ROLE PLAY MANAJEMEN KONFLIK Naskah Disusun untuk Melengkapi Tugas Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperaatan !emester III Tahun "#
%$Disusun &leh ' $( "( ,( %( /(
)ENDR* )ENDR* +"#$,($ +"#$,($%%# %%#$(# $(##-. #-. NINDYA NINDYA AMALIAN!Y AMALIAN!YA A) +"#$"($%%#$( +"#$"($%%#$(#$#. #$#. !ENTIA !ENTIA !ETRIA DELLA DELLA +"#$,($%%#$( +"#$,($%%#$(#"". #"". !RIAN* !RIAN*! ! !AM!ON !AM!ON +"#$,( +"#$,($%% $%%#$( #$(#", #",.. TRI!ET TRI!ETIO IO KANDIDA KANDIDA +"#$, +"#$,($% ($%%#$ %#$(#" (#"/. /.
AKADEMI KEPERA0ATAN YAYA!AN R*MA) !AKIT JAKARTA JAKARTA TA)*N "#
%$ Di sebuah Rumah Sakit di Jakarta, tepatnya ruang kenanga no. 2 ada seorang pasien yang bernama Hendru anak dari bapak Samson, Hendru berumur 10 tahun dengan gejala demam tinggi. Maka, salah seorang peraat yang bernama sentia di tugaskan untuk melakukan pemberian obat intra !utan, sebelum di berikan obat antibiotik. Sentia
: “Selamat pagi.” (sambil tersenyum)
Bapak Samson: “Pagi suster.” Sentia
: “Perkenalkan saya suster sentia yang akan bertugas di ruangan ini. Apa benar ini saudara hendru?”
Hendru
: “ya sus.” (sambil mengangguk)
Bapak Samson: “ya benar suster! ini dengan hendru anak saya.” Sentia
: “"h iya! kalau begitu saya disini akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada hendru! mohon di #a$ab dengan sebenar% benarnya ya dek hendru.”
Hendru
: “ya sus.”
Sentia
: “ &empat tinggal hendru dimana?”
Hendru
: “ 'ami tinggal di alan Pangeran ipenogoro *& +,.”
Sentia
: “ dek hendru sudah beker#a?”
Bapak Samson: “ 'ebetulan hendru sedang kuliah sus.” Sentia
: “-ah sekarang eritakan apa yang hendru rasakan dalam tubuh dek hendru?”
Bapak Samson: “ Ayo hendru! eritakan apa yang terasa sama susternya.” Hendru
: “ Saya pusing suster! kepala saya berputar%putar tidak karuan! badan saya panas dan terasa sakit dimana%mana. Saya merasa tidak kuat suster.”
Sentia
: “ Baiklah! saya akan ukur suhu tubuh hendru! tolong angkat ketiaknya ya.”(sentia memasukan termometer). “/oba kita tunggu beberapa menit.”
"emudian di dapat hasil pengukuran suhu tubuh pasien.
Sentia
: “Suhu tubuh hendru 01!2 3/ m elebihi suhu tubuh normal! biasanya suhu tubuh normal 04!5%06!53/. Hendru memiliki ge#ala demam tinggi! mungkin saya akan konsultasi dulu ke okter &eo untuk penanagan pertama. okter teo akan datang 0 #am lagi! mungkin saya akan memberikan tindakan kepera$atan pertama! sekitar ,+ menit lagi saya akan kembali.”
Hendru
: “ya suster.”
Sentia
: “ Saya permisi dulu ya pak.”
Setelah peraat keluar ruangan, bapak Samson menjaga Hendru dan memberikan minum. Bapak Samson: “ -ak! minum dulu biar panasnya turun! bentar lagi dokternya datang kok! sabar ya.” Hendru
: “-ggak mau pak! nggak mau minum! mulut hendru pahit. Pak! kita dapat uang darimana buat bayar biaya rumah sakit. Semakin lama disini semakin mahal pak.”
