1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1.1
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/ Semester Alokasi Waktu
: : :
SMP N 1 DELANGGU Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 01.Manusia,Tempat 01.Manusia,Tempat dan Lingkungan
:
VII/Gasal 1 X pertemuan pertemuan ( 2 x 40 ‘ )
A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai Menghargai dan menghayati menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
B. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar KD 3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. pendidikan.
Indikator Indikato r pencapaian kompetensi 3.1.1 Menjelaskan Menjelaskan konsep ruang 3.1.2. Menjelaskan Menjelaskan interaksi antar ruang 3.1.3. Menyebutkan contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia 3.1.4 Menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya 3.1.5 Menjelaskan Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang 3.1.6 Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang KD 4.1. Menyajikan hasil telaah konsep 4.1.1. Mempresentasikan hasil telaah contoh ruang konsep ruang (lokasi, interaksi keruangan yang terjadi di distribusi, potensi, iklim, bentuk wilayahnya muka bumi, geologis, flora dan 4.1.2. Membuat gambar/klipinginteraksi keruangan fauna) dan interaksi antarruang di yang terjadi di wilayahnya Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. pendidikan.
2
2 C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai dalam pembelajaran pembelajaran diharapkan siswa dapat : 1. Mengemukakan konsep ruang secara tepat 2. Menjelaskan makna interaksi antar ruang dengan benar 3. Menyebutkan 2 contoh interaksi keruangan antar wilayah wilayah di Indonesia Indonesia secara secara teliti teliti 4. Menyebutkan contoh contoh interaksi interaksi keruangan yang yang terjadi di wilayahnya wilayahnya secara seksama seksama 5. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang secara bertanggung jawab 6. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang secara kritis
D. Materi Pembelajaran 1. Materi pembelajaran Reguler konsep ruang Pengertian interaksi antar ruang Contoh – Contoh – contoh contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia contoh interaksi interaksi keruangan keruangan yang terjadi di wilayahnya kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang 2.Materi Remedial contoh interaksi interaksi keruangan keruangan yang terjadi di wilayahnya kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang 3. MateriPengayaan a. Interaksi antar wilayah yang dapat dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya b. Syarat terjadinya interaksi antar wilayah E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik Learning 2. Metode : Diskusi 3. Model pembelajaran : Discovery Discovery Learning F
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN PEMBEL AJARAN
Media Alat G
: :
Gambar desa, Kota, Pegunungan ,dan tempat – tempat – tempat tempat wisata. Komputer/Notebook, Komputer/Notebook, LCD, PPT
SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud kemendikbud RI tahun 2016 2. Video pengiriman beras ke Jakarta. 3. Worksheet ( lembar bahan ajar ), ) , Buku referensi pendamping pendamping siswa
( lamp lampi r an 1 )
4. www.sarwanta.blogspot.com 5. Sumber lain yang relevan
3
2 C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai dalam pembelajaran pembelajaran diharapkan siswa dapat : 1. Mengemukakan konsep ruang secara tepat 2. Menjelaskan makna interaksi antar ruang dengan benar 3. Menyebutkan 2 contoh interaksi keruangan antar wilayah wilayah di Indonesia Indonesia secara secara teliti teliti 4. Menyebutkan contoh contoh interaksi interaksi keruangan yang yang terjadi di wilayahnya wilayahnya secara seksama seksama 5. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang secara bertanggung jawab 6. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang secara kritis
D. Materi Pembelajaran 1. Materi pembelajaran Reguler konsep ruang Pengertian interaksi antar ruang Contoh – Contoh – contoh contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia contoh interaksi interaksi keruangan keruangan yang terjadi di wilayahnya kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang 2.Materi Remedial contoh interaksi interaksi keruangan keruangan yang terjadi di wilayahnya kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang 3. MateriPengayaan a. Interaksi antar wilayah yang dapat dilakukan oleh masyarakat di sekitarnya b. Syarat terjadinya interaksi antar wilayah E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik Learning 2. Metode : Diskusi 3. Model pembelajaran : Discovery Discovery Learning F
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN PEMBEL AJARAN
Media Alat G
: :
Gambar desa, Kota, Pegunungan ,dan tempat – tempat – tempat tempat wisata. Komputer/Notebook, Komputer/Notebook, LCD, PPT
SUMBER BELAJAR
1. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud kemendikbud RI tahun 2016 2. Video pengiriman beras ke Jakarta. 3. Worksheet ( lembar bahan ajar ), ) , Buku referensi pendamping pendamping siswa
( lamp lampi r an 1 )
4. www.sarwanta.blogspot.com 5. Sumber lain yang relevan
3
3 H. KEGIATAN K EGIATAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Langkah-langkah pembelajaran PERTEMUAN 1 KEGIATAN PENDAHULUAN
10 Menit
Guru Orientasi Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai. Mengecek Kehadiran Peserta didiksebagai sikap disiplin Mengkondisikan Mengkondis ikan suasana belajar yang menyenangkan melalui melalui motivasi kepada kepada siswa .Menyiapkan fisik dan psikis sebelum memulai pembelajaran Apersepsi Mengaitkan materi/ thema/ kegiatan pembelajaran dengan pengalaman peserta didik . Mengingatkan Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan Motivasi Memberikan gambaran kepada siswa tentang materi yang akan diberikan Ice Breaking MENYANYIKAN LAGU “ I Have a dream “,Westlife Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
KEGIATAN KegiatanInti
DESKRIPSI KEGIATAN
a.
b. c.
Persiapan Membentuk kelompok kecil (maksimal 5 Orang) Menerima penjelasan kegiatan yang akan dilakukan Stimulasi / pemberian rangsangan
ALOKA SI WAKTU 60 menit
Guru menayangkan gambar tentang interaksi antar ruang
Gb.1. Banjir di jakarta dari Bogor Gb.2. Penduduk kumpul Untuk penghijauan dari jakarta dan bogor
4
4
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKA SI WAKTU
Gb. Hasil BuahStroberi dari Dat TinggiGb.4. Hasil Ikan dari laut Guru menjelaskan secara singkat tentang gambar 1 – 4 c. Problem Statemen (Identifikasi Masalah) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan Interaksi antar ruang Mengapa peristiwa itu terjadi, mungkinkah terjadi i nteraksi antar ruang (manusia, barang (benda), Tiap daerah punya hasil produk sendiri-sendiri
Peserta didik secara berkelompok mengamati gambar dan mencatat apa saja hal-hal yang ingin diketahui.
Peserta didik merumuskan pertanyaan dari hasil pengamatan, misalnya: Contoh-contoh interaksi antar ruang di Indonesia Contoh- contoh interaksi antar ruang di Bogor Bagaimanakah Kondisi saling bergantung terjadinya interaksi antar ruang Bagaimana kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antar ruang
Guru bersama peserta didik merumuskan pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran d.Pengumpulan data
Guru membagikan format diskusi / Lembar Kerja yang telah dipersiapkan. Peserta didik melakukan pengumpulan data untuk menjawab rumusan pertanyaan. Dari Gambar 1 - 4 Peserta didik melakukan diskusi secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan yang telah ditetapkan sebelumnya. e. Pembuktian
Pesertadidik menganalisis data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.
Peserta didik memeriksa kembali data tentang interaksi antar ruang
Peserta didik dapat menverifikasi jawaban kelompok tentang adanya interaksi antar ruang (manusia, barang dan benda)
5
5
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKA SI WAKTU
f. Menarik Kesimpulan mendiskusikan di dalam kelompok untuk mendeskripsikan dan mengambil kesimpulan. Bahwa : Interaksi antar ruang akan selalu terjadi karena :
1. Perbedaan Karakteristik ruang satu dengan yang lain 2. Interaksi antar ruang berupa pergerakan orang,barang, informasi dari daerah asal menuju tujuan
3. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk : perjalanan wisata, kerja, informasi atau modal Peserta Didik Menerapkan penemuannya dengan latihan mencari peristiwa-peristiwa interaksi antar ruang di lingkungan sekitar rumah Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah untuk dipresentasikan a.Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah Setiap kelompok mempresentasikan hasildiskusinyadi depan kelas.
Penutup
Kelompok lain memberikan tanggapan dan umpan balik berdasarkan hasil diskusi dan presentasi
Peserta didik bersama guru menyimpulkan atas jawaban dari pertanyaan
a. Membuatkesimpulan materi pembelajaran hari itu
10 menit
dilakukansiswabersama guru
b. Melakukanrefleksiataumenggali feedback daripeserta didik untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran
c. Menugaskan peserta didik melakukanaktivitaskelompokdengan membuat kliping permasalahan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang
d. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya yaitu tentang Letak dan Luas Indonesia
e. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.(religius)
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR :
1. Teknik penilaian.
2. Bentuk Penialian
a. Kompetensi Sikap: Observasi bentuk lembar observasi/jurnal b. Kompetensi Pengetahuan: Tes tertulis bentuk uraian c. Kompetensi Keterampilan: unjuk kerja /praktik, Observasi bentuk lembar observasi c. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik (terlampir) d. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja (terlampir) e. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi (terlampir) f. Portopolio : Penilaian laporan.
6
6
J.
PENILAIAN HASIL BELAJAR 1 Penilaian Pengetahuan ( tes tertulis/uraian ) Intrumen Penilaian/Soal 2
Penilaian Ketrampilan ( mempersenatasikan ) Lembar Kerja Rubrik Penilaian
( lampiran 2 ) ( lampiran 3 ) ( lampiran 4 )
Tugas
3
Proyek Pembuatan Peta Pengamatan Sikap Jurnal Sikap Spritual Jurnal Sosial
4
Program Tindak Lanjut
( lampiran 5) ( lampiran 6 ) ( lampiran 7 )
Mengetahui : Kepala SMP N 1 DELANGGU
Delanggu,17 Juli 2017 Guru Bidang Studi IPS 7
Sri Raharjo,SPd,M,Pd NIP:19650916198803 1 012
Sarwanta,MPd NIP:196512071991031009
7
7 LAMPIRAN 1 MATERI TAMBAHAN Bentuk – Bentuk Interaksi Antar Ruang Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lainlain. Interaksi dapat terjadi dalam bentuk perjalanan menuju tempat kerja, migrasi (perpindahan penduduk), perjalanan wisata, pemanfaatan fasilitas umum, pengiriman informasi atau modal, perdagangan internasional, dan lainlain. Bentuk – bentuk interaksi antar ruang antara lain : 1. Mobilitas Penduduk Mobilitas penduduk adalah Interaksi dalam bentuk pergerakan atau perpindahan manusia, contohnya emigrasi, imigrasi, transmigrasi, urbanisasi, perjalanan penduduk antar wilayah untuk bekerja atau wisata. 2. Komunikasi Komunikasi adalah interaksi melalui perpindahan ide atau gagasan dan informasi, contohnya pengiriman informasi baik secara langsung maupun tidak langsung seperti membaca berita, melihat tayangan televisi, internet dan lain-lain. 3. Transportasi Transportasi adalah interaksi melalui perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan barang, pergadangan dan lain-lain. Interaksi tersebut terjadi jika ongkos untuk melakukan interaksi antar daerah asal dan tujuan lebih rendah dari keuntungan yang diperoleh. Contohnya, seorang yang pergi tempat kerja karena penghasilannya mampu menutupi ongkos yang dikeluarkannya.
B. Terjadinya Interaksi Keruangan Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan antara lain disebabkan :
1. Saling melengkapi (complementarity) Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah wilayah yang berbeda jenis barang yang dihasilkannya. Misalnya, penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan merupakan penghasil sayuran, sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai merupakan penghasil ikan. Penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan membutuhkan ikan, sedangkan penduduk yang tinggal di wilayah pantai membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka penduduk yang tinggal di wilayah pegunungan melakukan interaksi dengan penduduk yang tinggal di wilayah pantai melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan opportunity)
antara
(i ntervening
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Pembeli ikan yang tinggal di wilayah Bandung biasanya membeli ikan ke wilayah Cirebon, namun kemudian diketahui wilayah Subang yang juga penghasil ikan. Karena wilayah Subang jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah Bandung akan beralih membeli ikan ke wilayah Subang. Akibatnya, interaksi antara wilayah Bandung dengan Cirebon melemah.
3. Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) . Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah
8
8 dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Interaksi antar ruang tidak akan terjadi apabila biaya pengangkutan barang terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur atau sarana dan prasarana seperti jalan raya, jembatan, pelabuhan dan bandara yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan
yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah Indramayu ke wilayah Jakarta, namun jalan menuju wilayah Jakarta mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah Jakarta.
9
9 LAMPIRAN : A. PENILAIAN SIKAP 1. Teknik penilaian : observasi 2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian a. Instrumen penilaian Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal Jurnal perkembangan sikap Nama sekolah : SMP Negeri 1 Delanggu Kelas/semester : VII / 1 Mata pelajaran : IPS Tahun pelajaran : 2017/2018 No Tanggal Nama peserta Catatan perilaku didik
Butir sikap
Guru mata pelajaran
B.
Penilaian pengetahuan 1. Teknik penilaian : tes tertulis bentuk uraian 2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian No 1.
indikator Butir pertanyaan 3.1.1 Menjelaskan konsep ruang 1. jelaskan konsep ruang 3.1.2. Menjelaskan interaksi antar 2. jelaskan interaksi antar ruang ruang 3. Sebutkan contoh interaksi keruangan 3.1.3.Menyebutkan contoh antar wilayah di Indonesia interaksi keruangan antar 4.Sebutkan tiga contoh interaksi keruanga wilayah di Indonesia yang terjadi di Indonesia 3.1.4 Dapat menyebutkan contoh interaksi keruangan di wilayahnya 2. 3.1.5Dapat menjelaskan kondisi 5.Identifikasikan kondisi saling saling bergantung yang diperlukan bergantung yang diperlukan untuk untuk terjadinya interaksi terjadinya interaksi antarruang antarruang 3. 3.1.6 Dapat menyebutkan contoh 6.Sebutkan tiga contoh kondisi saling kondisi saling bergantung yang bergantung yang diperlukan untuk diperlukan untuk terjadinya terjadinya interaksi antarruang interaksi antarruang 3. Kunci jawaban: 1. Tempat di permukaan bumi baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh mahluk hidup untuk ti nggal 2. Setiap ruang di permukaan bumi mempunyai ciri khas dan kondisi yang berbeda sehingga terjadi interaksi antar ruang 3. 1. Daerah Pegunungan menghasilkan sayuran, daerah pesisir menghasilkan ikan laut, keduanya saling membutuhkan ikan dan sayuran maka terjadilah interaksi antarruang 2. Pergerakan orang karena bekerja di tempat yang jauh dari rumah 3. Perjalanan wisata 4.Perdagangan internasional 4. 1. Kesempatan saling melengkapi
10
10 Misalnya : Wilayah A Surplus produk tertentu, wilayah B surplus produk yang lain maka terjadilah perdagangan 2. Kesempatan antara Misalnya : Wilayah A Surplus Produk sayuran, Wilayah B Biasanya mengambil sayuran dari A, namun karena Wilayah C lebih dekat maka Wilayah B mengambil Sayur dari Wilayah C 3. Kemudahan Transfer Pengangkutan barang atau jasa harus memperhatikan biaya, biaya harus lebih rendah dari pada tingkat keuntungan 4.
C.
Skor penilaian Nilai = jumlah betul x 25
PENILAIAN KETRAMPILAN 1. 2.
Teknik penilaian : penilaian kinerja (proses dan produk) Instrumen penilaian : Carilah permasalahan yang terkait dengan Interaksi antar ruang
Dikerjakan dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang
Waktu pengumpulan 1 minggu pedoman penskoran I. Kinerja proses
3.
LEMBAR OBSERVASI KINERJA PRESENTASI Mata pelajaran Kelas/semester No
Nama siswa
:....... :
penampilan
Aspek penilaian Media yang Penguasan digunakan materi
Sistematika penyampaian
Rerata nilai
LEMBAR PENILAIAN PROYEK (KLIPING) No
Nama siswa
Aspek penilaian Kesesuaian kuantitas Kebaruan berita dengan tema (10 – 30) (up to date) (10 – 40) (10 – 30)
Rerata nilai
1. 2. Guru mata pelajaran
11
11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 4.2 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu
: SMPNegeri 1 Delanggu : Ilmu Pengetahuan Sosial : Letak dan luas Indonesia : VII/Satu : 2 xpertemuan (4 X 40 menit)
A. Kompetensi Inti B. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI.1 KI.2
KI.3
KI.4
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
B.Kompetensi Dasar Kompetensi dasar KD 3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, fora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. KD 4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, fora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
3.1.1. 3.1.2. 3.1.3. 3.1.4.
4.1.3.
4.1.4.
Indikator pencapaian kompetensi Menjelaskan letak Astronomis Indonesia Menjelaskan letak Indonesia diantara wilayah-wilayah sekitar Membandingkan luas wilayah Indonesia dengan luas wilayah negara sekitar Menjelaskan pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Mempresentasikan hasil telaah pengaruh lokasi terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan Memperbesarpetapersebaransumberdayaalam di Indonesia.
C.TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai KBM diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan letak Astronomis Indonesia dengan benar 2. Menjelaskan letak Indonesia dai antara wilayah – wilayah sekitar dengan penuh tanggung jawab 3. Membandingkan luas wilayah Indonesia dengan luas wilayah negara sekitar secara kritis
12
12 4. Menjelaskan pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan secara kronologis D. D
FOKUS PENGUATAN KARAKTER Sikap Spritual : Toleransi pada agama yang berbeda. Sikap Sosial : Jujur, disiplin, kerjasama, peduli, toleransi, percayadiri
E.Materi Pembelajaran 5. Materi pembelajaran Reguler 1. Letakastronomis Indonesia 2. Letak geografis Indonesia 3. Luas wilayah Indonsia dan luas wilayah negara-negara sekitar 4. Pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial budaya dan pendidikan. 2.Materi Remedial 2. Pengaruh lokasi Indonesia terhadap kehidupan penduduk dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya dan pendidikan. 4. MateriPengayaan
a.
Batas wilayah Indonesia dan pengaruhnya bagi kehidupan penduduk Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
b.
Upaya untuk menjaga daerah perbatasan
PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : Discovery learning, 3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, tutor sebaya dan penugasan F MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media Alat G
: :
Peta Indonesia, Video youtube. Komputer/Notebook, LCD, PPT
SUMBER BELAJAR
6. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016 7. Video Pembelajaran tentang kebudayaan indonesia 8. Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa
( lampiran 1 )
13
13 E. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 KEGIATAN Pendahuluan
DESKRIPSI KEGIATAN
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
ALOKA SI WAKTU 10 menit
berdoa bersama (menghayati ajaran agama/religius)
b. Guru memeriksa kesiapan dan kebersihan kelas serta kehadiran siswa
c. Dalam apersepsi guru memberi pertanyaan materi yang lalu. d. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
e. Guru menginformasikan tentang tehnik penilaianyang akan dilaksanakan ( tertulis dan projek)
f. Memberi motivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “ Dari Sabang sampai Merauke”.
g. Membentuk kelompok kecil (@ maksimal 5 orang) dengan cara mengambil undian. KegiatanInti
Langkah -1 Penentuan Projek Guru bersama dengan peserta didik menentukan tema “peta tematik persebaran sumber daya alam Indonesia” Langkah -2 Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek Guru memfasilitasi peserta didik untuk merancang langkahlangkah kegiatan penyelesaian projek beserta pengelolaannya dalam “Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia” berdasarkan undian yang diambil oleh kelompok masing-masing.
60 menit
Langkah - 3 Penyusunan jadwal pelaksanaan Projek Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan
14
14
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKA SI WAKTU
penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya dalam “Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia” sesuai dengan undian yang diambil oleh kelompok masingmasing.
Penutup
Langkah-4 Penyelesaianprojek denganfasilitasidan monitoringguru Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam “Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia” sesuai dengan undian yang diambil oleh kelompok masingmasing.(Kegiatan dilaksanakan di luar jam tatap muka) f. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya yaitu menyelesaikan projek sesuai tugas yang sudah dibagi
10 menit
g. Melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini. h. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.(religius) Pertemuan ke 2 KEGIATAN Pendahuluan
DESKRIPSI KEGIATAN
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama/religius)
ALOK ASI WAKT U 10 menit
b. Guru memeriksa kesiapan dan kebersihan kelas serta kehadiran siswa
c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
d. Memberi motivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu “ Rayuan Pulau Kelapa”.
e. Memotivasi siswa agar siap mempresentasikan hasil kerja kelompok yang sudah dikerjakan. KegiatanInti
Langkah-5 Penyusunanlaporandanpresentasi/ publikasihasil projek Guru memfasilitasi peserta didik untuk mempresentasikan dan mempublikasikan hasil karya tiap kelompok dalam “Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia” secara bergantian, dan kelompok lain mencermati serta memberi tanggapan.
