KEPRIBADIAN DAN KARIER “KONSEP SEHAT, BAHAGIA DAN SUKSES”
Di Susun Oleh :
1. Desi Indah Wahyuni
(14.401.15.023)
2. Desy Erlyanti Putri
(14.401.15.024)
3. Ferdi Idrus Imam S
(14.401.15.037)
AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA PRODI DIII KEPERAWATAN KRIKILAN-GLENMORE- BANYUWANGI 2017
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SEHAT, BAHAGIA DAN SUKSES” Makalah ini kami susun dengan maksud memberikan pengetahuan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing kami yaitu ibu Firdawsyi Nuzula. S.Kep.,Ns., M.Kes.dan Ibu Rizky Yulia S.Kep., Ns., M.Kes yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat memberikan pengaruh yang baik untuk pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................... 1 Kata pengantar ............................................................................................... 2 Daftar isi.......................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ...................................................................................... 4 B. Rumusan masalah................................................................................. 4 C. Tujuan penulisan .................................................................................. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Sehat ....................................................................................... B. Definisi Bahagia ................................................................................... C. Definisi Sukses ..................................................................................... D. Kriteria Sehat ....................................................................................... E. Kriteria Bahagia ................................................................................... F. Kriteria Sukses ..................................................................................... G. Cara Mencapai Kondisi Sehat, Bahagia, Sukses .................................. H. Penerapan Konsep Dalam Keperawatan ............................................. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 9 B. Saran ..................................................................................................... 9 Daftar isi ........................................................................................................... 10
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari gangguan tetapi lebih kepada perasan sehat, sejahtera dan bahagia ( well being ), ada keserasian antara pikiran, perasaan, perilaku, dapat merasakan kebahagiaan dalam sebagian besar kehidupannya serta mampu mengatasi tantangan hidup sehari-hari Kesuksesan adalah suatu hasil yang sangat diinginkan oleh setiap orang dalam mencapai suatu tujuan atau cita-cita atau juga visi. Kesuksesan bisa kita raih dengan mudah apabila kita dapat mencapai kesuksesan tersebut tidak cepat putus asa jika selama perjalanan untuk menuju kesuksesan terdapat rintangan-rintangan yang mungkin harus kita hadapi. Oleh karena itu sebelum melangkah lebih jauh kita harus mempersiapkan terlebih dahulu langkah-langkah persiapan untuk mencapai kesuksesan tersebut. Banyak sekali cara untuk mencapai kesuksesan yaitu salah satunya dengan motovasi yang kuat dari diri sendiri maupun dari luar diri kita dan juga tidak menyerah jika mendapat kegagalan dalam perjalanan menuju kesuksesan. B. Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Sehat ? 2. Apa Definisi Bahagia ? 3. Apa Definisi Sukses ? 4. Bagaimana Kriteria Sehat ? 5. Bagaimana Kriteria Bahagia ? 6. Bagaimana Kriteria Sukses ? 7. Bagaimana Cara Mencapai Kondisi Sehat, Bahagia, Sukses ? 8. Bagaimana Penerapan Konsep Dalam Keperawatan ?
4
C. Tujuan penulisan 1. Untuk Mengetahui Definisi Sehat 2. Untuk Mengetahui Definisi Bahagia 3. Untuk Mengetahui Definisi Sukses 4. Untuk Mengetahui Kriteria Sehat 5. Untuk Mengetahui Kriteria Bahagia 6. Untuk Mengetahui Kriteria Sukses 7. Untuk Mengetahui Cara Mencapai Kondisi Sehat, Bahagia, Sukses 8. Untuk Mengetahui Penerapan Konsep Dalam Keperawatan
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Sehat Definisi sehat dari berbagai sudut pandang, diantaranya adalah: 1. Pengertian Sehat menurut WHO (World Health Organizations) Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk ‘positif health’, yaitu: a. Sehat Jasmani b. Sehat Mental c. Sehat Spiritual d. Kesejahteraan sosial 2. Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992 Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya seseorang di katakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat. 3. Pengertian sehat menurut MUI MUI dalam MUNAS Ulama 1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, di pelihara, di kembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya. 4. Pengertian sehat menurut Paune 1983
6
Menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumbersumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan perawatan diri ( self care actions). Sumber perawatan diri (Self care Resouces)
mencakup
pengetahuan,
keterampilan
dan
sikap.
