TUGAS KOSMETOLOGI SHAMPO UNTUK RAMBUT RONTOK PUTRI LESTARI WAHYU KIMURA
09330002 09330003
Anatomi Rambut
Bagian-bagian rambut yaitu : • Ujung Rambut : yaitu yang berbentuk runcing terdapat pada rambut yang baru tumbuh & belum pernah dipotong. • Batang Rambut : yaitu bagian rambut yang berada diluar kulit, berupa benang-benang halus terdiri dari keratin / sel-sel tanduk. • Akar Rambut : yaitu bagian rambut yang berada di dalam kulit dan tertahan di dalam folikel/ kantong rambut.
Rambut Rontok Rambut rontok adalah kondisi dimana rambut mulai menipis dan volumenya berkurang. Hal ini dapat dilihat dari seringnya rambut jatuh saat keramas atau saat menyisir rambut. Rambut rontok sering digunakan untuk mendeteksi penyakit pada tubuh, karena rambut yang rontok tidak hanya dikarenakan oleh perawatan rambut yang salah, tetapi juga karena adanya penyakit tertentu.
Faktor penyebab rambut Rontok • • • • • • • • • •
Asupan makanan Kulit kepala tidak sehat Stres Genetik Ketidakseimbangan hormon Kehamilan Gangguan tiroid Penggunaan zat kimia berlebihan Anemia Polycystic Ovary Syndrome (PcOS)
Shampo • Pengertian Shampo Sampo adalah kosmetika yang digunakan untuk mencuci rambut, menghilangkan kotoran dari rambut, kulit kepala dan meninggalkan rambut dalam kondisi yang baik dan mudah diatur. • Jenis-jenis Shampo 1. shampo bubuk 2. shampo emulsi 3. shampo krim/pasta 4. shampo larutan
• Syarat- shampo yang baik Shampo harus dapat membentuk busa yang berlebih, yang terbentuk dengan cepat, lembut dan mudah dihilangkan dengan membilas dengan air. Shampo harus mempunyai sifat detergensi yang baik tetapi tidak berlebihan, karena jika tidak kulit kepala menjadi kering. Shampo harus dapat menghilangkan segala kotoran pada rambut, tetapi dapat mengganti lemak natural Tidak mengiritasi kulit kepala dan juga mata. Shampo harus tetap stabil
• Karakteristik Shampo Dapat menghilangkan kotoran, mengurangi kelebihan lemak, menghilangkan residu kosmetika Mudah dihilangkan dengan air Bau sedap terutama saat digunakan, menutup bau rambut basah • Evaluasi Shampo Penampilan fisik Ph Viskositas Kemampuan dan stabilitas busa
Shampo untuk rambut rontok
Komponen
1. Bahan aktif, Seperti misalnya Trichazole, ekstrak buah alpukat, Pro-Vitamin B5, Ginseng dan Madu, Centella asiatica dll 2.Surfaktan, ada yang anionik, kationik, amfoterik, nonionik 2. Pelembut, Bahan pelembut yang sering digunakan adalah lemak, protein, polimer atau silikon, adeps, lanolin, oleialkohol, dan asetogliserida. 3. Pembentuk busa, misalnya dengan menambahkan alkanolamid atau aminoksida. 4. Pengental, biasanya gom sintetik/alam : tragakan, gom akasia, hidroksietilselulosa. 5. Pemisah Logam, seperti EDTA 6. Penstabil ph, seperti asam sitrat 7. Pemberi warna dan bau ( sesuai selera ) 8. Pengawet seperti formaldehid, metilhidroksibenzoat, propilhidroksibenzoat, alkil anisol, butil hidroksi benzoat
%
NO. 1.
NAMA BAHAN FORMULA FORMULA FORMULA FORMULA FORMULA 1 2 3 4 5 Ekstrak Citrus 5 aurantifolia
KET Fungsi : membantu mencegah rambut rontok, ketombe, membantu menyuburkan
rambut yang ideal.
Kandungan zat kimia : asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nildehid) damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan Vit. C
2.
Asam stearat
7
Fungsi : Emulsifying agent solubilizing agent penstabil busa Titik leleh : 69.6 °C Tiktik didih: 361 °C Kelarutan
ke
kelarutan :
Sangat larut dalam benzena, karbon tetraklorida,kloroform, dan eter; larut dalam etanol (95%), heksana, dan propilena glikol praktis tidak larut dalam air. Kestabilan
ke kestabilan
:Asam stearat merupakan bahan yang stabil antioksidan mungkin juga ditambahkan ke dalamnya. Penyimpanan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan kering
3.
