SOAL CBT FK UNRAM BATCH III - AGUSTUS 1. Anak dengan diare 10x/har sejak 3 hari yang lalu, anak malas minum dan menyusui, kesadaran letargis, turgor kulit turun lambat. Rencana terapi yang tepat ( Diagnosis : Diare Dehidrasi Berat) a. Rencana Rehidrasi A ( Diare tanpa dehidrasi) b. Rencana Rehidrasi B (Diare ringan –sedang) c. Rencana Rehidrasi C ( Rehidrasi untuk diare dehidrasi berat) d. Antibiotik ( Bukan Indikasi) e. Oralit (Masuk bagian dari protap rehidrasi) 2. Anak 8 tahun, Tidak mau makan dan malas minum Asi. Anak terlihat lemas dan lesu. DL : Hb : 6,5,WBC dan trombosit DBN. MCV 70, MCH 22. sel pensil (+), sel target (+). Pemeriksaan untuk penegakan diagnosis : a. SI, TIBC, Feritin serum ( Klinis dan Morfologi darah tepi mengarah ke Anemia. b. c. d. e.
Def. FE) Serum vit B12 ( Anemia makrositer) Asam folat (anemia makrositer) Sumsum Tulang ( Anemia aplastik) Test comb (anemia hemolitik)
3. Anak 8 tahun, Tidak mau makan dan malas minum Asi. Anak terlihat lemas dan lesu. DL : Hb : 6,5,WBC dan trombosit DBN. MCV 70, MCH 22. sel pensil (+), sel target (+). Diagnosis adalah: a. Thalasemia b. Anemia defisiensi Fe ( Klinis dan Morfologi darah tepi mengarah ke Anemia. Def. FE, riwayat tidak mau makan dan malas minum ASI) c. Anemia def. Vit B12 d. Anemia Hemolitik e. Anemia Sideroblastik 4. Anak 8 tahun, Tidak mau makan dan malas minum Asi. Anak terlihat lemas dan lesu. DL : Hb : 6,5,WBC dan trombosit DBN. MCV 70, MCH 22. sel pensil (+), sel target (+). Penatalaksanaan yag tepat adalah: a. Transfusi darah ( Bukan indikasi transfusi ) b. Suplementasi FE (anemia def. FE) c. Suplementasi asam folat
d. Elektroforesis HB ( Bukan thalasemia) e. Pemberian eritropoetin ( anemia penyakit kronik seperti pada CKD) 5. Wanita sedang menjalani pengobatan anemia. Pasien juga sering meminum obat antasida untuk mengobati penyakit maagnya. Efek pemberian antasida terhadap absorsi besi adalah a. b. c. d. e.
: Memperlambat absorpsi besi Menurunkan absorpsi besi (ada di PADI dan Optima) Meningkatkan metabolism besi Menurunkan metabolsime FE Menigkatkan eksresi FE
6. Anak, 6th, datang dengan kondisi sangat kurus, Rambut sepreti jagung dan mudah dicabut (Kwarshiokor) , kulit iga gambang, perut buncit, buggy pants, wajah seperti orang tua (marasmus). Diagnosis : a. Marasmus b. Kwarshiokor c. Marasmus – Kwarshiokor ( ada di Buku IKA ) d. Gizi Kurang e. Kecacingan
7. Anak umur 5 tahun datang dengan keluhan Muncul ruam seluruh tubuh. Awalnya muncul pada wajah kemudian belakang telinga, dan seluruh tubuh. kapan pemberian imunisasi yang tepat untuk mencegah penyakit tersebut ? (Dx : Campak) a. 1 bulan b. 1,4, dan 6 bulan c. 2,3,4 bulan d. 9 bulan ( Imunisasi campak saat umur 9 bulan) e. 15 bulan
Sumber : Mediskus 8. Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak 2 jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat DM 2 sejak 5 tahun yang lalu. Napas bau keton. TTV : TD : 80/60, RR : 34x/m, N : 110x/m , T : 38,2 C . LAB : GDS : 520 mg/dl, DL : 21.000, HB dan tromosit normal. Ketonuria : +4. Terdapat fokal infeksi dikaki, Etiologi dari KAD pada pasien adalah : a. Sepsis ( semua tanda Sepsis + focus infeksi ada) b. SIRS ( Belum diketahui fokal infeksi) c. Bakterimia d. D dan e lupa 9. Anak 8 tahun, sesak, tidak biru. Riwayat penyakit jantung sejak lahir. Pemeriksaan fisik didapatkan murmur sistolik ejeksi dan Fixed Split S2. Diagnosis : a. ASD ( Khas Split S2, kuliah dr yusra) b. VSD c. PDA d. d.TOF e. TDA 10. Pasien datang dnegan keluhan sesak dan nyeri dada. Pemeriksaan fisik didapatkan Murmur sistolik di Parasternal II dekstra, diagnosis : a. Stenosis aorta (murmur sistolik di area katup aorta, kuliah dr yusra) b. Regurgitasi aorta c. Stenosis pulmonal d. Regurgitasi pulmonal e. Stenosis mitral
11. Pria datang dengan keluhan dengan demam dan nyeri berkemih. Nyeri ketok CVA (-), nyeri suprapubik (-). TTV : TD : 130/80, , T : 37,8 C. Urin : eritrosit +4, leukosit (+). Diagnosis yang tepat : a. Pielonefritis akut b. Nefrolitiasis c. Glomerulonefritis akut (Bagian dari sindrom nefritik) d. Sindrom nefrotik e. Sistitis 12. Pasien 47 th, riwayat PJK, datang mengeluh sesak memberat dalam 3 hari terkhir. Pemeriksaan fisik didapatkan suara galoop dan ronki (+). Tampak edema pada ekstremitas. Diagnosis yang tepat adalah : a. IMA : riwayatnya, tidak ada tanda nyeri kardiak, tidak ada data EKG b. Decompasata Cordis Kanan akut : Peningkatan JVP, Gejala Edema perifer lebih menonjol. c. Decompasata Cordis kiri akut : Sesak berat karena Edema pulmonal akibat gagal pompa ventrikel kiri et causa Infark miokard d. Congestive Hart Failure : Biasanya udah kronik, kasus akut e. Kor pulmonale : ada penyakit paru yg mendasari seperti PPOK 13. Pasien riwayat PJK, datang mengeluh sesak memberat dalam 3 hari terkhir. Pemeriksaan fisik didapatkan suara galoop dan ronki (+). Tampak edema pada ekstremitas. Tatalaksana yang tepat untuk mengurangi keluhan pasien : a. Furosemide ( First line therapy untuk mengurangi edema pulmo e.c heart failure) b. Aspilet c. Digoxin d. Agen simpatomimetik e. HCT 14. Anak usia 12 bulan, dibawa oleh orang tua dengan keluhan Sesak, Demam (+) biru (-). Pemeriksaan didapatkan Rhonki (+), Wheezing (+). Diagnosis : a. Bronkiolitis akut ( Anak usia <2th, sesak (+), dan ada Wheezing (+), pikirkan Bronkiolitis terlebih dahulu. Buku : Pelayanan kesehatan anak di RS) b. Pneumonia c. Asma Bronkial d. PJB 15. Seorang anak dibawa oleh orang tuanya karena kejang, saat ini adlah kejang yang ketiga. Pada saat serangan kejang anak tidak memberikan respon. Suhu Badan : 40 C. kaku kuduk (-). Diagnosis: a. Epelepsi (tidak dicetuskan oleh demam, pada kasus demam tinggi)
b. Kejang demam sederhana ( tidak ada penuurunan kesadaran, kejang <2kali) c. Kejang Demam Kompleks (kejang >1x dan terdapat penurunan kesadaran) d. Meningitis (Kaku kuduk (-)) 16. Seorang anak 5 th dibawa oleh orang tuanya karena kejang, saat ini adalah kejang yang ketiga. Pada saat serangan kejang anak tidak memberikan respon. Suhu Badan : 40 C. kaku kuduk (-). tatalaksana yang tepat: a. Diazepam IV ( Diazepam IV merupakan tatalaksana saat serangan kejang, karena ini b. c. d. e.