Sedangkan Self care Actions merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual. 5. Konsep Sehat (Travis and Ryan, 1998)\ a.
Sehat merupakan pilihan, suatu pilihan dalam menentukan kesehatan.
b.
Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian potensial tertinggi untuk sehat.
c.
Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadaran yang tidak pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap momen, ”here and now.”
d.
Sehat efisien dalam mengolah energi, energi yang diperoleh dari lingkungan, ditransfer melalui manusia, dan disalurkan untuk mempengaruhi lingkungan sekitar.
e.
Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusialakukan,
pikirkan,
rasakan
dan
percaya
akan
mempengaruhi status kesehatan. f.
Sehat adalah penerimaan terhadap diri. (Hanurawan, 2010)
B. Definisi Bahagia Menurut Aristoteles (dalam Adler, 2003) menyatakan bahwa happiness atau kebahagiaan berasal dari kata “happy” atau bahagia yang berarti feeling good, having fun, having a good time, atau sesuatu yang membuat pengalaman yang menyenangkan. Sedangkan orang yang bahagia menurut Aristoteles (dalam Rusydi, 2007) adalah orang yang mempunyai good birth, good health, good look, good luck, good reputation, good friends, good money and goodness.
7
Arti kata “bahagia” berbeda dengan kata “senang.” Secara filsafat kata “bahagia” dapat diartikan dengan kenyamanan dan kenikmatan spiritual dengan sempurna dan rasa kepuasan, serta tidak adanya cacat dalam pikiran sehingga merasa tenang serta damai. Kebahagiaan bersifat abstrak dan tidak dapat disentuh atau diraba. Kebahagiaan erat berhubungan dengan kejiwaan dari yang bersangkutan (Dalam Kosasih, 2002). Kebahagiaan merupakan sebongkahan perasaan yang dapat dirasakan berupa perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian (Rusydi, 2007). Sedangkan happiness atau kebahagiaan menurut Biswas, Diener & Dean (2007) merupakan kualitas dari keseluruhan hidup manusia – apa yang membuat kehidupan menjadi baik secara keseluruhan seperti kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang tinggi ataupun pendapatan yang lebih tinggi. Furnham (2008) juga menyatakan bahwa kebahagiaan merupakan bagian dari kesejahteraan, contentment, to do your life satisfaction or equally the absence of psychology distress. Ditambahkan pula bahwa konsep kebahagiaan adalah merupakan sinonim dari kepuasan hidup atau satisfaction with life (Veenhoven, 2000). Diener (2007) juga menyatakan bahwa satisfaction with life merupakan bentuk nyata dari happiness atau kebahagiaan dimana kebahagiaan tersebut merupakan sesuatu yang lebih dari suatu pencapaian tujuan dikarenakan pada kenyataannya kebahagiaan selalu dihubungkan dengan kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang lebih tinggi serta tempat kerja yang lebih baik. Sumner (dalam Veenhoven, 2006) menggambarkan kebahagiaan sebagai “memiliki sejenis sikap positif terhadap kehidupan, dimana sepenuhnya merupakan bentuk dari kepemilikan komponen kognitif dan afektif. Aspek kognitif dari kebahagiaan terdiri dari suatu evaluasi positif terhadap kehidupan, yang diukur baik melalui standard atau harapan, dari segi afektif kebahagiaan terdiri dari apa yang kita sebut secara umum sebagai suatu rasa kesejahteraan (sense of well being),
8
menemukan kekayaan hidup atau menguntungkan atau perasaan puas atau dipenuhi oleh hal-hal tersebut.”