Natrium hidroksida
Fungsi : Alkalizing agent,
0,5
buffering agent Stabilitas dan Penyimpanan : Natrium hidroksida harus disimpan pada tempat yang kedap udara nonmetalik, pada tempat yang dingin, temapat kering. Inkompatibilitas : Natrium hidroksida inkompatibel dengan setiap senyawa yang mudah mengalami hidrolisis dan oksidasi
4.
Natrium Lauril Sulfat
20
20
Fungsi : surfaktan anionik. kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, larutan berkabut, larut sebagian dalam etanol (95%), praktis tidak larut dalam kloroform dan eter BM : 288.38 Titik leleh: 204-207 0C Stabilitas : Stabil di dalam kondisi penyimpanan normal, dalam larutan dibawah kondisi ekstrim mempunyai pH 2.5 atau bawah.
aquadest
0.5
0,5
Add 50 ml
Fungsi : Sebagai pelarut BM : H2O / 18,02 Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. pH : 5,0 – 7,0 Penyimpanan : Dalam wa dah tertutup baik.
Dietanolamida
2
Dietanolamida merupakan bahan yang berbentuk cairan padat berwarna bening dan memiliki bau yang khas. Penambahan bahan ini dapat meningkatkan kekentalan sampo. Dalam sediaan surfaktan, bahan ini berfungsi sebagai zat pengental.
6.
Dietanolamida
2
Dietanolamida merupakan bahan yang berbentuk cairan padat berwarna bening dan memiliki bau yang khas. Penambahan bahan ini dapat meningkatkan kekentalan sampo. Dalam sediaan surfaktan, bahan ini berfungsi sebagai zat pengental.
7.
Sodium Lauryl Eter Sulfate
20
Sodium Lauryl Eter Sulfat (SLES) yang memiliki rumus kimia C12H25(OCH2CH2) OSONa, merupakan surfaktan yang memiliki tampilan fisik berupa pasta kental dan larutan bening. Dalam bentuk pasta kental, SLES memiliki sifat 70 % detergen, sednagkan dalam bentuk larutan bening memilki daya detergensi sebesar 28 %. Selain sebagai pembersih, juga digunakan sebagai surfaktan yang dapat melembutkan rambut.
8.
Cocoamidopropyl
5
3
5
Cocoamidopropil betain merupakan cairan dengan
Betain
penampakan bening kekuningan dan memiliki bau yang khas. Bahan ini merupakan jenis surfaktan amfoterik dengan pH 6,0-7,5 yang umumnya digunakan untuk aplikais umum dalam sediaan surfaktan sebagai pembersih. Kombinasi antara surfaktan amfoterik dan surfaktan anionik dalam larutan akan memberikan efek sinergis yang sangat baik untuk perlindungan terhadap kulit dan dapat memperbaiki sifat produk.
9.
NaCl
0,8
0,8
Natrium klorida merupakan elektrolit yang digunakan untuk Meningkatkan kekentalan sampo. Penggunaannya harus dikombinasikan dengan sodium lauril eter sulfat (SLES). Penambahan NaCl yang tidak tepat dapat mempengaruhi tingkat kekentalan sampo yang dihasilkan. Konsentrasi NaCl yang berlebihan dapat menurunkan tingkat kekentalan.
10.
Ekstrak gingseng
3
Cocok untuk jenis rambut rontok dan mudah patah, dapat menstimulasi peredaran darah di kulit kepala agar rambut tetap sehat dan kuat.
11.
Bronidox
0,2
Bronidox L. adalah bahan yang berbentuk cairan bening yang umumnya tidak berwarna. Bahan
ini memiliki pH minimum 5,0 dan sering digunakan sebagai pengawet pada sediaan surfaktan karena aman digunakan untuk kulit. Konsentrasi maksimum penggunaan Bronidox L. pada formula sampo sekitar 0,4 %. Pada konsentrasi tersebut sudah dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat mempengaruhi mutu produk akhir. Bronidox L. bersifat stabil pada suhu maksimum 40 C
dan zat ini tidak berubah pada saat diaplikasikan pada sediaan surfaktan pada pH antara 5,0-8,0.
12.
