SEJARAH PERKEMBANGAN RUMAH ADAT LIMAS LIMAS PALEMBANG
Nama
:
Imam Agus Faisal
Nim
:
1410407
FAKULT FAKULTAS AS TEKNIK TEKNIK SIPIL SIPI L DAN PEREN!ANAAN INSTITUT TEKN"L"GI MEDAN #ITM$ T%A &01'(&01)
A% Asal*Usul Rumah Limas merupakan rumah tradisional khas Provinsi Sumatera Selatan.
Dari namanya, jelaslah bahwa rumah ini berbentuk limas. Bangunannya bertingkat-tingkat dengan filosofi budaya tersendiri untuk setiap tingkatnya. Tingkat-tingkat ini disebut masyarakat sebagai bengkilas. pabila nda bertamu ke salah satu !umah "imas di wilayah Sriwijaya ini, nda akan diterima di teras atau lantai dua saja. !umah "imas sangat luas dan sering kali digunakan sebagai tempat berlangsungnya hajatan atau a#ara adat. 1% K+,-isi • •
• • •
"uasnya mulai dari $%% hingga &%%% meter persegi. 'empunyai iklim tropis dengan angin lembab nisbih, ke#epatan angin berkisar antara (,) km*jam - $,+ km*jam. Suhu ota berkisar antara (),$ - )&, derajat #elsius. urah hujan pertahun berkisar antara (.%%% mm - ).%%% mm. elembaban udara berkisar antara + - /0 1 dengan rata - rata penyinaran matahari $+ 1.
•
Topografi tanah relatif datar dan rendah. 2anya sebagian ke#il wilayah kota yang tanahnya terletak pada tempat yang agak tinggi yaitu pada bagian utara kota. Sebagian besar tanah adalah daerah berawa sehingga pada saat musim hujan daerah tersebut
•
tergenang air. Pasang surut di Palembang berkisar antara )-+ meter. Dengan demikian maka rumah panggung se#ara fungsional memenuhi syarat mengatasi kondisi rawa dan sungai seperti di Palembang, yang sempat dijuluki 3enesia dari Timur karena ratusan anak sungai yang mengelilingi wilayah daratannya.
&% Ba.a, -a, T/,aga a. Bahan-Bahan •
Tiang rumah pada umumnya menggunakan kayu unglen yang tahan air.
•
!angka rumah yang terbuat dari kayu Seru. ayu ini #ukup langka. ayu ini sengaja tidak digunakan untuk bagian bawah !umah "imas, sebab kayu Seru dalam kebudayaannya dilarang untuk diinjak atau dilangkahi. •
"antai dan dinding menggunakan kayu 'erawan.
•
Belah Buluh. Belah Buluh adalah bambu yang dibelah dua. Bahan ini digunakan untuk membuat atap rumah.
•
4enteng. Selain Belah Buluh, 4enteng juga seringkali digunakan sebagai atap.
b. Tenaga
'embangun rumah bukan pekerjaan mudah, tetapi pekerjaan besar yang membutuhkan tenaga khusus untuk menanganinya. dapun tenaga untuk membangun rumah adalah sebagai berikut5 •
Tenaga peran#ang. Pengetahuan tentang arsitektur rumah "imas, biasanya diwariskan dari generasi tua ke generasi berikutnya. 2anya saja, biasanya, tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk meran#ang bangunan rumah "imas. 6leh karena itu, biasanya orang yang akan membangun rumah bertanya terlebih dahulu kepada para orang tua bagaimana ran#angan rumah yang #o#ok dan baik untuk mereka.
•
Tenaga ahli.
