BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, maka setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan. Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus mempunyai akses terhadap petugas dan pelayanan kesehatan. Namun demikian, akses ternyata masih menjadi m enjadi persoalan persoala n di sebagian wilayah Indonesia, khususnya di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. Hal tersebu tersebutt antara antara lain lain diseba disebabka bkan n adanya adanya keterb keterbatas atasan an infrast infrastruk ruktur tur dan transp transport ortasi asi,, kondisi geografis dan uaa yang sulit, serta masih kurangnya tenaga kesehatan. Hal!hal tersebu tersebutt akan akan menyul menyulitk itkan an proses proses rujuk rujukan an ke fasilita fasilitass pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan "fasyan "fasyankes# kes# terdekat ketika ada ibu hamil atau bersalin yang mengalami komplikasi. Di daera daerah! h!da daer erah ah yang yang suli sulitt terja terjang ngka kau u dan dan pada pada kasu kasuss risik risiko o ting tinggi gi yang yang jelas jelas memerlukan penanganan di fasyankes yang memadai, maka ibu hamil diupayakan harus sudah berada di dekat fasyankes beberapa hari sebelum bersalin. Oleh karena itu, perlu diupayakan adanya suatu tempat di dekat fasyankes dasar atau rujukan "rumah sakit# dimana ibu hamil dapat tinggal sementara sebelum saat persalinan tiba, yang disebut Rumah Tunggu Kelahiran.
$umah $umah %unggu unggu &elahi &elahiran ran adalah adalah suatu suatu tempat tempat atau ruangan ruangan yang yang berada berada di dekat dekat fasyankes "'oskesdes, 'uskesmas, rumah sakit# yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara sementara bagi ibu hamil dan pendamping pendampingnya nya "suami(kader( "suami(kader(keluar keluarga# ga# selama beberapa hari sebelum saat persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin. )asaran $umah %unggu &elahiran diutamakan adalah ibu hamil yang berasal dari daerah dengan akses sulit yang memiliki faktor risiko atau risiko tinggi. $umah %unggu &elahiran dapat berupa rumah atau ruangan yang merupakan bagian dari rumah atau bangunan lain. $umah %unggu &elahiran dapat juga dipilih dari rumah keluarga atau kerabat ibu hamil, asalkan jaraknya dekat dengan fasyankes serta memiliki akses dan transportasi mudah.
*erdasarkan lokasi dan fungsinya, f ungsinya, $umah %unggu %unggu &elahiran dapat dibedakan menjadi+ 1. $uma $umah h %ungg unggu u 'osk 'oskes esde des, s, yait yaitu u ruma rumah h tung tunggu gu yang yang bera berada da deka dekatt 'oske 'oskesd sdes, es, digunakan bagi ibu hamil yang non!risiko.
. $umah %unggu 'uskesmas, yaitu rumah tunggu yang berada dekat 'uskesmas, digunakan bagi ibu hamil yang non!risiko atau yang memiliki risiko yang dapat ditangani sesuai kemampuan 'uskesmas. -. $umah %unggu $umah )akit, yaitu rumah tunggu yang berada dekat rumah sakit, digunakan bagi ibu hamil dengan risiko tinggi. danya $umah %unggu &elahiran diharapkan dapat meningkatkan akupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasyankes, serta meningkatkan deteksi dan penanganan dini komplikasi maternal, yang pada akhirnya dapat berperan dalam upaya perepatan penurunan angka kematian ibu. 'uskemas Lembasada mempunyai daerah kerja yang ukup luas dimana banyak desa terpenil dan akses jalan yang belum memadai sehingga adanya program rumah tunggu kelahiran ini diharapkan dapat membantu masyarakat setempat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih optimal saat akan menunggu kelahiran.
1. $umusan /asalah 1. *agaimana pelaksanaan program rumah tunggu kelahiran di 'ukesmas Lembasada0 . *agaimana prosedur dalam program rumah tunggu kelahiran di 'ukesmas Lembasada0 3. *agaimana kelengkapan sarana prasarana dalam pelaksanaan program rumah tunggu kelahiran di 'ukesmas Lembasada0
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
.1 D2INI)I + $umah tunggu kelahiran adalah suatu tempat atau ruangan yang berada dekat fasilitas kesehatan "$), 'uskesmas, 'oskesdes# yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara ibu hamil dan pendampingnya "suami(kader(dukun atau keluarga# selama beberapa hari, saat menunggu persalinan tiba dan beberapa hari setelah bersalin.