serangan ketiga, lebih baik diberi IV). Diazepam rektal Phental Phenitoin Asam Valproat
17. Laki – laki 27 tahun, tidak punya keturunan. Pemfis tampak ginekomasti dan atrofi testis Diagnosis : a. Sindrom turner b. Sindrom Jacob c. Sindrom down d. Sindrom marfan e. Sindrom Klinefelter ( jelas di ensiklopadi) 18. Pasien 20 tahun, datang dengan keluhan kuning sejak 3 hari yang lalu, kencing seperti teh. Pasien memiliki riwayat sering menggunakan perlatan makan yang sama dengan teman, pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis (Hep. A ) : a. HbSAg b. Anti HbS c. DNA Virus d. IgG Anti HAV e. IgM Anti HAV ( Kasus hepatitis A selalu akut, jadi periksa tanda lab. Yang menunjukkan ke – akut annya )
19. Pasien dengan HbSAg (+), Riwayat orang tua meninggal karena sirosis hepar. Pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan berikutnya adalah : a. HBeAg (Sedang infeksius atau tidak) Algoritma Penegakan diagnosis Hep. B : HBsAg – HbEAg – IgM dan IgG. (tryout Padi dan IPD) b. Anti HbS (Walaupun anti – HbS (+), tidak akan mempengaruhi pemberian terapi) c. HBV DNA (jarang diperiksa dan bukan yg utama) d. IgG (Kronik, diperiksa setelah HbEAg)
e. IgM (akut, setelah HbEAg) 20. Pasien datang dengan post Trauma pada telinga terkena bola. tampak telinga kiri bengkak kebiruan dan nyeri. Diagnosis : a. hematoma aurikuler ( Di kumpulan soal Optima) b. Perikondritis c. OE d. Abses preaurikuler e. Lipoma 21. Pasien datang denga nyeri sekitar hidung dan keluar darah dari hidung dan telinga. Pemeriksaan foto yang tepat : a. Cadwell b. Waters c. Panoramic d. Schedell ( optima) 22. Anak 12 tahun datang dengan keluhan sering pilek berulang. Pemeriksaan rinoskopi anterior didapatkan Kotoran hidung besar dan terdapat krusta kehijauan yang berbau busuk. Diagnosis yang tepat adalah : a. rhinitis atrofi ( Khas : kotoran hidung besar dan Krusta kehijauan berbau busuk ) b. Rhinitis vasomotor c. Rhinitis alergi d. Rhinitis akut e. Rhinitis Bakterial 23. Pasien mengeluh telinga terasa penuh dan keluar gelembung cair pada telinga. 3 hari sebelumnya pasien menderita batuk pilek. Inspeksi tampak membrane timpani suram. Diagnosis : a. OMA b. Otitis media efusi (khas : post infeksi hidung, telinga terasa penuh dan MT suram; ensiklopadi) c. OMSK d. OE 24. Anak datang dengan keluhan telinga terasa penuh dan sedikit nyeri. Pemeriksaan otoskop didapatkan membrane timpani retraksi dan sedikit hiperemis. (dx. OMA St. retraksi) tatalaksana : a. Dekongestan ( ada di ensiklopadi ) b. Antibiotik c. H203 d. Analgetik e. Irigasi
25. Pria 25 tahun datang dengan keluhan pendengaran berkurang. 2 hari yang lalu telinga terasa sangat nyeri dan mengeluarkan nanah berwarna kehijauan. Pemeriksaan otoskop didapatkan membrane timpani perforasi. (dx. OMA St. perforasi) tatalaksana : a. Dekongestan b. Antibiotik c. H202 3% dan antibiotic ( ada di ensiklopadi ) d. Analgetik e. Irigasi 26. Pasien datang dengan telinga terasa penuh dan seperti ada yag menyumbat. Satu hari yang lalu pasien berenang di kolam. Tidak ada batuk pilek, demam (-). Pemfis liang telinga terdapat bisul kecil diliang telinga. Diagnosis yang tepat adalah : a. OE Sirkumskripta ( Walupun ada bisul kecil, tetapi bukan itu keluhan yang membuat pasien datang berobat). b. OE Diffusa c. Serumen Obsturan ( Pasiennya datang dg. KU Telinga tersumbat dan terasa penuh, riwayat berenang, tidak ada riwayat infeksi ) ensiklopadi d. Keratosis Obsturan e. OME 27. Pasien datang dengan telinga terasa penuh dan seperti ada yag menyumbat. Satu hari yang lalu pasien berenang di kolam. Tidak ada batuk pilek, demam (-). Pemfis liang telinga terdapat bisul kecil diliang telinga yang terasa sedikit nyeri. Tatalaksna yang tepat adalah: a. Antibiotik topikal b. Antibiotik oral c. Karbogliserin (melunakkan serumen ) ensiklopadi d. Analgetik – antipiretik e. Dekongestan 28. Laki – laki 22 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan. Suara pasien juga dirasakan berubah seperti berkumur -kumur. Tanda vital T : 38,2 C. Pemeriksaan leher tampak benjolan di leher kiri yang kemerhan. pemeriksaan tenggorokan didapatkan Pembesaran tonsil T3, hiperemis dan terlihat uvula tergeser. a. Tonsilitis akut b. Abses peritonsil ( Tonsilitis dengan komplikasi Abses leher dalam, khas : Uvula tergeser dan Hot potato voice) c. Peritonsilar infiltrat d. Parotitis
e. Laringitis TB 29. Pasien wanita 45 tahun. Datang dg penurunan pendengaran . Pasien lebih mudah mendengar di keramaian. Diagnosis : a. Timpanosklerosis b. OMA c. Presbiaskusis d. Otosklerosis ( Khas : mendengar lebih jelas di keramaian) e. NIHL 30. Pasien perempuan sering mengeluh pusing berputar saat perubahan posisi kepala. Gangguan pendegaran (-), telinga berdimg (-), nistagmus Horizotal (+). Dx ( BPPV): a. Betahistin Mesilat (Jelas) b. Ondasentron c. AB d. dan e lupa 31. Pasien datag dengan keluhan gatal pada kaki. Terdapat bagian pustule yang berkelok kelok pada kaki. riwayat sering bermain dipantai, tampak creeping eruption Penyebab infeksi pada pasien a. A. Duodenale b. A.Braziliense ( Penyebab Creeping eruption, ada di Optima dan ensiklopadi) c. Ascariasis d. Wunchereria Bancrofti e. Schistoma 32. Pasien datang dengan keluhan gatal pada kaki. Terdapat bagian pustule yang berkelok kelok pada kaki. riwayat sering bermain dipantai, tampak creeping eruption Tatalaksana infeksi pada pasien : a. Mebendanzole b. DEC c. Albendazole 1x400 mg selama 3 hari ( Optima dan Buku Mini note kulkel) d. Pirantel pamoat e. Praziquantel 33. Pasien datang dengan keluhan lemah dan lesu. Hasil pemeriksaan feses didapatkan dengan gambaran telur Cacing tambang. Tatalaksna a. Mebendazole ( ensiklopadi. Urutannya : Albendazole, Mebendazole, pirantel b. c. d. e.
pamoat) Pirantel Pamoat Praziquantel DEC Ivermetrin
34. Anak datang dengan keluhan nyeri perut dan nafsu makan menurun. 2 hari yang lalu riwayat keluar cacing putih panjang pada anusnya (dx. Ascariasis). Tatalaksananya : a. Mebendazole ( ensiklopadi. Urutannya : Albendazole, Mebendazole, pirantel b. c. d. e. 35. Pasien
pamoat) Pirantel Pamoat Praziquantel DEC Ivermetrin datag dengan gatal dipunggung, siku, lutut. Lesi macula hiperpigmentasi dnegan
skuama tebal. Auspitz sign (+). Diagnosis : a. Psoriasis Vulgaris ( Jelas) b. Neuroermatits c. Tinea corporis d. Dermatitis seborik 36. Pasien laki – laki, dengan lesi dan ketombe kekuningan pada kulit kepala, dibelakang kepala tampak pustule. Diagnosis : a. Dermatitis seboroik ( inf. Jamur p. Ovale, klinis : eritema, ketombe dan skuama kekuningan, Mini note kulkel) b. Tinea kavitis ( tidak disebutkan tipenya apa, yg kira – kira cocok dg kasus berarti c. d. e. 37. Pasien
tipe inflamasi, T. Kavitis masih umum. T. Kavitis DD utamanya : D. Seboroik) Psoriasis Dermatitis kontak Lupa 47 tahun datang dengan lesi yang gatal dan terdapat pustule pada dagunya.
Keluhan muncul 1 hair setelah pasien habis mencukur jenggot, kemudian muncul luka, efloresensi (+). Tatalaksna yang tepat adalah : ( Dx : Inf. Jamur ) a. Cloramfenicol b. Mupirosin c. Griseofulvin ( satu – satunya anti jamur dipilihan) d. Gentamisin e. Asam gameksan 38. Pasien datang dengan lesi yang gatal pada badannya. Lesi berbentuk polisiklik dengan bagi aktif ditepi. Dokter mendiagnosis dengan tinea. Untuk memastikan dilakukan pemeriksaan KOH. Gambaran mikroskopik tinea yang mungkin terlihat adalah : a. Pseudohifa dan blastospora (kandida) b. Hifa Pendek dan spora bergerombol (pitriasis) c. Hifa panjang Bersekat dan Blastospora ( blastospora bukan sporannya tinea) d. Hifa panjang dan artrospora ( khas : Tinea, mininote kulkel) e. Hifa pendek dan artrospora ( Hifa pendek bukan hifanya tinea ) 39. Laki – laki 24 tahun datang dengan lesi pada tangan dan punggung yang mati rasa. Lesi dirasakan muncul dalam 3 minggu terakhir. Pasien mngeluhkan sendinya terasa nyeri dan
tampak benjolan kemerahan. Dokter merencanakan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang apa yg diakukan (dx. Kusta) a. Pengecatan BTA ( Diagnosis Kuman Mycobacetrium dg Pengecatan BTA / Ziehl b. c. d. e. 40. Pasien
nielsen) KOH 10% Darah lengkap Rontgen Thoraks Lupa datang dengan Mencret dan mual muntah setelah makan makanan kaleng. Px.
Penunjang Ditemukan bakteri gram positif. etiologi ; a. C. Botullinum (gram positif, satu dari tiga bakteri paling sering penyebab b. c. d. 41. Pasien
intoksikasi makanan. Sumber : IPD FK Unair) E.coli C. tetani Entamoeba datang engan keluhan demam, pusing dan mengigil. Riwayat berpergian ke NTT.
