evaluacion simple de un equipo de swat (no actual al precio)Descripción completa
sk sop distribusi makanan
PEMBERIANFull description
KEPUTUSAN DIREKTUR
Nomor : 1354 /RS.WDD/VIII/2016 TENTANG KEBIJAKAN PEMERIKSAAN RECTAL SWAB PENJAMAH MAKANAN RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI
MENIMBANG
: 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan untuk karyawan atau personel Rumah Sakit Widodo Ngawi maka perlu diadakan pemeriksaan kesehatan. 2. Bahwa dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan karyawan atau personel dilakukan pemeriksaan kesehatan sebagaimana acuan standar pelayanan kesehatan kerja. 3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam point 1 (satu) dan 2 (dua) perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Widodo Ngawi.
MENGINGAT
: 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 3. Keputusan
Menteri
Kesehatan
1087/Menkes/SK/VIII/2010
Republik
tentang
Indonesia
Standar
Nomor
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. 4. Surat
Keputusan
382/Menkes/SK/III/2008
Menteri
Kesehatan
Tentang
Pedoman
RI
nomor
Pencegahan
Pengendalian Infeksi Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
dan
Kesehatan
Lainnya
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN
: KEBIJAKAN
PEMERIKSAAN
RECTAL
SWAB
RUMAH
SAKIT WIDODO NGAWI
PERTAMA
: Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan Pelaksanaan Program Pemeriksaan Rectal Swab Penjamah Makanan Rumah Sakit Widodo Ngawi yang disusun oleh Tim K3RS.
KEDUA
: Kebijakan ini mengatur Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Karyawan atau Personel Rumah Sakit Widodo Ngawi.
KETIGA
:
Pihak Rumah Sakit bertanggung jawab atas pelaksanaan Rectal Swab pada Penjamah Makanan pada personel Rumah Sakit.
KEEMPAT
: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN ATAU PERSONEL RUMAH SAKIT WIDODO NGAWI
Kebijakan Umum : 1. Pemeriksaan kesehatan karyawan atau personel sangat penting dilakukan agar karyawan dapat melakukan pekerjaan dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, supaya tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai karyawan yang lainnya, sehingga karyawan dapat bekerja dengan maksimal. 2. Bentuk pemeriksaan kesehatan karyawan atau personel antara lain : pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan secara berkala, pemeriksaan kesehatan khusus. 3. Pemeriksaan kesehatan berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan dari SPO yang telah direkomendasikan. 4. Dalam pemeriksaan kesehatan karyawan atau personel berkoordinasi dengan Bagian Personalia dan Poliklinik yang sesuai dengan keluhan atau diagnose karyawan atau personel. Kebijakan Khusus : 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan atau personal sebelum bekerja di Rumah Sakit antara lain : a. Pemeriksaan Fisik Lengkap. b. Rontgen Paru-Paru. c. Laboratorium Rutin. d. Adanya riwayat mendapatkan imunisasi BCG e. Adanya riwayat pengobatan TB. 2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan atau personel Rumah Sakit antara lain : a. Pemeriksaan fisik, rontgen paru-paru (bila diperlukan), laboratorium rutin, serta pemeriksaan-pemeriksaan yang dianggap perlu termasuk pemberian imunisasi kepada karyawan atau personel yang bekerja di are atau tempat yang beresiko dan berbahaya. b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan atau personel Rumah Sakit sekurangkurangnya 1 (satu) tahun sekali. 3. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus kepada : a. Karyawan atau personel Rumah Sakit yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
b. Karyawan atau personel Rumah Sakit yang terdapat dugaan tertentu mengenai gangguan kesehatan perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan. c. Pemeriksaan kesehatan dilakukan apabila terdapat catatan atau hasil pengamatan dari organisasi pelaksana kesehatan dan Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) bagi karyawan atau personel yang mengalami keluhan. d. Karyawan yang bekerja pada kelompok pelayanan High Risk Infeksi (ICU,Ruang Isolasi, IGD). e. Khusus untuk karyawan paru dan petugas analis yang terpapar TB harus rutin cek up 1 (satu) tahun sekali dan laporan di berikan ke Tim PPI kemudian dilanjutkan ke Bagian Adm dan HRD Rumah Sakit untuk dilakukan tindak lanjut terkait tentang fasilitas kesehatan kerjanya. 4. Karyawan yang mengalami kecelakaan kerja sebelum masa konrtak (4 bulan masa training) maka biaya ditanggung oleh perusahaan
Demikian Kebijakan ini dibuat, untuk dilaksanakan apabila dikemudian hari terdapat hal yang tidak sesuai akan ditinjau kembali.