REKLAMASI RAWA PENGERTIAN : REKLAMASI ADALAH REKLAMASI ADALAH USAHA MANUSIA UNTUK MENGOLAH LAHAN DARI YANG KURAN KURANG G BERMANFAA BER MANFAAT T MENJADI MENJ ADI BERMA BERMANFAA NFAAT T. REKLAMASI RAW REKLAMASI RAWA adala adalah h : Usaha manusia untuk merubah dataran RAWA dari lahan yang kurang bermanfaat menjadi lahan yang potensial, seperti untuk pertanian, industri, permukiman, perkotaan dan lain-lain Jaringan reklamasi rawa adalah keseluruhan saluran baik primer, sekunder, maupun tersier dan bangunan pelengkapnya, yang diperlukan untuk pengaturan, pembuangan,, pemberian, pembagian. dan penggunaan air; pembuangan Jaringan reklamasi rawa sederhana adalah jaringan reklamasi rawa dengan tata pengaturan air yang belum terkendali secara mantap dan belum terukur dengan kontruksi bangunan yang belum permanen; Jaringan reklamasi rawa semi teknis adalah teknis adalah jaringan reklamasi rawa dengan tata ta ta pe peng ngat atur uran an ai airr ya yang ng ter terke kend ndal alii na namu mun n be belu lum m te teru rukur kur de deng ngan an ko kont ntru ruksi ksi bangunan yang seluruhnya / sebagian permanen; Jaringan reklamasi rawa teknis adalah jaringan reklamasi rawa dengan tata peng pe ngat atur uran an ai airr te terk rken enda dali li da dan n te teru ruku kurr de deng ngan an ko kont ntru ruks ksii ba bang ngun unan an ya yang ng seluruhnya permanen;
PENGELOLAAN AIR Peng ngel elol olaa aan n ai airr me meru rupa pak kan kun unci ci keb eber erha has sila lan n da dala lam m meng me ngel elol ola a la laha han n ba basa sah. h. Ke Kebe bera rada daan an ai airr di la laha han n ba basa sah h sangat dipengaruhi oleh adanya hujan dan pasang surut/ luapan air sungai yang akan berpengaruh terhadap tinggi dan lama genangan pada lahan gambut yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan lahan serta pola budidaya tanaman. Laha La han n ga gamb mbur ur ya yang ng se seri ring ng men ener erim ima a lu luap apan an ai airr su sung ngai ai relatif lebih subur dibandingkan dengan lahan gambut yang hanya menerima luapan air hujan. Sifat luapan/pasang surut yang jangkauannya dapat menc me ncap apai ai la laha han n ga gamb mbut ut da dapa patt di disi sias asat atii un untu tuk k me meng ngat atas asii berbagai kendala pertanian di lahan gambut.
Sejarah pengelolaan air di lahan pasang surut • Berkembangnya teknologi pengelolaan air yang sekarang dikenal dengan nama TAM. Berawal dari upaya petani etnis “Banjar dan Bugis” saat memanfaatkan lahan pasang surut di sepanjang pantai Sumatera dan Kalimantan untuk usaha tani • Mulanya membuka hutan untuk areal pertanian, lalu dibaut handil dengan kedalaman 1mdan lebar 1-2 m yang dimulai dari pinggir sungai yang besar. • Handil-handil tersebut sebagai sarana transportasi menuju persawahan, sekaligus memperlancar masuknya air dari/ke sawah sehingga dapat menahan, mengurangi kelebihan dan mengurangi kemasaman air agar sesuai dengan pertanaman padi.
Sejarah pengelolaan air di lahan pasang surut • Tahun 1920 pembukaan persawahan pasang surut secara besar-besaran di Kalimantan Selatan dengan menggali handil lebih panjang 1 = 5 km ke pedalaman. • Tahun 1935 dibuka anjir (saluran primer yang menghubungkan dua buah sungai) Serapat sepanjang +28 kmyang menghubungkan Sungai barito dengan Sungai Kapuas Murung, disusul anjir lainnya seperti anjir Tamban, Anjir Basarang dll • Anjir yang semula berfungsi sebagai sarana transportasi kemudian dikiri, kanan saluran dibuat handil, sehingga tanah yang digarap menjaid lebih luas.
Permasalahan pada Anjir • Permasalahan timbul di daerah sekitar pertemuan kedua air pasang. • Munculnya pasang dari kedua sungai besar tersebut menimbulkan gerakan air pasang tidak berjalan dengan baik. • Pada saat pasang air dari kedua sungai besar masuk kesaluran primer dan mendorong kembali masuknya air yang belum sempat keluar yang mempunyai kualitas jelek untuk kembali masuk. • Hal ini akan mengakibatkan bertambahnya pemasaman air permukaan dan terjadinya sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan. • Daerah ini disebut dengan
dead zone
Dead Zone
Anjir
Handil Pasang Surut
Pasang Surut
Sungai
Laut
Sungai
Teknologi Pengelolaan Air di lahan Gambut Pengelolaan air di lahan gambut bertujuan untuk mengatur pemanfatan sumberdaya air secara optimal sehingga didapatkan hasil produkstivitas lahan maksimal, sekaligus mempertahankan kelestarian sumber daya lahan tersebut. Salah satu teknik dengan membuat parit/saluran dengan tujuan :
Mengendalikan keberadaan air tanah di lahan gambut sesuai dengan kebutuhan tanaman yang dibudidayakan. Mencuci asam-asam organik dan anorganik serta senyawa lainnya yang bersifat racun terhadap tanaman dan memasukkan air segar untuk memberikan oksigen Memanfaatkan keberadaan air didalam saluran sebagai media budidaya ikan. Sebagai sekat bakar yang mencegah terjadinya kebakaran dilahan gambut. Sebagai sarana transportasi hasil panen.
