PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN Pasal 1 LINGKUP PEKERJAAN PEKERJAAN 1.1 Nama Nama Peke Pe ke rjaa rjaan n
Nama Pekerj Pe kerjaan aan yang dil dilaksanakan adalah Pekerj Pe kerjaan aan Renovasi Renovasi Dan Da n Perlu P erluasan asan Gedu Gedung ng Kantor Direkto Direktorat rat Perlindungan Tanaman Pangan. 1.2 Lokasi Peke rjaa rjaan n
Jl. AUP Pasar Minggu Kotak Pos 7236/ Jks PSM Jakarta Selatan
1.3 Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
-
Pekerj Pe kerjaan aan Persiap P ersiapan an Pekerjaan Bongkaran Pekerjaan Galian, Urugan Tanah dan Pondasi Batu Kali Pekerjaan Struktur Beton dan Baja Pekerjaan Beton Praktis dan Balok Lintle Pekerjaan Dinding dan Plesteran Pekerjaan Kusen Allumunium dan Railling Pekerjaan Lantai Pekerjaan Plafond Pekerj Pe kerjaan aan Pengecatan P engecatan dan Laburan Laburan Pekerjaan Pe kerjaan Elektrik Elektrikal al Pekerjaan Pe kerjaan Elektronika Elektronika Pekerjaan Mekanikal - Plumbing Pekerjaan Renovasi Gedung BPMPT Pekerjaan Sarana Luar Gedung
dan Lain-lain sesuai gambar kerja Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, peralatan, peng penguru urusan san beriku berikutt pembi pembiayaan izin zin mendi mendirikan rikan bang bangun unan an (IMB), biaya biaya umum umum (overhead) (overhead) pelaksana pelaksana ko konstru nstruksi ksi,, asuransi BPJS ketenagakerj ketenagakerjaan, aan, inflasi, nflasi, pajak pajak sesuai deng dengan an ketentuan ketentuan peraturan perundang perundang-un -undang dangan an dan segala segala keperluan keperluan yang berhubu berhubung ngan an deng dengan an pekerjaan pekerjaan pembangu pembangunan nan yang dilaksanakan. 1.4
Acuan Pelaksanaa Pe laksanaan n Pek e rjaa rjaan n
a.
Syarat-syara Syarat- syaratt dan ketentuan-ketentuan yang tercantum terc antum di dalam RENCANA KERJA DAN Bill Of Quantity Q uantity peke pekerjaan rjaan ini ; SYARAT-SYARAT dan Bill
b.
Gambar-gamb Gambar-gambar ar yang dil dilampirkan ampirkan pada RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT pekerjaan pekerjaan ini ini ;
c.
Ke terangan-keterangan Ketera ngan-keterangan dan dan gambar-gambar yang diberik diberikan an ol oleh Konsul Konsultan tan kepada pelaksana pelaksana pada pada waktu Rapat Penjelasan Pekerjaan/Rapat Aanwijzing Pekerjaan /Risalah Aanwijzing.
Pasal 2 PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan Pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini berlaku berlaku dan dan mengi mengikat ketentuan-k ketentuan-ketentua etentua dibawah dibawah ini ini termasuk segala segala perubahan perubahan dan dan tambahann tambahannya ya : - Perpres No. 16 Tahun 2018 serta perubahannya dan lampiran-lampirannya. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara. - Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 28 / PRT / M / 2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum. - Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia. - Peraturan Pe raturan Umum dari dari Dinas Dinas Keselam Ke selamatan atan Kerj Ke rjaa D Departemen epartemen Tenaga Kerja. - Peraturan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847 tahun 2002. - Peratura Pe raturann Ketahanan Ke tahanan Gempa untuk untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung Gedung SNI 172 17266 tahun 2012 2012 - Peraturan Pe raturan Perencanaan Pe rencanaan Bangunan Bangunan Baja Indonesia Indonesia PPBI P PBI 19 1984 84.. - Peraturan Pe raturan Muatan Indon Indonesia esia PMI. P MI. - Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI-3 PUBI 1970. - Peratura Pe raturann Umum Listrik Listrik Indonesia Indonesia PUIL 1979 1979 dan Peratura Pe raturann PLN setempat. se tempat. - SK SNI No. T-15-1991-03. - Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia PUIPP. - Pedom Pe doman an Pl P lumbi umbing Indonesia Indonesia PPI PP I 197 1979. 9. - Persyaratan Pe rsyaratan Cat Indonesia Indonesia NI-4. - Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8. - Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI-10. - Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat yang bersangkutan bersangkutan dengan dengan masalah masalah bangu bangunan. nan. 2. Untuk melaksanakan pekerjaan ini, berlaku dan mengikat pula : a. Gambar Kerja Ke rja yang dibuat dibuat oleh oleh Konsultan Konsultan Pere P erencana ncana dan disahkan disahkan oleh Pemberi P emberi Tugas Tugas termasuk termas uk pula pula Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disyahkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. b. Rencana Kerja dan Syarat-s Syarat-syarat yarat (RKS) dan BoQ. c. Gambar dan Berita Acara Penjel P enjelasa asann Pe kerjaan (Aanwij (Aa nwijzi zing). ng). d. Surat Keputusan Kuasa Pengg Pe ngguna una Anggaran tentang Penetapan Pe netapan Kontraktor. e. Surat Perintah Mulai Mulai Kerj Ker ja (SPMK). (SPMK) . f. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pemberi Tugas. Pasal 3 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar Kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS); termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. 2. Ukuran : a. Pada Pa da dasanya semua se mua ukuran ukuran utama yang tertera dalam Gambar Gambar Kerja Ke rja meli meliputi : As - As
Luar - Luar Dalam - Dalam Luar - Dalam b. Khusus Khusus uk ukuran uran dalam dalam Gambar Gambar Kerja Arsitektur Arsitektur pada dasarnya uk ukuran uran yang tertul te rtuliis adalah adalah uk ukuran uran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/finished. 3. Perbedaan Pe rbedaan Gambar. Gambar. a. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, maka Gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku / mengikat. b. Bil Bila ada perbedaan perbedaan antara Gambar Gambar Kerja Arsitektu Arsitekturr deng dengan an Struktu Struktur, r, maka yang berlaku berlaku / mengi mengikat adalah Gambar Kerja Arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi Konstruksi dan kekuatan Struktur. c. Bila Bila ada perbedaan perbedaa n antara gambar Kerja K erja Arsitektur dengan dengan Sanitasi/Mekani Sanitasi/Mekanikal, kal, maka Gambar Gambar Ker Ke r ja yang dipakai adalah ukuran fungsional dalam Gambar Kerja Arsitektur. d. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Elektrikal, maka yang dipakai sebagai pegangan pegangan adalah adalah ukuran ukuran fungsi fungsion onal al dalam dalam Gambar Gambar Arsitektu Arsitektur. r. e. Bila Bila ada perbeda pe rbedaan an - perbedaa per bedaann itu, itu, ketidakjelasan, ketidakjelasan, maupun kesim kes impangsiuran pangsiuran menimbul menimbulkan kan keragu-r kera gu-raguan aguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan, maka Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Pengawas Lapangan, dan mengadakan pertemuan dengan Konsultan Perencana, untuk mendapatkan keputusan keputusan dari Konsultan Konsultan Pere P erencana ncana Gambar Gambar mana yang akan a kan dij dijadikan adikan pegangan. f. ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan maupun mengajukan claim biaya pekerjaan tambah. 4. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing). a. Gambar Detail pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar Kerja yang wajib dibuat Kontraktor berdasarkan Gambar Gambar Kerja Dokum Dokumen en yang telah telah disesuaik disesuaikan an dengan dengan keadaan lapang lapangan. an. b. Kontraktor Kontraktor waj wa jib membuat membuat Shop Shop Drawin Dr awingg untuk untuk Detail-detai Detail-detaill khusus khusus yang belum belum tercakup lengk lengkap ap dalam dalam Gambar Kerja Dokumen, maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas dan atau Konsultan Perencana. c. Dalam Da lam Shop Shop Drawing Dra wing ini ini harus jelas jelas dica dicantumkan ntumkan dan digambar digambarkan kan semua se mua data data yang diperlukan diperlukan termas ter masuk uk pengaju pengajuan an contoh contoh jadi dari semua bahan, bahan, keterangan keterangan produ produk, k, cara pemasangan pemasangan dan atau spesifi spesifikasi kasi / persyaratan kh khusus usus sesuai deng dengan an spesifi spesifikasi kasi pabrik pabrik yang belum belum tercakup terc akup secara seca ra lengk engkap ap dalam dalam Gambar Gambar Kerja Dokumen maupun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). d. Kontraktor wajib wajib mengajukan mengajukan Shop Shop Drawin Dra wingg kepada Konsultan Konsultan Pengawa P engawass dan Konsul K onsultan tan Pere P erencana ncana untuk untuk mendapatkan persetuj perse tujuan uan tertul ter tuliis bagi pelaksanaa pelaksanaan. n. 5. Gambar Hasil Pelaksanaan (As Built Drawings) Kontraktor wajib membuat gambar-gambar yang sesuai dengan hasil pelaksanaan (As Built Drawings) yang selesai sebelum serah terima ke 1, dan telah disetujui oleh konsultan Pengawas dan diketahui oleh konsultan Perencana. 6. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja Dokumen tanpa sepengetahun Konsultan Pengawas. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor, baik dari segi biaya maupun waktu pelaksanaan. Pasal 4 JADWAL PELAKSANAAN PELAKSANAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat rencana kerja pelaksanaan dan bagian bagian bagian pekerjaan berupa Bar Ba r Chart dan S-Curve Bahan Ba han dan dan Tenaga dan mengk mengkoo oordi rdinasi nasikan kan hasil hasilny nyaa kepada Pengawas Lapangan, sehingga pelaksanaan pekerjaan terkendali dan tidak menggangu kelancaran proyek secara keseluruhan dan kelancaran kegiatan disekitar lokasi pekerjaan.
2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima Kontraktor. Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disyahkan oleh Pemberi Tugas. 3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat) rangkap kepada Pengawas Lapangan, 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/prestasi kerja.
Pasal 5 LAPORAN - LAPORAN
1.
Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun administratif. 2. Dalam pembuatan laporan tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya. 3. Laporan tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/Pengawas Lapangan sebagai bahan monitoring. Pasal 6 KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa disebut Pelaksana yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari Kontraktor. 2. De Dengan ngan adanya P elaksana, tidak berarti berar ti bahwa Kontraktor lepas lepas tangg ta nggung ung jawab awa b sebagian sebagian maupun maupun kesel kese luruhan uruhan terhadap te rhadap kewaji kew ajibanny bannya. a. 3. Kontraktor waji w ajibb memberi tahu kepada Tim Pengel Pe ngelol olaa Teknis Teknis dan Konsultan Konsultan Pengawas, Pe ngawas, nama dan jabata jabatann Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan. 4. Bila Bila dikemudian dikemudian hari menurut Tim Tim P engelola engelola Teknis dan Konsultan Konsultan Pengawa Pe ngawas, s, Pelaksana Pe laksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk mengganti Pelaksana. 5. Da Dallam waktu wa ktu 7(tuj 7(tujuh) hari kalender kalender setelah se telah dikelu dikeluarkan arkan Surat Pemberi Pe mberitahuan, tahuan, Kontraktor Kontraktor harus sudah menunj menunjuk Pel Pe laksana baru atau ata u Kontraktor Kontraktor sendiri sendiri (Penanggu (P enanggung ng jawab/ awa b/ Direktur Direktur Perusahaa Pe rusahaan) n) yang akan memimpin pelaksanaan. Pasal 7 TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak, Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi kepada Tim pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas. 2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan. 3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis. Pasal 8 PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN
1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik Proyek, Pengawas Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan. 2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan/ Konsultan Perencana, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah. 3. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang berupa barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 9 JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
1. Kontraktor diwajibkan diwajibkan menyediakan menyediakan obat-obatan menurut Syarat-syara Syarat- syaratt Pertolo P ertolongan ngan Perta P ertama ma Pada Pa da Kecelakaan Kec elakaan (PP ( PPPK PK)) yang selalu dalam keadaan keadaa n siap siap digun digunakan akan di lapangan, untuk untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja dilapangan. 2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua Petugas dan Pekerja yang ada dibawah kekuasaan Kontraktor. 3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua Petugas dan pekerja. 4. Tidak diperke diperkenankan nankan membuat pengi pe nginapan napan didalam lapa lapangan ngan pekerjaan peker jaan untuk Pekerja, Peke rja, kecuali kec uali untuk P enjaga Keamanan. 5. Segala hal yang menyangkut jam jamina inan n s os ial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pasal 10 ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain : a. Beton Molen yang jumlahnya minimal 2 Buah dalam kondisi yang baik. b. Theodo Theodollit dan Waterpass yang telah telah di diijink nkan an oleh oleh Peng Pe ngawas awas Lapangan. Lapangan. c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur. d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan. e. Scafolding f. Mesin Pemadat. g. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) pekerjaan tanah. h. Alat Megger, Megger , alat alat ukur listrik, listrik, dan alat ukur lainnya. lainnya. i. Mesin Mes in P emotong kerami kera mikk j. j. Mesin Pemoton Pemotongg All Allumun umuniium k. dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaannya. Pasal 11 SITUASI
Hal mana pembangunan pembangunan akan diser diserahkan ahkan kepada pelaksana pelaksana sebagaimana adanya pada pada waktu rapat penjelasan, penjelasan, un untuk tuk itu para calon calon Pemb Pe mboro orong ng wajib wajib meneli meneliti situasi situasi medan terutama ko kond ndiisi tanah bangun bangunan, an, sifat sifat dan luasny luasnyaa pekerjaan pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh berpengaruh terhadap harga harga penawaran. Ke lalaian aian dan kekurang kekura ng telitian telitian dalam hal ini ini tidak tidak dapat dapa t dijadi dijadikan kan alasan alasa n untuk klaim klaim dikemudi dikemudian an hari. har i. 11.2 Kelal 11.1
11.3
Dalam Da lam rapat ra pat penjelasa penjelasann akan aka n ditunj ditunjukan ukan dimana dimana pembangunan akan aka n dilaksana dilaksanakan. kan. Pasal 12 PEKERJAAN PERSIAPAN TAPAK
P ekerjaan P ersi ers iapan Tapak Ta pak meliputi meliputi : Pe mbuatan atan jalan jalan masuk sementara untuk untuk lalu-li alu-lintas orang dan bahan. bahan. 12.1 Pembu Peletakan jalan masuk sementara, diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas kerja. Pe mbuatan atan saluran pembuang pembuangan an sementara untuk menjaga menjaga agar area ar eall pekerjaan selalu selalu dalam dalam keadaan keadaa n 12.2 Pembu kering. 12.3 P engadaan engada an air untuk keperlu keper luan an pekerja peker ja dan dan pekerjaan, peker jaan, kuali kualitas tas air a ir harus baik ba ik dan memenuhi persyaratan kerekatan. Pengadaan listrik kerja dan pembuatan tempat pembuangan air kotor sementara.
Pasal 13 PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pekerjaan pagar konstruksi/pengaman. b. Pekerj Pe kerjaan aan pembuatan pembuatan bangsal bangsal kerja kerja c. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja. d. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran. e. Pekerjaan Drainage tapak sementara. f. Pekerjaan jalan masuk dan jalan konstruksi sementara. g. Pekerjaan pembongkaran, pengamanan dan pembersihan sebelum pelaksanaan. h. Administr Administras asii dan lain lain lain. lain. 2. Pekerjaa Pekerjaan n Pagar Kons Konsttr uksi/Pe uksi/Pengam ngama an.
a. Kontraktor harus membuat pagar konstruksi/pengaman pada batas sekeliling tapak pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan, serta untuk pengaman terhadap barang-barang milik Proyek, Konsultan Pengawas maupun Pihak Ketiga. b. Pagar Pa gar konstru konstruksi ksi/pen /pengaman gaman di dibu buat at dari bahan bahan kayu kayu atau bahan bahan lain lain.. 3. Pekerjaa Pekerjaan n B angsal angsal K er ja / D ir ekske ksk eet.
a.Kontraktor harus membuat bangsal kerja dan gudang material/bahan diatas tapak pekerjaan. Bangsal Kerja terdiri dari : - Bangsal Konsultan Pengawas - Bangsal Kontraktor - Los - los kerja untuk Pekerja. b. Bangsal/Di Bangsal/Direkskeet rekskeet dengan dengan spesifi spesifikasi kasi : - Lantai plesteran 1 PC : 5 pasir - Rangka bangunan : kayu kelas II - Dinding : panel tripleks/multipleks tebal 4 mm, dengan rangka kayu kelas II - Atap : Asbes semen gelombang, seng gelombang, dengan rangka kayu kelas II - Jendela : kayu kelas II, dengan jumlah secukupnya - Pintu : kayu kelas kelas II, juml jumlah ah secukupn sec ukupnya ya dan dapat dikunci dikunci dengan baik. baik. - Dilengkapi Dilengkapi dengan sebuah se buah kama kamarr mandi/WC mandi/WC dan tempat cuci tangan tanga n dengan persedi perse diaa aann air yang yang cukup
c. Perleng Pe rlengkapan kapan Bangsal Konsultan Konsultan Pengawas Pengawa s : - Meja tulis + kursi - Papan tulis ukuran 90 x 180 cm (White Board) - Komputer (PC) Ram 4GB 1 Unit - Printer A3 1 Unit - Alat-alat tulis (spidol,tipp ex) dan mesin tik - Papan untuk menempelkan gambar - Meja besar / meja rapat ukuran 100 x 200 cm - Kursi untuk perlengkapan meja besar kapasitas minimal 8 Orang - Peti untuk contoh bahan. - 1 (satu) buah almari yang dapat dikunci - 6 (enam) buah Helm Proyek untuk Team Konsultan Pengawas - 6 (enam) buah Safetyshoes SNI Kings / Krisbow untuk Team Konsultan Pengawas - 6(enam) buah Helm Proyek untuk Direksi / Tamu - 6 (enam) buah Safetyshoes untuk Direksi / Tamu d. Kontraktor harus pula membuat Bangsal Los kerja (workshop) untuk para pekerja dan gudang penyimpan bahan/materi bahan/material al yang yang dapat dapat diku dikunci nci.. e. Lokasi tempat bangsal kerja, khususnya gudang penyimpanan bahan/material harus sedemikian rupa sehinggga : - Mudah Mudah dica dicapai pai oleh oleh truk pengangkut bahan/mater bahan/ma terial ial dari luar luar tapak. tapa k. - Tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan pembangunan Lokasi tempat Bangsal kerja dan gudang penyimpanan bahan/material akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas. 4. Peker Peker jaan Penye Penyed di aan aan Air Ai r dan D aya aya L istri k unt untuk Be B ekerja kerj a
a. Air untuk bekerja beker ja harus disediakan oleh oleh Kontraktor Kontra ktor dengan dengan membuat sumur sumur pompa pompa di tapak tapa k atau ata u didatangkan dari luar tapak dan disediakan pula tempat penampungannya. Air harus har us bersih ber sih bebas dari dar i bau, beba bebass dari lumpur, lumpur, minyak minyak dan dan bahan kimia kimia lain lain yang mer merusa usak. k. Penyedi Pe nyediaan aan air harus sesuai ses uai dengan petunj petunjuk uk dan persetujuan persetujuan Konsultan Konsultan Pengawas Pe ngawas.. b. Kontraktor Kontraktor harus membuat membuat tempat tempat penampu penampung ngan an air air yang senantiasa senantiasa terisi terisi penu penuhh un untuk tuk sarana kerja kerja dengan kapasitas minimal 3,5 m3, dibuat dari pasangan bata merah setengah bata dengan spesi 1 PC : 3 pasir pasir dan dipl diplester, ester, atau dari drum-d drum-drum rum.. c. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama se lama masa pembangunan berlangsung dan da n pemasa pe masangan ngan diesel diese l untuk pembangkit tenaga tena ga listr listrik ik hanya di diperkenankan untuk untuk penggu penggunaaa naaann sementara atas ata s persetuj perse tujuan uan Konsul Konsultan tan Pengawas. Pengaw as. 5. Pekerjaa Pekerjaan n Peny Penye ediaan iaan Alat Pe P emadam K ebakaran
Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam kebakaran (fire Extinguiser) lengkap dengan isinya sehingga siap digunakan, minimal 1 buah kapsitas 5 kg. 6. Pekerjaa Pekerj aan n Dr D r ainase Tapak Tapak Seme Sementara ntara
a. Dipersyaratkan tidak boleh ada genangan air didalam tapak selama pekerjaan berlangsung. Untuk itu Kontraktor waji w ajibb membuat sal sa luran sementara s ementara yang berfungsi untuk untuk pembuangan pembuangan ai a ir dengan memperhatikan memperhatikan dan mempertimbangkan kontur tanah yang ada di tapak.
b. Disarankan Disarankan sebai se baikn knya ya saluran saluran drainase drainase tapak sementara sesuai ses uai deng dengan an rencana tapak dalam dalam gambar gambar kerja dokumen dok umen dan petunjuk petunjuk Konsultan Konsultan P engawas. engawa s. 7. Pekerjaa Pekerj aan n J alan alan Masu M asukk dan dan J alan alan K onstr nstr uksi/ uksi /Seme Sementara ntara
a. Jalan masuk dan jalan konstruksi/sementara harus diadakan oleh Kontraktor menurut petunjuk pada Gambar Kerja Dokumen atau petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas. b. Disarankan Disarankan sebai se baikn knya ya po posi sisi si,, letak dan jalur jalur masuk dan jalan alan ko konstru nstruksi ksi/sementara /sementara sesuai dengan dengan rencara jalan jalan jalan jalan aspal dalam dalam Gambar Gambar Kerja Dokumen. Dokumen. c. Sewa jalan masuk, mengingat lahan yang berkontur cukup besar, maka perlu ada jalan masuk lagi untuk memudahkan mobilisasi barang, tempatnya akan ditunjukkan langsung oleh Konsultan Pengawas. 8. Pekerj eker j aan Pem P emb bongk ng k aran, ar an, Pemb embersi ers i han dan Pengamanan engamanan sebelum sebelum Pelaksanaan
a. Pembongkaran dan Pembersihan. Kontraktor harus membongkar/membersihkan/memindahkan keluar dari tapak segala sesuatu yang tidak akan dipakai selama pembangunan yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan baik diatas maupun maupun tertanam dalam tanah tapak, sesuai ses uai dengan petunjuk petunjuk ddan an persetuj perse tujuan uan Konsultan Konsultan Pengawas. Pe ngawas. c. Pengamanan 1). Kontraktor harus meli melindu ndungi ngi dan mengamankan dari segala kerusakan ke rusakan selama s elama pelaksanaan pelaksanaa n pekerjaan terhadap segala sesuatu yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas tidak boleh dibongkar, baik berupa berupa bang bangun unan, an, bagian bagian dari bang bangun unan, an, jaringan aringan listrik, strik, gas, saluran saluran air minu minum, m, drainase, drainase, maupun maupun pepoho pepohonan nan yang telah telah ada. Khusus Khusus un untuk tuk pepo pepoho honan nan yang dipertahankan dipertahankan,, harus dil dilind ndun ungi gi sel se lama pelaksanaan pelaksanaan pembang pembangun unan an agar tidak tidak mati mati.. 2). Apabila Apabila terjadi kerusakan atas ata s segala sesuatu ses uatu yang dinyatakan dinyatakan dipertahank dipertahankan, an, Kontraktor wajib wajib memperbaiki hingga keadaan semula. Dalam hal ini, biaya adalah tanggungjawab Kontraktor, tidak dapat diajukan sebagai "claim" biaya pekerjaan pekerjaan tambah. tambah. 3). Apabila Apabila segala sesuatu ses uatu yang dinyatakan dinyatakan di dipertahankan menggangg menggangguu pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan, pe kerjaan, maka Kontraktor harus memindahkannya atas persetujuan Konsultan Pengawas. d. Biaya untuk pekerjaan pembongkaran, pembersihan, pengamanan menjadi tanggungjawab Kontraktor, tidak dapat diajukan sebagai "claim" biaya pekerjaan tambah. 9. Ad A dmi nistr nistr asi dan lain lain
01 01.. Papan Nama Proyek. Kontraktor diwajibkan memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 02 02.. Papan Reklame Reklame Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun dalam lingkungan halaman tapak pekerjaan atau pada pagar halaman halaman pekerjaan. 03 03.. Administrasi Lapangan dikerjakan tiap harinya 04 04.. setiap Kemajuan Pekerjaan harus didokumentasikan dari mulai kondisi eksisting sampai pekerjaan selesai 100%. Pasal 14 PEKERJAAN GALIAN, URUGAN, dan LANTAI KERJA
1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan, dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan ini, yaitu dan tidak terbatas pada : Pekerjaan Galian, Urugan Pasir, dan Lantai Kerja.
2. Persyaratan Pelaksanaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama gambar Kerja, Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi dilapangan. a. Pekerjaan Galian
- Pekerjaan galian tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang/galian ditanah yang diperlukan untuk: Pondasi, meliputi: Pile Cap, Batu kali , Plat Setempat dan Sloop Galian Galian lain lain seperti sepe rti yang yang ditujukan ditujukan dalam dalam Gambar Gambar Kerja K erja dan atau oleh Pengawas. - Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang lengkap dengan penan penandaan daan sum sumbu, bu, ketin ketinggian dan ben bentu tukk telah telah diperi diperiksa ksa diset disetuujui jui oleh oleh Peng Pengawas. awas. - Galian untuk kontruksi harus sesuai dengan Gambar kerja dan bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan b ahan bang ba ngun unan. an. - Urutan penggalian ini harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk-petunjuk Pengawas sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan tapak atau menyebabkan timbulnya genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam. - Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar maka bagi bagian ini harus arus dikel dikeluuarkan selu seluruh ruhnya, kemu kemudian dian luban lubangg yang yang terjadi haru haruss ditu ditutu tupp urug rugan pasir pasir yang dipadatkan dan disiram air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor tidak dapat dap at diklai diklaim m sebagai sebagai pek pekerja erjaan an tambah. - Bila pada galian terdapat instalasi existing, kontraktor harus mengikuti prosedur seperti terurai dalam pasal 1.5 - Bila Kontraktor melakukan pengalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor wajib untuk menutup kelebihan dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disiram air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis jenuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. - Biaya pekerjaan ini ditanggung oleh Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah. - Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar sesuai dengan Gambar kerja dan harus di bersi bersihkan dari segal segalaa macam macam kotoran. kotoran. - Galian Galian Pondasi Pondasi Sloof S loof harus dilakukan dilakukan dengan dengan leba lebarr lantai lantai kerja kerj a Pondasi Pondasi atau seperti yang yang tercantum dalam Gambar Kerja, denga penampang Lereng galian kiri dan kanan dimiringkan 10 o kearah luar pondasi pondasi,, dan sumbu sumbu,, ketin ketinggian serta ben bentu tukk selesai selesai sesuai sesuai Gam Gambar bar Kerja, diperi diperiksa ksa seta diset disetuujui jui Pengawas. - Kelebihan tanah galian harus dibuang keluar dan dalam Tapak Konstruksi. Area antara Papan Patok Ukur dengan Galian Galian harus bebas beba s dari dari tim timbunan tanah. - Untuk menjaga lereng-lereng lubang galian agar tidak longsor atau runtuh, maka apabila dianggap perlu perlu oleh Perencan Perencana, a, Kon K ontrak traktor tor haru haruss men menahan ahan kontru kontruksi ksi pen penahan ahan / casin casing semen sementar taraa dari bahan bahan
seng Gelombang Gelombang BJLS 50 . Atau dari papan – papan tebal 3 cm diperkuat denga kayu-kayu dolken, minimal 8 cm sehingga kontrusi tersebut dapat manjamin kesetabilan lereng. Apabila dan atau permukaan Air Tanah tinggi, Kontraktor harus menyediakan pompa Air secukupnya untuk mengeringkan air yang menggenang galian. Di syaratkan bahwa seluruh permu permukaan gali alian, an, teru terutama tama lantai antai gali alian, an, harus arus kerin kering untuk tuk pekerjaan-pekerj pekerjaan-pekerjaan aan selan selanju jutn tnyya, khususnya untuk pekerjaan Pondasi Pile Cap dan Sloop - Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 1.10 s. d. 1.12 diatas ditanggung oleh kontraktor, tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah. b. Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
- Pekerjaan pengurugan dan pemadatan ini untuk : Semua Galian sampai permukan yang ditentukan atau sebagai Gambar kerja Semua Tanah lantai bangunan sampai permukan yang ditentukan atau sesuai Gambar Kerja. - Kontraktor diwajibkan melakukan tes kepadatan tanah apabila diminta oleh Owner / Pengawas minimal 3 titik sebagai titik yang ditentukan oleh pengawas. - Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan pekerjaan ini. - Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pemadatan harus dikeringkan terlebih dahulu. - Urugan harus terbebas dari segala bahan yang membusuk, sisa bongkaran dan atau yang mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah urug dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan seperti tersebut diatas atau telah disetujui Pengawas. - Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung dipadatkan dengan cara mekanis/alat berat/alat pemadat lainnya yang disesuaikan dengan kondisi area yang dipadatkan sampai mencapai permukaan atau peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh boleh mel melebi ebihhi 15 cm cm atau 20 cm. cm. Setiap Setiap kali kali pen pengghamparan amparan harus arus dapat dapat perset persetuujuan juan dari Peng Pengawas awas yang menyatakan bahwa lapisan dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam berita acara yang disetujui Pengawas. - Pelaksanaan pemadatan harus dilaksanakan dalam cuaca baik. Apabila hari hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2% kadar air optimum. c. Pekerjaan Urugan Pasir
-
Urugan pasir harus dilaksanakan pada bagian-bagian dasar/bawah pondasi plat setempat, Sloop dan pasang pasangan kerami keramik atau lain ainnya sesu sesuai yang ang ditu ditunnjukkan jukkan pada gam gambar bar kerja. kerja. - Ketebalan urugan pasir ditentukan Tebal minimum 5 cm atau sesuai gambar kerja untuk pondasi plat setempat, Sloop, dan pasangan keramik atau lainnya sesuai yang ditunjukkan pada gambar kerja. - Ketebalan ukuran pasir tersebut, adalah ketebalan padat dengan cara ditimbris sambil disiram air. - Pasir urug yang digunakan harus bersih dari kotoran-kotoran/humus-humus..
d. Pekerjaan Lantai Kerja
- Pekerjaan Lantai Kerja ini untuk : Semua galian sampai permukaan yang ditentukan atau sesuai Gambar kerja. Semua Tanah lantai bangunan sampai permukaan yang ditentukan atau sesuai Gambar kerja. - Campuran dalam adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume. Cara pembuatannya menggunakan Concrete Mixer selama 3 (tiga) menit - Lantai kerja adalah Beton Mutu K-100, Slump 3-6 cm, w/c = 0,87 diletakan diatas permukaan tanah dan atau diatas urugan pasir dengan ketebalan minimum 5 cm atau sesuai gambar kerja. - Pekerjaan Lantai Kerja ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang lengkap dengan penandaan sumbu, - Lantai kerja untuk Kontruksi harus sesuai dengan gambar kerja dan bersih dari tanah bekas serta sisa bahan b ahan bang ba ngun unan. an. Pasal 15 PEKERJAA PEKERJAAN N DINDING, DIND ING, PLESTE PLESTERAN RAN 1.