. %343N %343N 3/3/ + /enurunkan kematian ibu akibat keterlambatan penanganan pada ibu hamil, bersalin dan nifas.
%343N &H3)3) + 1. %ersedianya rumah tunggu kelahiran sesuai kebutuhan setempat. . danya dukungan dana pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat. -. danya jejaringan pelayanan antara fasilitas kesehatan dengan rumah tunggu persalinan. 5. /eningkatnya persalinan di tenaga kesehatan.
.- &$I%$I ))$N )asaran program rumah tunggu kelahiran adalah ibu hamil dengan faktor risiko dan risiko tinggi serta ibu hamil dari lokasi dengan geografi sulit. Ibu dengan faktor risiko dan risiko tinggi yaitu + 1. 'rimigra6ida kurang dari 7 tahun atau lebih dari -8 tahun . nak lebih dari 5. -. 4arak persalinan terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari tahun. 5. &urang nergi &ronis "& dengan lingkar lengan atas kurang dari -,8 m, atau penambahan berat badan 9 : kg selama masa kehamilan. 8. nemia dengan hemoglobin 9 11g(dl ;. %inggi badan kurang dari 158 m atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang. <. $iwayat hipertensi dalam kehamilan sebelumnya atau sebelum kehamilan ini.
=. )edang ( pernah menderita penyakit kronis, antara lain + tuberkulosis, kelainan jantung ginjal
hati,
psikosis,
kelainan
endokrin
"Diabetes
/ellitus,
)istemik
Lupusrymathosus, dll#, tumor dan keganasan. :. $iwayat kehamilan buruk + keguguran berulang, kehamilan ektopik terganggu, molahidatidosa, ketuban peah dini, bayi dengan aat kongenital. 17. $iwayat persalinan dengan komplikasi + persalinan dengan seksiosesaria, ekstraksi 6akum ( foreps. 11. $iwayat nifas dengan komplikasi + perdarahan pasa persalinan, infeksi masa nifas, psikosis postpartum "postpartumblues#. 1. $iwayat keluarga menderita penyakit kening manis, hipertensi dan riwayat aat kongenital. 1-. &elainan jumlah janin + kehamilan ganda, janin dampit, monster. 15. &elainan besar janin + pertumbuhan janin terhambat, janin besar. 18. &elainan letak dan posisi janin + lintang ( obli>ue, sungsang pada usia kehamilan lebih dari - minggu.
.5 'NN%3N LO&)I )emua rumah tunggu kelahiran harus berada dekat dengan fasilitas kesehatan, hal ini dimaksud agar dapat segera membawa ibu hamil apabila saat bersalin tiba atau terjadi kegawatdaruratan. 4arak yang dianjurkan untuk rumah tunggu kelahiran adalah tidak lebih dari 17 menit dengan berjalan kaki. /akin dekat lokasi rumah tunggu kelahiran dari fasilitas kesehatan, makin baik karena apabila terjadi kegawatdaruratan ibu hamil dapat ditangani lebih epat.
.8 &$I%$I '/ILIHN $3/H %3N??3 &LHI$N $umah tunggu kelahiran dapat merupakan sebuah rumah atau ruangan yang merupakan bagian dari rumah atau bangunan lain. $umah tunggu kelahiran dapat juga dilpilih dari rumah keluarga atau kerabat ibu hamil, asalkan jaraknya dekat dengan fasilitas kesehatan serta transportasinya mudah. 3ntuk pemilihan rumah tunggu kelahiran ini, perlu diperhatikan kelayakan huni bagi ibu hamil dan pendampingnya, dimana terdapat ruangan untuk tidur dan kamar mandi serta air bersih.
.; 4NI) $3/H %3N??3 &LHI$N Ditentukan jenis rumah tunggu kelahiran yang akan didirikan apakah rumah tunggu 'oskesdes, rumah tunggu 'uskesmas, atau rumah tunggu $umah )akit. 4enis rumah tunggu tergantung pada kebutuhan dan kemampuan daerah. a. $umah %unggu 'oskesdes dalah bangunan atau ruangan yang berada dekat 'oskesdes, digunakan untuk ibu hamil yang non risiko. b. $umah %unggu 'uskesmas dalah rumah tunggu kelahiran yang berada dekat 'uskesmas yang mampu memberikan pertolongan persalinan non risiko dan atau beberapa risiko yang disesuaikan dengan kemampuan 'uskesmas. . $umah %unggu $umah )akit dalah rumah tunggu kelahiran yang berada dekat dengan rumah sakit, digunakan oleh ibu hamil yang membutuhkan pertolongan persalinan di rumah sakit.