C. Definisi Sukses Menurut Brian Tracy sukses di artikan sebagai berikut. “Success is the ability to live your life the way you want to live it, doing what you most enjoy, surrounded by people who you admire and respect.”- Brian Tracy, Million Dollar Habits. Artinya : Sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup Anda sesuai dengan keinginan Anda, melakukan apa yang yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-orang Anda senangi dan hormati. Kalau menurut Zig Ziglar pengertian sukses adalah “mendapatkan banyak hal yang bisa dibeli oleh uang – dan semua hal yang tak bisa dibeli oleh uang. Anda bisa membeli kasur, tapi Anda tak bisa membeli tidur yang nyenyak.”
D. Kriteria Sehat Menurut WHO[Organisasi PBB yang membidangi kesehatan] ada 3 aspek yang menjadi tolak ukur sehat. a. Jasmani. Jasmani yang sehat itu misalkan meliputi kulit yang bersih,mata yang bersinar,rambut yang rapi,badan yang berotot,nafas yang tidak berbau,tidur bisa nyenyak dan semua fungsi tubuh bisa berjalan dengan normal b. Mental. Mental yang sehat itu misalkan meliputi rasa bersyukur dengan apa yang
sudah
dimiliki,gembira,santai,tidak
mudah
takut,bisa
mengontrol diri,dapat menerima masukkan,bisa bergaul dengan baik ,memiliki toleransi dan pengertian,tidak mudah cemburu,tidak mudah benci,serta dapat menyelesaikan masalah dengan cara bijaksana.
9
c. Sosial. Sedangkan sehat sosial itu misalkan meliputi seluruh suasana kehidupan berupa rasa damai, sejahtera, aman, cukup sandang, pangan dan papan.
E. Kriteria Bahagia Menurut Seligman dkk, ada lima aspek utama yang dapat menjadi sumber kebahagiaan sejati, yaitu a. Menjalin hubungan positif dengan orang lain Hubungan yang positif bukan sekedar memiliki teman, pasangan, ataupun anak. Status perkawinan dan kepemilikan anak tidak dapat menjamin kebahagiaan seseorang. b. Keterlibatan penuh Bagaimana seseorang melibatkan diri sepenuhnya dalam pekerjaan yang ditekuni. Keterlibatan penuh bukan hanya pada karir, tetapi juga dalam aktivitas lain seperti hobi dan aktivitas bersama keluarga. Keterlibatan penuh membutuhkan partisipasi aktif dari orang yang bersangkutan. Dengan melibatkan diri secara penuh, bukan hanya fisik yang beraktivitas, tetapi hati dan pikiran juga turut serta. c. Temukan makna dalam keseharian Dalam keterlibatan penuh dan hubungan positif dengan orang lain tersirat satu cara lain untuk dapat bahagia, yakni temukan makna dalam apapun yang dilakukan. d. Optimis, namun tetap realistis Orang yang optimis ditemukan lebih berbahagia. Mereka tidak mudah cemas karena menjalani hidup dengan penuh harapan. e. Menjadi pribadi yang resilien Orang yang berbahagia bukan berarti tidak pernah mengalami penderitaan. Karena kebahagiaan tidak bergantung pada seberapa banyak peristiwa menyenangkan yang dialami. Melainkan sejauh mana seseorang memiliki resiliensi, yakni kemampuan untuk bangkit dari peristiwa yang terpahit sekalipun
10
F. Kriteria Sukses 1. Punya tujuan hidup Tujuan hidup adalah sebuah hal yang ingin dilakukan di masa mendatang. Ketika Anda bertanya apa tujuan hidupnya, ia akan menjelaskan secara rinci kepada Anda rencana jangka pendek dan menengahnya, apa yang ingin ia lakukan setahun mendatang, lima tahun, dan seterusnya 2. Mandiri Ia tidak bergantung pada orang lain dan mengandalkan kemampuan sendiri dalam hal apa pun. Misalnya, sejak awal mula bekerja, ia menanggung sendiri biaya hidupnya tanpa bantuan orangtuanya. Pria seperti ini menunjukkan bahwa ia bertanggung jawab atas hidupnya dan hidup orang yang ia sayangi. 3. "Family man" Pria yang bertanggung jawab dan menyayangi keluarganya biasanya adalah pria yang juga memerhatikan perkembangan kariernya. Ia akan selalu termotivasi meningkatkan karier lebih baik lagi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Selain itu, pria tipe ini cenderung setia pada pasangannya sehingga ia bisa menyeimbangkan waktu dan pikirannya untuk Anda dan pekerjaannya. 