TUGAS
SISTEM PEMINDAHAN TENAGA Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Jenis-jenisnya
Nama Destra Amni NIM 13839/09
Pendidikan Teknik Otomotif
Dosen Pembimbing Budi Dharmawan, S.Pd
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG 2010
2
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kehadirat Allh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya” Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam dalam mata kuliah sisitem pemindahan tenaga. Dalam Dalam makalah makalah ini, ini, penuli penuliss memper memperoleh oleh bantua bantuan, n, bimbin bimbingan gan bahkan bahkan dari dari beberapa beberapa referensi referensi yang telah di pelajari pelajari dan sumber-sum sumber-sumber ber lainya, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Budi Dahrmawan, Dahrmawan, S.Pd (sebagai (sebagai dosen mata kuliah ini) 2. Dosen Dosen Fakul Fakultas tas Tekn Teknik ik Jurus Jurusan an Otomo Otomotif tif Akhirnya dengan segala kerendahan hati yang tulus penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-pihak yang bersangkutan.
Padang, 16 Oktober 2010
Penulis
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................... Pengantar.............................................................................. ........................... .......... 2 Daftar Isi........................................... Isi.................................................................. .............................................. ................................ ......... 3
BAB I Pendahuluan................................. Pendahuluan........................................................ .................................... ........................ ........... 4 Latar Belakang............................................................................ 5 BAB II Kajian Teori.......................................... Teori................................................................. ....................................... ................ 6 Materi.............................................. Materi.......................................................................................... ............................................ 6 BAB III Perumusan Masalah......................................... Masalah................................................................ ............................ ..... 23 BAB IV Penutup................................... Penutup.......................................................... ..................................................... .............................. 24 Daftar Pustaka................................................. Pustaka.................................................................... ............................ ......... 25
4
BAB I A. PEND PENDAH AHUL ULUA UAN N
Kejadian kejadian banyak terjadi pada kendaraan apabila perbaikan itu tidak teratur atau perawatan servis tidak berkala. Teru Teruta tama ma di sist sistem em kopl koplin ing, g, fung fungsi si dari dari kopl koplin ing g yait yaitu u untu untuk k memutuskan dan menghubungkan putaran dari mesin ke poros penerus dan terus keroda keroda sehingga mobil dapat berjalan berjalan karna itu gesekan antara kompo ompone nen n
kopli opling ng
pn
tida tidak k
terh terhin inda darr
karen arenaa
pen penekan ekanan an
pedal edal
mengga menggantu ntung. ng. Oleh Oleh karena karena itu jangan jangan terus terus meneru meneruss mengan mengantun tungk gkan an kopleng.
Sehing Sehingga ga perawa perawatan tan koplin kopling g harus harus dapat dapat perawa perawatan tan yang yang baik baik apabila terjadi kejadian yang menjanggal di komponen kopling.
Mahasiswa
Destra Amni 13839/2009
5
B. LATA LATAR R BELA BELAKA KANG NG
Mahasiswa dapat mempelajari kajian tentang sistem pemindahan tenaga dengan adanya makalah yang saya buat ini terutama pada sistem kopling yang bekerja pada mekanisme engine di kendaraan yang gunanya supaya transmisi tidak terjadi dengan kejutan yang membuat mesin mati atau kerusakan komponen gear gear didalam transmisi itu sendiri.
Jadi mahasiswa bisa mempelajari komponen kopling di bawah ini dan menjad menjadii pedoma pedoman n agar agar supaya supaya kendar kendaraan aan kendar kendaraaan aaan atau atau engine engine terjaga dengan baik.