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini, meliputi ; a. b. c. d. e. f.
Pasangan dinding bata ringan Plesteran Dry Mix Acian Plesteran dan Acian Beton Pasangan dinding bata ringan tebal 10 cm Pelapis Dinding Keramik Alumunium Composit Panel Coating PVDF Bhn Alloy 0.3- 4 Alcobond,Seven
2. Per Per syar syar atan atan B ahan han
a. Bata Ringan Bata Ba ta Ringan harus mempunyai rusuk-rusuk rusuk- rusuk yang tajam dan siku, siku, bid bidangang-bi bidang dang sisinya sisinya harus datar dat ar,, ukuran seragam, ser agam, pembakaran seragam ser agam dan merata, merata , bebas dari dari cacat, ca cat, retak cat, ca t, atau ata u adukan pada waktu akan dipas dipasang. ang. Dipaka Dipakaii Bata Bat a Ringan Ringan mutu yang baik, Kontraktor K ontraktor harus menyerahkan menyera hkan contoh bahan/meter bahan/me terial ial ke Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan tertulis bagi pemakaian. Adapun spesifikasi mengenai Bata Ringan diantaranya : • Ukuran : Panj Pa njang ang 60cm , Lebar 20cm , Tebal Teba l 7.5 cm • Berat jenis ke ring : 520 kg/m3 • Berat jenis normal : 650 kg/m3 • Kuat tekan : > 4,0 N/mm2 • Konduktifitas termis : 0,14 W/mK • Tebal spesi : 3 mm • Ketahanan terhadap api : 4 jam
c.Semen c. Semen Portl P ortland/PC, and/PC, pasi pas ir, air harus memenuhi memenuhi persyaratan persyar atan bahan untuk untuk pekerjaan beton beton yang terurai terura i dipasal dipasa l lain dalam dala m buku RK RKS S ini. ini. d. Keramik Keramik Tile yang digunakan Roman, Asia Tile, Mulia. Sudut - sudutnya harus siku. Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk mendapatkan persetujuan persetujuan dari dari Pengawas Lapangan.
d. Peke Pe ke rjan rjan pelapis dindin dinding g
1). P elapis dindi dinding ng yang akan aka n ditempel ditempel harus sudah suda h dise diseleksi leksi dengan baik sehi se hingga ngga bentuk bentuk dan warna wa rna masing-masin masing-masingg keramik keramik sama tidak tidak ada bagian yang yang retak, pecah-peca pecah -pecah, h, sudut atau tepi atau cacat caca t lainnya ainnya serta telah di disetujui setujui secara sec ara tertul ter tuliis dari Konsultan Konsultan Pengawas. Pe ngawas. 2). Aduk A duk yang yang dipakai dipakai adalah campuran 1Pc: 1Pc :3Ps tebal 10-15 mm untuk untuk daerah daera h kedap air, air, dan dan 1Pc:5Ps daerah kering. 3). Seluruh rongga pada bagian belakang keramik/batu alam harus berisi dengan adukan pada waktu pemasangan pemasangan 4). Awal Awa l pemasangan pemasa ngan dan pol polaa pemasangan pemasa ngan harus sesuai ses uai dengan Gambar Kerj Ker ja atau atau petunjuk petunjuk Pengawas Lapangan. 5). Pada P ada prinsipnya prinsipnya pemotongan harus dihi dihindarka ndarkan, n, kecuali kec uali ditentuka ditentukann dengan pol polaa Gambar Gambar,, jika jika per perlu lu diadakan pemotongan hatus dikerjakan dengan hati- hati, rapi, lurus atau bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian kemudian bidang bidang potong potong harus diperhalus dengan gerinda atau ata u kiki kikir. r. 6). Persiapan Pe rsiapan sebelum pemasangan Semua pemipaan pemipaan maupun maupun sparing-sparing sparing-sparing SA&EL telah telahterpasang telahterpasa ng pada jalur alur dan tempatny te mpatnyaa sesuai ses uai dengan dengan Gambar Gambar dan telah disetuju disetujuii oleh oleh Konsultan Konsultan Pengawa P engawas. s. 7). Setelah Sete lah bidang bidang kerami kera mik/Ke k/Kera rami mik/andes k/andesitit terpas ter pasang ang permukaannya permukaa nnya harus dibers dibersih ihkan kan dengan lap/kain basah sehing sehingga ga bersih bersih dari no noda-nod da-nodaa semen. Bidang Bidang keramik/b keramik/batu atu al a lam ini harus harus dij dijaga tetap basah untuk menghindarka menghindarkann pengeringan terlal ter laluu cepat ce pat dengan pembasaha pembas ahann mini minimal mal 3(tiga) hari pertama pert ama setelah se telah keramik terpasang. 8). Bila Bila ditemui retak, re tak, kerusaka kerus akann bergelombang, garis-gar garis -garis is tepi dan siar tidak tidak rata ra ta dan lurus, lurus, maka maka Kontraktor Kontra ktor harus membongkar dan memperbaiki memper baiki hingga hingga sesua se suaii dengan yang disya disyara ratkan. tkan. Biaya Biaya untuk untuk hal ini ini adalah ada lah tanggung jawab jawa b Kontraktor, Kontra ktor, tidak dapat diajukan diajukan sebagai se bagai biaya biaya peke pekerjaan rjaan tambah. tamba h. 9) P elapis dindi dinding ng yang telah terpas ter pasang ang harus dili dilindung ndungii dari benturan bentur an dan atau ata u geseka ges ekan. n. e . PEKERJAAN PASANG PASANGAN AN B ATU BATA RINGAN RINGAN 1. UMUM 1.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu sebagaimana diindikasikan dalam gambar-gambar, termasuk, termas uk, tetapi tidak tidak terbatas ter batas pada hal berikut berikut : 1. Pasangan Pa sangan bata ringan ringan untuk untuk pemisah pemisah ruang 2. Pekerjaan Pe kerjaan pasangan lainnya ainnya (sebagai (se bagai bagian bagian yang diintegralkan dari dinding bata dengan menggunakan unit-unit bata yang diproduksi lokal, dan untuk aplikasi non- struktural lainnya dan yang berhubungan dengan elemen pendukung arsitektural. 1.2. Jaminan Kualitas
a. Kara Ka rakter kteristi istikk ketahanan ketahana n terhadap terhada p api: api: Jika diin diindi dikas kasik ikan, an, sediakan material mate rial dan konstruksi yang identik identik dengan yang dirakit memiliki ketahanan terhadap api yang telah ditentukan oleh pengetesan dalam pemenuh pemenuhan an persyaratan ASTM A STM E119 E119 ol oleh organi organisasi pengetesan pengetesan dan pemeri pemeriksaan ksaan atau cara lain, ain, yang yang dapat diterima oleh yang berkuasa secara juridis atau telah memperoleh pembakuan setempat. b. Tanggun Tanggungg jawab tungg tunggal al untuk untuk material material aduk adukan: an: Menyedi Menyediakan akan bahan-bahan bahan-bahan dari dari kual kualiitas yang uni uniform form,, termasuk warna untuk pasangan batu terbuka, dari satu pabrikan untuk setiap komponen yang mengandung semen dan dari satu sumber dan produsen untuk setiap agregat. c. Test Tes t prakonstruksi oleh oleh metode test tes t untuk untuk unitnya: unitnya: Ujilah Ujilah bahan-baha bahan -bahann bber erik ikut ut dengan metode yang yang dinyatakan: 1) Batu bata: Ujilah setiap tipe dan tingkat batu bata per SII 0021-78 apabila dipandang perlu oleh Direksi Direksi Pengawas. 2) Test adukan: Ujilah setiap tipe adukan per SNI-15-3758-1995-Semen aduk pasangan.
1.3. Ajuan
a. Data Da ta produk : ajukan data produk dari pabrikan untuk setiap se tiap tipe tipe unit unit pasangan, pas angan, kelengkapan dar darii produ produkk yang dihasi dihasillkan lainny ainnya, a, termasuk sertifi sertifikasi kasi setiap setiap tipe tipe yang memenuh memenuhii persyaratan yang dispesifikasikan. b. Gambar-gamb Gambar-gambar ar kerja: kerja: Ajuk Ajukan an gambar-gambar gambar-gambar peny penyetelan etelan dan pemoton pemotongan gan lembaran batu yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Jika hal serupa tidak umum dalam praktek setempat. Dan juga mengirimkan pemasangan lengkap pendukung beton lainnya untuk dinding batu yang termasuk posisi, layout dan penulangan kolom praktis, balok pengikat, ring balok, balok balok pengak pengakuu yang yang persyaratkan dengan dengan kual kualiitas dan standardaya standardaya sudah di diny nyaa takan dalam dalam RKS ini ini.. 1.4. pengiriman, penyimpanan dan penanganan pemeliharaan
a. Kiriml Kirimlah ah bahan untuk untuk pasa pasangan ngan batu bata bata ke proyek dalam keadaan keadaa n tidak tidak rusak. b. Simp Simpanl anlah ah dan peli peliharalah haralah un uniit-uni t-unit pasangan batu un untuk tuk menghi menghind ndari ari penu penurun runan an ku kuali alitas tas atau kerusakan karena kelembaban kelembaban perubahan per ubahan temperatur, kontaminasi, kontaminasi, korosi korosi atau kasus ka sus lain. lain. c. Simpanlah Simpanlah bahan yang mengandung mengandung semen jauh di di atas ata s tanah, tana h, dengan dengan penutup dan dalam dalam lokasi lokasi yang kering. d. Simpanlah Simpanlah agregat agre gat dalam hal penentuan penentua n tingkat tingkat dan karakter kara kteristi istikk lain lain yang disyara disyaratkan tkan dapat dijaga. dijaga. e. Simpanlah Simpanlah kelengkapan kelengkapan pasangan pasa ngan batu bata termas te rmasuk uk item-item logam logam untuk mencegah mence gah penurunan kualitas akibat korosi/pengkaratan dan akumulasi kotoran / debu. 1.5. Kondisi Proyek Proyek
a. P erli er lindung ndungan an pekerjaan: peker jaan: Selama pemasa pe masangan, ngan, tutupl tutuplah ah bagian atas dindi dinding ng dengan lembaran penutup penutup yang kedap air pada saat setiap pekerjaan harian selesai. Tutuplah struktur yang telah selesai sebagian ji jika pekerjaan pekerjaan tidak tidak sedang dikerj dikerjakan, akan, agar tidak tidak terkena terkena pengaruh cuaca. b. Perl Pe rluasl uaslah ah penu penutup tup ke bawah mini minimum mum 600 mm pada kedu keduaa sisi sisiny nyaa dan ikatl ikatlah ah penutup penutup deng dengan an aman di tempatnya. tempatnya. c. Jangan kenakan ke nakan beban atap dan atau lantai sekurang-kurangnya 12 jam setel sete lah pembuatan pembuatan dindi dinding ng dan kolom pasangan batu. d. Jangan Ja ngan kenakan kenaka n beban terpusa te rpusatt sekurang-kurangnya sekurang- kurangnya 3 hari setelah se telah pembuata pembuatann dindi dinding ng dan kol kolom om pasangan batu. batu. e. Cacat/Noda Cac at/Noda : Cegahlah grout atau adukan atau tanah dari noda pada permukaan pasangan batu yang gro ut atau terbuka atau dicat. Buanglah dengan segera sisa-sisa grou t atau adukan yang berhubungan dengan pasangan batu batu tersebut. f. Lindungi Lindungi dasar dasa r dindi dinding ng dari lumpur lumpur bekas percikan per cikan air huj hujan an dan percik perc ikan an adukan dengan cara car a penutup yang dibentangkan pada tanah dan sepanjang permukaan dinding. g. Lindungi ambang amba ng ( sills), birai (ledges ) dan bentuk-bentuk proyeksi lain dari percikan adukan (dropping montar ). ). h. P erli er lindung ndungan an terhada te rhadapp cuaca cuac a basah bas ah : untuk untuk unit unit pasangan pas angan batu bata dari tanah tana h liat liat dengan tingkat tingkat awal awa l absorbsi (pengisapan) (pengisapan) yang mensyaratkan mereka untuk untuk direndam direndam sebelum s ebelum ditempatkan. ditempatkan. 2. PRODUK 2.1. Bata Ringan
a. Umum : Bata harus har us dipress dipress seca s ecara ra manual atau oleh oleh mesin dengan penekanan ( pressure pres sure ) yang sama dengan memenuhi standard dan persyaratan lain yang diindikasikan/dinyatakan dibawah untuk setiap bentuk bentuk bata bata yang disyaratkan. disyaratkan. 1) Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982/NI-3). 2) Standard Industri Indonesia (SII)-0021-78 3) Ukuran : Menyediakan bata yang diproduksi dengan dimensi nyata sebagai berikut : Modul Standard : Bata Ringan Ringan ( CITICON/LEIBEL/H CITICO N/LEIBEL/HEBEL) EBEL) 75 x 200 x 600 Berat jenis kering : 520 kg/m3 Berat jenis normal : 650 kg/m3 Kuat tekan : > 4,0 N/mm2 Konduktifitas termis : 0,14 W/mK Tebal spesi : 3 mm 4) Semua bata yang akan digunakan pada daerah tahan api harus dilengkapi dengan sertifikat tahan api yang disyaratkan seperti dinyatakan pada gambar kompartemen kebakaran. 2.2. 2.2 . M aterial ate rial Adukan (Mortar) (M ortar) Dan Gr Grout out
Semen Portland : SNI 15-2049-1994 atau Type I/PBI/PUBI-1982. Menyediakan warna natural / alamiah atau semen putih putih seperti se perti disyara disyaratkan tkan untuk menghasi menghasillkan warna wa rna aduk a dukan an yang y ang disyara disyaratkan. tkan. Mor tar And A nd G r out Mixes Mi xes) 2.3. 2.3 . Camp C ampura uran n Adukan Dan Grout ( Mor
a. Umum : Jangan menambah bahan bahan campuran tambahan termasuk pigmen pigmen pewarna, pewa rna, bahan bahan-bahan -bahan anti udara (air-entraining agents ), akselerator, penghambat, bahan-bahan penolak/anti air, bahan tambahan lain dan atau, kecuali dinyatakan lain. b. Pencamp Pe ncampuran/Peng uran/Pengaduk adukan an ( Mixing ) : Campur dan aduk dengan rata material-material yang mengandung semen, air dan agregat dalam pengaduk mekanis (mollen), yang memenuhi standard SNI yang direferensikan untuk waktu pengadukan dan kadar air. 3.
PELAKSANAAN 3.1. Pema Pe mass angan, angan, Umum Umum
a. Bata tanah kuat basah : Bata basah basa h yang dibuat dibuat dari tanah liliat atau serpi ser pihan han ( shale ) yang memiliki tingkat awal absorpsi (daya hisap) yang lebih besar dari 30 gram per 1,94 meter persegi per menit. Gunakan metode pembasahan yang menjamin setiap unit pasangan batu bata/tanah liat hampir terjenuhi terjenuhi tetapi permukaannya permukaannya kering kering pada saat saa t ditempatkan. ditempatkan. b. Pemb Pe mbersih ersihan an Tulangan Tulangan : Sebelum Sebelum penempatan, penempatan, bu buangl anglah ah karat-karat, ko kotoran toran dan lapisan-l apisan-lapi apisan san lainnya dari tulangan. c. Keteba Ke tebalan lan : Buatlah dindi dinding ng "singl "singlee-sythe" sythe" (jik (jikaa ada) dengan denga n ketebata kete batann sebenar se benarnya nya dari unit unit pasangan pasa ngan batu bata bata dengan mengg menggun unakan akan uni unit dari ketebalan ketebalan nomi nominal nal yang dii diind ndiikasikan. kasikan. d. Buatlah bukaa bukaann untuk peralatan yang akan dipasang dipasang sebelum penyelesa penyelesaiian pekerjaan pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan untuk menyelesaikannya segera pembuk pembukaan aan tersebut. e. P otonglah otonglah unit pasangan pasanga n dengan menggunakan gergaji ger gaji mesin mes in untuk menghasilkan menghasilkan sisi-sisi ujung ujung yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-unit seperti yang disyaratkan untuk menghasilkan pola yang
kontinu dan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan sekitarnya. Gunakan unit berukuran penuh tanpa pemoton pemotongan gan jijika mung mungki kin. n. 3.2. Perletakan Pe rletakan Dindin Dinding g Pasangan Pas angan Batu
a. Rencanakan Renca nakan perletakan dindi dinding ng segera seger a untuk pembuatan pembuatan spasi yang yang akurat akurat dari pola pola ikat ikat permukaan permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat, sambungan tipe pergerakan, belok belokan an dan pengakhi pengakhiranny rannya. a. Hind Hindarkan arkan penggun penggunaan aan unit-un unit-uniit yang kurang kurang dari setengah pada sudu suduttsudut, jamb dan tempat manapun yang memungkinkan. b. Buatlah Buatlah dind dindiing untuk untuk memenuh memenuhii tol toleransi eransi kon konstruk struksi si yang yang di dispesifi spesifikasi kasikan, kan, deng dengan an bagian-bagi bagian-bagian an yang diberi jarak dengan akurat dan dikoordinasikan dengan pekerjaan lain. 3.3. Me mpe mpe rbai rbaiki, ki, M e mbat mbatasi asi ( Pointing) Dan Pembers ihan ihan
a. Singk Singkiirkan/Buanglah rkan/Buanglah dan gantikan gantikan uni unitt pasangan yang tercec terc ecer, er, terkiki terkikis, pecah, cacat caca t atau kerusakan lainnya, atau jika unit tidak cocok dengan unit yang berhubungan tersebut. Sediakan unit baru untuk menyesuaikan unit yang berhubungan dan pasanglah dengan adukan baru atau grout baru, dibatasi untuk mengeliminasi bekas penggantian. b. Pemb Pe mbatasan atasan : Selama Selama perapihan perapihan samb sa mbun ungan, gan, perbesarlah perbesarlah setiap lub lubang ang atau vo voiid, kecuali kecuali lub lubang ang pipa, pipa, dan isilah sepenuhnya dengan adukan. Pembatasan semua sambungan termasuk sudut-sudut, bukaan dan pekerjaan yang berbatasan dengannya untuk menghasilkan aplikasi sealant yang disediakan, hasil yang uniform dan rapih. c. P embersihan ember sihan Terakhir Ter akhir : Setelah Sete lah adukan telah dip dipas asang ang dan dan dicure dicure dengan denga n teliti, teliti, bersih bers ihkan kan pas pasangan angan batu sebagai sebagai berik berikut ut : 1. Buanglah partik part ikel-par el-partik tikel el adukan yang besar besa r dengan tangan tanga n dibantu dibantu dengan tongkat kayu (wooden paddles ) dan pahat atau alat pengerik non-metal (bukan logam). 2. Lembabkan Lembabka n permukaan permukaa n dindi dinding ng dengan air sebelu sebe lum m aplikas aplikasii pembersihan: pember sihan: buanglah buanglah alat alat pembersih pembers ih dengan segera dengan membilasnya dengan air bersih. d. P erli er lindung ndungan an : Menyedi Menye diaka akann perli per lindung ndungan an terakhir ter akhir dan dan memelihara memelihara keada ke adaan an yang dapa dapatt diter diterim imaa oleh oleh pemasang, pemasang, yang menjami menjaminn pekerjaan pekerjaan un uniit pasangan pasangan ini ini tanpa tanpa kerusakan dan penuru penurunan nan mutu mutu pada saat serah terima.
Pasal 16 PEKERJAAN METAL / BAJA
1. Lingkup Pekerjaan
P ekerjaan eke rjaan ini ini meliputi meliputi selu se luruh ruh peke pekerjaan rjaan metal/l meta l/logam ogam seperti seper ti terca ter cantum ntum dalam Gambar Gambar Ker K erja ja antara lain ; - PEKERJAAN BAJA 2. Persyar Per syarat atan an Um U mum
a. Semua persyar per syarata atann pekerjaan pekerjaa n ini ini harus memenuhi persyara pers yaratan tan Normali Norma lisa sasi si di Indonesia dan dan meme memenuhi nuhi persyaratn dari AISC A ISC "Specifi Specificatio cationn for fabricatio fabricationn & erection" erection" 12 januari 1981, 1981, un untuk tuk pabrikasi pabrikasi dan pemasanganny pemasangannyaa di lapangan lapangan(Erectio (Erection). n). b. Semua Semua pekerjaan pekerjaan baut(bol baut(bolt) t) harus memenuh memenuhii persyaratan persyaratan AISC "Specifi Specificatio cationn For For Structural Structural Joint Joint Bol Bolt" c. Semua pekerjaan peker jaan las las harus har us mengikuti mengikuti "American "America n Welding Welding Society For Arc Weld We ldin ingg in Buildi Building ng Construction Section" d. Kontraktor K ontraktor bertanggung-j bertanggung-jawa awabb terhadap terhada p keamanan, kerusa kerusakan kan barang, sampai ke tempat tuj tujuan. egala kehil kehilangan dan atau kerusakan adalah tanggungj tanggungjawa awabb Kontraktor.
3. Per Per syar syar atan atan B ahan han a. Metal untuk pekerjaan struktural
1) Semua bahan yang digunakan digunakan dalam pekerjaan peker jaan ini ini harus dise disetuju tujuii oleh oleh konsultan konsultan P engawas engaw as.. Semua bahan tersebut harus lurus, urus, rata permukaan, permukaan, tidak tidak cacat, caca t, bebas karat, no noda-noda da-noda lain yang dapat mengurangi mutunya. 2) Batang Bat ang baja maupun bahan lain lain yang digunakan digunakan harus sesua se suaii penampangnya, penampa ngnya, bentuk, tebal, ukuran, berat, dan dan detail detail-detail -detail lain lainny nyaa dengan yang yang tercantum tercantum dalam dalam Gambar Gambar Kerja. 3) Kontraktor Kontra ktor harus ha rus sudah mempersiapkan mempers iapkan dan menyediakan segala se gala komponen komponen penyambungan yaitu : - Pelat besi, mur/baut, alat dan bahan lain lain untuk pengikat/,me pengikat/,menyambung nyambung sesuai se suai dengan Gambar Kerja. Ker ja. - Pengadaan Pe ngadaan tersebut harus sudah dimasukkan dimasukkan dalam anggaran biaya. biaya. 4) Semua bahan ba han yang akan aka n dipakai dipakai dalam pekerjaan pekerjaa n ini ini terlebi ter lebihh dahulu harus dise disetuj tujui ui seca se cara ra tertuli ter tuliss oleh oleh konsultan Pengawas. b. Metal untuk pekerjaan Non struktural
Persyaratan bahan mengikuti ketentuan pekerjaan baja struktural, bebas dari karatan.
4. Persyaratan Teknis
a. Kontraktor wajib wajib meneli meneliti kebenaran kebenara n dan berta bertangg nggung ungjjawab awa b terhadap semua se mua ukuran ukuran - ukuran ukuran yang tercantum terc antum dalam dalam Gambar Gambar Kerj Ker ja. Pada P ada prinsip prinsipnya nya uk ukuran uran pada Gambar Gambar Kerja K erja adalah ukuran ukuran jadi/fin adi/finiish b. Pekerjaan bertaraf kelas satu. Semua pekerjaan ini harus dilaksanakan dan diselesaikan bebas dari punti puntiran ran dan tekukan. tekukan. c. Setiap bagian yang buruk tidak tidak memenuhi per persya syara ratan tan yang tertuli te rtuliss disini disini yang diakibatkan diakibatkan oleh oleh kurang kurang teliti teliti dan kelalaian Kontraktor akan aka n ditol ditolak ak dan harus diganti kew kewaji ajiban ban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan ketidakcoc okan kesalahan kes alahan maupun kekurangan kekura ngan lain lain akibat Kontraktor Kontra ktor tidak tidak teliti teliti dan cermat ce rmat dalam koordi koo rdinasi nasi dengan Gambar pelengkap pelengkap dari AR, SA, ME dan EL. Pekerjaan P ekerjaan perubahan dan pekerjaan pekerjaan tambah dalam hal ini ini harus diker dikerjakan jakan atas ata s biaya biaya Kontraktor dan tidak dapat dicl diclaim aim sebagai se bagai biaya biaya tambah. d. Pemotongan P emotongan baja Konstruksi Konstr uksi harus dengan mes mesin in pemotong Mekanik Mek anik (Mecha (Me chani nica call Cutting Machi Mac hine) ne) kecuali kec uali ditunj ditunjukkan ukkan lain lain dalam Gambar Kerja. Ke rja. e. Semua Se mua bagian yang yang dilu dilubangi bangi sesuai se suai dengan Gambar Kerja Ke rja dan sudah dib diber ersihkan sihkan dari karat kara t harus diperik diperiksa sa dan berada dalam keadaan keadaa n tidak tidak cacat caca t sebelum sebelum pemasa pemasangan. ngan. f. Kontraktor wajib memuat Shop Drawing sebelum pelaksanaan dilapangan berdasarkan: - Ukuran-ukuran Ukura n-ukuran sesunggu ses ungguhnya hnya di di tempat pekerjaan, peke rjaan, khususnya khususnya yang berhubungan dengan konstruksi yang telah berdiri. - Bagian-bagi Bagian-ba gian an yang tidak terhalang ter halang oleh oleh benda/komponen Shop Draw Dr awin ingg ini ini harus berisikan berisikan semua se mua data yang diperlukan diperlukan untuk pedoman pelaksanaa pelaksa naann (Fabrikasi (Fa brikasi dan Erection) Ere ction) dengan melengkapi ketera kete rangan ngan produksi produksi bahan, keterangan keter angan pemasangan pemas angan dan lain lain sebagainya. se bagainya. Shop Shop Drawing Dra wing ini ini harus diser diserahkan ahkan ke konsultan konsultan Pengawa P engawas, s, dan Konsultan Konsultan Pere P erencana ncana untuk disetuju disetujuii dan dan disahkan disahkan g. Perubahan P erubahan bahan/detail bahan/detail karena alasan tertentu harus diajuk diajukan an ke konsul konsultan tan Pengawas Pe ngawas,, dan Konsultan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksana dilaksanakan kan tanpa adanya ada nya biaya biaya tambahan ta mbahan yang meme memepengar pengaruhi uhi kontrak, kecuali kec uali untuk perubahan peruba han yang mengakibatkan pekerjaan peker jaan kurang akan aka n diperhitungk diperhitungkan an sebagai sebaga i pekerjaan peker jaan kurang.
h. Sebaik Seba iknya nya sebanyak seba nyak mungki mungkinn bahan unuk unuk konstruks konstruksii baja difa difabrikasi brikasi di Workshop. Wor kshop. Kontraktor Kontra ktor bertanggun berta nggungg jawab jawab atas semua kesalahan kesalahan detail detail, pabrikasi pabrikasi dan ketepatan peny penyetelan etelan/pem /pemasangan asangan semua bagian bagian konstruksi baja. Kekurang Ke kurang tepatan tepata n pemasangan pemas angan karena kare na kesalahan kesa lahan pabrikasi harus dibetulkan, dibetulkan, diperba diperbaik ikii dan atau diganti diganti yang baru baru dan semua se mua ini atas biaya biaya Kontrakto K ontraktor. r. 5. Per Per syar syar atan atan Pela Pelaksan ksana aan
a. Dudukan Dudukan Plat Baja Penempatan Pe nempatan plat plat dudukan dudukan rangk ra ngkaa baj ba ja harus har us rapi ra pi,, rata waterpas wa terpasss dan semua lubang lubang baut harus terletak tepat tepa t pada jar jarak ak masing- masing baut maupun tepi kolom kolom kaki pedesta pedes tal.l. P emasa ema sangan ngan P elat baja tidak tidak bol boleh bergeser lebi lebih dari 2 mm dari as-nya. Angker dan atau elemen-elemen vertikal vertikal lainnya ainnya harus tegak lurus terhadap permukaan bidang bidang tempatnya tempatnya tertanam terta nam dan atau lantai. b. Peny Pe nyambu ambung ngan an dan Pemasangan 1). Pengel P engelasa asann a). Pengelasan harus dilakukan hati-hati dan cermat. Logam yang akan dilas dilas harus bersih ber sih dari retak reta k dan caca ca catt lain lain yang mengurangi kekuatan kekuata n sambungan sambungan dan permukaannya permukaannya harus halus. Juga permukaan permukaan yang di las harus sama, rata dan kelihatan teratur. b). Pekerj Pe kerjaan aan las sedapat mung mungki kinn dikerj dikerjakan akan di beng bengkel kel/pab /pabri rik, k, dan atau dalam dalam ruangan ruangan yang beratap, bebas angin angin dan dalam dalam keadaan kering kering.. Benda pekerjaan pekerjaan ditemp ditempatkan atkan sedemiki sedemikian an rupa rupa sehing sehingga ga pekerjaan pekerjaan las dapat dil dilakuk akukan an deng dengan an baik baik dan teli teliti. ti. Pekerj P ekerjaan aan las harus dil dilakuk akukan an oleh oleh orang yang akhli ( mempunyai sertifikat se rtifikat ) dan harus memenuhi meme nuhi ketentuan kete ntuan yang diteta ditetapkan pkan dalam spesifik spe sifikas asii dan Gambar Kerj Ker ja. c). Las Perapat/Pengendap Dalam Da lam setiap se tiap posisi dimana dimana dua bagiam (dari (dar i satu sa tu benda) sali sa ling ng berdekata berde katan, n, harus digunakan digunakan las perapat/pengen perapat/pengendap dap gu guna na mencegah masukny masuknyaa lengas terlepas terlepas apakah diberi diberikan kan detail detailny nyaa atau tidak tidak dalam dalam Gambar Kerja apakah bara barang ng tersebut ters ebut terkena cuaca luar atau tidak tidak dan Kontraktor tidak tidak dapat meng claim pekerjaan peker jaan ini ini sebagai se bagai peke pekerjaa rjaann tambah. tamba h. d). Macam dan Tebal Las * Macam las yang dipakai adalah las lumer(las dengan busur listrik) * Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau tebal untuk konstruksi minimum 1/2 tV2 dimana dimana adalah tebal bahan terkecil terke cil.. * Panjang las minimum 8 x tebal bahan atau 40 mm * P anjang las maksimum maksimum adalah ada lah 40 x tebal teba l bahan. * Kekuatan dari bahan las yang dipakai paling kecil sama dengan kekuatan baja yang dipakai. e). Perbai Per baikan kan las las Bila Bila pekerjaan peke rjaan las ternyata ter nyata memerlukan perbaik perba ikan, an, maka harus dilakukan dilakukan oleh oleh Kontraktor Kontra ktor sebagaimana se bagaimana yang diperintahkan diperintahkan oleh oleh konsultan konsultan P engawas engaw as,, dan tidak tidak dapat di claim sebagai se bagai pekerjaan pekerjaan tambah. tambah. Las yang menunj menunjuk ukan an cacat cac at harus dipo dipoton tongg dan dil dilas kembali kembali atas biaya biaya Kontraktor. 2). Mur Baut a). a) . Baut B aut yang digunakan digunakan harus mempunyai ukuran yang sesuai se suai dengan yang terca ter cantum ntum dalam Gambar Kerja b). Pemasang Pemasa ngan an Mu Murr dan Baut harus benar - benar ko koko kohh serta mempun mempunyai yai keko kekoko kohan han yang yang merata antara antar a satu dengan dengan yang lainnya. ainnya. 3). Pengujian sambungan Baut dan Las a). a) . Untuk sambung sa mbungan an baut dan las dilakukan dilakukan pemerik pemer iksa saan an visual. visual. b). ko konsu nsulltan Supervi Supervisi si,, berhak mengadakan mengadakan test terhadap hasil hasil pengelasan pengelasan di balai balai peneli penelitian tian bahan menurut standard sta ndard yang yang berlaku di Indonesia. c. Memotong dan finish finish pinggi pinggira rann bekas irisa irisan, n, Gil Gilin ingan, gan, Marata Mar atakan kan dan lain-lain. lain-lain.