Setelah mendapatkan informasi dari tenaga peran#ang, orang yang hendak membangun rumah langsung menghubungi tenaga ahli. •
Tenaga umum. 7alaupun otoritas untuk mendirikan dan menyelesaikan bangunan rumah "imas ada pada tenaga ahli dan anak buahnya8 ada bagian-bagian tertentu yang harus melibatkan tenaga umum, misalnya dalam penggalian tanah dan pemasangan atap. Tenaga umum ini biasanya terdiri dari para tetangga dan kaum kerabat. ondisi
alam
Palembang
tersebut
berpengaruh
terhadap
bentuk
rumah
masyarakatnya. !umah agar dapat berperan se#ara maksimal untuk tempat berlindung, maka dalam pembangunannya harus memperhatikan kondisi lingkungannya seperti topografi tanah dan iklim. e#ermatan dalam memba#a kondisi alam ditunjukkan oleh masyarakat Palembang ketika membangun rumahnya. Salah satu bentuk rumah tinggal di Palembang adalah rumah "imas. Disebut rumah "imas karena atapnya 9 kap: berbentuk "imas. !umah jenis ini juga sering disebut dengan rumah Bari. Bari dalam bahasa Palembang berarti lama atau kuno.
% a23u -a, P/mili.a, T/ma3
gar rumah dapat memberikan rasa nyaman kepada penghuninya, maka hal lain yang harus dipertimbangkan, selain bahan-bahan dan tenaga pembuatnya, adalah waktu dan tempat pendiriannya. 'asyarakat Palembang menyakini bahwa waktu yang terbaik untuk membangun rumah tempat tinggal adalah hari senin. 2ari Senin dianggap sebagai hari yang paling baik karena pada hari tersebut !asulullah 'uhammad dilahirkan. Sedangkan tempat yang paling baik untuk mendirikan rumah adalah berada di sekitar sungai. Tujuannya adalah agar bagian belakang rumah dapat berbatasan langsung dengan sungai. Di samping itu, rumah "imas selalu diusahakan agar menghadap ke arah timur. Se#ara garis besar rumah "imas terdiri dari tiga bagian, yaitu &
(
Bagian depan Pada bagian depan terdapat dua tangga yang dipasang pada sisi kanan dan kiri dengan anak tangga berjumlah ganjil. Bagian tengah
Pada bagian tengah berupa pelataran yang luas. !uangan ini menjadi pusat kegiatan berkumpul jika ada perhelatan. !uang tamu sekaligus menjadi ;ruang pamer< untuk menunjukkan kemakmuran pemilik rumah. Bagian dinding ruangan dihiasi dengan ukiran bermotif flora yang di#at dengan warna keemasan. Tidak jarang, pemiliknya menggunakan timah dan emas di bagian ukiran dan lampu- lampu gantung sebagai )
aksesori. Bagian belakang Pada bagian belakang terdapat ruangan yang digunakan sebagai dapur. Pengetahuan tentang arsitektur rumah "imas ditransmisikan se#ara turun temurun dari
generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. 6leh karena itu, bentuk dan komposisi dari bangunan tersebut #enderung sama. =amun demikian, kondisi lingkungan yang berubah, kebutuhan manusia yang semakin kompleks, dan, khususnya, perubahan pola pikir manusia pada akhirnya menyebabkan arsitektur rumah "imas banyak mengalami perubahan. Disamping itu, sulitnya bahan baku kayu karena jumlah hutan semakin sedikit menyebabkan harga kayu menjadi sangat mahal dan kebutuhan terhadap ruang yang semakin banyak karena semakin banyaknya jumlah manusia mengharuskan adanya reinterpretasi terhadap arsitektur rumah "imas.