4. Memiliki investasi Saat ini gaji si dia tak bisa dibilang besar? Tak perlu khawatir selama ia bisa mengatur pendapatannya dan tak selalu kehabisan uang di tengah bulan. Apalagi bila ia termasuk orang yang jeli melihat peluang bisnis. Tak perlu terlalu besar, berangkat dari bisnis kecilkecilan pun bisa mengantarkannya menjadi pengusaha sukses. Dukung sepenuhnya ketika dia memiliki keinginan untuk mencicil rumah atau berinvestasi dalam bentuk lain, seperti saham atau reksa dana. Karena ini menunjukkan si dia sangat memikirkan masa depan. 5. Realistis dan lurus Meskipun si dia bersemangat meraih mimpinya, tetap amati bagaimana usahanya meraih impian, jangan sampai si dia
11
menghalalkan berbagai cara yang justru bisa menghancurkan masa depannya. Ingatkan untuk tetap realistis dengan kemampuan yang dimilikinya. Bila si dia ahli dalam bidang teknologi informatika, ia tak perlu memaksakan diri untuk menjadi seorang public relations karena tertarik melihat temannya yang sukses di bidang tersebut. Masing-masing orang kan memiliki kelebihan yang berbeda-beda. 6. Optimistis dan positif Ia sangat tahu apa yang menjadi kelebihan dan kekurangannya sehingga ia selalu percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain ataupun ketika diberikan tanggung jawab baru. Ia hampir tak pernah berkata "tidak bisa" atau "malas deh melakukannya". Ia selalu berpikir positif dan optimistis bahwa setiap tantangan yang datang pasti ada solusinya. Selain itu, ia juga terbiasa fokus dalam melakukan sesuatu sehingga tak cepat menyerah saat mengalami kegagalan.
G. Cara Mencapai Kondisi Sehat, Bahagia, Sukses Mencapai Kondisi Sehat Untuk menjadi individu yang sehat secara fisik yaitu dengan cara : 1. Hidup serasi dengan alam 2. Banyak minum air putih 3. Memperoleh sinar matahari dan udara segar yang cukup 4. Olahraga secara teraturdan terukur 5. Mengendalikan tingkah laku dan emosi 6. Cukup istirahat 7. Hidari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang (Tukiman, 2005) Sedangkan untuk mencapai kondisi sehat secara mental atau jiwa adalah sebagai berikut : 1. Gambaran dan sikap yang baik terhadap diri sendiri Prinsip ini bisa dicapai dengan penerimaan diri, keyakinan diri, dan kepercayaan terhadap diri sendiri. Memiliki gambaran dan sikap
12
yang terhadap diri sendiri (self image) merupakan dasar syarat utama untuk mendapatkan kesehatan mental (Maesyaroh, 2012). 2. Keterpaduan atau integrasi diri Keterpaduan diri berarti adanya keseimbangan antara kekuatankekuatan jiwa dalam diri, kesatuan pandangan dalam hidup, dan sanggup menghadapi stress (ketegangan emosi) (Maesyaroh, 2012). 3. Perwujudan diri (akulturasi diri) Merupakan proses pematangan diri, dapat berarti sebagai kemampuan mempergunakan potensi jiwa dan memiliki gambaran sikap yang baik serta peningkatan motivasi dan semangat hidup. Berkemampuan menerima orang lain, melakukan aktifitas sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal. Kecakapan dalam hidupnya merupakan dasar bagi kesehatan mental yang baik (Maesyaroh, 2012). 4. Berminat dalam tugas dan pekerjaan Setiap manusia harus berminat dalam tugas dan pekerjaan yang ditekuninya.Tanpa adanya minta, manusia sulit mendapatkan rasa gembira dan bahagia dalam tugas dan pekerjaannya (Maesyaroh, 2012). 5. Agama, cita-cita, dan falsafah hidup Untuk pembinaan dan perkembangan kesehatan mental, manusia membutuhkan agama, seperangkat cita-cita yang konsisten, dan pandangan hidup yang kukuh (Maesyaroh, 2012). 6. Pengawasan diri Yaitu mampu mengendalikan keinginan atau hawa nafsu yang bersifat negatif dan lebih menggunakan akal pikiran dalam setiap perbuatan atau tingkah lakunya (Maesyaroh M. , 2012). 7. Rasa benar dan tanggung jawab Membebaskan perasaan manusia dari berdosa, bersalah, dan kecewa sehingga menimbulkan perasaan aman agar manusia dapat melakukan kebaikan dan kesuksesan dalam hidup (Maesyaroh, 2012).