1). Bagi B agian an bekas irisan harus benar-benar benar- benar datar, lurus lurus dan bersih sama sekal se kalii tidak tidak di diperbolehkan perbolehkan ada bekas jal jalur ur dan lain-l ain-lain ain.. 2). Bila Bila bekas pemotongan/pembakara pemotongan/pembaka rann dengan mesin menghasilkan menghasilkan pinggiran pinggiran bekas irisa irisan, n, maka bagian bagian tersebut harus harus dibu dibuang ang sekurang-ku sekurang-kurangn rangnya ya selebar selebar 2,5 mm. mm. Terkecuali Terkecuali kalau kalau keadaan keadaan sebelum sebelum dibuang dibuang setebal sete bal 2,5 2,5 mm sudah tidak tampak lagi lagi jalur-jalur jalur-jalur tersebut ters ebut diata diatas. s. d. Menembu Me nembus, s, Mengebor dan Mel Me luaskan Lubang 1). Pada Pa da keadaan kea daan akhi a khirr diameter lubang untuk untuk baut baut dan sebuah baut hi hitam yang tepat, bol boleh eh berbeda masing-masin masing-masingg 1 mm mm dari di diameter amete r batang baut tersebut. terse but. 2). Semua lubang lubang harus di bor. 3). Untuk U ntuk lubang lubang pada bagian konstruksi yang disambung disambung dan yang har harus us dijadi dijadika kann satu sa tu dengan dengan alat/komponen penyambaung, di bor sekali se kaligus gus sampai diamet diameter er sepenuhnya. se penuhnya. Apabila Apabila ternyata ternya ta tidak tidak sesuai, se suai, lubang lubang diubah diubah dengan di bor atau ata u dilu diluas askan kan atau ata u penyimpangannya penyimpangannya tidak boleh boleh melebihi melebihi 0,5 mm 4). Semua Se mua lubang lubang harus bulat sempurna se mpurna berdiri siku pada bidang dan konstruksi yang akan aka n disa disambung mbung dan harus dibersihk dibersihkan. an. e. Pemasang Pe masangan an (Erecti (Erec tion on)) 1). Pada waktu akan pemasangan (Erection) rangka, semua angker dan plat dudukan harus sudah terpasang terpas ang tepat dan tegak lurus lurus pada pada tempatnya seperti seper ti yang tercantum terc antum dalam dalam Gambar Kerj Ker ja. Kontraktor harus meminta meminta persetuj perse tujuan uan konsultan konsultan Manajemen Konstruksi (MK) untuk untuk ketepatan semua se mua angker dan pelat pelat dud dudukan. ukan. 2). Untuk konstruksi kap/rangka kap/ra ngka kuda-kuda sebelumn se belumnya ya harus diberikan diberikan lawan lawa n lendut (Kontra (K ontra Seeg) See g) sebes se besar ar 1/600 1/600 kali panjang bentangan. benta ngan. 3). Bagi Ba gianan-bagian bagian profil profil baja harus diangkat sedemi sede miki kian an rupa sehi se hingga ngga tidak tidak terjadi punti puntira rann-punti puntira ran. n. Bila Bila perlu perlu digu digunakan nakan ikatan-ikatan katan-ikatan sementara un untuk tuk mencegah timb timbul ulny nyaa tegangan tegangan yang melewati melewati tegangan tega ngan yang diij diijink inkan, an, dan ikata ikatann terse ter sebut but dibi dibiar arkan kan terpas ter pasang ang sampai sa mpai pemasangan pemas angan selu se luruh ruh konstruksi kon struksi selesai. se lesai. 4). Pengelasan P engelasan diata diatass harus dil dilaksanakan aksa nakan pada saat saa t konstruksi konstruksi telah dalam dalam keadaan diam. diam. Pasal 17 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
1. Ling L ingkk up Peker Peker jaan. jaan.
Langit-langit bangunan yang dipasang adalah Gypsum 9 mm dan GRC 5mm (Area basah/luar) Jayaboard dengan rangka besi hollo Galvanis 4/4+2/4 t.0.5 mm lkp accessories. 2. Per Per syarat syarata an Pela Pelaksan ksana aan
a) Diminta perhatian Pelaksana dalam meneliti gambar-gambar detail rencana langit-langit, dimana list harus dipasang, sesuai dengan syarat-syarat konstruksi, penyelesaian pada sudut-sudut atau bidang pertemuan antara langit-langit dengan dinding, kosen, kolom, listplank, atap dan sebagainya. b)
Kesalahan memasang sehingga merusak keindahan yang diinginkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemborong. Apabila pekerjaan itu mesti diulangi harus atas perintah Direksi.
c)
Permukaan bahan plafond harus dibersihkan dari pinggiran yang kurang rata dan kurang tajam, harus diserut atau diampelas, kemudian dipasang dengan penuh ketelitian / keahlian menurut garis-garis seperti dicantumkan dalam gambar rencana. Penyelesaian harus memberikan tampak rapi, rata dengan alur yang lurus dan sama besarnya.
d)
Langit-langit gypsum , dipasang memakai list profil gypsum yang dipasang dengan rapi
e)
Semua resiko pembongkaran atas perintah Direksi, akibat ketidak mampuan dan ketidak telitian Pelaksana dalam menjalankan tugasnya adalah tanggung jawab Pemborong.
f)
Penyelesaian pengecatan dan warna akan ditentukan kemudian.
g)
Ketinggian langit-langit dan penempatannya, harus mengikuti gambar kerja, dan sebelum permukaan bawah rangka langit-langit rata (water pass) dan lurus, maka pemasangan penutup langit-langit tidak boleh dipasang terlebih dahulu, dan baru boleh dipasang setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas dan monitoring proyek proyek (direksi (direksi). ).
h)
Hasil pekerjaan yang tidak rata / bergelombang / retak-retak, harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas biaya biaya pemboro pemborong ng..
Pasal 18 PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA ALUMUNIUM DAN PARTISI
18.1.
KETERANGAN Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan pekerjaan ini ini, meli melipu puti ti seluruh seluruh pekerj pekerjaan aan kusen, pi pintu dan jendel jendela. a.
18.2.
BAHAN Bahan yang dipakai untuk kusen dan daun jendela secara umum adalah menggunakan alumunium 4 inch, produ produkk dalam dalam negeri Alexi Alexind ndo, o, Alcomex Alcomexiind ndoo lengk lengkap ap accesori acce soriesnya. esnya. a.
Karet sealer harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan pintu, jendela dan kaca dengan menggunakan karet sealer atau sealant yang berkualitas baik b. Seluruh kelengkapan perapat/penutup celah/penahan benturan harus terpasang sesuai rekomendasi produ produsen sen alumu alumuni nium um Bahan untuk kusen Aluminium dan teknis pemasangan harus sesuai persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pabrik pembu pembuat. at. Rangka Aluminium dari Type yang di tunjukkan dalam gambar-gambar adalah merupakan ide dasar Perencana, yang selanjutnya harus dilengkapi dengan gambar kerja oleh Kontraktor sesuai dengan petunj petunjuk uk ol oleh pabrik pabrik pengh penghasil asil dari jenis enis yang akan di dipergunakan pergunakan.. 18.3.
PELAKSANAAN a.
Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela Aluminium harus dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan memperoleh persetujuan pengawas lapangan.
b.
Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa kelapangan/ halaman pekerjaan pekerjaan jikalau kalau pekerjaan pekerjaan ko konstru nstruksi ksi benar-benar mencapai tahap pemasangan pemasangan kusen, pintu pintu dan jendel jendela. a. c. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun. d.
Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan rata, serta bersih bersih dari go goresan-goresan resan-goresan serta cacatc acat-caca cacatt yang mempeng mempengaruhi aruhi permukaan. permukaan.
e.
Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
f.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan brosur serta persyaratan teknis yang benar.
g.
Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi “sealent”.
h.
Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air.
i.
Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus tetap dilindungi dengan “Lacquer Film”.
j. j.
Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila kosen; alumunium telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi oleh Lacquer Film atau plastic tape agar kosen tetap teta p terjamin terjamin kebersihannya. kebersihannya.
k.
Sebelu Sebe lum m memulai memulai pelaksanaan, pelaksana an, Kontraktor Kontra ktor diwa diwajijibkan bkan meneliti meneliti gambar dan da n ko kondi ndisi si lapangan serta se rta membuat membuat gambar Shop Drawin Dra wing. g.
l.
Tipe Tipe Pi P intu/Jendela ntu/Jendela dan dindi dinding partisi partisi yang terpasang terpasa ng harus sesuai ses uai Daftar tipe tipe yang tertera dalam Gambar dengan memperhatik memperha tikan an ukuran ukuran-ukuran, -ukuran, Bentuk P rofil, rofil, Material, Mate rial, Detail De tail Arah Ar ah Bukaan Bukaa n dan lain-lain, dengan petunjuk sbb :
GAMBAR
URAIAN
* Denah De nah
Lokasi, jenis jenis bukaan, Engsel-Engsel Engsel-Engs el
* Dafta Da ftarr Jeni Je niss P intu/ intu/
Merk, Mer k, kualitas kualitas,, bentuk, ukuran, jendela jendela material mate rial finish, finish, tipe, tipe, anti corrosive corrosive treatment, trea tment, glass glass hardware hardwa re dan lain-lain. ain-lain.
* Shop Draw Dr awin ingg Detail De tail
Tipe/jenis Tipe/jenis ukuran,lokasi ukuran,lokasi dan kedudukan pintu pintu dan jendela,
m. Setiap bagian dari pekerjaan peker jaan ini ini yang buruk, tidak memenuhi memenuhi persyara pers yaratan tan sepert se pertii yang tertulis tertulis dalam Buku ini ini maupun tidak sesua se suaii dengan Gambar Kerja, Ker ja, ketidak cocokan, kesalahan kes alahan maupun kekurangan kekura ngan lain lain akibat kelalaian kelalaian dan ketidak ketidak telitian telitian Kontraktor Kontra ktor dalam dalam Gambar Pelel Pe lelangan; angan; dan atau ata u perbaikan finish finish yang tidak tidak memuas memuaskan kan akan aka n ditolak ditolak dan harus diganti diganti hingga hingga dise disetuj tujui ui Pengawas Pe ngawas Lapangan La pangan Perbaik Pe rbaikan, an, Perubahan Pe rubahan dan dan Pengg Pe ngganti antian an harus dil dilaksanakan aksanaka n atas biaya biaya Kontraktor Kontra ktor dan tidak tidak dapat di claim sebagai se bagai pekerjaan peker jaan tambah, tamba h, maupun penambahan penamba han waktu. wa ktu. n.
Perubahan Pe rubahan bahan/material karena alasan tertentu harus harus diajuk diajukan an kepada Konsultan Konsultan Pengawas Pengawa s untuk untuk mendapatkan persetuj perse tujuan uan secara sec ara tertulis.Se tertulis.Semua mua perubahan yang disetuju disetujuii dapat dapat dilaksana dilaksanakan kan tanpa adanya biaya biaya tambahan tamba han yang mempengaruhi mempengar uhi kontrak, kecuali kec uali untuk perubahan peruba han yang mengakibatkan mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhi diperhitung tungkan kan sebagai Pekerjaan Pe kerjaan Kurang. Kur ang.
o.
Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dikerjakan dan atau tel te lah terpasang ter pasang harus segera s egera dil dilindu ndungi ngi terhadap pengaruh pengaruh cuaca dengan dengan cara yang memenuh memenuhii syarat.
18.4. Pengukuran Hasil Kerja. Pengukuran hasil kerja dapat dilakukan dengan unit untuk pekerjaan kusen pintu, jendela, daun pintu, daun jendel jendela, a, yang telah telah selesai dikerj dikerjakan akan deng dengan an dimensi dimensi,, kedu kedudu dukan, kan, bentuk, bentuk, yang sesuai s esuai deng dengan an Gambar Gambar
Rencana dan Spesifikasi ini, serta dapat diterima oleh Pengawas, hasil ini dapat dinilai sebagai kemajuan pekerjaan. pekerjaan. Kontraktor wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak, biarpun terjadi kesalahan dalam menghitung volume, dan hal ini Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan Claim. 18.5.
PARTISI 1.01 .
Lingkup Pek e rjaa rjaan n
1. P ekerjaan eke rjaan ini ini meliputi meliputi penyediaan penyediaa n tenaga tena ga ker kerja, ja, bahan-baha bahan -bahan, n, peralatan pera latan dan dan alat alat-a -alat lat bantu lainnya lainnya untuk untuk pelaksana pelaksanaan an pekerjaan sehingga sehingga dapat tercapai terc apai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna. 2. Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi, sesuai yang ditunjukan dalam gambar dan disetujui Direksi Pengawas. 3. P ekerjaan eke rjaan partisi gypsum ini ini dikerjaka dikerjakann meliputi meliputi : a.
Ruang-ruang kerja (penyekat antar ruang) dan ruang lainnya seperti yang ditunjukkan dalam gambar
Seluruh area dikerjakan sesuai disetujui oleh Direksi Pengawas. 1.02 .
yang
tertera
dalam
gambar
perencanaan
dan
Pers yara yaratan tan Bahan
1. Gypsum: Ketebalan yang dipakai 12 mm tidak retak atau pecah/melengkung mempunyai lapisan luas Paver Coved dipasang sesuai dengan gambar teknis dengan mempergunakan rangka metal hollow dan sekrup, sambungan antara gypsum board memakai compound . Penutup Gypsum Board 12 mm double Gypsum yang digunakan Jayaboard, Elephant. 2. Rangka Partisi Rangka Partisi P artisi menggun menggunakan akan Rangka Metal Meta l Stud Bahan-bahan pelengkap seperti sekrup, baut, mur, paku metal fittings yang akan berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi. Berkas-berkas pekerjaan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan. Pekerjaan Pe kerjaan sambu sa mbungan ngan dil dilakukan dengan baut dan di las las sesuai ses uai gambar. gambar. Pekerjaan pengelasan harus dikerjaan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan pada bahan bajanya. bajanya. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak akan berputar atau membengkok membengkok.. Setelah pengelasan, sisa-sisa/kerak sisa- sisa/kerak las harus dibersihk dibersihkan an dengan baik. Dinding Dinding Partisi Pa rtisi menggunakan double double gypsum gypsum board 12 mm rangka ra ngka metal meta l furing ex. Boral disetuju disetujuii Direksi Direksi Pengawa P engawas. s. 1.03. 1.0 3.
dan
Syarat-syara Syarat-syaratt Pelaks Pe laks anaan anaan
A. Contoh-contoh barang atau bahan harus ditunjukan kepada Konsultan Perencana dan Direksi Pengawas untuk disetujui sebelum memulai pelaksanaan.
B. Bahan dan barang harus tersedia di lapangan/site sesuai dengan jadwal pelaksanaan, semua barang dan bahan harus disimpan ditempat yang kering memakai alas dan dijauhkan dari tempat-tempat yang lembab dan air hujan. C. Harus Ha rus diperha diperhatikan tikan terhada te rhadapp disipl disiplin in lain lain dianta diantara ranya nya pekerjaan peker jaan elektrikal dan perlengk perlengkapan apan instalasi nstalasi yang diperl diperlukan ukan.. Bil Bila pekerjaan-pekerj pekerjaan-pekerjaan aan tersebut diatas diatas tidak tidak terca ter cantum ntum digambar digambar renca re ncana na partisi dan harus diteliti diteliti terlebi ter lebihh dahulu pada gambar gambar - gambar insta instalasi lasi yang lain lain (Elektrikal, AC dan lain-lain). lain-lain). Untuk detail deta il pemasangan pemas angan harus konsultas konsultasii dengan Direksi Pengawas. D. P ada sambung sa mbungan an gypsum digunaka digunakann semen se men pengisi sesuai se suai rekomendasi re komendasi pabrik, yang sebelumnya ditutup dengan non fabric material minimum lebar 5 cm. E. Semua barang pekerjaan yang telah selesai dan diperiksa tapi belum diserahkan harus dijaga, dipelihara keutuhannya oleh pelaksana. Apabila terjadi kerusakan barang akibat pelaksana, pelaksana, maka kerusakan tersebut harus diperbai diperbaiki ki tanpa tanpa menjadi menjadi beban tambahan tambahan kepada pemilik. 18.6
DINDING PARTISI CUBIKALTOILET
Pekerjaan dinding partisi untuk Cubikal toilet harus dikerjakan oleh tenaga aplikator yang berpengal berpengalaman aman dan speciali specialiss dibi dibidang dang ini serta direkom direkomendasi endasi oleh oleh princi principal pal dari material material yang akan a kan dipakai. Pelaksanaan dinding partisi ini harus dengan full system dari pabrik penghasilnya. Pihak principal harus menyediakan tenaga teknis yang berpengalaman sebagai tenaga superfisi teknis pada masa pelaksanaanny pelaksanaannyaa yang mini minimal mal datang ke lapangan apangan dalam dalam du duaa ming minggu gu sekali dan ketika ketika dibu dibutuh tuhkan kan pendapat pendapat teknis teknis karena suatu permasalahan permasalahan atau kond kondiisi titidak norm normal al di di lapang lapangaa n. a. Bahan yang dipakai untuk dinding partisi cubical adalah panel phenolix standar tebal 12 mm, tinggi partisi partisi cubi cubical cal adalah adalah 2.00 deng dengan an pesdestal 15 15 cm dari lantai. antai. b. Rangka dinding partisi cubikal yang digunakan adalah pipa mill steel ukuran sesuai dengan pabrik penghasi penghasill. Semua engsel dan kun kunci ci adalah adalah stainl stainles es steel s teel dengan dengan ind indiikator kator lecth dari dari sisi sisi luar. luar. c. Cubikal toilet boleh dipasang setelah pekerjaan dinding bata dan dinding partisi serta pekerjaan pelapi pelapiss dind dindiing selesai selesai dikerj dikerjakan. akan. d. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini kontraktor harus mengajukan gambar shop drawing kepada konsultan MK untuk mendapatkan persetujuan.
o o o o
Spesifikasi Bahan : Pintu dan Dinding Pembatas Phenolic 12 mm Bahan HPL dipress Resin Head Rell,Profile U, Door Stopper, Corner Alumunium Aksesoris Pintu Phenolic : Pivot Stainless Steel 304 Pivot Standar Engsel Kupu-kupu Nylon Nylon
Pasal 19 PEKERJAAN PEKERJAAN KACA
19.1.
KETERANGAN Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang kusen (kaca mati), daun pintu dan jendela, jendela bovenl bovenliicht. Con Contoh toh kaca yang akan dipakai dipakai harus diperl diperliihatkan hatkan kepada kepada Pengawas pali paling lambat lambat 2 (dua) minggu sebelum dipasang.
19.2.
BAHAN a. Kaca Bening Bening Kaca polos (clear float glass) yang dipakai adalah buatan dalam negeri dengan ketebalan 5 mm atau sesuai gambar. Bahan kaca harus utuh dan jernih, tidak boleh bergelombang, berbintik-bintik atau cacat lainnya. Kaca ASAHI b. Kaca Tempered 12 mm
19.3. PERSYARATAN TEKNIS a. Syarat Mutu 1). Dimensi Toleransi Tebal kaca lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal 0,3 mm. Toleransi Lebar dan panjang panjang Kaca adal a dalah ah 1,5 1,5 mm mm sampai 2 mm. mm. 2). Kaca K aca lembaran harus har us mempunyai mempunyai sudut sudut siku, siku, tepi potongan potongan rata dan lurus, lurus, bebas dari cacat cac at dan noda. 19.4 PERSYARATAN PELAKSANAAN a. Pemoton P emotongan gan harus rapih dan lurus lurus dan harus menggunakan menggunakan alat alat Pemotong Pe motong Kaca Kac a khusus. khusus. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat akibat pemotongan harus digurind digurindaa dan dihaluskan. dihaluskan. b. Kaca yang telah terpasang harus dil dilind ndun ungi gi dari kerusakan dan benturan benturan dan diberi diberi tand ta ndaa agar mudah mudah diketahui c. Pekerjaan Kaca 1). Ka Kaca ca harus dipoto dipotong ng menurut menurut ukuran ukuran kac kacaa dengan kelong kelonggaran garan cukup cukup,, sehingg sehinggaa pada waktu wa ktu kaca mengembang mengembang tidak tidak pecah. peca h. 2). Sepanjang alur kaca "sponing" dan list kayu harus dibersihkan, diplamur dan dicat sebelum kaca dipasang. 3). Tepi kaca pada sambung sa mbungan an dan antara antar a kaca dengan de ngan kayu, kayu, harus diberi "Sealant" tipe "Sili "Silicone cone Glas Glasss Sealant" Sea lant".. Tidak diperke diperkenankan nankan "Sea "Sealant" lant" mengenai mengena i kaca kac a terpasa terpa sang ng lebih lebih dari 0,5 cm dari batas bata s garis sambungan dengan kaca. 4) Sebagian kaca terpasa te rpasang ng menggunakan menggunakan stiker stiker Sanblast Sanblast d. Pekerjaan Cermin 1). Cermin dalam pekerjaan harus dipasang pada rangka kayu dibuat khusus seuai ukuran, walaupun rangka kayu tersebut tidak disajikan dalam gambar kerja. 2). Pemasangan Pe masangan cermi cer minn diatas diatas rangka kayu dengan memakai sekeseke - rup. Jarak Jar ak pemasangan sekrup maksimal 60 cm, kepala sekrup sekr up yang timbul timbul di permukaan permukaa n kaca ditutup oleh oleh penutup yang yang di verchroom. e. Kwalitas Pekerjaan. 1). Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan list, maupun sekrup. 2). Kaca Ka ca dan cermi cer minn harus telah terkunci dengan dengan baik, baik, sempurna sempurna dan tidak tidak bergeser bergese r dari Sponi Sponing. ng. 3). Semua Se mua kaca dan cermi ce rminn pada saat saa t terpasa te rpasang ng tidak tidak boleh boleh bergelombang. bergelombang. Apabil Apabila masih terlihat terlihat adalah gelombang, gelombang, maka kaca kac a dan cermin ce rmin terse ter sebut but har harus us dibongk dibongkar ar dan diperba diperbaik iki/di i/diganti. ganti. Bia Bia ya untuk hal ini ini adalah ada lah tanggung jawab jawa b Kontraktor, Kontra ktor, tidak tidak dapat di "claim" "claim" sebagai se bagai pekerjaan peker jaan tambah.
f. Kaca Kac a yang tel te lah terpasa te rpasang ng harus dili dilindu ndungi ngi dari kerusakan dan da n benturan benturan dan harus diberi diberi tanda agar mudah diketahui.
Pasal 20 PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Ling L ingkk up Peker Peker jaan. jaan.
P ekerjaan eke rjaan ini ini meliputi meliputi : pengadaan pengada an dan pemasangan pemasa ngan semua bahan baha n perlengkapan perlengkapa n pin pintu tu dan jendela jendela sepert se pertii : Kunci, Engsel, Sloot Sloot dan hardwar hardw aree lainnya lainnya yang ya ng dipergunaka dipergunakann di dalam pekerjaan peker jaan ini : - Pekerjaan P ekerjaan perlengkapan perlengkapan pintu pintu dan jendela. jendela. - Pekerjaan perlengkapan pintu rangka alumunium - Pekerjaan perlengkapan pintu rangka kayu - Dan Da n lain-l lain-lain ain seperti seper ti yang tercantum dalam dalam Gambar Gambar Kerj Ker ja 2. Per Per syar syar atan atan B ahan. han.
