Kelompok 2 Industri Manufaktur
M. Ridwan Effendi-H25214030 Nurjannah Dwi Peni Safitri-H75214013
Siklus Hidup “Industri “Industri Manufaktur: Industri Sepeda Motor PT Astra Honda Motor ”, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap Pengenalan PT Astra Honda Motor merupakan pelopor sepeda motor di Indonesia yang berdiri pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Sepeda motor yang pertama kali di produksi adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90 cc. PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor seperti rangka, roda, knalpot, dan sebagainya. Selain itu, PT Showa Manufacturing Indonesia yang khusus memproduksi peredam kejut, dan PT Honda Astra Engine Manufacturing yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg. yang khusus memproduksi piston.
2. Tahap Pertumbuhan PT Astra Honda memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per-tahunnya, yang kemudian mendapatkan prestasi dengan pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. PT Astra Honda didukung oleh 1.600 showroom 1.600 showroom dealer penjualan penjualan yang diberi kode H1, 3.800 layanan service layanan service atau bengkel AHASS ( Astra Astra Honda Authorized Service Station) Station) dengan kode H2, serta 6.500 suku cadang atau H, yang siap melayani jutaan pengguna sepeda motor Honda di Indonesia. Jenis produk sepeda motor Honda, antara lain tipe cub/bebek cub/bebek (Honda Absolute Revo 110, Honda Blade, Honda Supra X 125 R, Honda Supra X 125 PGM-FI), tipe sport tipe sport (Honda (Honda City Sport 1, Honda Megra Pro, Honda Tiger), dan tipe skutik (Honda BEAT, Honda Vino, Honda Vario Techno). Sepeda motor Honda sendiri sudah ada di Indonesia sejak tahun 1969, yang diimpor dalam kondisi CPU (Completely (Completely Build-Up). Build-Up). Pada tahun 1971 berdirilah PT Federal Motor, dan sejak tahun 2000 berganti nama menjadi PT Astra Honda Motor sebagai perusahaan PMA
dengan komposisi kepemilikan saham 50 % PT Astra International Tbk dan 50 % Honda Motor Co. Ltd. Sejak saat itulah Honda mulai berkembang dan menjadi pelopor industri sepeda motor di Indonesia.
3. Tahap Kematangan Pada Agustus 2008, PT Astra Honda berhasil mencapai produksi sebesar 300.000 unit perbulan. Pada saat itu produksi mencapai angka 300.588 yang dicacat dalam rekor MURI sebagai pencapaian produksi industri sepeda motor per-bulannya di Indonesia. Dalam mendukung pelayanannya, Honda memiliki jaringan penjualan (H1) 1.600 showroom, jaringan layanan bengkel (H2) lebih dari 3.800 bengkel, serta 6.000 outlet penjualan suku cadang (H3). Honda menggunakan cairan pendingin radiator “ Honda Genuine Coolant ” yang merupakan formula khusus untuk melindungi mesin sepeda motor yang memiliki sifat anti karat, anti kerak, anti panas, dan anti foam. Sedangkan, bahan Body Brake Shoe terbuat dari Alumunium Alloy, yang memiliki spesifikasi terhandal karena sesuai standar Honda spec HD2G2 Linning (kampas) terdiri dari campuran bahan-bahan berkualitas dan ramah lingkungan (bebas asbes) yang merupakan produk lokal untuk pembuatan Linning.
4. Tahap Penurunan Pada tahun 2013, kinerja perseroan dan anak perusahaan menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan periode pada tahun 2012. Pendapatan bersih Astra sepanjang 6 bulan pertama tahun 2013 mencapai Rp 94,3 triliun, turun 2 % dibandingkan periode pada tahun 2012 sebesar Rp 95,9 triliun, sementara laba bersih turun sebesar 9 % dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 8,8 triliun. Laba bersih per saham mengalami penurunan sebesar 9 % menjadi Rp 218 per saham.