6
BAB II
A. KAJI KAJIAN AN TEO TEORI RI
Di bawah bawah ini mahasi mahasiswa swa bisa bisa memaha memahami mi tentan tentang g prinsi prinsip p kerja kerja komponen kopling
B. MATERI Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Jenis-jenisnya
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak ( driving shaft ) ke poros yang digerakkan ( driven shaft ), ), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakkan elemen mesin sebaik-baiknya. Dengan adanya kopling pemindahan daya dapat dilakukan dengan teratur dan seefisien mungkin. Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh sebuah kopling adalah: 1. Mampu Mampu mena menahan han adan adanya ya keleb kelebiha ihan n beban. beban. 1. Meng Mengur uran angi gi geta getaran ran dari dari poro poross peng pengge gerak rak yang yang diak diakib ibat atka kan n oleh oleh gerakan dari elemen lain. 2. Mampu menjamin menjamin penyam penyambung bungan an dua dua poros poros atau lebih. lebih. 3. Mampu Mampu mence mencegah gah terja terjadin dinya ya beban beban kejut kejut..
Untuk perencanaan perencanaan sebuah sebuah kopling kita harus memperhatik memperhatikan an kondisi-ko kondisi-kondisi ndisi sebagai berikut: 1. Koplin Kopling g harus harus mudah mudah dipas dipasang ang dan dan dilep dilepas as 2. Kopling Kopling harus harus dapat dapat mentransm mentransmisikan isikan daya daya sepenuh sepenuhnya nya dari dari poros poros 3. Koplin Kopling g harus harus sederh sederhana ana dan ringan ringan 4. Kopling Kopling harus harus dapat dapat menguran mengurangi gi kesalahan kesalahan hubun hubungan gan pada pada poros poros
Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Kopling Tetap 2.
Kopling Tak Tetap
7
Kopling Tetap
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau atau dapat dapat sedikit sedikit berbeda berbeda
sumbu sumbunya nya.. Koplin Kopling g tetap tetap selalu dalam dalam keadaa keadaan n
terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran. Kopling tetap terbagi atas: /4/ 1. Kop Kopling ling kaku aku Koplin Kopling g kaku kaku diperg diperguna unakan kan bila bila kedua kedua poros poros harus harus dihubu dihubung ngkan kan sumbu sumbu segaris, segaris, dan dipakai dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pab pabrik-pabrik, rik, kopling ini terdiri atas : a. Kopling bus b. b. Kopl Koplin ing g flen flenss kaku kaku c. Kopl Koplin ing g fle flens ns temp tempaa
2. Kop Kopling ling luwe luwess Koplin Kopling g luwes luwes ( fleksi fleksibel bel ) memung memungkin kinkan kan adanya adanya sediki sedikitt ketida ketidaklu klurus rusan an sumbu poros yang terdiri atas: a. Kopl Koplin ing g fle flens ns luwe luwess b. b. Kopl Koplin ing g kar karet et ban ban c. Kopl Koplin ing g kare karett bint bintan ang g d. Kopl Koplin ing g gig gigi e. Kopl Koplin ing g ran rantai tai
3. Kopl Koplin ing g univ univer ersa sall Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar, terdiri dari: a. Kopl Koplin ing g univ univers ersal al hook hook b. Koplin Kopling g unive universa rsall kecep kecepatan atan tetap tetap
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang digerakkan membentuk sudut yang cukup besar.
8
Kopling Fluida Peneru Penerusan san daya daya dilaku dilakukan kan oleh oleh fluida fluida sehing sehingga ga tidak tidak ada hubung hubungan an antara antara kedua poros. Kopling Fluida sangat sangat cocok untuk mentransmisikan mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan. kemampuan.
9
Kopling Tidak Tetap
Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat meneruskan daya. daya. Koplin Kopling g juga juga dapat dapat melepa melepaska skan n hubung hubungan an kedua kedua poros poros terseb tersebut ut dalam dalam keadaa keadaan n diam diam maupun maupun berput berputar ar tanpa tanpa harus harus menghe menghenti ntikan kan putaran putaran dari dari poros poros penggerak. Kopling tak tetap meliputi: 1. Kopl Koplin ing g cakar, cakar, terd terdiri iri dar dari: i: a. Kopl Koplin ing g caka cakarr pers perseg egii b. b. Kopl Koplin ing g caka cakarr spira spirall
10
c. Kopl Koplin ing g ker keru ucut cut
d. Kopl Koplin ing g fri friwi will
2. Kopl Koplin ing g pelat pelat,, terdi terdiri ri dari dari:: a.
Menu Menuru rutt juml jumlah ah pela pelatn tny ya: •
Kopling pelat tunggal
•
Kopling pelat banyak
11
b. b.
c.