a. Semua hardware har dware yang digun digunakan akan harus sesuai ses uai dengan keten ketentuan tuan yang tercantum terc antum dalam dalam Buku Spesifikasi Spesifikasi ini. b. Kontrakto Kontraktorr wajib wajib mengaj mengajuk ukan an contoh contoh bahan un untuk tuk mendapatkan mendapatkan persetujuan persetujuan dari Konsul Konsultan Pengawas. c. P emilih emilihan an hardwar hardw aree pintu pintu dan jendela dise disesua suaik ikan an dengan jenis jenis bahan pintu. pintu. d. Bahan 1. Engsel Casement Dekson, Solid 2. Rambucis Dekson, Solid 3. Lever Handle Dekson, Solid 4. Body Kunci + Cylinder Dekson, Solid 5. Engsel Pintu Dekson, De kson, Solid Solid 6. Flush Bolt Dekson, Solid 7. Door Closer Dekson, Solid 8. Full Handle Dekson, Solid 9. Dan lain-lain sesuai gambar kerja 3. Persyar Persyar atan Teknis Teknis
Seluruh perangkat perlengkapan : pintu dan jendela ini harus bekerja dengan baik sebelum dan sesudah pemasangan. pemasangan. untuk untuk itu, itu, harus dil dilakuk akukan an penguj pengujiian secara seca ra kasar dan halu halus. s. 4. Persyaratan Pelaksanaan
Pasangan alat penggantung harus rapih benar, sehingga pintu / jendela dapat ditutup / dibuka dengan mudah. Pintu harus dalam posisi tegak / tidak miring. Pemborong wajib mengajukan contoh-contoh alat penggantung dan pengunci untuk mendapat persetujuan Direksi. Sebelum menyerahkan pekerjaan, semua hardware diberi minyak hingga dapat bekerja dengan baik, lancar serta memuaskan. memuaskan. 1.1 P ekerjaan eke rjaan ini ini meliputi meliputi penyediaan tenaga tena ga kerja pemasangan/ pemas angan/ penyetelan, penyete lan, bahan-baha bahan -bahan, n, perlengkapan perlengkapa n daun pintu/daun jendela dan alat - alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
1.2 1.3 1.4
1.5
1.6 1.7 1.8 1.9
P emasa ema sangan ngan alat penggantung dan pengunci dilakukan dilakukan meliputi meliputi selu se luruh ruh pemasangan pemas angan pada daun pintu pintu seperti yang ditunjuk /disyaratkan dalam detail gambar. Semua kunci-kunci kunci-kunci tanam tana m terpasa ter pasang ng dengan kuat pada rangka ra ngka daun pintu. pintu. Dipasang Dipasa ng setin se tinggi ggi 1050 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk petunjuk Perenca Pe rencana na dan Pengawas. Pe ngawas. Pekerjaan Pe kerjaan Engsel Untuk pintu -pintu panel pada umumnya menggunakan engsel pintu, dipasang sekurang - kurangnya tiga buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel, jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu pintu,, tiap tiap engsel memi memikul maksimal maksimal 20 kg.. kg.. Engsel atas ata s dipasang dipasang + 28 cm (as) (as ) dari permukaan atas pi pintu. Engsel bawah dipasang + 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang di tengah - tengah antara kedua engsel tersebut. P intu/ intu/ Jendela Je ndela dipasa dipasang ng sedemi sede miki kian an rupa sehingga pada akhirnya daun pintu/ pintu/ jendela mempunyai celah ce lah yang yang sama/ sa ma/ mer merata ata dengan kusen kusen sisi atas, ata s, sampi sa mping, ng, baw bawah ah jendela jendela adalah ada lah mini minimal mal 2 mm maksimal 3 mm dan untuk bawah bawa h pintu pintu pempunyai celah mini minimal mal 4 mm dan dan maksimal ma ksimal 6 mm. P enarik ena rik pintu pintu (door pull) pull) dipas dipasang ang 1050 mm (as) (a s) dari permukaan permukaa n lantai. Pemasangan Pe masangan lockeas lockease, e, handle handle serta door door closer harus rapi, lurus dan sesuai ses uai dengan letak posi posisi si yang telah ditentukan oleh Perencana dan Pengawas Apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib memperbaiki memperbaiki tanpa tambahan ta mbahan biaya. biaya. Seluruh perangkat pera ngkat kunci harus beke bekerja rja dengan baik, untuk itu harus dil dilakukan akukan pengujian pengujian seca se cara ra kasar dan halus. Tanda pengenal pengena l anak ana k kunci harus dipas dipasang ang sesuai se suai dengan pintunya pintunya
Pasal 21 PEKERJAAN PEKERJAAN LANTAI 21.1 21. 1 Lingkup Pek e rjaa rjaan n
Pekerjaan lantai KM/WC menggunakan lantai keramik antislip 20x20 cm Pekerjaan lantai menggunakan lantai Homogenius tile 60x60 cm Pekerjaan tangga (Keramik 30x60 cm + Stair Noizing Pabrikasi. Dan lain lain sesuai dengan gambar kerja. Granit yang digunakan China / Lokal 21.2 Adukan
Adukan untuk pemasangan lantai keramik adalah : - 1 PC : 3 PS untuk untuk pemasangan lantai lantai daerah daera h basah (KM/WC). (K M/WC). - 1 PC : 5 PS untuk untuk pemasa pemasangan ngan seluruh seluruh lantai selain selain ketentuan di atas. ata s. 21.3 Pelaksanaan Pekerjaan
a. Seluruh rongga pada bagian belakang Keramik harus berisi dengan adukan pada waktu pemasangan. b. Bil Bila ada pemotong pemotongan an tidak tidak bol boleh eh kurang kurang dari dari setengah uku ukuran ran Kerami Kera mik. k. c. Pada sisi yang berbatasan dengan saluran di buat pasangan pembatas terbuat dari pasangan bata daerah dengan adukan 1 PC : 5 PS, diplester pada bagian yang terlihat, kemudian diaci. d. Pekerjaan Pe kerjaan lantai yang yang tidak tidak lurus/waterpass, lurus/water pass, siar yang tidak tidak lurus/berombak, lurus/berombak, retak dan da n cacat caca t lain lainnya, nya, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong. e. Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau dimintakan kepada konsultan perencana, dengan mengikuti pola corak masing-masing Keramik yang dipakai awal pemasangan pemasangan dan pemot pemoton ongan gan harus harus disetuj disetujui ui oleh oleh Peng Pe ngawas awas Lapangan Lapangan
f. Bila ditemui kerusakan, permukaan lantai bergelombang, Kontraktor harus membongkar dan memperbaik memperba ikin inya ya hin hingga gga sesuai se suai dengan yang yang disyar disyaratka atkan. n. g. Kera Ke rami mikk yang akan ditempel ditempel harus sudah s udah dise diseleksi leksi dengan baik sehi se hingga ngga bentuk dan warna wa rna masingmasing masing keramik keramik sama tidak tidak ada bagian yang yang retak, pecah-pec peca h-pecah, ah, sudut atau tepi atau cacat cac at lainn lainnya ya serta ser ta telah di disetujui setujui secara sec ara tertul te rtuliis dari Konsultan Konsultan Pengawas. Pe ngawas. h. Aduk yang dipakai dipakai adalah adalah campu ca mpuran ran 1Pc: 1Pc :2Ps tebal 10-15 mm mm untuk untuk daer daerah ah kedap kedap air, air, dan 1Pc:3Ps daerah kering. i. Seluruh Seluruh rongga rongga pada bagian bagian belakang Keramik harus berisi dengan adukan adukan pada waktu wa ktu pemasa pemasangan ngan j. j. Awal pemasangan pemasangan dan po polla pemasangan pemasangan harus sesuai deng dengan an Gambar Gambar Kerja atau atau petunj petunjuk uk Pengawas Lapangan. k. P ada prinsipnya prinsipnya pemotongan keramik harus dihi dihindarka ndarkan, n, kecuali kec uali ditentukan ditentukan dengan pola pola Gambar Gambar,, jika jika perlu perlu diadakan diadakan pemoton pemotongan gan hatus dikerjak dikerjakan an deng dengan an hatihati- hati, hati, rapi ra pi,, lurus lurus atau a tau bersudut sesuai se suai dengan dengan kebutuhan, kemudian kemudian bidang bidang potong potong harus diperhaluss dengan gerinda atau ata u kiki kikir. r. l. Persiapan Pe rsiapan sebelum pemasangan Semua pemipaan pemipaan maupun maupun sparing-sparing sparing-sparing SA&EL telah telahterpasang telahterpasa ng pada jalur dan tempatnya sesuai ses uai dengan dengan Gambar Gambar dan telah disetuju disetujuii ol oleh Konsultan Konsultan Pengawa P engawas. s. m. Setelah Sete lah bidang bidang Keramik Ker amik terpasa ter pasang ng permukaannya permukaa nnya har harus us dibers dibersih ihkan kan dengan lap/kain basah bas ah sehi se hingga ngga bersih bersih dari no noda-no da-noda da semen. Bidang Bidang Keramik ini harus dij dijaga tetap basah un untuk tuk menghi menghind ndarkan arkan pengerin pengeringan gan terlalu terlalu cepat dengan pembasahan pembasahan mini minimal mal 3(tiga) 3(tiga) hari pertama setelah terpasang. terpasang. n. Bila Bila ditemui ditemui retak, re tak, kerusakan kerusa kan bergelombang, garis-gar garis -garis is tepi dan siar tidak tidak rata ra ta dan dan lurus, lurus, maka Kontraktor Kontra ktor harus membongkar dan memperbaiki memper baiki hingga hingga sesuai se suai dengan yang disya disyara ratkan. tkan. Biaya untuk hal ini ini adalah ada lah tanggung jawab jawa b Kontraktor, Kontra ktor, tidak dapat diajukan diajukan sebagai se bagai biaya biaya peke pekerjaan rjaan tambah. o. Keramik Ker amik yang telah terpasang terpas ang harus di dilindu lindungi ngi dari benturan dan atau gesekan. p. Pekerj Pe kerjaan aan Lantai Dasar Beton Bertulang Bertulang Persyaratan dan Penjelasan teknis untuk Pekerjaan ini diuraikan pada pasal beton Pasal 22 WATERPROFING 1.
UMUM
1.01 LINGKUP LINGKUP PEKERJAAN
A. Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, bahan, peralatan dan layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan pemasangan waterproofing Polygum Membrane sebagaimana terter ter teraa di dalam gambar-gamba gambar -gambarr dan ditentukan ditentukan dalam spesifi spes ifikasi kasi ini, ini, tetapi teta pi tidak termasuk ter masuk pekerjaan pekerjaan plester plester / jika jika diperl diperluk ukan. an. POLYGUM Membrane adalah waterproofing asal belgia yang di buat dari bahan aspal terbaik dengan teknologi dan tenaga ahli yang handal menjadikan waterproofing yang kuat, tahan lama dan merekat sempurna pada seluruh area yang memerlukan perlindungan dari rembesan air baik itu dak beton, basement, kolam renang dll. B. Spesifikasi Lebar Leba r :1 M P anjang : 10 M Tebal Te bal : 3 mm Warna : Hitam Keunggulan : -
Perkuatan Tri-Laminsai Polyester, membuat membran jauh lebih kuat dan tahan terhadap gaya tarik Bisa mengatasi dan mencegah kebocoran diatas dak atap rumah
-
Bisa mecegah kelembaban di dinding, diaplikasikan untuk kolam yang memiliki sifat waterproof sehingga terjaga dari kebocoran Ketebalan yang terjamin karena dibuat di pabrik dengan mesin khusus. Sehingga mengurangi resiko ketidak teraturan akibat aplikasi di lapangan Cepat dan praktis dalam pemasangannya Flexibel : Dapat menutup celah keretakan yg terjadi pada bangunan Lifetime yang jauh lebih lama ketimbang waterproofing coating
-
1.02. JAMINAN KUALITAS
A. Kualifikasi pemasang 1. Untuk pelaksanaan pemasangan atap, gunakan gunakan hanya tukang tukang pasang yang kompete kompetenn dan dan ahli ahli yang benar-benar sudah terbiasa dengan produk dan metode pemasangan yang direkomendasikan oleh pabrikan. 2. P emasa ema sang ng : Sebuah Sebua h perusahaa perusa haann yang dapat menunjukkan menunjukkan bukti pengalaman yang berhasil berha sil sebelumnya untuk pemasangan Waterprofing Polygum membrane B.
Syarat-Syarat pelaksanaan 1. Pengujian
a.
Bila Bila diper diperlu lukan kan Kontraktor Kontra ktor waji wa jibb mengadakan mengada kan test tes t bahan sebelum dipasa dipasang, ng, pada laboratorium yang ditunjuk pengawas. Dan sebelum dimulai pemasangannya Kontraktor harus menunjukkan sertifikat keaslian barang dari supplier disertai data-data teknis komposisi unsur material pembentuknya. b. Sewaktu peny penyerahan erahan hasil hasil pekerjaan, pekerjaan, ko kontrak ntraktor tor wajib wajib memberik memberikan an jaminan aminan atas produ produkk yang digu digunakan nakan terhadap kemung kemungki kinan nan bo bocor, cor, pecah dan cacat cac at lainny ainnya, a, termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi. Jaminan yang dimi diminta nta adalah a dalah jaminan jaminan dari pihak pihak pabrik untuk mutu material berupa polis polis asuransi, serta jaminan dari pihak pemasang ( applicator ) untuk mutu pelaksanaan pemasanganny pemasangannya. a. c. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan/pengujian dengan melakukan penyempro penyemprotan tan langsung angsung deng dengan an air air serta menggenan menggenangi giny nyaa deng dengan an air di atas permukaan permukaan yang yang diberi diberi lapisan apisan composi composite te membrane. membrane.
2.
Pengirima Pe ngiriman n dan Penyim Pe nyimpana panan n B ahan ahan
a.
Bahan harus didatangkan didatangkan ke tempat tempat pekerjaan dalam dalam keada keadaan an utuh utuh (belum (belum dibuk dibuka) a) dan masih tersegel terse gel dan berlabel sesuai pabriknya. pabriknya. b. Bahan harus disi disimp mpan an di tempat tempat yang terli terlind ndun ung, g, tertutup, tertutup, tidak tidak lembab, embab, kering kering dan bersih. bersih. c. Kontraktor berta bertangg nggung ungjjawab awa b atas kerusakan kerusaka n bahan-ba bahan-bahan han yang disim disimpanny pannya, a, baik sebelum atau selama pelaksanaan. 3
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
a.
Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada pengawas, lengkap dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
b. c. d. e. f.
4
Material yang tidak disetujui harus diganti segera tanpa biaya tambahan. Jika dipandang perlu perlu diadakan diadakan penu penukaran/p karan/pengg engganti antian an maka bahan-bahan bahan-bahan peng penggant gantii harus telah telah mendapat persetujuan dari pengawas. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan harus dibersihkan sampai kondisi yang dapat disetujui oleh pengawas. dan ukuran harus sesuai dengan gambar. Cara-cara dan pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik pabrik yang yang bersangku bersangkutan tan serta petunjuk petunjuk dari dari pengawas. pengawas. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor harus segera melaporkan kepada pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan dalam hal terdapat kelainan/perbedaan ditempat itu.
GAMBAR DETAIL PELAKSANAAN / SH OP-D R AWI NG
a.
Kontraktor wajib wajib membuat membuat shop drawing (gambar detail detail pelaksanaan) berdasarkan berdasarka n gambar dokumen kontrak dan keadaan lapangan, untuk memperjelas detai-detail khusus khu sus yang diperlu diperlukan kan pada saat saa t pelaksanaan pelaksanaa n di lapangan. lapangan. b. Shop Shop drawing drawing harus mencantum mencantumkan kan semua data termasuk tipe tipe bahan keterangan keterangan produ produk, k, cara pemasangan atau persyaratan persyaratan khusus. khusus. c. Shop drawin draw ingg belum dapat dilaksa dilaksanakan nakan sebelu sebe lum m mendapatkan mendapa tkan persetujuan pers etujuan dari pengawas pengawas.. 5
CONTOH
a.
Kontraktor Kontra ktor wajib wajib mengajukan mengajukan contoh dari semua se mua bahan, dise diserta rtaii brosur lengkap dan jami jaminan nan keasli keaslian an material material dari dari pabri pabrik. k. b. Con Contoh toh bahan harus harus diserahkan diserahkan mini minimal mal sebanyak 2 (dua) (dua) buah yang yang mutun mutunya. ya. c. Keputusan bahan jeni jenis, s, warna, warna , tekstur dan merk akan di diberitahukan beritahukan oleh oleh pengawas dalam jangka waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak penyerahan contoh-contoh bahan tersebut. d. P engawas engaw as mempunyai hak untuk untuk meminta meminta kontraktor mengadakan mengadaka n mock-up mock- up guna memperjelas usulan material yang diajukannya. 1.03 PENGUJIAN PENGUJIAN TERHADAP KEBOCORAN/TES RENDAM
Setelah water w aterproofi proofing ng terpasang terpas ang dengan sempu se mpurna,maka rna,maka akan a kan dil dilakukan penguji pengujian an tes te s rendam sel se lama 2X24 jam dengan tahap pengujian sebagai berikut: 1. Cek Ce k kondisi kondisi P olygum olygum Membrane Membra ne pada deta detailil sambung sa mbungan,corne an,corner,drinase r,drinase apakah apa kah sudah tertutup ter tutup sempurna 2. Isi Is i air Hingga Hingga menggenangi permukaan permukaa n dak beton setinggi 18cm. 3. Biarkan air menggenangi permukaan dak beton selama 2X24 jam 6. Periksa kondisi langit-langit dak beton dari dalam gedung apakah ada rembesan air yang timbul dari langit-langit dak beton tersebut. 7. Jika ada timbul rembesan maka dilakukan pengecekan pengerjaan dan di cari/di periksa penyebab terjadinya rembesan.kemudian di perbaiki bagian yang bocor tersebut lalu dilakukan tes rendam lagi. 8. Jika tidak ada kebocoran/rembesan maka dibuat berita acara tes rendam yang di tanda tangani oleh supervisor kontraktor
Pasal 23 PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG 24.1 24. 1 Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n meliputi meliputi :
a. Pekerjaan Beton Bertulang terdiri dari : Plat beton tangga, Kolom Beton, Tiang Kolom, kolom praktis, lintel, latei, dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja. b. Pek e rjaa rjaan n Be ton tidak tidak be rtu rtulan lang g terdiri dari : Lantai kerja, dan segala sesuatu yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini sesuai gambar. 24.2 Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada : a. Tata cara car a perhi per hitung tungan an struktu str ukturr beton untuk bangun bangunan an gedung SNI 03 – 2847 2847 - 2002
b. Peraturan Per aturan Beton terutama terutama mengenai mengenai : 1. Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (SNI 03 – 2847 2847 - 2002) 2. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (SNI 03 – 2847 2847 - 2002). 3. Syarat-syara 2847 - 2002). Syarat-syaratt peke pe ke rjaan rjaan tulangan tulangan (SNI 03 – 2847
24.3 24. 3 Persyar Pe rsyarata atan n B e ton :
Penjelasan Mutu Beton a. Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan Beton Site MIX K-300 dimana beton harus mempunyai kekuatan tekan dan kareakteristik sebesar 26,4 Mpa (minimal). Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang disyaratkan, maka Pemborong harus membuat MIX DESIGN di Laboratorium Beton milik Pemerintah atau yang ditunjuk oleh Direksi, untuk mendapatkan komposisi campuran dari bahan-bahan yang digunakan b.
Untuk Untuk beton beton bertul bertulang yang bersifat prakti praktis, seperti ko kollom praktis, praktis, balok balok lintel dll dll, campuran campuran beton beton yang digun digunakan akan adalah K-175 atau campuran 1PC : 2 PS : 3 KR.
c.
Untuk beton tidak bertulang, adukan dibuat dibuat dengan campuran : 1PC : 3PS : 5KR, seperti sepe rti untuk neut kusen, rabat beton, lantai kerja dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.
24.4 24. 4 Pers yara yaratan tan Bahan Bahan
a. Semen Portland Portland / PC Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen Portland Indonesia 1972 (NI-8) atau British Standard No. 12 tahun 1965 Semen harus sampai di tempat kerja dalam kondisi yang baik serta dalam kantong asli dari Pabrik. Merek PC dianjurkan produksi dalam negeri seperti, Tiga Roda, atau yang f dipersyar dipersyaratkan atkan satu sa tu merek PC P C yang disetuju disetujuii Konsultan Konsultan Pengawa P engawass untuk seluruh pekerjaan. pekerjaan. Semen harus disimpan dalam gudangyang kedap air, cukup ventilasi di atas lantai setingi 30 cm dari atas tanah. Penyimpanan harus berurutan dan terpisah menurut menurut pengiriman. Kantong-kantong semen tidak bol boleh ditum ditumpu pukk lebi lebihh dari 10 lapi lapis. s. b. Pasi Pa sirr 1). Semua pasir yang akan dipakai harus pasir alam tidak di perkenankan memakai pasir laut. 2). Pasir harus halus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan substansi lain yanjg merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5 %.
3). Kontraktor harus menyerahkan contoh pada Konsultan Pengawas sebagai bahan pemeriksaan pendahul pendahuluan uan dan persetujuan, persetujuan, contoh contoh seberat 15 kg dari pasir pasir alam yang diusul diusulkan kan un untuk tuk dipakai dipakai sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum diperlukan. 4). Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua dari tumbuh-tumbuhan, kotoran dan bahan-bahan lain yang tidak dapat dipakai harus disingkirkan. Bahan harus diayak dan dicuci sebagaimana diperlukan untuk mengahasilkan c. Agregat (Kerikil (Kerikil atau Batu Pecah) Pe cah) Agregat dapat dipakai dipakai agragat alami ata buatan memenuhi memenuhipersyaratan persyar atan PBI 1971 1971 (NI -2) pasal pasa ln 3.3, 3.4, dan 3.5 Agragat tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap karat. Untuk itu Kontraktor harus mengajukan contoh yang memenuhi syarat dari berbagai sumber terlebih dahulu. d. Air Air untuk campuran dan pemeliharaan beton spesui/mortar dan speci injeksi harus dari aiar yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. Air tersebut harus memenuhi syarat-syarat menurut PBI 1971 (NI-2) pasal3.6. e. Baja tulangan 1). Baja Ba ja tulangan tulangan yang ya ng dipakai dipakai adalah ada lah mutu baja U-32 ( Ulir) untuk baja diameter lebih besar dan sama dengan 16mm serta se rta mutu baja U -24 untuk untuk baja baja diameter lebih lebih kecil kec il atau ata u sama sa ma dengan 12mm, sesua se suaii dengan PBI 1971. JIS SR 24 British British Standard No. 785. 1938 1938 atau ASTM A STM Desi Des ignation gnation A-15. 2). Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dengan gambar kerja, penggantian dengan diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari direksi. Segala biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap gambar sejauh Gambar Kerja adalah Kontraktor. 3). Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab disesuaikan diameter serta asal pembeli pembelian. an. 4). Semua baja tulangan harus dilindungi terhadap semua macam kotoran dan lemak serta sejauh mungkin terhadap karat. f. Bahan Baha n campuran c ampuran (additives) (add itives)
1). Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Konkret admixtures additives) kecuali yang disebut tegas dalam Gambar Kerja (RKS) harus seijin tertulis dari Konsultan Pengawas. 2). bahan tambahan tambahan yang mempercepat mempercepat pengerasa pengerasann awal (ini (initi tial al set) tidak tidak bol boleh eh dipakai dipakai.. Sedangkan Sedangkan untuk untuk beton beton kedap ai a ir dalam dalam tanah hidro hidrostati statikk pressure tidak tidak bol boleh bahan kedap kedap air air yang mengan mengandu dung ng bahan bahan stearate. bahan campuran tambahan beton harus sesua dengan iklim tropis AS 1978 & ASTM C 494 Type B & D sekaligus sebagai pengurang air adukan dan penunda pengerasan awal. 3). Semua admixture yang akan digunakan ditentukan berdasarkan hasil pekerjaan benda uji/contohcontoh yang dibuat dan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. 4). Untuk penyambungan kembali akibat terhentinya suatu pengecoran beton dipakai bahan perekat CALBOND sebelum dicor dengan beton baru serta permukaannya harus dikasarkan. Jumlah pemakaian pemakaian un untuk tuk 1 M 2 adalah 0,3 liter CALBOND dicampur dengan larutan semen/PC sekitar 25 %nya dengan cara ditaburkan. g. Bekisting 1). Bekisting untuk PileCap dan Tie Beam digunakan pasangan Bata / Bataco 2). Bekisting untuk Plat lantai digunakan Bekisting Metaldeck / Bondek. 3). Bekisting Kolom dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tebal minimal 2 cm dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7, 5/10 secukupnya, sehingga
mampu mendapatkan kekakuan dan kekuatan mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai papan borneo tebal 3/20. 4). Steger cetakan/bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm atau pipa besi (scaffolding). Tidak diperkenankan mempergunakan bambu. 5). Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan lebih kaku, permukaan panel lurus, urus, halus halus sehing sehingga ga menghasi menghasillkan bi bidang yang rata dan halus. halus. 24.5 Per Per syar syar atan teknis
a. Komposisi Komposisi campuran campuran beton be ton 1). Beton dibentuk dari semen portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air seperti yang ditentukan ; semuanya dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-baiknya sehingga sampai didapat didapat kekental keke ntalan an yang tepat. te pat. 1). Untuk mengetahui karakteristik dari beton tersebut, harus memenuhi syarat mutu beton menurut PBI 1971, disertai sertifikat hasil pengujian laboratorium pengujian beton dilaksanakan 4 (empat) kali tahapan. 2). Ukuran maksimum dari agragat kasar dalam beton tidak boleh melampaui ukuran yand ditetapkan dalam persyaratan bahan beton dan harus memperhitungkan celah lubang anatar tulang agar tidak terjadi rongga-rongga beton. 3). Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan demikian juga pemeriksaan pemeriksaan terhadap ter hadap agrqgat agrqgat dan beton yang dihasi dihasillkan. Pebanding Pebandingan an campuran campuran dan faktor faktor air semen yan tepat akan ditetapkan atas dasar beton yang dihasil dihasilkan kan yang mempunyai mempunyai kekedapan, kekedapan, keawetan, keaw etan, dan kekuatan yang dikehendaki. Faktor air semen dari beton tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat dan tidak boleh boleh melebihi melebihi 0,55 (dari (dar i beratnya). bera tnya). P engujian engujian beton akan dilakukan dilakukan oleh oleh Kontraktor Kontra ktor dan perbandi perbanding ngan-perban an-perbandi ding ngan an campuran campuran harus diub diubah ah jika perlu perlu un untuk tuk tujuan-tu tujuan-tujjuan seperti di atas dan Kontraktor tidak berhak cl c laim atas perubahan-perubahan yang demiki demikian. an. b. Peng Pe nguj ujiian dari Konsistensi Konsistensi Beton dan dan benda-benda benda-benda uji uji Beton Beton 1). Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keprluan untuk menjamin beton dengan Konsistensi yangn baik dan untuk penyesuaian variasi kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil hasil peng pengaduk adukan an yang terlalu terlalu lama atau yang menjadi menjadi kering kering sebelum sebelum dipasang dipasang tidak tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sengat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump) tidak boleh kurang dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm untuk segala beton yang dipergunakan. dipergunakan. 2). Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan melaui pengujian biasa dengan silinder berukuran 15 x 30 cm atau a tau kubus 15 x 15 x 15 15 cm atau a tau kubus 20 x 20 x 20 20 cm dibuat dibuat dan diuj diujii sesuai se suai dengan dengan NI-2 NI -2 PBI 1971. Pengujian slump disesuaikan dengan NI-2 PBI 1971 dan Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh-contoh pemeriksaan yang erpresetatif, frekuensi akan ditetapkan oleh Pengawas Lapangan (Pengawas Lapangan). c. Benda uji Selama pengecoran beton harus terdapat benda-benda uji sebagai berikut : - Minimum 1 benda uji setiap hari - Minimum 20 benda uji pada akhir pelaksanaan
- Setiap pengecoran 5 m3 dibuat 1 benda uji - Yang terbesar menentukan d. Persyaratan P ersyaratan pelaksanaan pelaksanaan 1). Rencana Cetakan - Cetakan harus sesuai ses uai dengan bentuk dan ukuran yang ya ng dii diinginkan nginkan pada Gambar Kerj Ker ja. bahan yang akan dipakai dipakai un untuk tuk rencana cetakan harus mendapat mendapat persetujuan persetujuan dari Kon K onsul sultan tan pengawas pengawas sebelum sebelum pembu pembuatan atan cetakan dimu dimullai. - P anel ane l cetaka ce takann hanya boleh boleh dipergunaka dipergunakann 2 (dua) kali bolak bolak-balik -balik,, atau ata u setiap se tiap permukaan permukaan hanya hanya 1 (satu) kali kali. - Semua cetakan ce takan harus kok kokoh oh Konstruksi untuk cetakan harus diperkuat dengan kaso secukupnya sehingga menghasilkan beton yang lurus rata. Dipersyaratkan untuk beton tampak (Exposed) adalah semi exposed aratinya setelah cetakan dibongkar memberikan bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit penghal penghalusan. usan. - Sebelum Sebelum beton dicor dicor permukaan panel cetakan ceta kan dimi diminyaki nyaki secara sec ara merata untuk untuk cegah ce gah lekatnya beton pada cetakan. - Celah - cel ce lah antara papan atau ata u panel cetakan cetaka n harus rapat sehingga sehingga pada waktu pengecoran pengecoran tidak tidak ada air air adukan adukan yangkel yangkeluar. uar. 2). Baja Tulangan a). Baja tulangan beton sebelum se belum dipasang harus bersih bers ih dari serpih-se se rpih-serpih, rpih, karat kara t minyak minyak gemuk dan lapisan lain lain yang merusak merus ak atau at au mengurangi daya lekat dalam beton. Bentuk Be ntuk baja tulangan tulangan sesuai sesua i dengan bentuk bentuk dan dan ukuran ukuran yang tertera terte ra pada gambar. b). Baja Baja tulangan tulangan harus dipasang dipasang dengan dengan teli teliti sesua dengan Gambar Gambar Kerja. Agar tulangan tetap tepat di tempatya maka tulangan harus diikat kuat dengan dengan kawat beton beton (bind (bindraat) raat) deng dengan an bantal bantalan an blok-b blok-bllok beton cetak/beton cetak/beton decking decking atau ku kursirsi- kursibesi kursibesi/cakar /cakar ayam, perenggang, specer atau logam gantung (metal hanger) sesuai dengan kebutuhan. Dalam segala hal untuk baja tulangan yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun. c). c) . P enempatan ene mpatan besi bes i beton di dalam cetaka ce takann tidak boleh boleh menyinggun menyinggungg dindi dinding ng atau ata u dasar dasa r cetakan ceta kan serta ser ta harus mempunyai mempunyai jarak ara k tetap untuk untuk setiap bagian bagian - bagian bagian kon konstruksi struksi tertentu ter tentu sepert se pertii : kolom kolom dan balok 2,5 cm, plat plat beton 1,5 cm. d). P enyambungan Jika diperlukan diperlukan untuk menyambung tulangan tulangan Ove Overlap rlap pada sambun sa mbungan gan untuk tulang tulang - tulangan tulangan dindi dinding ng tegak tega k (vertik (ver tikal) al) dan kolom kolom sedi se diki kitnya tnya harus 40 (empat (e mpat puluh) puluh) diameter batang. 3). Pengadukan, pengangkutan, pengecatan, pemadatan dan perawatan beton harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di dalam PBI 1971 pasal 6.1. sampai dengan pasal 6.6. 4). Mengaduk Bahan-bahan pembent pembentuk uk beton harus dicampu dicampurr dan diaduk diaduk dalam dalam “Mesin “Mesin Pengaduk Pengaduk Beton” Beton” yaitu yaitu Bath Mixer atau Portabel Continues Mixer, dalam hal ini hars dujaga adukan plastis merata danntidak boleh ada bagian air yang tidak terikat oleh bahan beton. Truk Pengaduk (Truck Mixer) diatur sedemikian rupa, sehingga beton dari adukan ke adukan mempunyai konsistensi dan mutu yang sama. Pengaduk yang sewaktu-waktu memproduksi dengan hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mesin pengaduk pengaduk yang disentral disentraliisir sir (Batching (Batching Mixi Mixing ng Plant) harus diatur, diatur, sehing sehingga ga pekerjaan pekerjaan mengaduk mengaduk dapat dapat diawasi dengan mudah dari station operator. Tiap mesin pengaduk diperlengkapi dengan alat mekanis untuk mengatur waktu dan jumlah adukan.
