TUGAS PROMOSI KESEHATAN SATUAN PENYULUHAN TENTANG BAHAYA MASTURBASI
Dosen pembimbing: Maisje Marlyn Kuhu, SKM, NPH
Disusun oleh: Ria Elsaviana Agustin P1337420215067 2B
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO 2017
Satuan Acara Penyuluhan Masturbasi
Cabang Ilmu
: Pendidikan kesehatan
Topik
: Masturbasi
Hari/Tanggal
: Selasa, 30 Mei 2017
Waktu
: 15 menit
Tempat
: Ruan kelas
Sasaran
: Kelompok Remaja Laki-laki usia 17-20 Tahun
Pemateri
: Ria Elsaviana Agustin
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh peserta dapat melakukan pencegahan dan menghindari masturbasi. B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, sasaran dapat : 1. Menjelaskan pengertian masturbasi 2. Menjelaskan penyebab masturbasi 3. Menyebutkan 2 pengaruh negatif masturbasi 4. Menyebutkan 2 dari 4 pengaruh negatif masturbasi secara fisik 5. Menyebutkan 2 dari 3 pengaruh negatif masturbasi secara mental. 6. Menyebutkan 5 dari 10 cara mencegah dan menghindari masturbasi C. Metode
1. Ceramah 2. Tanya jawab D. Media dan Alat
1. Komputer (Power point) 2. LCD 3. Leaflet
E. Materi (Terlampir)
1. Menjelaskan tentang pengertian masturbasi 2. Menjelaskan penyebab masturbasi 3. Menjelaskan pengaruh negative dari masturbasi 4. Menjelaskan pencegahan terhadap masturbasi F. Proses pelaksanaan
NO WAKTU
1
Pembukaan :
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PESERTA
a. Salam pembuka
a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri
b. Mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan
c. Memperhatikan
1 menit
penyuluhan /Menyebutkan materi yang akan
d. Memperhatikan
diberikan atau d.
Apersepsi
a. Penyampaian materi tentang masturbasi 2
Pelaksanaan : 9 menit
b. Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya c. Menjawab pertanyaan
a. Mendengarkan dengan penuh perhatian b. Bertanya c. Memperhatikan jawaban dari penceramah
3
4
Evaluasi : 3 menit
a. Menanyakan materi yang diberikan
Terminasi :
a. Menyimpulkan.
2 menit
b. Mengucapkan terima kasih atas peran serta
a. Menjawab pertanyaan
a. Mendengarkan
peserta c. Kontrak waktu d. Salam penutup
b. Menjawab salam
G. Referensi
1. Free article Tutorial : victor izuogu, September 2009. 2. Bahaya dan Dampak Buruk (Efek negatif) Dari Onani/Masturbasi yang terlalu sering : lifestyle, September 2010. 3. Bahaya dari Masturbasi : Nolimitz, September 20 10. H. Evaluasi (Pertanyaan lisan)
1. Apakah yang disebut dengan masturbasi? 2. Apa saja faktir yang menyebabkan seseorang melakukan masturbasi? 3. Sebutkan 2 pengaruh negative dari masturbasi ! 4. Sebutkan 4 pengaruh negative masturbasi secara fisik ! 5. Sebutkan 3 pengaruh negative masturbasi secara psikologis ! 6. Sebutkan 5 pencegahan terhadap masturbasi !