Menu Menuru rutt cara cara pela pelaya yana nann nnya ya:: •
Kopling pelat cara manual
•
Kopling pelat cara hidrolik
•
Kopling pelat cara pneumatik
Menurut rut pel pelu umasann annya: •
Kopling pelat kering
•
Kopling pelat basah
12
Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat atau lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros terseb tersebut, ut, sehing sehingga ga terjad terjadii peneru penerusan san daya daya melalu melaluii geseka gesekan n antara antara sesama sesamanya nya.. Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.
Komponen Utama Kopling •
Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai dudukan hampir seluruh komponen kopling. •
Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).
13
•
Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya. •
Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. t utup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.
Mekanisme Penggerak Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas
14
tekan.
Rumah Kopling Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling kopling dan mekanisme mekanisme penggerak. penggerak. rumah kopling kopling umumnyamem umumnyamempunya punyaii daerah daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
15
Cara Kerja Kopling Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak ditekan/diinjak,, ujung tuas akan mendorong mendorong bantalan bantalan luncur luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas.
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada Pada saat saat pelat pelat tekan tekan berger bergerak ak kedepa kedepan,p n,pelat elat koplin kopling g akan akan menarik menarik bantala bantalan n luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan. Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum, sistem sistem hidrol hidrolik ik dan hidrol hidrolik ik booste boosterr adalah adalah sama. sama. perbed perbedaan aannya nya adalah adalah pada pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mend mendor oron ong g pist piston on pada pada mast master er sili silind nder er kopl koplin ing, g, flui fluida dapa pada da sist sistem em akan akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,
16
sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus. Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.
Pemeliharaan
Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.
17
Rumus-rumus yang Digunakan •
Torsi maksimum
Kopling plat
gesek
permukaan, sehingga
bekerja bekerja karena karena adanya adanya gaya gesek (U) dengan dengan
menyebabkan
yang di gerakkan. Momen
terjadinya
momen
puntir pada poros
ini bekerja dalam waktu tr sampai putaran kedua
poros sama. Pada keaadan terhubung tidak terjadi slip dan putaran kedua poros sama dengan putaran awal poros penggerak, sehingga dapat dibuat persamaan : Mr = Mb + Mh Dimana :
Mr = Torsi gesek
[kgf.cm]
puntir poros poros transmisi transmisi [kgf.cm] [kgf.cm] Mb = momen puntir
Mh = Torsi percepatan
[kgf.cm]
Nilai Mh dapat dihitung dengan persamaan : N
M h = 71620
n
Dengan :
Mh
= Torsi maksimum
[kgf.cm]
N
= Daya maksimum
[hp]
N
= putaran poros
[rpm]
71620 = konstanta korelasi korelasi satuan
•
Teori Gesek
Harga torsi gesek didapat dari hubungan :
Mr = C . Mh Dengan : Torsii gese gesek k [kgf [kgf.c .cm] m] Mr = Tors
C
= Konstanta
Harga C dapat dipilih dari tabel pada lampiran, harga ini berkisar antara 2-3 untuk kendaraan mobil.
