Sistem Pengendalian Manajemen Bab 13 Leadership skill
Disusun Oleh : Nama : Renda Lestari Nim : 22 2008 187
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang Tahun ajaran 2010/2011
Perlunya Dichotomy antara managership dengan leadership Perubahan yang terjadi dalam era globalisasi memiliki karakteristik: 1. radikal, 2. serentak, 3. pesat, 4. konstan, dan 5. pervasive Untuk menjalankan organisasi bisnis dalam lingkungan bisnis global yang turbulen diperlukan kemampuan leadership. Dichotomy antara managership dengan leadership diperlukan untuk: 1.
Menyadarkan para eksekutif Indonesia bahwa untuk menjalankan bisnis perusahaan berdasarkan SPPM dalam lingkungan bisnis global yang turbulen, mereka dituntut untuk memiliki leadership skill.
2. Karena di masa lalu managership skill pernah terbukti membawa keberhasilan bagi perusahaan Indonesia, kecenderungan functional fi xation1 di kalangan eksekutif Indonesia dapat terjadi dalam menafsirkan konsep leadership. Oleh karena itu, dichotomy antara managership dengan leadership diperlukan untuk mengatasi kemungkinan terjadi nya functional fi xation tersebut.
Perbedaan leadership dengan managership :
1. Leadership berhubungan dengan top line: “Apa yang ingin kita hasilkan?” Managership berkaitan dengan bott om line: “Bagaimana kita menghasilkan sesuatu dengan cara terbaik?” 2. Leadership melaksanakan sesuatu yang tepat; managership melaksanakan dengan benar sesuatu. 3. Leadership menentukan apakah tangga disandarkan pada dinding yang tepat; managership berkaitan dengan efi siensi dalam pemanjatan tangga menuju keberhasilan.
4. Leadership berkaitan dengan inovasi dan pemicuan inisiatif; managership berkaitan dengan pengopian, dan pengelolaan status quo. 5. Leadership berkaitan dengan “apa” dan “mengapa;” managership berkaitan dengan “bagaimana.” 6. Leadership berkaitan
dengan
kepercayaan
(trust ) — berkaitan
dengan
manusia;
managership berkaitan dengan sistem, pengendalian, prosedur, kebij akan, dan struktur. L eader adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan visi yang
mengandung kewajiban untuk mewujudkannya, yang membawa orang lain ke tempat yang baru, yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya ke dalam kenyataan. Leader memiliki kemampuan untuk: 1. berpikir melampui realitas sekarang, 2. menciptakan sesuatu yang belum pernah ada, dan 3. mencapai suatu keadaan yang belum pernah dialami sebelumnya
RERANGKA KONSEPTUAL KINERJA LEADERSHIP
Rerangka konseptual kinerja leadership adalah suatu struktur komponen-komponen yang membentuk kinerja orang yang memegang posisi leadership. Rerangka konseptual kinerja leadership dibutuhkan untuk: 1. Memungkinkan orang yang memegang posisi leadership memahami kinerja yang dituntut darinya dan peran, kompetensi inti, serta usaha yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja tersebut. 2. Memungkinkan leader membangkitkan leadership potensial seluruh anggota organisasi, sehingga organisasi secara responsif mampu menghadapi perubahan, bahkan dapat menciptakan perubahan yang diperlukan. Peran leader untuk memungkinkan organisasi sebagai mission and strategyfocused,visiondirected, philosophy-driven, dan value-based institution terdiri atas tiga macam berikut ini: 1. Ing Ngarsa Sung Tulada (Path Finding), Seorang leader harus berada di depan sebagai tokoh teladan. 2. Ing Madya Mangun Karsa (Aligning), Seorang leader berada di tengah bersama-sama dengan pengikutnya membangkitkan keyakinan dasar (core beliefs) dan nilai dasar (core
values) agar para pengikutnya tetap bersemangat tinggi dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi. 3. Tut Wuri Handayani ( Motivating and Inspiring ), Seorang leader berada di belakang anggota organisasi untuk melakukan pemberdayaan terhadap pengikutnya melalui pendidikan, pelatihan, penyediaan teknologi memadai, serta dukungan.
Ada tiga leadership skill utama yang perlu dimiliki leader untuk menghasilkan kinerja leadership: 1. Trendwatching adalah kemampuan leader untuk mengamati tren perubahan yang akan terjadi di masa depan. 2. Envisioning adalah kemampuan leader untuk merumuskan visi organisasi berdasarkan hasil pe ngamatan terhadap tren perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang. 3. Communicating adalah kemampuan merumuskan tentang kebenaran misi dan visi serta perjalanan yang ditempuh untuk mewujudkan visi melalui misi pilihan.