.< *N%3& 'L@NN @N? DI%A$&N 'enyediaan pelayanan dalam rumah tunggu kelahiran sangat ber6ariasi, hal ini bergantung pada kebutuhan setempat dan sumberdaya yang tersedia. *eberapa alternatif pelayanan yang disediakan dalam rumah tunggu kelahiran antara lain + a. $umah tunggu kelahiran tanpa pelayanan /erupakan salah satu bentuk rumah tunggu kelahiran yang hanya menyediakan fasilitas untuk tinggal saja. $umah ini dapat terdiri dari ruangan ruangan yang berisi meubelair standar, dapur denga peralatannya serta kamar mandi. Ibu hamil dan pendampingnya dapat tinggal di sini, tetapi dengan menyediakan keperluan sehari harinya sendiri, seperti berbelanja, memasak, menui dan membersihkan rumah, serta memenuhi segala kebutuhan pribadinya. b. $umah tunggu kelahiran dengan pelayanan $umah tunggu kelahiran ini selayaknya sebuah penginapan. Ibu hamil dapat tinggal di sini dengan mendapatkan pelayanan seperti makanan dan minuman, menui pakaian dan lain lain "tergantung kesepakatan setempat#. 'engadaan kebutuhan sehari !hari untuk ibu hamil selama di rumah runggu kelahiran dapat dikelola oleh masyarakat melalui biaya dari masyarakat sekitar, pemerintah daerah atau donatur.
. $umah tunggu kelahiran dengan pelayanan tambahan $umah tunggu kelahiran model ini menyediakan berbagai maam kegiatan tambahan seperti memberikan ketrampilan perempuan, penyuluhan kesehatan, peningkatan pendapatan,dsb.
BAB III PEMBAHASAN
'uskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten(kota yang menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja "Depkes $I, 775#. )eara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu keamatan, tetapi apabila di satu keamatan terdapat lebih dari dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilayah kerja
dibagi
antar
"desa(kelurahan atau
puskesmas, $A#.
dengan memperhatikan
/asing!masing
puskesmas
keutuhan tersebut
konsep wilayah
seara operasional
bertanggungjawab langsung kepada Dinas &esehatan &abupaten(&ota "Depkes $I, 775#. Bisi puskesmas adalah terapainya keamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia )ehat. Indikator utama keamatan yang sehat yaitu "Depkes $I, 775# + 1. Lingkungan sehat . 'erilaku sehat -. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu 5. Derajat kesehatan penduduk keamatan /isi puskesmas, yaitu "Depkes $I, 775# + 1. /enggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan . /endorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat -. /emelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan 5. /emelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat serta lingkungannya %erdapat tiga fungsi utama puskesmas, yaitu "Depkes $I, 775# + 1. 'usat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan . 'usat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan -. 'usat pelayanan kesehatan tingkat dasar
3paya pelayanan yang diselenggarakan meliputi "Depkes $I, 775# + 1. 'elayanan kesehatan masyarakat yang mengutamakan pelayanan promotif dan pre6entif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas
. 'elayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan indi6idu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan &edudukan puskesmas dalam )istem &esehatan Nasional merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama " primary health services#. Dalam sistem pemerintahan daerah, puskesmas merupakan organisasi struktural dan berkedudukan sebagai 3nit 'elaksana %eknis Daerah "3'%D# yang bertanggung jawab terhadap kepala Dinas &esehatan &abupaten(&ota "Depkes $I, 775#. 