18
Kerja Gesek dan Daya Gesek
Kerja gesek ditentukan dari hubungan antara torsi, putaran, dam waktu terjadinya slip yaitu :
Ar =
Mr .n.tr 1910
Dimana :
Ar
= Kerja gesek
[kgf.cm]
Mr
= Torsi gesek
[kgf.cm]
n
= Putaran
[rpm]
tR
= Waktu penyambungan / slip
[detik]
1910 = Faktor korelasi satuan Harga daya gesek dapat ditentukan dari hubungan kerja gesek dengan frekuensi penggunaan kopling, yaitu jumlah penekanan atau pelepasan kopling persatuan waktu yaitu :
Ar . z N r r =
4
2 7 x1 0
Dimana :
N r r = Daya gesek z
[hp]
= Frekuensi penekanan kopling dalam satu jam
27×104 = Faktor korelasi satuan
Diameter Rata-rata Plat Gesek
Diameter rata-rata plat gesek ditentukan dengan menggunakan persamaan untuk diameter rata-rata, yaitu :
d = 71,5
N R 1/ 2 b K T . . j.n d
0, 4
Dengan :
19
d = Diameter rata-rata pelat b
[ cm ]
= Ratio antara lebar lebar pelat terhadap diameter rata-rata
d
koefisien gesek K T T = Parameter koefisien
n = Putaran
Pengujian Harga K T dan K U T dan K U
Untuk memeriksa apakah harga K T dan K U masih dalam batas-batas yang diizinkan setelah adanya pembulatan-pembulatan dalam perhitungan, maka jika harga K T tidak berbeda jauh dengan pemilihan harga awal dan harga K U masih berkisar antara 2-8 maka rancangan ini dapat dilanjutkan : N f .1000
K T T =
1/ 2
b.d . j.v 2.M r
K U U =
b.d 2 . j
Kecepatan tangensial adalah : v =
.d .n 60
Luas Bidang Tekan
Tekanan permukaan terjadi akibat adanya gaya tekan yang mengenai satuan luas bidang tekan, gaya ini dipengaruhi oleh koefisien gesek sebesar μ = 0.3, dan ini adalah koefisien gesek bahan permukaan pelat gesek yang kita pilah. Luas bid bidan ang g tekan tekan sama sama deng dengan an luas luas perm permuk ukaan aan pela pelatt dan dan dapa dapatt dipe dipero roleh leh dari dari hubungan :
F = π.b.d.j. Y Dimana : L uas bidang tekan F = Lu Y
[cm2]
= Faktor koreksi luas permukaan permukaan akibat pengurangan pengurangan
luas alur
20
Tekanan Rata-rata Permukaan
Tekanan rata-rata dicari dari hubungan torsi maksimum, diameter rata-rata, koefisien gesekan dan luas bidang tekan : 2.M r
=
p
.d . F
Dimana : = Tekanan permukaan rata-rata
p
μ
= Koefisien gesek
F
= Luas bidang tekan
[kgf/cm2]
[cm 2 ]
Tekanan Maksimum Permukaan
Tekanan permukaan maksimum digunakan untuk memilih pelat gesek yang cocok dan aman. Pada lampiran tebal tertulis harga-harga tekanan untuk bahan pelat gesek. Hubungan antara tekanan maksimum dan tekanan rata-rata adalah :
P max max =
p
d d t
[kgf/cm2]
Umur Pelat Gesek
Daya saing pelat gesek sangat ditentukan oleh umur dari pelat gesek itu. Umur pelat gesek ditentukan dari hubungan antara volume keausan spesifik dan gaya gesek, sedangkan untuk menghitung volume keausan digunakan rumus :
V v = F .S v Dengan : [cm3]
V v = Volume keausan F
= Luas permukaan permukaan bidang bidang tekan [cm2]
S v
= Batas keausan
[ cm ]
Umur pelat gesek akhirnya dapat ditentukan dari persamaan :
L B =
V v Qv . N R
Dimana : mur pelat gesek L B = U mu
[jam]
Volume keausan V v = Vo
[cm3]
Qv = Keausan spesifik
21
Temperatur Kerja Plat dan Kopling
Temperature kerja kopling harus memenuhi temperature yang diizinkan, karena karena apabil apabilaa melewat melewatii batas batas yang yang diizin diizinkan kan akan akan menyeb menyebabk abkan an pelat pelat gesek gesek cepat sekali aus sehingga umur kopling akan lebih pendek. Temperature kerja
kopling dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas dari rumah kopling , luas perpindaha panas dan temperature sekeliling, temperature kerja kopling adalah :
t = tL+∆t dengan :
