SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik Penyuluhan
: Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Sub Topik
: Langkah-Langkah Pelaksanaan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat Sasaran
: Keluarga Tn.
Tempat
: Br. Jayakerta, Desa Ketewel, Gianyar
Hari/Tanggal
:
Waktu
: 30 menit
Jam
: 16.00 s/d 18.00 wita
A. Latar Belakang Kesehatan adalah hak setiap orang, permasalahan kesehatan tidak hanya menjadi tanggung jawab insan kesehatan saja melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia baik pemerintah, swasta maupun masyarakat. Bangsa Indonesia sekarang sudah beranjak maju baik dalam hal kualitas sumber daya manusia maupun hal lainnya, namun sampai saat ini, masyarakat bangsa Indonesia belum sepenuhnya maju dalam hal urusan kesehatan ditandai dengan meningkatnya kematian dan kesakitan akibat penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, hipertensi, diabetes mellitus, dan lain-lain. Sehingga
pemerintah
membentuk
program
GERMAS,
Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. B. Tujuan 1. Tujuan Intruksional Umum Setelah di berikan promosi kesehatan tentang GERMAS diharapkan sasaran mampu memahami tentang GERMAS tersebut.
2. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan promosi kesehatan selama 30 menit diharapkan sasaran mampu menjelaskan tentang: a. Menjelaskan tentang pengertian GERMAS b. Menjelaskan tentang langkah-langkah GERMAS C. Materi Terlampir D. Metode Ceramah dan diskusi E. Media Leaflet dan Power Point F. Organisasi Kegiatan Moderator : Siti Hudzaizah Arwanda Penyaji
: Yuliana
Observer : Ahmad Syukri Jasilin Fasilitator : Iwan Zulhadi Agisti Prastiana Siti Humairohmi Riana Azhar Yuni Artika Muniah Mutmainah Elin Agustini Ernawati G. Seting Tempat
Keterangan:
: Penyaji
: Moderator
: Observer
: Peserta
: Fasilitator
H. Kegiatan Pembelajaran No
Waktu
1
3 menit
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Media
Pembukaan: 1. Memberikan salam 2. Menjelaskan
tujuan
pembelajaran 3. Menyebutkan
1. Menjawab salam 2. mendengarkan dan memperhatikan
materi
atau pokok bahasan yang di sampaikan 2
20 menit
Pelaksanaan Materi: Menjelaskan Materi Penyuluhan Secara
Memperhatikan
Power Point
Berurutan Dan Teratur. Materi: a. Pengertian Dari GERMAS b. Langkah-Langkah GERMAS 3
5 menit
Evaluasi : 1. Menyimpulkan isi
Bertanya Dan menjawab pertanyaan
penyuluhan 2. Memberi kesempatan kepada audience untuk bertanya 3. Memberikan kesempatan kepada udience untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan 4
2 menit
Penutup: Mengucapkan terima kasih dan mengucapkan salam
Menjawab salam
I. Evaluasi 1.
Metode evaluasi
: Diskusi tanya jawab
2.
Jenis pertanyaan
: Lisan
3.
Jumlah soal
: Sebanyak-banyaknya
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Shofia Rosma. (2015). Buku Ajar Keperawatan. Jakarta: EGC. Muhith, Abdul. (2008). Pendidikan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Lampiran “MATERI GERMAS”
A. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian. GERMAS merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. Untuk menyukseskan GERMAS, tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Peran Kementerian dan Lembaga di sektor lainnya juga turut menentukan, dan ditunjang peran serta seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu, keluarga, dan masyarakat dalam mempraktekkan pola hidup sehat, akademisi, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi dalam menggerakkan anggotanya untuk berperilaku sehat; serta Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah dalam menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, memantau dan mengevaluasi pelaksanaannya.