Bapak Samson: “'amu nggak usah mikirin soal itu! yang penting kamu sembuh dulu! bapak bakal usahain buat dapatin biaya pengobatan kamu.” Hendru
: “7a u dah pak! hendru mau minum biar kita epat pulang darisini.”
"etika Hendru dan #apak Samson lagi berbin!ang$bin!ang, tiba$tiba peraat Sentia datang memberikan obat melaui intra !utan. Sentia
: “Permisi pak! maa8 menunggu lama! sesuai dengan kontrak kita tadi! hendru akan di beri obat antiobitik agar panasnya turun! nanti sekitar , #am lagi dokternya akan memeriksa keadaan hendru. Sebelumnya apakah hendru alergi obat antibiotik?”
Bapak Samson: “&idak tau suster! soalnya hendru baru pertama kali di ra$at di rumah sakit.” Sentia
: “"h iya! kalau begitu saya akan melakukan test alergi dulu ya pak! nanti hasilnya bisa di ketahui anak bapak alergi atau tidak! apakah hendru bersedia?”
Hendru
:” Baiklah sus.”
Setelah mendapat persetujuan dari pasien, maka peraat sentia pun melakukan tindakan pemberian obat intra !utan. Sentia
: ( %eraat membersihkan daerah yang akan dilakukan suntikan,
kemudian daerah tersebut agak ditegangkan. "emudian tindakan pun dilakukan ). “Bagaimana perasaan hendru?” Hendru
: “Agak terasa sakit! suster.”
Sentia
: “&idak apa%apa. 9aa8 pak! daerah yang tadi disuntik saya lingkari dulu dengan spidol. -anti sekitar 5 menit obat akan bereaksi! daerah sekitar suntikan tersebut #ika kemerahan berarti tandanya bapak alergi obat antibiotik.”
Hendru Sentia
: “"h iya suster.” : “'alau begitu saya permisi dulu. Saya akan membereskan peralatan dulu! nanti #ika sudah ada hasilnya! segera bapak panggil saya! ya.”
%eraat Sentia pun membereskan peralatannya, dan melakukan kontrak aktu kembali. Setelah diketahui hasilnya, maka pasien bisa diberi obat antibiotik atau tidak dengan alasan alergi. 2 jam kemudian Dokter &eo datang bersama peraat 'indy. okter &eo
: “Selamat siang pak! saya okter &eo! tadi sudah di test alergi belum pak sama susternya?”
Hendru
: “Sudah dokter. ni disini dok.” (sambil memperlihatkan tangannya)
okter &eo
: “-ggak apa%apa! bagus! berarti ini tandanya tidak alergi. 'alau begitu! saya periksa dulu ya.”
Bapak Samson: “ya! dokter. Silahkan.”
Dokter &eo memeriksa keadaan pasien Hendru sedangkan %eraat 'indy membantu Dokter &eo.
okter &eo
: “Pak! nanti saya resepin obatnya! biar nanti suster nindy a#a yang memberikan obatnya ya pak.”
Bapak Samson: “Baiklah dok.” okter &eo
: “Bapak bisa ke ruangan saya sekarang?”
Bapak Samson: “" iya dok. -anti saya ke ruang dokter.”
Di ruangan Dokter, #apak Samson dan Dokter &eo berbin!ang$bin!ang mengenani penyakit Hendru. Bapak Samson: “ Permisi dok.” -indy
: “Silahkan masuk pak. uduk dulu ya pak! saya panggilkan dokternya.”
okter &eo
: “Begini pak! setelah saya periksa anak bapak mengalami demam tinggi dan dehidrasi! #adi harus di ra$at beberapa hari untuk memulihkan kesehatannya! tadi resepnya sudah saya kasih ke suster -indy.”
Bapak Samson: “Baik dok! kira%kira biayanya berapa ya dok?” okter &eo
: “ 'alau masalah biaya! bapak bisa kon8irmasi ke bagian administrasi dan yang paling penting sekarang kita pulihkan dulu anak bapak.”
Bapak Samson: “ya! dok.” -indy
: “Baik pak! nanti saya akan memberikan obat ke anak bapak ya pak.”