Hasil pemeriksaan apusan didapatkan gambaran maurer spot. Plasomodium penyebab : a. P. Falsiparum (jelas) b. P. Vivax c. P. Ovale d. P.Malariae 42. Pasien datang dnegan keluhan gatal yang amat sangat. Hasl pemeirksaan idapatkan lesi macula hiperpigmentasi, dsertai dengan likenifikasi dan relief kulit tebal. Ada gabar ( Khas neurodermatitis), diagnosis :
a. Neruodermatitis (jelas) b. Psoriasis c. Tinea pedis
43. Pasien datang dengan keluhan muncul benjolan berisi nanah pada punggung kiri atas. Pasien memiliki riwayt yag sama sebelumnya, tetapi keluhan terjadi disleuruh tubuh. Ada foto pasien (khas herpes zoster ). Diagnosis :
a. b. c. 44. Pasien
Herpes zoster (Jelas) Varicella Impetigo datang dengan keluhan muncul
benjolan berisi nanah pada punggung kiri atas. Pasien memiliki riwayt yag sama sebelumnya,
tetapi
keluhan
terjadi
disleuruh tubuh. Ada foto pasien (khas herpes zoster ) Tatalaksana pasein : a. Asiklovir 5x200 mg (herpes simpleks) b. asiklovir 5x800 mg selama 5-7 hari ( buku kulkel dan ensiklopadi) c. Gentamysin d. Valsiklovir e. Lupa 45. Wanita datang dengan jerawat pada wajah. Akne kurang dari 10, pustule < 10. Diagnosis: a. Akne vulgaris ringan ( ada diMininote kulkel dan tryout PADI) b. Akne Vulgaris sedang c. Akne vulgaris Berat d. Akne konglobta e. Lupa 46. Pasien laki laki datang dengan keluhan Kelopak mata merah, berair, dengan skuama bersisik dan pustule disekitar di bulu mata. Diagnosis : a. Blefaritis anterior (Ensiklopadi, Buku Mata ilyas). b. Blefaritis Posterior (dibelakng kelopak mata) c. Dakrioadenitis d. Hordeolum e. Khlazion 47. Laki laki datang dengan Massa pada kelopak mata, massa tidak tidak nyeri dan tidak hiperemis. Diagnosis : a. Khalazion (khas : tidak ada tanda radang) b. Hordeolum interna c. Hordeolum eksterna d. Blefaritis e. dakrioadenitis
48. Pasien laki – laki datang dengan keluhan nyeri mata mendadak sejak 3 jam yang lalu, mata merah (+), visus menurun, edema kornea (+). Pemeriksaan lanjutan yang utama adalah : a. Tonometri : ukur TIO karena kasusnya glaukoma akut. b. Goniscopi c. Perimetri d. Keratometri e. funduskopi 49. Pasien laki – laki datang dengan keluhan nyeri mata mendadak sejak tadi malam, mata merah (+), visus menurun, edema kornea (+). Pemeriksaan lanjutan yang utama adalah : a. mengukur TIO (karena kasusnya glaukoma) b. Goniscopi c. Perimetri d. Keratometri e. funduskopi CAT : SOAL GLAUKOMA ADA 2 kalo saya gak salah ingat, yg satu optionnya tonometri dan yang satunya mengukur TIO. 50. Pasien datang dengan penurunan visus, silu dan berair. Pemeriksaan mata didapatkan erosi kornea, flare, injeksi dan sinekia (+), (Dx : Uveitis anterior) Tatalaksana : a. Steroid ( rangkuman Buku mata Ilyas) b. Antiviral c. Antihistamin d. Mitotik agent e. Antifungal
51. Pasien datang dengan mata nyeri, silau, dan berair. Pemeriksaan didapatkan lesi dendritik. Diagnosis : a. Keratitis Viral ( penyebabnya herpes – Viral) b. Keratitis bacterial c. Keratitis fungal d. Keratokonjungtivitis 52. Perempuan datang dengan keluhan mata merah, gatal dan berair. Pemeriksaan lokalis mata didapatkan secret berwarna seperti susu. Tatalaksana : a. Antihistamin topikal ( secret susu itu konjungtivitis vernal : Buku sari penyakit mata FKUI) b. CTM c. Antimikotik d. Antibiotik
e. Steroid 53. Pasien laki 23 tahun dengan penurunan penglihatan, visus naik 6/6 setelah dikoreksi dengan lensa (+). Diagnosis : a. Miopia b. Hipermetropia (jelas) c. Astigmatisme d. anisometropia 54. Anak datang dengan penurunan penglihatan. Visus < normal. Setelah dikoreksi Visus tidak naik – naik . Diagnosis : a. Miopia b. Hipermetropia c. Ambliopia (Pembahasan dr Marie Yuni, SpM) d. Xeroftalmia e. Anisometropia
55. Pasien datang dengan gangguan penglihatan. Ada gambar Hemianopia bitemporal, letak lesi pada pasien tersebut :
a. b. c. d. e.
Optic nerve Chiasma Opticum ( Buka Mata FKUI) Optic radiasi Otak Media refraksi
56. Perempuan dengan keluhan Mata berair, keluar cairan kekuningan dari pungtum nasolakrimalis. Diagnosis : a. Dakrioadenitis b. Dakriosistitis (jelas) c. Konjungtivitis
d. Uveitis 57. Perempuan, 35 tahun, anak 4, riwayat HT (+), riw. Ortu DM (+). Pasien ingin menjarangkan kehamilannya. ( kalo gak salah ingat, bahasanya menjarangkan kehamilan, bukan berhenti untuk punya anak). KB yang tepat : a. Implan b. Steril c. AKDR d. Pil Kombinasi e. Mini pil 58. Wanita, G1P0A0, Hamil 30 minggu, datang degan pendarah dari kemaluan. Pasien lemah dan lesu, pemeriksaan DL : HB < normal (anemia), tidak ada nyeri perut, diagnosis pada pasien : a. Solusio Plasenta b. Plasenta previa ( Pendarahan > 28 minggu, Sering banyak sampai anemia, tidak nyeri, ada di buku merah obgin). c. Vasa previa d. Trauma e. Tumor jalan lahir 59. Wanita, G1P0A0, Hamil 30 minggu, datang degan pendarah dari kemaluan. Pasien lemah dan lesu, pemeriksaan DL : HB < normal (anemia), tidak ada nyeri perut, tatalaksana pada pasien : a. Tirah baring ( tatalaksana utama dengan tirah baring selama 2-3 hari, Buku SPM b. c. d. e.
obgin RSUP) Kuretase SC Oksitosin Ergometrin
60. Wanita G1P0 UK 38 minggu. datang ke UGD dengan riwayt Keluar cairan dari jalan lahir sejak 2 jam lalu. Suhu : 37,8 C. Nyeri perut (-), HIS (-), DJJ (+) baik. Tindakan yang dilaksanakan : dx > KPD a. Induksi persalinan (terminasi : Karena T : 37,8 C dan Hamil aterm) b. Observasi kemajuan persalinan setiap 2 jam c. Observasi selama 24 jam, jika tidak ada tanda persalinan, lakukan persalinan esok hari d. SC e. Lupa
Penanangan KPD Aterm :
61. Wanita 30 tahun, G1P0A0, datang dengan keluhan nyeri perut seprti mules. Riwayat keluar cairan dari kemaluan 2 jam yang lalu. Saat ini HIS teratur dan adekuat, sedang dalam proses persalinan bukaan 7. Diagnosis ibu tersebut adalah : a. Kala 1 fase aktif dengan primi tua : >35 tahun b. Kala 1 fase aktif primi para : Tidak peduli Gestasional berapa, yg penting baru pertama partus ( mulai dari kala 1) ; Buku merah obgin c. Kala 1 fase aktif dengan inersia uterus ( His Baik) d. Kala 1 fase aktif dengan IMS ( Ketuban bukan sekret) e. Kala 1 fase dngan KPD (tidak boleh Dx. KPD kalo sudah masuk kala persalinan) 62. Perempuan post partum Anak pertama datang dengan Pendarahan setelah melahirkan. Plasenta lahir setelah 30 menit dan tidak lahir lengkap. Tampak robekan minimal pada perineum. Kontraksi uterus kurang adekuat. Penyebab pendarahan yang utama pada pasien adalah : a. Retensio plasenta ( Pilihannya lupa – lupa ingat antara retensio atau rest plasenta, tapi penyebab utama pendarahan pasien adalah plasenta tidak lahir lengkap ). b. Atonia uterus ( Kontraksi uterus ada, tetapi lemah, bisa dikarenakan masih ada plasenta yg tertinggal) c. Laserasi jalan lahir (minimal) d. Kelainan pembekuan (tidak ada data) 63. Perempuan post partum Anak pertama datang dengan Pendarahan terus menerus setelah melahirkan. Plasenta lahir lengkap, robekan minimal pada perineum. Kontraksi uterus lembek. Tatalaksana yang tepat : (Dx : Atonia Uterus ) a. Manual Plasenta b. Kompresi bimanual ( Algoritma tatalaksana Atonia Uterus ) c. Jahit perineum Pilihan D dan E lupa ( Tapi yang pasti tidak ada Opsi pilihan Oksi, Metilergometrin dan Resuitasi pada soal ini) 64. Perempuan post partum Anak pertama datang dengan Pendarahan dari liang vagina setelah melahirkan. Kondisi pasien tampak lemas, akral dingin. Plasenta lahir lengkap,
kontraksi uterus Adekuat. Tampak robekan robekan luas pada perineum. Tatalaksana yang Segera diberikan : a. Resusitasi cairan( Karena diminta tatalaksana segera, resusitasi dulu baru jahit ) b. Jahit perineum (tatalaksana definitif) c. Manual Plasenta d. Oksitosin e. Metilergometrin 65. Wanita datang dengan keluhan Benjolan pada kemaluan, terasa nyeri, kemerahan (+). riwayat IMS (+). Diagnosis : a. Kista Bartholin b. Kista gartner c. Kista sebasea d. Abses sebasea e. Kista Nabothi 66. Ny. N 39 tahun datang dengan keluhan Tampak massa menonjol dari jalan lahir. Keluhan kadang – kadang berdarah. Tanda radang (-). Diagnosis : a. Mioma geburt (lebih sering insiden, gangguan pendarahan, radang (-). ) b. Polip serviks c. Inversio uterus d. Prolaps uterus e. Kista nabothi 67. Ibu hamil dan dengan mual dan muntah yang berlebihan sampai badan lemas dan lesu. Tatalaksana awal untuk ibu hamil (dx. Hiperemsis gravidarum) a. Metoklopramide b. Domperidone c. Prometazin : anti emetic yang pertama diberikan d. Ondansentron e. Dimenhidrinat Sumber : Buku Merah Obgin
68. Pasien dengan stroke iskemik. Pasien direncakan akan diberi Antikoagulan oral. Yang dievaluasi adalah :
a. b. c. d. e.