B. 7 langkah yang bisa dilakukan masyarakat dalam rangka membiasakan pola hidup sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik Pekerjaan rumah seperti mencuci piring, mencuci pakaian, mengepel lantai dan lain sebagainya bisa dikategorikan aktivitas fisik. Mulailah dengan melakukan aktivitas tersebut setiap hari. Lebih baik jika ditambah olahraga secara rutin. Lari pagi atau jalan kaki pun bisa dijadikan aktivitas rutin. Aktivitas fisik pada lansia:
Aktifitas fisik yang berintensitas sedang antara lain jalan kaki jarak dekat, bersepeda santai, bersih-bersih rumah, naik tangga, atau berkebun (mencangkul, menanam, mencabut rumput liar, dan lain-lain). 2. Mengonsumsi Sayur dan Buah Memperbanyak konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Mengurangi makanan siap saji dan minuman bersoda. Gizi diet pada lansia: a. Hipertensi : diet rendah garam b. DM
: mengurangi gula dan karbohidrat
c. Rematik
: menghindari makanan yang banyak mengandung purin
dan protein seperti kacang-kacangan. 3. Tidak Merokok Mulailah secara perlahan untuk berhenti merokok. Jika tidak bisa sendiri, minta bantuan kepada ahli hipnosis untuk menghentikannya. Pada dasarnya jika ada kekuatan dari diri sendiri untuk berhenti merokok, maka hal ini tak mustahil untuk dilakukan. Karena merokok dapat meningkatkan risiko kematian pada usia lanjut. Bagi perokok pasif harus menghindari orang yang merokok, apabila ada keluarganya merokok sarankan untuk merokok di luar rumah supaya tidak terhirup oleh anggota keluarga. 4. Tidak Mengonsumsi Alkohol Sama halnya seperti rokok, maka minum minuman beralkohol pun harus dihentikan. Karena dampak mengkonsumsi alkohol pada lanjut usia dapat menyebabkan kepikunan dan ketidakstabilan. 5. Memeriksa Kesehatan Secara Rutin Memeriksa kesehatan sangat penting dilakukan oleh setiap individu. Mendatangi rumah sakit bukanlah hanya saat kita sakit, justru saat kita (merasa) sehat. Sehingga bibit-bibit penyakit yang mungkin akan timbul di kemudian hari akan lebih mudah terdeteksi secara dini. Hipertensi dan DM merupakan penyakit yang tidak bisa sembuh jadi harus tetap dikontrol agar tidak menyebabkan komplikasi. 6. Membersihkan Lingkungan Lingkungan di dalam rumah, rumah itu sendiri harus memiliki pencahayaan yang cukup tidak gelap pada siang hari, memiliki ventilasi
yang cukup, disetiap ruangan harus memiliki sekat satu sama lain. Bersama-sama dengan tetangga melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan minimal sebulan sekali. Selain untuk hidup sehat juga akan mempererat tali silaturahim antar sesama anggota masyarakat. Dampak dari lingkungan yang kotor yaitu mudah terserang penyakit, Orang mudah terserang penyakit karena lemahnya system imun tubuh dan didukung dengan lingkungan yang kurang bersih. Penyakit-penyakit yang bisa timbul karena kurangnya kebersihan lingkungan: a. TBC b. Penyakit kulit c. Diare d. Demam berdarah Nyamuk demam berdarah bersarang di tempat yang ada banyak tumpukan sampah. Lakukan langkah 3M untuk mencegah terjadinya demam berdarah: 1) Menutup tempat penampungan air. 2) Menguras bak mandi atau tempat penampungan air. 3) Mengubur atau mendaur ulang barang bekas. Gerakan 3M plus Gerakan 3M plus sama dengan gerakan 3M hanya saja ada tambahannya: 1) Menghindari menggantungkan pakaian didalam rumah 2) Menutup lemari pakaian agar nyamuk tidak bersembunyi di dalamnya. 3) Melakukan pengasapan 4) Menggunakan obat usir nyamuk 5) Menggunakan kelambu pada tempat tidur 7. Menggunakan Jamban Mungkin terdengar aneh, tapi faktanya masih banyak daerah di Indonesia yang tidak menggunakan jamban sebagai tempat pembuangan. Penduduk tersebut masih banyak yang menggunakan sungai sebagai aktivitas mencuci pakaian, mencuci piring, mandi, pun buang air besar. Tentunya
hal ini menimbulkan risiko penyakit yang diakibatkan oleh kuman. Manfaat menggunakan jamban: a. Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau b. Tidak mencemari sumber air yang ada di sekitarnya c. Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penularan penyakit diare, kolera, thypus, cacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan Cirri-ciri jamban sehat: 1. Tidak mencemari sumber air minum, untuk itu letak lubang penampungan kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur (SPT SGL maupun jenis sumur lainnya). Perkecualian jarak ini menjadi lebih jauh pada kondisi tanah liat atau berkapur yang terkait dengan porositas tanah. Juga akan berbeda pada kondisi topografi yang menjadikan posisi jamban diatas muka dan arah aliran air tanah. 2. Tidak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke penampungan tinja. Hal ini misalnya dapat dilakukan dengan menutup lubang jamban atau dengan sistem leher angsa. 3. Air seni, air pembersih dan air penggelontor tidak mencemari tanah di sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban dengan luas minimal 1x1 meter, dengan sudut kemiringan yang cukup kearah lubang jamban. 4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-bahan yang kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya dipergunakan bahan-bahan yang ada setempat; 5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna terang; 6. Cukup penerangan; 7. Lantai kedap air; 8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah; 9. Ventilasi cukup baik, dan 10. Tersedia air dan alat pembersih