Bapak Samson: “" iya sus! saya mau ke bagian administrasi dulu. Permisi.”
#apak Samson lalu pergi ke bagian administrasi untuk menanyakan masalah biaya peraatan. &ibalah #apak Samson di bagian administrasi. Bapak Samson: “Pemisi mbak! saya keluarga dari pasien hendru ruang kenanga no. ,! saya mau liat perinian dan #umlah biaya pengobatan anak saya.”
Bagian adm
: “Sebentar ya pak! saya ek dulu.”
Bapak Samson: “ya mbak.” Bagian adm
: “ini pak! periniannya.”
Bapak Samson: (melihat biaya periniannya) “$aduh! mahal sekali biayanya mbak! kira%kira bisa di iil nggak mbak?” Bagian adm
: “9aa8 pak! ini sudah ketentuan dari rumah sakit #adi nggak bisa! #adi kalau besok anak bapak masih di ra$at! bayarnya bisa besok.”
Bapak Samson: “"h begitu mbak! saya permisi dulu ya! makasi.” Bagian adm
: “ya pak.”
#apak Samson meninggalkan bagian administrasi dan berjalan menuju ruang peraatan anaknya. Sementara itu di nurse station peraat Sentia dan peraat 'indy sibuk melakukan pendokumentasian. (alu suster Sentia bertanya kepada suster 'indy. Sentia
: “Sus! bagaimana keadaan pasien yang bernama hendru?”
-indy
: “Setelah di lakukan pemasangan in8us tadi! keadaannya mulai berangsur membaik sus! soal pengobatan saya sedang menunggu instruksi dari dokter &eo.”
&iba$tiba Dokter &eo datang dan menginstruksikan peraat untuk memberikan obat pada pasien hendru. okter &eo
: “Permisi sus.”
Sentia
: “ya! silahkan duduk dok.”
okter &eo
: (9enuliskan resep untuk pasien hendru). “Sus! ini ya resep untuk pasien hendru.”
Sentia
: “Baik dok.”
okter &eo
: “Saya mau keruangan dulu! permisi.”
Dokter &eo kembali ke ruangan sedangkan peraat sentia, menyiapkan obat untuk pasien Hendru.
Sentia
: “Suster nindy! ini obat untuk pasien yang bernama hendru! tolong
berikan sekarang yaa! saya mau ke laboratorium dulu.” -indy
: “Baik sus.”
%eraat nindy pergi ruang peraatan pasien hendru. -indy
: “Permisi pak. ”
Bapak Samson: “ya suster.” -indy
: “Pak! ini obat buat hendru! nanti di minumkan ke hendru setelah makan ya pak.”
Bapak Samson: “ya! terima kasih suster.”
%eraat nindy kembali ke nurse station dan melakukan pendokumentasian. "eesokan harinya, peraat nindy dan peraat sentia kembali bertugas di ruangan kenanga 2.
Sentia
: “;imana keadaannya hari ini dek? &idurnya nyenyak tidak?”
Hendru
: “Baik kok! tidurnya nyenyak suster. Suster! aku kapan pulang?”
Sentia
: “-anti ya! tunggu dokternya! obatnya di minum biar epat sembuh.”
Hendru
: “ya suster.”
Sentia
: “7a udah! nanti siang! suster nindy yang kasih obatnya.”
Bapak Samson: “ya ndru! tu dengerin susternya! biar epat pulang.”
Siang harinya, peraat nindy memberikan obat )ia bolus kepada pasien hendru. -indy
: “Selamat siang pak! sesuai dengan yang di bilang sama suster sentia tadi pagi! kalau siang ini saya akan memberikan obat! nanti saya suntikan melalui selang in8usnya hendru ya pak.”
Hendru
: “ahh! ga mau suster nanti sakit.”
-indy
: “ nggak sakit kok dek! kan nggak di suntik pake #arum! nani #arum nya di lepas kok.”
Hendru
: “Suster bener ya nggak sakit.”
