Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di da la m ru an g- ru an g t es t is ( lo bu lu s testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel g e r m i n a l ( s e l e p i t e l b e n i h ) y a n g d i s e b u t s p e r m a t o g o n i a ( s p e r m a t o g o n i u m = t un gg al ). Spermatogonia terletak di dua sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.Spermatogonia terus-menerus membelah untuk mem per ban yak dir i, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahaptahap
perkembangan
tahap
te rt en tu
pertama
bersifat
un tu k
me m be nt uk
sp er m a. Pa da
spermatogenesis,spermatogonia
diploid
(2n
atau
kromosom berpasangan), berkumpul
yang
mengandung
23
di tepi membran
epitel
g e r m i n a l y a n g d i s e b u t s pe rm a to go ni a t ip e A . S pe rm a to ge ni a t i pe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe B. Kemudian, se te la h be be ra pa ka li m em be la h, se l- se l in i akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beb era pa mi ng gu, set iap spe rma to sit p ri me r
m em b el ah
s ec ar a
m e io si s
m e mb en tu k d u a
b u ah
s pe rm at o s i t
sekunder yang bersifat haploid. Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi secara meiosis membentuk em pat buah spermatid. Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid(n atau
mengandung
23
kromosom
yang
tidak
berpasangan).
akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma).Prose s
Setiap
pe rubaha n
spermatid sperma ti d
menjadi sperma disebut spermiasi. Ketikaspermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai meman jang menj adi sperm a, akan ter liha t bentu k yang terdiri dari kepala dan ekor.K e p a l a
s per ma
t erd iri
d ari
s el
be rin ti
t eba l
den gan
hanya sedikitsitoplasma. Pada bagian membran permukaan di ujung kepala
sperma
terdapatselubung
tebal
yang
disebut
akrosom.
Akrosom
m en ga nd un g e nz im h ia lu ro ni da se d a n p r o t e i n a s e y a n g b e r f u n g s i u n t u k menembus lapisan pelindung ovum.Pada ekor sperma terdapat badan sperma
yang
terletak
di
bagian
tengah
sperma.Badan
sperma
banyak
mengandung mitokondria yang berfungsi sebagai penghasilenergi untuk pergerakan sperma.Semua tahap spermatogenesis terjadi karena adanya pengaruh sel-selsertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan me ngat ur proses spermatogenesis.
�
Hormon pada Pria Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu estoteron,LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen danhormon pertumbuhan.
a.Estoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulusseminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk m e m b e n t u k sperma, terutama pembelahan meiosis untuk m e m b e n t u k spermatosit sekunder.
b.LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH b e r f u n g s i menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
c.FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsimenstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadisperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d.Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli j u g a m e n s e k r e s i s u a t u p r o t e i n p e n g i k a t a n d r o g e n y a n g m e n g i k a t testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulusseminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
e.Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolismetestis. Hormon
pertumbuhan
secara
khusus
meningkatk an
pembelahan
awal pada
spermatogenesis.
�
B. Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria 1.Hipogonadisme Hipogonadisme
adalah
penurunan
fungsi
testis
yang
disebabkan
olehgangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguanini menyebabkan
infertilitas,
impotensi
dan
tidak
adanya
tanda-tanda
kepriaan.Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
2.Kriptorkidisme Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis un tu k turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebutdapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
•Uretritis Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada p e n i s dan
sering
buang
air
kecil.
Organisme
yang
paling
s e r i n g m e n y e b a b k a n u r et r i t i s a d a l a h C h l am y d i a t r a c h o m a t is , U r e p l a s m a urealyticum atau virus herpes.
•Prostatitis Prostati tis adala h peradangan prostat. Penyebabnya dapa t berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
•Epididimitis Epididimitis
adalah
infeksi
yang
sering
terjadi
pada
saluranreproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli danChlamydia.
3 . O r k i t i s Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh v i r u s parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas
�
C.SISTEM REPRODUKSI WANITA Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi.
