PAKET PENYULUHAN BIMBINGAN ROHANI (HIKMAH SAKIT)
OLEH Hilmy Haydar Elfauzy Ririd Widhiastiti Firmansyah Permadi
RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG 2017
LEMBAR PENGESAHAN PAKET PENYULUHAN KAWASAN TANPA MEROKOK
RSUD Dr. Saiful ANWAR MALANG Tanggal 17 November 2017
Oleh : FIKES UMM
Mengetahui :
CI LAHAN
(
CI INSTITUSI
)
(
)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Bimbingan rohani
Sub Pokok Bahasan : Hikmah sakit Sasaran
: Keluarga pasien dan pengunjung Ruang 9
Tempat
: Di ruang 9 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Hari/Tanggal
: Jumat, 17 Februari 2017
Jam
: 10.00 WIB
Waktu
: 15 menit
Penyuluh
: D3 Keperawatan UMM
A. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan umum Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaaran dapat mengerti tentang “Bimbingan Rohani” dan Hikmah Sakit. 2. Tujuan khusus Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit tentang Bimbingan Rohani sasaran diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian dari Bimbingan Rohani dan Hikmah Sakit. 2. Menjelaskan tujuan dari Bimbingan Rohani. 3. Menjelaskan dampak dari Bimbingan Rohani. 4. Menjelaskan kebiasaan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT 5. Menjelaskan cara berdoa ketika sakit yang baik dan benar.
B. MATERI PENYULUHAN
Terlampir
C. SASARAN
Sasaran dari bimbingan rohani dengan tema hikmah sakit ini yaitu keluarga pasien serta pengunjung ruang 9 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
D. METODE
Metode yang di gunakan yaitu : 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1) PPT 2) LCD 3) Laptop
F. KEORGANISASIAN
1. Firmansyah Permadi : a) Presentator b) Evaluator 2. Hilmy Haydar Elfauzy : a) Pembaca Doa b) Fasilitator c) Observer 3. Ririd Widhiastiti a) Moderator b) Dokumentator c) Notulen
G. KEGIATAN PENYULUHAN
TAHAP
WAKTU
KEGIATAN
KEGIATAN PESERTA
METODE
MEDIA
PENYULUHAN Pembukaan
5 menit
Membuka
dengan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
ceramah
salam
Memperkenalakan diri
Menjelaskan maksud dan tujuan
Kontrak waktu
Mendengarkan
Menggali
Menjawab pertanyaan
Mendengarkan
Ceramah,
Memberikan
tanya
pengetahuan peserta sebelum
dilakukan
penyuluhan Penyajian
15 menit
Menjelaskan tentang :
dan jawab,
Pengertian
dari
tanggapan
Rohani
dan
pertanyaan mengenai
mendemon
Bimbingan
hal
strasikan
Rohani
dimengerti
cara
Memberi kesempatan
Berdo’a
Bimbingan
kepada peserta untuk
yang benar
Rohani.
bertanya
Tujuan
dari
Dampak
yang
PPT
kurang
dari
Bimbingan Rohani
Kebiasaan
untuk
mendekatkan diri pada Allah SWT
Cara yang
Berdo’a baik
dan
benar.
Penutup
10 menit
Evaluasi : Penyaji
bertanya
Menjawab pertanyaan
Ceramah,
Pengunjung
tanya
PPT
kepada audience
Kesimpulan
mendengarkan.
Berdoa
dari
materi penyuluhan
jawab,
Menjawab Salam
Bersama
Memberikan Salam Penutup
dan
mengucapkan terimakasih
H. SETTING TEMPAT Firman
BED PASIEN
a
a
a
e
e
e
t
t
t r
r
r D C L
Ririd
s P
e
s
s
Hilmy
e P
BED PASIEN
P
e
I.
EVALUASI
1. Proses a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta b. Media yang digunakan adalah PPT, LCD, dan laptop c. Waktu penyuluhan adalah 15 menit d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan e. Pembicara diharapkan mengusai materi dengan baik f.
Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan berlangsung
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
2. Hasil a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan memahami hikmah dan makna dari sakit b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan-perubahan bagi setiap Peserta yaitu memahami tentang Bimbingan Rohani dan dapat merubah pemikiran tentang sakit
MATERI HIKMAH DAN PELAJARAN DIBALIK SAKIT 1. Bersabar
Disadari atau tidak disadari, dengan diberikan sakit ini merupakan kebaikan bagi dirinya, seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : “Sungguh
mengagumkan
perkara
seorang
mukmin,
sesungguhnya
semua
perkaranya menjadi kebaikan, dan hal itu tidak pernah terjadi kecuali bagi seorang mukmin : jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka hal itu menjadi kebaikan baginya, dan jika ia mendapatkan musibah, ia bersabar, maka itu menjadi kebaikan baginya” (HR. Muslim No. 2999) Sehingga tidak usah stress jika sakit, tidak usah merasa frustasi jika secercah harapan untuk sembuh tidak kunjung terlihat. Karena orang sabar akan diberikan pahala tanpa batas sesuai janji Allah Subhanahu wa Ta’ala. “…Sesungguhnya hanya orang -orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az -Zumar : 10)
2. Bersyukur
Ada dua nikmat yang membuat orang seringkali lupa bersyukur (being greatful), Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengingatkan : “Dua nikmat yang membuat manusia banyak terperdaya olehnya : nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari No 6412) Bersyukur tidak hanya cukup dibibir, hanya dengan mengucapkan Alhamdulillah, tanpa makna yang jelas dan tidak berbekas dalam sanubari. Bersyukur bermakna lebih dalam dari itu, yaitu perasaan terdalam yang menunjukan rasa terima kasih (gratitude) yang tinggi kepada sang Khalik atas semua nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Termasuk nikmat masih bisa merasakan sakit. Sikap bersyukur mampu mempercepat proses penyembuhan seseorang saat jatuh sakit. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh University of Utah, menunjukan bahwa sikap bersyukur dapat membangkitkan rasa optimisme, sehingga menambah daya tahan tubuh.
3. Momentum untuk Introspeksi Diri
Setelah muncul sabar dan syukur, maka jadikan sakit menjadi momentum untuk introspeksi diri. Introspeksi akan menggiring seseorang mengingat akan kesalahan dan perbuatan maksiat yang selama ini dilakukan. Sehingga muncullah rasa penyesalan dan pertaubatan kepada Allah. Setelah itu baru seorang hamba akan kembali kepada Rabb-nya dan kepada jalan yang diridhai- Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul -rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri.” (QS. Al- An’aam : 42) Tafsir Ibnu Jarif bahwa “supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri” adalah dengan memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintaiKu, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku.
4. Menghapus Dosa dan Kesalahan
Setelah mengalami pertarungan secara fisik dan batin ketika sakit, dengan sikap sabar penuh rasa syukur dan berintrospeksi akan kesalahan, maka ingatlah kepada hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini.. “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun- daunnya.” (HR. Bukhari No 5661 dan Muslim No 651) Tidak usah stres apalagi frustasi jika terkena penyakit yang kronis, karena bisa jadi penyakit itu adalah penebus dosa-dosa dan kesalahan kita di masa lampau. Sehingga jika kelak kita menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala maka akan d alam keadaan suci dan bersih dari dosa-dosa.
5. Doa Ketika Sakit