4% Ta.aa, P/m5a,gu,a, Ruma. Limas a. Persiapan
&. 'usyawarah &
Suami-istri terlebih dahulu bermusyawarah tentang keinginan mereka membangun
(
rumah. pabila antara suami dan istri telah men#apai kata sepakat, mereka mengadakan upa#ara mendirikan rumah. >ntuk mengadakan upa#ara ini, tuan rumah biasanya menyembelih hewan baik yang berkaki dua seperti ayam ataupun berkaki empat
)
seperti kambing. >pa#ara ini biasanya diadakan pada malam Jum‘at . Setelah pelaksanaan upa#ara siap, mereka mengundang para keluarga dekat dan
$
tetangga sekitar 9 jiron: Setelah semua undangan hadir 9atau sudah dianggap #ukup:, upa#ara dimulai dengan
penyampaian tujuan upa#ara dan dilanjutkan dengan pemba#aan doa-doa. + Setelah upa#ara selesai, dilanjutkan musyawarah berkaitan dengan ren#ana pendirian rumah, diantaranya tentang tempat, waktu pendirian, pengadaan bahan dan penentuan
tukangnya. Selain itu, forum musyawarah ini juga berguna untuk men#ari solusi jika ?
orang yang hendak mendirikan rumah mengalami kesulitan. Setelah itu a#ara dilanjutkan dengan makan bersama.
(. Pengadaan Bahan &
Setelah mendapatkan masukan dari para keluarga, walaupun terkadang orang yang punya hajat telah mempersipakan bahan-bahan yang diperlukan sebelum mengadakan musyawarah, mereka mulai mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan, misalnya
(
kayu, dengan #ara memesan kepada pedagang kayu ataupun men#ari sendiri ke hutan. @ika bahan rumah harus dipesan kepada pedagang kayu, maka kayu yang hendak dipesan disesuaikan dengan kegunaanya 9kebutuhannya:. 'isalnya untuk #agak atau
)
tiang dipesan sesuai dengan ketinggian rumah yang akan didirikan. Setelah terkumpul, bahan-bahan tersebut direndam dalam air yang mengalir sekitar tiga sampai enam bulan, bahkan ada yang hampir satu tahun. husus bahan-bahan untuk membuat galar , dinding dan rangka jendela dan pintu dikumpulkan dalam tempat yang terlindung, bangsal . Tujuannya adalah agar bahan-bahan tersebut dalam kondisi kering saat digunakan. Setelah itu mempersiapkan atap rumah. >ntuk atap digunakan belah buluh, bambu yang dibelah dua.
b. Tahap Pembangunan
Setelah semua bahan terkumpul, maka, sesuai dengan hari yang telah ditentukan, proses pembuatan rumah dapat segera dimulai. Tahap-tahap pembangunan rumah "imas dapat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu5 pembangunan bagian bawah, bagian tengah, dan bagian atas. &. Bagian bawah &
Sebelum pembangunan rumah dilangsungkan, terlebih dahulu diadakan upa#ara pendirian cagak . >pa#ara ini ditandai dengan penyembelihan hewan berkaki empat,
(
seperti kambing dan sapi. Setelah mengadakan upa#ara, dilanjutkan dengan penggalian tanah untuk mendirikan
)
tiang. Sebelum tiang dipan#angkan, tiang tersebut diberi puting, tempat memasukkan tapakan ke dalam tanah. Tiang yang pertama kali dipan#angkan adalah tiang tengah,
$
kemudian diikuti dengan tiang-tiang lainnya Setelah semua tiang didirikan, kemudian mengerjakan siping, memahat tiang atau
+
membuat lobang untuk memasukkan kitau. Setelah seping selesai dibuat, kitau diangkat dan dimasukkan ke lobang seping .
?
@ika kitau sudah terpasang dengan sempurna, maka lubang tanah tempat pendirian
#agak ditimbun dengan tanah. emudian dilanjutkan dengan pemasangan belandar yaitu pemasangan balok kayu yang dipasang melintang di atas kitau dengan jarak antar belandar sekitar $% #m sampai ?% #m. elah di antara belandar tersebut, nantinya, dipasang galar .
