Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Pengenalan Kanker Serviks
Hari, tanggal
: Selasa, 29 Desember 2015
Tempat
: Poliklinik Ginekologi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Waktu pertemuan
:
Sasaran
: Pasien dan Keluarga Pasien di Poliklinik Ginekologi
Materi
: Pengenalan Kanker Serviks
A.
30 menit
Tujuan
1)
Tujuan instruksional umum Setelah dilakukan penyuluhan kanker kanker serviks, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang kanker serviks.
2)
B.
C.
Tujuan instruksional khusus
Menjelaskan pengertian penyakit Kanker Serviks secara umum
Menjelaskan penyebab Kanker Serviks
Menjelaskan tanda dan gejala Kanker Serviks
Menjelaskan pemeriksaan diagnostik Kanker Seviks
Menjelaskan penatalaksanaan medis Kanker Serviks
Menjelaskan pencegahan Kanker Serviks
Materi Pembelajaran
1)
Pengertian penyakit Kanker Serviks
2)
Penyebab Kanker Serviks
3)
Tanda dan gejala Kanker Serviks
4)
Pemeriksaan diagnostik Kanker Seviks
5)
Penatalaksanaan medis Kanker Serviks
6)
Pencegahan Kanker Serviks
Metode Pembelajaran
1)
Ceramah
2)
Diskusi
D. Setting
Tahap
Waktu
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan Peserta
Pendahuluan
5 menit
Mempersiapkan peserta, alat, tempat, dan pemateri oleh tim
3 menit
10 menit
Pembukaan
acara
oleh Mengikuti
moderator
pembukaan
Penyampaian materi
Peserta
1. Pengertian
sesi
2. Penyebab
materi
mengikuti
penyampaian
3. Tanda dan gejala 4. Pemeriksaan diagnosis
Pelaksanaan
5. Penatalaksanaan medis 6. Pencegahan 10 menit
Sesi diskusi oleh fasilitator
Peserta
dapat
mengajukan pertanyaan timbal
dan balik
dengan moderator Penutup
2 menit
Penutupan
acara
moderator
E.
oleh Mengikuti penutupan
Kriteria Evaluasi
1)
2)
Evaluasi struktur a.
Kesiapan penyuluhan
b.
Kesiapan media dan tempat
c.
Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya
Evaluasi proses a.
Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya
b.
Peserta antusias terhadap penjelasan tentang materi kanker serviks
c. 3)
Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Evaluasi hasil Peserta mampu mengerti dan memahami a.
Pengertian penyakit Kanker Serviks
b.
Penyebab Kanker Serviks
c.
Tanda dan gejala Kanker Serviks
d.
Pemeriksaan diagnostik Kanker Seviks
e.
Penatalaksanaan medis Kanker Serviks
f.
Pencegahan Kanker Serviks
Materi Penyuluhan
A.
Definisi Kanker Serviks
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya.
B.
Penyebab Kanker serviks
1.
HPV (Human Papilloma Virus) Infeksi HPV risiko tinggi merupakan faktor etiologi kanker serviks, dari penelitian didapatkan 8 tipe HPV yang banyak ditemukan, yaitu tipe 16, 18, 45, 31, 33, 52, 58 dan 35. Dan virus yang paling mendominasi adalah tipe 16 dan18.
2.
Faktor Genetik (onkogen, mutasi P53 dan Rb, Radiasi, mutasi gen supresor tumor)
3.
Sanitasi lingkungan yang jelek, paparan radiasi, polusi, dan keracunan zat kimia.
4.
Perilaku seksual (melakukan seks dini dan sering berganti pasangan)
Faktor resiko: 1.
Umur pertama kali melakukan hubungan seksual Idealnya wanita melakukan seks dengan umur diatas 20 tahun karena sel mukosanya sudah matang.
2.
Jumlah kehamilan dan partus Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
3.
Jumlah perkawinan Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda. Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4.
Infeksi virus Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks.
5.
Sosial ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh. 6.
Kebersihan dan dikhitan Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum dikhitan. Hal ini karena pada pria yang belum dikhitan, kebersihan penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan kotoran.
7.
Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
C.
Tanda dan Gejala
1.
Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Getah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis jaringan.
2.
