Natrium hidroksida (NaOH ), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida , adalah sejenis
basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas kertas,, tekstil tekstil,, air minum, minum, sabun dan deterjen deterjen.. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan. Ia juga larut lar ut dalam etanol dan metanol metanol,, walaupun kelarutan NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH KOH.. Ia tidak larut dalam dietil eter dan eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas.
Natrium Hidroksida Nama IUPAC
Natrium Hidroksida Nama lain Soda kaustik Identifikasi Nomor CAS [1310-73-2] Sifat Rumus molekul NaOH Massa molar 39,9971 molar 39,9971 g/mol Penampilan zat padat putih Densitas 2,1 g/cm³, padat Titik leleh
318 °C (591 K) Titik didih 1390 °C (1663 K) Kelarutan dalam air 111 g/100 ml (20 °C) Kebasaan (pK b) -2,43 Bahaya MSDS External MSDS NFPA 704
Titik nyala Tidak mudah terbakar. Senyawa terkait Alkali hidroksida terkait Litium hidroksida Kalium hidroksida Rubidium hidroksida Sesium hidroksida Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa) 1.1 Ninhidrin Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu (Hart dkk, 2003). Ninhidrin merupakan suatu oksidator sangat kuat yang dapat menyebabkan terjadinya dekarboksilasi oksidatif asam α-amino untuk menghasilkan CO¬¬2.NH3 dan suatu aldehid dengan satu atom karbon
kurang daripada asam amino induknya (Tim Dosen Kimia, 2007).
1.2 Etanol Alkohol larut dalam air, tidak berwarna, C2H5OH; d.r. 0,61 (0oC); titik lebur (-169oC); titik didih (102oC). Senyawa ini menjadi minuman yang meracuni, dibuat melalui fermentasi gula dengan bantuan khamir C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 Etanol yang dihasilkan membunuh khamir dan fermentasi saja tidak dapat menghasilkan larutan etanol dengan kadar lebih dari 15 % (berdasar volume). Penyulingan dapat menghasilkan campuran didihtetap yang mengandung 95,6 % etanol dan 4,4 % air. Etanol murni dibuat dengan menyingkirkan air tersebut menggunakan bahan pengering (Daintith, 2005).
1.3 NaOH NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur.
Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter. Titik leleh 318°C serta titik didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2 dan 1 molekul air (Daintith, 2005). NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida (Keenan dkk., 1989).
1.4 Asam asetat Pa Asam asetat termasuk ke dalam golongan asam karboksilat dengan rumus molekuh CH3COOH, berwujud cairan kental jernih atau padatan mengkilap, dengan bau tajam khas cuka, titik leburnya 16,7 oC, dan titik didihnya 118,5 oC. Senyawa murninya dinamakan asam etanoat glasial. Dibuat dengan mengoksidasi etanol atau dengan mengoksidasi butana dengan bantuan mangan (II) atau kobalt (II) etanoat larut pada suhu 200 oC. Asam asetat digunakan dalam pembuatan anhidrida etanoat untuk menghasilkan selulosa etanoat (untuk polivinil asetat). Senyawa ini juga dapat dibuat dari fermentasi alkohol, dijumpai dalam cuka makan yang dibuat dari hasil fermentasi bir, anggur atau air kelapa. Beberapa jenis cuka makan dibuat dengan menambahkan zat warna (Daintith, 2005).
1.5 Aseton Aseton dengan rumus molekul CH3COCH3, memiliki titik lebur -95,4 oC, titik didihnya 56,2 oC. Propanon adalah senyawa keton yang paling sederhana yang dapat bercampur dengan air. Senyawa ini dibuat melalui oksidasi propanadiol atau diperoleh sebagai reaksi sampingan dalam pembuatan fenol dari kumena. Senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan mentah pembuatan plastik (Daintith, 2005).
1.6 Buffer Pospat Larutan buffer berfungsi menahan perubahan pH bila asam atau basa ditambahkan atau bila larutan diencerkan. Buffer asam terdiri dari asam lemah dengan garam asam. Garam menyediakan A-, yaitu basa konjugat dari asam HA. Contohnya adalah H2PO4- atau HPO42- (Daintith, 1994). Dalam buffer asam, misalnya molekul HA dan ion A- ada bersama-sama. Bila asam ditambahkan, maka sebagian besar proton diambil oleh basa (Daintith, 2005): A- + H+ HA
Bila basa ditambahkan, sebagian besar kelebihan ion hidroksida bereaksi dengan asam yang tak berdissosiasi (Daintith, 2005): OH- + HA A- + H2O Jadi penambahan asam ataupun basa hanya sedikit mengubah pH. Konsentrasi ion Hidrogen dalam buffer dirumuskan dengan: Ka = [H+] = [A-] / [HA]
Asam klorida Nama IUPAC
Asam klorida Nama lain Klorana Identifikasi Nomor CAS [7647-01-0] PubChem 313 Nomor EINECS 231-595-7 Nomor RTECS MW4025000 Sifat Rumus molekul HCl dalam air (H2O) Massa molar 36,46 g/mol (HCl) Penampilan Cairan tak berwarnasampai dengan kuning pucat Densitas 1,18 g/cm3 (variable) Titik leleh −27,32 °C (247 K)
larutan 38% Titik didih 110 °C (383 K), larutan 20,2%;
48 °C (321 K), larutan 38%. Kelarutan dalam air Tercampur penuh Keasaman (pK a) −8,0 Viskositas 1,9 mPa·s pada 25 °C, larutan 31,5% Bahaya MSDS External MSDS Klasifikasi EU Korosif (C) Indeks EU 017-002-01-X NFPA 704
COR Frasa-R R34, R37 Frasa-S (S1/2), S26, S45 Titik nyala Tak ternyalakan. Senyawa terkait Anion lainnya F-, Br-, I Asam terkait Asam bromida Asam fluorida Asam iodida Asam sulfat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
* Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air. * Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat. * Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. * Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.
Sifat kimia
Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka untuk asam klorida (HCl) adalah 107.
Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI. (Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asamasam okso, yang umumnya mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah.. materi referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/Asam 1.sifat fisik HCL: *rapuh (mudah hancur) *asin (garam dapur) *larut dalam air (air laut) *tidak bisa melewati selaput semipermeable
2. sifat kimia *bisa didapat dari reaksi NaOH dan HCl sehingga pHnya netral *ikatan ionik kuat (Na+) + (Cl-) selisih elektronegatifnya lebih dari 2 *larutannya merupakan elektrolit kuat karena terionisasi sempurna pada air.
udah...
semoga membantu ^_^