t = Temperatur kerja kopling t L = Temperatur lingkungan ∆t = Kenaikan temperature Semua Semua parame parameter ter dalam dalam satuan satuan °C. sement sementara ara itu kenaik kenaikan an temper temperatu aturr dapat dapat diketahui dengan persamaan :
∆t =
632 . N R
F K .a K
Dengan :
F K = Luas permukaan bidang pendingin ɑ K
[m 2 ]
= Koefisien perpindahan panas
[kkal/m°C.jam] luas permukaan bidang pendingin dapat diketahui dengan r umus : .bk + F K = π.dk .b
. d k
2
d i
2
4
Dimana : diameter rumah kopling [cm] d k k = Diameter terluar atau diameter
bk = Lebar rumah kopling [cm] koefisien perpindahan panas, dari rumah kopling dapat diketahui dari hubungan berikut : ɑ K
= 4.5+6(vk )3/4
dengan :
22
vk =
.d k .n 60
vk = Kecepatan tangensial rumah kopling [m/det] maka kenaikan temperatur dapat dihitung dari hubungan sebagai berikut :
ts =
632 . N R
F k .a k
dengan :
N R = Daya gesek permukaaan bidang pendingin F k k = Luas permukaaan
Ak = Koefisien perpindahan panas Pemasangan Paku Keling
Paku Paku keelin keeling g yang yang dipasa dipasang ng pada pada pelat pelat gesek gesek dan pelat pelat penghu penghubun bung g berfun berfungsi gsi untuk untuk meneru meneruska skan n putara putaran n pelat pelat gesek gesek ke pelat pelat penghu penghubun bung g dan seterusnya seterusnya ke HUB, dan selanjutny selanjutnyaa keporos. keporos. Untuk perhitung perhitungan an pemasangan pemasangan paku paku keelin keeling g didapa didapatt dengan dengan menggu menggunak nakan an perhit perhitung ungan an beriku berikut. t. Gaya Gaya yang yang dialami dialami oleh setiap paku keeling keeling didapatkan didapatkan dengan menggunaka menggunakan n persamaan persamaan berikut :
F k k =
2.M R
Z
Dengan :
F k k = Gaya yang diterima masing-masing paku keeling M R = Torsi gesek Z = Jumlah paku keeling Dimensi paku keeling diketahui dengan menggunakan persamaan berikut :
d =
4. F k .3,14
dengan :
F k k = Gaya yang diterima masing-masing paku keeling = Tegangan geser geser material paku paku keeling keeling
BAB III PERUMUSAN MASALAH
23
a.
Analisis Pegas
Pegas berfungsi sebagai peredam getaran dan penahan gaya permukaan terhadap pelat gesek. Pegas ini juga berfungsi sebagai penerus daya dari HUB kepelat. Pada pegas ini bekerja momen torsi yang mengakibatkan tegangan geser. Tegangan ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : =
M t 2.
.r 2 .h
Dengan :
M t t = Momen torsi maksimum h
= Panjang pegas
r = Diameter pegas b.
Anal Analis isis is Teg Tegan anga gan n Pada Pada Peg Pegas as Dia Diafr frag agma ma
Pada Pada rumah rumah koplin kopling g terdapa terdapatt pegas pegas diafrag diafragma ma yang yang berben berbentuk tuk cincin cincin (bel (belli live vell llee sprin spring) g) pada pada pega pegass ini ini terd terdap apat at gaya gaya P yang yang dapa dapatt mela melaku kuka kan n pemas pemasang angan an dan palepa palepasan san koplin kopling. g. Tengan Tengangan gan yang yang terjadi terjadi pada pada pegas pegas ini didapat dari persamaan berikut : =
Ki . E .t 2 b2
steel bellivelle spring Ki = Konstanta pegas untuk steel
T
= Tebal pegas
E
= Modulus elastisitas
BAB IV
24
A. PENUTUP
Demikianlah makalah ini sayabuat agar bermakana dan dapat di terapk terapkan an pada pada kompon komponen en sebena sebenarny rnyaa dan sebaga sebagaii referen referensi si untuk untuk kita kita semua dan terima kasih juga atas dosen pembimbing yang mengajarkan saya apa itu tentang kopling.
25
B. DAFT DAFTAR AR PUS PUSTA TAKA KA
Beberapa referensi buku engine step dan buku buku otomotif Pustaka UNP http//:www.google.com
26