2ungsi pelayanan kesehatan tersebut dapat dikelompokkan dalam upaya kesehatan perorangan strata pertama yang bersifat private goods seperti penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan perorangan, dan upaya kesehatan masyarakat yang bersifat public goods seperti promosi kesehatan dan penyehatan lingkungan "Depkes $I, 775# $umah %unggu kelahiran puskesmas lembasada merupakan rumah tunggu dengan pelayanan. $umah tunggu ini baru beroperasi sejak 1 agustus 71;. )ejak awal dioperasikannya sampai pengambilan data laporan manajemen ini teratat sudah ada 5 pasien yang menggunakanya. )ebelum dioperasikan, terlebih dahulu pihak puskesmas dan dinas kesehatan setempat telah melakukan sosialisasi program rumah tunggu kelahiran ini ke desa! desa sehingga diharapkan setiap warga telah memahami program tersebut. 'rosedurnya ialah untuk semua ibu hamil yang berada di lingkungan kerja puskesmas lembasada dengan kehamilan resiko tinggi diharuskan pindah ke rumah tunggu kelahiran hari sebelum tafsiran persalinannya dan selanjutnya pasien akan tinggal di rumah tunggu sampai waktu persalinan tiba. &etika tanda!tanda persalinan talah ada maka pasien akan dijemput dengan ambulane puskesmas lembasada untuk dibawa ke ruang bersalin puskesmas lembasada. )etelah persalinan dan perawatan di ruang nifas puskesmas lembasada tanpa adanya komplikasi maka pasien dibawa kembali ke rumah tunggu sampai - hari pasa persalinan kemudian diperbolehkan untuk kembali kerumah. $umah tunggu kelahiran ini letaknya sekitar -77 meter dari puskesmas lembasada. $umah tunggu ini sudah dilengkapi dengan kamar perawatan, dapur dan kamar mandi serta pelayanan kesehatan oleh bidan yang mengelola rumah tunggu tersebut dan tanggungan makanan dan minuman untuk pasien dan satu orang penjaganya setiap hari. Dalam menjalankan program ini, pihak pengelola masih terkendala dengan adanya pasien yang datang atau melapor setelah tanda!tanda persalinan sudah ada sehingga pasien
tidak lagi singgah di rumah tunggu melainkan langsung di teruskan ke ruang bersalin puskesmas. %entunya hal ini menganam pasien!pasien yang dengan kehamilan resiko tinggi apabila lambat ditangani, dimana hal ini merupakan alasan mengapa program rumah tunggu kelahiran ini dibuat. /aka dari itu diharapkan untuk mengurangi kejadian!kejadian seperti ini yang dapat mengurangi optimalisasi dari fungsi rumah tunggu tersebut diharapkan bidan! bidan di desa dapat lebih aktif lagi untuk memberikan edukasi serta mengarahkan pasiennya jika sudah mendekati hari tafsiran persalinannya agar setiap pasien wanita hamil yang akan melahirkan dapat menggunakan fasilitas rumah tunggu kelahiran tersebut, tentunya dengan hal ini diharapkan dapat terapai penurunan tingkat kematian ibu dan bayi di indonesia.
BAB IV PENUTUP
&esimpulan 1. $umah tunggu kelahiran puskesmas lembasada sudah ukup baik, meski tergolong baru namun sudah berjalan sebagaimana mestinya. . 'rosedur pasien masuk rumah tunggu kelahiran di puskesmas lembasada sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan tetapi masih ada pasien ibu hamil yang datang ke puskesmas lembasda saat sudah mau melahirkan sehingga tidak masuk dulu ke rumah tunggu persalinan dikarenakan bidan desanya masih kurang aktif menge6aluasi ibu hamilnya yang mendekati hari tafsiran persalinan. -. )arana dan prasarana rumah tunggu kelahiran di puskesmas lembasada sudah ukup memenuhi standarnya. )aran 1. gar setiap ibu hamil yang akan menunggu kelahiran dapat mengikuti program rumah tunggu kelahiran ini sebaiknya lebih ditingkatkan lagi peran aktif oleh setiap bidan desa untuk menge6aluasi setiap ibu hamil di desanya yang sudah mendekati hari tafsiran persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes $I. 775. &eputusan /enteri&esehatan $I No. 1=(/enkes()k(II(775 tentang &ebijakan Dasar 'usat &esehatan /asyarakat. Depkes $I. 718. &eputusan/enteri&esehatan $I No. = tahun 718. %entang 'etunjuk teknis penggunaan dana alokasi khusus bidang kesehatan, serta sarana dan prasarana penunjang subbidang sarpras kesehatan tahun anggaran 71;!4uknis rumah tunggu kelahiran. 4akarta + &ementerian &esehatan $I. 718