-indy
: “7audah suster suntik ya! ( saat di suntik ) tuh kan nggak sakit suster ga bohong.”
Hendru
: “ya sus nggak sakit! terimakasih sus.”
-indy
: “iya! selamat siang.”
%eraat nindy pun kembali ke nurse station untuk mengisi di buku obat dan melanjutkan tugas nya.
Sentia
: “Suster nindy! kamu sudah kasih obat nya sama pasien hendru ?
-indy
: “Sudah kok sus.”
1* menit kemudian, tubuh hendru mengalami kejang, bapak samson panik dan memanggil peraat. Bapak Samson: “Suster! suster.” (dengan suara keras dan panik)
Dokter &eo yang kebetulan sedang berada di nurse station dan paraat nindya dan sentia datang ke ruangan pasien hendru. Bapak Samson: “ok! bagaimana ini! kenapa bisa begini?” okter &eo
: “ya sebentar ya pak! saya periksa dulu. (memeriksa obat apa yang diberikan pera$at nindy). "bat apa yang suster berikan kepada pasien hendru?”
-indy
: “Saya berikan obat yang sesuai dengan resep dokter.”
Dokter &eo memeriksa kembali obat yang diberikan, setelah diperiksa ternyata obat tersebut salah, keluarga hendru tidak terima dengan kejadian ini, dan menuntut suster nindy serta rumah sakit yang dianggap keluarga nindy sudah melakukan mal praktek.
Bapak Samson: “Saya tidak terima dengan ke#adian ini! saya akan menuntut rumah sakit ini! ini masalah nya$a.” (dengan suara tinggi) okter &eo
: “ 9aa8 pak! kami tidak bermaksud untuk melakukan malpraktek
atau semaamnya! tapi ini memang kesalahan saya dan suster saya.” (marah) Bapak Samson: “Saya tidak terima! saya akan ba$a masalah ini kepengadilan.” -indy
: “Saya benar%benar mohon maa8 atas ke#adian ini pak. Saya tidak bermaksud untuk menelakai hendru.” (9enunduk dan merasa bersalah)
Sentia
:
“9aa8
pak!
mungkin
masalah
ini
tidak
perlu
diba$a
kepengadilan! kami akan bertanggung #a$ab dengan semua ke#adian ini! kami pun sudah memberikan obat yang sesuai dan penetral atas ke#ang%ke#ang tadi.” okter &eo
: “Benar pak! masalah ini bisa di selesaikan seara kekeluargaan! bapak mohon tenang ya! obat penetral tersebut sekarang sedang beker#a di tubuhnya hendru! dan kita tunggu beberapa menit lagi hendru akan sadar pak.” (sambil memegang bahu bapak samson)
Bapak Samson: (diam) &iba$&iba Hendru sadarkan diri dan memanggil bapak samson Hendru
: “Pak.” (dengan nada pelan)
Bapak Samson: “Pu#i &uhan! akhirnya kamu sadar #uga nak! kamu tidak apa% apakan? Hendru
: “Aku tidak apa%apa pak.”
"emudian dokter &eo memeriksa keadaan hendru dan hasilnya baik. (alu dokter &eo, peraat nindy dan sentia berbin!angs + bin!ang. okter &eo
: “Pak! sekali lagi kita minta maa8 atas ke#adian ini.”
Sentia
: “'ita minta maa8 atas kelalaian ini ya pak.”
-indy
: “ya pak! terutama saya. Bapak tidak akan memba$a masalah ini kepengadilan kan?
Bapak Samson
: “ya dok! sus. Saya tidak akan melaporkan masalah ini ke pangadilan! saya tadi uma kha$atir sama keadaan anak saya.”
Setelah berbin!ang$bin!ang, bapak samson setuju tidak membaa masalah ini kepengadilan dan memilih !ara kekeluargaan. Setelah diberi pengobatan dengan obat$obatan yang sesuai, hendru bisa sembuh, dan keluarga pun tidak perlu membayar biaya pengobatan dan rumah sakit.