60 menit
Langkah-6 Evaluasiproses danhasilprojek
Guru dan Peserta Didik pada akhir proses pembelajaran melakukan
15
15
KEGIATAN
ALOK ASI WAKT U
DESKRIPSI KEGIATAN
refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek dalam “Memperbesar peta persebaran sumber daya alam di Indonesia” sesuai dengan undian yang diambil oleh kelompok masingmasing.Guru melaksanakan evaluasi secara tertulis. Penutup
a. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya yaitu potensi SDA dan kemaritiman Indonesia.
10 menit
b. Melakukan refleksi tentang pembelajaran hari ini. c. Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing.(religius)
II. PENILAIAN HASIL BELAJAR :
1. Teknik penilaian.
2. Bentuk Penialian
J.
d. Kompetensi Sikap: Observasi bentuk lembar observasi/jurnal e. Kompetensi Pengetahuan: Tes tertulis bentuk uraian f. Kompetensi Keterampilan: unjuk kerja /praktik, Observasi bentuk lembar observasi c. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik (terlampir) d. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja (terlampir) e. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi (terlampir) f. Portopolio : Penilaian laporan.
PENILAIAN HASIL BELAJAR 1 Penilaian Pengetahuan ( tes tertulis/uraian ) Intrumen Penilaian/Soal
2
3
Penilaian Ketrampilan ( mempersenatasikan ) Lembar
Kerja Rubrik Penilaian Tugas Proyek Pembuatan Peta Pengamatan Sikap
( lampiran 3 ) ( lampiran 4 )
Jurnal Sikap Spritual
( lampiran 5) ( lampiran 6 ) ( lampiran 7 )
Jurnal Sosial
4
( lampiran 2 )
Program Tindak Lanjut
Mengetahui : Kepala SMP N 1 DELANGGU
Delanggu,17 Juli 2017 Guru Bidang Studi IPS 7
Sri Raharjo,SPd,M,Pd NIP:19650916198803 1 012
Sarwanta,MPd NIP:196512071991031009
LAMPIRAN :
16
16 1. 1. 2.
PENILAIAN SIKAP Teknik penilaian : observasi Instrumen penilaian dan pedoman penilaian a. Instrumen penilaian Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal Jurnal perkembangan sikap Nama sekolah : SMP Kelas/semester : VII/1 Mata pelajaran : IPS Tahun pelajaran : 2016/2017 No Tanggal Nama peserta didik
Catatan perilaku
Butir sikap
Guru mata pelajaran
2.
Penilaian pengetahuan 5. Teknik penilaian : tes tertulis bentuk uraian 6. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian No indikator Butir pertanyaan 1. Dapat menjelaskan lokasi Jelaskan lokasi Indonesia berdasarkan Indonesia diantara garis lintang letak garis lintang dan garis bujur dan garis bujur 2. Dapat menjelaskan lokasi Jelaskan lokasi posisi Indonesia dengan Indonesia dengan wilayah wilayah negara-negara sekitar negara-negara sekitar 3. Dapat membandingkan luas Bandingkan luas wilayah Indonesia wilayah Indonesia dengan dengan luas negara tetangga Malaysia! negara-negara sekitar 4. Dapat menjelaskan pengaruh Jelaskan pengaruh letak geografis dan letak astronomis dan geografis astronomis bagi penduduk di bidang bagi penduduk di bidang ekonomi ekonomi 7.
Kunci jawaban: a. Lokasi Indonesia terletak diantara 6°LU - 11°LS dan 95°BT - 141°BT b. Indonesia terletak diantara benua Asia dan benua Australia serta diapit oleh 2 samudra yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia c. Negara Indonesia dengan luas 1.919.000 km² lebih luas dibanding dengan wilayah negara-negara sekitar seperti Singapura, Filiphina, Thailand dan Malaysia d. Pengaruh letak astronomis dan geografis bagi penduduk Indonesia dibidang ekonomi adalah Indonesia kaya akan keragaman hayati, hasil pertanian, perkebunan, hasil hutan, dan menjadi lalu lintas perdagangan dunia. 8. Skor penilaian Nilai = jumlah betul x 25
3.
PENILAIAN KETRAMPILAN
17
17 C. D.
Teknik penilaian : penilaian kinerja (proses dan produk) Instrumen penilaian : Dikerjakan dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang Waktu pengumpulan 1 minggu pedoman penskoran I. Kinerja proses
E.
LEMBAR OBSERVASI KINERJA PRESENTASI Mata pelajaran Kelas/semester No
Nama siswa
: IPS : VII/1
penampilan
Aspek penilaian Media Penguasan yang materi digunakan
Sistematika penyampaian
Rerata nilai
LEMBAR PENILAIAN PRODUK (gambar) No
Nama siswa
Kesesuaian dengan tema
Aspek penilaian sistematika kuantitas
Kekinian (up to date)
Rerata nilai
Guru mata pelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
18
18 (RPP) I.C.
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok
: : :
Kelas/ Semester Alokasi Waktu
:
SMP N 1 DELANGGU Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 03. Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia VII/Gasal 4 X pertemuan ( 4 x 40 ‘ )
A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikataor Pengembangan
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antaruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
3.1.1. Menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan di Indonesia; 3.1.2 .Mengidentifiksi jenis-jenis hutan di Indonesia 3.1.3. Menjelaskan sebab terjadinya penurunan wilayah hutan di Indonesia 3.1.4.Menjelaskan fungsi atau manfaat hutan 3.1.5. Menjelaskan kekayaan flora dan fauna yang tersimpan di dalam hutan Indonesia 3.1.6.Menjelaskan sebab-sebab kerusakan hutan di Indonesia 3.1.7. Menjelaskan akibat dari kerusakan hutan
19
19 4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1.3. Presentasi berdiskusi tentang potensi sumber daya hutan di Indonesia 4.1.2. Menggambar peta persebaran hutan hujan tropis di Indonesia
C.TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan potensi sumber daya alam berupa hutan di Indonesia 2. Mengidentifiksi jenis-jenis hutan di Indonesia 3. Menganalisis sebab terjadinya penurunan wilayah hutan di Indonesia 4. Menjelaskan fungsi atau manfaat hutan 5. Mengidentifikasi kekayaan flora dan fauna yang tersimpan di dalam hutan Indonesia 6. Menjelaskan sebab-sebab kerusakan hutan di Indonesia 7. Menjelaskan akibat dari kerusakan hutan 8. D FOKUS PENGUATAN KARAKTER Sikap Spritual : Toleransi pada agama yang berbeda. Sikap Sosial : Jujur, disiplin, kerjasama, peduli, toleransi, percayadiri
D.. Materi Pembelajaran
Materi Pembelajaran Reguler 1.1. Persebaran hutan di Indonesia 1.2. Jenis-jenis hutan 1.3. Manfaat hutan 1.4. Sebab kerusakan hutan 1.5. Akibat kerusakan hutan 2. Materi Remidial 2.1. Penurunan wilayah hutan di Indonesia 2.2. Kekayaan flora dan fauna yang tersimpan di dalam hutan Indonesia 3. Materi Pengayaan 3.1. Hutan sebagai paru-paru dunia 3.2. Upaya pelestarian hutan
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 4. Pendekatan : Saintifik Learning 5. Metode : Diskusi 6. Model pembelajaran : Discovery Learning
20
20 F
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media Alat G
: :
Gambar macam – macam hutan Komputer/Notebook, LCD, PPT
SUMBER BELAJAR
9. Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016 10.Video kerusakan Hutan 11.Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa
( lampiran 1 )
12.www.sarwanta.blogspot.com Internet akses dengan alamat : a.www.academia.edu b. https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi c. www.slideshare.net
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN*)
ORIENTASI GURU
Guru memasuki ruang kelas dan mengucapkan salam Menyanyikan lagu Indonesia raya bila mengajar jam ke 1 dan sesudahnya menanyakan kondisi peserta didik saat ini Melakukan presensi terhadap peserta didik di kelas tersebut dan bila ada siswa yang tidak masuk karena sakit guru mengajak siswa yang lain untuk mendoakan yang sakit agar lekas sehat kembali Guru mengkondisikan ruang kelas agar suasana terlihat menyenangkan dan memerintahkan siswanya untuk melihat kondisi kebersihan ruang. Bila masih ada yang kotor siswa diminta untuk membersihkannya terlebih dahulu.
Apersepsi
Mengaitkan materi/ thema/ kegiatan pembelajaran dengan pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya. Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan beberapa pertanyaan,yakni tentang hutan di Indonesia Mengajukan pertanyaan sederhana yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan MISAL : bagaimanakah kondisi hutan di Indonesia saat ini ?
Motivasi Memberikan gambaran kepada siswa tentang materi yang akan diberikan ( ketika guru
menyampaikan gambaran tersebut guru memutarkan musik yang berjudul RayuanPulau kelapa. Guru menyampaiakan tujuan pembelajaran
21
21 2. Kegiatan Inti a. Mengamati 1) Peserta didik mengamati gambar – gambar tentang hutan
22
22 2) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku t eks dan internet tentang potensi sumber daya alam hutan di Indonesia 3) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku siswa. b. Menanya 1) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya, misalnya apa saja potensi sumber daya alam hutan yang di miliki oleh Indonesia? Dimanakah sumber daya alam hutant ersebar? Dan seterusnya. 2) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis. c. Mengumpulkan informasi 1) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/data untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti :membaca Buku Siswa, sertar eferensi lain yangrelevan, termasuk internet. 2) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulani nformasi pada buku catatan masingmasing. d. Mengasosiasi 1) Peserta didik melakukan analisis sebaran sumber daya alam hutan 2) Peserta didik melakukan analisis mengapa Indonesia kaya akan sumber daya alam hutan 3) Peserta didik menganalisis kekayaan flora dan fauna yang 4) Peserta didik menganalisis mengapa kekayaan sumber daya alam belum mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia 5) Peserta didik menganalisis terjadinya kerusakan hutan dan upaya pelestariannya e. Mengomunikasikan 1) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasilpekerjaannya di depan kelas.Kelompok lain diminta memberitanggapan atas hasil simpulankelompok yang dipresentasikan 2) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban daripertanyaan 3. Kegiatan Penutup a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami b. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh pesertadidik c. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan d. Menginformasikan materi pertemuan yang akan datan pada peserta didik e. Pesan-pesan Moral : Hutan sebagai paru-paru dunia Lestarikan hutan karena “Hutan bukan warisan nenek moyang tetapi titipan anak cucu kita”
E. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Teknik penilaian a. Kompetensi Sikap: Jurnal penilaian sikap b. Kompetensi Pengetahuan: Penugasan dan Tes tertulis bentuk uraian c. Kompetensi Keterampilan: Penilaian Kinerja 1. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran a.Pertemuan Pertama (terlampir)
23
23 2. Pembelajaran remedial dan pengayaan a. Pembelajaran remedial dengan cara pembelajaran ulang dan penugasan b. Pembelajaran pengayaan dengan cara meresume materi darisumber lain F. Media/Alat,bahan dan Sumber Pembelajaran 1. Media: a. GambarHutan di Indonesia b. Video Hutan Indonesia c. Artikel kerusakan hutan 2. Alat dan Bahan: a. Kertasasturo, gunting,spidol, kertas HVS warna b.LCDProyektor (jikadimungkinkan) c. Laptop/Komputer (jikadimungkinkan) 3. SumberPembelajaran: a. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial . Kelas VII Jakarta:Kemendikbud (hal 24-27). b. Kemendikbud. 2016. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial . Buku Guru. Kelas VII Jakarta: Kemendikbud (hal 63-64 ). c. Wilayah hutan sekitar
Mengetahui Kepala SMP N 1 Delanggu Agus Ristanto,S.Pd, M.Pd NIP. 196512071991031009
Delanggu, 18 juli 2017 Guru Mapel IPS Sarwanta,MPd NIP.196408111998021002
24
24 A. Lampiran Materi 1. Materi Reguler Potensi Sumber Daya Hutan
Hutan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari luas wlayah Indonesia (Kemenhut, 2011).Luas hutan yang besar tersebut, saatini masih dapat dijumpai di Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalamibanyak penurunan karena terjadialih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan banyak dijumpai di Sumatra dan Kalimantan. Selain hutannya yang luas, hutan Indonesia juga menyimpan kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak diantaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia,tidak ditemukan di tempat lainnya. Luas wilayah Indonesia hanya 1,3% dari luas dunia. Walaupun demikian, keanekaragamanhayati di Indonesia sangat tinggi meliputi 25% dari total jenisikan di dunia, 17% dari totaljenis burung, 16% dari totalreptilia di dunia, 12% dari totalmamalia, dan 10% dari totaltumbuhan berbunga di dunia. Hasil hutan sebenarnya tidakhanya sekadar kayu. Dari hutantropis yang dimiliki Indonesia jugadihasilkan buah-buahan dan obatobatan.Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal pendudukadalah sebagai sumber kayu.Setidaknya terdapat 4000 jenis kayu yang 267 diantaranya merupakankayu yang memiliki nilai ekonomitinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut : 1) Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. 2) Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah. 3) Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan SumatraBarat. 4) Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur. 5) Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Hutan jati bernilai ekonomi sangat tinggi. Hutan hujan tropis merupakanhutan berdaun lebar yang selaluhijau (evergreen) dan memilikikerapatan yang tinggi. Hutanhujan tropis tumbuh baik padawilayah dengan curah hujanminimal 800 – 1200 mm/tahun,kelembapan tinggi (lebih dari 80 %) dan suhu yang tinggisepanjang tahun. Mengapa kita harus menyelamat kan hutan? Hutan yang kita miliki saat ini ternyata telah mengalami banyak kerusakan. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian. Kehutanan, laju kerusakan hutan kita mencapai 300.000 hektar pertahun. Akibatnya, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah, bahkan beberapa diantaranya dianggap punah.Jika hal ini terjadi terus-menerus bukan tidak mungkin pada masa yanga kan datang hutan kita akan habis.Padahal hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi yaitu: 1) Menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya kesungai sungai dan danau, sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan. 2) Tempat hidupbagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan dating Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah dan mengikis tanah-tanah yang subur. 3) Menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida, sehingga suhu bumi terkendali. 4) Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya. Hutan hujan tropis sangat rentan terhadap kerusakan. Tanah yangberada di bawahnya sebenarnya tidak begitu subur. Kesuburannya relatif terjaga karena tumbuhan yang ada di atasnya jika mati akan menambah unsur hara bagi tanah.J ika tumbuhan di atasnya ditebangdan dibawa ke daerah lain maka tanah yang ada dibawahnya tidak memperoleh
25
25 tambahan unsure hara lagi, sehingga sulit untuk memulihkannya menjadi hutan lagi.san
dibakar,maka karbon tersebut akan lepas ke udara. Ini berarti akan menambah karbon dioksida di udara. Karbon dioksida bersifatmenyerap panas sehingga suhu udara akan meningka tdengan meningkatnya kadar kabordioksida di udara.
Setiap tumbuhan di hutan mengandung karbon. Jika hutan terbakar atau sengaja
.B. Lampiran Penialaian 1. Penilaian sikap JurnalPerkembangan Sikap
No
Waktu
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
1. 2. 3. 4. 2. Penilaian Pengetahuan Test Tertulis
KISI- KISI SOAL TES KD 3.1 SUMBER DAYA HUTAN Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas /semester
:
VII / I
Tahun Pelajaran
:
2017 /2018
Matapelajaran
: Ilmu Pengetahuan
NO
KOMPETENSI DASAR
MATERI
1
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antaruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan
INDIKATOR SOAL
Potensi sumber -siswa dapat daya hutan di menjelaskan Indonesia potensi sumber daya hutan hutan di Indonesia di tinjau dari sudut ekonomi
BENTUK NOMOR SOAL SOAL Essay
1
manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
26
26
2
Manfaat hutan
-siswa dapat mengidentifikasi manfaat hutan secara ekologi
Essay
2
3
Hutan hujan tropis
-siswa dapat Essay menyebutkan ciriciri hutan hujan tropis .
3
4
Pengelompokan -siswa dapat hutan berdasarkan mengidentifikasi peruntukanya persebaran hutan di Indonesia.
Essay
4
5
Manfaat mangrove
-siswa dapat menyebutkan manfaat hutan mangrove
Essay
5
6
Flora dan fauna
-siswa dapat menyebutkan 2 contoh hewan endemik yang hidup di hutan sulawesi
Essay
6
7
Jenis-jenis hutandi Sebutkan jenisindinesia jenis hasil hutan
Essay
7
8
Faktor-faktor yang Siswa dapat mempengaruhi menjelaskan penurunan luas terjadinya hutan di indonesia penurunan luas hutan
essay
8
9
Manfaat hutan
Siswa dapat mendiskripsikan manfaat hutan
essay
9
10
Contoh bentuk- Seswa dapat bentuk kerusakan menyebutkan hutan di Indonesia contoh penyebab kerusakan hutan di Indonesia
essay
10
No 1.
2. 3. 4. 5. 6. 7
hutan
Butir soal Jelaskan potensi sumberdayaalamberupahutan di Indonesia di tinjau dari sudut ekonomi Tuliskan manfaat hutan secara ekologis Tiliskan ciri – ciri hutan hujan tropis Jelaskanpersebaran hutan hujan tropis di indonesia di Indonesia Sebutkan 4 fungsi hutan mangrove Sebutkan 2 fauna endemik Indonesia yang hidup di daerah hutan Sulawesi Sebutkan jenis kayu di hutan pulau Kalimantan, Sulawesi, dan kepulauan NTT yang memiliki nilai ekonomi tinggi
Skor 10
10 10 10 10 10 10
27
27 8 9 10
Jelaskansebabterjadinyapenurunanwilayahhutan di Indonesia Sebutkan 4 fungsi atau manfaat hutan Bagaimana upaya pemerintah untuk melestarikan hutan Jumlah skor
10 10 10 100
; KUNCI JAWABAN KD .3.1 NO KUNCI JAWABAN 1 Manfaat hutan secara ekonomi a.hutan merupakan penghasil kayu bakar dan kayu bahan bangunan b.hutan banyak di manfaatkan sebagai tempat wisata c.hutan banyak menghaslkan tanaman obat-obatan 2. Manfaat hutan secara ekologis .Fungsi hutan secara ekologi a.hutan merupakan habitat makluk hidup berbagai jenis hewan b.hutan merupakan tempat berkembangbiak berbagai jenis hewan 3. Ciri-ciri hutan hujan tropis a.Terdiri tumbuhan berdaun lebar b.Tumbuhannya beraneka ragam c.jenis tumbuhannya tumbuh tinggi dan besar 4. Persebaran hutan hujan tropis a.jawa c. Kalimantan b.sumatra d.Sulawesi 5 Fungsi hutan mangrove a.Tempat wisata b.penghasil kayu bahan bangunan,kayu bakar c.Penghasil obat-obatan d.penghasil bahan makanan 6 e.Penahan abrasi air laut Contoh fauna endemik yang hidup di sulawesi a.burung maleo b.Anoa 7 Jenis – jenis kayu yang banyak di hasilkan di Kalimantan.sumatra,Papua,Jawa,Nusatenggara 1) KayuKeruing, Meranti, Agathisdihasilkanterutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. 2) Kayujatibanyakdihasilkan di Jawa Tengah. 3) Rotan banyakdihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan SumatraBarat. 4) KayuCendanabanyakdihasilkan di Nusa Tenggara Timur. 9 5) Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat. .
