BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAW KEPE RAWA ATAN KESEHATAN KESEHATAN JIWA DI DUNIA
I. Zaman Mesir Kuno Pada zaman ini, gangguan jiwa dianggap disebabkan karena adanya roh jahat yang bersarang diotak. Oleh karena itu, cara menyembuhkannya dengan membuat lubang pada tengkorak kepala untuk mengeluarkan roh jahat
yang
bersarang
diotak
tersebut.
Hal
ini
terbukti
dengan
ditemu ditemukan kannya nya lubang lubang dikepa dikepala la pada pada orang orang yang yang pernah pernah mengal mengalami ami gangguan jiwa. Selain itu, ditemukan pada tulisan Mesir Kuno tentang siapa saja yang pernah kena roh jahat dan sudah dilubangi kepalanya. ahun ahun!tah !tahun un beriku berikutny tnya, a, pasien pasien yang yang mengala mengalami mi ganggu gangguan an jiwa jiwa diobat diobatii dengan dengan dibakar dibakar,, dipuku dipukuli, li, atau atau dimasu dimasukka kkan n dalam dalam air dingin dingin dengan cara diajak jalan melewati sebuah jembatan lalu diceburkan dalam air dingin dingin dengan dengan maksud maksud agar agar terkej terkejut, ut, yakni yakni semacam semacam syok syok terapi terapi dengan harapan agar gangguannya menghilang. Hasil Hasil peng pengam amata atan n beri beriku kutn tnya ya dike diketa tahu huii terny ternyata ata oran orang g yang yang menderita skizo"renia tidak ada yang mengalami epilepsi #kejang atau hyperplasia$. Padahal penderita epilepsi setelah kejangnya hilang dapat pulih kembali. Oleh karenanya, pada orang skizo"renia dicoba buat hyper hyperplas plasia ia dengan dengan membua membuatt terapi terapi kejang kejang listrik listrik #elektr #elektro o con%ul con%ulsi% si%ee theraphy$. II.
Zaman man Yunani (H!o"ra#es$ Pada Pada zaman zaman ini, ini, ganggu gangguan an jiwa jiwa sudah sudah diangg dianggap ap suatu suatu penyaki penyakit. t.
&paya pengobatannya dilakukan oleh dokter dan orang yang berdoa untuk mengeluarkan roh jahat. Pada waktu itu, orang sakit jiwa yang miskin dikumpulkan dan dimasukkan dalam rumah sakit jiwa. 'adi, rumah sakit jiwa lebih banyak digunakan sebagai tempat penampungan orang gangguan jiwa yang miskin, sehingga keadaannya sangat kotor dan jorok.
Sementara orang kaya yang mengalami gangguan jiwa dirawat dirumah sendiri. Pada tahun ()*(, +orothea ine +ick melihat keadaan perawatan gangguan jiwa. -a tersentuh hatinya, sehingga berusaha memperbaiki pelayanan kesehatan jiwa. ersamaan dengan itu, Herophillus dan /rasitratus memikirkan apa yang ada dalam otak, sehingga ia mempelajari anatomi otak pada bintang. Khale kurang puas hanya mempelajari otak, sehingga
ia
berusaha
mempelajari
seluruh
system utuh
hewan
#0otosoedirjo, 122($. III.
Zaman %asa&ius 3asalius tidak yakin hanya dengan mempelajari anatomi hewan saja,
sehingga ia ingin mempelajari otak dan system tubuh manusia. 0amun, membelah kepala manusia untuk dipelajari merupakan hal yang mustahil, apalagi mempelajari system tubuh manusia. 4khirnya, ia berusaha mencuri mayat manusia untuk dipelajari. Sayangnya kegiatannya tersebut diketahui masyarakat, sehingga ia ditangkap, diadili, dan diancam hukuman mati #pancung$. 0amun, ia bisa membuktikan bahwa kegiatannya itu untuk kepentingan keilmuan, maka akhirnya ia dibebaskan. 3arsalius bahkan dapat penghargaan karena bisa menunjukan adanya perbedaan antara manusia dan binatang. Sejak saat itu dapat diterima bahwa gangguan jiwa adalah suatu penyakit. 0amun kenyataannya, pelayanan dirumah sakit jiwa tidak pernah berubah. Orang yang mengalami gangguan jiwa dirantai, karena petugasnya khawatir dengan keadaan pasien. I%.
