi : pada penderita periodontal hepar dan hipersensitif terhadap erythromycin Tetrasiklin - Dosis anak > 8 tahun (BB <45 kg) : 25-50 mg/kg BB sehari - Dosis dewasa : 250-500 mg - Waktu pemberian : tiap 6 jam j am (4x1) - Cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan (pada saat
perut kosong) - Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram + aerob koken - Kontra indikasi : wanita hamil dan anak-anak. Metronidazol - Dosis dewasa : 7,5/kg BB (± 500 mg untuk BB 70 kg) - Dosis maksimal 4 gr/hari - Waktu pemberian : 3x sehari selama 7-10 hari - Cara pemberian : diminum dengan air - Indikasi : infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob. - Kontra indikasi : hipersensitif terhadap metronidazol, wanita hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester I, pasien yang mempunyai penyakit SSP aktif dan riwayat penyakit “blood discrasia”. Paracetamol - Dosis anak 6-12 tahun : 250-500 mg - Dosis dewasa : 500 mg - Waktu pemberian : 3-4 x sehari - Cara pemberian : diminum dengan air - Indikasi analgetik - antipiretik - Kontra indikasi : gangguan fungsi hati yang berat dan penderita tukak lambung Diclofenac - Dosis anak > 14 tahun : 75 – 100 mg sehari - Dosis dewasa : 100-200 mg sehari - Waktu pemberian : 2-3 x sehari - Cara pemberian : diminum dengan air sebelum makan. - Indikasi : analgetik – antipiretik – anti inflamasi - Kontra indikasi : pada penderita tukak lambung, hipersensitif terhadap obat ini, anak-anak <14 tahun, wanita hamil & menyusui. Ibuprofen - Dosis dewasa : 200-400 mg - Waktu pemberian : 3-4 x sehari - Cara pemberian : diminum bersama makanan - Indikasi : analgetik – antipiretik – anti inflamasi - Kontra indikasi: wanita hamil dan menyusui, riwayat ulcus peptic, gangguan fungsi ginjal, gangguan pembuluh darah, asma, gagal jantung, hipertensi, lupus eritematous sistemik.
2. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali 4 hari kemudian 3. Apabila masih memungkinkan untuk dilakukan restorasi maka kunjungan berikutnya (4 hari kemudian) petugas melakukan perawatan LSTR 4. Petugas memberikan Informed consent kepada pasien atau wali pasien 5. Petugas membersihkan kavitas, kemudian diaplikasikan 3 All dan tambalan sementara 6. Petugas meminta kepada pasien untuk kembali lagi 7 hari kemudian 7. Petugas memberi resep obat antibiotika (amoxicillin/ erythromycin/ tetrasiklin/ metronidazole) dan analgetik-anti inflamasi (paracetamol/ diclofenac/ ibuprofen),selama 4 hari, dengan dosis seperti di atas. 8. Pada kunjungan ketiga (7 hari kemudian) petugas melakukan preparasi kavitas, kemudian aplikasi 3 All dan langsung ditambal dengan Glass Ionomer atau tehnik sandwich (Glass ionomer kemudian Komposit resin)
9. Apabila pasien menghendaki untuk dilakukan restorasi yang lebih kuat, maka petugas bisa merujuk ke Rumah sakit untuk dilakukan perawatan extirpasi pulpa 10. Apabila sudah tidak memungkinkan direstorasi (karena karies besar/luas), petugas melakukan extraksi, dengan memberikan Informed consent terlebih dahulu kepada pasien / wali pasien, kemudian petugas memberi resep obat seperti di atas (6.1.4 ) Mulai
Drainage + resep
R/
R/ Memungkinkan
6. Diagram Alur
tidak Memberi resep
exo
restorasi
ya
Restorasi >
tidak
kuat
3 All + cavit +
3 All +
resep
tambal
ya rujuk
1. Pelayanan Klinik Gigi & mulut 2. Perawatan gigi dengan metode LSTR
7. Dokumen terkait
3. Penambalan gigi 4. Pengisian Informed consent 5. Menulis resep
6. Pencabutan gigi dengan anestesi injeksi 7. Unit terkait
Dokter gigi, Perawat gigi
Selesai