KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH
SMK NEGERI 1 DUKUHTURI JL. RAYA KARANGANYAR NO.17 KEC. DUKUHTURI KAB. TEGAL
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019 A
Komponen
Layanan Dasar
B
Bidang Layanan
Pribadi
C
Topik / Tema Layanan
Pentingnya sikap dan perilaku asertif
D
Fungsi Layanan
Pemahaman
E
Tujuan Umum
Peserta didik/konseli dapat memahami dan mengetahui pentingnya perilaku dan sikap asertif
F
Tujuan Khusus
1. Peserta didik/konseli dapat mengetahui pengertian dari asertif 2. Peserta didik/konseli dapat memahami karakteristik karakteristik orang asertif 3. Peserta didik/konseli dapat memahami faktor yang mempengaruhi perilaku asertif 4. Peserta didik/konseli dapat memahami cara menumbuhkan perilaku asertif
G
Sasaran Layanan
Kelas X BDP 2
H
Materi Layanan
1. Pengertian dari asertif 2. Karakteristik orang asertif 3. Faktor yang mempengaruhi perilaku asertif 4. Cara menumbuhkan perilaku asertif
I
Waktu
2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J
Sumber Materi
1. Slamet, dkk 2016, 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling untuk SMA-MA kelas 10, 10, Yogyakarta, Paramitra Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra 3. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011. Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra K
Metode/Teknik
Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L
Media / Alat
Spidol dan white board
M Pelaksanaan 1. Tahap Awal /Pedahuluan a. Pernyataan Tujuan
1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa 2. Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang
1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah kegiatan jawab peserta didik 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat akan melakukan dengan baik. c. Mengarahkan kegiatan
Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi)
akan dibicarakan
d. Tahap peralihan
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi)
melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
Kegiatan Guru BK/Konselor
Guru BK menyampaikan materi tentang pentingnya percaya diri yang meliputi : 1. Pengertian dari asertif 2. Karakteristik orang asertif 3. Faktor yang mempengaruhi perilaku asertif 4. Cara menumbuhkan perilaku asertif
3. Tahap Penutup
1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan 2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan 3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N
Evaluasi 1. Evaluasi Proses
Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi : 1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di kertas yang sudah disiapkan. 2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau bertanya 4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil
Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain : 1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen: menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan. 2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak penting 3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami 4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik untuk diikuti
Mengetahui Guru Pamong
Dra Sri Wiharti NIP : 1960 0119 1995122001
Tegal Oktober 2018 Guru BK/Konselor
Eka Riyanto
MATERI PENTINGNYA SIKAP ASERTIF
1. Pengertian Asertif Asertif adalah kemampuan untuk mengomunikasikan pikiran, perasaan dan keinginan
secara jujur pada orang lain tanpa merugikan orang lain. Apabila kita mampu mengungkapkan perasaan negatif (marah, jengkel) secara jujur sesuai dengan apa yang kita rasakan tanpa menyalahkan orang lain, maka kita telah mampu berperilaku asertif. Berperilaku asertif, tidak hanya terbatas untuk mengungkapkan perasaan yang positif (senang) tetapi juga yang negatif. AGRESIF : lawan dari asertif = perilaku menyerang orang lain dengan kata-kata yang
kasar, mempermalukan, merendahkan, melecehkan, menyalahkan, marah-marah yang cenderung merugikan orang lain. NON ASERTIF : tidak mengekspresikan pikiran dan perasaan pada orang lain dengan
tidak mengatakan apapun dan menggerutu dalam hati yang sama sekali tidak dipahami oleh orang lain.
2. Karakteristik Orang Asertif
Orang yang berperilaku asertif memiliki karakteristik antara lain : 1.Mampu 2.Meminta
dan
terbiasa
pertolongan
mengekspresikan pada
orang
pikiran
lain
pada
dan saat
perasaan
pada
membutuhkan
orang
lain.
pertolongan.
3. Sering bertanya pada orang lain pada saat sedang bingung.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif
Faktor pengalaman masa kanak-kanak. Faktor tersebut dapat mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain : 1. Apabila pada masa kanak-kanak terbiasa takut untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan karena takut orang lain tidak menyukai kita dan takut mengecewakan orang lain, maka hal ini dapat mengakibatkan kita berperilaku non asertif ketika dewasa.
2. Bila pada masa kanak-kanak, kita terbiasa meluapkan emosi tanpa kontrol maka hal ini mengakibatkan kita berperilaku agresif ketika dewasa. 3. Pola Interaksi saya
harus
yakin
bahwa
apa
yang
saya
katakan
tidak
akan
menyinggung
perasaanmu. Pola interaksi ini merupakan perilaku non asertif, karena membiarkan diri kita pasif dengan alasan takut mengecewakan orang lain.
4. Cara Menumbuhkan Perilaku Asertif
Beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain : 1. Berusahalah dan biasakanlah berbicara dengan rasa percaya diri. 2. Berusahalah dan biasakanlah mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan jelas pada orang lain. 3. Biasakanlah memandang wajah orang yang Anda ajak bicara. 4. Biasakanlah mengungkapkan pendapat kita secara jujur dan terbuka pada orang lain. 5. Apabila Anda tidak ingin melakukan suatu pekerjaan maka katakan “tidak” (dengan kata-kata, nada, alasan yang bisa dimengerti serta diawali “maaf”).