5). Suhu Suhu beton waktu di Cor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat dan biula suhu dari beton yang ditaruh berada anatara 27 sampai sampai 32 32 derajat derajat celciui celciuis, s, beton beton harus harus diaduk diaduk di tempat tempat pekerjaan pekerjaan untuk untuk kemud kemudiian di Cor. 6). Pengangkutan Beton Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga beton beton deng dengan an ko komp mposi osisi si dan kekental kekentalan an yang dii diing ngiink nkan an dapat dibawa dibawa ke tempat tempat pekerjaan pekerjaan tanpa tanpa adanya pemisahan dan kehilangan nilai slump. 7). Pengecoran - Beton B eton tidak tidak boleh boleh di cor sebelum s ebelum semua pekerjaan cetakan c etakan bekistin bekistingg sel se lesai esa i, Ukuran dan letak letak baja tulangan baja tulangan beton sesuai dengan Gambar Pelaksanaan pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam, ditanam, besi penggantung plaf plafond ond sesua se suaii pola pola kerangka kera ngka langit langit -langit, -langit, besi penggant penggantun ung, g, cable cable tray dan stek-stek peny penyok okon ongg dan peng pengiikatan serta lain-l ain-lain ain telah telah selesai dikerjaka dikerjakan. n. Sebelu Sebe lum m pengec pengecoran oran dimul dimulai ai permukaan - permukaan permukaa n yang berhubungan telah dise disetuju tujuii Pengawas Lapangan. - Sebelum pengecoran beton semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan) (ce takan) harus bersih dari ai a ir yang tergenang, reruntu rer untuhan han dan bara barang ng lepas. P ermukaan bekistin bekistingg dari bahan - bahan yang menyerap pada tempat-tempat tempat-te mpat yang akan di cor harus dibasahi dibasahi dengan merata sehingga sehingga kelembaban kelembaban air dari dari beton yang baru di cor tidak tidak akan diser diserap. ap. - P ada pengecoran, pengec oran, beton baru ke permukaan permukaa n beton yang telah di cor terlebi ter lebihh dahulu dahulu permukaan permukaan beton beton lama tersebut harus bersih, bersih, dil dilembabkan embabkan dan dikasarkan. dikasarkan. Pada Pa da sambungan sambungan pengecoran ini harus dipakai dipakai perekat beton yang disetuju disetujuii oleh oleh Pengawas Pengawa s Lapangan. - P erlu er lu diperha diperhatik tikan an letak jarak/sudut jarak/s udut untuk setiap se tiap penghentian pengecoran pengec oran yang akan masi mas ih berlanjut berlanjut terhadap terha dap sistem struktu s truktur/penul r/penulangan angan yang ada. - Koordinasi dengan denga n pekerjaa pe kerjaann elektrikal, e lektrikal, sanitasi sanitas i dan mekanikal har harus us dilakukan dilakukan sebelu sebe lum m pengecoran pengecoran dimu dimullai. ai. Terutama yang menyangk menyangkut ut pipa-pi pipa-pipa pa spari s paring ng yang menembu menembus/tertanam s/tertanam dalam beton untuk keprluan setiap disiplin kerja. - Beton Be ton boleh boleh dicor dicor hanya waktu Konsultan Konsultan Pengawa Pe ngawass serta ser ta Kontraktor ada di tempat kerja dan persiapan persiapan betul betul-betul -betul memadai memadai.. - Dalam Da lam semua hal, beton yang akan aka n dicor dicor harus diusaha diusahakan kan agar pengangkutannya ke posisi terakhir ter akhir harus sependek se pendek mungkin, mungkin, sehingga sehingga tidak terjadi ter jadi pemisahan antar anta r kerikil kerikil dan spes spe s i pada waktu wa ktu pengecoran. pengecoran. - Pengec P engecoran oran beton untuk bagian yang vertik vert ikal al seperti se perti kolom, kolom, harus menggunakan tremi tre miee dengan tinggi tinggi jatuh tidak boleh boleh lebih lebih dari 2 (dua) m. P engecoran engec oran beton untuk bagi ba gian an horizontal horizontal sepert se pertii : plat, plat, balok, balok, parapet harus dicor dicor lapis apis demi lapi lapiss ho hori rizo zontal ntal menyelu menyeluruh ruh deng dengan an ketebalan ketebalan perlapi perlapiss < 50 cm. Konsultan P engawas engaw as mempunyai hak untuk mengurangi tebal teba l terse ter sebut but apabi apa bila la pengecoran pengecoran deng dengan an tebal lapisaan apisaan 50 cm tidak tidak dapat dapat memenuh memenuhii spesifi spesifikasi kasi.. - Pengecoran Pe ngecoran beton tidak tidak diperkenankan diperkenankan selama hujan hujan deras atau lama sehingga sehingga sedemi sede miki kian an rupa sehinggga sehinggga speci/mortal speci/mortal terpisah dari agregat kasar. kasa r. Suatu pengecoran yang sudah dimul dimulai ai pada suatu sua tu bagian tidak tidak bol boleh eh terputus te rputus sebelum se belum bagian itu selesai. se lesai.
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan dipadatka n sepadat se padat mungkin mungkin sehi se hingga ngga ia ia bebas beba s dari kantong kantong kantong keriki kerikil dan menutup rapat-rapa rapat -rapatt semua permukaa permukaann dari ceta c etakan kan dan material yang dil diletakan. etaka n. Dalam pemadatan setiap lapi lapisan san dari beton kepala alat penggetar penggetar (Vibrator) harus dapat menembus menembus dan menggetar menggetarkan kan beton pada bagi bagian an atas dari lapisan apisan yang terletak di bawah. bawa h. Lamanya pengg penggetar etaran an tidak tidak boleh boleh menyebabkan menyebabkan terpisahnya terpisahnya bahan beton beton dengan dengan airny airnya. a. - Untuk pengecoran kolom, plat lantai ataupun balok, agar dalam pelaksanaannnya lebih efektif diwa diwaji jibkan bkan menggunakan tremi tre miee yang dise disedi diaka akan n oleh oleh Pengusaha Pe ngusaha “beton “beton ready re ady mix”. mix”.
8. Waktu dan Cara-cara Cara-c ara Pemb Pe mbuk ukaaan aaan Cetakan Waktu dan cara-cara pembukaan dan pemindahan cetakan, harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindarka menghindarkann kerusakan kerusa kan pada beton. Beton B eton baru dapat dapa t diij diijin inkan kan dibebani dibebani setelah sete lah berumur 28 (dua pul puluh delapan) delapan) hari, hari, kecuali kecuali beton beton yang menggu menggunakan nakan bahan additi additives. ves. Permu Pe rmukaan kaan beton beton harus diperiksa diperiksa dengan teliti, teliti, permukaan permukaa n yang tidak rata, ra ta, berongga dan da n tidak tidak rata/r ra ta/rapi api harus segera se gera diperbaiki sampai disetujui oleh Pengawas Lapangan. 9. Perawatan Per awatan (Curing (Curing)) Semua beton harus diraw dirawat at (cured) (cure d) dengan air seperti seper ti ditentukan ditentukan di dibawah bawa h ini ini.. Beton yang diraw dirawat at (cured) (cure d) dengan air harus har us tetap basah pali paling sediki sedikit 14 (empat belas) hari secara sec ara terus te rus menerus sesudah ses udah beton beton cukup cukup keras, untuk mencegah kerusakan kerusa kan dengan cara ca ra menutupnya menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa berlubang. Pengawas Lapangan berhak menentukan cara/sistem perawatan yang harus harus dil dilaksanakan pada pada tiap tiap bagian bagian pekerjaan pekerjaan beton. beton. 10. Perli P erlindu ndungan ngan (Protection (P rotection)) Kontraktor harus melindu melindungi ngi semua s emua beton terhadap kerusakan-kerusakan kerusakan- kerusakan sebelum dapat diterima diterima oleh oleh Pengawas Pe ngawas Lapangan. Permukaan Pe rmukaan beton yang terbuka harus dil dilindu ndungi ngi dari sinar sinar matahari yang langsung paling paling sedi se diki kitt 3 (tiga) hari sesudah se sudah pengecoran. pengec oran. P erli er lindung ndungan an sepert se pertii itu harus dibuat efektif secepatnya setelah pengecoran dilaksanakan. 11. Perbaikan permukaan beton Jika Jika hasil pembukaan pembukaan cetakan ceta kan terdapat ter dapat beton yang tidak tidak tercetak terc etak dengan baik menurut gambar atau ata u dil diluar garis permukaan atau ternyata ternyata ada permukaan yang rusak, rusa k, hal itu dianggap dianggap tidak sesua se suaii dengan spesifi spes ifikasi kasi dan harus dibuang/di dibuang/dibongk bongkar ar dan diperba diperbaik ikii atas ata s biaya biaya pemborong. pemborong. Apabila Apabila kerusakan tersebut ters ebut dapat diperbaik diperbaikii atas izin zin Pengawas Pengawa s Lapangan dengan cara ca ra ditambal ditambal pada tempat yang rusak, r usak, maka teknik teknik penambalan penambalan harus dilaksana dilaksanakan kan sebagai se bagai berikut. be rikut. - Kerusa Ke rusakan kan yang memerlu memer lukan kan pembongkaran dan perbaik perba ikan an ialah ialah yang terdi ter diri ri dari ; sara sa rang ng keriki kerikil, kerusakan - kerusakan karena cetakan, ceta kan, lubang lubang - lubang baut, ketidakrataa ketidakrataann dan bengkok kecil kec il,, maka dilaksana dilaksanakan kan dengan pemahatan pemaha tan kemudian kemudian digosok digosok dengan gurinda. gurinda. Lubang-lubang pahatan pahat an harus diberi diberi pinggi pinggira rann tajam dan dicor dicor sedemik se demikian ian rupa sehi se hingga ngga pengi pengisian akan terkunci rapat ditemp ditempatny atnya. a. Semua Semua lub ubang ang harus terus menerus menerus dibasahi dibasahi selama se lama 24 (dua puluh puluh emapat) ema pat) jam sebelum se belum dicor. dicor. 12. Pipa sparing listrik Pipa sparing untuk listrik digunakan dengan pipa PVC sekwalitas AW dengan alur sesuai gambar kerja yang dilengkapi dengan doos dan kawat penarik kabel didalam sparing pipa. Untuk posisi pipa sparing ini, kontraktor harus memperhatikan dan meneliti gambar kerja elektrikal. 13. Beton Be ton tumbuk Semua beton tumbuk untuk rabat atau lantai harus mempunyai kemiringan agar air tidak menggenang pada permuk permukaan aan tanpa ada cekungan. cekungan.
14. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing) - Semua gambar detail pelaksanaan (shop drawing) drawing) harus memenuhi memenuhi persyaratan persyar atan seperti yang terurai dalam RKS ini. - P embuatan embuata n cetaka ce takann beton (bekisting) (bekisting) yang yang menyangkut detail deta il prinsif prinsif harus di buat Shop Draw Dr awin ingg untuk untuk dimi dimintakan ntakan persetuj pers etujuan uan tertul ter tuliis dari Pengawas Pe ngawas Lapangan. 15. Pipa-pipa instalasi - Semua pipapipa-pi pipa pa (air (a ir hujan, hujan, elektrikal, gas dan lain-lain lain-lain)) serta se rta bagian-bagian yang tertana ter tanam m didalam didalam atau ata u bersin bers inggung ggungan an dengan beton harus dibuat dibuat dari bahan yang tidak tidak merusak merus ak beton. - P ipaipa-pi pipa pa yang ditana ditanam m didalam didalam plat, plat, balok beton dan kolom kolom tidak tidak boleh boleh mempunyai diame diameter ter lebih lebih dari 1/3 tebal plat plat atau ata u balok balok tempat pipa tersebut terse but tertanam, terta nam, dan jarak dari pusa pusatt ke pusa pusatt pipa pipa tidak tidak bol boleh lebi lebihh kecil kecil dari 3 kali kali di diameter pipa. pipa. - Semua pipa pipa serta se rta serta se rta bagian - bagian yang menembus lantai, balok dan da n kolom kolom harus mempunyai ukuran dan letak yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi (harus dipilih tempat momen = 0) atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. PASANGAN PONDASI TIANG PANCANG Lingkup Pekerjaan 1. Scope pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah: Menyediakan semua perlengkapan perlengkapan kerja, tenaga kerja, peralatan pancang, bahan-bahan dan melaksanakan semua pekerjaan sehubungan sehubungan dengan pembuatan dan pemancangan pema ncangan tiang pancang pancang mini m ini serta serta test pembebanan. Semua peralatan dan bahan-bahan ini ini harus diajukan diajukan terlebih terlebih dahulu dahulu kepada kepada Pengawas se belum
pekerjaan pekerjaan dimu dimullai untu untukk dapat dapat disetuj disetujui ui.. 2. Pelaksanaan pekerjaan tiang pancang mini memerlukan ketepatan, ketelitian dan pengetahuan pengetahuan pelak pelaksanaan sanaan yang cukup tinggi. Kontraktor harus mampu menyediakan peralatan yang baik lengkap dengan pekerja pekerja / pengawas ahli yang trampil trampil dan berpengalaman berpengalaman
Penyerahan Dokumen 1. Umum: Serahkan yang berikut ini sesuai dengan persyaratan Kontrak. 2. Laporan pengujian material beton. 3. Laporan pengujian beton, mencatat informasi yang perlu dan sertifikat kesesuaian dengan persyaratan proyek. 4. Laporan sertifikasi tiang pancang untuk setiap tiang, mencatat panjang tiang dan puncak aktual, penyimpangan 5. 6.
1. 2. 3.
4.
kemiringan shaft, nilai kalendering / final set dan keadaan khusus. As-built As-built drawing drawing pekerjaan tiang harus diserahkan kepada Pe ngawas setelah se telah pekerjaan pemancangan pem ancangan tiang. Laporan Test Beban dan hal lain yang berkaitan. Kualifikasi pelaksana pelaksa na tiang pancang: panca ng: Tidak kurang dari tiga kontrak pekerjaan pekerjaa n yang dilaksanakan dilaksanaka n secara sec ara sukses dengan kondisi kondisi dan dan volume volume pekerjaan peke rjaan yang sedikitnya sedikitnya dengan proyek ini. Agen pengujian beton: Gunakan laboratorium pengujian untuk melakukan pengujian evaluasi bahan dan merencana mere ncanakan kan adukan beton yang digunakan untuk pembuatan pembua tan tiang pancang. panca ng. Bahan dan pekerjaan terpasang dapat memerlukan pengujian dan pengujian ulang setiap saat selama berlangsung berlangsungnya nya pekerjaan. Sediakan jalan jalan ke tempat penimbunan penimbunan dan fasilitas fasilitas bahan. Penguji Pengujian an yang tidak tidak secara spesifik dinyatakan untuk dikerjakan atas biaya Pemberi Tugas, termasuk pengujian ulang atas bahan yang ditolak dan atas pekerjaan terpasang, adalah tanggung jawab Kontraktor. Sertifikat material, yang menyatakan kesesuaian sifat material terhadap persyaratan, dapat diserahkan untuk menggantikan pengujian jika diijinkan olel Pengawas. Sertifikat harus ditanda-tangani oleh produsen bahan dan kontraktor.
Proteksi Pr oteksi Pekerjaan Pe kerjaan 1. 2. 3.
Kontraktor harus bertanggung jawab penuh untuk semua kerusakan pada bangunan yang berdekatan yang disebabkan oleh pemancangan tiang. Kerusaka harus diperbaiki atas beban biaya Kontraktor. Lindungi struktur, utilitas bawah tanah dan konstruksi lainnya dari kerusakan yang disebabkan operasi pemancangan. pemanca ngan. Atur urutan pekerjaan dan pekerjaan lainnya (penggalian, shoring system dll) untuk menghindari kelongsoran.
Syarat Bahan A. B. C. D. E. F. G. H.
Tiang pancang mini segi empat (Square) dengan ukuran 300x300 mm.
Mutu beton minimal K-450. Tulangan beton tiang pancang : 4 D 16 (U.39) + sengkang 12 . Batang tulangan tulangan dan Dowel: Sll, batang baja ulir dengan tegangan leleh 2262 Kg/cm Kg/cm22 untuk tulangan utam utama. a. Tulangan spiral: Sll, batang baja polos dengan tegangan leleh 2262 Kg/Cm2 Sambungan tiang tiang pancang dengan las pada plat baja setebal 8 mm. mm . Panjang tiap segmen tiang pancang adalah 6.0, 6.0, 6.0, 5.0 M Daya dukung ijin ijin 1 tiang tiang Uk. 300x300 mm adalah a dalah minimal 810 kN (81 ton)
Pelaksanaan Pemancang P emancangan an i. i. i.
.
.
i.
Driving Cap Selama pekerjaan pemancangan, kepala tiang harus dilindungi dengan suatu bantalan / driving cap. Pengikat Selama pekerjaan pemancangan, pemanca ngan, tiang pancang harus diikat diikat sedemikian sehingga sehingga tiang tida tidakk dapat bergerak pada arah horizontal. Sistem Sistem tekan (jawsystem) Semua tiang harus dipancang/ditekan secara kcntinu tanpa berhenti sampai mencapai lapisan yang diperlukan dengan kalendering sesuai dengan daya dukung tiang yang disyaratkan. Tiang pancang harus dipancang sampai suatu kedalaman yang dipersyaratkan(+/- 23 meter) dengan cara system tekan (jaw system) Tiang pancang tambahan Suatu tiang pancang panca ng yang rusak pada pada saat pemancanga pema ncangann atau pengangkatan / pengangkutan, yang mengakibatkan menga kibatkan kebutuhan struktur struktur tiang tidak dapat dipertanggung-jawabkan, harus diganti atau dipakai tiang tiang pancang tambahan dengan persetujuan persetujuan Pengawas tanpa tambahan biaya. Toleransi pelaksanaan: Tempatkan sumbu pusat tiang dalam batas toleransi sebagai berikut: Penyimpangan maksimum yang diijinkan tidak boleh lebih dari 75 mm. Untuk kelompok dengan 2 tiang atau lebih maka toleransi pergeseran jarak satu tiang dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 100 mm. Kemiringan shaft antar ujung-ujungnya menyimpang tidak lebih dari 1.5 persen panjang tiang atau 150 mm, mana yang lebih lebih kecil. Jika toleransi tersebut terlampaui, maka buat konstruksi perkuatan pada bagian struktur bangunan tertentu untuk mengimbangi eksentrisitas yang berlebihan. Serahkan metode konstruksi perkuatan yang diusulkan kepada Pengawas untuk direview sebelum dilaksanakan. Paling lambat 5 hari setelah pemancangan selesai dengan sepengetahuan Pengawas, Kontraktor mengirim data kemiringan dan letak akhir tiang pancang terhadap as bangunan kepada Pengawas. Perubahan Poer Perubahan poer akibat penambahan tiang dan / atau toleransi jarak antar tiang< yang tidak terpenuhi, maka biaya tambahan pekerjaan poer menjadi tangguni jawab Kontraktor Pondasi Tiang.
Test Beban A. Kontraktor akan melakukan test uji beban vertikal tekan skala penuh dengan jumlah sebagai berikut : B. C. D. E. F.
Test beban vertikal atas 1 (satu) dari setiap 100 tiang pancang atau minimal: (dua) buah atas tiang pancang mini segi empat ukuran 300 mm. Jika suatu test beban gagal, maka tambahan 2 test beban lagi harus dilakukan dan tidak boleh gagal, semuanya atas beban biaya Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan tambahan tiang dalam kelompok tiang yang gagal, tanpa tambahan pembayaran. Percobaan beban pertama diadakan setelah pekerjaan pekerjaan pema pemancangan ncangan .menyelesaikan .menyele saikan ± 5 0 % titi titikk dengan mengevaluasi hasil pemancangan pemanca ngan yang ada. Percobaan Pe rcobaan beban terakhir terakhir dilakukan dilakukan setelah pekerjaan pemancangan selesai 100%. selama selam a test test beban, tidak boleh ada pemancanga pema ncangann tiang yang dikerjakan. Tiang yang akan ditest, harus dipilih dipilih oleh Pengawas/Perencana secara random berdasarkan data pemancangan. pemanca ngan. Kontraktor harus mencatat semua kejadian pada tiang pancang selama test beban dan membuat laporan yang harus disetujui oleh Pengawas. Sekalipun test beban dilakukan hanya atas tiang-tiang tertentu, Kontraktor harus bertanggung jawab dan menjamin bahwa semua tiang tiang memenuhi mem enuhi syarat dalam batas toleransinya. toleransinya. Penerimaan beberapa tiang tidak melepas tanggung jawab jawa b Kontraktor atas semua sem ua pekerjaan pekerjaa n pondasi dan atas akibat penurunan pada struktur struktur atas bangunan. bangunan.
Panjang Tiang Pancang dan Daya Dukungnya A. Panjang tiang diperkirakan 20 meter di bawah pile cap dan harus disesuaikan dengan hasil penyelidikan tanah. Tiang Tiang akan dipancang pada lapisan lapisan tanah ta nah sampai mencapai kedalaman tanah keras. Dalam segala B.
hal panjang tiang minimum adalah 10 kali ukuran/diameter penampang. Berdasarkan Berdasa rkan hasil penyelidikan penyelidikan tanah, daya dukung tiang untuk ukuran 300x300 300x300 mm adalah ada lah 810 kN kN (81 Ton) .
Prosedur Pr osedur test beban beban dan peralatanya Metode test beban harus mencakup: Prosedur pembebanan vertikal atas tiang tunggal, untuk mengukur hubungan antara pembebanan vertikal dan panurunan panurunan kepala tiang. tiang. Prosedur pembebanan dan peralatan untuk untuk test harus sesuai dengan ASTM AST M D -1143-81 -1143-81 cyclic loading procedure. Peralatan untuk test terdiri dari:
Tiang test. Hydraulic jack. Balok transfer baja dan blok beton (atau beban pengganti lainnya). Dial gauge. Alat water level. Alat pembebanan :
Beban vertikal (tekan) akan ditransfer ke tiang dengan mengoperasikan hydraulic jack, yang disangga oleh balok baja dan beban blok beton (atau penggantinya), yang lebih berat dari beban test test (sistem Kentledge). Kentledge). Dial gauge: Dial Dial Gauge harus dapat mengukur pergerakan pergerakan minimal 50 mm dan mempunyai m empunyai ketelit ketelitian ian pembacaan pembaca an sampai sa mpai 0.01 mm. Dial gauge harus sudah dikalibrasi oleh lembaga yang berwenang sebelum digunakan. Kontraktor bertanggun bertanggungg jawab menyediakan dan memasang mema sang dial gauge di sekeliling sekeliling kepala tiang di atas pendukung pendukung balok baja yang cukup kaku sedikit sedikitnya nya sebanyak 4 gauge untuk untuk test test beban vertik vertikal al tekan. Bagian tiang diatas batas level pengalian yang akan datang harus dibebaskan dari tahanan skin friction tanah dengan, melepas tiang dari tanah pada bagian ini (misalnya dengan pemboran sekeliling tiang). Beban test (tekan) yang digunakan harus berdasarkan prosedur pembebanan cyclic sebesar: 200 % kali beban kerja rencana untuk tiang permanen. Peningkatan beban harus dilakukan secara gradual bertahap sebesar 50°/ 100%, 150% dan 200% dari beban kerja rencana, renca na, berdasarkan berdasa rkan schedul sche dul ASTM D-1143-81 section sec tion 5.2 (cyclic loading procedure) Kriteria penerimaan adalah sebagai berikut: Rate of settlement maksimum 1.27 mm/ton. Total settlemen settl ementt maksimum 25.4 mm
Pe rmanent settl se ttlement ement (rebound ( rebound)) maksimum maksimum 6.35 mm Permanent A. Prosedur pembacaan settlement (penurunan) Untuk setiap seti ap pembebanan pembebanan (termasuk beban beban nol), pembacaan pembacaan dicatat untuk pembacaan pembacaan awal, pembacaan akhir dan dan pada interval int erval maksimum 1 menit. Jika kegagalan terjadi, pembacaan dicatat segera sebelum beban mulai menurun.
B. Laporan: Laporan harus berisi Deskripsi keadaan tanah pada lokasi tiang yang ditest. Data peralatan bor. Data tiang dan catatan pemboran. Data alat test beban termasuk jack, manometer, dial gauge beserta sertifikat kalibrasinya. Pembacaan penurunan (settlement) dan pergeseran pergeseran (displacement) pada interval waktu tertentu tertentu untuk setiap peningkatan/penguranga peningkatan/pengurangan n beban. Grafik waktu-beban-penurungan atau waktu-beban-pergeseran. Catatan atas setiap keadaan khusus khusu s sela s elama ma test beban. Evaluasi dan perhitungan perkiraan daya dukung dengan menggunakan beberapa metode (Chin, Davisson, De Beer, Mazurkiewics).
Pasal 24 PEKERJAAN PEKERJAAN LABURAN DAN PENGECAT PENGECATAN AN
1. L i ngkup ngk up Peker Peker jaan
a. P ekerjaan eke rjaan ini ini meliputi meliputi : 1). Pekerjaan Pe kerjaan Pengecatan Pengeca tan besi semua pekerjaan besi yang di ekspose. 2). Pekerjaan pengecatan dinding, beton dan plafond. 3). Pekerjaan P ekerjaan pengecatan, pengecata n, Polituran, Polituran, Melamic Melamic kayu, 4). Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar b. Pekerj Pe kerjaan aan Pengecatan P engecatan Metal Semua metal seperti tersebut ters ebut di atas seperti seper ti tercantum dalam Gambar Kerj Ker ja dengan dengan kete ketentuan ntuan sebagai beriku berikutt : 1). Semua bagian/permukaan yang tampak/"esposed" di cat sampai dengan cat :”finish". 2). Semua Se mua bagian / permukaan permukaa n yang tidak ditampakka ditampakkan/ n/ "un exposed" expose d" menempel menempe l ke baha bahann /material /mate rial lain, lain, tertutup oleh oleh bahan/material lain di cat hanya sampai dengan dengan cat anti a nti karat atau a tau cat dasar/prim das ar/primer. er. c. Pekerjaan Pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata, beton dan plafond. Semua dindi dinding/permukaa ng/permukaann pasangan pas angan batu beton & plaf plafond ond yang tampak/"exposed" tampak/"expose d" sepert se pertii terca ter cantum ntum dalam Gambar Kerja. d. Pekerjaan Pengecatan Kayu Semua kayu yang terpasang terpas ang bbaik aik yang termasuk termas uk pekerjaan kayu halus halus maupun maupun kayu kayu kasa kasarr seperti seper ti tercantum terc antum dalam dalam Gambar Gambar Kerja Ke rja dengan ketentuan ketentuan sebagai sebaga i berikut berikut : 1). Semua bagian/permukaan bagian/per mukaan yang tampak/"esposed" tampak/"es posed" di di cat ca t sampai sampa i dengan cat ca t "fini "finish" sh" yang diperinci diperinci lebih lebih lanjut lanjut sebagai se bagai berikut : * Cat Ca t "fini "finish" sh" warna wa rna untuk permukaan permukaa n yang tidak tidak ditonj ditonjol olkan kan sera se ratt kayunya. * Cat "fini "finish" sh" jenis jenis "clea "clear" r" untuk permukaan permukaa n yang ditonj ditonjol olkan kan sera se ratt kayunya ka yunya sesuai se suai dengan ketentuan di Gambar Kerj Ker ja. 2). Semua permukaan yang tidak tidak ditampakkan ditampakkan /"Unexposed" /"Unexposed" dicat dicat hanya sampai dengan cat ca t dasar. dasar . 3). Khusus untuk konstruksi dan rangka ra ngka atap yang tidak tidak ditampa ditampakkan kkan dilakukan dilakukan dengan residu re sidu ketentuan ini tidak berlaku. e. Pekerj Pe kerjaan aan Pengecatan Pipa Pipa PVC PV C Semua pipa pipa talang dari bahan/material PVC PV C yang dalam dalam Gambar Kerj Ker ja ditampakkan. ditampakkan. 2. Per Per syar syar atan atan Umum Umum
a. Selu Se luruh ruh pekerjaan pekerjaa n ini ini harus memenuhi meme nuhi persyara pers yaratan tan dalam Standard Standa rd dan normali normalisa sasi si di Indones Indonesia ia dan atau ata u sesua se suaii dengan Spesifikasi pabrik pembuat. b. Pabri Pa brikk dan Kontrakto Kontraktorr harus memberi memberi jaminan aminan mini minimal mal selama selama lima (5) tahun tahun terhitun terhitungg dari waktu penyerahan penyerahan atas semua s emua pekerjaan pekerjaan ini ini terhadap kemu kemung ngki kinan nan cacat, warna yang berubah berubah dan dan kerusakan cat lainnya.
3. Per Per syar syar atan B aha ahan
a. Bahan dari kual kualiitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produ P rodukk Cat : - Pengecatan Dinding menggunakan cat Dulux ICI , Jotun (interior), Jotun Dulux ICI -
Weathershild (exterior),Mowilex, jotun Pengecata Pe ngecatann Plafond menggunakan menggunakan cat Vinile inile x, Jotun, Dulux Cat Minyak Minyak Lisplank Lisplank menggunakan cat ca t SEIV Pengecata Pe ngecatann Besi Bes i menggunakan menggunakan cat ca t DUCO
b. Bahan didatang didatangkan kan langsu langsung ng dari dari pabri pabrik. k. Tiba di Tapak/Site Tapa k/Site konstruks konstruksii harus masih ma sih terse ter segel gel baik baik dalam kemasannya kemas annya dan dan tidak cacat,s cac at,ser erta ta disetujui disetujui Pengawas Lapangan. 4. Persyaratan Teknis
a. Peralatan Pe ralatan seperti: Kuas, Roll Roller, Sikat Sikat kawat,Kape, kawat,Kape , dan sebagainya; harus harus tersedi ters ediaa dari kuali kualitas baik dan jum jumllahny ahnyaa cukup un untuk tuk pekerjaan pekerjaan ini ini. b. Semua Semua cat dasar harus disapuk disapukan an deng dengan an ku kuas. as. Pel Pe laksanaan pekerjaan pekerjaan peng pengecatan ecatan cat dasar un untuk tuk komponen komponen bahan metal,harus dilakukan dilakukan sebelum se belum komponen komponen terse ter sebut but terpasa ter pasang. ng. 5. Per Per syar syar atan atan Pela Pelaksan ksana aan
a. Has H asilil pekerjaan peker jaan yang tidak tidak dise disetuj tujui ui Konsultan Pengawa Pe ngawass har harus us diul diulang ang dan diganti. diganti. Kontraktor Kontra ktor h arus ar us melakukan pengecata pengec atann kembali bila bila ada cat ca t dasar das ar atau ata u cat ca t finish finish yang kurang menutupi atau ata u lepas, sebagaimana se bagaimana ditunjukkan ditunjukkan oleh oleh Konsultan P engawas engaw as.. Biaya untuk hal ini ini ditanggung ditanggung Kontraktor, Kontra ktor, tidak dapat di "claim" sebagai pekerjaan tambah. b. Pe ke rjaa rjaan n Pe ngecata nge catan n Dinding, Dinding, Plaf Plafond dan beton
1). Sebelu Sebe lum m pelaksanaa pelaksa naann pengecata pengec atann selu se luruh ruh permukaan permukaa n harus dibers dibersih ihkan kan dari debu, lemak, kotoran atau ata u noda lain, lain, bekas cat ca t yang terkelupas ter kelupas dan dalam kondisi kondisi kering. 2). Untuk merataka mera takann per permukaan mukaan dindi dinding ng atau beton digunakan digunakan plamir plamir tembok sampai sa mpai rata, ra ta, kemudian kemudian dihaluskan dengan hampelas dan dibersihkan dari debu. Dan Khusus untuk pengecatan dinding bagian luar untuk meratakannya tanpa menggunakan plamir , cukup dengan menghaluskan dengan amplas saja. 3). Pengecata Pe ngecatann di dilakukan berulang-ul berulang-ulang ang sampai 3 (tiga) (tiga) lapi lapisan. san. Pengecatan Pengec atan lapi lapisan san pertama dan lapisa lapisann berikutnya harus diberi diberi jarak waktu wa ktu selama se lama 24 jam agar aga r cat ca t cukup kering dan meresa mere sapp pada bidang bidang peng pengecatan. ecatan. 4). Untuk pengecata pengec atann langit-langi langit-langitt karena kar ena sulit sulit dijangkau dijangkau dengan kuas dapat menggunakan roller roller.. 5). Hasil Ha sil pengecata pengec atann yang belang belang dan tidak tidak rata harus har us diperba diperbaik ikii dan diul diulang ang kembali. kembali. c. Pekerjaan Pengecatan Kayu
1). Sebelum pelaksanaan pengecatan pengecata n seluruh kayu harus sudah sudah diberi diberi lapisan anti rayap. 2). Pekerjaan persiapan sebelum pengecatan - Kayu harus dalam keadaan kering, - Gosok dengan batu kambang, kemudian digosok dengan hampelas No. 0 - Beri wood filler untuk menutupi pori-pori dan celah kayu. Setelah 1/2 jam gosok dengan hampelas halus. Wood filler / dempul kayu harus dilakukan secara merata sehingga menutupi pori-pori kayu sehingga sehingga permuk per mukaan aan kayu hasil hampelas hampelas benar-benar benar- benar halus. halus.