13
Mencapai Kondisi Bahagia 1.
Kenali emosi-emosi di dalam diri sendiri Usahakan mengenali sebanyak mungkin jenis emosidi di dalam diri kita. Kemudian coba kenali tanda-tandanya bila kita sedang mengalaminya, misalnya emosi senang, bahagia, marah, kecewa, sedih, curiga. Semakin banyak jenis emosi kita sendiri yang kita kenali, akan semakin membantu kita mengelolanya.
2.
Kenali kekuatan dan keterbatasan diri kita Mungkin pengaruh budaya timur yang mengajarkan agar kita rendah hati, membuat kita tidak berani mengemukakan kelebihan atau kekuatan diri. Kadang malah membuat kita rendah diri, bukan lagi rendah hati. Kita hanya terfokus pada keterbatasan dan kekurangan kita, tanpa mencoba melihat kelebihan dan kekurangan diri kita. Kita enggan mengakui kekuatan-kekuatan kita sendiri, karena takut dianggap
sombong.
Sebenarnya,
yang
terpenting
adalah
keseimbangan dalam melihat dan menerika diri kita, bahwa selain keterbatasan pastilah kita punya kekuatan atau kelebihan. 3.
Kenali hal-hal yang kita sukai dan tidak kita sukai Hal-hal yang kita sukai dapat membantu untuk mengembangkan minat kita, sedangkan yang tidak kita sukai dapat membantu kita menghindari ketidaknyamanan yang mungkin timbul yang pada akhirnya menyebabkan ketidakbahagiaan.
4.
Kembangkan keyakinan akan kemampuan diri sendiri Dengan memiliki kemampuan kita, kita bisa mengembangkan sikap menghargai diri sendiri, yang juga sangat penting untuk mencapai hidup bahagia.
5.
Latihlah dan pertajam intuisi Intuisi atau suara hati dapat menjadi alat bantu kita bila kita berada dalam situasi tidak menentu, sehingga kita dapat mengambil keputusan yang tepat. Dengan pengenalan diri yang baik, maka intuisi dapat berkembang baik pula.
14
Self-management (kemampuan mengelola keadaan dalam diri serta mengolah sumber daya sendiri). Setelah mengenal siapa diri kita, kita perlu mempersenjatai diri dengan manajemen diri yang baik. 6.
Kelola emosi Hal lain yang mempermudah kita meraih hidup bahagia adalah kemampuan mengelola emosi di dalam diri kita, termasuk emosi negatif dan dorongan negatif. Marah, misalnya, termasuk salah satu emosi yang kita miliki, yang sampai batas tertentu adalah positif. Tetapi bila dilepaskan di sembarang tempat dan waktu, tentu akan berakibat negatif buat diri kita. Di sinilah pentingnya kemampuan mengelola emosi.
7.
Jaga norma-norma kejujuran dan integritas Kita akan bahagia bila bisa jujur pada diri sendiri dan orang lain. Dengan mampu tampil apa adanya, akan lebih mudah bagi kita untuk merasa bahagia, karena kita tidak harus berpura-pura di hadapan orang lain.
8.
Bertanggung jawab atas kinerja pribadi Sikap sebagai pribadi yang bertanggungjawab akan menjadikan kita sosok yang dapat diandalkan, yang membuat orang lain memberikan respek atau penghargaan. Hal ini tentu membanggakan dan membahagiakan.
9.
