SATUAN ACARA PENYULUHAN BENCANA KEBAKARAN DI BANJARMASIN
OLEH :
AGIETA SUNDARI
113063C114001 113063C114001
ANASTASIA INDRIYANI
113063C114002 113063C114002
AYU CITRA DWI
113063C114003 113063C114003
BENEDIKTUS H.S
113063C114004 113063C114004
ELSA MEY YANDCE
113063C114008 113063C114008
FERY RONALDO
113063C114011 113063C114011
JUNITHA SRI S.
113063C114018 113063C114018
LUIS PINALOSA
113063C114020 113063C114020
MAGDALENA PRISKA.A
113063C114022 113063C114022
MUHAMMAD RONI
113063C114024 113063C114024
PRON YOGI
113063C114027 113063C114027
RIA ARYANTI PUTRI
113063C114030 113063C114030
SEFTA HARIANI
113063C114032 113063C114032
STEPHANI PINKA S.
113063C114034 113063C114034
YUNI RIAMA
113063C114037 113063C114037
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN BANJARMASIN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) A. BAHASAN
1. Topik
: Sosialisasi bencana kebakaran
2. Waktu
:
3. Hari/ Tanggal : 4. Tempat
:
5. Sasaran
: Anggota BPK dan warga korban kebakaran
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat memahami tentang bencana kebakaran dan pertolongan pertama yang dilakukan pada korban kebakaran. 2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, diharapkan sasaran dapat : a. Menyebutkan kembali pengertian bencana kebakaran b. Menyebutkan kembali faktor penyebab bencana kebakaran c. Menjelaskan kembali upaya penanggulangan kebakaran d. Dapat mempraktikan dan memahami, tentang pertolongan pertama korban kebakaran
C. MATERI
1. Pengertian Kebakaran 2. Faktor penyebab bencana kebakaran 3. Dampak dari bencana kebakaran 4. Pencegahan terjadinya kebakaran 5. Upaya penanggulangan kebakaran 6. Hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi kebakaran
D. METODE DAN MEDIA 1. Metode
a. Ceramah b. Tanya jawab dan diskusi 2. Media dan alat Leaflet, Wireless, Mikrophone, Laptop, Infocus.
E. KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU
TAHAP KEGIATAN
5 menit
Pembukaan
KEGIATAN 1.
2.
3.
20 menit
Kegiatan Inti
1.
2.
3.
4.
Penyuluh Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran. Menyampaikan topik dan tujuan penkes kepada sasaran. Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan sasaran. Mengkaji ulang pengetahuan sasaran tentang materi penyuluhan bencana kebakaran. Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran tentang bencana kebakaran. Mendemonstrasikan contoh cara penanggulangan bencana kebakaran. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dari meteri yang dijelaskan penyuluh.
Sasaran 1. Menjawab salam. 2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan. 3. Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes.
1. Menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan. 2. Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi. 3. Memperhatikan penyuluh saat demonstrasi. 4. menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi penyuluhan.
5 menit
penutup
1. Kepada sasaran tentang materi penanggulangan bencana kebakaran. 2. Menyimpulkan materi penyuluhan penanggulangan bencana kebakaran yang telah disampaikan kepada sasaran. 3. Menutup acara dan mengucapkan salam serta terima kasih kepada sasaran.
1. Menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh. 2. Mendengarkan penyampaian kesimpulan. 3. Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam.
F. PENGORGANISASIAN
1. Ketua dan penyaji Tugas
: :
2. Sekretaris dan moderator
:
Tugas
:
3. Observer
:
Tugas
:
4. Fasilitator
:
Tugas
:
G. EVALUASI
1. Prosedur
: Post Test
2. Bentuk
: Lisan
3. Jenis
: Verbal
4. Pertanyaan
:
a. Sebutkan pengertian dari kebakaran? b. Sebutkan factor penyebab umum dari kebakaran? c. Sebutkan dampak dari kebakaran? d. Bagaimana pencegahan untuk menghindari terjadinya kebakaran? e. Hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada saat kebakaran t erjadi?