10
10
Penyebab penurunan luas hutan di Indonesia di sebabkan oleh : a.Aktivitas illegalogong b.kebakaran hutan c.Fungsi alih lahan Manfaat hutan a.tempat penyimpanan cadangan air b.Penghasil kayu bahan bangunan,kayu bakar c.sebagai paru-paru dunia d.pengatur suhu Upaya Pemerintah untuk melestarikan hutan di i ndonesia a.Dibuatnya Undang-Undang pelestarian hutan No.41 TH 1999
SKOR
10 10
10
10
10
10
10
10
10
28
28 b.Pelibatan masyarakat di sekitar hutan c.melakukan Reboisasi dDi lakukanya gerakan peneanaman seribu pohon 3-Penilaian Keterampilan Penilaaian Kinerja
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Materi
: Sumber daya hutan
Tahun pelajaran
: 20172018
. RUBRIK PENILAIAN KINERJA DISKUSI
A s p e k No
Nama Siswa
Kerja sama
Inisiatif
Keaktifan
Kedisiplina n
Skor Nil terting ai gi
Ket
1 Abdulloh 2 Budiman 3 Candra 4 Desi R 5 Endang Sawitri Keterangan: Skor 4 (86-100) : Sangat baik Skor 3 (76-85) : Baik Skor 2 (60-75) : Cukup Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
Delanggu, 18 Juli 2017
29
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I.C.3
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu
: SMP NEGERI 1 DELANGGU : Ilmu Pengetahuan Sosial : Potensi Sumber Daya Tambang : VII/1 : 1 x Pertemuan ( 2 JP)
A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikataor Pengembangan 3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, 3.1.1. Mendeskripsikan pengertian sumber daya potensi, iklim, alam tambang; bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) 3.1.2 .Mengidentifiksi jenis-jenis tambang di dan interaksi Indonesia antarruang di Indonesia serta pengaruhnya 3.1.3. Mengidentifikasi upaya pelestarian terhadap kehidupan sumber daya alam tambang minyak bumi manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya 3.1.4.Mengidentifikasikan persebaran daerahdan pendidikan. daerah penghasil sumber tambang 3.1.5 Menganalisi sumber daya alam tambang terkait dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1.1. Presentasi diskusi tentang persebaran sumber daya tambang di Indonesia
30
30
C.TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mendeskripsikan pengertian sumber daya alam tambang dengan benar 2. Mengidentifiksi jenis-jenis tambang di Indonesia secara cermat 3. Mengidentifikasi upaya pelestarian sumber daya alam tambang minyak bumi secara tepat 4. Mengidentifikasikan persebaran daerah-daerah penghasil sumber tambang secara berrsamasama 5. Menganalisis sumber daya alam tambang terkait dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara kritis C. Materi Pembelajaran 1. Materi Pembelajaran Reguler 1.1. Sumber daya alam tambang 1.2. Jenis-jenis tambang 1.3. Upaya-upaya pelestarian sumber daya alam tambang 1.4. Persebaran sumber daya alam tambang 1.5. Pengaruh sumber daya alam tambang terhadap kesejahteraan Indonesia
2. Materi Remidial Pengaruh sumber daya alam tambang terhadap kesejahteraan Indonesia 3. Materi Pengayaan Mencari daerah-daerah penghasil sumber daya tambang yang ada di daerah sekitar. D Media/Alat,bahan dan Sumber Pembelajaran 1. Media: Peta Persebaran sumber daya tambang di Indonesia
2. Alat dan Bahan: a. Kertas folio b.LCDProyektor c. Laptop/Komputer 3. SumberPembelajaran: a. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial . Kelas VII Jakarta:Kemendikbud (hal 27-33). b. Kemendikbud. 2016. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial . Buku Guru. Kelas VII Jakarta: Kemendikbud (hal 64-66). c. Daerah tambang sekitar
E. Kegiatan Pembelajaran*) 1. Pendahuluan ( 10 menit) a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa. b. Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas. c. Guru memberi motivasi kepada peserta didik. d. Peserta didik mengumpulkan tugas individu yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. e. Guru menyampaikan tema pembelajaran, indikator yang hendak dicapai dan rencana penilaian. f. Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan potensi sumber daya tambang, misalnya Apa alat yang digunakan oleh ibu kalian untuk memasak? Bahan apa saja yang digunakan untuk memasak? Darimanakah bahan-bahan yang digunakan untuk alat memasak? Apakah bahan-bahan tersebut tersedia di Indonesia? Dan seterusnya.
31
31 f. Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru. 2. Kegiatan Inti ( 60 menit) a. Mengamati 4) Peserta didik mengamati peta yang menunjukkan potensi sumber daya alam tambang di Indonesia 5) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet tentang potensi sumber daya alam tambang di Indonesia 6) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku siswa. b. Menanya
1) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa 2) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatansebelumnya, misalnya apa saja potensi sumber daya alam tamang yang dimiliki oleh Indonesia? Dimanakan sumber daya alam tambang tersebar? Mengapa sebaran sumber daya alam tambang tidak merata? 3) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis 7) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang diketahui c. Mengumpulkan informasi 1) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang relevan, termasuk internet. 2) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku catatannya masing-masing. d. Mengasosiasi
1.) Peserta didik melakukan analisis sebaran sumber daya alam tambang 2.) Peserta didik melakukan analisis mengapa Indonesia kaya akan sumber daya alam tambang. 3.) Peserta didik menganalisis mengapa kekayaan sumber daya alam tambang belum mampu mensejahterakan masyarakat Indonesia. e.Mengomunikasikan 1) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. 2) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang dipresentasikan. 3) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan. 3. Kegiatan Penutup f. Pesertadidikdiberikesempatanuntukmenanyakanhal-hal yang belum dipahami g. Guru memberikanpenjelasanataspertanyaan yang disampaikanolehpesertadidik h. Pesertadidikdimintamelakukanrefleksiterhadap proses pembelajaranterkaitdenganpenguasaanmateri, pendekatandan model pembelajaranyang digunakan
32
32 i. Menginformasikan materi pertemuan yang akan datan pada peserta didik E. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Teknik penilaian a. Kompetensi Sikap: Jurnal penilaian sikap b. Kompetensi Pengetahuan: Penugasan dan Test ertulis bentuk uraian c. KompetensiK eterampilan: Penilaian Kinerja 3. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir) 4. Pembelajaran remedial danpengayaan c. Pembelajaran remedial dengan cara pembelajaran ulang dan penugasan d. Pembelajaran pengayaan dengan cara mencari sumber daya alam tambang disekitar
Delanggu,18 Juli,2017 Mengetahui Kepala SMP N 1 Delanggu
Guru Mata Pelajaran
Agus Ristanto,SPd,M.Pd NIP. 196408111998021 002
Sarwanta,M.Pd NIP. 196512071991031009
33
33
A. Lampiran Materi
POTENSI SUMBER DAYA ALAM TAMBANG
1. Minyak Bumi dan Gas Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat i ni telah dikembangkan sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberpa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya. Cadangan minyak bumi
Indonesia terus berkurang seiring dengan pegambilan atau
eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau
mengimpor
dari
negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan cepat jika
ditemukan cadangan baru yang diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Daerah Penghasil Minyak Bumi 1.Sumatra
Pereula dan Loukseumawe (Nangroe Aceh Darussalam), Sungai Pakning dan
Dumai ( Riau), Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan) 2.Jawa Jati Barang Majalengka (Jawa Barat), Wonokromo, Delta (Jawa Timur), Cepu, Cilacap (Jawa Tengah) 3Kalimantan
Pulau Tarakan, Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan
Timur), Rantau, Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan) 4.MalukuPulau Seram dan Tenggara 5.Papua Klamono, Sorong, dan Babo 2) Batu Bara Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Batu bara digunakan sebagai sumber energi unt uk berbagai keperluan. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik,
untuk keperluan rumah tangga
(memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun dilihat dari produksinya merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246
34
34 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim).
3)
Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri
keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang
cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang).
4)
Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
5)
Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebon
Kandungan sumber daya alam yang paling potensial di Kabupaten Pemalang khususnya Pemalang bagian selatan yang terletak di lereng gunung Slamet adalah berupa tambang Diorit, Kaolin, Batu Gamping dan Batu Marmer yang sampai dengan saat ini sama sekali belum tersentuh oleh investasi sehingga potensi pertambangan ini sama sekali belum bermanfaat Di daerah Pemalang bagian selatan paling banyak terdapat sumber mata air bersih yang sangat potensial untuk bahan baku air mineral.
35
35 Batu Gamping (Kapur) Jenis Tambang : Batu Gaming (Kapur) Lahan ± 150 Ha Deposit 5,6 Juta Ton Kaolin Luas Lahan 462,6 Ha Deposit 704,53 Diorit Luas Tambang 30 Ha Kandungan Tambang 2.601,3 Juta Ton Lokasi : Igir Penyawungan (Desa Kuta, Belik) 28.291.041 m3 Gunung Mas
B. Lampiran Penialaian 1. Penilaian sikap JurnalPerkembangan Sikap
No
Waktu
5. 11/1/20
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Nama Siswa Abdulloh
16
Catatan Perilaku
Tidak mengikuti sholat Jumat
Butir Sikap
Kwtaqwaan Spiritual
Yang diselenggarakan di sekolah.
6. 11/2/20
Budiman
Kepedulian
16 7. 22/2/20 16
Membuang sampah pada tempatnya
Candra
Mempengaruhi teman untuk
Disiplin
8. 10/3/20
Desi R
16
Sosial Sosial
tidak masuk sekolah Mengingatkan temannya untuk
Ket.
Ketaqwaan
melaksanakan sholat Dzuhur di
Spiritual
sekolah
2. Penilaian Pengetahuan Test Tertulis
Kisi-kisi Tes Tertulis Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Materi
: Sumber daya Tambang
36
36 No
Kompetensi Dasar
Materi
IndikatorSoal
1.
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Sumber Daya Alam Tambang
Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam tambang;
2.
Bentuk soal
Uraian
Juml ah soal 1
Siswa dapat mengidentifiksi jenis-jenis tambang di Indonesia Siswa dapat Mengidentifikasi upaya pelestarian sumber daya alam tambang minyak bumi
1
4.
Siswa dapat mengidentifikasikan persebaran daerah-daerah penghasil sumber tambang
1
5.
Siswa dapat menganalisi sumber daya alam tambang terkait dengan kesejahteraan masyarakat Indonesia
1
Jumlah soal
5
3.
1
; Butir-Butir Soal NO 1 2 3 4 5
Butir-butir soal
Jelaskan pengertian sumber daya alam tambang? Sebutkan jenis-jenis tambang di Indonesia! Bagaimana upaya pelestarian sumber daya alam tambang minyak bumi? Mengidentifikasi upaya pelestarian sumber daya alam tambang minyak bumi? Mengapa Indonesia yang kaya sumber daya alam tambang belum dapat mensejahteraan masyarakat Indonesia? Jumlah Skor
Skor
100
37
37
Kunci Jawaban
1. 3. Penilaian Keterampilan Penilaaian Kinerja
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/201
8Materi
: Sumber Daya Tambang
. RUBRIK PENILAIAN KINERJA DISKUSI
A s p e k No
Nama Siswa
Kerja sama
1 2 3 4 5
Abdulloh 80 Budiman Candra Desi R Endang Sawitri Keterangan: Skor 4 (86-100) : Sangat baik Skor 3 (76-85) : Baik Skor 2 (60-75) : Cukup Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
Ketelitian
Keaktifan
80
82
Kedisipl inan 80
Nilai Skor tertinggi 85 82
Ket B
LEMBAR PENILAIAN PRODUK (LAPORAN)
No
Nama siswa Jumlah Tambang
Aspek penilaian Kesesuaian daerah
Kerapian laporan
Rerata nilai Maks 100
Delanggu, 17 Juli 2017 Guru IPS,
38
38
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I.C.3
Sekolah : SMP N 1 Delanggu Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial Materi aPokok : Potensi Sumber Daya Kemaritiman Kelas/Semester : VII/1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan ( 2 JP) a. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Indikataor Pengembangan
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
3.1.1. Mengidentifikasi potensi sumber daya perikanan di Indonesia; 3.1.2. Menjelaskan sebab potensi perikanan di Indonesia sangat besar 3.1.3. Mengidentifiksi persebaran daerah perikanan di Indonesia 3.1.4.Mengidentifikasi wilayah perairan Indonesia yang rawan ilegal fishng 3.1.5 Membandingkan produksi ikan Indonesia dengan negara lain di dunia 3.1.6. Mengidentifikasi upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pruduksi ikan 4.1.3. Presentasi diskusi tentang potensi sumber daya perikanan di Indonesia
39
39 C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah KBM usai diharapkan siswa dapat 1. Mengidentifikasi potensi sumber daya perikanan di Indonesia;
2. Menjelaskan sebab potensi perikanan di Indonesia sangat besar 3. Mengidentifiksi persebaran daerah perikanan di Indonesia 4. Mengidentifikasi wilayah perairan Indonesia yang rawan ilegal fishng 5. Membandingkan produksi ikan Indonesia dengan negara lain di dunia 6. Mennjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pruduksi ikan 7. D
FOKUS PENGUATAN KARAKTER Sikap Spritual : Toleransi pada agama yang berbeda. Sikap Sosial : Jujur, disiplin, kerjasama, peduli, toleransi, percayadiri
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Pembelajaran Reguler 1.1. Potensi perikanan di Indonesia 1.2. Persebaran daerah perikanan di Indonesia 1.3. Produksi ikan Indonesia 2. Materi Remidial 2.1. Persebaran daerah perikanan Indonesia 2.2. Upaya meningkatkan produksi ikan Indonesia 3. Materi Pengayaan 3.1. Upaya pelestarian potensi sumber daya perikanan laut di Indonesia . PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 7. Pendekatan : Saintifik Learning 8. Metode : Diskusi 9. Model pembelajaran : Discovery Learning F
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media Alat G
: :
Gambar lautan, Gambar nelayan pencari ikan, Komputer/Notebook, LCD, PPT
SUMBER BELAJAR
13.Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016 14.Video perburuhan Ikan paus . 15.Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa
( lampiran 1 )
16.www.sarwanta.blogspot.com 17.Sumber lain yang relevan
40
40 D. Kegiatan Pembelajaran*)
1. Pendahuluan (10 menit) a.
b. c.
d. e.
Guru membuka kegiatan pembelajaran: - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam. - Salah satu peserta didik diminta memimpi ndo’a. Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan denga nmenyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”. Guru menanyakantentangmateripembelajaranberkaitanpotensi potensi perikanan di Indonesia, misalnya : Apakah kalian suka makan ikan?ari mana ikan tersebut dihasilkan?, Mengapa potensi ikan di Indonesia sangat besar?Dan seterusnya Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran, pendekatan pembelajarandan penilaian pembelajaran dari guru. Guru membentukkelompokdengananggota 4 – 5 orang.
2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Mengamati 8) Peserta didik mengamati gambar dan atau video dan atau peta yang menunjukkan potensi sumber dayaa lam perikanan Indonesia
9) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet tentang potensi sumber daya alam perikanan di Indonesia 10) Peserta didik mengisi lembar aktivita skelompok yang ada pada buku siswa/ LembarKerjaSiswa (LKS) yang telah disiapkan. b. Menanya 3) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya,
41
41 misalnya: apa sajapotensisumberday sajapotensisumberdayaa perikanan yang dimilikioleh di milikioleh Indonesia? Dimanakah sumberdaya perikanan tersebut tersebar? Dan seterusnya. 4) Salah satudiantara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan pertanyaan di di papantulis. 5) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang diketahui. c. Mengumpulkan informasi 3) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulka informasi/data untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti :membaca :membaca buku siswa, sertareferensi sertareferensi lain yangrelevan, termasuk internet. 4) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku catatannya masing-masing. d. Mengasosiasi 6) Peserta didik melakukan analisis sebaran sumber daya perikanan di Indonesia 7) Peserta didik melakukan analisis mengapa Indonesia kaya akan potensi perikanan 8) Peserta didik menganalisis mengapa kekayaan sumberda yaalam perikanan belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia e. Mengomunikasikan 3) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan mempresentasikan hasilpekerjaannya di depan kelas. 4) Kelompok lain diminta member member tanggapan atas hasil simpulan kelompok kelompok yang dipresentasikan 5) Peserta didik bersama guru mengambil simpulan ata sjawaban dar ipertanyaan 3. Kegiatan Penutup (10 (10 menit) j. Peserta didik diberi kesempatan kesempatan untuk menanyakanhal-hal menanyakanhal-hal yang belum dipahami di pahami k. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan disampaikan oleh peserta didik l. Peserta didik diminta melakukan melakukan refleksiterhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, materi, pendekatan pendekatan dan model model pembelajaran pembelajaran yang digunakan m. Menginformasikan materi pertemuan yang akan datan pada peserta didik n. Pesan-pesan Moral : Jaga kelestarian sumber daya perikanan laut agar dapat dinikmati oleh generasi berikutnya E. Penilaian, Pembe lajaran Remedial, dan Pengayaan P engayaan
1. Teknik penilaian a. Kompetensi Sikap : Jurnal penilaian sikap b. Kompetensi Pengetahuan Pengetahuan : Testertulisbentukuraian Testertulisbentukuraian c. Kompetensi Keterampilan Keterampilan : Penilaian Kinerja 2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran 3. Pembelajaran remedial danpengayaan e. Pembelajaran remedial dengan: Tutor sebaya f. Pembelajaran pengayaan dengan cara meresume materi darisumber lain berkaitan dengan: Upaya pelestarian sumber daya perikanan di Indonesia F. Media/Alat,bahan dan Sumber Pembelajaran
42
42 1. Media: d. Gambar potensi perikanan laut di Indonesia e. Peta persebaran daerah perikanan laut di Indonesia 2. Alat dan Bahan: a. Kertasasturo, gunting,spidol, kertas HVS warna b.LCDProyektor b.LCDProyektor (jikadimungkinkan) (jikadimungkinkan) c. Laptop/Komputer Laptop/Komputer (jikadimungkinkan) (jikadimungkinkan) 3. SumberPembelajaran: a. Kemendikbud. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu SiswaIlmu Pengetahuan Pengetahuan Sosial . Kelas VII Jakarta:Kemendikbud Jakarta:Kemendikbud (hal 34 - 35). b. Kemendikbud. 2016. Buku 2016. Buku GuruIlmu GuruIlmu Pengetahuan Sosial . Buku Guru. Kelas VII Jakarta: Kemendikbud Kemendikbud (hal 67 -68 -68 ). c. Internet d. Lingkungan sekitar Delanggu,18 Juli,2017
Mengetahui Kepala SMP N 1 Delanggu
Guru Mata Pelajaran
Agus Ristanto,SPd,M.Pd NIP. 196408111998021 196408111998021 002
Sarwanta,MPd Sarwanta,MPd NIP. 196512071991031009 196512071991031009
Lampiran RPP A. Lampiran Materi 1. Materi Reguler Sumber Daya Perikanan Indonesia
Sumber daya perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut di Indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesiamemiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkanbagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang yang ditangkaptidak mengurangi mengurangi populasi populasi ikan. Berdasarkan Berdasarka n aturan internasional, jumlahtangk j umlahtangkapan apan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atausekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataa Kenyataannya, nnya, jumlah hasil tangkapan ikan diIndonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada ada peluang untukmeningka untukmeningkatkan tkan jumlah tangkapan tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkanseba dibandingkansebaran ran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antarawilayah Indonesia bagian Barat dan dan Timur.