Bersikaplah luwes terhadap perubahan Kalau kita sudah mengenali diri sendiri dan mampu mengelolanya, tentunya sikap luwes akan terpancar dari dalam diri kita. Keluwesan beradaptasi terhadap segala perubahan akan membawa kita kepada pergaulan yang menyenangkan, sehingga kita bisa diterima di banyak kalangan dalam masyarakat.
10. Bersikaplah terbuka Terhadap ide-ide serta informasi baru. Dengan bersikap terbuka, kita dapat senantiasa mengikuti perkembangan zaman. Kondisi ini jelas akan membuat kita merasa bahagia berada di tengah orang-orang yang mengikuti perkembangan zaman.
15
Motivation (dorongan dari dalam diri pribadi). Bermanfaat untuk memandu kita mencapai sasaran atau tujuan. 11. Hidupkan dorongan untuk menjadi lebih baik Dorongan untuk senantiasa menjadi lebih baik daripada sebelumnya akan dapat menjadikan kita terus bergerak dan berkarya. Dengan demikian, hidup kita akan lebih berwarna, tidak monoton dan membosankan. 12. Tumbuhkan dorongan Untuk menyesuaikan diri dengan orang lainatau kelompok. Dorongan ini akan membantu kita menghadapi orang lain atau kelompok dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Di sini diperlukan kemampuan khusus yaitu bagaimana kita bisa mengelola diri untuk bisa menyesuaikan diri dengan keinginan tanpa kehilangan jati diri. 13. Ingatlah, kesempatan tidak datang dua kali Dengan memiliki dorongan dalam diri kita, kita senantias mempunyai kesiapan untuk memanfaatkan setiap kesempatan. Hal ini berguna untuk melatih kepekaan terhadap datangnya setiap kesempatan yang tidak akan berulang. Sehingga tidak akan timbul kekecewaan yang dapat menghambat tercapainya hidup bahagia. 14. Miliki kegigihan dalam mengalahkan hambatan Dengan memiliki kegigihan hambatan tidak akan dipandang hanya sebagai hambatan. Namun kita melihatnya sebagai tantangan, sehingga akan kita perjuangkan seoptimal mungkin dengan perasaan sukacita. 15. Pupuklah kemampuan untuk bangkit Tidak semua usaha mendatangkan kebahagiaan. Namun bila dorongan di dalam diri berkembang optimal, maka kita akan mampu senantiasa bangkit dari kegagalan, mampu melihat hambatan sebagai tantangan dan harus terus berjuang dalam usaha meraih kebahagiaan. Empathy (kesadaran akan perasaan, kepentingan dan keprihatinan orang lain). Setelah kita mengenali diri kita. untuk mencapai kebahagiaan kemampuan mengenali orang lain.
16
16. Berjuanglah memahami orang lain Untuk mencapai kebahagiaan kita perlu mengembangkan sikap toleransi. Salah satunya adalah memehami orang lain. Jangan kita memaksa orang lain memahami diri kita, sedangkan kita enggan memahami orang lain. 17. Ikutlah berperan serta membangun orang lain. Hal ini meliputi memberi nasihat, bantuan, bimbingan, dan pelatihan yang diperlukan orang lain. Dengan membangun orang-orang yang berhasildan berprestasi dalam hidupnya dan ini tentu menimbulkan rasa bahagia. 18. Terbuka untuk melayani orang lain Melayani berarti memiliki kasih dan perhatian terhadap orang-orang yang kita layani. Kasih itu terwujud dalam bentuk kepedulian akan kebutuhan, kepentingan, impian, dan harapan orang lain. Dengan melayani, kita merasa bahagia, karena munculnya kesadaran akan rahmat Tuhan di dalam hidup kita. 19. Asahlah empati Kita dapat melakukannya antara lain dengan cara menciptakan kesempatan-kesempatan melalui pergaulan dengan berbagai macam orang. Dengan tidak membatasi diri dalam bergaul, maka kemampuan berempati akan semakin cepat berkembang, dan ini akan mendatangkan kebahagiaan karena keberhasilan di dalam pergaulan. 20. Berusaha memahami keterikatan emosional dalam suatu kelompok. Dengan memahami hal ini, kita lebih bisa menempatkan diri dalam suatu kelompok, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. bahkan mungkin kita bisa bertindak sebagai penengah di antara dua pihal yang sedang berselisih paham. Tentulah pengalaman menghadirkan kedamaian ini akan mendamaikan hati kita dan membawa kebahagiaan. Social skills (keterampilan bersosialisasi). Ketrampilan sosial ini mencakup pula kemahiran menggugah tanggapan yang dikehendaki