Mengetahui
Pembimbing
Purwokerto, 30 Mei 2017
Penyuluh
Maisye Marlin Kuhu, SKM, MPH
Ria Elsaviana Agustin
NIP. 19630322 198210 2 001
NIM. P1337420215067
Lampiran 1 Materi:
Bahaya Masturbasi A. Definisi Onani/masturbasi adalah kegiatan untuk memuaskan syahwat dengan cara mengeluarkan “secara paksa” air mani. Onani/masturbasi bisa dilakukan oleh pria maupun wanita. Secara syar’i Onani/masturbasi termasuk perbuatan yang diharamkan oleh syari’at dan merupakan perbuatan dosa. Dalam bahasa Indonesia Masturbasi memiliki beberapa istilah yaitu onani atau rancap, yang maksudnya perangsangan organ sendiri dengan cara menggesek-geseknya melalui tangan atau benda lain hingga mengeluarkan sperma dan mencapai orgasme. Sedangkan bahasa gaulnya adalah coli atau main sabun yaitu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memenuhi kebutuhan seksualnya, dengan menggunakan tambahan alat bantu sabun atau benda-benda lain, sehingga dengannya dia bisa mengeluarkan mani(ejakulasi). Tujuan utama dari masturbasi adalah untuk mencari kepuasan atau melepas keinginan nafsu seksual dengan jalan tidak bersenggama. Dalam islam masturbasi dikenal dengan beberapa nama yaitu, al-istimna’ al-istimna’ billkaff, nikah al-yad, jildu umairah, al-i’timar atau‘adatus sirriyah. Masturbasi yang dilakukan oleh wanita, disebut al-ilthaf. B. Penyebab 1. Masa Remaja Masa remaja adalah masa yang penuh dengan tentangan, ketika beranjak remaja, pengaruh lingkungan sangat besar akan kematangan psikologi remaja, pertukaran informasi tentang kenikmatan masalah seksual tidak bisa dihindarkan. Tin gginya tingkat kepercayaan diantara remaja membuat perilaku masturbasi ini sangat mu dah diterima dan dipraktikkan. 2. Media Tekhnologi Dengan kemajuan teknologi datang literatur (buku, majalah, gambar) dan bahan-bahan audio-visual (film, televisi dan video) yang membangkitkan hasrat seksual pada remaja. Dengan tidak adanya pasangan seksual untuk meredakan ketegangan seksual seperti yang dihasilkan dari bahan tersebut, masturbasi jadi jalan keluar.
“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu menikah, maka hendaklah dia menikah karena nikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Sedang barangsiapa yang belum mampu maka hendaknya dia karena puasa itu akan menjadi tameng baginya”. [Hadits Riwayat Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas’ud]. 3. Keterlambatan menikah Usia dewasa tanpa memiliki pasangan yang menetap dalam hal ini pernikahan, membuat seseorang melampiaskan kebutuhan seksualnya dengan masturbasi. C. Pengaruh negative Dari segi kesehatan 1. Penyebab kanker prostat Hasil penelitian dari Universitas Nottingham, menyatakan bahwa para pria usia 20-30 tahun yang mengalami kecanduan masturbasi berisiko menderita kanker prostat. Para ilmuwan dari universitas tersebut melakukan peneltian kepada 800 pria yang melakukan masturbasi secara rutin, dan menemukan bahwa 50% diantaranya menderita kanker prostat. 2. Ejakulasi dini Mereka yang sering melakukan masturbasi dapat mengalami ejakulasi dini karena dorongan yang kuat dan tergesa-gesa untuk bisa merasakan orgasme. Dampaknya ketika sudah menikah tidak dapat memuaskan pasangan karena tidak mampu menahan ereksi dalam jangka waktu lama. 3. Mencederai diri sendiri Masturbasi dapat mencederai diri sendiri karena ini berkaitan dengan cara bagaimana seseorang memperlakukan alat genitalnya. Gerakan kasar dan tergesa-gesa serta bahan bahan juga alat yang digunakan untuk membantu mendapatkan ran gsangan seksual sering kali menyebabkan saraf-saraf pada organ reproduksi terluka, dan bila cedera terlalu parah dapat membuat seseorang mengalami impoten secara permanen. 4. Serangan jantung Kerja jantung akan dipacu ketika dorongan untuk melakukan masturbasi melonjak, disertai dengan perasaan takut, was-was dan keinginan untuk bisa segera mendapatkan