43
43
Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter,jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agakberbe agakberbeda da terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman lautmencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukanikan ditemukanik an pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan,terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakatyang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak.Jenis ikan yang dikembangbiakkan di sana adalah ikan bandeng dan udang. Kekayaan alam kita yang berupa ikan banyak diambil oleh nelayan darinegara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing . Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing.Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru(Pa Arafuru(Papua) pua) di Timur perairan Indonesia. 2. Materi Pengayaan
Upaya Pelestarian laut dan pantai Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena karena ulah manusia. manusia. Pengambilan Pengambilan pasir pasir pantai, karang karang di laut, pengrusakan hutan hutan bakau, merupakan merupakan kegatan-kegiatan kegatan-kegiatan manusia manusia yang mengancam mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara: 1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. 2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. 3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. 4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
44
44 B. Lampiran Penialaian 1. Penilaian sikap JurnalPerkembangan Sikap
No
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Nama Siswa
Waktu
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
9. 10. 11. 12. 2. Penilaian Pengetahuan Test Tertulis
KISI-KISI SOAL TES KD 3.1 SUMBER DAYA PERIKANAN
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Mapel
: IPS
NO
Kompetensi Dasar
Materi
1
3.1 Memahami konsep Sumber daya ruang (lokasi, distribusi, perikanan potensi, iklim, Indonesia bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Indikator soal 1. Menyebutkan potensisumberday alaut di Indonesia 2. Menjelaskan sebab potensi perikanan Indonesia sangat besar 3. Mengidentifikasi daerah perikanan Indonesia 4. Mengidentifikasi wilayah perairan laut Indonesia yang rawan ilegal fishing
Bentuk soal Uraian
Nomor soal 1
2
3
4
5
45
45 5. Mengidentifikasi hasil budi daya ikan di pantai utara pulau Jawa 6. Mendeskripsikan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi ikan di Indonesia
6
BUTIR SOAL DAN PENSKORAN No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Butir Soal Sebutkan potensisumberdayalaut di Indonesia! Mengapa potensi perikanan di Indonesia sangat besar ? Sebutkandaerahpersebaranperikanan di Indonesia ! Sebutkan wilayah perairan Indonesia yang rawan ilegal fishing ! Sebutkan hasil budi daya ikan di pantai utara pulau Jawa ! Jelaskan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi ikan ! Jumlah skor
Skor 10 10 20 20 20 20 100
NILAI = TOTAL SKOR PEROLEHANX 100 TOTAL SKOR MAKSIMAL KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENSKORAN NO KUNCI JAWABAN 1. - Ikan, udang, kerang, mutiara, rumput laut 2. - Karena wilayah laut di Indonesia sangat luas, dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan 3. - Ikan Cakalang di perairan laut Sulawesi, Laut Arafuru - Ikan Tuna di perairan samudra Hindia, laut sulawesi - Ikan tengiri di laut jawa - Ikan albakora di laut Banda, laut Arafuru 4. Laut Arafuru (Papua) di timur perairan Indonesia 5. Ikan bandeng dan udang 6. Program industrialisasi kelautan dan perikanan, misalya dengan meningkatkan kapasitas industri untuk ikan kaleng cakalang, sarden, tuna, udang dan produk olahan ikan.
SKOR 10 10
30
20 10 20
46
46
3. Penilaian Keterampilan Penilaaian Kinerja (kinerja proses)
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Materi
: Sumber daya Perikanan Indonesia
Tahun pelajaran
: 2017/2018
RUBRIK PENILAIAN KINERJA PRESENTASI
A s p e k No
Nama Siswa
Penampil an
Media yang digunakan
Penguasaan Sistematika materi penyampaian
Rerata nilai
1 Ahmad Efendi 2 Husnul khotimah 3 Muh. Sultoni 4 Nurlaela 5 Rafli Ramadhan Keterangan: Skor 4 (86-100) : Sangat baik Skor 3 (76-85) : Baik Skor 2 (60-75) : Cukup Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
47
47
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I.C.4 : SMP N 1 Delanggu : Ilmu Pengetahuan Sosial : Potensi Sumber Daya Hutan : VII/1 : 1 x Pertemuan ( 2 JP)
A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
1.
.
D. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pengembangan
3.1.Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksiantar ruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupanmanusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
3.1.1. Menjelaskan pengertian hutan mangrove 3.1.2. Mengidentifikasi fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut 3.1.3. Mengidentfikasi sebaran hutan mangrove di Indonesia 3.1.4. Mengidentifikasi faktor – faktor sebaran hutan mangrove di Indonesia 3,1,5. Mengidentifikasi faktor – faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia 3.1.6. Mendiskripsikan upaya untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia 4.1.3. Presentasi berdiskusi tentang potensi sumber daya hutan mangrove di Indonesia
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. B.
TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran usai diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian hutan mangrove secara tepat 2. Mengidentifikasi fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut secara
teliti 3. Mengidentfikasi sebaran hutan mangrove di Indonesia secara telit i
48
48 4. Mengidentifikasi faktor – faktor sebaran hutan mangrove di Indonesia secara tepat 5. Mengidentifikasi faktor – faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia dengan
kritis 6. Mendiskripsikan upaya untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia secara bertanggung jawab
C. Materi Pembelajaran 1. Materi Pembelajaran Reguler 1.1. Pengertian hutan Mangrove 1.2. Fungsi hutan mangrove 1.3. Sebaran hutan mangrove di Indonesia 1.4. Faktor - faktor sebaran hutan mangrove di Indonesia 1.5. Faktor - faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia 1.6. Upaya menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia 2. Materi Remidial 2.1. Faktor – faktor sebaran hutan mangrove di Indonesia 2.2. Faktor – faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia 3. Materi Pengayaan 3.1. Hutan sebagai paru-paru dunia . PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 10. Pendekatan : Saintifik Learning 11. Metode : Diskusi 12. Model pembelajaran : Discovery Learning F
MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN
Media Alat G
: :
Gambar Hutan Komputer/Notebook, LCD, PPT
SUMBER BELAJAR
18.Buku IPS Kelas VII Semester 1; penerbit : kemendikbud RI tahun 2016 19.Video kerusakan hutan 20.Worksheet ( lembar bahan ajar ), Buku referensi pendamping siswa
( lampiran 1 )
21.www.sarwanta.blogspot.com 22.Sumber lain yang relevan D. Kegiatan Pembelajaran
a.
Pendahuluan 1) 2) 3) 4) 5)
6)
b.
Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa. Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas. Guru memberi motivasi kepada peserta didik. Peserta didik mengumpulkan tugas individu yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan potensi hutan mangrove di Indonesia, misalnya apakah kalian pernah mendengar hutan mangrove? Mengapa hutan mangrove perlu dijaga dan dilestarikan? Dimanakah hutan mangrove tumbuh? Peserta didik menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran dari guru.
Kegiatan I nti 1)
Mengamati
49
49 a) Siswa mengamati gambar menunjukkan potensi hutan mangrove Indonesia b) Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet tentang potensi hutan mangrove di Indonesia c) Peserta didik mengisi lembar aktivitas kelompok yang ada pada buku siswa.
2). Menanya a) Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 3 - 4 siswa b) Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya, misalnya seberapa besar potensi hutan mangrove di Indonesia? Dimana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Bagaimanakah kondisi hutan mangrove di Indonesia? Dan seterusnya c) Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis d) Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang diketahui 3). Mengumpulkan informasi a) Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang relevan, termasuk internet. b) Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku catatannya masingmasing. 4). Mengasosiasi a) Peserta didik melakukan analisis sebaran hutan mangrove di Indonesia b) Peserta didik melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran hutan mangrove di Indonesia c) Peserta didik menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan hutan mangrove di Indonesia d) Peserta didik menganalisis upaya untuk menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia 5). Mengomunikasikan a) Peserta didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas. b) Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan kelompok yang dipresentasikan
50
50 c)
c.
Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan
Kegiatan Penutup 1) 2) 3)
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan.
E. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Teknik penilaian a. KompetensiSikap : Jurnal penilaian sikap b. KompetensiPengetahuan : PenugasandanTestertulisbentukuraian c. KompetensiKeterampilan : Penilaian Kinerja 2. Instrumenpenilaiandanpedomanpenskoran ( terlampir ) 3. Pembelajaran remedial danpengayaan g. Pembelajaran remedial dengancarapembelajaranulangdanpenugasan h. Pembelajaran pengayaandengan mencari di internet tentang fungsi hutan sebagai paru – paru dunia
Delanggu,18 Juli,2017 Mengetahui Kepala SMP N 1 Delanggu
Guru Mata Pelajaran
Agus Ristanto,SPd,M.Pd NIP. 196408111998021 002
Sarwanta,MPd NIP. 196512071991031009
51
51 Lampiran RPP A. Lampiran Materi 1.
Materi Reguler
Hutan Mangrove Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3 juta hektare, yang tersebar di sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia (Giri et al., 2011). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Sumatra (417 ribu ha), Kalimantan (165 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ) Pemecahan Masalah Rusaknya Mangrove Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi kea rah daratan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain: 1. Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. 2. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya. 3. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab. 4. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi. 5. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi 6. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir 7. Program komunikasi konservasi hutan mangrove 8. Penegakan hukum 9. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung pengertian
52
52 bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini. 2. Materi Remidial Kerusakan Ekosistem Mangrove dan Penyebabnya Kerusakan sumberdaya pesisir telah mencapai tingkat yang mengkuatirkan, terutama wilayah pesisir yang kegiatan pembangunannya pesat. Kerusakan sumberdaya pesisir tersebut umumnya disebabakan oleh banyak faktor antara lain Eksploitasi lebih, Pencemaran, Penggunanan teknologi yang tidak ramah lingkungan dan Abrasi pantai dan sedimentasi. Kerusakan ekosistem pesisir tersebut berimplikasi langsung terhadap penurunan kualitas habitat perikanan dan mengurangi stok ikan untuk berkembang serta mengurangi fungsi estetika lingkungan pesisir. Kerusakan fisik lingkungan pesisir ini dipicu oleh faktor-faktor sosial-ekonomi, khususnya masalah pertumbuhan penduduk dan kemiskinan. Masalah sosial ini perlu menjadi perhatian karena adanya keterkaitan yang erat antara pertumbuhan penduduk, kemiskinan dan laju ekspoloitasi sumberdaya perikanan. Langkanya pendapatan alternative diluar pemanfaatan sumberdaya perikanan sering menimbulkan dependensi yang berlebihan terhadap sumberdaya tersebut. Salah satu ekosisitem yang mengalami perubahan yakni ekosistem mangrove. Ekosistem hutan mangrove merupakan sumberdaya alami kaya akan fungsi dan manfaat, salah satunya sebagai peredam dan pelindung dari gempuran gelombang yang timbul. Namun karena ulah manusia yang berbuat kerusakan di muka bumi ini, hutan mangrove yang seharusnya dapat diambil manfaatnya oleh manusia, berubah menjadi rusak. Baik itu disebabkan eksploitasi hutan mangrove menjadi lahan komersial atau kerusakan karena pencemaran, sehingga kelestariannya tidak terjaga lagi. Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut,tumbuhan yang hidup diantara laut dan daratan. Sehingga hutan mangrove dinamakan juga hutan pasang. Hutan mangrove dapat tumbuh pada pantai karang, yaitu pada karang koral yang mati yang diatasnya ditumbuhi selapis tipis pasir atau ditumbuhi lumpur atau pantai berlumpur. Hutan mangrove terjadi di daerah pantai yang terus menerus atau berurutan terendam dalam air laut dan dipengaruhi oleh pasang surut, tanahnya terdiri atas lumpur dan pasir. Secara harfiah, luasan hutan mangrove ini hanya sekitar 3 % dari luas seluruh kawasan hutan dan 25 % dari seluruh hutan mangrove dunia. Namun, dilihat dari perannya, kawasan vegetasi ini pantas diperhitungkan. Berikut beberapa jenis kerusakan hutan mangrove; 1. Kerusakan secara fisik dan kimia Kegiatan yang memberikan sumbangan terbesar terhadap kerusakan mangrove di Indonesia adalah pengambilan kayu untuk keperluan komersial serta peralihan peruntukkan untuk tambah dan pertanian. Sedang kematian secara alami tidak memberikan data signifikan yang patut dicurigai sebagai penyebab kerusakan hutan mangrove. Sebab- sebab dan akibat perusakan mangrove yang terjadi secara fisik dan kimia akan diuraikan berikut ini : a. Penambangan mineral Penambangan mineral mineral, telah berkembang di kawasan pesisir. Penambangan dalam ekosistem mangrove mengakibatkan kerusakan total, sedangkan penambangan di daerah sekitarnya dapat menimbulkan berbagai macam efek yang merusak. Efek yang paling mencolok adalah pengendapan bahan-bahan yang dibawa air permukaan ked an dalam mangrove. Pengendapan yang berlebihan akan merusak mangrove karena terjadinya penghambatan pertukaran air, hara dan udara dalam substrat dan air diatasnya. Bila proses pertukaran ini tidak berlangsung, kematian mangrove akan terjadi dalam waktu singkat. Terhentinyaa sebagian proses pertukaran menimbulkan tekanan pada mangrove, yang terlihat pada penurunan produktifitas dan kemampuan. Selanjutnya jaringan makanan yang berlandaskan pada adanya detritus di mangrove terganggu pula dan secara keseluruhan dapat menurunkan pula produktivitas ikan. b. Pembelokan aliran air tawar Suatu pengertian yang salah bila dikatakan bahwa tumbuhan mangrove untuk hidupnya mutlak memerlukan air asin. Pada kenyataannya perkembangan mangrove yang baik terjadi di daerah yang mempunyai masukan air tawar yang cukup. Di daerah beriklim musiman masukan air tawar ke mangrove juga musiman. Tetapi justru di daerah seperti ini kerluan akan air tawar bagi manusia
53
53 pun besar sekali.. pengambil keputusan sering melihat dalam lingkungan seperti ini suatu hal yang mubazir membiarkan air tawar masuk ke laut, sehingga tidak heran bila berusaha untuk memanfaatkan air tawar ini untuk keperluan di daerah darat. c. Eksploitasi Hutan Eksploitasi hutan mangrove secara besar- besaran dilakukan untuk keperluan kayu, tatal dan bubur kayu. Biasanya eksplotasi seperti itu dilakukan dengan tebang habis. Di daerah tebang habis permudaan alam umumnya tidak berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan penurunan nilai hutan karena pohon- pohon untuk panen berikutnya berupa pohon- pohon dengan kualitas rendah. Kegiatan eksploitasi perlu dilakukan secara hati- hati guna memperkecil kerusakan yang mungkin terjadi, khususnya untuk menjamin kelangsungan mata rantai ekologi adalahekosistem mangrove sehingga fungsinya sebagai sumber keanekaragaman hayati dan stabilisasi lingkungan dapat dipertahankan. Dalam melaksanakan eksploitasi hutan secara besar- besaran dilakukan dengan menggunakan alat transportasi dan alat tebang yang modern. Sehingga membutuhkan fasilitas dan infrastruktur sebagai pendukungnya. Pengadaan fasilitas dan akses ke lokasitersebut juga meninggalkan kerusakan tersendiri terhadap hutan mangrove. Masalah lain yang sering timbul adalah sisa- sisa hasil tebangan tidak dapat segera terdaur ulang dengan proses penguraian. Karena banyaknya sisa penebangan yang menumpuk sehingga proses penguraian berjalan dengan lambat. Sisa penebangan yang besar- besar dengan adanya arus pasang surut juga akan terbawa kemanamana dan dapat menimbulkan masalah baru. d. Konversi Lahan Hutan rawa dalam lingkungan yang asin dan anaerob di daerah pesisir selalu dianggap daerah yang marginal atau sama sekali tidak cocok untuk pertanian dan akuakultur. Namun karena kebutuhan lahan pertanian dan perikanan yang semakin meningkat maka hutan mangrove dianggap sebagai lahan alternative. Reklamasi seperti itu telah memusnahkan ekosistem mangrove dan juga mengakibatkan efek- efek yang negative terhadap perikanan di perairan pantai sekitarnya. Selain itu kehadiran saluran- saluran drainase mengubah system hidrologi air tawar di daerah mangrove yang masi utuh yang terletak kea rah laut dan hal ini mengakibatkan dampak negatif. Hutan mangrove di Pulau Jawa, pada umumnya sejak tahun 1950 sebagian besar sudah rusak disebabkan pencurian kayu dan dijadikan pertambakan. Tambak dalam skala kecil tidak terlalu banyak mempengaruhi ekosistem mangrove dan ekosistem di sekitarnya, tetapi lain halnya dengan tambak dalam skala besar. Konversi mangrove yang luas menjadi tambak dapat mengakibatkan penurunan produksi perikanan di perairan sekitarnya. Penggunaan lahan pasang surut untuk pertambakkan terjadi di hamper seluruh Indonesia, namun sekitar 94 % dari 225.000 ha areal pertambakan ada di Propinsi Aceh, Jawa Barat, jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Penyebarannya 52% terdapat di Jawa, 30 % di Sulawesi, 15 % di Sumatra, 1% di Kalimantan dan 0,1%di Maluku dan Irian Jaya. Dengan data luasan yang ada berarti hilangnya areal mangrove yang disebabkan pembukaan tambk sebesar 22%. e. Tumpahan Minyak Tumpahan minyak bumi dan hasil- hasil olahannya dengan kapal laut semakin meningkat. Kebocoran, tumpahan dan pembuangan bahan tersebut ke laut sudah sering terjadi. Di berbagai tempat, jalur- jalur angkutan ini berbatasan dengan kawasan mangrove (misalnya selat Malaka) dan kebocoran setra pembuangan minyak dengan sengaja telah menunjukkan dampak negative yang nyata terhadap mangrove. Efek kehadiran minyak di mangrove dapat di bedakan dalam dua kategori. Kategori pertama adalah efek laut yang akut, segera terlihat dan berkaitan dengan pelaburan oleh minyak pada permukaan tumbuhan ( pepagan, akar tunjang, akar napas ) yang mempunyai fungsi dalam pertukaran udara. Dalam kondisi pelaburan oleh minyak yang sangat kuat, tumbuhan mangrove dapat mati dalam waktu 72 jam. Pengguguran daun dan kematian pohon- pohon mangrove di tempat – tempat yang paling berpengaruh terjadi 4- 5 minggu. Kategori kedua berkaitan dengan peracunan kronik dalam jangka panjang tumbuhan mangrove dan fauna yang bersangkutan oleh komponen racun yang terkandung dalam minyak.
