TUGAS
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PREDIABETES
DI SUSUN OLEH :
NUR WAHYUNI ARIF
P0.71.4.201.14.1.035
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
D.IV KEPERAWATAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
:
Prediabetes
Sasaran
:
Masyarakat Daerah Kelurahan Karunrung
Tempat
:
Pelataran kantor kelurahan karunrung
Hari/Tanggal :
6 Desember 2017
Waktu
:
1 x 30 menit
Penyuluh
:
Mahasiswa
I.
LATAR BELAKANG
Menurut definisi dari the American Diabetes Association and US Department of Health and Human Services, prediabetes adalah suatu tahapan dimana kadar glukosa diatas normal tetapi masih di bawah kadar glukosa darah untuk diagnosis diabetes. Kondisi ini mencakup toleransi glukosa terganggu (TGT) dan / at aupun glukosa puasa terganggu (GPT). American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan prediabetes sebagai GPT yaitu kadar glukosa puasa 100 mg/dl (5,6 mmol/L)
– 125
mg/dl (7,0
mmol/L) atau bila kadar glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gram 140-199 mg/dl (7,8 – 11 mmol/L) yang sering disebut dengan TGT. Prevalensi prediabetes di Indonesia cukup tinggi, yakni ± 10,2 %, sehingga diperkirakan 24 juta penduduk Indonesia telah menyandang prediabetes.1,2 Penyandang prediabetes dalam perkembangannya mempunyai 3 kemungkinan: sekitar 1/3 nya akan tetap sebagai prediabetes, 1/3 kasus akan menjadi diabetes mellitus tipe 2 (DMT2), dan 1/3 sisanya dapat kembali menjadi normoglikemi. Prediabetes meningkatkan risiko absolut menjadi DM sebesar 2-10 kali lipat, bahkan pada beberapa populasi peningkatan resiko tersebut dapat lebih tinggi lagi.
Resiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada prediabetes sama besarnya dengan DM. Berbagai keadaan tersebut semakin meyakinkan bahwa tindakan dan program pencegahan dini DM sangat diperlukan, antara lain melalui penanganan prediabetes. Identifikasi dan penatalaksanaan awal bagi para pasien prediabetes yang dapat menurunkan insiden DM serta komplikasinya akan sangat bermanfaat tidak hanya bagi pasien, namun juga bagi keluarga dan pemerintah. Prediabetes adalah suatu kondisi yang serius. Siapapun yang mempunyai kondisi prediabetes beresiko besar untuk didiagnosis menjadi diabetes mellitus. Dalam hal antisipasi umtuk pencegahan prediabetes ini yang sangat perlu diperhatikan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita prediabetes maupun yang beresiko terkena prediabetes. Penyuluhan kesehatan pada penderita prediabetes merupakan suatu hal yang sangat penting dalam regulasi gula darah penderita prediabetes dan mencegah atau setidaknya menghambat munculnya/ terjadinya penyakit diabetes melitus. Dalam hal ini diperlukan kerja sama yang baik antara penderita dan keluarganya dengan para pengelola atau penyuluh. Penyuluhan diperlukan karena penyakit pradiabetes adalah penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup. Pengobatan pradiabetes memerlukan keseimbangan antara beberapa kegiatan yang merupakan bagian integral dari kegiatan rutin seharihari seperti makan, tidur, bekerja dll. Pengaturan jumlah serta jenis makanan serta olahraga oleh penderita serta keluarganya. Berhasilnya pengobatan pradiabetes tergantung pada kerjasama antara petugas kesehatan dengan penderita dan keluarganya. Pasien yang mempunyai pengetahuan cukup tentang prediabetes, kemudian selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga ia dapat sembuh. Jadi penyuluhan pradiabetes mellitus disamping sebagai upaya promotif dilakukan juga upaya preventif serta upaya kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan peningkatan pwnyakit kronik (Diabetes Melitus).
II.
TUJUAN
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, masyarakat Kelurahan Karunrung diharapkan mampu memahami mengenai prediabetes.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK) Setelah proses penyuluhan kesehatan tentang Prediabetes, diharapkan masyarakat Kelurahan Karunrung mampu : 1. Menjelaskan pengertian Prediabetes 2. Menyebutkan penyebab terjadinya Prediabetes 3. Menyebutkan faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes 4. Menyebutkan tanda dan gejala Prediabetes 5. Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes 6. Menyebutkan penanganan Prediabetes 7. Menyebutkan pencegahan Prediabetes
III.