Re'o&usi Pran"is I Philipe Pinel, seorang direktur 5S icetri Prancis, berusaha
meman"aatkan re%olusi perancis untuk membebaskan belenggu pada pasien jiwa. 5e%olusi Prancis ini dikenal dengan re%olusi humanism dengan semboyan utamanya 6iberty, /7uality, 8raternity9. -a meminta kepada walikota agar melepaskan belenggu untuk pasien gangguan jiwa. Pada awalnya, walikota menolak. 0amun, pinel menggunakan alasan re%olusi, yaitu 6jika tidak, kita harus siap diterkam binatang buas yang
berwajah manusia9. Perjuangan ini diteruskan oleh murid!murid pinel sampai 5e%olusi ke 1. %.
Re'o&usi Kesea#an Ji)a II +engan diterimanya gangguan jiwa sebagai suatu penyakit, maka
terjadilah perubahan orientasi pada argono biologis. Pada saat ini, :ubius menuntut agar gangguan jiwa masuk dalam bidang kedokteran. Oleh karena itu, gangguan jiwa dituntut mengikuti paradigma natural sciences, yaitu adalah taksonomi #penggolongan penyakit$ dan nosologi #ada tanda atau gejala penyakit$. 4khirnya, /mil ;raepelee mampu membuat penggolongan dari tanda!tanda gangguan jiwa. Sejak saat itu, kesehatan jiwa terus berkembang dengan berbagai tokoh dan spes"ikasinya masing! masing. %I.
Re'o&usi Kesea#an Ji)a III Pola perkembangan pada 5e%olusi Kesehatan 'iwa -- masih
berorientasi pada berbasis rumah sakit #hospital base$, maka pada perkembangan berikutnya dikembangkanlah basis komunitas #community base$
dengan
adanya
upaya
pusat
kesehatan
mental
komunitas
#community mental health centre$ yang dipelopori oleh '.8. Kennedy pada saat inilah disebut re%olusi kesehatan jiwa ---.
B. SEJARAH USAHA KESEHATAN JIWA DI IND*NESIA +iperkirakan bahwa 1!<= dari jumlah penduduk indonesia menderita gangguan jiwa berat. ila separuh dari mereka memerlukan perawatan dirumah sakit dan jika penduduk indonesia berjumlah (12 juta orang maka ini berarti bahwa (12 juta orang dengan gangguan jiwa berat memerlukan perawatan di rumah ssakit. Padahal yang tersedia searang hanya kira! kira (2.222 tempat tidur. +i -ndonesia sejak dulu sudah dikenal adanya gangguan jiwa, misalnya dalam cerita Mahabrata dan 5amayana dikenal adanya 6Srikandi /dan9, >?antot ?aca ?andrung9. agaimana para penderita gangguan jiwa diperlakukan pada zaman dahulu kala di -ndonesia tidak diketahui dengan jelas. ila beberapa tindakan terhadap penderita gangguan jiwa sekarang
dianggap sebagai warisan dari nenek moyang kita, maka kita dapat membayangkan sedikit bagaimanakah kiranya paling sedikit sebagaian dari jumlah penderita gangguan jiwa itu ditangani pada jaman dulu. 4dapun tindakan yang dimaksud adalah dipasung, dibiarkan berkeliaran di desa, sambil mencari makanan dan menjadi totonan masyarakat malahan ada kalanya diperlukan sebagai orang sakti, mbah wali atau medium #perantara antara roh dan manusia$. I. Zaman Ko&onia& Sebelum ada 5umah Sakit
'iwa di -ndonesia, para gangguan jiwa
ditampung di 5S sipil atau 5S militer di 'akarta, Semarang, Surabaya. @ang ditampung pada umumnya penderita gangguan jiwa berat. ernyata tempat 5S yang disediakan tidak cukup. ahun ()A1 pemerintah Hindia elanda mengadakan sensus terhadap penderita gangguan jiwa di Pulau 'awa dan Madura, hasilnya ada kira! kira A22 orang penderita gangguan jiwa di Pulau 'awa dan Madura, 122 orang lagi didaerah! daerah lain. Keadaan demikian untuk penguasa pada waktu itu sudah ada cukup alasan untuk membangun 5S jiwa. Maka pada tanggal ( 'uli ())1, dibangun 5umah Sakit 'iwa pertama dibogor, kemudian berturut! turut 5S' awang #1< 'uni (B21$, 5S' Magelang #(B1<$ dan 5S' Sabang #(B1C$. 5S' ini tergolong 5S besar dan menampung pederita gangguan jiwa menahun yang memerlukan perawatan lama. Pemerintah Hindia elanda mengenal * macam tempat perawatan penderita psikiatrik yaituD a. 5S 'iwa (kranzinnigengestichten) +i ogor, Magelang, awang, dan Sabang, 5S' terus penuh, sehingga terjadi penumpukan pasien di 5S sementara, tempat tahanan sementara kepolisian
dan
penjara!penjara.