1.Organ Reproduksi Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organreproduksi luar.
a.Organ reproduksi dalam Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluranreproduksi (saluran kelamin).
•Ovarium Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk ovaldengan panjang 3 4
cm.
Ovarium
berada
di
dalam
rongga
badan,
didaerah
pinggang.
Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap28 hari. Ovum yang d i h a s i l k a n o v a r i u m a k a n b e r g e r a k k e s a l u r a n reproduksi.F un gs i o var ium yakni menghasilkan ovum (sel telur) sertahormon estrogen dan progesteron.
•Saluran reproduksi Salu ran repr oduk si (sa lur an kel ami n) terd iri dar i ovi duk ,uterus dan vagina.
•Oviduk Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang(di kanan dan kiri ovarium)
dengan
panjang
sekitar
10
cm.
Bagian pangkal
oviduk
berbentuk corong yang disebut infundibulum. Padainfundibulum terdapat j um b a i - j u m b a i ( f i m b r a e ) . F i m b r a e b e r f u n g s imenangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkapoleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Ov i du k be r f u ng s i un t uk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus.
•Uterus Uterus (kant ung peranakan) at au rahim merupakan r ongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterusmanusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadifertilisasi. Uterus terdiri dari dinding �
berupa lapisan jaringan yangtersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisanendometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasiuterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluhdarah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasanovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi.
•Vagina V a g i n a m e r u p a k a n s a l u r a n a k h i r d a r i s a l u r a n r e p r o du k s i b a g i a n dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vaginamemiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupaselaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalamberupa jaringan ikat berserat.
Selaput
berlendir
(membran
mukosa)menghasilkan
lendir
p a d a s a a t t e r j a d i r a n g s a n g a n s e k s u a l . L e n d i r t er seb ut dih as ilk an o le h kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringanikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janindikeluarkan.
b.Organ reproduksi luar Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakancelah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis.Mons pubis (mons veneris)
merupakan
daerah
atas
dan
terluar
dari
vulvayang
banyak
menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah inimulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labiummayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang.Labium mayor dan labium minor berfungsi
untuk
melindungi
vagina.Gabungan
labium
mayor
dan
l a b i u m m i n o r p a d a ba g i a n a t as l a b i u m membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris.Klitoris
merupakan
organ
erektil
yang
dapat
disamakan
d e n g a n penis
pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis
dengan penis,
namun
klitoris
juga
mengandung
korpus
kavernosa.
Pada
kl it or is terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.P a d a v u l v a bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (salurankencing) dan saluran ke lam in (v agi na) . Pa da da er ah dek at sa lu ran uj ung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosayang banyak mengandung pembuluh darah.
��
2.Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Dida l a m ovarium
terdapat
telur.Oogonium
bersifat
kromosom.Oogonium m em be nt uk
oogonium diploid
akan
(oogonia dengan
= 46
jamak) kromosom
memperbanyak
o o si t primer.O o g e n e s i s
atau
diri
t el ah
sel
indung
23
pasang
cara
mitosis
atau
dengan di m ul ai
s aa t
ba yi
p e r e m p u a n m a s i h d i d a l a m kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Padasaat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secarameiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkansampai bayi perempuan tumbuh menjadi an ak pe r em p ua n y an g m e n ga l am i pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman).P a d a s a a t b a y i p e r e m p u a n l a h i r , d i d a l a m se ti ap
o v a r i u m n y a m e n g a nd u n g
Ke t ik a m en c ap ai pu be rt as , an ak
sekitar
1
j ut a
o os i t
p ri m e r .
p er em pu an h an ya m em il ik i s ek it ar 2 00
ribu oosit primer saja. Sedangkan oositlainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya. Saat
memasuki
masa
pubertas,
anak
perempuan
akan
m e n g a l am i perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang m engalami m eiosis I akan menghasi lkan dua s el yangtidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukurannormal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebihkecil disebut badan polar pertama (polosit primer).Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosiskedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikansampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadifertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada spermamasuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali.Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yangd i s e b u t o o t i d d a n s a t u s e l k e c i l y a n g disebut
badan
polar
kedua
( p o l o s i t sekunder). Badan polar pertama juga
membelah menjadi dua badan polar kedua.Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovumdari oogenesis setiap satu oogonium.Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur.