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
Kebakaran pemukiman adalah kebakaran yang biasa terjadi dipemukiman padat penduduk yang disebabkan oleh kelalaian manusia. Secara umum kebakaran di terasuk dala dua kategori bencana, yakni bencana alam dan bencana kompleks. Kebakaran yang di sebabkan oleh kejadian alam di masukkan dalam kategori bencana alam, misalnya kebakaran hutan yang disebabkan oleh kekeringan atau guguran lava gunung api. Kebakaran yang termasuk dalam kategori bencana kompleks adalah kebakaran pemukiman, gedung, alat transportasi, dll. Kebakaran menyebabkan kehilangan nyawa dan tak hanya meliputi seseorang saja,
tetapi dapat terjadi di
tempat-tempat di mana banyak manusia berkumpul, seperti pabrik, pusat perbelanjaan dsb.nya. Selain kehilangan nyawa manusia juga mengakibatkan kerugian besar dalam hal materi. Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumahrumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
B. PENYEBAB
1.
Beban stop kontak yang terlalu berat. Stop kontak yang terlalu banyak beban dapat hangus dan gosong. Jangan biarkan stop kontak di rumah terhubung dengan banyak peralatan elektronik. Karena hal ini dapat menyebabkan korsleting dan terjadi kebakaran.
2.
System kabel yang tidak layak sebaiknya jangan digunakan karena serabutserabut yang ada di dalam kabel tersebut sudah putus. Agar kabel awet dan bisa digunakan lama sebaiknya jangan sering menggulung kabel.
3.
Cairan yang mudah terbakar seperti solar, minyak tanah, bensin. Tidak hanya itu lem dan parfum dapat membuat kebakaran menjadi lebih besar.
4.
Perlengkapan masak. Seperti wajan dan panci juga dapat menyebabkan kebakaran karena akan sangat panas bila terlalu lama kontak langsung dengan api.
5.
Korek api, obat nyamuk baca, petasan, puntung rokok
C. DAMPAK
Dampak Terhadap Bidang Sosial, Budaya dan Ekonomi : 1. Hilangnya mata pencaharian masyarakat Sejumlah masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari daerah yang terbakar tidak mampu lagi melakukan aktivitasnya. Asap yang ditimbulkan dari kebakaran mengganggu aktivitas mereka yang secara otomatis juga ikut mempengaruhi turunnya penghasilan. 2. Terganggunya aktivitas sehari-hari Adanya asap kebakaran secara otomatis mengganggu aktivitas yang dilakukan manusia sehari- hari. Misalnya pada pagi hari sebagian orang tidak dapat melaksanakan aktivitasnya karena sulitnya sinar matahari menembus udara yang penuh dengan asap. 3. Terganggunya kesehatan Peningkatan jumlah asap secara signifikan menjadi penyebab utama munculnya penyakit ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan. Gejalanya ditandai dengan sesak di dada dan iritasi pada mata,hidung, dan tenggorokan serta memicu reaksi alergi dan peradangan. Serta kabut asap dapat memperburuk asma dan penyakit paru kronis seperti PPOK, bronkhitis kronik dan kesulitas bernapas.Bagi yang berusia lanjut dan anak – anak daya tahan tubuh rendah serta wanita yang sedang hamil akan lebih rentan untuk mendapat gangguan kesehatan. 4. Produktivitas menurun Munculnya asap juga menghalangi produktivitas manusia. Walaupun kita bisa keluar dengan menggunakan masker tetapi sinar matahari dipagi hari ti dak mampu menembus ketebalan asap yang ada. Secara otomatis waktu kerja pun berkurang.
D. PENCEGAHAN KEBAKARAN
1. Bijak menggunakan listrik dan peralatannya a. Jauhkan lampu dari benda apapun yng dapat terbakar seperti pelindung lampu, kasur, gorden, pakaian. b. Ganti kabel listrik yang rusak dan retak.
c. Gunakan sambungan kabel hanya untuk pengkabelan yang sifatnya sementara. d. Pertimbangkan menggunakan sirkuit tambahan yang dibuat oleh tukang listrik yang mahir. e. Hubungi tukang listrik yang mahir jika memiliki masalah dengan fuse atau braker listrik yang turun atau sesuatu yang berbau terbakar pada alat listrik anda. 2. Jauhkan barang-barang pemicu api a. Jika anda merokok, merokoklah di luar rumah atau ruangan. b. Gunakan asap rook yang dalam atau yang tidak mudah terbakar. c. Jangan pernah merokok di dalam rumah ketika oksigen digunakan. d. Simpan korek di dalam lemari terkunci dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. e. Jangan merokok di tempat tidur atau ketika anda merasa ngantuk. 3. Bijak menggunakan tabung dan kompor gas a. Jangan tinggalkan dapur dalam keadaan kompor menyala. Matikan kompor dan wajan. Jika menggunakan oven, keluarkan makanan dan matikan oven. b. Jauhkan kompor dari barang-barang yang mudah terbakar seperti lap, sarung tangan oven, bahkan gorden dapur.
E. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1. Tetap tenang saat menghadapi kebakaran. 2. Segera keluar rumah menuju tempat lapangan / titik koordinasi. Lakukan tindakan ini dengan tenang dan tidak berebutan. Gunakan jalur evakuasi unutk mencapai tempat lapangan / garis koordinasi. Jangan lupa membawa kebutuhan dasar dan peralatan darurat. 3. Selamatkan seluruh anggota keluarga tertama yang paling rentan terhadap resiko, pindahkan ke tempat yang lebih aman (titik koordinasi). Gunakan alas kaki untuk mendobrak pintu. 4. Jika jalur utama terblokir penuh oleh api, ambil jalur alternatif jangan memaksakan diri menerobos api. 5. Jika terjebak dalam kepulan asap gunakan kain basah untuk menutu hidung dan mulut. Berjalanlah merangkak untuk mengetahi sumber asap, ambil jalur menghindari sumber asap. 6. Jika pakaian yang anda kenakan terbakar, jangan berlari. Berhentilah sejenak,
berbaring, dan berguling – guring. Hal ini bertujuan untuk mengurangi adanya hembusan oksigen dalam udara yang dapat memperbesar api sekaligus untuk memadamkan api 7. Jika kebakaran kecil dan masih bisa diatasi, segera padamkan dengan alat pemadam kebakaran seperti APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau jika tidak memiliki APAR, bisa memadamkan api dengan karung goni yang dibasahi air. 8. Jika kebakaran disebabkan korsleting listrik, segera matikan listrik di rumah. 9. Tutup ruang lokasi kebakaran agar tidak menjalar ke ruang lain, tetapi jangan dikunci untuk memudahkan jika akan memadamkan kobaran api. 10. Jika kebakaran besar, segera keluar rumah dan ajak semua anggota keluarga untuk meninggalkan rumah segera. Jangan sibukkan diri untuk mengumpulkan barang di dalam rumah. 11. Hindari menghirup asap yang tebal misalnya dengan cara merangkak dan bernapas dengan mendekatkan muka ke lantai, gunakan kain basah sebagai penutup hidung, hal ini akan membantu anda untuk bernapas. 12. Jika anda melalui pintu yang tertutup, periksalah dengan seksama suhu daun pintu dengan menggunakan belakang telapak tangan anda. Kemudian periksa handle pintu. Jika terasa panas pindah melalui jalur lain. 13. Jika perlu lakukan latihan evakuasi jika terjadi kebakaran agar upaya penyelamatandapat berjalan lebih cepat. 14. Segera hubungi pemadam kebakaran 113, jika api tidak dapat anda kendalikan sendiri. F. PENANGANAN PERTAMA PASIEN LUKA BAKAR
Penanganan pada pasien luka bakar ringan : 1. Pertama, bila korban kebakaran dalam ruangan, segera bawa ketempat dengan udara terbuka. Hal ini dilakukan agar dia tidak menghirup udara mengandung asap yang bisa membahayakan saluran pernapasan 2. lepaskan semua kontak dengan benda-benda panas yang menyebabkan luka bakar di tubuhnya. 3. Jika tersedia air bersih , bisa disiramkan pada bagian tubuh korban yang mengalamiluka bakar selama 10-15 menit. Hal ini berfungsi untuk mengurangi paparan panas di tubuhnya. 4. Segera bawa korban kebakaran ke bawa rumah sakit terdekat. Penangan pada pasien luka bakar berat :
1. Sebaiknya segera hubungi rumah sakit untuk penangan luka bakar yang tergolong berat 2. Lindungi dan jauhkan korban luka bakar dari lokasi kebakaran untuk menghindari semakin parahnya luka yang diderita. 3. Segera lepaskan benda-benda yang menempel pada tubuh korban seperti perhiasan, ikat pinggang, dan lainnya. Namun, jangan lepaskan pakaian yang menempel pada luka bakar untuk menghindari luka yang lebih parah. 4. Jangan membenamkan area luka bakar berat ke dalam air dingin, untuk menghindari terjadi hypothermia atau shock yang bisa menyebabkan terjadinya turunnya tekanan dan aliran darah. 5. Tutup area luka dengan menggunakan perban atau kain bersih yang dingin dan lembab.
Sumber : Priambodi S. Arie. 2009. Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta : Kanisius Sukandarrumidi. 2010. Bencana Alam dan Bencana Anthropogone. Yogyakarta : Kanisius