17
dari orang lain. Keterampilan ini melibatkan orang lain. Jadi, selain ketarampilan mengelola hal-hal yang berorientasi pada diri sendiri, untuk dapat meraih kebahagiaan kita juga memerlukan kerja sama dengan orang lain. 21. Latihlah kemampuan persuasi Kemampuan persuasi merupakan kemampuan untuk memengaruhi orang lain, yang sangat diperlukan dalam sosialisasi. Dengan demikian, bukan hanya diri kita terus yang harus menyesuaikan diri dengan orang lain, tetapi kita juga dapat membuat orang lain agar menyesuaikan diri dengan kita. Sikap ini akan membuat suasana nyaman dan perasaan bahagia. 22. Usahakan mendengar dengan terbuka. Menempatkan diri sebagai pendengar yang netral akan memberikan perasaan bahagia, karena kita merasa sebagai pihak yang dibutuhkan dan dipercaya. 23. Memiliki kemampuan menyelesaikan pendapat. Kemampuan ini diperlukan dalam kehidupan kita dengan orang lain untuk mencapai kebahagiaan. Memiliki kemampuan memecahkan permasalahan akan mempermudah kita menghadapi segala situasi. 24. Galilah semangat kepemimpinan Selain lebih mudah memimpin diri sendiri, memiliki semangat kepemimpinan juga mempermudah kita memimpin teman atau kelompok. Peranan ini pastilah melahirkan rasa percaya diri, kebanggaan, dan kebahagiaan. 25. Harus bisa bekerja sama Ini adalah pesan kunci agar kita dapat hidup bahagia. Kita selayaknya selalu berusaha untuk bisa bekerja sama dengan orang lain, setidaknya dengan orang terdekat kita, yakni pasangan. Dengan bekerja sama, kita dapat mencapai sebuah tujuan, dan prestasi ini akan menghasilkan kebahagiaan. (Nasir, 2009)
18
Mencapai Kondisi Sukses 1. Mengetahui apa yang di inginkan Hendaknya kesuksesan yang ingin raih memiliki gambaran jelas dan terstruktur. Bagaikan anak panah yang akan dilepaskan dari busurnya, sasaran harus spesifik, jelas dan terarah. Sehingga dapat lebih konsisten mengejar target untuk meraih kesuksesan (Arifin, 2012). 2. Ciptakan semangat dan alasan atas tujuan yang ingin di capai Setiap pencapaian kesuksesan membutuhkan proses dan setiap proses membutuhkan waktu. Saat seseorang sedang dalam proses meraih kesuksesan, seseorang harus memahami bahwa harus memiliki semangat dalam jiwanya sebagai alasan yang positif dalam diri sendiri saat menjalankan proses (Arifin, 2012). 3. Take action (tindakan nyata) Membuat perubahan memerlukan langkah nyata terhadap tindakantindakan yang selanjutnya menentukan keputusan untuk sukses. Kadang setelah sempurna merencanakan peta kesuksesan, namun karena merasa target masih lama atau masih ada kesempatan untuk bersenang-senang, seseorang cenderung menunda langkahnya untuk maju dan meraih kesuksesan. Jadi mulai sekrang mulai melakukan perubahan dengan melakukan setiap hal sesuai rencana, mulailah dengan hal-hal kecil dengan cepat, berikan apresiasi apabila telah melakukan hal-hal yang cukup besar atau bermakna bagi konstribusi kesuksesan. Harus selalu menanamkan pemahaman bahwa ketika ingi
mencapai
kesuksesan
harus
berkomitmen
dan
selalu