��
Folikel telur (fol ike l) mer upak an sel pemb ungk us penu h c aira n yang menglilingi ovum.Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel jugamen galam i per ubah an s eir ing deng an p erub aha n oos it pr im er menjadi oositsekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oos it prim er, folikel p r i m e r Pada
saat
terbentuk
ber ke mb ang
oositsekunder,
me nja di folikel
fo li ke l
sekunder
se ku nd er. berkembang
menjadi folikel tersier. Pada masaovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang).Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpusluteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadikorpus albikan.
3.Hormon pada Wanita Pada
wanita,
peran
hormon
dalam
perkembangan
o o g e n es i s
d a n perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salahsatu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklusmenstruasi.
•Siklus menstruasi Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jikaovum tidak dibuahi o l e h s p e r m a . S i k l u s m e n s t r u a s i s e k i t a r 2 8 h a r i . P elepasan ov um yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi,yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium.Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yangmempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.Untuk
mempermudah
penjelasan
mengenai
siklus
m en st ru as i, p a t o k a n n y a a d a l a h a d a n y a p e r i s t i w a y a n g s a n g a t p e n t i n g , yaitu ovulasi.Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periodeatau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitungsejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadiempat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi.
1.Fase Menstruasi Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma,sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogendan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkanl e p a s n y a uterus
yang
menebal
ovum
(endometrium).Lepasnya
dari
ovum
dinding tersebut ��
m e n y eb a b k a n
e n d om e t r i um
s o be k
at a u m e l u r u h ,
se hi ng ga
dindingnya menjadi tipis. Peluruhan padaendometrium yang m en g an du ng
pe m bu lu h da r ah
m e n y e b a b k a n t erjadinya pendarahan
pada fase menstruasi. P endarahan ini biasanya berlangsung selam a lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-ratasekitar 50mL.
2.Fase pra-ovulasi Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamusm e n g e l u a r k a n h o r mo n g o na d o t ro p i n. G o n ad o t r o pi n m e r an g s a ng h i p o f i s i s
un tu k
m e n g e l u a r k a n F S H . A d a n y a F S H m e r a n g s a n g pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satuoosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai harike-14 hingga folikel menjadi matang a t au d is e bu t f ol i k el de Gr a af d e n g a n p e rt u mb u ha n ny a, Ad an ya
f o li k e l
es tr og en
ov um
di
j u ga m e l e p a s k a n
dal am nya . horm on
Se lam a
est rog en.
m e n y e b a b k a n p em be nt uk an k em ba li ( pr ol if er as i)
sel-sel penyusun dinding dalamuterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks u nt uk m en ge lu ar ka nl e n d i r y a n g b e r s i f t a b a s a . L e n d i r y a n g b e r s i f a t b a s a be rg un a un tu k menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lin gk ung anhidup sperma.
3. Fase ovulasi Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selamaf a s e p r a - o v u l a s i men yeb abk an
rea ks i
ump an
bal ik
neg ati f
a t a u p e n g h a m ba t a n
terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis.Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LHmer ang san g pe lep as an oos it sek und er dari folikel de Graaf. Pada saatinilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder darifolikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
4.fase pasca ovulasi Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkanoleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan be ru ba h menj adi kor pus lut eum . Korp us lut eum tet ap mem prod uks iestrogen (namun ��
tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen)dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerjaestrogen dengan menebalkan dinding dalam
uterus
darah
pada
sek res i susu
atau
menumbuhkan
e n d o m e t r i um . P r o g e s t e r o n
len dir
pada
endometriumdan
pada
payu dara.
vag ina
pembuluh-pembuluh
juga
m e ra ng s a ng
d a n p er t um b uh an
Kese luruh an
k e l en ja r
f u n g s i p r o ge s t e ro n
( ju ga
e s t r o g e n ) t e r s e b u t b e r g u n a u n t u k m e n y i a p k a n p enanam an (im plant asi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan ataukehamilan.Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari k e-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekit ar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteumakan berubah menjadi korpus albikan.
