SATUAN ACARA PENYULUHAN INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
Pokok Bahasan
: IMD ( Inisiasi Menyusui Dini )
Sasaran
: pasien dan keluarga pasien
Waktu
: 30 menit
Tempat
: RSUD Dr. Abdul Aziz
Hari / Tanggal
: Kamis, 09 November 2017
1. Latar belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang paling penting terutama dalam bulan bulan awal kehidupan (Sukarni, 2013). Nutrisi yang baik pada bayi mempercepat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Menyusui merupakan kesempatan untuk berinteraksi sosial, fisiologis, dan bahkan edukasi antara orang tua dan bayi. Menyusui juga dapat membangun dasar untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang berlansung seumur hidup (Lowdermilk et.al , 2013). Diadakannya penyuluhan ini karena adanya kurangnya pengetahuan keluarga tentang IMD (inisiasi menyusui dini). Jadi, semoga dengan adanya penyuluhan ini dapat memberi dan menambah pengetahuan keluarga tentang IMD.
2. Tujuan umum Memberikan informasi tentang IMD 3. Tujuan khusus Setelah diberikan penyuluhan tentang IMD, maka keluarga mampu : a. Menyebutkan pengertian dari IMD b. Menyebutkan manfaat IMD c. Menjelaskan dan keunggulan ASI d. Menjelaskan pelaksanaan IMD
e. Menjelaskan persiapan memperlancar pengeluaran ASI f. Menyebutkan langkah-langkah menyusui yang benar
4. Materi a. Pengertian IMD b. Manfaat IMD c. Keunggulan ASI d. Pelaksanaan IMD e. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI f. Langkah-langkah menyusui yang benar
5. Metode Ceramah dan tanya jawab. 6. Media -
Leaflet
7. Kriteria hasil a. Kriteria evaluasi -
Peserta hadir ditempat penyuluhan
-
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang.
-
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
b. Evaluasi proses -
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
-
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
-
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Evaluasi hasil -
Peserta dapat menyebutkan pengertian, manfaat, serta langkah-langkah menyusui yang benar
8. Kegiatan penyuluhan No.
Fase
1.
Orientasi
2.
Kerja
3.
Terminasi
Kegiatan
Waktu
- Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam - Memperkenalkan diri - Menyampaikan maksud dan tujuan dari penyuluhan - Penyampaian masalah - Diskusi dan tanya jawab
3 menit
- Evaluasi - Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta - Mengucapkan salam penutup
5 menit
15 menit
9. Materi Penyuluhan a. Pengertian IMD Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan proses alami mengembalikan bayi untuk menyusu yaitu dengan memberikan kesempatan pada bayi untuk mencari dan menghisap ASI ibu dengan sendirinya dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya (Utami, 2008). Edukasi orang tua, dukungan dari pasangan dan keluarga merupakan faktor penentu utama dalam pengambilan keputusan ibu untuk menyusui (Lowdermilk et.al, 2013). IMD merupakan faktor yang terpenting sebagai penentu keberhasilan ASI eksklusif karena dengan IMD produksi ASI akan terstimulasi sejak dini. IMD juga mempercepat pengeluaran placenta, dan mempercepat pengeluaran ASI (Tamara, 2011).
b. Manfaat IMD 1) Memudahkan memberikan ASI dan bayi mendapatkan kolostrum yang bermanfaat untuk memberikan kekebalan tubuh. 2) Membuat bayi hangat dengan berada di kulit ke kulit dengan ibu. Melatih penciuman dengan cara bayi mencari putting ibu melalui bau. 3) Membuat pernafasan tenang, detak jantung stabil, bayi jarang rewel.
4) Pengisapan bayi pada payudara merangsang pelepasan hormon oksitosin sehingga membantu kontrasksi uterus, membantu mengeluarkan plasenta, dan membantu mengendalikan perdarahan pada ibu (Pratiwi, 2015).
c. Keunggulan ASI di banding susu formula 1) Manfaat untuk ibu :
Isapan
bayi
pada
payudara
diproduksi kelenjar hipofise
merangsang
hormon
oksitosin
yang
meningkat sehingga mengecilnya rahim
kebentuk semula (involusi) lebih cepat. Mencegah perdarahan pasca melahirkan dan resiko kanker payudara lebih rendah.
Menyusui secara murni (eklusif), akan menunda kehamilan karena hormon menyusui akan menghambat proses ovulasi.
Kedekatan psikologis dengan anak, kasih sayang lebih tercurah, bayi merasa aman ada di dekapan ibu.
2) Manfaat untuk keluarga :
Aspek Ekonomis : lebih menghemat bia ya.
Aspek Psikologis : kebahagiaan bertambah dengan kelahiran jarang.
3) Kerugian susu formula :
Pengenceran yang salah, bila kental terjadi hipernatrium, hipertensi, kegemukan, infeksi usus. Bila encer : malnutrisi (kurang gizi dan gangguan pertumbuhan)
Kontaminasi mikroorganisme.
Alergi.
Diare kronis (Sirajuddin, 2013)
d. Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Suami mendampingi ibu saat melahirkan.
Saat bayi lahir, dikeringkan dengan handuk.
Bayi ditengkurapkan di perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu.
Ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati putting.
Biarkan bayi mencari putting sendiri.
Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama minimal satu jam a tau sampai proses menyusu awal selesai.
Bila dalam satu jam menyusu awal belum terjadi, dekatkan bayi ke putting tetapi jangan memasukkan putting ke mulut bayi dan berikan waktu 30 menit atau satu jam lagi untuk bayi mendekati putting (Pratiwi, 2015).
e. Persiapan Cara Memperlancar Pengeluaran ASI 1) Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk. 2) Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi. 3) Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi (Latuharhary, 2014).
f. Langkah-langkah Menyusui yang Benar 1) Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai. 2) Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar. 3) Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar. Perhatikan saat menyusui, jangan sampai menutup hidung sehingga bayi kesulitan bernafas (Latuharhary, 2014).
Daftar Pustaka
Latuharhary, Florence. T.U. (2014). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal E-Clinic (Ecl). Volume 2 Nomor 2. Pratiwi. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini (Imd) Dengan Partisipasi Ibu Melakukan Imd (Studi Di Ruang Bersalin RS Wava Husada). SURYA. Vol.07 No.01. Sirajuddin, 2013 Determinan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vol. 8, No. 3: 99 – 103 Sukarni, 2013 Sukarni, Icesmi. (2013). Kehamilan, Persalina Dan Nifas. Jakarta: Nuha Medika Lowdermilk et al. (2013). Keperawatan Maternitas. Singapura: Elsevier Mosby. Utami, Roesli. (2008 ). Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Nuha Medika Tamara, 2011 Tamara, Marina. (2011). Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Keberhasilan Asi Eksklusif Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Indonesian Journal Of Obstetrics And Gynecology.Vol.35