SASARAN
Masyarakat Kelurahan Karunrung.
IV.
MATERI
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah : 1. Pengertian Prediabetes 2. Penyebab terjadinya Prediabetes 3. Faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes 4. Tanda dan gejala Prediabetes 5. Komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes 6. Penanganan Prediabetes 7. Pencegahan Prediabetes
V.
METODE
Metode yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Prediabetes ini adalah: 1. Ceramah 2. Tanya Jawab
VI.
ALAT & MEDIA
A. Alat Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Prediabetes ini adalah: 1. LCD 2. Laptop 3. Proyektor 4. Mikrofon 5. Meja 6. Kursi 7. Speaker B. Media Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Diabetes Melitus ini adalah:
VII.
Leaflet
Slide
WAKTU
1. Hari, tanggal
: Rabu, 6 Desember 2017
2. Jam
: 10.00-10.30 Wita
VIII. TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di pelataran kantor kelurahan karunrung,
Setting tempat : Proyektor
Penyuluh dan moderator
MC Notulen
IX.
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
audiens
KEGIATAN PENYULUHAN No.
WAKTU
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
1.
3 Menit
Pembukaan :
Membuka
kegiatan
dengan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Menjelaskan
tujuan
dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan diberikan
2.
15 menit
Pelaksanaan :
Menggali pengetahuan masyarakat tentang Prediabetes
Menjelaskan pengertian Prediabetes
Menyebutkan penyebab terjadinya Prediabetes
menjawab
dan
Menjelaskan faktor-faktor
pertanyaan
risiko tejadinya Prediabetes
diajukan
Menyebutkan tanda dan gejala
yang
Memperhatikan
Bertanya
Prediabetes
Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes
Menjelaskan penanganan
menjawab
Prediabetes
pertanyaan
Menjelaskan upaya
diajukan
dan
yang
pencegahan Prediabetes 3.
10 Menit
Evaluasi :
Menanyakan
kepada
peserta
(masyarakat) tentang materi yang
Menjawab pertanyaan
telah diberikan, dan reinforcement kepada masyarakat yang dapat menjawab pertanyaan. 4.
2
Terminasi :
Menit
Mengucapkan
terimakasih
atas
Mendengarkan
Menjawab salam
peran serta peserta.
X.
Mengucapkan salam penutup
PENGORGANISASIAN
Dosen Pembimbing
: Sukma Saini S.Kep M.Kep
Pamateri
: Nurwahyuni Arif
Moderator
: Sri Andi Nirwana Hasan
Notulen
:
Cicci Chairunisa Mas’um
XI.
RENCANA EVALUASI A. Struktur
1. Persiapan Media Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan bisa digunakan dengan baik dalam penyuluhan yaitu :
Leaflet
Slide
2. Persiapan Alat Alat yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dengan baik antara lain :
LCD
Laptop
Proyektor
Mikrofon
Meja
Kursi
Speaker
3. Persiapan Materi Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan di buatkan power point (PPT) dan leaflet agar lebih mudah saat penyampaian informasi kepada masyarakat (peserta penyuluhan).
4. Undangan Dalam penyuluhan kesehatan tentang Diabetes Melitus kami mengundang Masyarakat Kelurahan Karunrung.
B. Proses Penyuluhan
1. Penyuluhan Kesehatan tentang Prediabetes berlangsung lancar dan terjadi proses interaksi antara penyuluh dengan masyarakat yang menerima penyuluhan.
2. Kehadiran undangan diharapkan sekitar 90 % dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung. C. Hasil Penyuluhan
a. Jangka pendek Setelah diberikan penyuluhan masyarakat mampu : 1. Memahami materi penyuluhan sebanyak 70% dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan yang akan diberikan oleh penyuluh. 2. Menjelaskan kembali pengertian Prediabetes 3. Menyebutkan penyebab terjadinya Prediabetes 4. Menyebutkan faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes 5. Menyebutkan tanda dan gejala Prediabetes 6. Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes 7. Menyebutkan penanganan Prediabetes 8. Menyebutkan pencegahan Prediabetes
b. Jangka panjang Meningkatkan pengetahuan masyarakat sejak dini tentang upaya pencegahan terjadinya Diabetes Melitus serta mampu menerapkan penanganan prediabetes jika sudah terdiagnosis dalam kehidupan sehari-hari. Makassar, 20 November 2011 Mengetahui, Pembimbing
Penyuluh