Korpus
albikan
memilikikemampuan
produksi
estrogen
dan
progesteron yang rendah, sehinggakonsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini,hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan
selanjutnya
LH,sehingga
fase
pasca-ovulasi
akan
tersambung
k em ba li de ng an f as emenstruasi berikutnya.
4.Fertilisasi Fertilisasi sekunder
atau
pembuahan
y a n g m en ga nd un g
um um nya t erj adi s ege ras e t e l a h
terjadi
o vu m
d ib uah i
o le h
oo si t
s ek un de r
saat
s per ma .
oosit F er ti li sa si
m em as uk i
o vi du k.
N a m u n , s e b e l u m s p e r m a d a p a t memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapissel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut koronaradiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah koronaradiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalamkorona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupunoosit
sekunder
saling
mengeluarkan
enzim
dan
atau
senyawa
tertentu,
sehinggaterjadi aktivitas yang saling mendukung.Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan,Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
2.Akrosin Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
3.antifertilizin
��
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma d apat m elekat pada oosit sekunder.Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizinyang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
•Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. • Menarik sperma secara kemotaksis positif. • Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.Pada saat satu sperma menembus oosit
sekunder,
sel-sel
granulositdi
bagian
korteks
oosit
sekunder
mengeluarkan senyawa tertentu yangmenyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada intioosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaianmeiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oositsekunder.Segera
setelah
sperma
memasuki
oosit
( nu kl eu s) p a d a k e p a l a s p e r m a a k a n m e m b e s a r .
sekunder,
inti
Sebalik nya, ekor
s p e r m a a k a n b e r de g e ne r a s i . K e m u di a n , i n t i s p e rm a y a n g m e n g a nd u n g 23 kromosom(haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46kromosom.
5.Gestasi (Kehamilan) Zigot
akan
Dalam p e r j a l a n n y a
ditanam ke
(diimplantasikan)
uter us,
zig ot
pada
endometrium
mem bela h
sec ara
uterus. mit osis
b e r k a l i - k a l i . H a s i l pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.Mo r u l a a k a n t e r u s membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap inidisebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol).Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
a.Sel-sel bagian luar blastosit Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akanmembantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-selt r of ob l a s j ug a m en s ek r e s ik an en zi m
pr ot eo li ti k
ya ng
be rf un gs i
un tu k mencerna serta mencairkan sel-sel
endometrium. Cairan dan nutrien tersebutkemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif o leh sel-s el trofobl as agar zigot berk embang lebih
lanjut.
Kemudian,
trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasentadan berbagai membran kehamilan.Berbagai macam membran ��
kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, ada ny a la pi sa n- lap is anmembran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, term asuk kekeringan.
1.sakus vitelinus Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm(lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertamaembrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
2.Korion Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupie m b r i o . Korion
membentuk
d al am e n d o m e t r i u m . emrbrio
vili Vil i
korion
korion
(jonjot-jonjot)
berisi
pembul uh
di darah
y a n g berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di
dalamendometrium
uterus.
Korion
uterusmembentuk
plasenta,
yang
dengan
jaringan
merupakan
endometrium
organ
pemberi
nutrisi bagiembrio.
3.Amnion A m n i o n m e r u p a k a n m e m b r a n y a n g l a n g s u n g m e l i n g k u p i embrio dalam
satu
ruang
yang
dihasilkan
oleh
menjaga
embrio
berisi
membran agar
cairan
amnion. dapat
amnion Cairan
(ketuban). amnion
bergerak
Cairanamnion
berfungsiuntuk
dengan
bebas,
j u g a mel in du ng i em br io da ri pe ru ba ha n su hu ya ng dr as tis se rt a gu nc an ga ndari luar.