BT CT PT (protrombin Time) ( Tryout Padi dan web panduan px. Lab) ApTT Trombosit
69. Pasien datang dengan keluhan berdebar – debar. Tanda – tanda Vital : TD : 100/60, N : 120x/m, RR : 26x/m. Ada gambar EKG
a. Ventrikel Takikardia (ada di ensiklopadi dan kuliah dr. yusra : b. c. d. e.
gambaran
kompleks QRS lebar , Khas : VT) SVT Atrial Takikardia AF PES
70. Pasien dibwa ke IGD dengan keluhan tiba tiba terjatuh dan lemas. Pasien memiliki riwayat gangguan irama jantung. Tanda vital : TD; 80/50, N : 120x/m, RR : 34x/m. Setelah dilakukan Resusitasi, apa yang diberikan : a. Dopamin ( Kuliah dr. Yusra, SpJP) b. Dobutamin c. Epinefrin
d. Atropin e. Norepinefrin
71. Perempuan 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada kedua sendi, nyeri saat pagi hari > 1 jam dan saat berjalan jauh, BB : 75 kg, TB : 150 kg. Gambaran Foto yang mungkin ditemukan : (Dx. OA) a. Soft tissue swelling (osteomielitis) b. Erosi ( RA) c. Penyempitan celah sendi (gambaran Khas OA, Buku IPD dan ensiklopadi) d. Fraktur e. Lupa 72. Pasien wanita datang dengan keluhan berdebar debar, berkeringat, BB turun. Pemeriksaan fisik tampak massa pda leher, nyeri (-), kemerahan (-). Tanda vital dalam batas normal. Diagnosis : a. Tirotoksikosis b. Hipertiroidisme (Khas gejala hipertiroid) c. Hipotiroidisme d. Tiroiditis hashimoto e. Ca tiroid 73. Pasien laki - laki datang dengan keluhan berdebar debar, berkeringat, BB turun. Pemeriksaan fisik tampak massa pada leher, nyeri (-), kemerhan (-). Tanda vital dalam batas normal. Pada mata ada eksoptalmus (soal sebelumnya gak ada keterangan ini) Diagnosis : a. Grave disease ( Khas : gejala hipertiorid + eksoptalmus) b. Krisis tiroid c. Nodul granulomatosa akut d. Ca tiroid
74. Pasien laki - laki datang dengan keluhan berdebar debar, berkeringat, BB turun. Pemeriksaan fisik tampak massa pada leher, nyeri (-), kemerhan (-). Tanda vital dalam batas normal. Pada mata ada eksoptalmus Pemeriksaan hormon yg utama pada kasus : a. TRH b. TSH ( Ingat : TSH adalah pemeriksaan hormone yang paling pertama dilakukan, baru FT3 dan FT4, Buku IPD FK unair ). c. FT3 d. FT4 75. Pasien 28 th, datang dengan batu sejak 3 mingg yang lalu, BTA (-/+/+). Riwayat berobat 6 bulan tetapi berhenti sampa 3 bulan saja.(Dx. TB Paru kasus default) Tatalaksana : a. 2HRZE/4HR b. 2HRZES/HRZE/5HRE (OAT kat. II) c. HRZES d. Terapi Sisipan e. MDT 76. Pasien didiganosis dengan DM II. Sudah menggunakan obat tunggal dan Pola diet. Hasil pemeriksaan HbA1C 8,5 % dan GDS 280 mg.dl. Terapi selanjutnya : a. Insulin b. Triple Therapy OHO c. Kombinasi 2 OHO ( ada di consensus DM 2015) d. Lanjutkan terapi sebelumnya e. Lupa 77. Pasien G1A0H0 24 minggu, keluhan mudah lelah. Dokter melakukan pemeriksaan dan didapatkan GDS 265 mg/dl, kemudian dicek ulang GDS : 300 mg/dl. Tatalaksna DM ibu hamil ? a. Insulin (Indikasi pemberian insulin salah satunya DM Gestasional) b. Rehidrasi c. Perubahan Gaya hidup d. Sulfonilurea e. Metformin 78. Ibu Hamil G1P0AO 32 minggu, datang kontrol kehamilan. Pasien memiliki riwayata asma. Pasien khawatir jika asmanya kambuh dan menganggu kehamilannya. Bagaimana tatalaksana asama pada ibu hamil supaya tidak kambuh : a. Kortikosteroid oral b. Salbutamol oral c. Salbutamol inhlasi d. Steroid inhalasi (ini belum pasti jawabannya)
e. Antihistamin oral Penatalaksanaan Asma Ibu hamil :
79. Pria 40 tahun datang dengan keluhan darah menetes dari anus setelah BAB. Keluhan sudah berlangsung 2 bulan terkahir. Pasien memiliki riwyat jarnag konsumsi serat. RT : didapatkan massa lunak pada rectum. Diagnosis ( Hemoroid Gr I). Tatalaksna pada pasien yg tepat : a. Asam traneksamat ( Bukan indikasi) b. Ligasi pembuluh darah c. Venokosntriksi dan Diet ( Grade II ) d. Perubahan gaya hidup dan diet ( tatalaksna Gr I) Buku Bedah e. Hemoroidektomi (gr. IV) 80. Pasien datang dengan pendarahan setelah melahirkan anak pertamnaya. Tampak robekan dan Ruptur perineum dari mukosa vagina – komissura posterior. Diagnosis : a. Ruptur perineum Gr I (Mukosa vagina) b. Ruptur perineum Gr II ( Mukosa vagina – Komissura posterior) Buku SPP Obgin c. Ruptur perineum Gr IIIA ( Muskulus ani eksterna) d. Ruptur perineum Gr III B (muskulus ani interna) e. Ruptur perineum Gr IV ( Mukosa rectum) 81. Pasien laki – laki dibawa ke UGD dengan keluhan lemah tungkai sejak 2 hari yang lalu. Riwayat demam (-), riwayat trauma (-). Rpasien memiliki riwayat diare 2 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan CT scan dan elektrolit normal. Tatalaksana : (Dx. GBS) a. Drip Kalium ( elektrolit Normal) b. Antiplatelet ( CT normal) c. Antibiotik ( tidak ada indikasi) d. Prednison ( Causa penyakit Autoimun, Beri steroid ) e. Antiviral (tidak ada indikasi)
82. Pasien dbawa ke IGD dengan keluhan sesak nafas. Pasien memiliki riwayat TB dan berobat tidak teratur, sesak memberat saat menarik napas. Pemfis : Perkusi redup pada ICS V –VII thoraks dekstra, Suara nafas menurun. Diagnosis : a. Pneumothoraks b. Efusi pleura (jelas) c. Ca paru d. Broniektasis e. Empiema 83. Pasien dibawa ke IGD setelah tertembak pada dada kiri pasien tampak sesak hebat. Pemfis : gerak dada kiri tertinggal, Vesikular hilang pada dada kiri, rho -/-, whe -/-. (susahnya soal tidak ada data perkusi : hipersonor atau pekak) a. Hematotoraks b. Pneumothoraks ( pneumothoraks lebih dipilih karena sesak hebat dan vesicular dada kiri menghilang sama sekali) c. Efusi pleura d. Flail chest 84. Pasien dengan batuk berdarah sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan tampak sputum 3 lapis dan gambaran honey comb app. Pada lobus bawah paru kanan. Diagnosis : a. Pneumonia b. Ca Paru c. Tb Paru d. Bronkiektasis (jelas) 85. Pasien dengan diagnosis komplikasi DM II dengan KAD, apa tindakan penetalaksanaan pertama yang dilakukan : a. Berikan cairan Infus NaCL ( selalu ingat resusitasi terlebih dahulu, cairannya b. c. d. e. 86. Pasien
NaCL, Ensiklopadi dan Buku IPD unair). Cairan RL (memperberat ketoasidosis) Pemberian elektrolit ( lewat NaCL) OHO ( Tidak tepat indikasinya ) Insulin( masuk setelah resusitasi) wanita 45 tahun datang ke UGD dengan nyeri menjalar ke bagian perut kanan
atas, demam (+), Nyeri memberat saat menarik napas.
Px. Radilogi : bayangan
radioloopak di vesica velea. Diagnosis : a. Kolesistis akut : Infeksi akibat obstruksi duktus biliaris oleh batu. b. Pankreatitis akut : Bisa juga pankreatitis c. Kolangitis akut d. Gastritis e. apendisitis akut
87. Pasien 24 tahun dtang dengan Benjolan bawah dagu sejak 3 hari yang lalu. Benjolan terasa nyeri. Keluhan disertai dengan demam dan nyeri pemeriksaan tenggorok DBN. a. Limfadenitis akut b. Limfadenopati c. Peritonsilar infiltrate d. Parotitis e. Lupa 88. Seorang peneliti ingin melakukan penelitian mengenai hubungan kesehatan ibu hamil dengan lahirnya bayi BBLR. Subyek dibagi menjadi ibu sehat dan tidak sehat serta BBLR dan Non BBLR. Uji yang digunakan adalah : a. Chi Square ( ada diensiklopadi, silakan dilihat) b. Anova c. T berpasangan 89. Ada gambar peta ( ada banyak titik merah disekitar aliran sungai). Apa yang pelru dilakukan untuk identifikasi awal penyakit tersebut : a. Menyimpulkan penyakit adalah waterborne disease b. Penyakit adalah air borne disease c. telusuri dari hulu (ujung) ke (ujung) hilir untuk mengetahui pola penyebaran penyakit d. Melarang warga BAB di sungai e. Membangun jamban 90. Pasien PSK datang mengaku diperkosa oleh pelanggannya. Pasien meminta dokter untuk membuatkan visum. Apa yang tepat dilakukan oleh dokter. a. Meminta pasien lapor polisi ( Periksa dulu pasiennya ) b. Memeriksa luka pasien ( harus dicatat di MR) c. Periksa pasien dan tulis hasil di medical record ( paling tepat) d. Menyuruh pasien pulang ( melanggar kode etik, periksa dulu) e. Tidak memeriksa pasien karena itu risiko PSK ( melanggar kode etik, periksa dulu) 91. Ditemukan mayat dengan lebam mayat tidak hilang dengan penekanan ( < 8jam) dan kaku mayat lengkap (12 jam). Perkiraan waktu kematian : a. <6 jam b. 6-12 jam c. 12 – 24 jam d. 24 jam e. >24 jam
92. Mayam perempuan ditemukan mati tenggelam di sungai. Diagnosis pasti pada pasin tersebut adalah : a. Ditemukan Ganggang pada paru ( ada di Optima) b. Parenkim paru terisi air c. Washe woman hand d. Buih pada saluran napas e. Spasme laring 93. Seorang anak datang dengan keluhan lepuh di beberapa bagian tubuh setelah mium obat batuk pilek dari dokter. Dokter yang memberi obat benar – benar tidak menyangka gejala tersebut akan terjadi. apa yang terjadi pada pasien : a. Malpraktik b. Near Miss c. risiko yang tidak bisa dihindari ( ada di soal PADI ) d. risiko yang bisa dihindari e. Incident 94. Pria 35 tahun datang dengan keluhan nyeri berkemih, Demam (+), sering kencing dan rasa tidak lampias pada saat kencing (gejala LUTS). Pemeriksaan Colok dubur : Prostat tidak membesar, nodul (-), pasien mengeluhkan nyeri tekan pada prostat (+). Diagnosis : a. Prostatitis ( gejala infeksi + LUTS) b. BPH ( Tidak ada tanda radang) c. Sistitis d. Uretritis 95. Anak laki laki, dibawa oleh ibunya karena teraba masa diatas testisnya. Masa dapat keluar masuk dengan sendiri. Tidak didapatkan nyeri tekan dan keluhan mual, muntah dan gangguan BAB. Diagnosis : a. HIL ireponible b. Hernia skrotalis c. HIL reponibel ( Masih bisa masuk dengan sendiri) d. HIL strangulate e. HIL Inkarserata 96. Pria, mengeluh nyeri pada buah zakar secara tiba – tiba. Hasil pemeriksaan a. b. c. d.
didapatkan posisi testis lebih horizontal dan terlihat hiperemis. Tatalaksana : Orcidopeksi Orchidektomi Iigasi vena Detorsi manual ( pembahasan soal PADI dan buku merah urologi)
97. Pasien post trauma Kll, pemeriksaan fisik didapatkan hematoma suprapubik dan , a. b. c. d. e.
prostat melayang. Tindakan yang pertama dilakukan BNO – IVP Kateter (KI) Pungsi suprapubis ( evakuasi urine terlebih dahulu, ensiklopadi dan ATLS) USG Uretrografi
98. Pasien KLL. Pemeriksaan fisik didapatkan ekstremitas inferior dalam posisi Fleksi, endorotasi, dan adduksi. Diagnosis pasien diats : a. Dislokasi panggul Anterior b. Dislokasi panggul posterior (Jelas) c. Fraktur caput femur d. Fraktur Colum femur 99. Pasien tiba tiba mengeluh nyeri pada bahu kanan stelah mengangkat beban berat. Pemeriksaan fisik Bahu dalam posisi : Ektensi, eksorotasi dan abduksi . diagnosis a. dislokasi bahu anterior (jelas) b. Dislokasi bahu posterior c. Fraktur epikondilus lateral d. Fraktur epikondilus medial e. Fraktur colum humerus 100.