Parfum
Parfum atau bahan pewangi
0,2
(fragrance) merupakan bahan yang sering ditambahkan agar sampo memiliki bau yang menarik. Parfum yang digunakan dapat berupa minyak wangi yang dibuat secara alami, campuran antara minyak wangi yang dibuat secara alami atau sintetis, atau minyak wangi yang dibuat secara sintetis.
13.
Sodium
lauril
9
8
Fungsi : detergen pada shampoo (≈10%)
sulfat
pH : 7.0-9,5 kelarutan : sangat larut dalam air, praktis tidak larut dalam eter dan kloroforom Berat molekul : 288.38
14.
Hydrophilisierte cupuacu
3
Merawat rambut yang rusak dari kerontokan dan melembutkan ramput dan menjadikan rambut lebih kuat dari akarnya.
15.
Konservierungs
0,3
smittel 16.
Steroid
4
akan segera mempersiapkan folikel untuk pelebaran dengan melakukan modifikasi kadar keasaman (pH) pada pori-pori di kulit kepala agar dapat dengan efektif melakukan absorpsi topikal steroid yang terkandung pada regimen berikutnya.
17.
Asam folat
4
18.
Minoxidil sulfat
5
untuk segera memproses pelebaran kembali seluruh folikel-folikel yang sebelumnya menciut akibat terhimpit oleh deposit DHT. Pelebaran kembali seluruh folikel ini akan secara otomatis membuat volume setiap batang rambut menjadi ikut melebar sesuai dengan diameter internal folikel tersebut. Folikel menjadi terbebas dari DHT dan berkontraksi normal kembali untuk menumbuhkan dan menebalkan rambut sesuai dengan siklus normal
19.
Alkanolamid
20
Asam sitrat
5 0,5
Penghasil busa Pengawet Pengawet , penstabil warna dan rasa. Kelarutan : 1 gr dalam air 0,5 mg dalam alcohol atau sekitar 300 ml eter larut dalam etanol bebas.
21.
Pewarna rosella
22.
Parfum
23.
greentea Trichazole
0,2
Pewarna
0,2
merah Pengaroma
5
oranye-
Mengatasi dan memperbaiki keronrokan rambut
Cara pembuatan 1. Siapkan semua alat yang akan digunakan 2. Siapkan bahan-bahan dan timbang sesuai yang dibutuhkan 3. Mengkalibrasi botol ad 50 ml 4. Larutkan NaCl dalam air (campuran 1) 5. Tambahkan Asam sitrat dan sodium laureth sulfat pada (campuran 1) dan panaskan pada suhu 600C 6. Tambahkan sisa air dan aduk hingga dingin 7. Tambahkan Trichazole 8. Aduk hingga homogen 9. Diberi 1 tetes parfum greentea dan pewarna rosae 10. Diaduk hingga homogen 11. Dievaluasi
Formula kelompok • Keunggulan 1.Mengantung alkanolamid yang dapat menghasilkan busa lebih bayak. 2. Mengandung surfaktan amfoterik natrium laurel sulfat yang tidak mengiritasi mata. • Kelemahan 1. Dapat mengeraskan rambut karena mengandung sodium laureth sulfat
Kesimpulan Sampo untuk rambut rontok adalah Sediaan kosmetika yang digunakan untuk maksud keramas rambut, yang digunakan untuk perbaiki kerusakan rambut yaitu kerontokan rambut dan pencegahan kerontokan rambut. Komponen shampo rambut rontok adalah, bahan aktif, surfaktan, pengental, pembentuk busa, pengatur pH, pengawet, pewarna, pengaroma, pemisah logam. Karakteristik shampo adalah dapat menghilangkan kotoran, mengurangi kelebihan lemak, menghilangkan residu kosmetika, mudah dihilangkan dengan air, bau sedap terutama saat digunakan, menutup bau rambut basah. Metode pembuatan shampo diantaranya, timbang bahan dengan tepat dan teliti, mengkalibrasi botol, tambahkan surfaktan dengan pelarut yang sesuai, tambahkan bahan aktif dan aduk hingga homogen, tambahkan bahan-bahan tambahan yang sebelumnya telah dilarutkan dengan pelarut yang sesuai, campur dan aduk hingga homogen, tambahkan pengaroma sesuai selera, lakukan evaluasi, masukan dalam wadah dan beri etiket. Evalusi shampo diantaranya, penampilan fisik, pH , viskositas, kemampuan dan stabilitas busa.
TERIMA KASIH…