4.Alantois Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari).Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometriumuterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkanz a t - z a t
makanan
dan ��
oksigen
dari
ibu
dan
mengeluarkan
s i s a metabolisme, seperti
karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.
b.Sel-sel bagian dalam blastosit Sel-sel
bagian
dalam
blastosit
akan
berkembang
menjadi
bakalembrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yangt e r d i r i
dar i
lapis an
luar
(e ktod erm)
dan
l apis an
dalam
( e n d o d e r m ) . Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah(mesoderm).
Selanjutnya,
ketiga
lapisan
tersebut
akan
berkembang
menjadi b e r b a g a i o r g a n ( o r g a n o g e n e s i s ) p a d a m i n g g u k e - 4 s a m p a i m i n g g u ke-8.Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akanmembentuk kelenjar kel ami n.
tulang,
otot,
Endo derm
jantung, aka n
pembuluh
darah,
mem bent uk
ginjal,
limpa
orga n-or gan
dan yang
berhubunganlangsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.Selanjutnya, mulai
minggu
ke-9
sampai
beberapa
saat
sebelumkelahiran,
terjadi
penyem purn aan berbag ai organ dan pert umbuha n tubu hyang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
6.Persalinan Persalinan
merupakan
proses
kelahiran
bayi.
Pada
persalinan,
uterussecara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkalahingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterussehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.Hormon-hormon
yang
berpengaruh
terhadap
kontraksi
uterus,
yaituestrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
•Estrogen Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
•Oksitosin
��
Oks ito sin dih asi lka n o leh hip of isi s i bu dan jan in. Oks ito sin berfungsi untuk kontraksi uterus.
•Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
•Relaksin R e l a k s i n d i h a s i l k a n o l e h k o r p u s l u t e u m p a d a o v a r i u m d a n plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks danmelonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.
7 . L a k t a s i Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susud a r i i b u . Produksi
air
s u s u (payudara)
susu ibu.
(laktasi)
Sebelum
berasal
kehamilan,
dari
payudara
sepasang
hanya
terdiri
kelenjar dari jaringan
adiposa(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluransalurankelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang olehmammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisisibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogendan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-salurankelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudaradan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan prog est eron pent ing untu k perk emba ngan fisik kelenjar payudara selamakehamilan, pengaruh khusus dari kedua h o rm o n i n i a d al a h u n tu k m e nc e g ah s e k r e s i d a r i a i r s u s u . S e b a l i k n y a , h o r m o n p r o l a k t i n m e m i l i k i e f e k y a n g berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan olehkelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dariminggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresisejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifatlaktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
��
D.Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
a.Gangguan menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis,yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembanganseksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
b.Kanker genitalia Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks danovarium.
c.Kanker vagina Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinanterjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannyaantara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
d.Kanker serviks Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh diseluruh lapisan epitel serviks.
Penanganannya
dilakukan
dengan
mengangkatuterus,
oviduk,
ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kel enjar limfe panggul.
e.Kanker ovarium Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat beruparasa berat
pada
ataumengalami
panggul,
perubahan
pendarahan
vagina
fungsi
saluran
abnormal.
pencernaan
Penanganan
dapat
d i l a k u k a n dengan pembedahan dan kemoterapi.
f.Endometriosis ��
Endometriosis
adalah
keadaan
dimana
jaringan
endometriumterdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dannyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani,
endometriosis
dapatmenyebabkan
sulit
terjadi
kehamilan.
Penanganannya dapat dilakukandengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
g.Infeksi vagina Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal.Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lainakibat hubungan kelamin, terutama b ila suam i terkena infeksi, jamur ata u bakteri.