Pasien pekerja kantor, sering mengetik di computer. Pasien datang dengan
keluhan kesemutan pada Pergelangan tangan.kesemutan membaik bila tangan diistirahatkan. Diagnosis : a. CTS ( jelas) b. Cervikal Root syndrome c. Neuropati d. Tenis hand 101. Pasien laki – laki datang dengan keluhan susah menelan, Suara pelo, paralisis dan hipostesi tugkai bawah. Refleks hipotonus, ptosis (+). Riwayat a. b. c. d. e.
infeksi sebelumnya disangkal. Diagnosis : GBS : Ascending Paralisis, Riwayat GE dan ISPA. MG : Ptosis (+), terutama sore hari, test waternberg (+) MS Polimielitis: Paralisis bersifat flasid dan asimetris Polineuropati : riwayat DM
102.
Anak dibawa ke IGD karena kulit kemaluan anaknya tidak dapat ditarik
kembali. Kemaluananak tampak bengkak dan dikeluhkan nyeri. Diagnosis : a. Parafimosis (Jelas)
b. Fimosis c. Hipospadi d. Epispadia 103.
Ny. I, 50 tahun, datang dengan keluhan nyeri pada punggungnya sejak 1
bulan terkahir. Pasien sudah menopasuse sejak 53 tahun lalu. Pemeriksaan paling awal pada pasien adalah : a. X Ray lumbo sacral ( karena ditanya yg paling awal diperiksa ) b. Pemeriksaan Kalsium darah c. BMD ( kalo pertanyaannya Yg plng tepat/ bagus atau Gold standart ini jawabannya) d. MRI e. USG Dari Wiki “osteoporosis “ : urutan pemeriksaannya : 1. Conventional X ray 2. D- Xray nama lain BMD = GOLD STANDART 3. Biomarker = Kalsium, fosfat dsb. 104. Pasien datang dengan keluhan nyeri pergelangan kaki kanan setelah melompat tinggi saat bermain bulu tangkis, ddapatkan gap apada pergelangan a. b. c. d. e.
kaki kanan. Diagnosis : Ankle sprain Ankle strain Ruptur tendon achiles Dislokasi Fraktur
105. Pasien tekanan darah tinggi dengan mengidap penyakit PPOK. Pasien sudah dibeirkan Obat HCT. Terapi HT tambahan untuk HCT yang sesuai keadaan pasien a. b. c. d. e.
: Captopril : dihindari pada obstruksi nafas karena batuk Propanolol :KI pada obstruksi nafas Verapamil ( ada soal yang sama di tryout padi, jawabannya ini) Diltiazem Nifedipin
106.
Pria terjatuh dari tangan. Pasien mengeluhkan nyeri pada lengannya dan
terdapat deformitas. Pasien juga menjadi tidak bisa menggerakan ibu a. b. c. d.
jari,telunjuk, jari tengahnya. Apa yang terjadi pada pasien : lesi n. radialis ( patah di lengan, n.radialis melingkari lengan secara spiral) Lesi n. medianus ( dipergelangan tangan, CTS) Lesi n. ulnaris ( Sisi ulnaris jari, kelingking) Lesi p. brachialis ( biasanya di bahu traumanya).
107.
Anak 5th dikeluhkan mual dan muntah, BAB darah, dan sering menangis
jika disentuh pelan perutnya. Pada pemfis didapatkan massa pada region abdomen a. b. c. d. e.
atas. Diagnosis : Atresi esophagus Atresia duodenum NEC Invaginasi ( BAB darah, Muntah dan massa pada abdomen kanan atas) Volvulus
108. a. b. c. d. e.
dimuntahkan. Radiologi : tampak dilatasi esophagus . Diagnosis : Atresia esophagus Stenosis pylorus Akalasia Tumor gaster Ca esophagus
109. a. b. c. d. 110.
Pasien 34 tahun dibawa ke IGD karena,makan dan minum selalu
Perempuan mengeluh sering pusing, nyeri ulu hati, dan pegal pegal. Udah
bolak balik ke dokter tetapi dinyatakan tidak ada kelainan. diagnosis : Ggn. Somatisasi (jelas) Ggn. Cemas Ggn Bipolar manic Psikosomatis Pasien perempuan datang dengan keluhan takut jika sendiri aatau di tempat yang
sempit seperti takut naik lift. Diagnosis pada pasien adalah : a. Agorafobia b. Klaustrofobia ( Ensiklopadi dan optima) c. Ggn. Cemas d. Ggn. Penyesuasian e. Ggn. Panik 111.
Pasien laki – laki dibawa ke UGD RSJ karena lompat ke dalam sumur.
Pasien mengaku karena dsuruh malaikat. Pasien juga sering melakukan hal – hal aneh karena diancam akan dikejar makhluk dari planet mars bila tidak dilakukan. Apa yang terjadi pada pasien : a. b. c. d.
Halusinasi hustatorik ( Halusinasi rasa) Waham kebesaran ( Mungkin ini jawabannya, nanti cari lagi) Waham rujukan Lupa
e. Lupa 112.
Pasien 69 tahun, dibawah oleh keponakan karena sering lupa menaruh barang
berulang kali. Hasil Ct Scan terdapat Infark. Riwayat Hipertensi sejak 5 tahun lalu. Diagnosis : a. demensia Alzheimer b. Demensia vascular ( riw. HT dan Infark, ensiklopadi) c. Degenratif d. Strke ICH e. TIA 113. a. b. c. d. e.
Pasien dibawa ke IGD post KLL. Pasien sempat sadar dan berbiacar
kemudian pingsan kembali dan muntah – muntah. Diagnosis : SDH EDH (Khas : Lucid Interval) ICH SAH Stroke
114.
Pasien dibawa ke IGD post KLL. Pasien sempat sadar dan berbiacar
kemudian pingsan kembali dan muntah – muntah. Pemeriksaan penunjang : a. CT Scan (jelas) b. X ray c. EEG d. DL e. Pungsi lumbal 115. Pasien perempuan pekerja kantoran, keluhan sakit kepala sebelah dan berdenyut, sejak 6 bulan yang lalu. tatalaksana supaya keluhan tidak menggangu a. b. c. d. e.
perkerjaan pasien : Ergotamin Tartat 1x 1,75 mg Amitriptilin 2x2 mg (terapi preventif yang diminta karena sifatnya sudah kronik) Karbamazepin NSAID PCT
116.
Pasien pegawai perusahaan, sering susah tidur malam hari, paginya sering
lemas dan berdebar, konsentrasi menurun. (insomnia) apa yang diberikan pada a. b. c. d.
pasien : Anti Insomnia Anti cemas Anti depresi Mood stabilizer
e. Anti psikotik 117.
Ny. N 25 tahun, datang dengan keluhan Nyeri pada pipi yang menjala ke
seluruh kepala. Nyeri memberta saat menggosok gigi maupun mengunyah. Riwyat cabut gigi 1 minggu yang lalu. Diagnosis : a. Neuralgia trigeminal (Khas, Jelas) b. TTH c. Migren d. Cluster 118.
sPria 16 tahun, terdapat kejang dari tangan dan dan menjalar ke seluruh tubuh
bagian kiri. Tidak ada penurunan kesadaran.(dx. Kejang fokal parsial).Tatalaksna kejang fokal a. b. c. d. e.
Karbamazepin ( first line therapy kejang fokal, ensiklopadi) Asam valproat Diazepam Penobarbital Fenitoin
119. a. b. c. d. e.
Anak 5 tahun, perkembangan berbeda dg kakanya, kurang respon terhadap
lingkungan, suka melakukan sesutau tanpa tujuan. Diagnosis : Autisme Sindrom down ADHD CP Sindrom asperger (sama persis dengan Soal Optima)
120.
Laki – laki 36 th, dibwa ke RSJ karena Pasien bicara tanpa henti, ulit tidur,
gembira berebihan dan merasa dirinya hebat. riwayat yang sama 6 bulan yang lalu dan sembuh setelah berobat. Pada pasien saat ini mengenakan pakaian cerah dan kacamata hitam dengan gaya yg dlebih lebihkan. Diagnosis pasien tersebut a. b. c. d.
adalah : Skiofrenia paranoid Skizoafektif tipe manic Gangguan manic berulang gangguan bipolar episode kini manic : Gejala klinis manik yang menganggu aktivitas sehari – hari disertai dengan riwayat episode manik dan atau episode depresif sebelumnya. Cat : depresi tidak harus ada untuk menegakkan diagnosis Ggn Bipolar episode manik.
e. Siklootimia 121.
Anak dibwa oleh orangtuanya kaena
suka mneyendiri, tidak senang
bergaul dan tidak memperdulikan pendapat orang. Gangguan kepribadian pada anak tersebut adalah : a. Schizoid (PPDGJ) b. Paranoid c. Antisosial d. Skizotipal 122. a. b. c. d. e.