Maka
dibangunlah
6aanexinrichtingen” pada 5S 'iwa yang sudah ada seperti di Semplak #ogor$ tahun (B<( dan Pasuruan #dekat awang$ tahun (B<1. b. 5S Sementara (Doorgangshuizen) empat penampungan sementara bagi pasien psikotik yang akut, dipulangkan setelah sembuh, yang perlu perawatan lebih lama dikirim
ke 5S 'iwa yang didirikan di 'akarta, Semarang, Surabaya, &jung Pandang, Palembag, ali, Padang, anjarmasin, Manado, dan Medan. c. 5umah Perawatan (Veerplegtehuiizen) er"ungsi sebagai 5S jiwa tetapi dikepalai seorang perawat berijazah dibawah pengawasan dokter umum. d. Koloni empat penampungan pasien psikiatrik yang sudah tenang pasien dapat berkerja dalam bidang pertanian serta tinggal di rumah penduduk, tuan rumah diberi uang kos, dan masih berada dibawah pengawasan. 5umah!rumah semacam ini dibangun jauh dari kota dan masyarakat umum. Perawatan bersi"at isolasi dan penjagaan (custodial care). eori dasar #yang sekarang tidak dianut lagi$D ($ Pasien harus keluar dari rumah dan lingkungan yang menyebabkan ia sakit, oleh sebab itu harus dirawat disuatu tempat yang tenang, sehingga terbiasa dengan suasana rumah sakit. 1$ Menghindari stigma #cap yang tidak baik$. - +ewasa ini pemerintah hanya memiliki satu jenis rumah sakit jiwa
yaitu 5S' pemerintah,
untuk menyederhanakan dan
memperkuat struktur organisasi serta sekaligus menghapus
-
kecenderungan pada diskriminasi pelayanan. erdapat pula kecenderungan membangun rumah sakit yang tidak besar lagi tetapi berkapasitas 1E2!<22 tempat tidur, karena lebih e"ekti" dan e"isien. 5S juga sebaiknya tidak terpencil tetapi berada ditengah!tengah masyarakat agar kegiatan dan hubungan lebih
-
dijamin. ;ara pengobatan yang dahulu sering dipakai 5S' adalah isolasi dan penjagaan (custodial care) sejak (B(2 telah dicoba untuk meninggalkan penjagaan yang terlalu ketat terhadap pasien dengan memberikan kebebasan yang lebih besar (no restrin).
-
Kemudian pada tahun (B<2 di coba terapi kerja. Semua 5S' dan "asilitasnya dibiayai oleh pemerintah Hindia elanda,
yang
akhirnya
membentuk
Dienstvan
het
krankzinnigenwezen untuk mengurus hal ini. +ari pihak swasta atas prakarsa %an Wu&&++en Pae didirikan koloni di enteng
4gung yang mendapat subsidi dari pemerintah. Fitte Kruis Kolonie suatu usaha swasta untuk menampung pengemis didaerah 'awa engah tetapi juga bersedia menerima orang bekas pasien gangguan jiwa yang sudah tenang, dirawat cuma! cuma. II. Zaman Se#e&a Kemer,e-aan Membawa babak baru bagi perkembangan usaha kesehatan jiwa,
Oktober (B*C Pemerintah 5- membentuk jawatan &rusan Penyakit 'iwa, karena masih terjadi re%olusi "isik maka belum dapat bekerja dengan baik. Pada tahun (BE2 pemerintahan 5- menugaskan untuk melaksanakan hal! hal yang dianggap penting bagi penyelenggaraan dan pembinaan kesehatan jiwa di -ndonesia. 'awatan ini bernaung dibawah +epartemen KesehatanG tahun (BE) diubah menjadi &rusan Penyakit
'iwaG (BA2
menjadi agian Kesehatan 'iwaG pada tahun (BAA menjadi +irektorat Kesehatan 'iwa yang sampai sekarang dipimpin oleh +irektur Kesehatan 'iwa atau Kepala +irektorat Kesehatan 'iwa. +irektorat Kesehatan 'iwa menyempurnakan struktur organisasinya menjadi +inas, yang diubah menjadi Subdirektorat Peningkatan #promosi$, Subdirektorat pelayanan dan pemulihan, Subdirektorat 5ehabilitasi serta Subdirektorat pengembanga Program. +engan ditetapkannya && Kesehatan 'iwa 0o. < ahun (BAA oleh pemerintah, maka lebih terbuka untuk menghimpun semua potensi guna secara bertahap melaksanakan modernisasi semua sistem rumah sakit serta "asilitas kesehatan jiwa di -ndonesia. +irektorat Kesehatan 'iwa mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah dan dengan "akultas kedokteran, badan kedokteran, badan internasional, seminar nasional dan regional asia serta rapat kerja nasional serta daerah. 4danya pembinaan sistem pelaporan, tersusunnya PP+?' - tahun (BC< dan diterbitkan tahun (BCE serta integrasi dalam pelayanan kesehatan dipuskesmas. Pihak swastapun lebih memikirkan masalah kesehatan jiwa, terutama dikota!kota besar. +i 'akarta, kemudian di 'ogjakarta dan Surabaya serta beberapa kota lainnya didirikan sanatorium kesehatan jiwa.