SISTEM PENGELOLAAN AIR Sistem Parit / Handil tepi sungai Sistem saluran model garpu Sistem saluran satu arah / sal. kembar Sistem Polder
SISTEM PARIT / HANDIL Sistem
parit/handil ini telah dikembangkan sejak dahulu kala oleh petani di lahan gambut pedalaman Kalimantan. Parit dibuat dari pinggir sungai yang mengarah tegak lurus rah daratan (gbr) Di kanan kiri parit dibuat pematang-pematang yang digunakan sebagai jalan dan pembatas kepemilikan lahan
CIRI SISTEM PARIT / HANDIL
Lahan usaha tani umumnya berjarak 0,5 – 4 km dari tepi sungai kearah pedalaman atau sampai ketebalan gambut maksimum 1 meter Dibagian tepi sungai tidak dibuat pematang karena ada tanggul yang sudah terbentuk secara alami. Parit mempunyai arus bolak balik yang berfungsi sebagai drainasi dan irigasi Untuk mengatur keberadaan air di lahan/petakan, maka parit dibuat tabat (penyekat) untuk mencegah keluarnya air pada waktu surut. Dilakukan pengangkatan lumpur agar parit tidak tersumbat sebulan sekali. Lebar parit/handil 5 meter makin kehulu makin sempit Pada setiap jarak 500 meter dibuat parit cacing untuk memasukkan dan mengeluarkan air pada petakan
SISTEM SALURAN MODEL GARPU Kolam pasang Laut
Sungai
Batas tawar saat pasang
Batas tawar saat surut
TATA AIR PENGAIRAN PASANG SURUT DESAIN UGM
SISTEM SALURAN MODEL GARPU Pengaturan tata air dengan sistem grapu telah dikembangkan oleh UGM (Prof. Hardjoso) pada lahan pasang surut yaitu lahan-lahan yang terletak di dataran pantai atau dataran dekat sungai baik terpengaruh secara langsung maupun tidak langsung oleh pasang surut.
Untuk mengatur air pasang surut, maka dibuat pintupintu air yang dikenal dengan sebutan flapgate yaitu pintu otomatis yang ketika pasang air akan mendorong pintu sehingga air dapat masuk kedalam parit-parit petakan lahan, tetapi pada saat surut air akan bertahan didalam parit-parit petakan lahan. Struktur tinggi/operasional pintu-pintu air tersebut disesuaikan dengan penggunaan lahannya, apakah untuk sawah, surjan atau lahan kering.
KELEMAHAN SISTEM GARPU
Biaya pembuatan sistem garpu terlalu mahal, karena dirancang untuk areal pertanian yang cukup luas dan menggunakan alat-alat berat. Lumpur yang mengendap didalam ruas-ruas saluran harus sering diangkat/dipindahkan, kalau tidak maka akan terjadi pendangkalandi dalam parit dan ini akan mempersulit proses pergantian air segar. Jika pada saluran pada saluran terdapat pirit yang telah teroksidasi dan tidak tercuci keluar maka senyawa asam kuat yang terbentuk akan membahayakan tanaman diatasnya. Untuk mengatasi kelemahan tersebut beberapa pakar menyarankan adanya pembuatan saluran yang terpisah antara sal irigasi (inlet) dengan sal drainasi (outlet)
SISTEM ALIRAN SATU ARAH Sistem saluran kembar Pintu Air Masuk
Pintu Air Keluar
SISTEM ALIRAN SATU ARAH Saluran Drainasi Air dari sawah keluar
Air Pasang Air Masuk Saluran Irigasi
Air dari sawah keluar
SISTEM ALIRAN SATU ARAH Pelaksanaan sistem ini tergantung kepada kesepakatan pengaturan pintu-pintu air. • Jika salah satu saluran tersier berfungsi sebagai saluran pemasukan (irigasi), maka saluran tersier disebelahnya dijadikan saluran pengeluaran (drainase). • Saluran pemasukan diberi pintu air yang membuka ke dalam, sehingga pada waktu pasang air dapat masuk dan air tidak dapat ke luar jika air surut. • Saluran pengeluaran diberi pintu air yang membuka ke luar, sehingga pada waktu air surut air dapat keluar dan air tidak dapat masuk jika air sedang pasang. • Saluran kuarter yang merupakan batas pemilikan perlu ditata mengikuti aliran satu arah. Pada lahan yang bertipe luapan B, pintu flap gate dilengkapi stop log yang difungsikan pada
Potensi lahan datar
Pintu AIr
Tanggul Keliling
i a g n u s
Suatu sistem perlindungan suatu kawasan dengan menggunakan tanggul keliling, sehingga sistem tata air diluar tidak mempengaruhi tata air didalam.
Pompa AIr
Lahan rawa datar
Lahan rawa miring
DIMENSI TANGGUL • TINGGI TANGGUL ?
Pasang tertingi, debit
maksimum, elevasi mukai air tertinggi
• BENTUK TANGGUL ? • BAHAN TANGGUL ? • PENGARUH POLDER PADA LINGKUNGAN DISEKITARNYA ?
TERIMA KASIH