54
54 f. Pembuangan Limbah Kegiatan pertanian, agro- industri, industry kimia dan rumah tangga menghasilkan limbah dalam jumlah yang beraneka dan kemudian dibuang ke sungai atau pantai. Limbah cair terlarut atau membentuk suspensi dalam air. Sebagian limbah cair ini berupa bahan anorganik yang j uga terdapat di alam, tetapi kehadiran dalam jumlah berlebihan dalam lingkungan akuatik menyebabkan bahan itu tidak semuanya dapat didaur ulang secara alami. Dalam banyak kasus, pestisida dan antibiotic j uga kerap kali digunakan, bahkan untuk pengolahan tambak tradisional. g. Kebakaran Hutan Kebakaran hutan mangrove yang pernah terjadi di lahan Pesisir Timur Sembilang pada tahun 1980 – 1990an berhubungan dengan pembukaan lahan yang luas ( untuk perkebunan dan transmigrasi) dan oleh penduduk setempat. Sedangkan kebakaran yang terjadi pada tahun 1997 disebabkan oleh kegiatan penebangan liar, nelayan dan pengembangan kawasan transmigrasi ( Dennis et al, 2000). 2. Kerusakan Biologi Kerusakan yang ditimbulkan karena factor biologi adalah serangan hama. Hama pada tanaman mangrove yang ditemukan di beberapa tempat secara singkat dapay dijelaskan sebagai berikut : Ulat ( Lepidoptera ) a. Ulat kantong Acanthopsyche sp. ( Lepidoptera, psychidae) menyerang tanaman Bruguierai spp ( tancang) di Cilacap, Rhizophora spp di Purwakarta dan Rhizophora mucronata di Pemalang. Bagian tanaman yang diserang ulat kantong i ni adalah bagian daunnya. Daging daun merupakan bagian yang dimakan, urat- urat dan tulang daun tetap utuh. Apabila sebagian besar daging daun habis dimakan, daun akan kering. Tanaman muda yang sebagian besar daun- daun dan kuncup ujung diserang ulat berakibat kematiannya. b. Ulat bulu (Lepidoptera) menyerang tanaman Rhizophora spp di Pemalang, Brebes, Purwakarta. hama ini hamper tiap tahun menyerang tanaman bakau muda yaitu ulat bulu dan sebangsa ulat kantong. Ulat memakan daun sejak menetas sampai menjelang kepompong. Tanaman bakau yang daunnya habis dimakan ulat pada lahan kondisi mongering umumnya mati. Meningkatnya populasi ulat diperkirakan karena langka predator. Usaha penanggulangan pada daun bakau yang diserang dengan menggunakan tangan dan dikeprak, namun karena populasinya tinggi dicoba dengan insektisida yang sangat terbatas dan diatur pelaksanaannya disesuaikan dengan tata waktu kegiatan empang parit. c. Ulat pucuk tunas Capua endoeypa ( Lepidoptera) menyerang tanaman Rhizopara mucronata di Bali. Ulat yang merupakan larva didalam tunas bibit dan memakan tunas tersebut sebelum daun terbuka. Meskipun bibit tidak akan mati, tetapi akan terhenti atau menjadi lambat pertumbuhan sehingga akan menurun kualitasnya. Adanya serangan ini ditandai oleh adanya telur maupun lubang- lubang kecil pada pucuk tunas bibit. Pengendaliannya dengan cara membuka tunas yang ditandai adanya lubang- lubang kecil, kemudian ulat diambil dan dibunuh. d. Ulat daun Dasyehira sp,memakan daun semai Avicenmia marma di Bali. Ulat dapat diatasi dengan memasang jaring plastik diatas bedeng, setelah jaring dibuka, sebaiknya segera diperiksa dan bila dijumpai segera dibunuh. Bila terjadi kerusakan serius bisa disemprot dengan insektisida atau dipindahkan ke bedeng pasang surut. Kutu sisik chionapsis sp ( hemiptera, diaspididae) Hama ini dilaporkan menyerang tanaman reboisasi dari jenis Rhizhopora di Bali tahun 1995 dan kutu sisik berbentuk bulat telur ujungnya membesar yang dilindungi oleh perisai yang lunak. Serangan kutu sisik ini akan menyebabkan daun menguning dan akhirnya kering. Cara mengendalikan kutu sisik dari hasil penelitian dengan menggunakan fluorbac FC dengan bahan aktif bacilius turingiensisi dan asodrin 15 wsc, rata- rata serangan hama menurun bahkan sebagian pohon tampak pulih dan berangsur- angsur sehat. Belalang
55
55 Belalang sering menyerang tanaman mangrove dengan memakan daunnya terutama yang masih muda. Penanganannya belalang diambil atau bila jumlahnya banyak dengan menggunakan insektisida. Namun penggunaan insektisida tidak dianjurkan. Laba- laba Laba-laba hidup/ bersarang pada tanaman bakau yang kecil dan besar, bambu pancang penguat tanggul, pemakan diantara rekahan sawah dan gulma serta gubug- gubug pantai. Hama laba- laba menyerang tanaman bakau pada bulan kering, baik yang muda maupun tua. Pada tanaman muda laba-laba dapat mematikan tanaman karena tajuk tanaman seluruhnya dibalut rapat oleh jaring laba-laba. Tajuk yang terbungkus dalam waktu lama akan menyebabkan tanaman bakau kering dan mati. Serangan akan lebih hebat jika lingkungan terbuka tanpa tanaman lain. Usaha penanggulangan dengan cara membuikan tempat pemijahan laba- laba berupa vegetasi pada galengan empang parit, bamboo perangkap sekitar empang parit diikuti cara mekanis. Ketam Ketam (Sesarma spp) menyerang buah / benih Brugmera gymnorrhriza dan Rhizophora spp di Cilacap. Hama ini menyerang pada benih bakau yang masi segar karena mengandung protein karbohidrat ( zat gula). Untuk mengurangi yaitu dengan menurunkan kadar gula benih disimpan selama 1 minggu atau membuat pagar kecil sekitar benih dengan daun paku- pakuan atau menggunakan bumbung bambu. Mamalia Mamalia termasuk hama yang dapat merusak tanaman mangrove diantaranya kera, kerbau, sapi, dan kambing. Binatang ini akan memakan daun yang masih muda hingga habis dan akhirnya tumbuhan mangrove akan mati. Untuk menanggulangi hewan tersebut harus dihalau dan jangan dilepas untuk merumput di dekat tanaman mangrove yang baru tanam. Pemecahan Masalah Rusaknya Mangrove Untuk konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai, sedangkan kawasan hutan mangrove adalah kawasan pesisir laut yang merupakan habitat hutan mangrove yang berfungsi memberikan perlindungan kepada kehidupan pantai dan lautan. Sempadan pantai berupa jalur hijau adalah selebar 100 m dari pasang tertinggi kea rah daratan. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain: 1. Penanaman kembali mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta pemanfaatan hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan keuntungan kepada masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. 2. Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa wisata alam atau bentuk lainnya. 3. Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab. 4. Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi. 5. Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi 6. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir 7. Program komunikasi konservasi hutan mangrove 8. Penegakan hukum 9. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung pengertian bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung program ini.
56
56
3. Materi Pengayaan Hutan Sehat, Selamatkan Paru-Paru Dunia
Hutan Sehat, Selamatkan Paru-paru Dunia! – Kita bernafas dengan menghirup oksigen. Tentu saja oksigen ini tidak bisa ada di produksi dengan sendirinya. Hutan ialah sumber utama dari oksigen yang berada di dunia, oleh sebab itu, hutan disebut sebagai paru-paru dunia.
Sebenarnya Indonesia termasuk penghasil oksigen yang banyak, dikarenakan hutan-hutan yang terlampau luas. Sayangnya, untuk sekarang Indonesia tidak berperan sangat aktif dalam produksi oksigen, dikarenakan hutan-hutan yang telah mulai rusak, seperti yang sering Kita lihat di berbagai media massa, kerusakan hutan di Indonesia semakin lama, semakin tidak terkendali. Kerusakan hutan yang terjadi di era ini memang susah untuk dikendalikan, karena segala aspek hidup manusia bergantung dari hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, alasan banyaknya kerusakan hutan yang selain hal tersebut ialah:
Kurangnya kesadaran manusia tentang pentingnya hutan di masa yang akan datang, Tidak adanya sanksi hukum tegas, untuk membuat jera para perusak hutan, Kurangnya penerapan system tebang pilih, para penebang lebih senang bila membabat habis hutan tanpa melihat resikonya, Minimnya pengetahuan masyarakat tentang fungsi hutan sebagai paru-paru dunia, Kurangnya pengawasan pemerintah dalam hal kelestarian hutan.
Bila hutan tidak di manfaatkan secara sehat, oksigen yang berada di bumi tentu saja semakin menipis, sebenarnya pemanfaatan hutan ini memang tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan atau perbaikan pohon yang dilakukan. 1 pohon mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk bertambah besar, namun 1 pohon bisa di tebang dalam beberapa menit. Tentu adanya kesenjangan ini semakin memperparah kerusakan hutan. Sebenarnya, apa kriteria hutan sehat? Beberapa kriteria hutan sehat ialah:
Masih banyaknya spesies flora ataupun fauna yang berada di sana, bila hutan tersebut masih memiliki banyak flora ataupun fauna, tentu hutan tersebut bisa dikatakan sehat, Hutan masih alami, yang artinya belum tersentuh oleh tangan nakal manusia, Hutan masih memiliki keadaan yang sehat, seperti tidak terdapat banyak kerusakan yang berada di dalamnya, Hutan yang mampu di berbagai tekanan kerusakan.
Bila Kita sadari, sulit sekali menemukan hutan sehat yang terdapat di Indonesia, dikarenakan kebanyakan hutan memang di gunakan sebagai kebutuhan konsumtif. Kita lihat saja di Pulau Kalimantan, dulunya pulau ini memiliki hutan yang sangat luas, hingga akhirnya para penebang menemukannya, dan mengambil seluruh sumber daya yang terdapat di dalam hutan ini.
57
57
Selain penebang, sebenarnya penduduk lokal biasanya juga bergantung pada hutan, seperti mencari kayu bakar atau sebagai bahan bangunan. Kita memang harus memperbaiki hutan mulai dari sekarang, gencarkan pendidikan dini mengenai mencintai hutan, lebih gencar menayangkan akibat negatif kerusakan hutan, agar menumbuhkan kesadaran masyarakat kembali mengenai hutan sehat serta pentingnya hutan untuk kelangsungan hidup Kita. .an B. Lampiran Penialaian 1. Penilaian sikap JurnalPerkembangan Sikap
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 201672018
13.
Nama Siswa Isnudin
14.
Edy Riyanto
No
Waktu
15.
Warsono
16.
Rita Mulyani
Catatan Perilaku
Tidak mengikuti sholat Jumat Yang diselenggarakan di sekolah. Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah Mengingatkan temannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur di sekolah
Butir Sikap
Kwtaqwaan
Ket.
Spiritual
Kepedulian Sosial Disiplin
Sosial
Ketaqwaan Spiritual
2. Penilaian Pengetahuan Test Tertulis
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Materi
: Sumber daya hutan mangrove
Tahun pelajaran
: 201672018
a. Kisi – kisi Soal
NO
Kompetensi Dasar 3.1.Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksiantar ruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupanmanusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Materi
Indikator soal
Bentuk Soal
Jml Soal
Sumber daya 1. Pengertian hutan mangrove hutan mangrove
Essay
1
2. Fungsi hutan mangrove
Essay
1
3. Persebaran hutan mangrove
Essay
1
4. Faktor kerusakan hutan mangrove
Essay
1
Essay
1
5. Upaya menjaga dan melestarikan hutan mangrove di Indonesia
58
58
b. Butir Soal
No
Butir Soal
Skor
1
Jelaskan pengertian hutan mangrove !
20
2
Jelaskan fungsi hutan mangrove !
20
3
Jelaskan persebaran hutan mangrove di Indonesia !
20
4
Sebutkan faktor kerusakan hutan mangrove di Indonesia !
20
5
Jelaskan Upaya menjaga dan melestarikan hutan di Indonesia !
20
Skor Penilaian
: nilai = Total skor perolehanx 100 Total Skor maksimum
3.
Penilaian Keterampilan Penilaaian Kinerja
Nama Sekolah
: SMP N 1 Delanggu
Kelas/Semester
: VII/1
Materi
: Sumber daya hutan Mangrove
Tahun pelajaran
: 20172018
. RUBRIK PENILAIAN KINERJA DISKUSI
No
Nama Siswa
Kerja sama 80
A s p e k Inisiati Keakti f fan 80 82
1 Ana mangfiroh 2 Budi Suharjono 3 Candra william 4 Desi Ramawati 5 Endang Sawitri Keterangan: Skor 4 (86-100) : Sangat baik Skor 3 (76-85) : Baik Skor 2 (60-75) : Cukup Skor 1 (kurang dari 60) : kurang
Kedisipl inan 80
Skor tertinggi 85
Nilai
Ket
82
B
59
59
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu
: : : : :
SMP Negeri 1 Delanggu Ilmu Pengetahuan Sosial Potensi Kemaritiman VII/satu 1 Pertemuan (2 x 40 menit)
A. Kompetensi Inti
KI-1 KI-2
: :
KI-3
:
KI-4
:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam j angkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.
B. Kompetensi Dasar
KD 3.1.
KD 4.1
:
Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flra dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. : Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, folra dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar
KD pada KI-3
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1. 3.1.2. 3.1.3. 3.1.4. 3.1.5.
KD pada KI-4
4.1.1. 4.1.2.
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian terumbu karang. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang di Indonesia. Peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat terumbu karang. Peserta didik dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang di Indonesia. Peserta didik dapat menjelaskan upaya untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang di Indonesia. Peserta didik menunjukkan daerah sebaran terumbu karang di Indonesia pada peta Indonesia. Peserta didik dapat menyusun tulisan sederhana tentang potensi sumber daya terumbu karang dan upaya pelestariannya di
60
60
Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Materi pembelajaran reguler Potensi Sumber Daya Terumbu Karang Di Indonesia a. Pengertian terumbu karang b. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang di Indonesia c. Manfaat terumbu karang d. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang e. Upaya pelestarian terumbu karang 2. Materi pembelajaran pengayaan a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang b. Upaya pelestarian terumbu karang 3. Materi pembelajaran remedial a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang b. Upaya pelestarian terumbu karang E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (8 menit) a. Guru mengajak siswa berdoa, dan mengecek kehadiran siswa. b. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu Tanah Air untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan. c. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu Potensi Sumber Daya Hutan Mangrove dengan cara Tanya jawab. d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Peserta didik mengamati tayangan video tentang terumbu karang dan mencatat apa saja yang belum diketahui terkait dengan kerusakan terumbu karang untuk memunculkan masalah, motivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih. b. Guru meminta siswa untuk merumuskan pertanyaan dari hasil pengamatan video tentang kerusakan terumbu karang. c. Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok diskusi yang beranggotakan 4-5 orang. d. Masing-masing kelompok diberi lembar kerja untuk menyelesaikan tugas. e. Guru membimbing siswa mengumpulkan informasi untuk menyelesaikan permasalahan berdasarkan materi pembelajaran yang telah dibagikan guru sebelumnya. f. Siswa membaca buku siswa dan sumber belajar lainnya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang dan upaya pelestariannya. g. Siswa melaporkan hasil diskusi di depan kelas, siswa dari kelompok lain menanggapinya. h. Siswa memajang laporan diskusi di papan pajang kelas. 3. Kegiatan Penutup (12 menit) a. Guru memfasilitasi siswa untuk membuat butir-butir simpulan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang dan upaya pelestariannya. b. Guru memberikan umpan balik siswa dalam proses dan hasil pembelajaran dengan cara bertanya jawab. c. Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan berikutnya, yaitu tentang Dinamika Kependudukan Indonesia. F. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Teknik penilaian a. Sikap b. Pengetahuan
: :
observasi tes tulis
61
61
c. Keterampilan
:
kinerja
2. Instrumen penilaian a. Sikap Jurnal Perkembangan Sikap Siswa No
Tanggal
Nama Siswa
Catatan Perilaku
Butir Sikap
b. Pengetahuan Kisi-Kisi Tes Tertulis No
Kompetensi Dasar
Materi
Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flra dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
Terumbu Karang
Indikator Soal
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian terumbu karang. 2. Peserta didik dapat menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang di Indonesia. 3. Peserta didik dapat mengidentifikasi manfaat terumbu karang. 4. Peserta didik dapat menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi kerusakan terumbu karang di Indonesia. 5. Peserta didik dapat menjelaskan upaya untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang di Indonesia.
Bentuk Soal Uraian
Jumlah Soal 1
Uraian
1
Uraian
1
Uraian
1
Uraian
1
c. Keterampilan Kisi-Kisi Penilaian Kinerja No
Kompetensi Dasar
Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi,
Materi
Terumbu karang
Indikator
1. Peserta didik menunjukkan daerah sebaran terumbu karang
Teknik Penilaian Kinerja proses
62
62
distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, folra dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
di Indonesia pada peta Indonesia. 2. Peserta didik dapat menyusun tulisan sederhana tentang potensi sumber daya terumbu karang dan upaya pelestariannya di Indonesia
Kinerja produk
3. Butir soal dan penskoran a. Sikap b. Pengetahuan Pedoman Penskoran Soal Uraian No Soal 1
Butir Soal
Jelaskan apa yang dimaksud dengan terumbu karang dan proses pembentukannya!
2
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran terumbu karang!
3 4
Sebutkan manfaat terumbu karang! Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan terumbu karang! Jelaskan upaya untuk melestarikan terumbu karang
5
Kunci Jawaban
Skor
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21 - 29 0C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi.
4
4
4 4
4
63
63
No Soal
Butir Soal
Kunci Jawaban
Skor
Skor maksimum
Nilai
total skor perolehan
20
x 100
20 c. Keterampilan Tugas penilaian kinerja 1. Kinerja proses Tunjukkan lokasi taman laut nasional di bawah ini pada peta: a) Taman Laut Wakatobi b) Taman Laut Kepulauan Derawan c) Taman Laut Bunaken d) Taman Laut Banda e) Taman Laut Raja Ampat f) Taman Laut Selat Pantar g) Taman Laut Takabonerate h) Taman Laut Kepulauan Togean i) Taman Laut Rubiah j) Taman Laut Karimun Jawa Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja Proses No
Aspek yang Dinilai
1 2 3
Nilai
1
2
Skor 3
4
5
2
Skor 3
4
5
Cara menggunakan indeks atlas dengan benar Kecepatan menemukan lokasi pada Tidak ragu-ragu
total skor perolehan
x 100
15 2. Kinerja produk Buatlah tulisan sederhana tentang Terumbu Karang
Rubrik Penskoran Penilaian Kinerja Produk No
Aspek yang Dinilai
1 2 3 4 5
Nilai
1
Sistematika penulisan Penggunaan bahasa Indonesia yang benar Kesesuaian materi Kerapian Waktu pengumpulan total skor perolehan
x 100
25 G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media a. LCD proyektor dan komputer serta tayangan slide powerpoint tentang terumbu karang
64
64
b. Video tentang terumbu karang c. Peta/atlas Indonesia 2. Bahan Kertas lembar kerja 3. Sumber belajar a. Buku Siswa : Iwan Setiawan, S.Pd.,M.Si, dkk. 2016. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarat: Kemdikbud (36-37) b. https://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang (diunduh pada 26/05/2016) c. https://www.youtube.com/watch?v=t7daRXMae0E (diunduh pada 26/05/2016) Mengetahui
Delanggu 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
Agus Ristanto, S.Pd, M.Pd
Sarwanta,MPd
NIP. 196408111998021 002
NIP. 196512071991031009
65
65
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan ke
: SMP N 1 Delanggu : Ilmu Pengetahuan Sosial : Dinamika Kependudukan Indonesia : VII/1 : 3 x Pertemuan (6 JP = 6 x 40 menit ) : 10, 11, 12 (buku guru)
A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATAOR PENGEMBANGAN
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksiantarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupanmanusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
3.1.18. Membandingkan jumlah penduduk Indonesia diantara penduduk negara lainnya di dunia 3.1.19Menjelaskan pola sebaran penduduk Indonesia 3.1.20 menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut usia; 3.1.21 menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin; 3.1.22 menjelaskan perkembangan angka pertumbuhan penduduk Indonesia; 3.1.23 menjelaskan kualitas penduduk Indonesia
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi,distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora danfauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnyaterhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,budaya dan pendidikan.
4.1.3. Mempresentasikan tabel hasil perbandingan jumlah penduduk Indonesia diantara penduduk negara lainnya di dunia 4.1.2. Menunjukkan peta persebaran penduduk Indonesia
C.TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Membandingkan jumlah penduduk Indonesia diantara penduduk negara lainnya di dunia
secara kritis 2. Menjelaskan pola sebaran penduduk Indonesia secara teliti 3. menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut usia;dengan benar 4. menjelaskan komposisi penduduk Indonesia menurut jenis kelamin; dengan benar
66
66
5. 6.
menjelaskan perkembangan angka pertumbuhan penduduk Indonesia;secara transparan menjelaskan kualitas penduduk Indonesia secara cermat
D. MATERI PEMBELAJARAN BAB 1 : MANUSIA, TEMPAT DAN LINGKUNGAN D. Dinamika Kependudukan Indonesia 1.MATERI PEMBELAJARAN REGULER 1.1 Jumlah pendudukdan persebaran penduduk 1.2 Komposisi Penduduk : a. Komposisi penduduk berdasarkan usia b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin 1.3 Pertumbuhan dan Kualitas Penduduk
2. MATERI REMIDIAL 2.1. Komposisi penduduk 2.2. Upaya pemerataan penduduk yang seimbang 3. MATERI PENGAYAAN 3.1. Penugasan : mendata jumlah penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin di desa siswa (diluar kegiatan pembelajaran) E. MEDIA/ALAT,BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN 1. MEDIA: f. Gambar peta kepadatan penduduk di Indonesia g. Tabel kepadatan penduduk Indonesia diantara penduduk dunia h. Materi dalam bentuk power point 2. ALAT DAN BAHAN: a. LCDProyektor (jikadimungkinkan) b. Laptop/Komputer (jikadimungkinkan) 3. SUMBERPEMBELAJARAN: a. Kemendikbud. 2016. Buku SiswaIlmu Pengetahuan Sosial . Kelas VII Jakarta:Kemendikbud (hal 39 - 41). b. Kemendikbud. 2016. Buku GuruIlmu Pengetahuan Sosial . Buku Guru. Kelas VII Jakarta: Kemendikbud (hal 72 - 79 ). c. Iwan Setiawan, dkk. 2013. Buku IPS. Jakarta: Kemendikbud RI (hal 93 - 105) d. Lingkungan masyarakat sekitar tempat tinggal siswa e. Internet (jika memungkinkan) F. KEGIATAN PEMBELAJARAN*) KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
Pertemuan 1 Pendahuluan
f. Guru membuka kegiatan pembelajaran: - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam. - Salah satu peserta didik diminta memimpin do’a. g. Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. h. Guru menyampaikan penggunaan model pembelajaran Inquiri learning.
Keg.Inti
Tahap 1 Orientasi : Guru mengondisikan agar peserta didik siap melaksanakan proses pembelajaran, yaitu:
ALOKASI WAKTU
5’
5’
67
67
1. menjelaskan topik tentang komposisi, pertumbuhan & kualitas penduduk. 2. menyampaikan tujuan, yaitu memahami permasalahan & merumuskan solusi masalah kependudukan di desa masingmasing. 3. menyampaikan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh peserta didik, yaitu menyajikan hasil telaah masalah kependudukan di desanya masing-masing. 4. menjelaskan pokok-pokok kegiatan di kelas maupun di luar kelas yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai tujuan. 5. menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar masalah kependudukan dalam rangka memberikan motivasi belajar peserta didik.