3). Pelak P elaksanaan sanaan pengecatan. - Setelah bidang bidang permukaan permukaan kayu halus halus dan rata (l ( lapisan apisan perta pertama), ma), maka penge-catan penge-c atan dapat dapat dilaksanakan dengan kuas dengan ketebalan lapisan 30 mikron atau daya sebar 15 - 17 m2 per liter. - Pengec P engecata atann lapisan lapisan tera te rakhi khirr / finish finish dapat dilakukan dilakukan setelah se telah lapisa lapisann kedua kering betul yaitu + 24 Jam. - Hasil pengecatan harus selalu dijaga dan dilindungi dari kotoran dan goresan benda benda tajam agar tetap bersih bersih dan rapi rapih. d. Peke rjaa rjaan n Penge ce tan tan Me tal tal
Seluruh metal meta l harus dicat dasar dasa r dengan zin zincr crhomate, homate, baik yang ekspos (tampak) (ta mpak) ataupun ata upun yang tidak tampak. 1). Persiapan sebelum pengecatan. Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/"Millscale"), karat, minyak,lemak dan kotoran lainsecaratelitiseksama dan menyeluruh ; sehinggapermukaan yang dimaksud menampilkan tampak metal meta l yang halus dan mengkilap. mengkilap. P ekerjaan eke rjaan ini ini dilaksana dilaksanakan kan dengan Sikat Sikat Kawat Kaw at mekanik/ "Mechaical "Mechaica l Wire Brush" Brus h".. Akhirnya permukaan permukaa n dibersihkan dengan sikat. 2). Pekerjaan Pe kerjaan Cat Primer Primer / Dasar Dasa r dil dilaksanakan aksa nakan sebelum sebelum kompon komponen en bahan / material Metal terpasang. e PEKERJAAN ME LA MI C
e.1 LINGKUP LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan pengecatan kayu untuk permukaan yang dinyatakan ditampakkan ditampakkan serat sera t kayunya kayunya atau a tau seperti se perti ditunj ditunjukk ukkan an dalam dalam gambar kerja. e.2 PERSYARATAN BAHAN e.2.1 e. 2.1 Bahan Baha n didata didatangkan ngkan langsung langsung dari pabrik. Tiba Tiba di tapak tapa k konstruksi harus masih terse ter segel gel baik dalam kemasannya dan tidak cacat. Kontraktor wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut diatas mengenai kemurnian cat yang akan digunakan. Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test laboratorium dan hasil akhir akhir pengecata pe ngecatan. n. Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada kontraktor. Hasil test kemurnian harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada direksi/perencana untuk persetujuan persetujuan pel pelaksanaan. aksanaan. e.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN e.3.1 Lapisan Lapisan Pertama Per tama Bahan Wood Filler Kayu/sungkai plywood diberikan bahan wood filler secara merata dan menutupi pori-pori dihaluskan/diratakan dengan ampelas halus. e.3.2 e. 3.2 Lapisan Lapisan Kedua. Bahan pewarna/woodstain. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray spra y gu n . Setelah kondisi 75% - 90% kering, permukaan dibersihkan dengan kain lap hingga bersih. Untuk mendapat warna yang lebih tua, pekerjaan woodstain harus berulang kali atau minimum 3 kali. Warna ditentukan kemudian, tunggu hingga lapisan kering betul sebelum pelapi pelapisan san selanjutn selanjutnya. ya.
e.3.3 e. 3.3 Lapisan Lapisan Ketiga. Cat dasar dari jenis Sanding Sealer. Tujuannya untuk lebih menutupi pori-pori atau celah kayu sehingga terbentuk dasar yang halus. Pelaksanaan pekerjaan dengan spray spra y gun , disemprotkan tipis dahulu agar warna woodstain tidak larut dan urat kayu tidak tertutup ( open pore ). Pengencer adalah thinner dengan perbandingan 1 : 1. Tunggu hingga lapisan kering betul sebelum pekerjaan selanjutny selanjutnya. a. e.3.4 e. 3.4 Lapisan Keempat, Kee mpat, Kelima Kelima dan Keenam. Kee nam. Cat akhir/top coat finish jeni jeniss melamic clear dof . Pelaksanaan pekerjaan dengan spray spra y gun , pengencer adalah thinner super. Bila musim hujan dengan kelembaban sangat tinggi harus ditambahkan 5% retarder RD 02 pada thinner . Tenggang waktu antara pelapisan mini minimum mum 12 jam. jam. War W arna na ditentukan ditentukan kemudian dalam colour scheme material material . e.3.5 e. 3.5
Hasi Has il akhir akhir finishing ra ta, permukaannya halus halus dan dan intensitas ntensitas warna wa rna untuk untuk fin ishing melamic melamic harus rata, setiap bagian interio interiorr - furniture furniture harus ha rus sama s ama (dises (disesuaik uaikan an colour scheme material ). material ).
Pasal 25 PEKERJAAN ATAP
1. L i ngkup ngk up Peker Peker jaan
a. P ekerjaan eke rjaan ini ini meliputi meliputi : 1). Pekerj Pe kerjaan aan rang ra ngka ka atap. 2). Pekerjaan penutup atap. 1. Pe ke rjaa rjaan n Rangk Rangka a Atap
1.1 1. 1 Pe P er syarat syar atan an Baha B ahan n dan pel pelaks aksana anaan an
Rangka Atap menggunakan rangka atap baja ringan dengan menggunakan profil S sebagai frame, frofil kapsul sebagai WEB, Baut+mur sebagai sambungan dan aksesories sebagai pendukung kekuatan struktur. Gerakan yang yan g terj te rjadi adi akibat akibat Gempa Gempa lebih besa be sarr kearah kearah Gerak Gerak Horizontal, Horizontal, hal ini ini besar bes ar peng p engaruhn aruhnya ya terhada t erhadapp kekuatan ikat ikat struktur atap khususnya dan bangunan umumnya. Ada beberapa poin penting dalam struktur atap baja ringan yang perlu diperhatikan agar dapat meminimalisir bahaya gempa disamping disamping balok struktur penopan g atap kuda kuda baja ringan ringan itu send iri, iri, yaitu yaitu : 1. I k atan maka dari itu itu untu u ntukk konektor sam sa mbunga bu ngann 1.2 Trus Trusss memakai memakai sistem atan antara antara fram fr ame e dan Web harus kuat k uat maka konektor baut
untu k system sys tem jenis jenis kuda – 2. F i sik sam sambungan bungan mengarah ke pusa pusat t ( Web mengarah dan sejajar pada pada titik pusat us at ) untuk kuda baja b aja ringan ringan 1.2 1.2 Truss lebih lebih menekan kan pada pengo pengoptim ptimalan alan kekuatan kekuatan web secara s ecara simetri simetriss s ebagai pengaku struktur kuda kuda kuda tersebut tersebu t
3. A kseso ksesori ri s dan dan sam sambungan bungan pad pada a struk struktu turr kuda-kuda kuda-kuda (baik struktur sambungan truss ketemu truss ataupun
truss ketemu ketemu struktur balok b alok bangunan) bangun an) harus h arus kuat, Maka Maka dari itu 1.2 1.2 truss menciptakan beberapa aksesoris sebagai seb agai pendu pen dukung kung kekuatan bag bagii kes eluruhan kuda kuda-kuda -kuda tersebu ters ebutt agar kokoh, kuat, dan kaku . (lihat daftar dan fungsi aksesoris)
4. Pengikat kuda-kuda terhadap balok struktur harus kuat (Angkur ) dalam hal ini 1.2 Truss menciptakan
aksesoris yang wajib dipakai yaitu T01 sebagai pengaku dudukan kuda-kuda baja ringan terhadap balok struktur (lihat daft daftar ar dan dan fungs fungsii ak sesori se soris) s)
Merek dagang One Two Truss /1.2 TRUSS by Atap-Indonesia (Roofing Spesialities) Hight Tensile Steel G550 (Hi-Ten) Minim Minimum um Yield Strength Stre ngth : 550 MPa MP a Modulus Elasticity Elas ticity : 2,1 x 105 MPa Shear Shea r Modulus Modulus : 8 x 104 MPa Lapis dasar material baja ringan dilapis dengan zinc, aluminium and silikon alloy Rangka Profil Profil berbentuk S dan We b bentuk Caps Caps ule dengan pe pe ngiktat Baut-M ur
a. Frame Fra me : bentuk S 85.50 (Tinggi (Tinggi profil 85 mm dan tebal teba l 0.75 - 08mm BMT) b. Web
: Capsul Capsulee 62.27 (Ting (Tinggi gi 62 mm mm dan tebal tebal 045 045 - 0,5 0,5 mm BMT)
c. Baut-Mur Baut- Mur
: Hexagonal He xagonal Bolt, diame diameter ter 12mm
2. Peke Pe ke rjaa rjaan n Penut Pe nutup up Atap
Atap Genteng Metal Spanroof berpasir plus rubber coating Insulasi
2.1Produk Atap Genteng Metal Spanroof bplus ruber coating insulasi insulasi Insulasi Insulasi Harus memili mem ilikk i Uji Uj i Sertifikat Sertifik at kemampuan kem ampuan meredam panas panas sebesar 30%
dan suara sebesar
6.5dByang 6.5dByang dikeluarkan oleh badan uj i material Sucofindo
Atap Genteng Spanroof berpasir plus rubber coating insulasi Atap Genteng Spanroof berpasir plus coating insulasi berbahan dasar Metal Zinkalum ZinkCoatid G550 serta pada bagian atasnya dilapisi Peredam Panas dan Suara yang
berbahan berbahan dari Ru Rubber bber Powder Powder dim dimana ana lapi lapisan san peredam peredam ini menjadi enjadi satu kesatu kesatuan materi aterial utuh dengan metal zinkalaum Atap Genteng Metl Maha longspan Insulasi dapat di supply dengan ketentuan sebagai beriku berikutt : - Panjang Material
: 100 10000 mm – 6000 6000 mm
- Lebar material
: 104 10400 mm
- Tinggi Tinggi Ge Gelomba lombang ng
: 35 mm
- Tebal
: 0.35 0.3 5 mm
- Finishi Finishing ng metal atas ata s : granules/ granules/ batuan batuan - Pered P eredam am dibagian dibagian bawah : rubber powde p owderr coating insul insulasi asi - Garansi Material Material - Sertif Ser tifat at Sucofindo Sucofindo
: 3 Tahun Tahun (perubahan (perubahan warna ) : Ke Kem mampuan meredam panas 30% dan suara 6.5 6.5 dB
1. Garansi Produk Material Atap Genteng Maha Longspan Insulasi adalah satu kesatuan sistem antara penutup atap asesorisnya dimana Sistem ini harus diaplikasikan bersama sma sehingga menjadi satu kesatuan utuh untuk membe memberikan rikan jaminan jaminan produk pro duk selama 3 tahun
PASAL 26 PEKERJAAN ELEKTRIKAL C. LINGKUP PEKERJAAN 1.1.
Syarat Umum
1. Pekerjaan yang dimaksud disini adalah pekerjaan Pengadaan, Pemasangan (Instalasi) dan Pengujian Sistem secara keseluruhan sesuai dengan gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat sehingga dapat bekerja beke rja dan berfung berf ungsi si dengan baik. baik. Adapun pekerjaan yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut: Pekerjaan instalasi distribusi listrik Tegangan Rendah (220/380V) secara menyeluruh sehingga instalasi berfungsi sesuai gambar rencana.
Pekerjaan distribusi sistem Pengindera Kebakaran (Addressable sesuai dengan sistem yagg sedang berjalan) serta pengembangan sistem MCFA yang terpasang sehingga kapasitas terpenuhi.
Pekerjaan instalasi LAN berikut kelengkapannya sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. baik.
Pekerj Pe kerjaan aan pemasangan Rak Kabel sesuai gambar gambar rencana.
Pekerjaan pemasangan Penangkal Petir sesuai gambar rencana.
Pekerjaan pemasangan sistem telepon sesuai gambar rencana.
Pekerjaan pemasangan sistem public address dan tata suara sesuai gambar rencana.
Pekerjaan pemasangan sistem close circuit television sesuai gambar rencana.
Pekerjaan pemasangan isolation transformer sesuai gambar rencana.
Pemasangan sistem pembumian secara lengkap dan benar sesuai gambar perencanaan dan persyaratan-persyaratan yang yang berlaku. berlaku.
2. Syarat-syarat Umum merupakan bagian dari Persyaratan Teknis. Apabila ada beberapa klausul dari Syarat-syarat Umum yang dituliskan dalam Persyaratan Teknis, berarti menuntut perhatian khusus pada klausul klausul-kl -klausul ausul tersebut dan bu bukan kan berarti menghi menghillangk angkan an klausul klausul-kl -klausul ausul lainn lainnya ya dari SyaratSyaratsyarat Umum. Klausul-klausul dari Syarat-syarat Umum hanya dianggap tidak berlaku bila diny dinyatakan atakan secara sec ara tegas dalam Persyaratan Pers yaratan Teknis. Teknis.
3. Persyaratan Teknis dimaksudkan untuk menjelaskan dan menegaskan segala pekerjaan, bahan bahan dan peralatan-peral peralatan-peralatan atan yang diperl diperluk ukan an un untuk tuk pemasangan, pemasangan, pengu pengujjian dan peny penyetelan etelan (adjusting) dari seluruh sistem, agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik.
4. Persyaratan Teknis merupakan satu kesatuan dengan Gambar-Gambar Teknis yang menyertainya. Bila ada suatu bagian pekerjaan yang hanya disebutkan di dalam salah satu dari kedua dokumen tersebut, ters ebut, maka P emborong emborong waj wa jib melaksanakannya dengan baik dan lengkap. lengkap.
5. Yang menjadi dasar utama sehingga suatu pekerjaan berhasil dalam mencapai target, mutu, waktu dan biaya, biaya, maka pelaksana lapangan harus menguasa menguasaii Sistem pekerjaan secara menyeluruh. Gambar kerja yang akan dilaksanakan. Spesifikasi teknis yang telah ditentukan. Standar dan peraturan yang berlaku. Petunjuk dan ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat, baik untuk peralatan maupun material. Koordinasi dengan pekerjaan terkait lainnya seperti struktur, arsitektur mekanikal dan elektrikal sendiri.
6. Pemborong harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya, agar dapat memberikan jami jaminan nan hasil hasil kerja kerja yang bai baikk dan rapi, rapi, yang yang memenu memenuhi hi kriteri kriteriaa sebagai se bagai berik berikut ut : Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan yang akan dikerjakan. Mempunyai alat kerja yang memadai. Mudah diberi pengarahan. Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain. Terampil. Mempunyai sertifikat untuk tenaga kerja spesialis penyambungan kabel tegangan menengah.
7.
Pemborong bertanggung jawab dalam pengawasan yang ketat terhadap jadwal atau urutan pekerjaan, pekerjaan, sehing sehingga ga tidak tidak menggang mengganggu gu peny penyelesai elesaian an proyek proyek secara seca ra keseluru keseluruhan han pada waktu yang telah ditetapkan.
8.
Pemborong harus menyatakan secara tertulis bahwa bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang diserahkan oleh Pemborong harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan dil dilakuk akukan an dengan dengan cara yang wajar dan terbaik terbaik.. Dan Da n bahwa bahwa instalasi instalasi yang dil dilakuk akukan an adalah adalah lengkap dan dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang terjelek sekalipun, tanpa mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan/peralatan-peralatan yang seharusnya disediakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam Persyaratan Teknis ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam Gambar-Gambar Teknis.
9.
Pemborong harus dapat menunjukkan surat pernyataan dari pihak pemasok barang/komponen yang akan terpasang kepada Konsultan, bahwa barang tersebut merupakan barang “original” dan bukan
barang prod produk uksi si titiruan dengan dengan mengg menggun unakan akan merek yang yang sama.
10. Semua peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan diserahkan untuk penyelesaian pekerjaan harus dalam keadaan baru dan dari kualitas terbaik.
11. Pemborong harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui halhal yang akan mengganggu/mempengaruhi pekerjaan. Apabila timbul persoalan, Pemborong wajib mengajukan saran penyelesaian kepada Konsultan, paling lambat satu minggu sebelum bagian pekerjaan pekerjaan ini ini seharusnya seharusnya dil dilaksanakan.
12. Pemborong harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan dan syarat-syarat yang diperlukan dengan Pemborong lainnya, sehingga peralatan-peralatan Elektrikal dapat dipasang pada tempat dan ruang yang telah disediakan.
13. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus memeriksa dan memahami pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain yang ikut menyelesaikan proyek ini, apabila pekerjaan pelaksanaan dari pihak lain tersebut dapat mempengaruhi kualitas pengerjaan Pemborong itu sendiri.
14. Sebelum memulai pekerjaan, Pemborong harus membuat Rencana Kerja dengan jadwal yang disesuaikan dengan Pemborong yang lain. Apabila terjadi sesuatu perubahan, Pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan dan mengajukan saran-saran perubahan/p perubahan/perbai erbaikan. kan.
15. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, Pemborong wajib menyerahkan Gambar-Gambar Kerja (Shop Drawing) terlebih dahulu untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan. Gambar-gambar tersebut harus diserahkan kepada Konsultan minimal dalam waktu 2 (dua) minggu sebelum instalasi dilaksanakan.
16. Pemasangan peralatan harus dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan tersebut. Untuk itu, Pemborong harus membuat dan menyerahkan gambar-gambar rencana instalasi secara rinci sebelum melaksanakan pekerjaan.
17. Apabila terjadi sesuatu keadaan dimana Pemborong tidak mungkin menghasilkan kualitas pengerjaan yang terbaik, maka Pemborong wajib memberitahukan secara tertulis kepada Konsultan dan mengajukan saran-saran perubahan / perbaikan. Apabila hal ini tidak dilakukan, Pemborong tetap bertanggu bertanggung ng jawab jawab atas ata s kerugian-kerug kerugian-kerugiian yang mung mungki kinn diti ditimb mbul ulkann kannya. ya. pelaksanaan an instalasi berlangsung, berlangsung, Pembo Pe mborong rong harus memberi tanda-tanda tanda-ta nda (misalnya (misalnya dengan 18. Selama pelaksana pensil pensil atau tinta tinta merah) pada dua set gambar gambar pelaksanaan, pelaksanaan, atas segala perubahan pada rancang ra ncangan an instalasi semula. 1.2.
Standarisasi dan Aturan Yang Harus Diikuti
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor yang harus mengikuti segala aturan dan standar yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk kesempurnaan operasi, kemudahan pengaturan pengaturan dan perawatan, keamanan kea manan operasi operasi si s istem sesuai s esuai dengan dengan salah salah satu atau lebi lebihh dari peraturan peraturan yang yang tertul tertulis dibawah dibawah ini ini.. 1. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Edisi terbaru
2. Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 3. Standar Konnstruksi / Normalisasi PLN 4. Peraturan-peraturan PLN/Jawatan Keselamatan Kerja Setempat. 5. Memenuhi persyaratan DIN Standar
6. Memenuhi Standar yang dikeluarkan oleh International Electro-Technical Commision I.E.C. Sta ndar Industri Indonesia Indonesia 7. SII, Standar Sta ndar Kontru K ontruksi ksi Bangunan Bangunan Indo I ndonesia nesia 8. SKBI, Standar Pe raturan Depnaker tentang Kesel Kese lamatan tenaga kerja 9. Peraturan
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Pe raturan dari Pemerintah Pemerintah Daerah 11. Peraturan
12. Data teknis dari produk dibidang Peralatan Tata Suara, Telepon, LAN (Line Area Network) dan Fire Alarm yang dibuat oleh pabrik – pabrik pabrik di berbagai berbagai Negara.
13. Seluruh pekerjaan instalasi telepon harus dilaksanakan mengikuti standar dan peraturan dari ITU-T atau PT. TELKOM.
14. Spesifikasi teknis juga harus memenuhi VDE Standar atau persyaratan internasional lain yang ekifalen. Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang tertulis pada peraturan- peraturan tersebut dan disesuaik disesuaikan an deng dengan an bahan, bahan, un uniit mesin mesin atau peralatan peralatan yang dipasangnya. Bila terjadi kesimpang-siuran dalam hal standar yang harus diikuti, kontraktor harus melapor pada Konsultan Konsultan untuk mendapat mendapat kejelasan kejelasan tentang hal tersebut. ters ebut. Bila konsultan tidak dapat memutuskan hal tersebut maka pengambil keputusan akan diserahkan kepada Instansi / Badan yang berwenang (local Authority Having Jurisdiction). Penentuan Pe nentuan standar yang : a. Dalam penentuan dan persetujuan untuk standar yang diikuti atau standar yang disebut oleh material, peralatan, peralatan, un uniit mesin mesin dan lainya, ainya, ko kontrak ntraktor tor harus dapat menunj menunjuk ukkan kan dan menyerahkan menyerahkan copy dari standar yang dianut / disebut oleh material, peralatan, unit mesin dan lainnya untuk diperiksa dan diteliti oleh konsultan sebelum dikeluarkan persetujuan. b. Apabila standar yang diikuti ternyata memberikan persyaratan yang lebih ringan atau lebih rendah maka standar s tandar tersebut ters ebut dinyatakan dinyatakan sebagai se bagai standar yang tidak tidak f dengan standar yang ditentukan ditentukan ol oleh persyaratan tekni teknis ini ini. c. Segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuktian dan pemeriksaan ini menjadi tanggung jawab kontraktor kon traktor yang ya ng bersangk bersa ngkutan. utan. d. Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain diluar proyek, kontraktor harus menyelesaikan segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari lembaga penguji tersebut dalam waktu secepatnya sec epatnya sehin s ehingga gga tidak tidak menghambat jadwal pel pelaksa aksanaan naan proyek. 1.3.
Jaringan Listrik Utama
Karakteristic catu daya adalah sebagai berikut: a. Tegangan Rendah (Low Voltage)
400 volts-3 phase, 4 wire, 50 Hz plus earth protection Short circuit capacity hingga 100 kA untuk bus bar rating 3000A dan short circuit capacity setiap bagian bagian harus dihi dihitun tungg berdasarkan berdasarkan hirarki hirarki po posi sisi si di di di diagram sistem. sistem. Semua Short Short circ circui uitt capacity harus diajukan terlebih dahulu oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan Konsultan berdasarkan kapasitas dari power transformer. Voltage ± 5%.
Frequency Frequency ± 1%. 1.4.
Polaritas
Polaritas dari semua peralatan pada pekerjaan ini diatur berdasarkan persyaratan teknis sebagai berikut: a. Untuk semua peralatan yang terdiri dari kutub “fasa/bertegangan” harus diposisikan “diatas/disisi kiri” dan untuk kutub “netral/pembumian” diposisikan “dibawah/disisi kanan”. Pada alat Kotak
kontak dan soket untuk polaritasnya harus mengikuti standard dari IEC dan VDE. Tabel Pengenal P engenal inti inti/rel /rel (PUIL (P UIL 200 2000, 0, tabel 7.2-1) Pengenal
i.
Inti atau Rel
Dengan Huruf
Dengan lambang
Dengan warna
1
2
3
4
Instalasi arus bolak balik 1. Fase satu
L1/R
Merah
2. Fase dua
L2/S
Kuning
3. Fase tiga
L3/T
Hitam
N
Biru Biru
1. Fase satu
U/X
Merah
2. Fase dua
V/Y
Kuning
3. Fase tiga
W/Z
Hitam
1. Positif
L+
Tidak ditet ditetapkan apkan
2. Negatif Negatif
L-
Tidak ditet ditetapkan apkan
3. Kawat tengah
M
Biru
iv.
Pengh Pe nghantar antar netral
N
Biru
v.
P enghantar enghanta r pembumian pembumian
PE
Loreng Lore ng hijau-kuni hijau-kuning ng
4. netral ii.
iii.
Instalasi perlengkapan listrik
Instalasi Instalasi arus searah se arah
Urutan tata letak instalasi kabel pada peralatan listrik dilihat dari sisi muka peralatan. Semua kabel yang terhubung mulai dari panel utama hingga panel penerangan, daya, kotak-kontak, penerangan penerangan dan peralatan peralatan lain lainny nya, a, urutan urutan warna dari fung fungsi si fasa harus sama hing hingga ga titi titikk akhi akhir. 1.5.
Gambar - Gambar
1. Gambar-gambar desain dan persyaratan - persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang melengkapi dan sama mengikatnya.
2. Gambar-gambar sistem ini menunjukan secara umum tata letak dari peralatannya, sedangkan instalasinya harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan dalam perawatan dan maintance jika peralatan tersebut sudah dioperasikan.
3. Gambar instalasi menunjukan secara teknis pekerjaan instalasi yang harus dilaksanakan dimana dicantumkan ukuran dan bahan serta keterangan lain yang diperlukan.
4. Gambar-gambar Arsitektur dan Struktur Sipil, harus dipakai Referensi untuk pelaksanaan maupun detail deta il fini finishing shing dari instalasi. instalas i.
5. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjukan dalam gambar atau sebaliknya harus dipasang atas beban kontraktor, seperti halnya pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukan dalam gambar.
6. Kontraktor pelaksana diwajibkan memeriksa gambar terhadap kemungkinan adanya kesalahan atau ketidakcocokan dalam hal yang berhubungan dengan fabrikasi maupun pelaksanaan pemasangan. Hal tersebut harus dibuat List Daftar Kesalahan /Ketidak-cocokan dan diajukan sebelum pemasukan penawaran. Apabil Apabila hal tersebut tidak tidak dil dilaksanakan, maka ko kontrak ntraktor tor diangg dianggap ap sud sudah ah memahami memahami sistem secara keseluruhan. Bila dikemudian hari diadakan penyesuaian oleh Konsultan yang mengakibatkan perubahan dalam pelaksanaan, maka menjadi kewajiban untuk melaksanakannya tanpa adanya biaya tambahan.
7. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana harus mengajukan gambar kerja dan detail kepada Konsultan untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu.
8. Gambar kerja harus termasuk catalog/literature data dari Pabrikan, data ukuran dimensi, data pembuatan pembuatan dan nama serta alamat alamat dari perusahaan yang memberi memberi pelayanan pelayanan pemeli pemeliharaan dan mempunyai jaminan ketersediaan suku cadangnya.
9. Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang dengan disertai dengan buku buku cara pengop pengoperasian erasian dan instru instruksi ksi perawatan, serta harus diserahkan diserahkan kepada kepada Konsultan. Konsultan.
10. Untuk pekerjaan Sistem Distribusi Listrik dan pekerjaan lainnya yang sifatnya memerlukan persetujuan persetujuan dari instansi terkait, terkait, Kontrakto Kontraktorr wajib wajib menyi menyiapkan gambar gambar sistem sistem dan instalasi nstalasi yang diperlukan untuk diperiksa dan disahkan oleh Instansi terkait sesuai dengan peraturan yang berlaku.
11. Data dari setiap sistem harus menunjukan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi komponen untuk peninjauan keseluruhan system yang sebenarnya, penyerahan yang sebagiansebagian tidak akan diperhatikan. Gambar Shop Drawing harus dibuat sebanyak 3 (tiga) set.
12. Hal-hal yang menyangkut perubahan gambar pelaksanaan di lapangan baik ukuran/konstruksi kontraktor wajib mengajukan pertanyaan dan alternative penyelesaian atau Shop Drawing yang dikehendaki untuk mendapat persetujuan dari Konsultandan dilakukan setidaknya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan sehingga tidak berakibat pada kesalahan dalam pelaksanaan.
13. Kontraktor wajib membuat gambar pelaksanaan instalasi terpasang (As Built Drawing) yang disetujui oleh Konsultan serta kelengkapan yang harus disertai kepada Konsultan pada saat penyerahan penyerahan pertama dalam dalam bentuk bentuk Soft Cop Copyy (CD/ Cad Drawing) dan Hard Cop Copyy masing-masi masing-masing ng rangkap 3 (tiga) dijilid dan dilengkapi dengan daftar isi dan data notasi. 1.6.
Bahan dan Contoh
1. Bahan/meterial/peralatan yang digunakan dan dipasang pada pekerjaan harus dalam keadaan baru dan tanpa cacat.
2. Semua bahan yang dipergunakan diusahakan produksi dalam negeri, sejauh mana masih memenuhi persyaratan tekni teknis dan standar standar yang ditentu ditentukan. kan.