BAB III PENUTUPA N
A.KESIMPULAN Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma ditandai
dengan
mimpi
basah
pada
usia
pubertas
Pada
system
r e p r o d u k s i w a n i t amemiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atuovum ditandai menarche pada us ia ant ara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuanantara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembangmenjadi janin.
B . S A R A N Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semuaorang. Dengan
pengetahuan
yang
dimiliki
diharapkan
orang
tersebut
akan
dapatmenjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahuidampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dantid ak me nyes atk an. D enga n dem iki an or ang
ters ebut
aka n ��
dapat
m e n g h a d a p i rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan
bertanggung jawab.
��
Created by: Aan Priatma Andri Dedi Mursalin Philipus Bong Bong
Singkawang, November 2010
��
tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen)dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerjaestrogen dengan menebalkan dinding dalam
uterus
darah
pada
sek res i susu
atau
menumbuhkan
e n d o m e t r i um . P r o g e s t e r o n
len dir
pada
endometriumdan
pada
payu dara.
vag ina
pembuluh-pembuluh
juga
m e ra ng s a ng
d a n p er t um b uh an
Kese luruh an
k e l en ja r
f u n g s i p r o ge s t e ro n
( ju ga
e s t r o g e n ) t e r s e b u t b e r g u n a u n t u k m e n y i a p k a n p enanam an (im plant asi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan ataukehamilan.Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari k e-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekit ar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteumakan berubah menjadi korpus albikan.
Korpus
albikan
memilikikemampuan
produksi
estrogen
dan
progesteron yang rendah, sehinggakonsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini,hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan
selanjutnya
LH,sehingga
fase
pasca-ovulasi
akan
tersambung
k em ba li de ng an f as emenstruasi berikutnya.
4.Fertilisasi Fertilisasi sekunder
atau
pembuahan
y a n g m en ga nd un g
um um nya t erj adi s ege ras e t e l a h
terjadi
o vu m
d ib uah i
o le h
oo si t
s ek un de r
saat
s per ma .
oosit F er ti li sa si
m em as uk i
o vi du k.
N a m u n , s e b e l u m s p e r m a d a p a t memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapissel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut koronaradiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah koronaradiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalamkorona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupunoosit
sekunder
saling
mengeluarkan
enzim
dan
atau
senyawa
tertentu,
sehinggaterjadi aktivitas yang saling mendukung.Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan,Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
2.Akrosin Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
3.antifertilizin
��
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma d apat m elekat pada oosit sekunder.Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizinyang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi :
•Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. • Menarik sperma secara kemotaksis positif. • Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.Pada saat satu sperma menembus oosit
sekunder,
sel-sel
granulositdi
bagian
korteks
oosit
sekunder
mengeluarkan senyawa tertentu yangmenyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya.Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada intioosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaianmeiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oositsekunder.Segera
setelah
sperma
memasuki
oosit
( nu kl eu s) p a d a k e p a l a s p e r m a a k a n m e m b e s a r .
sekunder,
inti
Sebalik nya, ekor
s p e r m a a k a n b e r de g e ne r a s i . K e m u di a n , i n t i s p e rm a y a n g m e n g a nd u n g 23 kromosom(haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46kromosom.
5.Gestasi (Kehamilan) Zigot
akan
Dalam p e r j a l a n n y a
ditanam ke
(diimplantasikan)
uter us,
zig ot
pada
endometrium
mem bela h
sec ara
uterus. mit osis
b e r k a l i - k a l i . H a s i l pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula.Mo r u l a a k a n t e r u s membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap inidisebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol).Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
a.Sel-sel bagian luar blastosit Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akanmembantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-selt r of ob l a s j ug a m en s ek r e s ik an en zi m
pr ot eo li ti k
ya ng
be rf un gs i
un tu k mencerna serta mencairkan sel-sel
endometrium. Cairan dan nutrien tersebutkemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif o leh sel-s el trofobl as agar zigot berk embang lebih
lanjut.