Penutup
Tahap 2 : Merumuskan masalah 1. Guru menayangkan cuplikan video tentang masalah kependudukan di Indonesia. 2. Peserta didik mengamati dan mengidentifikasi masalah kependudukan yang berhubungan dengan jumlah, persebaran, pertumbuhan dan kualitas penduduk. 3. Guru mengarahkan peserta didik untuk menghubungkan berbagai masalah kependudukan tersebut dengan kondisi nyata yang terjadi di desa masing-masing. 4. Peserta didik menuliskan daftar masalah kependudukan di papan tulis. 5. Guru memfasilitasi peserta didik untuk berdiskusi dan menyepakati masalah yang dipelajari bersama. 6. Peserta didik menyusun rumusan masalah kependudukan di desanya yang berkaitan dengan: a. jumlah, persebaran, pertumbuhan & kualitas penduduk. b. berbagai masalah kependudukan yang ada di desanya. c. berbagai alternatif pemecahan masalah kependudukan di desanya.
30’
Tahap 3: Merumuskan Hipotesis 1. Guru menyampaikan pertanyaan merangsang tentang masalah kependudukan di desa yang telah teridentifikasi sebelumnya. Misalnya: a. Mengapa & apa sajakah akibat dari kawin muda? b. Mengapa & apa sajakah dampak migrasi tenaga kerja muda ke luar desa? c. Mengapa & apa sajakah dampak migrasi TKW ke luar negeri? 2. Guru membentuk kelompok kerja (4-5) peserta didik berdasarkan kedekatan alamat/tempat tinggalnya. 3. Masing-masing kelompok kerja mendiskusikan berbagai alternatif jawaban dan secara bergantian menuliskannya di papan tulis. 4. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menemukan berbagai macam hubungan antara masalah kependudukan dan solusinya. 5. Peserta didik menuliskan berbagai hipotesis jawaban atas masalah kependudukan
30’
Tahap 4: Mengumpulkan data A. Guru menyampaikan tugas (PR): 1. Menyusun instrument (lembar kerja) untuk menguji hipotesis tentang: a. jumlah, persebaran, pertumbuhan & kualitas penduduk.
10’ Tugas non tatap muka
68
68
b. berbagai masalah kependudukan yang ada di desanya. c. berbagai alternatif pemecahan masalah kependudukan di desanya. 2. Peserta didik secara berkelompok mengumpulkan data dari desa masing-masing dengan metode: a. Studi dokumen, data kependudukan desa. b. Observasi, lingkungan sosial desa. c. Wawancara,dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, rumah tangga penduduk. 3. Menuliskan hasil pengumpulan data kependudukan ke dalam lembar kerja yang telah dipersiapkan. B.Mengakhiri kegiatan pembelajaran IPS dengan berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing Pertemuan 2 pendahuluan
Keg.Inti
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran: - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam. - Memeriksa kehadiran siswa. b. Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan c. Guru menanyakan apakah para siswa sudah menyusun instrumen (lembar kerja) untuk menguji hipotesis.
10’
Tahap 5: Menguji hipotesis 1. Peserta didik mengelompokkan data kependudukan yang berdasarkan relevansinya dengan: a. jumlah, persebaran, pertumbuhan & kualitas penduduk desa masing-masing. b. berbagai masalah kependudukan yang ada di desa masingmasing. c. berbagai alternatif pemecahan masalah kependudukan di desa masing-masing. 2. Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan masalah dan solusi kependudukan menurut kategori: a. Relevansi (relevan atau tidak relevan) b. Urgensi (penting atau tidak penting) c. Rasionalitas (masuk akal atau tidak masuk akal) d. Aplikabel (bisa dilaksanakan atau tidak) 3. Peserta didik menyepakati data, argumen dan rumusan alternatif pemecahan masalah kependudukan di desa masingmasing.
60’
Tahap 6: Merumuskan kesimpulan 1. Guru menyampaikan rambu-rambu penyusunan laporan data, masalah dan solusi kependudukan untuk masing-masing kelompok. 2. Peserta didik secara berkelompok menyusun laporan dalam lembar kerja yang terdiri dari: a. Data Kependudukan Desa b. Masalah & Solusi Kependudukan Desa
Penutup
i.
Membuat kesimpulan materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru j. Melakukan refleksi atau menggali feedback dari peserta didik untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran k. Mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam
10’
69
69
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran: - Peserta didik bersama guru menyampaikan salam. - Memeriksa kehadiran siswa. b. Guru bersama peserta didik mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan c. Guru mengingatkan kembali dengan bertanya pada sisiwa apakah laporan lembar kerja yang disusun telah dikerjakan?
5’
Keg.Inti
Tahap 6: Merumuskan kesimpulan 1. Guru menyampaikan rambu-rambu penyusunan laporan data, masalah dan solusi kependudukan untuk masing-masing kelompok. 2. Peserta didik secara berkelompok menyusun laporan dalam lembar kerja yang terdiri dari: a. Data Kependudukan Desa b. Masalah & Solusi Kependudukan Desa. 3. Masing-masing kelompok secara bergantian mempresentasikan laporan hasil kerja kelompok. 4. Kelompok lain yang ditetapkan bersama, menanggapi presentasi kelompok. 5. Guru memfasilitasi peserta didik untuk menarik kesimpulan umum
40’
Penutup
o. Guru memberi umpan balik peserta didik dalam proses dan hasil belajar dengan tanya jawab. p. Guru melakukan penilaian dengan teknik tes tertulis/uraian. q. Pesertadidikdimintamelakukanrefleksiterhadap proses pembelajaranterkaitdenganpenguasaanmateri, pendekatandan model pembelajaranyang digunakan r. Menginformasikan materi pertemuan yang akan datang pada peserta didik
35’
Pertemuan 3 Pendahuluan
G. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Teknik penilaian a. KompetensiSikap : Jurnal penilaian sikap b. KompetensiPengetahuan : PenugasandanTestertulisbentukuraian c. KompetensiKeterampilan : Penilaian Kinerja 5. Instrumenpenilaiandanpedomanpenskoran (terlampir) 6. Pembelajaran remedial danpengayaan i. Pembelajaran remedial dengancarapembelajaranulangdanpenugasan j. Pembelajaran pengayaandengancarameresumemateridarisumber lain H. KEGIATAN REMIAL - Kegiatan Remidial akan dilakukan dengan kriteria sbb: Jika yang mencapai KKM 40 % - 60 % : akan dilakukan pembelajaran ulang Jika yang mencapai KKM ˃ 60 % : penugasan
Mengetahui
Delanggu 17 Juli 2017
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
70
70
Agus Ristanto, S.Pd, M.Pd NIP. 196408111998021 002
Sarwanta,MPd NIP. 196512071991031009
Lampiran RPP A. Lampiran Materi 1. Materi Reguler
1. JUMLAH PENDUDUK Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Berdasarkan Data Kependudukan Dunia tahun 2015, jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat di dunia setelah Cina (1.372 j uta jiwa), India (1.314 juta jiwa), dan Amerika Serikat (321 juta jiwa). Jumlah penduduk Indonesia mencapai 256 juta jiwa. Tabel 1.2 Peringkat jumlah penduduk di dunia peringkat Nama negara Jumlah penduduk(juta jiwa) 1 Cina 1.372 2 India 1.314 3 Amerika Serikat 321 4 Indonesia 256 2.
PERSEBARAN PENDUDUK INDONESIA PETA PERSEBARAN PENDUDUK Indonesia
3. KOMPOSISI PENDUDUK a. Komposisi penduduk berdasarkan usia b. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin 4. PERTUMBUHAN DAN KUALITAS PENDUDUK Masalah kependudukan Indonesia dalam hal kualitas adalah masalah dalam kemampuan sumber daya manusianya. Di Indonesia, masalah kualitas penduduk yang terjadi dipengaruhi oleh masih rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya tingkat kesejahteraan yang kemudian dapat berpengaruh pada pendapatan per kapita masyarakat tersebut. Rendahnya pendapatan perkapita dapat menyebabkan orang tua tidak mampu menyekolahkan anaknya, sehingga banyak anak yang putus sekolah atau berhenti sekolah sebelum tamat. Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk meningkatkan mutu pendidikan penduduk melalui berbagai program pemerintah di bidang pendidikan, seperti program beasiswa, adanya bantuan operasional sekolah (BOS), program wajib belajar, dan sebagainya. Walaupun demikian, karena banyaknya hambatan yang dialami, maka hingga saat ini tingkat pendidikan bangsa Indonesia masih tergolong rendah. Selain itu, tingkat kesehatan juga merupakan salah satu penentu dari kualitas penduduk. Tingkat kesehatan penduduk merupakan salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pembangunan. Tingkat kesehatan suatu negara dapat dilihat dari besarnya angka kematian bayi dan usia harapan hidup penduduknya. Hal
71
71
ini terlihat dari tingginya angka kematian bayi dan angka harapan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. 2.
B. Lampiran Penialaian 1. Penilaian sikap
JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP Nama Sekolah : SMP N ……..
No
Waktu
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 20172018
Nama
Catatan Perilaku
Butir Sikap
Ket.
17. 18. 2. Penilaian Pengetahuan a. Test Tertulis 1) kisi-kisi
NO
1
Nama Sekolah
: SMP N ……
Kelas/Semester
: VII/1
Tahun pelajaran
: 2017/2018
Mata pelajaran
: IPS
Kompetensi Dasar 3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distri busi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
Materi
Indikator Soal
Dinamika 1. Membandingkan jumlah Kendudukan penduduk Indonesia Indonesia diantara penduduk negara lainnya di dunia; 2. menjelaskan pola sebaran penduduk Indonesia;
Bentuk Soal Uraian
Jml.Soal
1
Uraian
2
3. menjelaskan komposisi pen duduk Indonesia menurut usia; 4. menjelaskan komposisi pen duduk Indonesia menurut jenis kelamin;
Uraian
2
Uraian
1
5. menjelaskan perkembangan angka pertumbuhan penduduk Indonesia; 6. menjelaskan kualitas penduduk Indonesia;
Uraian
2
Uraian
2
2) Butir Soal 1. Sebutkan 5 negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia ! 2. Berdasarkan peta persebaran penduduk Indonesia dibawah, sebutkan 5 pulau-pulau di Indonesia yang memiliki tingkat kepadatan penduduk tertinggi !
72
72
3. Perbandingan antara jumlah penduduk dengaan luas wilayah disebut.... 4. Berdasarkan komposisi penduduk berdasarkan usia, kelompok umur berapakah yang termasuk penduduk produktif ? 5. Perbandingan antara jumlah penduduk non produktif dengan jumlah penduduk pruduktif disebut..... 6. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan disebut.... 7. Sebutkan faktor-faktor yang mendorong tingginya angka kelahiran di Indonesia ! 8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kematian di Indonesia ! 9. Sebutkan 2 faktor-faktor yaang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas penduduk ! 10. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemmerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas penduduk yaitu... 3) Pedoman penskoran NO 1
2
3 4 5 6 7
8
9 10
KUNCI JAWABAN
1.China 2.India 3.Amerika Serikat 4.Indonesia 5.Brazil 1.DKI Jakarta 2.Jawa Barat 3.Jawa Tengah 4.Jawa Timur 5.Banten 6.Bali 7.Sumatera Utara Kepaadatan penduduk Aritmetik Usia 15 – 64 tahun Angka Ketergantungan Sex Ratio 1.Tingkat pendidikan rendah 2.Perkawinan usia muda 3.Anggapan anak laki-laki sebagai penerus keturunan 4.Anggapan banyak anak banyak rejeki 1.bencana alam 2.peperangan 3.wabah penyakit 4.rendahnya sarana kesehatan 1.tinggi rendahnya tingkat pendidikan 2.tinggi rendahnya penguasaan iptek Peningkata pendidikan Jumlah Skor
SKOR MAKSIMUM
5
5
1 1 1 1
4
4 2 1 25
73
73
Nilai
Total Sekor perolehan = ----------------------------------Jumlah Skor maximum
2. PENUGASAN A. KISI KISI NO Kompetensi Dasar
1
Materi
3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan.
x 100
Indikator
Komposisi Siswa dapat pendduduk membuat berdasarkan Usia piramida penduduk
Teknik Penilaian Penugasan
B.PEDOMAN PESKORAN NO 1 2 3
UNSUR YANG DILNILAI Memuat unsur piramida penduduk Kesesuaian bentuk Kesesuaian isi Skor maksimum
SKOR
0-4 0-3 0-3 10
3-Penilaian Keterampilan Penilaaian Kinerja
No
Nama Siswa
Nama Sekolah Kelas/Semester
: SMP N……. : VII/1
Materi
: Dinamika Kependudukan Indonesia
Tahun pelajaran
: 2017/2018
RUBRIK PENILAIAN KINERJA DISKUSI A s p e k Kerja Inisiatif Keaktifan Kedisiplinan sama 80 80 82 80
1 Abdulloh 2 Budiman 3 Candra 4 Desi R 5 Endang Sawitri Keterangan: Skor : (86-100) : Sangat baik
Skor tertinggi
Nilai
Ket
85
82
B
74
74
Skor Skor Skor
: (76-85) : Baik : (60-75) : Cukup : (kurang dari 60) : kurang Delanggu, Juli 2017 Guru IPS, --------
NIP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan
: SMP N 1 Delanggu
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: VII/Satu
Materi Pokok
: Dinamika Kependudukan Indonesia Penduduk )
(Komposisi
:
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3.1
.Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi,iklim,bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan
4.1. .Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia Indonesia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, dan
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.1.1.Menjelaskan Definisi Komposisi Penduduk 3.1.2 Mendiskripsikan Manfaat Komposisi Penduduk. 3.1.3.Menyebutkan contoh – contoh komposisi Penduduk 3.1.4.Menjelaskan akibat tingginya pertumbuhan Penduduk suatu negara 3.1.5.Mendiskripsikan Sex Ratio 3.1.6.Menjelaskan Indikator tinggi rendahnya penduduk suatu negara 4.1.1 Menggambar piramida penduduk 4.1.2 Menghitung angka pertumbuhan penduduk 4.1.3 Menghitung Sex Ratio suatu daerah 4.1.4 Terampil mempresentasikan hasil kerja Team
75
75
pendidikan C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat: 1. Menjelaskan Pengertian Komposisi Penduduk 2. Mendiskripsikan Manfaat Komposisi penduduk. 3. Menyebutkan contoh – contoh komposisi penduduk 4. Menggambar Piramida Penduduk 5. Dapat menghitung angka pertumbuhan penduduk 6. Menjelaskan akibat tingginya pertumbuhan penduduk 7. Mendiskripsikan Sex Ratio. 8. Menjelaskan Indikator tinggi rendahnya kualitas penduduk suatu bangsa
D. MATERI POKOK - Pengertian Komposisi Penduduk - Manfaat Komposisi penduduk - contoh – contoh komposisi penduduk - Model – model Piramida Penduduk - Pertumbuhan Penduduk - Sex Ratio - Kualitas penduduk suatu bangsa E. METODE PEMBELAJARAN Discovery Learning Project Base Learning. F. MEDIA PEMBELAJARAN a. Soft Media : a.1.Power point a.2 Video tentang Penduduk unduhan dari Youtube a.3. Mini Picture berupa 15 perempuan ,10 laki-laki,Masjid,gereja,candi Perahu Nelayan, gambar memetik sayuran,dll b.Hard Media b.1 LCD b.2 Laptop b.3 Kertas HVS ukuran A4 F. SUMBER BELAJAR 1. Buku Paket IPS Kelas VII Kurikulu 2013 edisi Revisi tahun 2016 2. Buku pendamping Siswa Belajar MandiriKelas VII,Oleh Sururudin ,S,Pd, dan Eny Kuswati,SPd,MPd.Hal 98 – 124,Depdikbud,2016 3. Internet : 3.1. www.mikirbae.com 3.2 www.ipsgampang.blogspot.com 3.3 http://wikipedia.org G LANGKAH-LANGKAH PEMEBELAJARAN KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
Pertemuan ke 1
PENDAHULUA N
1. Persiapan Kelas membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama 2. Memotivasi siswa/Ice Breaking melalui pemutaran video “cicken Dance “dan siswa menirukan gerakannya 3. Guru menginformasikan tujuan yang ingin di capai
10 menit
76
76
4. Guru memberi gambaran garis besar materi yang akan dipelajari Kegiatan Inti
Stimultion (Stimulasi/Pemberia n Rangsangan)
PROBLEM STATEMENT (PERTANYAAN /IDENTIFIKASI MASALAH )
60 menit
1.Guru menempelkan gambar laki-laki dan perempuan,serta gambar tempat peribadatan,Kapal nelayan , TNI,Pedagang dll, 2.Siswa diajak mengamati tayangan video kependudukan selama 3 menit.
DATA COLLECTION (PENGUMPULA N DATA)
VERIFICATION
( Pembuktian )
PENUTUP
Siswa diminta membuat pertanyaan sederhana berdasarkan pengamatan gambar dan video kependudukan dan guru membimbing siswa untuk merekonstruksi sebuah definisi komposisi penduduk. Siswa diminta menyusun pertanyaan dengan melihat sekilas video negara miskin dan video negara maju dalam konteks kualitas penduduk. Peserta didik membaca buku teks pelajaran Halaman42 -43 pada buku paket.dan hal 98 – 124 pada buku pendamping.serta mengakses Internet tentang kompodidi penduduk sesuai website yang telah ditentukan oleh guru. Peserta didik melakukan resume kecil sesuai topik materi. Peserta didik merumuskan simpulan sementara dari hasil curah pendapat tentang Komposisi penduduk Mengkomunikasikan hasil kerja melalui presentasi Sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk. Meptertahankan argumen ,ide,gagasan /hasil temuan atas ajuan pertanyan dari kelompok lain. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa sebagai post test. Memerintahkan kepada siswa agar membaca buku sumber terkait materi pada pertemuan berikutnya.
10 menit
Pertemuan 2
PENDAHULUA N
KEGIATAN INTI
Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam Guru melakukan presensi Siswa distimulasi melalui instrumentalia musik Kintaro.dan guru membimbing olah nafas. Guru menyampaikan pre test. Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
10 menit
Siswa mencari rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk,rumus menghitung angka 60 menit kelahiran,kematian dan sex Ratio Guru menyampaikan soal agar siswa dapat menghitung sesuai dengan rumus yang ada.
77
77
1. Generalization (menarik kesimpulan /generalisasi) Penutup
D.
Siswa menggambar Piramida pendudk secara sederhana Siswa maju satu persatu mewakili kelompoknya untuk mengerjakan soal dari guru. Siswa menempelkan gambar piramida penduduk pada papan tulis dan menjelaskan maksud piramida tersebut. Mewakili keloknya siswa melakukan tanya jawab
Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau bentuk lainnya materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru
Mengakhiri pembelajaran dengan post test dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa
10 menit
H. Penilaian Hasil Pembelajaran a. Penilaian Pengetahuan Teknik Penilaian: 1) Tes: tulis 2) Non tes: Penugasan kelompok b. PenilaianKetrampilan Teknik Penilaian 1) . Penilaian kinerja 2) . Penilaian proyek c. Penilaian sikap T Observasi Melalui Buku Jurnal Pengamatan.
Klaten, 18 Juli 2017 Mengetahui Kepala SMP.............
.................................. NIP.
Guru Mata Pelajaran
...................................... NIP.
LAMPIRAN. Untuk memperkaya wawasan kita berikut disajikan materi yang berkaitan dengan pokok pembahasan.
78
78
Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu. Pengelompokan data dan kriteria ini disesuaikan dengan tujuan tertentu. Misalnya, secara geografis, biologis, sosial, atau ekonomi. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat dikelompokkan menjadi penduduk laki-laki dan perempuan. Sementara berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun, atau dua puluh lima tahun. Komposisi penduduk menurut jenis kelamin dan umur dapat menunjukkan beberapa hal, seperti jumlah tenaga kerja produktif dan non produktif, pertambahan penduduk, dan angka ketergantungan. Hal-hal tersebut harus diperhitungkan untuk mempersiapkan dan menetapkan beberapa kebijakan suatu daerah atau negara. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat disajikan dalam bentuk tabel atau dalam bentuk grafik. Grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk piramida disebut piramida penduduk. Contoh piramida penduduk adalah seperti berikut ini.
Data Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin.