Pasien pasca stroke. Pasien bisa berbicara, tapi isi pembicaraan senderung
ngawur dan sulit dimengerti. Pengulangan kata baik; Diagnosis Afasia sensorik Afasia Motorik Afasia Transkortikal Afasia konduksi Afasia Global Bingung jawabannya
123.
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lutut. Serangan nyeri terakhir 1
minggu yang lalu. Pemfis saat ini : lutut kiri teraba hangat dan kemerahan. Riwayat asam urat sejak dulu.Terapi yang tepat untuk saat ini : a. NSAID ( gout akut, Buku IPD unair) b. Steroid c. Allopurinol (Kontrandikasi gout akut, karena bisa mencetuskan eksaserbasi serangan, Buku IPD) d. Paracetamol 124. a. b. c. d. e.
Pasien waita CA payudara. Keluhan kaki kanan bengkak dan nyeri,
kemerahan (+). Test D – Dimer (+) meningkat. Diagnosis : Flebitis Trombosis vena dalam ( D – Dimer khas untuk DVT , Web Pemeriksaan lab) Gangguan arteri PAD Burger disease
125.
Pasien wanita dibawa berobat dengankeluhan bengkak pada tungkai
bawah kanan sejak 6 bulan yang lalu. Pasien baru menyelesaikan pengobatan doksisiklin selama 3 minggu. Pemfis : edema pada tukai kanan sampai paha
dengan gambran permukaan kulit berlekuk lekuk atau gambaran Peau D Orange. Diagnosis : a. Limfangitis akut ( radang sal. Limfe akut, pasien udah 6 bulan yang lalu ) b. Miksedema ( Penyakit akibat kekurangan tiroksin, tidak ada kaitan dg pasien) c. Filariasis ( Obstruksi sl. Limfe, akibat larva filaria, khas : Edema unilateral dengan gambaran permukaan kulit Peau D Orange, Sumber : Medscape) d. Limfadenopati ( gangguan aliran limfe, kurang jelas harus ada kasusanya) 126.
Wanita 24 tahun, datang ke dokte rumum dengan keluahn Nyeri sendi, dan
iritasi pada wajah jika terkena sinar matahari. Diagnosis : a. SLE (jelas) b. Alergi c. Urtikaria 127.
Wanita 28 tahun datang dnegan keluhan keluar cairan kekuningan dari
kemaluan riwayat berhubungan dengan suami 1 minggu yang lalu. Suami menderita keluhan sama. Tatalaksana : a. Cefiksim 1x400 mg SD (dx. GO sekret kekuningan dan riwayat suami IMS, tx. b. c. d. e.
Cefixim SD, protap tx IMS buku kulkel ) Ciprofloksasin 2x500 mg Penisilin G 2,4 juta unit Metronidazole Kotrimoksazol
128.
Ibu hamil dengan G1A0H0 datang dengan keluhan demam dan nyeri
perut, lidah kotor (+). Tes widal (+). (dx.demam tifoid, tatalaksana yang seusia dengan kondisi pasien adalah : a. Kloramfenikol b. Ciprofloksasin c. Azytromisn d. Amoksisilin ( First therapy untuk ibu hamil, Ada di PADI dan buku IPD). e. Metronidazole f. 129. Laki laki datang dengan keluham sulit da nyeri saat menelan sejak 3 hari yang lalu. Pemeriksaan ternggorokan didapatkan tonsil T3/T3,, detritus (+), hiperemis (+). Tatalaksana pada pasien tersebut adalah: a. Cefadroksyl ( pilihan dua, amoksisilin atau cefadroksil, untuk dewasa amoksisilin sudah bukan first line karena resistensi tinggi, pilihan utama golongan cephalosporin generasi ke Tiga). b. Amoksisilin
c. Ciprofloksasin d. Kloramfenikol e. Gentamisin 130.
Wanita, 28 tahun datang dengan keluhan keluar cairan keputihan berwarna
kebauan dari jalan lahir. Cairan berbau amis, tetapi tidak gatal. Pemeriksaan a. b. c. d.
terdapat clue cell. Diagnosis : Gonorea ( secret kekuningan ) Trachomatis Trikomoniasis ( gambaran strawberry cerviks ). Vaginitis Bakterial ( Khas : secret putih kebuan dan berbau amis. Ada di
ensiklopadi dan mininote kulkel) e. Kandidiasis vulvoginalis (gatal) 131.
Wanita, 28 tahun datang dengan keluhan keluar cairan keputihan berwarna
kebauan dari jalan lahir. Cairan berbau amis, tetapi tidak gatal. Pemeriksaan terdapat clue cell. Tatalaksana kasus diats : a. Ceftriaksoin IM 250 mg b. Metronidazole 2 x 500 mg selama 7 hari ( ada di ensiklopadi dan mini note kulkel) c. Nistatin 100.000 IU d. Penisilin G 2.4 Juta IU e. Ciprofloksasin 2cx 500 mg 132. a. b. c. d.
Pasien datang ke UGD dengan luka kena paku paka kaki. Antibiotik yang
tepat diberikan pada pasien tersebut ? ( mencegah tetanus) Metronidazole (Jelas) Ciprofloksasin Amoksisilin Meropenem
133.
Seorang laki – laki mengeluh nyeri ulu hati, mual dan muntah. Hasil
pemeriksaan didapatkan bakteri H. Pylori. Tatalaksna Gastritis e.c H. Pylori : a. Ranitidine, metronidazole, tetrasiklin b. Omeprazole, tetrasiklin metronidazole c. Amoksisiln, omeprazole, metronidazole ( jelas, ensiklopadi) 134. Laki – laki 35 th, datang dengan Keluhan nyeri pada pinggang kiri, Demam (-), Nyeri ketok CVA (+). Hematuria (+), X ray : tampak bayangan radioopak setinggi paravertebara L2 –L3. Diagnosis yang tepat : a. Nefrolitiasis ( Kolik ginjal, Hematuria (+), ensiklopadi )
b. c. d. e.
Ureterolitiasis ( Nyeri menjalar sampai selangkangan, jarang hematuria ) Vesikolitiasis( Nyeri Suprapubik ) Sindrom Nefritik (demam) Pielonifertis Akut (demam)
135.
Laki - laki 50 tahun datang dengan keluhan sulit berkemih dan nyeri
berkemih serta rasa tidk puas saat berkemih. Terdapat nyeri tekan suprapubik. Dari hasil USG didapatkan Hiperechoic shadow pada vesica urinaria. Diagnosis : a. Ureterolitiasis b. BPH c. CA Buli d. Vesikolitiasis (sudah tampak batu di VU dari USG) e. Nefrolitiasis 136.
Anak dibwa keUGD dengan keluhan pendarah tiba –tiba dari hidung.
Pemeriksaan rongga mulut tidak didaptkan bekuan darah pada faring posterior. a. b. c. d. e.
Lokasi pendarah paling sering adalah : A. Sfenopalatina Pleksus kisselbach (epistaksis Anterior) A. Etmoidalis anterior A. Etmoidalis posterior A.Paatina mayor
137. a. b. c. d.
Pasien pria 40 tahun datang dengan keluhan sesak nafas yag emberat
dalam 3 hari terakhir. Hasil foto didapatkan Gambaran air fluid level. Diagnosis : Abses paru ( jelas) Ca Paru Pneumonia TB
138.
Pasien dibwa ke IGD karena sesak berulang. Pasien memiliki riwyat
penyakit jantung sejak 2 tahun yang lalu sesak terjadi saat pasien sedang mandi. a. b. c. d. e.
Klasifikasi CHF pada pasien : NYHA I NYHA II NYHA III (sesak terjadi saat aktivitas ringan) NYHA IV NYHA V
139.
Pasien 40 th, datang dengan nyeri dada yang menjalar ke bagian kiri
sampai punggung sejak 2 jam yang lalu. Riwayat hipertensi (+). TD : 170/100. Pemeriksaan marker jantung yang tepat adalah :
a. CRP b. CK – MB ( spesifik untuk jantung dalam 6 jam pertama. Yg lebih cepat mioglobin, tapi saya ingat betul soal ini tidak ada opsi mioglobinnya ). c. Troponin d. SGOT/SGPT e. Amilase 140. Pasien datang dengan keluhan nyeri pada uperut kanan atas. Sebelumnya a. b. c. d. e.
pasien menderita gangguan diare berlendir dan darah. Diagnosis : Abses hepar ( komplikasi dari Disentris amoba) IBD Colitis ulseratif Chron disease Gastritis
141.
Pasien 20 tahun datang ke UGD dnegan Nyeri perut kanan bawah. Nyeri
tekan perut kanan bawah (+), nyeri lepas tekan (+). Hasil USG : tampak bayangan a. b. c. d. e.
opaak pada region kanan. Diagnosis : Abses periapendikular ( kelanjutan dari appendicitis akut) Karsinoma gaster Hepatoma Colitis Lupa
142.
Pasien dengan DM tipe II. Dibawa keluarga ke UGD karena tiba tiba jatuh
pingsan. Pasien sedang mengkonsumsi 3 macam obat metformin, acarbose dan glibenklamid, GDS : 60mg/dl. Penyebab hipoglikemik pada pasien yang paling mungkin adalah : a. Metformin b. Acarbose c. Glibenklamide ( ES paling sering Hipoglikemik, OK perlu KIE dan hati – hati dalam penggunaannya, Buku ajar IPD FK unair) d. Trauma e. Tidak makan 143.
Pasien datang untuk general check up. Hasil pemeriksaan berat Badan : 85
kg, TB : 155 kg. GDS : 210mg/dl, Kolesterol ; 225 mg/dl, TG : 170 mg/dl,HDL : 35mg/dl, LDL : 120. Diagnosis : a. DM Tipe II b. Sindrom metabolic ( Kriteria diagnosis SM ada semua) c. DIslipdemia
144. a. b. c. d.
Anda aingin memberikan penyuluhan untuk berhneti merokok di jalan.
Kecepatn pengendara Melaju dengan kecepatan 60 km/jam. Media yang tepat : Poster Spanduk Billboard (ada di optima dan padi) Leaflet
145.
DI sebuah psukesmas terjadi lonjakan kasus kusta. Dokter harus
melakukan pemeriksaan 30 kasus pasien kusta sekaligus dengan fasilitas terbats. Rujukan apa yang perlu dilakukan oleh doktersebut : a. Rujukan Pengethauan dari pakar b. Rujukan sarana dan logistic pmeriksaan BTA ( ensiklopadi) c. Rujukan specimen lab d. Rujukan tenaga kesehatan 146.
