KONSEP NURSING COMPLEMENTER PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TANPA LUKA
Disusun oleh :
Ninglinda Rohania (10213008)
Nalendra G. P. (10213011)
M. Fathul Ulum (10213026)
Sinta Fatmala Sari (10213029)
Wulandari (10213031)
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA
KEDIRI
2015
KATA PENGANTAR
Assalamu'allaikum Wr. Wb.
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusunan mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas Terapi Komplementer.
Dalam penyusunan tugas dan materi, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu terapi Komplementer, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa IIK Bhakti Wiyata Kediri S1 – Keperawatan tingkat 2. Penyusun sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing penyusun meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Wassalamu'allaikum Wr. Wb.
Kediri, Mei 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang berlangsung kronik dimana penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup atau tubuh tidak mampu menggunakan insulin secara efektif sehingga terjadi kelebihan gula dalam darah. Keadaan ini biasanya baru disadari oleh penderita setelah terjadi komplikasi lanjut pada organ tubuhnya.
Pada penyakit DM dapat terjadi beberapa penyulit yaitu: penyulit akut (berupa hipoglikemia dengan gejala berdebar, banyak keringat, gemetar,dan rasa lapar) dan penyulit menahun seperti makroangiopati (penyempitan pembuluh darah besar) pada penyakit jantung koroner, stroke, dan mikroangiopati (penyempitan pembuluh darah kapiler). Neuropati merupakan suatu kondisi kerusakan saraf akibat tingginya tingkat kadar gula darah sehingga terjadi gejala kesemutan, nyeri, dan akhirnya mati rasa pada kaki atau tangan dan jika terjadi pada urat saraf disebut neuropati diabetik. DM juga dapat menyebabkan rentan infeksi TBC paru, infeksi saluran kemih, dan kaki diabetes.
Kaki DM atau gangrene DM yang juga disebut ulkus DM , merupakan gabungan beberapa penyulit seperti mikroangiopati dan rentan infeksi.
Penderita diabetes memiliki resiko lebih tinggi mengalami masalah kaki karena gangguan pembuluh darah menyebabkan sirkulasi darah kaki dari tungkai menurun, gangguan saraf menyebabkan kemampuan kedua kaki untuk merasakan berkurang, serta berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi.
Rumusan Masalah
Apa itu senam kaki diabetes melitus?
Apa manfaat dari senam kaki diabetes melitus?
Apa indikasi dan kontraindikasi dari senam kaki diabetes melitus?
Bagaimana teknik senam kaki diabetes melitus?
Tujuan
Dapat mengetahui apa itu senam kaki diabetes melitus
Dapat mengetahui manfaat dasr senam kaki diabetes melitus
Dapat mengetahui indikasi dan kontraindikasi dari senam kaki diabetes melitus
Dapat mengetahui teknik dari senam kaki diabetes melitus.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Senam Kaki Diabetes Melitus
Senam kaki diabetes melitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)
Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus
Memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
Meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha
Mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)
Indikasi dan Kontraindikasi Senam Kaki Diabetes Melitus
Indikasi Senam Kaki Diabetes melitus :
Diberikan kepada semua penderita diabetes melitus (DM tipe I dan tipe II)
Sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosis menderita diabetes melitus sebagai tindakan pencegahan dini.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)
Kontraindikasi Senam Kaki Diabetes melitus :
Pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispneu dan nyeri dada
Pasien yang mengalami depresi, khawatir, dan cemas.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 119)
Teknik Senam Kaki Diabetes Melitus
Persiapan alat dan lingkungan :
Kertas koran dua lembar
Kursi ( jika tindakan dilakukan dalam posisi duduk )
Lingkungan yang nyaman dan jaga privasi
Persiapan klien : Lakukan kontrak topik, waktu, tempat, dan tujuan dilaksanakan senam kaki kepada klien.
Prosedur
Perawat mencuci tangan.
Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan klien duduk tegak tidak boleh bersandar dengan kaki menyentuh lantai.
Dengan meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua kaki diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.
Dengan meletakkan tumit salah satu kakii di lantai, angkat telapak kaki ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Jari-jari kaki diletakkan di lantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakkan jari-jari ke depan turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke-8 , namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.
Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakkan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara bergantian.
l. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuklah koran tersebut menjadi seperti bola dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
Lalu sobek koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian koran.
Sebagian koran disobek menjadi kecil dengan kedua kaki.
Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobekan koran pada bagian kertas yang utuh.
Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.
(Setyoadi & Kushariyadi. 2011. Hal: 120-123)
BAB III
PENUTUP
Senam kaki diabetes melitus adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien yang menderita diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki. Senam kaki dilakukan 3 kali dalam 1 minggu.
Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus
Memperbaiki sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil kaki, dan mencegah terjadimnya bentuk kaki
Meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha
Mengatasi keterbatasan pergerakan sendi
DAFTAR PUSTAKA
Atun. 2010. Diabetes Melitus. Bantul: Kreasi Wacana
Kushariyadi & Setyoadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika.
Nugroho.2009.Senam Lansia. Diunduh dari http://tutorialkuliah.com/2009/05/tentang-senam-lansia.html, diakses tanggal 24 April 2014.
Potter, P.A., dan A.G. Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: EGC
Regensteiner, J.G. 2009. Diabetes and Exercise. New York: Humana Press.