(. Bagian tengah Setelah bagian bawah selesai dibuat, maka dilanjutkan dengan pembangunan bagian tengah rumah "imas. Biasanya, ketika pengerjaan bagian bawah rumah "imas dikerjakan, bahan-bahan untuk rumah "imas bagian tengah juga dipersipakan, mulai dari papan untuk lantai, dinding, daun pintu, jendela dan kebutuhan lainnya. Pengerjaan bagian tengah merupakan pekerjaan inti pembangunan rumah "imas. Pemasangan dinding didahulukan, baru kemudian pemasangan galar , papan untuk dinding, langit-langit dan lantai setelah disugu atau diketam agar permukaannya halus. Se#ara sederhana, proses pembangunan rumah "imas bagian tengah adalah sebagai berikut5 &
Pemasangan sako, yaitu tempat melekatkan dinding. Sako-sako tersebut biasanya dipasang pada sudut-sudut bangunan dan batas undakan 9kekijing :. Sako yang dipasang pada sisi rumah dihubungkan dengan sento-sento. Pada sento-sento inilah
(
nantinya dinding rumah dipasang. emudian dilanjutkan dengan pemasangan sako di atas undakan 9kekijing : bagian dalam. eberadaan sako tersebut bukan untuk melekatkan dinding, tetapi sebagai bahan penyangga alang atas. Biasanya sako yang ada di dalam rumah dibuat seindah
)
mungkin, diberi hiasan. Dilanjutkan pemasangan jenang untuk tempat pintu kamar dan dapur, dan juga bisa dimulai pemasangan rangka jendela. Di atas jenang biasanya diberi ram, sebagai
$
ventilasi udara. Setelah proses persiapan bagian dalam selesai, barulah bagian-bagian penunjang seperti lantai, dinding, pintu, jendela dan lain sebagainya dipasang. arena sebagian besar kayu yang digunakan baru saja direndam dan kemungkinan besar belum benar benar kering, ke#uali bahan-bahan untuk pintu dan jendela yang sejak awal telah dikeringkan, pemasangan bagian-bagian tersebut tidak langsung se#ara sempurna, artinya dipasang dengan masih mempertimbangkan jika bagian tersebut ukurannya berubah karena mengalami penyusutan.
). Bagian atas
dakalanya pengerjaan bagian atas rumas "imas dikerjakan lebih dulu dari rumah "imas bagian tengah. 2al tersebut dimaksudkan agar bahan-bahan pada bagian tengah, seperti dinding dan lantai, terlindung dari hujan dan panas. Pekerjaan bagian atas rumah "imas terdiri dari pemasangan alang panjang, pengerap atau alang pelintang , kuda-kuda alang sunan atau tunjuk langit, kasau, tumbukan kasau, reng dan pemasangan atap.
dapun proses pengerjaannya adalah sebagai berikut5 &
'embuat lubang pada alang panjang untuk memasukkan putting-putting baik yang ada sako ataupun pada jenang .
(
Setelah itu, dilanjutkan pemasangan pengerap atau alang pelintang di atas alang panjang .
)
Dilanjutkan dengan pemasangan kuda-kuda.
$
emudian dilanjutkan dengan pemasangan tunjuk langit . Pada tunjuk langit ini biasanya digantungkan beberapa benda seperti5 kendi dari tanah liat, setandan pisang emas, beberapa butir kelapa, sebatang tebu, beberapa keping opak-ketan 9sejenis lempeng atau kempelang :, dan selembar kain panjang sebagai umbul-umbul.
+
Bagian tengah rangka kap dipasang balok 9rambatan tikus: agar kap tersebut lebih kuat.
?
Dilanjutkan pemasangan kasau di atas rambatan tikus dan alang panjang. @umlah kasau yang dipasang disesuaikan dengan hitungan5 kasau A langkau A penurun A bangkai dan kembali lagi pada hitungan kasau. @umlah paling baik adalah ketika hitungan berhenti pada kata kasau.
Setelah s emua kasau terpasang, maka ujung-ujungnya dipotong rata lalu ditutup dengan sekeping papan yang disebut tumbukan kasau.