Pasien datag dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke ekstremitas
inferior. Nyeri mmberat saat bungkuk. Riwayat bekerja sebagai buruh. a. b. c. d. e.
Pemeriksaan laseq (+). Pemeriksaan berikutnya ? Sicard Bagard Patrick dan kontra Patrick (pengantar dr.Herpan, SpS) Kernig Lupa Lupa
147.
Wanita dirawat dengan DM II, gula darah 280 mg/dl. Pasien tiba tiba
mengamuk dan melihat sesuat yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. a. b. c. d. e.
Tatalalaksana pada pasien tersebut : Dx ( delirium ) Haloperidol ( tatalaksana awal delirium adalah Haloperidol, Ensiklopadi) Amitriptilin Buspiron Setraline Litium
148.
Pasien perempuan dibawa oleh keluarganya dengan keluha suka
mengamuk dan sering berbicara sendiri. Pasien juga menjadi malas makan dan a. b. c. d. e.
suka mengurung diri didalam kamar. Tatalaksana pada pasien : Sertraline Risperidone ( antipsikotik) Amitriptilin Litium Carbamazepine
149.
Pasien laki – laki dibwa ke UGD karena sush tidur, nyeri perut, nyeri
kepala. Pasien adalah pengguna obat terlarang. Pasien sudah berobat sejak 1 a. b. c. d. e.
minggu lalu yang lalu. Diagnosis : Intoksikasi bat gejala putus obat/withdrwal ( jelas, tidak konsumsi sleama 1 mg) ketergantugan Overdosis Toleransi
150.
Pasien wanita dibawa oleh keluarga karena sering mengamuk sejak 3
minggu yang lalu. Pasien Sering mendengar suara dan mengaku diri nya orang a. b. c. d. e.
kaya. Kejadian bermulaa sejak orang tua bercerai. Diagnois pada pasien : Gangguan depresi Skizoafektif tipe depresi Skizofrenia paranoid Gangguan penyesuaian gangguan psikotik akut dan smentara ( PPDGJ : Jika ada Gejala (+), tetapi belum 1 bulan, diagnosisnya GPA, Bila lebih atau sama dg 1 bulan dan gejala skizofrenia terpenuhi, dx. Skizofrenia)
151.
Perempuan sering Tidak dapat menahan nafsu makan, tetapi sering
memuntahkan kembali makanannya sebagai tanda menyesal. Diagnosis : a.anoreksia b. bulimia nerviosa (jelas) c. ggn. Dismorfik tubuh 152.
Pasien didiganosis dengan kanker payudara. Bagaimana Bentuk empati
yang bisa ditunjukkan oleh dokter. a. saya menyadari anda pasti merasa terkejut ( empati : kemampuan untuk bisa b. c. d. e.
memahami apa yang mungkin pasien rasakan) Semua bisa terkena kanker bu Jangan Khawatir, nyawa ditangan tuhan Nyawa ibu tinggal sebentar lagi Penyakit ibu bisa diterapi
153.
Anak dibawa oleh ibunya karena tertusuk pensil. Pemeriksaan visus gak
bisa karena anak belum bisa membaca. Tampak injeksi sclera (+). pemeriksaan berikutnya : a. Refraksi ( visus) b. Tonometri ( TIO )
c. Funduskopi (segmen mata posterior) ( jawaban belum pasti, kemungkinan jawaban yang mendekati). d. Amsler Grid (Penurunan penglihatan karena Usia, Contoh : AMRD) e. Goniskopi ( lapang Pandang) 154.
Perempuan 65 tahun, datang dengan keluhan penurunan pendengaran.
Riwayat telinga berdengung (-), pusing berputar (-), trauma (-). Pemeriksaan fisik a. b. c. d. e.
aurikula dalam batas normal. Diagnosis : Timpanosklerosis Presbiakusis ( ensiklopadi, penurunan pendengaran karena factor usia) Otosklerosis OMA Serumen Obs.
155.
Tn. H, 45 th, ke klinik diare sejak 2 bulan, penurunan BB sampai sktar 10
kg. pemfis keputihan pada orofaring, riwayat berganti pasangan berulang. CD4 350sel/mm3. Diagnosis : a. b. c. d.
HIV st I : Windows Periode HIV St II HIV st III HIV st IV : penurunan BB > 10 kg, sudah ada pneumositis carinii
156.
Bayi berusia 2 bulan. Bayi dikeluhkan kuning menenap dari lahir dan
sampai saat ini. Feses Dempul bayi. Diagnosis : a. Atresia biliar ( ikterus menetap sampai usia 2 bulan dan feses dempul merupakan penanda atresis bilier, ensiklopadi) b. Sepsis c. Hemolisis d. Dan e Lupa 157.
Bayi dibawa oleh orangtua dengan keluhan kuning dari lahir. Bilirubin
indirek 12mg/dl, tes coomb (+). Tatalaksana yang tepat : a. Transfuse tukar ( bila bilirubin > 20 mg/dl atau Bilirubin tetap naik walupun b. c. d. e.
sudah dilakukan foto terapi ). Fototerapi Na. Bikarbonat Penambahan Kalori Antibiotik
158.
Anak 8 tahun datang dengan keluhan BAB lender dan berdarah. Hasil
pemeriksaan feses didapatkan Pseudofodi ektokista dalam eritrosit, penyebab a. b. c. d. e.
keluhan anak tersebut adalah : Balandtidum coli Entamoeba histolytica ( ensiklopadi, penyebab Disentri amuba) Ascariasis Giardia lamblia V. Cholera
159.
Pasien riwayat sakit maag dan sering minum jamu – jamuan. Dibawa ke
IGD dengan nyeri seluruh perut, nyeri lepas tekan (+), dan pekak hepar menghilang . diagnosis : a. peritonitis et causa susp. Ulkus gaster (Khas peritonitis : Nyeri seluruh indng abdomen, nyeri lepas tekan, pekak hepar menghilang) b. Peritonitis e.c appendicitis ( tanda apendisitis tidak ada ) c. Ulkus gaster d. Kolik abdomen 160.
Pasien perempuan datang dengan keluhan nyeri berkemih sejak 3 hari
yang lalu, keluhan diserta dengan demam, pusing. Tanda Vital T: 38C. Pasien diusulkan untuk pemeriksaan urin rutin. Penanda infeksi saluran kemih yang bisa ditemukan adalah : a. Nitrit (+), leukosit esterase ( ada di ensiklopadi ) b. Hematuria c. Kristal oksalat d. Proteinuria 161. Wanita hami G1P0AN Datang Dengan Pendarah Dari Jalan Lahir. Ibu Mengaku Hamil 12 Minggu . Tinggi Fundus Uterus setengah jarak simfisis ke a. b. c. d.
umbilicus. Diagnosis : ABortus iminens KET Mola Hidatidosa ( TFU > dari usia kehamilan) Blighted oVum
162.
Wanita 35 tahun dan suami 37 tahun datang periksa kesuburan. Sudah
menikah 5 th tidak hamil. Riwayat haid tidak teratur sejak usia muda. Suami perokok aktif. Hasil pemeriksaan sperma : Normoseperma. Penyebab paling mungkin dari kemandulan adalah : a. Gangguan Menstruasi b. Suami perokok (sperma normal)
c. Patensi tuba ( TDE) d. Usia Tua ( Masih bisa hamil yang penting belum menopause) e. Lupa 163.
Anak datang dengan keluhan muncul koreng pada bagian bawah hidung
dan atas bibir. Terdapat krsuta berwarna kuning seperti madu. Dx (Impetigo krustosa*. talaksana : a. Hidrokortison b. Gentamisin c. asam fusidat ( antibiotic topikal untuk pioderma, ada di Optima dan buku mininote kulkel) d. Asiklovir e. Ketokonazole 164.
Pasien datang dengan Gatal pada punggung. Pasien mengeluh gatal
meberat saat berkeigat. Pemfis : macula hipopigmentasi bats tegas dengan skuama a. b. c. d. e.
halus. efloresensi kuning keemasan. Diagnosis : pitriasis versikolor ( jelas ) Tinea versikolor Tinea corporis MB Vitiligo
165.
Pelajar 15 tahun, datang dengan keluhan muncul pustule - Pustule di jari
tangan dan kaki. Keluhan disertai gatal memberat pada malam hari. Adik pasien menrita keluhan yang sama. Penatalaksanaan untuk pasien tersebut adalah : Dx. Scabiaesis
a. permetrin 5% (jelas) b. Ketokonazole c. Gentamisin d. Asam fusidat 166.
Pasien laki – laki datang dnegan keluhan mucnul benjolan berisi nanah
dan gatal kemerahan pada telinga kiri. Keluhan muncul stelah pasien malakukan a. b. c. d. e.
pemasangan dan penindikan anting pada telinga. Diagnosis : dermatitis kontak alergi (khas, mininote kulkel dan soal optima) DKI Dermatitis atopi Urtikaria Dermatitis serpiginosa
167.
Pasien laki – laki datang dengan keluhan luka pada kelamin, nyeri, kotor
dan bergaung. Ada gambar (H. ducreyi). Diagnosis : a. Chancroid (Jelas) b. Ulkus durum c. Herpes d. Kondiloma 168. Pasien jatuh dengan tumpuan pada telapak tangan. Hasil rontgen didapatkan fraktur os radius distal dengan angulasi ke dorsal ( dinner fork). a. b. c. d. e.
Diagnosis : fr.colles ( Khas : Angulasi dorsal dan dinner fork deformitas) Fr. Smith Fr. Galeazzi Fr. Montegia Fr. Epicondilus
169.
a. b. c. d. e.
Seorang petani menemukan mayat tergantung d pohon dengan pakaian
masih lengkap. Hasil otopsi didapatkan jejas dibawah jakun, melingkar sejajar. Penyebab kematian Pembunuhan (cara kematian) Gantung diri ( Deksripsi luka bentuk V, tidak sejajar) Asfiksia ( Mekanisme kematian) Spasme laring ( mekanisme kematian) Penjeratan
170.
Pria 70 tahun datang ke dokter dan ingin melakukan steril. Pasien akan
menikah lagi dan sudah tidak ingin mempunyai anak mengingat usianya. Apa yang dilakukan oleh dokter : a. Meminta persetujuan calon istri baru ( Protap BKKBN : harus ada persetujuan b. c. d. e.
suami, istri maupun calon suami/istri). Menolak karena tidak ada indikasi Menolak karena risiko tindakan usia tersebut Mengabulkan permohonan pasien dengan informed consent Mengabulkan atau menolak permintaan pasien tergantung dari jumlah anak yang dimiliki pasangan masing masing
181.