Gambar Piramida penduduk berdasarkan jenis kelamin dan jumlah penduduk setiap kelompok umur
Piramida penduduk dapat digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida penduduk muda, piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua. a. Piramida penduduk muda menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur muda juga menggambarkan bahwa tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk muda adalah Indonesia. b. Piramida penduduk stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah Swedia. c. Piramida penduduk tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua. Contoh negara yang memiliki piramida penduduk tua adalah Amerika Serikat.
Gambar 2.4. Tiga macam bentuk piramida penduduk: A) piramida penduduk muda, B) piramida penduduk stasioner, dan C) piramida penduduk tua.
1. Penilaian Pengetahuan Indikator
79
79
Mendiskripsikan Komposisi penduduk penduduk
Menyebutkan contoh – contoh komposisi penduduk
Mendiskripsikan Manfaat Komposisi penduduk
Menjelaskan akibat tingginya pertumbuhan penduduk
Mendiskripsikan Sex Ratio.
Menjelaskan Indikator tinggi rendahnya kualitas penduduk suatu bangsa
a. Tes Tertulis No
Soal
1
Jelaskan yang dimaksud dengan komposisi penduduk
2
Sebutkan Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk
3
Skor
Sebutkan contoh – contoh komposisi penduduk
4
Manfaat apa saja yang di peroleh dengan adanya komposisi kependudukan ?
5
Jelaskan Indikator penentu kualitas penduduk suatu bangsa
6
Jelaskan akibat tingginya pertumbuhan penduduk suatu negara
7
Jelaskan pengertian Sex Ratio
-Skor Maksimal =
20
- Skore Minimal =
1
Nilai
= 100
Catatan :
Score masing – masing soal tidak sama tergantung tingkat kesulitan soal
2. Penilaian Ketrampilan
Indikator
Melaporkan hasil diskusi tentang komposisi penduduk melalui kegiatan diskusi/presentasi didepan kelas dalam bentuk diskripsi sederhana atau dalam bentuk power point
Kecepatan menghitung angka kelahiran.kematian dan sex ratio
Ketepatan menggambar piramida penduduk
Hasil Penilaian Diskusi
80
80
Topik : .............................. No
Nama Siswa
Hasil Laporan Akurasi
Kesesuaian
Skor Tepat waktu
Jumlah
Skor : 1 – 100
Soal Aspek Ketrampilan 1. Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate)/ CBR Angka kelahiran kasar menunjukkan jumlah kelahiran per 1000 penduduk tiap tahun. Rumus CBR adalah
CBR = B x 1000 P Keterangan: B = jumlah kelahiran dalam tahun tertentu P = total penduduk pada pertengahan tahun 1000 = angka konstanta Contoh soal: Berdsarakan sensus 2010 di Jabar terdapat jumlah penduduk 25 juta jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapakah CBR Jawa Tengah ? CBR = 500.000 x 1000 25.000.000 Kunci Jawaban = 20 bayi tiap 1000 wanita
Angka kematian kasar (Crude Death Rate)/ CDR Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian per 1000 penduduk setiap tahun. Rumus CDR adalah CBR = D x 1000 P
Keterangan: B = jumlah kematian dalam tahun tertentu P = total penduduk pada pertengahan tahun 1000 = angka konstanta Contoh soal: Berdsarakan sensus 2010 di Jateng terdapat jumlah penduduk 20 juta jiwa dan banyaknya bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapakah CDR Jateng?
CBR =
500.00 x 1000 20.000.000 = 25 bayi tiap 1000 penduduk
81
81
2. Gambarlah Piramida pendudk Eskpansive ,Stationer dan piramida penduduk Tua.! Catatan Kunci Jawaban Terlampir Aspek Sikap
a. No
Jurnal Nama Siswa
Kelas.
Hari/tgl
Uraian kejadian
1 2 3 4 5 6 7 8 9
82
82
R E NC A NAP ELAK SA NAA NP EMBELAJAR A N (R PP )
Satuan Pendidik an K elas/Semester
: SMP N 1 Delanggu
Mata Pela jar an
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Materi Pokok
: 4.3. Keragaman Budaya Sebagai
: VII/2
Hasil Interaksi Manusia Alokasi Waktu
: 6 JP ( 3 X pertemuan )
Kompetensi Inti
KI-1 KI-2
: :
KI-3
:
KI-4
:
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam j angkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifiasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori.
I NDI K ATOR P ENC AP AIANK OMPET ENSI
K OMPETENSIDASAR :
3.1 Menghargai karunia Tuhan yang Maha Esayang
telah
menciptakan
manuasia
dengan lingkungannya 2.3. Menunjukkan per ilak u santun toler an dan peduli dalam melak uk an inter ak si sosialdengan lingkungan dan teman se baya 3.4. Memahami penger tian dinamik a inter ak si manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ek onomi
.4.1.Menganal isis
hasil obser vasi bentukdinamik a inter ak si manusia bentuk hubungannya dengan lingkungan alam, ek onomi di sosial, budaya dan lingkungan masyarakat sek itar
3..1.1 4..1.1 5..1.1 6..1.1 7..1.1 8..1.1
Mendiskripsikan bentuk-bentuk keragaman sosial dan budaya di Indonesia Mengidentifikasikan keragaman suku bvangsadi Indonesia Menyajikan hasil identifikasi keragaman suku bangsa di Indonesia Mengidentifikasikan perbedaan rumah-rumah adat, pakaian adat dan senjata adat Menjelaskan keragaman lagu, tarian,dan pertunjukkan kesenian derah di Indonesia menganalisis perbedaan tempat ibadah agamaagama yang ada di Indonesi
4.1.1.
4.1.2.
Mempresentasikan hasil telaah contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya Menggambar 3 rumah adat di Indonesia
83
83
D. TUJUA NP EMBELAJAR A N:
Setelah materi diberikan, peserta didik diharapkan dapat : 1 . Mendiskripsikan bentuk-bentuk keragaman sosial dan budaya di Indoneia 2.. Mengidentifikasikan keragaman suku bvangsadi Indonesia 3. Menyajikan hasil identifikasi keragaman suku bangsa di Indonesia 4. Mengidentifikasikan perbedaan rumah-rumah adat, pakaian adat dan senjata adat Suku-suiku bangsa di mIndonesia 5. Menjelaskan keragaman lagu, tarian,dan pertunjukkan kesenian derah di Indonesia 6. menganalisis perbedaan tempat ibadah agama-agama yang ada di Indonesia E.
MAT ER IAJAR :
1.. Keragaman Suku bangsa 2. Keragaman bahasa 3. Keragaman budaya 4. Keragaman religi F. ALOKASIWAK TU
:6 x40 menit
G. PENDEKATAN DA NMETODEP EMBELAJAR A N: 1. Pendekatan :Saintif ik
2. Metode
:Diskusi Konvensional
H. K EGIATA NP EMBELAJAR A N
K EGIATA N
P end ahu lu an
DESK R IP SIK EGIATA N
Pertemuan ke-1(2X40men it) a. Per siapan psikis dan fisik dengan membuka pelajar an dengan mengucapkan salam dan berdoa ber sama(menghay ati ajaran agama), b. Menginf or masik an tujuan yang akan dicapai selama pem belajar an (rasa ingin tahu). c. Menyampaikan secara singk at garis besar m ater i yang ak an
ALOKAS I
80 men it 10 menit
84
84
DESK R IP SIK EGIATA N
K EGIATA N
ALOKAS I
disajikan selama pem belajar an d. Mem ber i motivasi sisw a untuk aktif dalam proses pembelajar an dengan menyanyik an lagu bangun pemuda (membangun nilai kebersamaan) dilan jutk an dengan tanya jawab tentang mak na lagu di hubungkan dengan kebutuhan manusia se bagai mak hluk sosial (syair ter lam pir ) In ti
Mengamati :
60 Men it
a. Peserta didik mengamati gambar-gambar keragaman budaya ( suku bangsa )
Menanya : a.
Peserta didik menanyakan tenatng bagaimana keragaman kebudayaan ( suku bangsa)
Mengumpulkan data : a. Peserta didik membaca buku teks kegiatan atau referensi lain yang relevan dengan keragaman suku bangsa b. Peserta didik mencari informasi tentang keragaman suku bangsa ( bisa dengan wawancara teman sekelas )
Mengasosiasi: a. Peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis keragaman
b.
suku bangsa yang ada di Indonesia Peserta didik merumuskan kesimpulan hasil diskusi tentang keragaman suku bangsa di Indonesia
Mengkomunikasikan : a. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok, anggota kelompok memberikan tanggapan.
P enu tup
a. Membuat k esim pulan tentang mater i pem belajar an har i itu dilakukan siswa bersama guru b. Melak sanak an test secara lisan c. Menugaskan peserta didik melak uk an pengamatan untuk pertemuan ber ik utnya (PR) tentang: (1) bentuk-bentuk dinamik a inter ak si sosial di lingkungan sek itar (dapat dilakukan dengan berkunjung ke perpustakaan, melalui inter net, dan buku sum ber yang dimiliki siswa). (2) Melak uk an k ajian/analisis hubungannya dengan permasalahan k ehidupan sosial, ek onomi, budaya, (3) membuat rencana aksi untuk menanggulangi masalah yang ada, (membuat yel-yel k elom pok) d. Menutup pelajar an dengan berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing
10 men it
85
85
DESK R IP SIK EGIATA N
K EGIATA N
P end ahu lu an
K egiatan In ti
P ertemuan K e-2(2X40men it) a. Memulai pem belajar an dengan berdoa bersama s esuai agama dan k eyak i nan masing-masing. (r eligius). b. Tanya jawab singk at tentang keragaman suku bangsa(apersepsi materi pertemuan yang lalu) c. Menginf or masi k an secara garis besar str ate gi pem belajar an yang akan dilak uk an. d. Menginf or masik an tujuan yang akan dicapai selama pem belajar an (r asa ingin tahu). e. Mem ber i motivasi pada siswa untuk aktif dal am pem belajar an.
Mengamati :
ALOKAS I
80 men it 10 menit
60 men it
Peserta didik mengamati vidio dua orang yang sedang berbicara dengan bahasa daerah nyang bebeda: a. Berbahasa jawa b. Berbahasa Sunda
Menanya : Peserta didik menanyakan tenatng bagaimana keragaman bahasa dserahdapat memperkaya budaya bangsa
Mengumpulkan data : a. Peserta didik membaca buku teks kegiatan atau referensi lain yang relevan dengan keragaman bahasa daerah b. Peserta didik mencari informasi tentang keragaman bahasa daerah ( bisa dengan wawancara teman sekelas )
Mengasosiasi: a. Peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis keragaman
b.
bahasa derah yang ada di Indonesia Peserta didik merumuskan kesimpulan hasil diskusi tentang keragaman bahasa daerah di Indonesia
Mengkomunikasikan : b. Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok, anggota kelompok memberikan tanggapan.
P enu tup
Membuat k esim pulan tentang mater i ajar yang telah disajikan selama pem belajar an yang dilakukan peserta didik bersama guru b. Mem ber i penguatan dan motivasi tentang pelak sanaan tugas mandir i tidak terstruktur (TMTT). c. Melak sanak an test secara lisan (k eju jur an) d. Mengakhiri pem bela jar an dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai dengan agama dan k eyak inan masing-masing (r eligius) a.
10 men it
86
86
DESK R IP SIK EGIATA N
K EGIATA N
P end ahu lu an
K egiatan In ti
P ertemuan K e-3(2X40men it) a. Memulai pem belajar an dengan berdoa bersama s esuai agama dan k eyak i nan masing-masing. (r eligius). b. Tanya jawab singk at tentang keragaman bahasa untuk mengingatkan materi yang lalu c. Menginf or masi k an secara garis besar str ate gi pem belajar an yang akan dilak uk an. d. Menginf or masik an tujuan yang akan dicapai selama pem belajar an(r asa ingin tahu). e. Mem ber i motivasi pada siswa untuk aktif dal am pem belajar an.
Mengamati :
ALOKAS I
80 men it 10 menit
60 men it
Peserta didik mengamati gambar-gambar akeragaman budaya ( pakaian adat, tarian daerah, lagu daerah, senjata daerah)
Menanya : Peserta didik menanyakan tenatng bagaimana keragaman budaya daerah dapat memperkaya budaya bangsa
Mengumpulkan data : a. Peserta didik membaca buku teks kegiatan atau referensi lain yang relevan dengan keragaman budaya daerah b. Peserta didik mencari informasi tentang keragaman budaya daerah ( bisa dengan wawancara teman sekelas )
Mengasosiasi: a. Peserta didik melakukan diskusi untuk menganalisis keragaman
b.
budaya derah yang ada di Indonesia Peserta didik merumuskan kesimpulan hasil diskusi tentang keragaman budaya daerah di Indonesia
Mengkomunikasikan : Peserta didik mempresentasikan hasil analisis data hasil diskusi di depan kelas yang diwakili oleh salah satu anggota kelompok, anggota kelompok memberikan tanggapan.
P enu tup
Membuat k esim pulan tentang mater i ajar yang telah disajikan selama pem belajar an yang dilakukan peserta didik bersama guru b. Mem ber i penguatan dan motivasi tentang pelak sanaan tugas mandir i tidak terstruktur (TMTT). c. Melak sanak an testsecara lisan(k eju jur an) d. Mengakhiri pem bela jar an dengan mengajak peserta didik berdoa sesuai dengan agama dan k eyak inan masing-masing (r eligius) a.
10 men it
87
87
I.
P E NILAIA NHASILBELAJAR
1. Jenis/tehnik penilaian
:
a. Tes lesan b. Produk c. Proyek 2. Bentuk Instrumen
: a.Terlampi
3. Pedoman penskoran
:
a. terlampir J. ALAT DAN SUMBER BELAJAR : 1. Media : Gambar-gambar keragaman kebudayaan ( suku bangsa, bahasa, budaya, religi) 2. Alat/bahan : Komputer/laptop, LCD 3. Sumber belajar : Buku Siswa IPS Klas VII halaman ................ s.d. .....................
Mengetahui, K e pala Sekolah
.......................................... Guru Mata Pelajaran IPS
.......................................
.......................................
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Materi Pokok
: SMPNegeri1 Delanggu : Ilmu Pengetahuan Sosial : Keadaan Fisik Wilayah
88
Kelas/Semester Alokasi Waktu
: VII/Satu : 1 xpertemuan (2 X 40 menit)
C. Kompetensi Inti KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori D. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar KD 3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
KD 4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
E. Materi Pembelajaran 6. Materi pembelajaran Reguler Keadaan Fisik WilayahIndonesia : a. Kondisi Geologi Indonesia b. Bentuk Muka Bumi c. Kondisi Iklim Indonesia 7. Materi Remedial
Indikator pencapaian kompetensi 3.1.5. Menjelaskan kondisi geologi Indonesia 3.1.6. Menjelaskan perbedaan gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik 3.1.7. Menjelaskan pengertian gunung berapi 3.1.8. Menyebutkan bentuk muka bumi Indonesia 3.1.9. Menunjukkan sebaran gunung berapi pada peta fisiografi Indonesia 3.1.10. Menjelaskan perbedaan iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut. 3.1.11. Menjelaskan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia 3.1.12. Menjelaskan dampak iklim yang ada di Indonesia bagi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia. 4.1.1. Menyajikan pengetahuan mengenai pengaruh iklim terhadap kehidupan penduduk dengan tepat secara tertulis dalam bentuk kompilasi 4.1.2. Mempresentasikan hasil telaah pengaruh iklim terhadap kehidupan penduduk
89
Materi : kondisi geologi Indonesia 5. Materi Pengayaan Pengaruh iklim bagi kehidupan flora dan fauna
F. Kegiatan Pembelajaran Tahapan Pembelajaran Pendahuluan
Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka
Alokasi Waktu 10 menit
pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama (menghayati ajaran agama/religius), mengecek kehadiran siswa
b. Sebagai apersepsi, guru memberikan pertanyaan mengenai materi pelajaran sebelumnya, misalnya : Apa yang kamu ketahui mengenai rumah adat yang ada di Indonesia ? c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
d. Menyampaikan secara garis besar materi yang akan disajikan selama pembelajaran
e. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran
f. Menyampaikan tekhnik penilaian
60 menit
Kegiatan Inti Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw Belajar mandiri dalam kelompok asal
a. Membentuk kelompok , masing-masing terdiri dari 4 orang ( Kelompok awal ) Tiap anggota kelompok kemudian diberi nomor 1, 2, 3, dan 4, ( Kelompok Ahli ) b. Siswa menerima penjelasan langkah-langkah diskusi Kelompok asal mengamati peta tumbukan lempeng, gambar letusan gunung berapi, dan peta sebaran gunung berapi di Indonesia
90
Belajar mandiri dalam kelompok asal
a. Kelompok asal diberi kesempatan untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan dibawah bimbingan guru, seperti:
1. Mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi
2. Mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung berapi
3. Apa yang dimaksud dengan gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik
4. Apa yang dimaksud dengan gunung berapi
91
5. Bagaimana bentuk muka bumi Indonesia 6. Apa yang dimaksud dengan iklim 7. Apa yang dimaksud dengan iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut.
8. Dll b. Semua pertanyaan diidentifikasi oleh kelompok asal dengan bimbingan guru, rumusan pertanyaan yangtidak ada hubungannya dengan tujuan pembelajaran dihapus, dan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajarandiinventarisir c. Kelompok asal menuju ke kelompok ahli 1, 2, 3, dan 4 d. Daftar pertanyaan yang sudah diinventarisir didistribusikan ke masing-masing kelompok ahli untuk didiskusikan
-
Kel. ahli 1 : mendiskusikan mengenai kondisi geologi Indonesia dan pengaruhnya terhadap bentuk muka bumi
-
Kel.ahli 2 : mendiskusikan perbedaan iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut.
-
Kel. ahli 3 : mendiskusikan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia
-
Kel. ahli 4 : mendiskusikan dampak iklim yang ada di Indonesia bagi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia
Belajar dengan berdiskusi dalam kelompok ahli
Kelompok ahli mengumpulkan data/informasi untuk menganalisis beberapa permasalahan yang telah dirumuskan dari buku pelajaran atau internet.
Belajar dengan berdiskusi dalam kelompok ahli
Kelompok ahli menganalisis data yang telah dikumpulkan melalui: dialog secara mendalam untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian menjawab semua permasalahan/pertanyaan yang sudah dirumuskan dalam lembar jawab yang sudah dibagikan oleh guru.
Belajar dengan berdiskusi dalam kelompok asal kembali
a. Kelompok ahli kembali ke kelompok asal b. Kelompok ahli menyampaikan hasil diskusi di kelompok ahli kepadakelompok asal untuk pemahaman materi secara utuh
92
Presentasi hasil
Evaluasi dan umpan balik
a. Kelompok asal dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas b. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menanggapi. Guru menjadi penengah jika dirasa perlu c. Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
a. Guru memberikan penguatan b. Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik
Penutup
10 menit
untuk merefleksi proses dan materi pelajaran.
c. Memberikan tindak lanjut dengan memberikan tugas pada siswa untuk membaca tentang flora dan fauna di Indonesia
G. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Sikap b. Pengetahuan c. Ketrampilan 2. a. b. c.
: Observasi/jurnal : tes tertulis : kinerja Instrumen penilaian Sikap : terlampir Pengetahuan : terlampir Ketrampilan : terlampir
H. Media, bahan dan sumber Belajar Media / alat d. Peta tumbukan lempeng, gambar letusan gunung berapi, dan peta sebaran gunung berapi di Indonesia LCD Laptop
e.
Sumber belajar Kemendikbud RI, Tahun 2016, Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas 7, Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud, 51 s/d 67.
Internet
Mengetahui
Delanggu 18 Juli 2017
Kepala Sekolah,
Guru Mata Pelajaran,
Agus Ristanto, S.Pd, M.Pd NIP. 196408111998021 002
Sarwanta, M.Pd NIP. 196512071991031009
LAMPIRAN :
93
1.
PENILAIAN SIKAP 1. Teknik penilaian : observasi/jurnal 2. Instrumen penilaian dan pedoman penilaian a. Instrumen penilaian Berupa lembar observasi dalam bentuk jurnal Jurnal perkembangan sikap Nama sekolah : Kelas/semester : Mata pelajaran : Tahun pelajaran : No
Tanggal
Nama peserta didik
Catatan perilaku
Butir sikap
Guru mata pelajaran
NIP
2.
Penilaian pengetahuan 9. 10.