Perdarahan setelah sanggama ( post coital bleeding ) yang kemudian berlanjut menjadi perdarahan yang abnormal.
3.
Timbulnya perdarahan setelah masa menopause.
4.
Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul. Bila nyeri terjadi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan terjadi hidronefrosis. Selain itu, bisa juga timbul nyeri di tempat-te mpat lainnya.
5.
Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis.
6. D.
Pemeriksaan Diagnostic
1.
Tes Pap Smear : Tes ini merupakan penapisan untuk mendeteksi infeksi HPV dan prakanker serviks dengan cara pengambilan lendir leher rahim. Indikasi : a)
Wanita yang telah melahirkan lebih dari 4 kali
b)
Wanita perokok
c)
Wanita yang berhubungan seks dengan banyak pria
d)
Wanita yang telah melakukan hubungan seksual pada usia muda, kurang dari 20 tahun
e)
Wanita dengan kebersihan alat reproduksi yang kurang
Pap smear dapat mendeteksi kondisi kanker dan prakanker dalam serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) serviks umumnya dilakukan saat pap smear bila ada indikasi kelainan signifikan, atau bila ditemukan kelainan selama pemeriksaan dalam rutin, untuk mengidentifikasi kelainan tersebut. Hasil pap smear dinyatakan positif, bila menunjukkan perubahan-perubahan sel serviks. Biopsi (pengambilan jaringan) mungkin tidak perlu dilakukan segera, kecuali anda dalam kategori risiko tinggi. Untuk perubahan sel yang minor, umumnya direkomendasikan untuk mengulang pap smear dalam 6 bulan ke depan. 2.
Kolposkopi, tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim.
3.
Servikografi, dapat dikembangkan sebagai skrining kolposkopi. Dilengkapi dengan kamera 35mm, Disebut negatif atau curiga jika tidak tampak kelainan abnormal.
4.
Pemeriksaan visual langsung/ IV A. IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.
5.
Gineskopi, Teropong monocular, ringan, pembesaran 2.5 x (lebih sederhana dari kolposkopi)
6.
E.
Pap net, sama seperti pap smear konvensional tetapi hasil tergambar lebih jelas.
Penatalaksanaan Medis
1.
Pembedahan(operasi) Pada kanker serviks yang telah terdeteksi dini umumnya dilakukan operasi. Beberapa jenis operasi dapat dilakukan, namun pilihan terakhir tergantung dari faktor yang dipertimbangkan oleh dokter, terutama stadium dan ukuran kanker.
2.
Terapi radiasi Terapi radiasi (radioterapi) menggunakan x-ray energi tinggi atau jenis radiasi lain untuk membunuh sel kanker dan menghentikan perkembangannya. Terapi radiasi dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk kanker serviks st adium awal. Pada kanker serviks stadium awal, radiasi lebih digunakan sebagai pengobatan tambahan setelah operasi untuk pasien dengan resiko tinggi relaps. Dokter juga
menggunakan radiasi untuk kanker lebih besar dan stadium lebih tinggi. Kebutuhan terapi radiasi ditentukan oleh stadium, pemeriksaan, dan waktu operasi. 3.
Kemoterapi Kemoterapi adalah proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Banyak obat yang digunakan dalam kemotarapi. Pola Kemoterapi yang umum di gunakan : a)
Kemoterapi Induksi Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (Bulky Mass Tumor) atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga dengan pengobatan penyelamatan.
b)
Kemoterapi Adjuvan Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).
c)
Kemoterapi Primer Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
d)
Kemoterapi Neo-Adjuvan Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi. Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga operasi atau radiasi akan lebih berhasil guna.
F.
Pencegahan
1.
Lakukan pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
2.
Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
3.
Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
4.
Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
5.
Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
6.
Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV. Vaksin HPV dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18. Dan dapat diberikan mulai dari usia 9-26 tahun, dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali (0-2-6 bulan).
7.
Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet . Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
Daftar Pustaka
Doungoes, Marilyn E. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3, EGC, Jakarta, 2000
Price,Sylvia Anderson & Wilson, Lorraine McCarty.1995. Pathophysiology , Clinical Concepts of disease processes. Edisi 4. Jakarta:EGC
Rasjidi, Imam. 2010. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto
Rasjidi, Imam. 2007. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekolog i. Jakarta : EGC