5S& Pemerintah dan 5S 45- menyediakan tempat tidur untuk pasien gangguan jiwa dan mendirikan bagian pskiatri, demikian pula 5S Swasta seperti 5S St. ;arolus di 'akata 5S ?unung Maria #minahasa$. +i 'akarta dan Surabaya telah didirikan pusat kesehatan jiwa masyarakat. Metode pengobatan penderita gangguan jiwa telah
banyak
mengalami kemajuan dari jaman ke jaman. /%olusi ini merupakan cerminan dari perubahan dasar!dasar "iloso"i dan teori tentang pengobatan. ! 4wal Sejarah ?angguan 'iwa masih dianggap sebagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan berkaitan dengan dosa atau kejahatan, sehingga terkadang pengobatan yang dilakukan bersi"at brutal dan tidak !
manusiawi #Maramis, (BB2$. 4bad Pertengahan Orang yang mengalami gangguan 'iwa biasanya dipenjaradikurung oleh keluarganya. ahkan mereka dibuang dan dibiarkan hidup dijalanan dengan mengemis. 0amun setelah ada beberapa kelompok agama yang memberikan sumbangan, para penderita mulai disalurkan kerumah sakit!
!
rumah sakit #S#uar#suneen , (BB)$. 4bad ke (E!(C Kondisinya masih memprihatikan penderita laki!laki dan perempuan disatukan. Mereka mendapat pakaian dan makanan yang tidak layak, bahkan sering dirantai, dikurung, dan dijauhkan dari sinar matahari
!
#onno&&, (BA)G dikutip oleh An#ai *#on/, (BB*$. 4bad ke () erjadi re%olusi Perancis dan 4merika yang memberikan inspirasi pada
!
masyarakat luas akan kebebasan serta perlakuan yang adil untuk semua. 4bad ke (B +idirikan 5umah Sakit 'iwa pertama, Mcean 4sylum di Massachusetts yang memberikan pengobatan secara manusiawi pada penderita
!
?angguan 'iwa # S#uar#sueen , (BB)$. 4bad ke 12 +isebut /ra psikiatri, karena para medis mulai menggali basis ?angguan 'iwa secara ilmu dan klinik, sepertiD A,o&!meer #()AA!(BE2$ dengan teori psikobiologiG &i++or,0eers #()CA!(B*<$ yang menulis artikel mengenai intensi"G Emi&& Kra!e&in #()EA!(B1A$ dengan klsi"ikasi
?angguan 'iwanyaG Eu/ene B&eu&er #()EC!(B
menunjukkan bahwa tindakan pre"enti" sangat penting. ;hildhood maltreatment #Phycal abuse, seIual abuse, eIpousure abuse$ yang didapat seseorang ketika kecil ternyata memberi pengaruh dan
!
menyebabkan kerentanan mengalami ?angguan 'iwa. Perempuan yang mengalami depresi ketika usianya () sampai 1( tahun mempunyai kecenderungan menderita obesitas dibandingkan dengan yang tidak mengalaminya. 0amun secara umum, mereka baik laki!laki maupun perempuan yang mengalami depresi ketika usianya ((!(E tahun, maka ia mempunyai kecenderungan untuk mengalami obesitas lebih tinggi di masa adult!nya #4rchi%es o" pendiatrics and 4dolescent
!