3. Kelambatan pekerjaan dan segala akibatnya, yang terjadi akibat keterlambata pengajuan maupun pengaj pengajuan uan ul ulang menj menjadi adi tanggu tanggung ng jawab jawab dan beban kontrak kontraktor. tor.
4. Kesalahan pemilihan ukuran dan kapasitas equipment menjadi tanggung jawab kontraktor.
1.7.
Jaminan dan Garansi
1. Jaminan atas material/bahan peralatan dan unit mesin. Material yang diserahkan oleh kontraktor harus bebas dari kerusakan baik atas kesalahan pabrik, kerusakan akibat kesalahan bahan, kerusakan akibat kesalahan dalam pengiriman mapun kerusakan selama jangka waktu wa ktu 1 (satu) (sa tu) tahun kalender terhi ter hitung tung sejak material tersebut terse but dibeli dibeli.. 2. Jaminan atas hasil pekerjaan dan masa pemeliharaan. Kontraktor harus menjamin atas hasil pekerjaan dengan membuat surat jaminan secara tertu te rtulis lis dengan uraia uraian n se s e bagai bagai berikut :
a. Cara pelaksanaan dan pekerjaan dilakukan sesuai prosedur dan manual dari QMS (Quality Management System)
b. Instalasi yang diserahkan dapat bekerja dengan baik tanpa mengurai atau menghilangkan bahan bahan atau peralatan peralatan - peralatan peralatan yang seharusnya seharusnya disedi disediakan akan walaupu walaupunn tidak tidak di disesuaikan sesuaikan secara seca ra nyata dalam buku ini atau tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar yang menyertai buku buku ini ini.. Jaminan Instalasi I nstalasi & Material Ma terial Instalasi menjadi menjadi Tanggung Tanggung Jawab Jawa b Kontraktor. c. Jaminan
d. Masa Pemeliharaan untuk seluruh pekerjaan instalasi ditetapkan selama 6 (enam) bulan setelah barang di diserahkan kepada kepada Konsultan, Konsultan, yang yang meli melipu puti ti :
Perform Pe rformance ance sistem sistem secara sec ara keseluruh keseluruhan. an.
Pelatihan secara Cuma-cuma terhadap User/Pengguna (Tenaga Teknik) terkait Cara Pengoperasian Peralatan dan Maintenance Praktis sehingga menjadi operator yang terampil.
e. Dalam masa pemeliharaan apabila ditemukan instalasi yang rusak atau berfungsi kurang baik maka Pemborong harus segera memperbaiki atau mengganti peralatan tersebut sampai dapat berfungsi berfungsi deng dengan an baik. baik.
f. Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor diwajibkan mengatasi segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya biaya tambahan biaya.
g. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah dilaksanakan masih merupakan tanggung tanggung jawa jawabb Kontraktor sepenuh se penuhnya. nya.
h. Apabila selama masa pemeliharaan Kontraktor tidak melaksanakan teguran dari Konsultanatas perbaikan/ perbaikan/peng penggant gantiian/penyetel an/penyetelan an yang diperl diperluk ukan, an, maka pihak pihak Konsul Konsultanberhak tanberhak menyerahkan menyerahkan perihal perihal tersebut kepada kepada pihak pihak lai lainn atas biaya biaya Kontraktor Kontraktor pelaksana. pelaksana. 3. Klaim Klaim atau ata u tuntutan. a. Untuk segala macam pengadaan barang dan cara pemasangannya, Konsultan harus bebas dari segala tuntutan/klaim tuntutan/klaim atas hak-hak khusus seperti se perti hak patent, lisensi lisensi dan sebagainy s ebagainya. a. b. Bila ada hal - hal seperti tersebut diatas, kontraktor wajib mengurus dalam arti menyelesaikan segala sesuatu perijinan/biaya/lisensi yang berhubungan dengan hal tersebut diatas beban biaya ditanggung kontraktor. 4. Untuk pekerjaan/pengadaan barang bara ng Kontraktor harus dapat menunjukk menunjukkan an : Sertifikat Keasli Kea slian an Barang Bara ng (Ori (Or iginal) ginal) a. Sertifikat
b. Sertifikat Mutu dan Kualitas Barang (Quality) c. Sertifikat Keamanan (Safety Inspector) d. Sertifikat Welding Inspector
e. Garansi material, Service dan Sparepart serta Surat Dukungan dari Agen Tunggal di Indonesia (bermeterai cukup) 5. Hal - hal yang berkaitan tersebut diatas harus disertakan bukti data (1 kopi dilampiri Data Asli) 1.8.
Kelengkapan Yang Harus Diserahkan
Harus diserahkan sebelum dimulai pekerjaan, sebagai berikut : 1. Selambat - lambatnya 2 (dua) minggu sebelum dimulai pelaksanaan dalam arti pemesanan barang atau pembuatan barang / instalasi atau pemasangan, kontraktor harus menyerahkan barang-barang yang diuraikan, antara lain :
a. Katalog, Data teknis dan test Report untuk persetujuan material. b. Instalasi Instruction (Buku Petunjuk manual Pengoperasian) untuk persetujuan terhadap cara cara pemasangan.
c. Shop drawing untuk persetujuan terhadap rencana instalasi dan cara - cara peasangan yang akan dilakukan / dikerjakan / dilaksanakan.
d. Contoh - contoh bahan dan barang - barang untuk persetujuan terhadap bahan dan barang barang yang diperol diperoleh eh / didapat didapat secara seca ra lok okal al seperti misaln misalnya ya armature lampu, ampu, tabung tabung lampu, ampu, starter, star ter, saklar, s aklar, kabel, pi pipa, pompa pompa dan lain sebagai seba gainya nya sesuai se suai dengan ketentuan dari Konsultan. Konsultan. s elanjutny utnyaa kepada Konsultan Konsultan untuk mendapat persetuju per setujuan. an. e. Yang selanj
2. Apabila tidak diperoleh persetujuan oleh suatu dan lain hal, maka kontraktor harus segera mengganti barang-barang barang-barang tersebut dan dan diserahkan diserahkan kepada kepada Kon K onsul sultan tan untuk untuk mendapat mendapat persetujuan. persetujuan. 1.9.
Sistem Koordinasi
1. Kontraktor harus mengkoordinasikan pekerjaannya dengan pekerjaan Kontraktor lain (Struktur & Arsitektur) untuk menghindari pekerjaan pembongkaran / pekerjaan ulang dan gangguan yang dapat memperlambat memperlambat jalannya alannya pekerjaan. komunikas kasii teknis, kontraktor har harus us menempatkan menempa tkan seorang se orang 2. Untuk memudahkan komuni
atau ata u lebih lebih pemimp pemimpiin lapangan lapangan perpengalam perpengalaman, an, dapat berkomu berkomuni nikasi kasi dalam dalam bahasa Indonesi Indonesiaa deng dengan an baik baik dan benar, serta mewakil mewakili ko kontrakt ntraktor, or, menerima menerima perintah perintah dan petunj petunjuk uk Konsul Konsultan dan segera melaksanakannya bila diperlukan.
3. Kontraktor diwajibkan membuat laporan berkala (harian/mingguan) yang memberikan gambaran tentang kegiatan proyek. Misalnya : a. Jadwal waktu pelaksanaan b. Kegiatan pelaksanaan c. Prestasi kegiatan fisik d. Catatan perintah / petunjuk Konsultan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. e. Dan kegiatan kegiatan pekerjaan yang dianggap dianggap perlu pe rlu..
4. Kontraktor juga harus membuat dokumentasi pekerjaan yang berupa foto-foto pelaksanaan pekerjaan, pekerjaan, dibu dibuat at berwarna, mini minimal mal uk ukuran uran po postcard stcard dan disusun disusun dalam dalam album album.. Foto-foto Foto-foto yang menggambarkan menggambar kan kema kemaju juan an pelaks pelaksana anaan an pekerjaan pekerjaa n hendaknya dibuat dibuat berdasa berda sarkan rkan petunjuk dari Konsultan dan minimal dilakukan sebanyak 4 (empat) kali setiap peristiwa selama berlangsungnya pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan. pekerjaan.
5. Kontraktor harus menempatkan seorang Penanggung jawab Pelaksanaan yang ahli dan berpengalam berpengalaman an serta yang bertanggun bertanggungg jawab penu penuhh dalam dalam menerima menerima segala segala instruksi nstruksi yang akan diberikan serta harus selalu berada di Site Proyek.
6. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan ini menghalangi pekerjaan lain, maka sesuai akibatnya menjadi tanggung jawab kontraktor. 1.10. Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran
1. Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka pemasangan Instalasi ini maupun pengembaliannya seperti keadaaan semula adalah termasuk tanggung jawab pekerjaan pekerjaan Pembo P emboron rongg Instalasi Instalasi ini ini.. 2. Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari Konsultan. 3. Pengelasan, Pengeboran dan sebagainya pada Konstruksi Bangunan hanya dapat dilaksanakan setelah memperoleh ijin / persetujuan tertulis dari Konsultan. 1.11. Pencapaian Pencapaian Peralatan Peralatan Untuk Untuk Service
1. Semua peralatan utama ataupun bantu dalam prinsip pemasangannya harus mudah untuk bisa diamati, termasuk juga accessories pipa dan duct seperti valve, clean out, damper, filter, venting dll. 2. Untuk itu Kontraktor dalam pemasangannya wajib memperhatikan posisi yang terbaik dari peralatan dan accessories yang berada dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat. 3. Disamping itu kontraktor harus mengusulkan kepada Pihak Owner (bila ditunjukkan pada gambar) pintu pintu-pi -pintu ntu service service (access (acc ess panel) panel) un untuk tuk setiap setiap peralatan peralatan dan asessori asess ories es yang berada dalam dalam shaft atau ceiling yang memerlukannya, beserta ukuran dan lokasi yang tepat. 4. Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada access panel yang diperlukan, maka penggeseran untuk posisi yang tepat dari access panel tersebut sehubungan dengan letak peralatan / accessories dan kaitannya dengan arsitek interior, perlu dibicarakan dengan pihak Owner untuk disetujui. 1.12. Proteksi
1. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilakukan proteksi yang baik terhadap cuaca dan harus diusahakan agar selalu dalam keadaan bersih. 2. Semua ujung-ujung pipa konduit dan bagian-bagian peralatan yang tidak dihubungkan harus diberi peli pelind ndun ung, g, di disumbat, sumbat, atau di ditutup tutup dengan dengan bai baikk untuk untuk mencegah masukn masuknya ya kotoran kotoran.. 3. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi kontraktor untuk melindungi peralatan-peralatan, bahan bahan bai baikk yang yang sudah, sudah, maupu maupunn belum belum terpasang bil bila diperki diperkirakan rakan bisa bisa rusak atau cacat ca cat karena tidak tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%) 4. Sebelum penyerahan, instalasi dibersihkan atau ditest dan di adjust kembali untuk membuktikan bahwa peralatan peralatan dan bahan beroperasi beroperasi deng dengan an baik. baik. Peralatan Per alatan dan bahan yang rusak atau cacat caca t karena tidak dilakukan perlindungan yang benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima (serah terima belum 100%). 1.13. Pengecatan
1. Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang menjadi lecet karena pengangkutan / pengapalan atau pemasangan pemasangan harus segera se gera diperbai diperbaiki ki dan dan dicat dicat deng dengan an warna asliny aslinyaa sehing sehingga ga nampak nampak seperti baru kembali.
2. Semua bagian-bagian pekerjaan yng menyangkut carbon steel atau seng yang di galvanis harus dicat dasar dan cat finish.
3. Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari grease, minyak dan segala kotoran yang melekat.
4. Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat (zincromate) dan cat finish terdiri atas 2 lapis cat copolymer.
5. Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/cacat dalam pengangkutan, penyimpanan dan lain sebagainya harus dicat kembali sesuai aslinya atau sesuai dengan warna yang ditentukan Pihak Owner. jalur-jalur ur pipa, pipa, code c ode warna w arna dises disesuai uaikan kan dengan standart. s tandart. 6. Untuk jalur-jal 1.14. Sleeve, Peralatan Yang Tertanam di Dinding
1. Peralatan Bantu, Sleeve dan lain-lain yang diperlukan tertanam atau menembus concrete atau tembok harus dipasang dan dilengkapi sesuai petunjuk dagang. Untuk itu ukuran, posisi yang disiapkan untuk keperluan tersebut harus dikonsultasikan dengan Konsultan dan disertai gambar detail.
2.
Semua ducting atau pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance 20 mm (3/4”) ji jika du duct ct atau pipa pipa berisol berisolasi, asi, cl c learance eara nce tetap dibu dibu tuhkan 20 mm (3/4”) antara isolasi dan sleeve.
Sleeve Sleeve yang menembus menembus atap lantai.
3. Setelah pemasangan pipa atau duct clearance harus diisi dengan sealant tahan api. 1.15. Penomoran, Nama Peralatan / Assesories
Semua peralatan terpasang dan asesoriesnya harus diberi kode nama peralatan dan nomor, sesuai seperti yang dicantumkan pada daftar peralatan atau data sheet atau sebagai tercantum pada gambar rencana. Bila ada peralatan atau asesories yang belum mempunyai kode nama dan nomer, kontraktor wajib mengusulkan kepada Konsultan dan ini semua sudah harus tercantum dalam as-built drawing. 1.16. Penjagaan
1. Kontraktor wajib mengadakan penjagaan dengan baik serta terus menerus selama berlangsungnya pekerjaan pekerjaan atas bahan peralatan, peralatan, mesin mesin dan alat-alat alat-alat kerja kerja yang disi disimp mpan an di tempat kerja kerja (gudang (gudang lapangan).
2. Kehilangan yang diakibatkan oleh kelalaian penjagaan atas barang-barang tersebut diatas, menjadi tanggung jawab pemborong. 1.17. Ke bers ihan, ihan, Ke terti te rtiba ban n dan dan Ke aman amanan an
1. Pemborong harus selalu menjaga keadaan ruang kerja mereka dalam keadaan bersih dan baik selama tahap konstruksi. 2. Semua sampah dan bahan yang tidak berguna lagi harus diangkut ke luar site. 3. Pada saat penyelesaian pekerjaan, Pemborong harus meninggalkannya dalam keadaan rapih, bersih dan siap pakai.
memeriksa
seluruh
pekerjaan,
4. Selama Pelaksanaan Pekerjaan berlangsung, Kantor, Gudang, los kerja dan tempat pekerjaan sekitar bangun bangunan, an, harus harus selalu selalu dalam dalam keadaan bersih. bersih.
5. Penimbunan / penyimpanan barang, bahan dan peralatan baik dalam gudang maupun di luar (halaman), harus diatur sedemikian rupa agar memudahkan jalannya pemeriksaan dan tidak mengganggu pekerjaan dari bagian lain. 6. Peraturan-peraturan yang lain tentang ketertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan pada waktu pelaksanaan. pelaksanaan. 7. Guna semua keamanan pekerjaan, peralatan dan bahan / material di proyek, Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan secukupnya disekitar proyek. 8. Penj Pe njagaa agaann keamanan termasuk ter masuk juga juga penanggul penanggulangan angan terhadap terhada p bahaya kebakara kebakarann yang mungki mungkinn terjadi. 9. Kontraktor harus memperhatikan hubungan dengan lingkungan proyek, antara lain tidak akan menyebabkan gangguan lalu lintas umum, tidak akan mengganggu ketenangan penduduk / masyarakat masyara kat disekitarnya disekitarnya dan tidak tidak akan a kan mengganggu mengganggu pekerjaan dari Rekanan Re kanan lain. lain. 10 10.. Selama peralatan dan material disimpan di lapangan, kontraktor harus: a. Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua peralatan dan material yang ada di site. b. Memisahkan Memisahkan material mate rial yang yang mudah terbakar dengan material yang tidak tidak mudah terbakar. c. Menyediakan alat pemadam api ringan minimal 2 x 10 kg di Kit Konsultan dan Gudang Penyimpanan. 1.18. Perbaikan dan Pembersihan
Kontraktor harus melakukan dan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan perbaikan dan pemberisi pemberisihan, han, antara lain lain : 1. Perbaikan kembali akibat adanya pembobokan.
2. Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali. 3. Melaksanakan pembersihan lapangan dan lain-lainya serta tempat pembuangannya akan ditentukan oleh Konsultan. 1.19. Asuransi
Kontraktor harus mengasuransikan secara total semua peralatan dan material mulai dari pabrik pembuatn pembuatnya, ya, pengi pengiri riman man ke ke lapangan, lapangan, selama selama di gud gudang ang penyi penyimpanan, mpanan, sampai peralatan peralatan tersebut terpasang. Kontraktor juga harus mengasuransikan seluruh tenaga yang melaksanakan pekerjaan di lapangan. 1.20. Penyimpangan di Lapangan
1. Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari rencana yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, harus mendapat persetujuan tertulis dahulu dari pihak Konsultan. 2. Kontraktor harus menyerahkan gambar setiap perubahan yang ada kepada pihak Konsultan. 3. Perubahan material dan lainnya harus diajukan kontraktor kepada Konsultan secara tertulis dan akibat akibat tersebut ters ebut (pekerjaan tambah/kurang) tambah/kurang) harus har us disetujui disetujui ol oleh Konsultan Konsultan seca s ecara ra tertulis. tertulis. 1.21. Pengujian di Pabrik
Semua peralatan harus melalui pengujian di pabrik sebelum dikirim serta kontraktor harus menyerahkan serti ser tifik fikat at pengu pengujjiannya kepada Konsultan Konsultan sebanyak s ebanyak 3 (tiga) rangkap. r angkap. 1.22. Kecelakaan dan Kotak PPPK
1. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini, maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut kepada Instansi dan Departemen yang bersangkutan / berwenang (dalam hal ini Polisi dan Departemen Tenaga Kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan yang yang berlak berlaku. u. 2. Kotak PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan pertama harus selalu ada di tempat pekerjaan. 1.23. Testing & Comissioning
1. Petunjuk Umum
a. Prosedur Pengujian
Kontraktor harus mengajukan rencana dan prosedur pengujian kepada Konsultan untuk mendapat persetujuan. Metode pengetesan dan pengujian harus mengikuti standar teknis yang berlaku Sebelum Testing & Comissioning dilaksanakan, Kontraktor wajib mengajukan terlebih dahulu Program Pr ogram (Jadwal) (Ja dwal) Testin Te stingg & Comission Comissioniing. Kontraktor harus menentukan jadwal dan cara pengujian yang akan dilakukan 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pengujian, Pemborong menyerahkan jadwal dan cara pengujian tersebut kepada Konsultan untuk disetujui.
b. Pencatatan
Kontraktor harus melakukan pencatatan yang baik terhadap pengetesan dan pengujian. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengetes pengetesan an dan da n penguji pengujian kepada Konsultan. Konsultan. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu dan/atau yang dimintai oleh pihak Konsultanuntuk mengetahui apakah keseluruhan instalasi dapat berfungsi berfungsi deng dengan an baik baik dan dapat dapat memenuh memenuhii semua semua persyaratan yang di diminta. minta.
c. Saksi dan Tenaga Ahli
Semua pengetesan dan pengujian yang dilakukan oleh kontraktor harus disaksikan oleh Konsultan. Jika diperlukan Testing & Comissioning harus dilakukan oleh Tenaga Ahli yang ditunjuk oleh Pabrikan perangkat tersebut atau oleh tenaga ahli yang pernah mendapat pendidikan dan sertifikat khusus untuk maksud tersebut maka pihak Konsultanberhak menyerahkan perihal tersebut ters ebut merupakan tanggung tanggung jawab awa b Kontraktor Pel Pe laksana.
Pe ralatan, materi mater ial dan Alat penguji pengujian d. Peralatan,
Kontraktor harus menyediakan semua alat ukur yang diperlukan untuk pengetesan dan penguj pengujiian. Alat-alat Alat-alat tersebu terse butt harus sudah sudah dikal dikaliibrasi ol oleh insti institusi tusi yang berwenang. berwenang. Peralatan, material dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus diganti/diperbaiki dan testing comissioning diulangi untuk operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang diperlukan untuk mengadakan Testing dan Commission Commissioniing tersebut ters ebut merupakan tangg ta nggung ung jawa jawabb Kontraktor Pel Pe laksana. aksa na. Semua bahan yang kurang baik atau pemasangan yang kurang sempurna yang diketahui pada saat Pemeri Pe meriksaan/Pengu ksaan/Pengujjian harus segera digant digantii deng dengan an yang baru/disemp baru/disempurn urnakan akan sampai dapat berfungsi dengan baik dan sesuai Standar Uji yang ada.
e. Biaya
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua biaya dan fasilitas yang diperlukan untuk pengetesan pengetesan dan penguj pengujiian. f. Pengujian Ulang Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian, kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan kekurangan-kekurangan yang ada, kemudian melakukan pengujian berhasil dengan baik. baik. 2. Pemborong harus menyerahkan laporan pengujian/sertifikat test untuk peralatan sistem kepada Konsultan. 3. Pekerjaan akan dinyatakan selesai bila seluruh pengujian berhasil dengan baik dan dapat diterima oleh Konsultan. 4. Untuk mengetahui bahwa semua pekerjaan yang telah dilaksanakan dapat berfungsi baik dan telah sesuai dengan persyaratan teknis yang dimana, maka Kontraktor diwajibkan menguji seluruh pekerjaanny pekerjaannyaa deng dengan an standrad uji uji masing-m masing-masin asingg yang telah ditetapkan ditetapkan dalam dalam peraturan/Spesi peraturan/Spesifi fikasi kasi Peralatan. 5. Pengujian ini dilaksanakan dibawah Pengawasan Konsultan yang ditunjuk Jadwal Pelaksanan Pengujian dapat diatur seminggu sebelumnya atau atas persetujuan bersama. 1.24. Mas a Pe meliharaa meliharaan n
1. Semua pekerjaan elektrikal termasuk bahan dan peralatan harus dipelihara Kontraktor Pelaksana selama masa pemeliharaan, sejak penyerahan pertama dari pekerjaan. 2. Selama masa pemeliharaan tersebut semua peralatan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya sec epatnya diganti diganti atau diperbaiki diperbaiki ol oleh Kontraktor K ontraktor Pel Pe laksana atas biaya biaya sendiri. sendiri. 3. Selama masa pemeliharaan ini kontraktor pelaksana pekerjaan instalasi ini diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakan-kerusakan dari pada instalasi yang dipasangnya tanpa ada tambahan biaya. biaya. 4. Selama masa pemeliharaan tersebut kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan. Dalam masa pemeliharaan kontraktor masih bertanggung jawab penuh penuh terhadap terhadap seluruh seluruh instal instalasi asi yang yang di dilaksanakan. 5. Pekerjaan baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukti hasil pemeriksaan baik (good keuring) yang ditanda tangani bersama oleh instalatir yang melaksanakan pekerjaan tersebut juga Konsultan serta perlu disyaratkan juga oleh jawatan keselamatan kerja. 6. Jika dalam masa pemeliharaan tersebut, kontraktor pekerjaan instalasi ini tidak melaksanakan teguran-teguran atau perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan selama masa pemeliharaan, maka Konsultan berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut kepada pihak lain atas biaya biaya kontrakto kontraktorr pekerjaan pekerjaan instal instalasi asi tersebut. tersebut. 7. Selama masa pemeliharaan pekerjaan, kontraktor harus mendidik/melatih karyawan/petugas dari Pengguna/User mengenai sistem instalasi dan dapat menjalankan serta melaksanakan pemeli pemeliharaannya. haraannya. 8. Pemeriksaan rutin selama masa pemeliharaan ini, dilaksanakan tidak kurang dari 2 (Dua) minggu sekali. 1.25. Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan & As Build Drawing
1. Sebelum melakukan serah terima pekerjaan instalasi, kontraktor harus membuat dan menyerahkan dokumen secara detail dan lengkap. Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan (Operation & Manual / „OM‟) dalam format bahasa Indonesia dan gambar terlaksana (As Build Drawing), terdiri dari 1
(satu) set asli dan 3 (tiga) set copy dokumen tersebut harus diserahkan kepada Konsultan sebelum tanggal serah terima pekerjaan instalasi.
2. Operation & Manual setidaknya harus berisi sebagai berikut : a. Tulisan pada cover : Judul dokumen P royek ek Nama Proy P aket Pekerj Pe kerjaan aan Nama Paket alamat kontrakto kontraktor. r. Nama dan alamat b. Pada lembar pertama halaman dalam harus tertulis sama dengan tulisan pada cover tetapi ditambahkan Nama „contact person‟ dan nomor telepon yang mudah dihubungi pada saat
emergency. c. Daftar Isi d. Penjelasan ringkas instalasi e. Daftar peralatan lengkap peralatan instalasi yang dipasang f. Petunjuk pemakaian secara detail g. Petunjuk perawatan dan pelacakan kerusakan secara detail untuk seluruh instalasi, termasuk rekomendasi skedul periode perawatan h. Hasil Test and Commissioning i. Daftar peralatan lengkap dengan alamat, nomor telepon dan contact person supliernya. j. j. Data data teknis peralatan dalam ukuran maksimum A-3 misalnya, gambar dan wiring diagram, kurva karakteristik / performance dari peralatan dll. k. Daftar gambar „as build drawing‟.
3. Operation & Manual harus dibuat pada format kertas A-4 kecuali jika berupa gambar bisa ukuran lain, mudah dibaca, susunan halaman dukumen harus konsisten terhadap urutan daftar isi. Operation & Manual yang telah disetujui harus dijilid dengan „hard cover‟ deng an kualitas warna, tulisan dan tinta copy yang baik untuk disimpan dalam jangka panjang.
4. Untuk gambar terlaksana harus termasuk gambar gambar diagram. Gambar yang berukuran diatas A-3 harus diserahkan dalam bentuk 3 (tiga) copy ukuran A-3 dan 1 (satu) set asli sesuai ukuran. Untuk ukuran besar harus digulung didalam tabung gambar dan dilengkapi dengan label gambar.
5. Digital file sebanyak 2 copy pada Compact Disk, dokumen yang berupa foto lengkap dengan negative film / digital file nya harus termasuk yang harus disertakan pada Operation & Manual. 1.26. Penyerahan, Pemeliharaan, Pelatihan dan Jaminan
Penyerahan, Pemeliharaan, Jaminan dan Pelatihan harus dilakukan sebagaian dari rangkaian penyelesai penyelesaian an pekerjaan. pekerjaan. 1. Petunj Pe tunjuk uk Operasi, Opera si, Pemeliharaa Pemeliharaann dan Pendi P endidi dikan. kan. a. Pada saat penyerahan pekerjaan, Kontraktor harus: Menyerahkan gambar-gambar jadi (as built drawing), dalam bentuk gambar cetak sebanyak 3 (tiga) set dan dalam bentuk soft copy (dalam media Compack Disk/Cad Drawing) kepada Konsultan dan 2 (dua) set gambar jadi, bila gambar dan data-data tersebut belum lengkap diser diserahkan ahkan maka pekerjaan Kontraktor K ontraktor belum belum bisa bisa dipresta diprestasik sikan an 100 %. b. Training
Kontraktor harus memberikan training (teori dan praktek) mengenai cara pengoperasian dan perawatan peralatan kepada minimal 3 orang petugas teknik yang ditunjuk oleh pemilik
sampai cakap ca kap menjalankan menjalankan tugasnya. tugasnya. Kontraktor harus mengajukan rencana training tersebut terlebih dahulu kepada Konsultan dan mengajukan rencana pendidikan/training ini kepada Konsultan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum waktu pelaksanaan. Kontraktor harus bertanggung jawab atas segala biaya yang diperlukan untuk training tersebut.
c. Gambar Terpasang, Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan serta Katalog Suku Cadang Kontraktor harus menyerahkan gambar terpasang kepada Konsultan sebagai berikut : - 1 (satu) set Kertas Kalkir dan 5 (lima) set Cetak Biru, ukuran A1 - 1 (satu) set soft copy
Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buk bukuu petunjuk petunjuk operasi dan perawata peraw atann peralatan peralatan yang dibu dibuat at dalam dalam bahasa Indonesi Indonesiaa kepada Konsultan. Konsultan. Kontraktor harus pula pula memberikan memberikan 2 (dua) set s et buku petunj petunjuk operasi dan perawatan peraw atan peralatan peralatan yang terpasang yang dibu dibuat at dalam dalam bahasa Indon Indonesia esia kepada kepada Konsul Konsultan, dan sebuah singkatan dari buku petunjuk harus dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempatkan pada dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk Konsultan.
d. Gambar Terpasang, Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan serta Katalog Suku Cadang
Kontraktor harus menyerahkan gambar terpasang kepada Konsultan sebagai berikut : - 1 (satu) set Kertas Kalkir dan 5 (lima) set Cetak Biru, ukuran A1 - 1 (satu) set soft copy Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set se t buku buku petunjuk petunjuk operasi dan dan perawatan perawa tan peralatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Konsultan. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) set buku catalog suku cadang dari peralatan yang dipasang dipasang kepada Konsultan. Konsultan.
e. Pemeli Pe meliharaa haraann dan Garansi Gara nsi::
Kontraktor harus menggaransi semua peralatan dan instalasi yang dipasang selama 1 (satu) tahun setelah serah terima pertama.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas seluruh peralatan yang rusak selama masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang. Segala biaya penggantian perawatan selama masa garansi merupakan tanggung jawab Kontraktor.
Memberikan garansi terhadap seluruh peralatan yang disupply dan juga terhadap sistem, minimal selama 1 (satu) tahun sejak serah terima kedua.
Pemilik dibebaskan dari segala bentuk pembayaran atas segala kerusakan untuk selama 1 (satu) tahun sesudah serah terima.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk tetap dapat melakukan garansi dengan memperhitungkan kedalam harga satuan sebagai resiko keterlambatan dalam menyelesaikan pembangunan.
Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi, akibat kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu 180 (seratus delepan puluh) hari setelah proyek ini diserahkan terimakan.
Kontraktor wajib wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja selama masa masa perawatan un untuk tuk mengoperasik mengoperasikan an / merawat peralatan peralatan dan mendatangk mendatangkan an 1 (satu) orang supervisor supervisor sekali s ekali semingg semingguu untuk melakukan melakukan pemeriksaaan selama masa pemeli pemeliharaan. haraa n.