Kemudian,
trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasentadan berbagai membran kehamilan.Berbagai macam membran ��
kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnyaselama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, ada ny a la pi sa n- lap is anmembran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, term asuk kekeringan.
1.sakus vitelinus Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm(lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertamaembrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion.
2.Korion Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupie m b r i o . Korion
membentuk
d al am e n d o m e t r i u m . emrbrio
vili Vil i
korion
korion
(jonjot-jonjot)
berisi
pembul uh
di darah
y a n g berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di
dalamendometrium
uterus.
Korion
uterusmembentuk
plasenta,
yang
dengan
jaringan
merupakan
endometrium
organ
pemberi
nutrisi bagiembrio.
3.Amnion A m n i o n m e r u p a k a n m e m b r a n y a n g l a n g s u n g m e l i n g k u p i embrio dalam
satu
ruang
yang
dihasilkan
oleh
menjaga
embrio
berisi
membran agar
cairan
amnion. dapat
amnion Cairan
(ketuban). amnion
bergerak
Cairanamnion
berfungsiuntuk
dengan
bebas,
j u g a mel in du ng i em br io da ri pe ru ba ha n su hu ya ng dr as tis se rt a gu nc an ga ndari luar.
4.Alantois Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari).Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometriumuterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkanz a t - z a t
makanan
dan ��
oksigen
dari
ibu
dan
mengeluarkan
s i s a metabolisme, seperti
karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.
b.Sel-sel bagian dalam blastosit Sel-sel
bagian
dalam
blastosit
akan
berkembang
menjadi
bakalembrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yangt e r d i r i
dar i
lapis an
luar
(e ktod erm)
dan
l apis an
dalam
( e n d o d e r m ) . Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah(mesoderm).
Selanjutnya,
ketiga
lapisan
tersebut
akan
berkembang
menjadi b e r b a g a i o r g a n ( o r g a n o g e n e s i s ) p a d a m i n g g u k e - 4 s a m p a i m i n g g u ke-8.Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akanmembentuk kelenjar kel ami n.
tulang,
otot,
Endo derm
jantung, aka n
pembuluh
darah,
mem bent uk
ginjal,
limpa
orga n-or gan
dan yang
berhubunganlangsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan.Selanjutnya, mulai
minggu
ke-9
sampai
beberapa
saat
sebelumkelahiran,
terjadi
penyem purn aan berbag ai organ dan pert umbuha n tubu hyang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus.
6.Persalinan Persalinan
merupakan
proses
kelahiran
bayi.
Pada
persalinan,
uterussecara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkalahingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterussehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktor-faktor mekanis.Hormon-hormon
yang
berpengaruh
terhadap
kontraksi
uterus,
yaituestrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
•Estrogen Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus.
•Oksitosin
��
Oks ito sin dih asi lka n o leh hip of isi s i bu dan jan in. Oks ito sin berfungsi untuk kontraksi uterus.
•Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.
•Relaksin R e l a k s i n d i h a s i l k a n o l e h k o r p u s l u t e u m p a d a o v a r i u m d a n plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks danmelonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan.
7 . L a k t a s i Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susud a r i i b u . Produksi
air
s u s u (payudara)
susu ibu.
(laktasi)
Sebelum
berasal
kehamilan,
dari
payudara
sepasang
hanya
terdiri
kelenjar dari jaringan
adiposa(jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluransalurankelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang.Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang olehmammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisisibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogendan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-salurankelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudaradan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan prog est eron pent ing untu k perk emba ngan fisik kelenjar payudara selamakehamilan, pengaruh khusus dari kedua h o rm o n i n i a d al a h u n tu k m e nc e g ah s e k r e s i d a r i a i r s u s u . S e b a l i k n y a , h o r m o n p r o l a k t i n m e m i l i k i e f e k y a n g berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan olehkelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dariminggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresisejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifatlaktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu.
��