Medicine, 3olume (EC, 4ugust 122<$. erapi "armakologi dan psikoterapi yang diberikan secara bersamaan pada wanita berpenghasilan rendah #low income$ penderita depresi, ternyata dapat menurunkan tingkat depresi. +ilaporkan bahwa mereka yang hanya mendapat terapi "armakologi saja, menunjukkan penurunan tingkat depresi dan juga peningkatan akti%itas kerja rumah ataupun pekerjaannya. Sedangkan mereka yang hanya mendapat psikoterapi saja, juga mengalami penurunan tingkat depresi tetapi tidak mengalami peningkatan dalam akti%itas rumah atau pekerjaaanya #'ournal o" the 4merican Medical 4ssociation, 3olume 1B2, 'uly 122<$.
!
Seorang anak dengan orang tua yang mengalami gangguan jiwa, maka ia mempunyai kecenderungan untuk mengalami gangguan jiwa pula pada masa adolescent!nya #Pediatrics, 3olume ((1, 4ugust 122<$.
. UPAYA KESEHATAN JIWA DI IND*NESIA agaimana para penderita gangguan jiwa diperlakukan pada jaman dahulu di -ndonesia, tidak diketahui secara pasti. 0amun, pada masa jaman kolonial elanda, para penderita ganguan jiwa ditampung di rumah sakit! rumah sakit sipil atau militer. Semakin banyak jumlah penderita gangguan jiwa, mendorong pemerintah pada saat itu untuk mendirikan 5umah Sakit 'iwa pertama di ogor pada tanggal ( 'uli ())1 #sekarang 5S' Marzoeki Mahdi$. Selanjutnya di awang #1< 'uni (B21$, 5S' Magelang #(B1<$, 5S' Sabang #(B1C$. 0amun sangat disayangkan, setelah 'epang menduduki -ndonesia perkembangan kesehatan jiwa sempat mengalami kemunduran, bahkan 5S' yang berada di Sabang hancur. Selama tahun (B*2 sampai dengan (BB2 terjadi berbagai gerakan perubahan kesehatan mental, diantaranyaD 2. ahun (B*AD peluncuran &ndang!&ndang Kesehatan MentalG Perubahan yang terjadiD erbentuknya "armasi institut nasional kesehatan mental yang mendukung
penelitian
tentang
inter%ensi, diagnosa
psikiatri,
dan
pencegahan serta pengobatan gangguan jiwa. 3. ahun (BA(D Komisi Presiden kesehatan dan gangguan jiwa. Perubahan yang terjadiD +ukungan legislati" untuk pendidikan bagi tenaga pro"esi kesehatan jiwa termasuk perawat, pekerja sosial, psikiatri, dah psikolog. 4. ahun (BA
-
-denti"ikasi penelitian!penelitian diagnostik yang ino%ati" khususnya
untuk skizoprenia dan gangguan mood. 7. ahun (BB2!awal abad ke!12D terjadinya perubahan pada ekonomi dan sosial re"ormasi pelayanan kesehatan. Perubahan yang terjadiD Meningkatnya jumlah tunawisma. Kurangnya dukungan dana legislati" untuk pencegahan primer,
-
-
-
-
-
-
sekunder dan tersier. /pidemik global 4-+S. Perlunya pemberian pelayanan kesehatan yang sistematis. erkembangnya resiko tinggi gangguan jiwa pada wanita hamil. Kekerasan pada wanita anak!anak, orang tua, dan pengguna obat!obat terlarang.
BAB III PENUTUP
A. Kesim!u&an Keperawatan jiwa di dunia dimulai pada zaman mesir kuno, dimana gangguan
jiwa dianggap disebabkan karena adanya roh jahat yang bersarang diotak. ;ara menyembuhkannya dengan membuat lubang pada tengkorak kepala untuk mengeluarkan roh jahat yang bersarang diotak tersebut. Sedangkan pada zaman @unani #Hypocrates$ gangguan jiwa sudah dianggap suatu penyakit. 0amun, pengobatannya masih dilakukan oleh orang yang berdoa untuk mengeluarkan roh jahat, tetapi juga sudah dibantu oleh dokter. B. Saran +engan adanya makalah ini penyusun berharap agar pembaca khususnya
tenaga kesehatan lebih memahami Sejarah Keperawatan 'iwa baik di dunia maupun di -ndonesia sendiri. Selain itu diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu teman!teman sejawat dalam mengenal dan memahami keperawatan jiwa secara menyeluruh.