Teknik penilaian Kisi-kisi Tes Tertulis No Kompetensi Dasar 1.
: tes tertulis bentuk uraian : Materi Indikator Soal
3.1.Memahami konsep a. Kondisi ruang (lokasi,distribusi, Geologi potensi, iklim, bentuk Indonesia muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan b. Bentuk pendidikan. Muka Bumi
- Menjelaskan kondisi geologi Indonesia - Menjelaskan perbedaan gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik - Menjelaskan pengertian gunung berapi - Menyebutkan bentuk muka bumi Indonesia - Menunjukkan sebaran gunung berapi pada peta fisiografi
Bentuk Soal Uraian
Jml. Soal 3 soal
2 soal
94
Indonesia c. Kondisi Iklim Indonesia
11.
- Menjelaskan perbedaan iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut. - Menjelaskan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia - Menjelaskan dampak iklim yang ada di Indonesia bagi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia.
3 soal
Instrumen penilaian No
indikator
Butir pertanyaan
1.
Dapat menjelaskan kondisi geologi Indonesia
Jelaskan kondisi geologi Indonesia
2.
Dapat menjelaskan perbedaan gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik
Jelaskan perbedaan gempa bumi tektonik dan gempa bumi vulkanik
3.
Dapat menjelaskan gunung berapi
Jelaskan pengertian gunung berapi
4.
Dapat menyebutkan bentuk muka bumi Indonesia
Sebutkan Indonesia
5.
Dapat menjelaskan perbedaan iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut.
Jelaskan perbedaan iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut.
6.
Dapat menjelaskan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia
Jelaskan proses terjadinya musim hujan dan musim kemarau di Indonesia
7.
Dapat menjelaskan dampak iklim yang ada di Indonesia bagi kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia
Jelaskandampak iklim yang Indonesia bagi kegiatan masyarakat Indonesia
pengertian
bentuk-bentuk
muka
12. Kunci jawaban dan Pedoman penskoran No
Kunci Jawaban
Skor
bumi
ada di ekonomi
95
soal 1
Kondisi tanah/batuan alam Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan Lempeng Pasifik
10
2
Gempa tektonik adalah gempa karena pergerakan lempeng tektonik, sedangkan gempa vulkanik adalah gempa yang terjadi karena adanya aktivitas kegunungapian.
20
3
Gunung berapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumitempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi.
10
4
Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.
10
5
- Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.
10
- Iklim tropis, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan. 6
Musim hujan di Indonesia (Oktober sampai April), terjadi akibat angin muson yang bergerak dari Samudra Pasifik menuju wilayah Indonesia dibelokkan oleh gaya coriolis, sehingga berubah arahnya menjadi angin barat atau disebut angin muson barat. Pada saat bergerak menuju wilayah Indonesia, angin muson dari Samudra Pasifik telah membawa banyak uap air, sehingga diturunkan sebagai hujan di Indonesia.
Sebaliknya terjadi pada saat musim kemarau (Mei sampai September). Pada saat itu, angin muson dari Benua Australia atau disebut angin timur yang bertekanan maksimun bergerak menuju Benua Asia yang
20
96
7
bertekanan minimum melalui wilayah Indonesia. Karena Benua Australia sekitar 2/3 wilayahnya berupa gurun, maka udara yang bergerak tadi relatif sedikit uap air yang dikandungnya. Selain itu, udara tadi hanya melewati wilayah lautan yang sempit antara Australia dan Indonesia, sehingga sedikit pula uap yang dikandungnya. Pada saat itu, di Indonesia terjadi musim kemarau. - Kegiatan pertanian berkembang
20
- Kegiatan kelautan berkembang - Kegiatan pariwisata flora, fauna, alam, dan kelautan berkembang
Delanggu Delanggu 17 Juli 2017 Guru IPS
C. Penilaian Ketrampilan INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN (PENILAIAN PRODUK)
Kelas Semester Tahun Pelajaran Butir Nilai
:… :… : ... : Menyajikan pengetahuan mengenaipengaruh mengenaipengar uh iklim terhadap kehidupan penduduk dengan tepat secara secara tertulis dalam bentuk
kompilasi
No
Nama
Rubrik Penilaian Produk (Kompilasi) Kelayakan Kelayakan Kelayakan Bahasa Isi materi ( 10 – 10 – 30 30 )
1 2 3 4 5
Sistematika
Jumlah
( 10 – 10 – 30 30 )
Skor
( 10 – 10 – 40 40 )
Dst
Keterangan Tabel: a. Kompilasi menunjuk pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dalam bentuk jawaban atas pertanyaan tentang pengetahuan peserta didik mengenai pengaruh iklim terhadap kehidupan penduduk yang diperoleh dari berbagai sumber. b. Kelayakan bahasa adalah kemampuan membuat kompilasi dilihat dari penggunakan
97
bahasa yang baik dan benar. benar. c. Kelayakan isi berkaitan dengan kemampua kemampuan n peserta didik dalam membuat membuat kompilasi, materinya sudah sesuai dengan materi yang ada di dalam KD. c. Kelayakan sistematika adalah kemampuan peserta didik dalam membuat kompilasi disajikan sesuai dengan sistematika yang telah ditentukan.
II. Kinerja proses LEMBAR OBSERVASI KINERJA PRESENTASI Mata pelajaran Kelas/semester No
Nama siswa
:....... :
Penampilan
( 10 – 10 – 25 25 )
Aspek penilaian Media Penguasan yang materi digunakan ( 10 – 10 – 25 25 )
( 10 – 10 – 25 25 )
Sistematika penyampaian penyampaian
( 10 – 10 – 25 25 )
Delanggu 17 Juli 2017 Guru IPS
------------------------------
Jumlah nilai
Maksimal 100
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok
: : :
Kelas/ Semester Alokasi Waktu
:
SMP N 1 DELANGGU Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 10. Perubahan Akibat Interaksi Antar ruang VII/Gasal 4 X pertemuan ( 4 x 40 ‘ )
99
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Mata Pelajaran Materi Pokok
: : :
SMP N 1 DELANGGU Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 11. Interaksi Sosial dan lembaga Sosial VII/Gasal
:
4 X pertemuan ( 4 x 40 ‘ )
Kelas/ Semester Alokasi Waktu
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN RPP Sekolah : SMP N 1 Delanggu Kelas/Semester : VII / 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Bab : 2. Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial Sub Bab : Interaksi Sosial Alokasi waktu : 8 x pertemuan ( 32 jam pelajaran ) A. Kompetensi Inti KI.1
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI.2
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, Gotomg-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
KI.3
KI.4
; II. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.2.
Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnyaterhadapkehidupansosial, ekonomi danbudayadalamnilai dan norma serta kelembagaansosial budaya.
4.2
. Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya.
1. Mendiskripsikan Konsep Manusia sebagai makhluk sosial /Homo Sosialis 2. Mendiskripsikan Konsep Interaksi. 3. Menjelaskan syarat terjadinya Interaksi sosial 4. Menjelaskan Tujuan Interaksi Sosial 5. Menjelaskan bentuk – bentuk Interaksi sosial 6. Menjelaskan pengaruh Interaksi sosial terhadap pembentukan Lembaga Sosial 7. Menyebutkan 3 contoh lembaga sosial 8. Mendiskripsikan fungsi Lembaga Sosial 4.2.1.Cerdas dalam presentasi hasil kerja kelompok. 4.2.2. Mengumpulkan laporan dalam bentuk foto Interaksi di Keluarga,Masyarakat,Sekolah dan obyek wisata.
100
c
I. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat: a. menjelaskan pengertian interaksi social secara benar b. menjelaskan syarat-syarat interaksi social secara urut c. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang asosiatif secara kritis d. menjelaskan bentuk interaksi sosial yang disosiatif; secara bertanggung jawab e. menjelaskan pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga Sosial secara tertib f. menjelaskan pengertian lembaga social dengan benar g. menjelaskan jenis-jenis lembaga social secara bertanggung jawab h. menjelaskan fungsi lembaga sosial III.MATERI POKOK Pengertian Interaksi Sosial
Gregariuosness
Syarat – syarat terjadinya Interaksi Sosial
Tujuan Interaksi sosial
Bentuk – bentuk Interaksi sosial. Pengaruh Interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial.
Pengertian Lembaga sosial
Syarat – syarat Sistem norma atau aturan-aturan yang dapat kategorikan sebagai lembaga sosial
Contoh – contoh lembaga sosial
Fungsi Lembaga sosial
IV. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik
Model Pembelajaran
: Problem Based Learning
V. Media Pembelajaran
1. Video tentang Interaksi Sosial unduhan dari Youtube 2. LCD 3. Laptop 4. Power Point. 5. Gambar guru sedang mengajar, gambar demonstrasi VI.
Sumber Belajar 1. Buku Paket IPS Kelas VII Kurikulu 2013 edisi Revisi tahun 2016
2. Modul IPS Pendamping Kelas VII ,Eny Kuswati,MPd,Dkk, Kudus Press 2016 3. Internet akses dengan alamat :
a. https://id.wikipedia.org b.www.artikelsiana.com c.belajarpsikologi.com
4
Pasar dekat sekolah dan kelas VII
VII. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN
DISKRIPSI KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
101
Pendahuluan
a. Persiapan psikis dan fisik dengan
10 menit
Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama b. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran c. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan diajarkan d. Memberi motivasi siswa melalui musik senam si Tomy
e. Guru melakukan Pre test /test bebas terkait dengan pengertian Interaksi dan syarat – syaratnya. KegiatanInti
2.
Stimultion (Stimulasi/Pemberi an Rangsangan)
100 menit
Guru menayangkan video 2 orang anak kecil sedang berbicara dan siswa diminta mengamatinya.
Siswa diajak mengamati gambar – gambar interaksi sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat.
3. Problem statement (pertanyaan/ident ifikasi masalah)
4. Data collection (pengumpulan data)
5. Data processing
Siswa diajak menyeleksi apakah hal – hal yang ingin diketahui sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru menuliskan di papan tulis terkait hal – hal yang ingin diketahui peserta didik. Peserta didik menanyakan atau membuat pertanyaan tentang interaksi sosial. Salah satu siswa yang ditunjuk menginventarisir pertanyaan – pertanyaan yang muncul
Peserta didik mendiskusikan dengan teman sebangkunya untuk menjawab pertanyaan – sesuai dengan apa yang diketahui.
Guru membagi kelompok diskusi antara 4-5 orang setiap kelompok.
Peserta didik membaca buku teks pelajaran atau internet /referensi lain yang relevan tentang interaksi sosial
Setiap kelompok membagi membernya menjadi 2 sub kelompok,subkelompok tetap tinggal dalam kelompok untuk menerima tamu, dan sub kelompok 2 sebagai kelompok yang berkunjung ke kelompok lain..
Kelompok yang bertugas berkunjung ke kelompok lain menerima keterangan tugas kelompok tuan rumah untuk mendiskusikan pertanyaan kelompok yang dikunjungi serta memberi masukan untuk penyempurnaannya
Kelompok yang berkunjung ke kelompok lain kembali ke kelompok asal untuk mendiskusikan masukan dari anggota sub kelompok yang
(pengolahan data)
102
berkunjung dan menyampaikan hasil diskusi kelompok yang dikunjungi
6. Verification (pembuktian)
7. Generalization
Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan (menyempurnakan jawaban sementara yang telah dirumuskan dalam kelompok)
Peserta didik juga diminta mendiskusikan di dalam kelompokuntuk mengambil kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan.
Peserta
didik dalam kelompok diminta mempresentasikan hasil simpulan dari jawaban atas pertanyaan yang telah dirumuskan. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulankelompok yang dipresentasikan. Peserta didik bersama guru mengambil simpulan atas jawaban dari pertanyaan.
(menarikkesimpu lan/generalisasi) Penutup
Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau bentuk lainnya materi pembelajaran hari itu dilakukan siswa bersama guru
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan olehpeserta didik. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi, pendekatan dan model pembelajaranyang digunakan. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan moral.
10 enit
VIII.Penilaian Hasil Pembelajaran d. Penilaian Pengetahuan Teknik Penilaian: 3) Tes: tulis 4) Non tes: Penugasan kelompok e. PenilaianKetrampilan Teknik Penilaian 3) . Penilaian kinerja 4) . Penilaian proyek f. Penilaian sikap Teknik Observasi melalui Jurnal Harian
Klaten, 17 Juli 2017 Mengetahui Kepala SMP N 1 Delanggu
Guru Mata Pelajaran
103
.................................. NIP.
...................................... NIP.
LAMPIRAN. A.Gambar – gambar yang berhubungan dengan Materi Pembelajaran .
104
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini merupakan hubungan sosial yang dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu dengan kelompok.
1. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris social interaction yang berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial terjadi apabila satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial tidak hanya berupa tindakan yang berupa kerja sama, tetapi juga bisa berupa persaingan dan pertikaian. INTERAKSI SOSIAL ADALAH HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA INDIVIDU DENGAN
INDIVIDU,
INDIVIDU
DENGAN
KELOMPOK,
DENGAN KELOMPOK DALAM MASYARAKAT. 3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
ATAU
KELOMPOK
105
Agar interaksi sosial dapat terjadi, dibutuhkan beberapa syarat. Menurut Gilin dan Gilin seperti dikutip oleh Soerjono Soekanto, syarat terjadinya interaksi sosial adalah sebagai berikut. a. Kontak Sosial
Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin: bersama-sama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah k ontak artinya adalah ‘sama-sama menyentuh’. Secara fisik kontak sosial baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial tidak harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seseorang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti saat saling menyapa dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat. KONTAK SOSIAL ADALAH HUBUNGAN ANTARA SATU PIHAK DENGAN PIHAK LAIN YANG MERUPAKAN AWAL TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL DAN MASING-MASING PIHAK SALINGG BEREAKSI MESKI TIDAK HARUS BERSENTUHAN SECARA FISIK.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia senantiasa melakukan kontak dengan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari oleh manusia karena manusia adalah makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya harus terjadi persentuhan secara fisik, tetapi juga bisa secara verbal atau bahkan hanya berupa reaksi pasif seperti simbol. Penyampaian pesan sebagai tujuan dari adanya kontak sosial dapat juga dilakukan dengan menggunakan media atau alat komunikasi seperti radio, televisi, telepon, dan sebagainya. komunikator adalah orang yang menyampaikan pesan dan komunikan adalah orang yang menerima pesan. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, seperti misalnya apabila orangorang
tersebut
berjabat
tangan,
saling
senyum,
dan
seterusnya.
Sebaliknya kontak
sekunder memerlikan suatu perantara. Misalnya A berkata kepada B bahwa mengagumi
perannya sebagai peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu dengan C, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena masing-masing memberi tanggapan, walaupun dengan perantara B. Suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung. Pada yang pertama, pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yang terakhir pihak ketiga sebagai perantara mempunyai peranan yang aktif dalam kontak tersebut. Hubungan-hubungan yang sekunder tersebut dapat dilakukan melalui alat-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Dalam hal A menelpon B, maka terjadi kontak sekunder langsung , tetapi apabila A meminta tolong kepada B supaya diperkenalkan dengan gadis C, kontak tersebut bersifat kontak sekunder tidak langsung .
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
106
Kontak antar individu
Kontak antar individu adalah terjadi antara individu dengan individu. Contoh: kontak antar teman, kontak anak dengan ibunya, kontak guru dengan salah satu siswanya, dan lain-lain.
Kontak antar individu dengan kelompok, dan sebaliknya
Kontak antar individu dengan kelompok adalah kontak yang terjadi antara individu dengan suatu kelompok tertentu. Contoh: kontak yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain dan kontak antara guru dengan para siswa di kelas.
Kontak antar kelompok
Kontak antar kelompok adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding. b. Komunikasi
‘Komunikasi’ berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses. Komunikasi muncul setelah kontak berlangsung (ada kontak belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi memiliki maksud yang luas dibandingkan dengan kontak, karena komunikasi dapat memiliki dan menimbulkan beberapa penafsiran yang berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seseorang.
2. Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Hubungan yang terjadi antar warga masyarakat berlangsung sepanjang waktu. Rentang waktu yang panjang serta banyaknya warga yang terlibat dalam hubungan antar warga melahirkan berbagai bentuk interaksi sosial. Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan mengarah pada bentuk pemisahan (proses disosiatif). 1. Proses asosiatif
107
Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, antara lain sebagai berikut. a. Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Ada beberapa bentuk interaksi sosial yang berupa kerja sama, yaitu: 1.
Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
2.
Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3.
Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.
4.
Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.
b. Akomodasi (Accomodation) Akomodasi adalah suatu proses di mana orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
1.
Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant.
2.
Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan.
3.
Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.
4.
Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.
108
5.
Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.
6.
Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.
7.
Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.
8.
Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.
9.
Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.
C. Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses yang timbul apabila suatu kelompok manusia dan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan dam peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup seperti paham komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
109
. Asimilasi (assimilation) Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang terdapat di antara beberapa orang atau kelompok serta usaha menyamakan sikap, mental, dan tindakan demi tercapainya tujuan bersama. Contoh asimilasi antar dua kelompok masyarakat adalah upaya untuk membaurkan etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain adalah: 1.
Toleransi
2.
Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
3.
Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
4.
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
5.
Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
6.
Perkawinan campuran (amalgamation)
7.
Adanya musuh bersama dari luar
Selain beberapa faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi, ada pula faktor-faktor yang menghambat asimilasi. Antara lain sebagai berikut: 1.
Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok
2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain 3.
Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
4.
Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu
5.
Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
6.
Adanya perasaan in-group yang kuat
7.
Adanya diskriminasi
8.
Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok
2. Proses Disosiatif
110
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk interaksi sosial disosiatif, antara lain sebagai berikut: a. Persaingan (competition) Persaingan adalah proses sosial yang ditandai dengan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau antar kelompok tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mengejar suatu nilai tertentu supaya lebih maju, lebih baik, atau lebih kuat. Contoh persaingan adalah saat siswa bersaing untuk mendapatkan peringkat pertama atau pada saat berlangsungnya suatu pertandingan. b. Kontravensi (contravention) Kontravensi adalah suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan konflik. Bentuk kontravensi ada 5 yaitu:
1.
Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.
2.
Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.
3.
Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
4.
Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat.
5.
Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.
c. Konflik Konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:
1.
Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan
2.
Berprasangka buruk kepada pihak lain
3.
Individu kurang bisa mengendalikan emosi
4.
Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok
5.
Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kuran g berfungsi
Lampiran 2 INSTUMEN PENELITIAN
111
PENILAIAN PENGETAHUAN:
Soal
: 1. Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial!
2. Jelaskan apa yang dimaksud interaksi yang bersifat asositif ! 3. Jelaskan apa yang dimaksud interaksi yang bersifat disosiatif! 4. Berilah contoh interaksi yang bersifat asosiatif ! 5.
Berilah contoh interaksi yang bersifat disosiatif !
No 1
2
Kunci Jawaban
Skor
Interaksi sosial adalah Hubungan timbal balik antara individu dengan 1 - 5 individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Interaksi yang bersifat asosiatif adalah interaksi yang mengarah pada 1-3 persatuan
3
Interaksi yang bersifat asosiatif adalah interaksi yang mengarah pada perpecahan atau disintegrasi
1 -3
4
Contoh interaksi yang bersifat asosiatif akomodasi, asimilasi, akulturasi
1 -3
5
adalah kerjasama,
Contoh interaksi yang bersifat disosiatif pertentangan,pertikaan, kontraversi, kompetisi
adalah
Jumlah skor maksimal
1-3 17
Penghitungan Nilai Skor Perolehan Nilai = 100 skor Maximal PENILAIAN KETRAMPILAN Penilaian Ketrampilan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Dst Keterangan :
Nama
Rubrik Penilaian Keterampilan (Diskusi)
Mengomuni Mendengar kasikan kan (10-4-100) (10-100)
Berargu mentasi (10-100)
Berkontrib Jumlah usi nilai (10-100)
112
a.
Berdiskusi : Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (associating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting. Ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan(communication Skill),mendengarkan (listening skill ), ketrampilan berargumentasi (arguing skill ), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill ).
b.
Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.
c.
Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
d.
Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.
e.
Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.
Keterangan :
Nilai terentang antara 10 – 100 1- 59 = Kurang 60- 74 = Cukup 75- 84 = Baik 85-100= Amat BaiK PENILAIAN SIKAP Aspek Sikap
Jurnal No 1 2 3 4 5
Nama Siswa
Kelas.
Hari/tgl
Uraian kejadian