kenikmatan secara singkat dan cepat. Bila seseorang memiliki riwayat penyakit jantung, maka yang bersangkutan dapat mengalami serangan jantung mendadak. Dari segi psikologis 1. Perasaan bersalah Rasa bersalah yang dirasakan sesaat setelah melakuk an masturbasi dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang, seperti merasa kotor, berdosa, murung, tidak bersemangat dan sebagainya. 2. Ketagihan Seperti layaknya seorang pecandu narkoba, masturbasi juga dapat membuat seseorang mengalami kecanduan. Bila tidak dapat melampiaskannya seseorang dapat merasakan gejala-gejala seperti pusing, jantung berdebar, mudah marah, gelisah, gemetaran, lemas, tidak mampu berpikir jernih, dan sebagainya. 3. Tidak percaya diri kepada lawan jenis Rasa takut terhadap lawan jenis sering dialami oleh mereka yang mengalami kecanduan masturbasi. Rasa takut tersebut lebih dikarenakan faktor kejiwaan karena rendahnya rasa percaya diri dan ketakutan tidak mampu memuaskan pasangannya, sehingga untuk mendapatkan kepuasan pribadi masturbasi dipilih sebagai cara terbaik. D. Pencegahan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi
kita petunjuk mematahkan
(godaan) syahwat dan menjauhkan diri dari bahayanya dengan dua cara: berpuasa untuk yang tidak mampu menikah, dan menikah untuk yang mampu. Petunjuk beliau ini menunjukkan bahwa tidak ada cara ketiga yang para pemuda diperbolehkan menggunakannya untuk menghilangkan (godaan) syahwat. Dengan begitu, maka onani/masturbasi haram hukumnya sehingga tidak boleh dilakukan dalam kondisi apapun menurut jumhur ulama. Jadi secara umum untuk mencegah dan menghindari masturbasi dapat dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : 1. Rajin beribadah / mendekatkan diri ke agama dan hal-hal yang dianjurkan agama. 2. Lakukan kegiatan positif seperti main game / gaming, baca buku, nonton TV/Bioskop / DVD, Browsing dan sebagainya. 3. Hindari pikiran, ucapan, dan perbuatan yang berjenis pornografi / pornoaksi.
4. Cari pergaulan/teman yang positif / membangun diri kita. 5. Jangan nonton / download / lihat hal-hal yang menjurus ke arah pornografi / pornoaksi dalam bentuk apapun. 6. Jika punya ‘koleksi’ di komputer, rak, dan tem pat-tempat ‘rahasia’ lain. Binasakan semuanya sedini mungkin. 7. Dengarlah lagu-lagu yang ‘ear -friendly’. Jangan mendengar lagu-lagu dugem. Bisa memunculkan pikiran negatif. 8. Kendalikan dirimu sendiri. 9. Jika teman/relasi/keluarga mengajak beraktifitas / jalan-jalan, usahakan ikut berpartisipasi, jika anda sering berada di rumah / kamar sendirian, makin besar potensi anda untuk masturbasi / onani. 10. Jangan melamun.
Lampiran 2 Jawaban pertanyaan:
1. Masturbasi adalah kegiatan untuk memuaskan syahwat dengan cara mengeluarkan “secara paksa” air mani dengan cara menggesek -geseknya melalui tangan atau benda lain hingga mengeluarkan sperma dan mencapai orgasme. 2. a, Masa Remaja: lingkungan sangat berpengaruh terhadap perubahan psikologis. b. Media teknologi: kemajuan teknologi datang literatur (buku, majalah, gambar) dan bahan-bahan audio-visual (film, televisi dan video) yang membangkitkan hasrat seksual pada remaja. Dengan tidak adanya pasangan seksual untuk meredakan ketegangan seksual seperti yang dihasilkan da ri bahan tersebut, masturbasi jadi jalan keluar. c. Keterlambatan menikah: Usia dewasa tanpa memiliki pasangan yang menetap membuat seseorang melampiaskan kebutuhan seksualnya dengan masturbasi 3. a. Penyebab kanker prostat b. ketagihan 4. a. Penyebab kanker prostat b. Ejakulasi dini
5. a. Perasaan bersalah b. Ketagihan 6. a. Rajin beribadah / mendekatkan diri ke agama dan hal-hal yang dianjurkan agama. b. Lakukan kegiatan positif seperti main game / gaming, baca buku, nonton TV/Bioskop / DVD, Browsing dan sebagainya. c. Hindari pikiran, ucapan, dan perbuatan yang berjenis pornografi / pornoaksi. d. Cari pergaulan/teman yang positif / membangun diri kita. e. Jangan nonton / download / lihat hal-hal yang menjurus ke arah pornografi / pornoaksi dalam bentuk apapun.