/
emudian pemasangan reng-reng di atas kasau. Reng-reng tersebut berfungsi sebagai penahan dan tempat memasang atap.
0
Setelah semua reng-reng terpasang, dimulailah pemasangan atapnya. tap rumah "imas biasanya menggunakan belah buluh walaupun ada juga yang menggunakan genteng. =amun sebelum memasang atap rumah, terlebih dahulu mengadakan upacara naik atap.
&% Setelah atap terpasang, dilanjutkan dengan pemasangan simbar pada ujung pertemuan atap dengan alang sunan dan sisi tegak bentuk "imas. && Setelah bagian atap selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah pembuatan langitlangit ruangan. &( Setelah langit-langit ruangan selesai dibuat, maka rumah sudah siap untuk ditempati. =amun sebelum ditempati, terlebih dahulu diadakan upa#ara Nunggu Rumah. Tujuan upa#ara ini adalah agar yang menempati rumah tersebut mendapat keselamatan dan kemurahan reeki. '% Bagia,*Bagia, Ruma. Limas
!umah "imas adalah rumah panggung yang atapnya berbentuk limas dan lantainya berundak atau tingkatan yang disertai dengan lima ruangan yang disebut dengan kekijing . "ima tingkatan 9kekijing: tersebut, yaitu5
Pada tingkat pertama yang disebut pagar tenggalung, ruangannya tidak memiliki dinding pembatas, terhampar seperti beranda saja. Suasana di tingkat pertama lebih santai dan biasa berfungsi sebagai tempat menerima tamu saat a#ara adat.
emudia kita beranjak ke ruang kedua. Jogan, begitu mereka menyebutnya, digunakan sebagai tempat berkumpul khusus untuk pria.
=aik lagi ke ruang ketiga yang diberi nama kekijing ketiga. Posisi lantai tentunya lebih tinggi dan diberi batas dengan menggunakan penyekat. !uangan ini biasanya untuk tempat menerima para undangan dalam suatu a#ara atau hajatan, terutama untuk handai taulan yang sudah separuh baya.
Beranjak ke kekijing keempat, sebutan untuk ruang keempat, yang memiliki posisi lebih tinggi lagi. Begitu juga dengan orang-orang yang dipersilakan untuk mengisi ruangan ini pun memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dan dihormati, seperti undangan yang lebih tua, dapunto dan datuk.
=ah, ruang kelima yang memiliki ukuran terluas disebut gegajah. Didalamnya terdapat ruang pangkeng, amben tetuo, dan danamben keluarga. mben adalah balai musyawarah. mben tetuo sendiri digunakan sebagai tempat tuan rumah menerima tamu kehormatan serta juga menjadi tempat pelaminan pengantin dalam a#ara perkawinan. Dibandingkan dengan ruang lainnya, gegajah adalah yang paling istimewa sebab memiliki kedudukan privasi yang sangat tinggi. Begitulah setiap ruang dan tingkatan !umah "imas yang memiliki karakteristiknya masing-masing. Bagian depan rumah "imas, pada sisi kanan dan kirinya, terdapat dua buah tangga yang
jumlah anak tangganya selalu berjumlah ganjil. Di sebelah tangga tersebut, terdapat sebuah tempayan atau gentong berisi air untuk men#u#i kaki. Tangga-tangga tersebut langsung menuju pintu masuk rumah. =amun jika di rumah tersebut terdapat jogan, sejenis beranda, maka tangga tidak langsung menuju pintu rumah tetapi langsung ke jogan. Jogan berfungsi sebagai penghubung dengan pintu rumah dan sebagai tempat istirahat pada siang dan malam hari. Di samping itu, jogan dipergunakan untuk menyimpan peralatan, tempat upa#ara untuk anak-anak, dan sebagai tempat untuk menyaksikan jika di dalam rumah terdapat kegiatan, khususnya a#ara kesenian.