bertanggung jawab atas semua target yang ingin di raih dan pekerjaan yang harus di selesaikan. Gunakanlah waktu seefektif mungkin, efektif dan efisien (Arifin, 2012). 4. Mengerti hasil yang telah dicapai Setiap langkah yang telah dilakukan untuk mencapai keinginan maka akan mendapatkan sebuah hasil. Hasil ini berupa umpan balik kepada diri sendiri dan hanya akan ada dalam dua bentuk yaitu
19
tindakan yang berada dalam langkah yang tepat dan membuat seseorang semakin dekat dengan mencapai keinginannya atau aksi seseorang berada dalam langkah yang kurang tepat dan membuat seseorang menjadi semakin jauh untuk mencapai keinginannya (Arifin, 2012). 5. Merubah pendekatan Bila seseorang melakukan hal yang sama terus menerus dan berharap untuk sesuatu yang berbeda dan lebih baik, sesungguhnya hal tersebut adalah suatu kesia-siaan. Bila seseorang mengharapkan hasil yang lebih, maka harus melakukan pendekatan atau cara yang berbeda, jadilah kreatif dan buatlah perubahan-perubahan positif dalam hidup. Di era informasi saat ini, kita ditutut untuk proaktif dan selalu memberikan nilai tambah bagi apa yang kita kerjakan (Arifin, 2012).
H. Penerapan Konsep Dalam Keperawatan Dalam menerapkan konsep sehat, bahagia, dan sukses sebagai perawat harus melakukan hal-hal berikut : 1. Health Promotion Saat pejamu sehat dengan tujuan meningkatkan status kesehatan atau memelihara kesehatan dengan cara penyuluhan atau pendidikan kesehatan, olahraga teratur, perhatian terhadap perkembangan kepribadian (Husain, 2011). 2. Specific Protection Mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya tahan tubuh (Husain, 2011). 3. Early Diagnosis And Prompt Treatment Dilakukan bila pejamu sakit, setidak – tidaknya diduga sakit (penyakitnya masih ringan) mencegah orang lain tertular (Husain, 2011). 4. Rehabilitation
20
Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun bagi diri nya sendiri, mencegah cacat total setelah terjadi perubahan anatomi dan fisiologi sehingga kebahagian dapat terpenuhi dan kesuksesan dapat tercapai (Husain, 2011).
21
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Atausebut dengan istilah tidak sehat. Kebahagiaan merupakan sebongkahan perasaan yang dapat dirasakan berupa perasaan senang, tentram, dan memiliki kedamaian (Rusydi, 2007). Sedangkan happiness atau kebahagiaan menurut Biswas, Diener & Dean (2007) merupakan kualitas dari keseluruhan hidup manusia – apa yang membuat kehidupan menjadi baik secara keseluruhan seperti kesehatan yang lebih baik, kreativitas yang tinggi ataupun pendapatan yang lebih tinggi. Sukses adalah kemampuan untuk menjalani hidup Anda sesuai dengan keinginan Anda, melakukan apa yang yang paling dinikmati, dikelilingi oleh orang-orang Anda senangi dan hormati.
B. Saran Dengan adanya pembuatan makalah ini semoga dapat bermanfaat dan dapat dikembangkan dalam pengetahuan dan mengusaan isi dari makalah ini. Lain daripada itu kami menyadari bahwa makalah kami ini masih banyak kekurangan maka dari itu untuk menyempurnakan makalah kami ini kami menerima kritik dan saran dari anda semua.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A. (2002). Psikologi Sosial cetakan 2. Jakarta: Rineka Cipta. Arifin. (2012, Februari 5). Langkah Formula Menjadi Sukses. Dipetik Oktober 1, 2015, dari https://iphincowbook.files.wordpress.com/2012/02/5-langkahformula-menjadi-sukses.pdf Azwar, S. (2009). SIkap Manusia Reori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hanurawan, F. (2010). Psikologi Sosial Suatu Pengantar . Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tukiman. (2005). Upaya Pencegahan Penyakit dan Perilaku Hidup Sehat Menuju Indonesia Sehat. jurnal Kesehatan, 186-190.
23