Pasien datang dengan keluhan lepuh pada kulit akibat Luka Bakar kena api. Pemfis didaptkan terdapat nyeri pada lepuh dan bula-bula pada kulit. Mulai grade berapa terdapat bula pada luka bakar :
a. Grade 1 A ( tidak ada gr 1A dan B. Hanya 1 grade 1; klinis : hiperemis dan nyeri, bula ndak ada) b. grade I B c. Grade. II A ; bula mulai muncul pada grade II A, nyeri (+). ( Buku Bedah Chirurgica) d. Grade II B e. Grade III ( Luka sudah gosong, nyeri (-), bula (-) ). 171.
Ibu hamil 28 minggu, datang dengan keluhan sesak. Riwayat sesak
sebelumnya dsangkal. Pemfis didapatkan rhonki pada paru, TD : 170 / 100, edema a. b. c. d. e.
ekstremitas inferior. Proteinuria 0,6 gr. Diagnosis : Preeklamsia Berat ( TD >160, Proteinuria, edema paru dan ekstremitas) Eklamsia Asma Gangguan Ginjal CHF
172.
Ibu hamil 32 minggu, datang kontrol kehamilan. Tidak ada keluhan.
Pemfis TD : 150 / 90, edema ekstremitas (-). Pemeriksaan penunjang yang tepat : a. USG b. Urinalisis ( cek urinalisis dulu periksa proteinuria, Protap Hipertensi dalam kehamilan RSUP NTB) c. Inspekulo d. Rontgen e. Darah lengkap 173.
Laki laki 278 tahun, datang dengan keluhan gatal – gatal dan bentol
kemerahan pada seluruh tubuh setelah makan udang. Pasien berprofesi sebagai Supir bus malam. Tatalaksana yang tepat untuk pasien supaya tidak menganggu aktivitasnya a. Loratadine ( AH2, efek ngantuk minimal, sesuai dengan kondisi pasien bus malam ) b. Klorfeniramine c. Siproheptadine d. Difenhidramine e. Prometazine
174.
Seorang Pelajar sering gatal – gatal. Gatal – gatal memberat saat terpapar
udara dingin. Keluhan gatal tidak sampai menggangu aktivitas pasien. Obat yang tepat : a. Loratadine ( AH2, efek ngantuk minimal, sesuai dengan kondisi pasien seorang pelajar ) b. Klorfeniramine c. Siproheptadine d. Difenhidramine e. Prometazine 175.
Pasien
datang dengan
keluhan
lepuh pada
kulit
bahu setelah
mengkonsumsi obat yang dibeli secara bebas di warung. Pasien sudah 3 kali memiliki riwayat serupa. Setiap kali sembuh, lepuhan selalu meningglakan bercak kehitaman. Diagnosis : a. Fixed drug eruption ( khas : lesi satu buah, ditempat yang sama, dan bercak kehitaman, Buku ilmu kulkel) b. TEN c. SJS d. Alergi Obat 176. Pasien datang dengan keluhan lepuh pada seluruh badan setelah mengkonsumsi obat yang dibeli secara bebas di warung. Tampak epidermolisis 40% dari Ukuran tubuh. Diagnosis : a. FDE (lesi terbatas di satu tempat tertentu) b. SJS (< 15% BSA) c. SJS overlapping TEN ( 15 – 30% BSA) d. TEN ( Lesi 40%, epidermolisis luas, Buku Kulkel) e. Alergi Obat 177. Pasien 45 th, datang kelemahan pada ekstremitas inferior. Pasien dengan riwayat DM, pemfis terdapat Hipostesi stocking glove pada ekstremitas inferior. a. b. c. d. e.
Diagnosis : GBS Neuropati ( neuropati DM : Khas : Hipostesi Stocking Glove) Poliomielitis Hipokalemia Polineuropati
178.
Perempuan 16 tahun, setelah diperiksa ternyata Hamil, pasien melarang
dokter memberitahukan keluarga, apa yang sebaiknya dilakukan oleh dokter : a. Memberi tahu ortu setelah pasien pergi ( Etik : menjaga rahasia pasien) b. Menggali informasi mengenai kegundahan pasien utuk memberitahu keluarganya
c. Memberi tahu keluarga pasien sembunyi – sembunyi ( Etik : menjaga rahasia pasien) d. Menyuruh pasien berembuk dengan keluarga ( susah karena pasien sendri enggan memberitahu keluarga) e. Memnita pasien memberitahu keluarganya sendiri ( susah karena pasien sendri enggan memberitahu keluarga)
179. a. b. c. d.
terutama saat malam hari dan setelah makan. Diagnosis : Gastritis ( kurang spesifik) Ulkus gaster ( Khas : memberat malam dan setelah makan) Uklus duodenum ( Membaik dengan makanan) GERD (dada terasa terbakar )
180. a. b. c. d. e.
Pasien datang dengan keluhan nyeri ulu hati. nyeri ulu hati memberat
Pasien perempuan datang dengan keluhan perut sering kembung dan
bersendawa, mual (-), muntah (-), nyeri abdomen (-). Terapi : Ondansentron (anti emetik) Domperidone anti emetic) Misoprostol Betanekol ( Agonis kolinergik) Skopolamin ( anti Spasmodik)
181.
Pada suatu daerah didapatkan kejadian diare kolera serentak di wilayah A,
B, C, D. dalam 5 tahun terakhir tidak ada kasus kolera. Disebut apakah kondsi diats a. Epidemi b. Pandemi c. KLB ( Kriteria KLB : Kasus tiba – tiba muncul padahal periode waktu sebelumnya tidak ada, kuliah IKM) d. Sporadik e. Endemik 182.
Wanita 26 tahun, kontrol penggunaan IUD. Pasien mengeluh nyeri pada
bagian perut bawah kanan dan kiri. Keluhan disertai dengan discharge dan nyeri saat BAK. Pasien menggunakan IUD selama 5 tahun dan jarang kontrol. a. Uretritis : (discharge kekuningan, riwayat IMS) b. Salfingitis ( ciri khas : nyeri pada perut bawah kanan dan kiri, Faktor Risiko : pemasangan IUD, Buku ginekologi). c. Vaginitis ( discharge keabuan, clue cell)
d. Ca serviks ( Tidak cocok dg klinis). e. Bartolinitis ( massa pada vulvavagina). 183.
Wanita post partum , keluahn cairan bernanah di jalan lahir, bau busuk.
Ada jahitan tidak rapi dijalan lahir dan belum sembuh. Diagnosis : a. Endometritis ( Khas : secret dari vagina dan berbau busuk post partum, factor risiko : Luka jahitan tidak bersih. ada di kumpulan soal optima dan Buku b. c. d. e.
ginekologi). Vaginitis ( IMS ) Salfingitis ( nyeri perut bwah kanan dan kiri) Puerpurium ( nama lain masa nifas) Kandidiasis ( infeksi jamur, jarang pada post partum).
184. a. b. c. d. e.
didapatkan bagian keras melenting. Diagnosis : Sungsang (L1 : bag. Keras dan melenting = Kepala) Let kepala ( L1 : Bagian Lunak dan bulat) Let lintang Gemeli ( teraba 3 bagian janin, 2 balotement) Lupa
185. a. b. c. d. e.
Pria 40 tahun, datang ke dokter dengan keluhan Benjolan pada pundak.
benjolan teraba lunak, di subkutis tidak nyeri dan mudah digerrakkan. Diagnosis : Lipoma ( Tumor jar. Lemak, letak subkutis,mobile, radang (-) ) Atheroma ( Obs. Kel. Sebasea, ada pungta) Leimioma Fibroma ( tumor jar. Ikat) Hemangioma (tumor pembuluh darah)
186. a. b. c. d. e.
Ibu hamil 28 minggu, datang untuk ANC. Hasil ANC Leopold 1
Penyuluhan untuk mencegah infeksi menular seksual. Pasien disarankan
untuk Menggunakan kondom. Tindakan yang dilakukan adalah : Early diagnosis Prompt therapy Preventif specific ptotection (jelas) Rehabilitation
187.
Laki – laki mengalami kecelakaan. Dokter perlu melakukan tindakan
penyelamatan jiwa. Tetapi tidak ada keluarga pasien untuk meminta persetjuan tindakn medik. Apa yang harus dilakukan : a. Menghubungi keluarga pasien
b. Menunggu keluarga pasien datang c. Inform sonsent pada pengantar d. Tidak perlu inform consent karena kegawatdaruratan 188.
Seorang pasien meninggal di rumah sakit karena HIV. Dokter dipanggil
oleh keluarga untuk memeriksa pasien. Apa yang harus dilakukan oleh dokter setelahnya : a. Melaporkan keadaan kee polisi tanpa visum ( Tidak ada hub. Dg polisi, bukan b. c. d. e.
visum) Melaporkan keadaan tersebut ke keluarga Melaporkan ke kelurahan (Tidak boleh terkait rahasia pasien) Melaporkan ke TS (Tidak boleh terkait rahasia pasien) Melaporkan ke komide etik RS ( bukan masalah etik)
189.
Seorang laki – laki dibawa ke IGD karna kepala pusing membentur aspal.
Pasien memakai helm. Tidak ada tanda peningkatan TIK dan pendarahan. Dokter melakukan pemeriksaan MRI pada pasien. Apa yang dilanggar oleh dokter : a. Pembatasan goalbase (Goal based adalah melakukan Pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan pasien. Pada kasus dokter melakukan pemeriksaan yang b. c. d. e. 190.
bukan indikasi dan tidak sesuai dengn kondisi pasien saat ini). Meminimalisir akibat buruk Mengobati holistic Mengobati secara professional Mengutamakan kepentingan pasien Seorang anak, 4 th mengalami batuk pilek sejak 1 bulan yang lalu. 1 minggu
kemudian pasien kesulitan berjalan karena ddapatkan bekak pada lutut dan lutu teraba panas. Diagnosis : a. Osteomiletis kronik b. Septic arthritis ( radang pada sendi akibat in. SGBHA, biasanya post infeksi saluran tenggorokan). c. Fr. Femur d. RA e. Osteosarcoma