Apabila terjadi gangguan dan atau kerusakan selama masa garansi, maka selambatlambatnya dalam waktu 2 x 24 jam Pemborong harus dapat mendatangkan tenaga ahlinya untuk mengatasi gangguan tersebut setelah mendapatkan laporan / konfirmasi dari Konsultan.
2. Perijinan. a. Semua iji ijin-ij n-ijin in dan persyara pers yaratantan-pers persyara yaratan tan yang mungkin mungkin diperlukan diperlukan untuk melaksanakan melaksa nakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor. b. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatenkan serta kemungkinan tututan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Untuk hal ini Kontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal tersebut diatas. c. Kontraktor harus menyerahkan semua perijinan atau keterangan resmi yang diperoleh mengenai instalasi proyek ini kepada Konsultan atau pihak ditunjuk, sebelum penyerahan dilakukan. d. Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Konsultan setiap akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur). e. Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak, pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi nstalasi yang dikerj dikerjakan. akan. Dalam hal ini, ni, semua biaya biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut. Pasal 2 INSTALASI PENERANGAN DAN DAYA
2.1.
Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
Pekerjaan instalasi listrik adalah pemasangan dan pengadaan termasuk testing dan comissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya seperti yang diterangkan dalam Bab terdahulu, sehingga diperoleh instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama siap untuk digunakan, baik instalasi tenaga maupun instalasi penerangan pengadaan dan pemasangan yang terdiri terdiri dari dar i : 1. Panel a. Panel Tegangan Utama / Main Panel b. Panel Penerangan (LP) (PP ) c. Panel Power (PP)
2. Kabel a. Pemasangan kabel daya dari Panel Utama/Main Panel. b. Kabel daya dari Genset ke Panel Utama/Main Panel. c. Kabel daya dari Panel Utama ke seluruh Panel Pembagi (LP, CP & PP). d. Kabel pembagi dari Panel Pembagi Lantai ke masing - masing jaringan instalasi. e. Pemasangan kabel instalasi penerangan dan tenaga. 3. Pemasangan Kabel Rak ( Kabel Tray ). 4. Instalasi kabel & konduit dari sub panel ke titik-titik beban yang dilayaninya atau dari panel penerangan penerangan titi titikk lampu lampu atau a tau dan ou outl tlet et - ou outl tlet et penerangan penerangan (saklar) (saklar) dan tenaga (stop kon kontak) tak) seperti yang tercantum pada gambar perencanaan.
5. Pemasangan titik lampu atau armature lampu (Lighting Fixtures) termasuk yang dilengkapi emergency baterai dan outlet - outlet penerangan (saklar) serta tenaga (stop kontak) seperti yang tercantum pada pada gambar gambar perencanaan.
6. Perawatan dan peralatan dari panel kepemakaian . 7. Pengadaan dan pemasangan instalasi grounding instalasi listrik. 8. Pemasangan instalasi lain yang belum tercantum didalam spesifikasi ini tetapi ada di gambar perencanaan. 2.2.
Ijin Kerja Instalatir/Kontraktor
Instalatir/sub Kontraktor yang akan mengerjakan Pekerjaan ini diharuskan :
1. Mempunyai surat ijin kerja Instalatir Listrik (SIKA) tahun kerja yang berlaku dengan Pas. Instalatir Kelas C. dari Instansi terkait.
2. Mempunyai Tanda Lulus Prakualifikasi (Tanda Daftar Rekanan) untuk tahun kerja yang berlaku, sesuai dengan KEPPRES No.80 Tahun 2003.
3. Sudah berpengalaman dan dapat menunjukkan Surat Kemampuan Pengalaman Kerja dalam mengerjakan mengerjakan pekerjaan peke rjaan yang sej se jenis. 2.3.
Gambar – Gamba Gambarr Ins talasi
1. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat. 2. GambarGambar - gambar insta instalasi lasi menunjukkan menunjukkan secara seca ra tekni te kniss pekerjaan peker jaan insta instalasi lasi yang harus dilaksana dilaksanakan kan dimana dimana dica dicantumkan ntumkan ukuran bahan-bahan bahan-ba han insta instalasi lasi serta se rta ketera kete rangan ngan lain lain yang diperlukan. diperlukan. 3. Pelaksanaan dilapangan selain yang tertera pada gambar disesuaikan dengan kondisi lapangan atas petunj petunjuk uk Konsu Konsulltan secara secar a tertuli tertulis/li s/lisan. 4. Bila kontraktor menganggap perlu adanya perubahan ukuran/konstruksi dalam pelaksanaan, kontraktor diwajibkan mengajukan alternatif atau Shop drawing yang dikehendaki dan mendapat persetujuan persetujuan dari dari Konsul Konsultan. tan. 5. Segala perubahan yang disengaja dilakukan kontraktor tanpa ijin Konsultan adalah resiko Kontraktor. 6. Bila nantinya tidak disetujui oleh Konsultan maka terpaksa harus dibongkar. Kontraktor hal ini tidak diperkenankan menuntut ganti rugi. 7. Seluruh pola pemasangan armatur/fixture dan soket & outlet disesuaikan dengan gambar desain arsi ars itektur atau ata u sesuai se suai petunjuk petunjuk Konsultan. Konsultan. 2.4.
Pelaksanaa Pe laksanaan n Pe ke rjaa rjaan n
peker jaan harus dil dilaksanakan aksanaka n dengan baik oleh oleh tenaga te naga ahl a hlii yang sudah berpengalaman. berpengalaman. 1. Semua pekerjaan
2. Pelaksana yang dianggap tidak cukup ahli/perpengalaman oleh Konsultan, harus segera diganti dengan orang lain lain setelah se telah mendapat perse pe rsetuj tujuan uan Konsultan.
3. Kontraktor harus menempatkan seorang Supervisor yang ahli, berpengalaman dan profesional untuk masing-masing bidang yang bertanggung jawab untuk menjadi supervisi, management proyek.
4. Tenaga kerja harus berpengalaman dan ahli di bidangnya, bila tidak berpengalaman & ahli harus diganti. Bila tidak dihiraukan Konsultan akan mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
5. Segala sesuatu yang diperlukan guna kesempurnaan pekerjaan harus, dilengkapi sesuai permintaan Konsultan Konsultan dengan biaya biaya dibebankan dibebankan kepada Kontraktor.
2.5.
Persyaratan Bahan
1. Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh bahan/barang yang disebut dalam lingkup pekerjaan kepada Konsultan untuk mendapat persetujuan sebelum dipasang. Apabila hal tersebut tidak memungkinkan, minimal brosur spesifikasi teknis harus ditunjukkan dan disetujui oleh Konsultan. 2. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan bahan/material serta peralatan kerja (gudang) agar rapi aman dan memudahkan pemeriksaan. 3. Jika bahan/material dan peralatan kerja tersebut harus melewati jalanan umum, Kontraktor harus menjaga ketertiban dan kelancaran serta mengganggu lalu lintas. 4. Konsultan berhak menambah peralatan yang dipergunakan atau menolak peralatan yang tidak memenuhi syarat. 5. Bila pelaksanaan pekerjaan telah selesai, maka kontraktor harus segera mengeluarkan atau memindahkan peralatan tersebut, kerusakan akibat penggunaan peralatan kerja tersebut harus diperbaiki kembali atas beban biaya Kontraktor. 6. Semua mater ma terial ial yang terbuat ter buat dari besi (Armatur (A rmatur)) dan dan pipa pipa yang yang dipergunaka dipergunakann untuk konstruksi, penyangg penyangga, a, penggantu penggantung ng dan dan lain lain-l -lain ain harus dipro diproses ses sebagai s ebagai beriku berikutt :
a. Disikat dengan sikat kawat / dibersihkan hingga mengkilat dan bebas dari karat. b. Dicat dasar / meni anti karat (Zincromate) kualitas baik 2 kali. c. Dicat akhir dengan cat berkualitas baik 2 kali dengan warna yang akan ditentukan kemudian / sesuai dengan penggunaan.
d. Kecuali material yang terbuat dari plastik, Stainless stell dan alumunium tidak perlu dicat, cukup dibersihkan saja. 2.6.
Konstruks Konstruks i Pane Pane l Listr Lis trik ik
1. Panel harus terbuat dari plat baja, dengan rangka yang terbuat dari besi siku atau besi plat yang dibentuk dan diberi cat dasar dengan meni tahan karat serta difinish dengan cat bakar powder coating warna abu-abu. 2. Ketebalan plat baja harus mengikuti ketentuan dibawah ini : Panel
Panel Pa nel Utama Sub. Distribusi P anel ane l anel Pembagi Pe mbagi & Sub. Panel Pa nel
Dinding
Pintu
2.0 mm 1.6 mm 1.6 mm
3.0 mm 2.0 mm 2.0 mm
3. Karakteristik panel : Tega ngan ker kerja ja : 220-415 Volt a. Tegangan Tega ngan Uji b. Tegangan
: 3.000 Volt
Te gangann Uji impuls impuls c. Teganga
: 20 kV
Fre kuensi d. Frekuensi
: 50 Hz.
4. Panel harus dilengkapi dengan master key. 5. Setiap panel harus dilengkapi dengan label, yang memberi nama pada setiap panel, misalnya Main Panel (Panel Utama Tegangan Rendah dan sebagainya).
6. Untuk Panel Distribusi harus dilengkapi dengan peralatan ukur dan meter ukur Type “Moving Iron Type” dengan ukuran yang proporsional dan peralatan lain misalnya lampu Indikator dan Minifuse. 7. Pada dinding panel bagian sisi kiri dan kanan, harus disediakan lubang ventilasi dengan dibagian dalamnya diberi plat / lapisan pelindung, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya tusukan secara langsung terhadap bagian-bagian dalam panel yang bertegangan. 8. Konstruksi dalam panel-panel serta tata letak komponen harus diatur sedemikian sehingga, apabila perlu perlu dil dilaksanakan perbaikan perbaikan perbaikan, perbaikan, peny penyambu ambung ngan an kabel ke terminal terminal CB dapat dil dilakuk akukan an dengan mudah tanpa mengganggu komponen yang lain. 9. Pengaturan komponen panel, posisi dan ukuran ventilasi harus tidak menyebabkan temperatur didalam panel 5 derajat lebih tinggi dari urara diluar panel. 10 10.. Untuk pemasangan kabel incoming dan outgoing harus disediakan terminal penyambung yang disusun rapi dan ditempatkan pada lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel incoming itu datang dan kabel outgoing itu meninggalkan panel. 11 11.. Panel jenis Free Standing dipasang pada lantai kerja dengan lokasi seperti pada gambar perencanaan. Pemasang Pe masangan an panel harus mengg menggun unakan akan duduk dudukan an ko konstru nstruksi ksi baja baja dan harus diperku diperkuat at dengan mur baut atai dinabolt sehingga tidak akan berubah posisi oleh gangguan mekanis. 12 12.. Panel jenis wall mounting dipasang flush mouting pada dinding tembok dengan lokasi sesuai Gambar perencanaan. Pemasang Pemasa ngan an panel pada dind dindiing harus diperku diperkuat at deng dengan an baut tanah (anchor (anchor bo bollt) sehingga tidak tidak akan rusak oleh gangguan mekanis. 13 13.. Box panel dan semua material yang bersifat konduktif yang berada disekitar panel harus dihubungkan ke sistem pengaman pentanahan gambar skema rangkaian listrik panel harus dilengkapi dengan gambar-gambar skema rangkai listrik, lengkap dengan keterangan mengenai bagian - bagian intalasi yang diatur oleh panel tersebut. Gambar skema rangkai listrik dibuat dengan baik dan dilaminasi plastik. Ditempatkan pada panel bagian dalam. 14 14.. Panel mempunyai tutup bagian dalam dan pintu luar yang dilengkapi dengan kunci dan handle pintu. Handle itu dipasang baik untuk tutup bagian dalamnya panel maupun tutup bagian luar (pintu) panel. 15 15.. Pada bagian diatas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm dibawah ambang atas panel) harus disediakan tempat untuk pemasangan lampu, indikator, fuse dan alat-alat ukur. Bagian tersebut merupakan bagan terpisah dari pintu panel dan kedudukannya menetap (fixed). Ukuran panel tidak mengikat dan dapat disesuaikan dengan ukuran komponen yang dipilih dan standard pabrik pembuat. 16 16.. Pada bagian dalam pintu panel harus digambarkan diagram sistim instalasi panel tersebut secara lengkap dan baik serta harus dilaminasi. 17 17.. Ukuran panel disesuaikan dengan kebutuhan sirkit atau disesuaikan dengan lapangan. 18 18.. Perletakan komponen didalam panel harus mudah dilihat, mudah dilepas dan dipasang pada saat penggant penggantiian komp kompon onen. en. Setiap kabel kabel harus harus dipasang dipasang tanda tanda warna phasa (marking (marking col colou ourr end cup). 19 19.. Pembuat panel harus memperhitungkan kemampuan panel menahan arus hubung singkat berdasarkan level level arus arus hubun hubungg sing singkat kat yang yang mung mungki kinn terjadi terjadi (short circui circuitt prospectiv prospective). e). 20 20.. Setiap pintu panel harus disediakan tempat untuk menyimpan gambar/diagram panel. Gambar diagram panel harus dibundel rapi dalam sampul plastik atau dilaminating. 21 21.. Persyaratan Pemasangan :
a. Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi, kuat terpasang, aman dan mudah diperbaiki. tiap panel harus ditanahkan dengan kawat BC / NYA dengan ukuran sesuai dengan b. Tiap – tiap gambar gambar perencanaan.
c. Panel-panel listrik baru adalah jenis In-door / outdoor type, terbuat dari plat baja. d. Untuk type out-door ditambahkan konstruksi yang dibentuk sedemikian rupa sehingga air hujan tidak tidak dapat masuk.
e. Panel dipasang pada dinding dengan menggunakan Dynabolt 8 mm, konstruksi ini disesuaikan dengan perlatan/kompon perlatan/komponen en yang ya ng terpasang. terpas ang.
f. Semua bagian perlatan yang bertegangan harus mempunyai jarak yang cukup dengan bagian peralatan peralatan yang lain. ain. Apabil Apabila perlu perlu harus diberi diberi tambahan tambahan Isolator Isolator un untuk tuk menghi menghind ndari ari adanya adanya hubungg sin hubun s ingkat. gkat.
g. Panel di cat dengan cat dasar (meni) tahan karat 2 kali cat akhir dari jenis cat bakar 2 kali yang tahan gores. Sebelum di cat, panel termasuk rangkanya harus dibersihkan dari karat, bila perlu digunakan bahan kimia penghilang karat (RUST REMOVER).
h. Panel harus dilengkapi mur-baut untuk terminal pentanahan, baut terminal harus dilas penuh pada rangka rangka panel. panel. Ukuran murmur- baut 3/8”. 3/8”.
i. Pintu Panel harus dihubungkan dengan rangka panel menggunakan kawat tembaga Flexible (NYMHY 1 x 6 mm²) untuk pentanahan pintu panel.
j. Untuk masuk dan keluarnya kabel ke dan dari panel menggunakan wartel mur sesuai ukuran kabel. 2.7.
Bus -Bar / Rel Te mbaga mbaga
1. Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang diketanahkan (grounding) dan busbar busbar pengetanahan, pengetanahan, yang berfungsi berfungsi un untuk tuk du dudu dukan kan uj ujun ungg kabel kabel pertanahan. pertanahan.
2. Busbar dan terminal penyambung panel harus sesuai untuk sistim 3 phase, 4 kawat dan mempunyai 5 busbar busbar dimana dimana bu busbar sbar pentanahan pentanahan terpisah terpisah yang terdi ter diri ri dari 3 busbar untuk untuk phase R-S-T, 1 busbar untuk Neutral, dan 1 busbar unbtuk grounding. Kapasitas busbar harus mampu mengalirkan arus minimal sebesar 2 kali dari rating pengaman utama. Setiap busbar harus diselubungi bahan isolatif dengan warna war na standar s tandar untuk identi identifik fiksi si phasa.
3. Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan perak. Galvanisasi ini, termasuk pula bagian yang menempel pada busbar, seperti sepatu kabel dan lain-lain.
4. Pemasangan kabel pada busbar dan terminal penyambung harus disusun dan dipegang oleh isolator dengan baik, sehingga mampu menahan elektron mekanikal force akibat arus hubungan singkat terbesar yang mungkin terjadi.
5. Penyusunan busbar diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam perawatan, penambahan breaker dan kegi kegiatan lain lainny nyaa dimasa dimasa yang akan datang. datang.
6. Busbar harus memiliki kemurnian tembaga diatas 95%, dan harus tidak menyebabkan keretakan permukaan permukaan jijika diteku ditekukk 90°. 90°.
7. Bus-bar terbuat dari tembaga dengan kemurnian tinggi dengan kemampuan arus minimum 1,5 kali kapasitas / kemampuan pengaman utamanya, kecuali Bus-bar PE yang ukurannya lebih kecil dan dises disesuaik uaikan an kawat kaw at tanahnya. Dim D imensi ensi dan kemampuan rel dapat dil dilihat pada gambar.
8. Semua Bus-bar harus ditopang kokoh pada rangka Konstruksi dengan menggunakan penyangga atai dijepit partinax pada beberapa tempat sehingga Konstruksi Bus-bar cukup kuat dan tidak lentur / bergetar. Tahanan isol isolasi asi terhadap terhadap Body Body / rangka rangka mini minimu mum m 50 M Ohm. Ohm.
9. Bus-bar untuk pertanahan/penghantar pembumian / di klem dengan baik ke rangka panel, cat pada bagian bagian rangka rangka yang menemp menempel el Bus-bar Bus-bar pentanahan harus harus dihi dihillangk angkan. an. 2.8.
Circuit Circuit Breaker B reaker
1. Peralatan pengaman / Circuit Breaker (MCCB / MCB) / ELCB (Eath Leakage Circuir Breaker / RCD (Residual Current Devices) yang dipasang pada Base Plate atau plat dasar yang terpasang kuat pada rangka panel.
2. Untuk memudahkan pengenalan distribusi beban pada setiap MCCB / MCB /ELCB / RCD dan peralatan peralatan penti penting yang lain harus diberi diberi nama / no nomo morr saluran saluran yang dapat dibaca dibaca dengan jelas / mudah.
3. Circuit breaker yang digunakan dari type MCCB dan MCB yang dilengkapi dengan thermal overcurrent release dan electromaghnetic overcurrent release yang rating ampere trip dapat disetel (adjustable) untuk jenis MCCB. Komponen Panel produksi ex. AB B , Schn Schne eider ider , Klockne Klocknerr Moe Moelle ller , Sieme Siemens.
4. Circuit breaker harus mampu mengamankan beban apabila terjadi arus lebih, hubung singkat, tegangan sangat rendah, tegangan sangat tinggi, hilang salah satu fasa. Circuit breaker harus dilengkapi dengan kendali motor (motorized) seperti pada gambar perencanaan.
5. Setiap circuit breaker harus dilengkapi dengan proteksi arus lebih dan proteksi arus hubung singkat. Untuk Panel penerangan dan daya kecil harus dapat bekerja pada sistem tegangan 230/400V, 3 fasa, 4 kawat, 50Hz serta dilengkapi dengan busbar untuk fasa, netral, pembumian dan peralatan pengaman pengaman jarin jaringan gan berupa berupa MCB/ELCB/RCD/MCCB MCB/ELCB/RCD/MCCB/FUSE /FUSE dengan dengan kapasi kapasitas tas sesuai se suai kebu kebutuh tuhan. an. Setiap panel harus dilengkapi dengan CB/MCCB utama 4 kutub dan untuk circuit cabang mengunakan 2 kutub untuk satu fasa (MCB/ELCB/RCD) atau 4 pole untuk 3 fasa (MCB), jumlah dan ukuran sesuai dengan kebutuhan. Circuit breaker cabang harus dilengkapi dengan pengaman arus bocor dengan arus penala sebesar 30 mA dan diindikasikan berupa code atau tulisan. Panel dapat dilengkapi dengan sikring pengaman utama sesuai kebutuhan serta telah di test dan disetujui pabrik pabrik yang yang menyatakan menyatakan test arus pemutusan pemutusan hi hing ngga ga 50 kA kA RMS.
6. Pada circuit breaker dan terminal penyambung harus diberi indikasi / label / sign plates mengenai nama beban atau kelompok beban yang dicatat daya listriknya. Label itu harus harus dibuat dari plat aluminium atau standar DIN 4070.
7. Sekering/Fuse (jika ada) harus tipe HRC/HHC dan mampu menahan arus hubung singkat diatas 100 kA. Fuse harus dilengkapi dengan dudukan dan rumah sekering (Safety Fuse Holder).
8. Magnetik Kontaktor harus memiliki kemampuan sesuai dengan daya beban dan tidak kurang dari yang tercantum pada gambar perencanaan.
9. Magnetik kontaktor harus mampu menahan arus gangguan sebelum peralatan pengaman gangguan bekerja. bekerja.
10. Outgoing circuit breaker dari Main Distribution Switch Board harus dilengkapi dengan proteksi kehilangan arus satu phase.
11. Cirkuit Breaker untuk proteksi motor - motor listrik harus menggunakan Cirkuit Breaker yang dirancang khusus untuk pengamanan.
12. Breaking Capacity dan rating Cicuit Breaker yang digunakan harus sebesar yang tercantum dalam gambar Perencanaan.
13. Semua Circuit Breker harus diidentifikasi dengan jelas. Identifikasi ini meliputi Breaking Capacitynya, Voltage Rating dan Ampera Trip-nya sesuai dengan dinyatakan dalam gambar perencanaan.
14. Pemasangan MCB harus menggunakan omega rail sedangkan MCCB dan komponen-komponen lain sepert se pertii relay re lay contractor contra ctor,, time switch sw itch lain lain harus menggunakan duduk dudukan an plat. plat.
15. Pemasangan komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh sehingga tidak akan lepas oleh gangguan mekanis dan thermis.
16. Jika dalam gambar perencanaan dinyatakan ada spare tersebut harus terpasang secara lengkap. Semua CB harus diberi label / sign plate yang terbuat dari bahan yang sudah disetujui oleh Konsultan. 2.9.
Alat Ukur / Indikator
1.
Panel Utama dilengkapi dengan alat – alat ukur seperti se perti a. Volt meter b. Ampere meter pada masing – masing masing phase c. Frekuensi Meter d. KW meter e. Cos Phi Meter f. RPR Meter g. Selector switch h. Trafo arus i. Indicator lamp. & Fuse
:
2. Tidak semua panel dilengkapi peralatan diatas melainkan harus disesuaikan dengan gambar perencanaan. Voltmeter Voltmeter dil dilengk engkapi api deng dengan an selector switch switch yang yang mempu mempuny nyai ai mod modee 7 posisi posisi.. a. 3 Kali phase terhadap netral b. 3 Kali phase terhadap phase c. Posisi Off
3.
Alat ukur / metering yang digunakan adalah jenis „semi flush mounting‟ didalam kotak tahan getaran
ukuran 96x96mm dengan ketelitian skala 1% dan bebas dari pengaruh induksi serta memiliki sertifikat tera dari LMK / PLN (minimum satu buah untuk setiap jenis alat ukur).
4. Ukuran peralatan ukur adalah 9 cm, surface mounted dilengkapi dengan pengaman arus lebih dan arus hubung singkat.
5. Ampere meter yang digunakan mempunyai range pengukur sesuai dengan ranting incoming CBnya. indikator kator yang digunakan digunakan adalah ada lah dari tipe LED : 6. Lampu indi a. Warna merah untuk phase R b. Warna Kuning untuk phase S c. Warna hijau untuk phase T d. Lampu-lampu indikator harus diproteksi dengan menggunakan fuse jenis diazed. 2.10. Siste m Pe ntana ntanaha han n
1. Penghantar Pengaman yang biasa digunakan adalah : kawat tembaga telanjang atau BC (Bare Conductor).
2. Pembumian biasanya dilakukan pada : Titikk pembumi pembumian si s istem listrik listrik pada generator gene rator atau ata u transformator. tra nsformator. - Titi - Bagian konduktif terbuka perlengkapan (peralatan listrik) dan isolasi listrik. 3. Sistem pentanahan panel listrik yang digunakan pada Instalasi ini adalah sistem PNP (Pentanahan Netral Pengaman), Pengaman), sesuai aturan aturan yang digu digunakan nakan pada pada PUIL P UIL 2000. 2000.
4.
Elektroda pentanahan menggunakan “Elektroda Batang Tembaga” dengan ground rod 5/8” yang
ditanam sedalam minimal 6 (enam) meter hingga dicapai tahanan pentanahan minimal 1 Ohm. Apabila tidak tercapai keadaan 1 Ohm, maka harus diusahakan dengan memparalelkan beberapa ground rod hingga tercapai keadaan yang diinginkan.
5. Bila perlu elektroda pentanahan untuk badan peralatan dan panel harus dipisahkan penanamannya sejauh minimum 3 meter satu dengan yang lain. penta nahan dari elektroda pentanahan penta nahan sampai sampa i ketinggian ketinggian manusia (mini (minimal mal setin se tinggi ggi +/6. Saluran pentanahan 2.500 mm) harus dilindungi dengan pipa PVC High Impact (HI) 20 mm.
7. Saluran ini tidak boleh ada sambungan hanya diperbolehkan pada terminal yang disediakan dengan menggunakan menggunakan sambungan sambungan mur baut dan sepatu se patu kabel yang sesuai. ses uai.
8. Penampang kawat pentanahan dari masing-masing panel dapat dilihat pada gambar masing-masing panel. panel.
9. Titik pentanahan panel ini harus dipisahkan dengan system pentanahan penangkal petir dan peralatan lain (peralatan kontrol, MCFA, PABX, dll) minimal sejauh 10 meter.
10. Penyambungan dipanel harus pada rek pentanahan atau mur baut yang telah di las ke badan panel.
2.11. Capas Capas itor Bank
1. Capacitor Bank yang dipergunakan adalah type H-Range yang dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis.
2. Sebagai pemutus dipergunakan peralatan yang direkomendasi oleh pabrik untuk capacitor, sedangkan contactor sebagai switching mempunyai rating 1,42 x arus nominal capacitor sesuai dengan prinsip hitungan pabrik sehingga mampu mengkoreksi power faktor secara baik (sampai didapat Cos µ sebesar minimum 0,95). 2.12. Kabel Instalasi
1. Persyaratan teknis ini berlaku untuk : a. Kabel daya
Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang menghubungkan antara panel satu dengan panel yang lainnya termasuk peralatan bantu dibutuhkannya.
Setiap kabel daya ujungnya harus diberi end cup marking colour, untuk mengidentifikasi warna phasa. Warna tanda harus tidak boleh berubah atau pudar karena temperatur kabel.
Setiap tarikan kabel / sirkit harus tidak diperbolehkan adanya sambungan kecuali untuk kabel instalasi instalasi penerangan. pener angan.
Kabel Tegangan Rendah
1) Kabel Tegangan Rendah (0,6 / 1 KV) mulai digunakan dari Meter PLN ke Panel Tegangan Utama Tegangan Rendah/Main Panel dan seterusnya hingga kesetiap titik beban. beban.
2) Kabel Tegangan Rendah ( 1 KV ) digunakan pada instalasi yang langsung berhubungan dengan tanah.
3) Untuk kabel jenis NYFGBY, metal armournya harus digunakan sebagai grounding body. Kabe l Tegangan Rendah (500 Volt) digun digunakan akan pada instalasi penerangan. 4) Kabel
5) Kabel tahan api digunakan khusus untuk melayani beban-beban seperti : Lift, Pemadam Kebakaran, Motor Pressurize Fan. b. Instalasi penerangan Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel menghubungkan antara panel panel penerangan penerangan deng dengan an fixtu fixture re penerangan. penerangan. Dalam instalasi nstalasi penerangan penerangan ini harus termasuk jug jugaa peralatan-peral peralatan-peralatan atan bantu bantu instalasi nstalasi seperti cond condui uit,t, sparing sparing,, do doos os peny penyambu ambung ng,, do doos os pemasangan pemasangan dan lain lain-l -lain ain yang dibu dibutuh tuhkan kan untu untukk kesempurn kesempurnaan aan instal instalasi asi penerangan penerangan.. c. Instalasi tenaga
-
Yang dimaksud dengan instalasi tenaga adalah kabel yang menghubungkan panel-panel daya dengan beban-beban stop kontak, peralatan tata udara (exhaust fan, air conditioning) pomp pompaa – pomp pompaa listrik strik (pompa (pompa air air bersih, bersih, pomp pompaa bahan bakar), bakar), panel control control (CP-IN (CP -IN dan CP RAD) dan lain-lainnya sesuai dengan gambar perencanaan. Dalam instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doos penyambung, doos pemasang, dan peralatan peralatan – peralatan peralatan bantu lainny ainnyaa yang di dibu butuh tuhkan kan untu untukk kesempurn kesempurnaan aan instal instalasi asi daya. daya.
-
Untuk pengabelan instalasi tenaga (Kabel Utama) : a.
Pemasangan kabel harus memenuhi persyaratan dari pabrik kabel dan persyaratan umum yang berlaku.
b. Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan pekerjaan dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran. c.
Sebelum penarikan kabel dimulai, pemborong harus menunjukkan kepada Konsultan alat roll tersebut serta alat-alat lainnya.
kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard yang berlaku yang diakui di negara – kabel 2. Kabel – Republik Indonesia. Ukuran kabel untuk instalasi listrik yang digunakan minimal harus sesuai dengan gambar Perencanaan dan sudah direkomendasi oleh LMK produksi ex. Supr Supr eme, K abelindo lindo, K abelme abelmetal tal
a.
Inti Tembaga
b.
Ukuran minimum 2.5 mm2 kecuali untuk kabel control
c.
Kabel harus dalam keadaaan baru, tanpa cacat dan bila perlu harus ada surat keterangan dari distributor/pabrik.
d.
Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan cable mark yang jelas dan tidak mudah hilang untuk mengidentifikasi arah beban.
e.
Ketentuan Ke tentuan pemberian pemberian tanda harus harus mengacu pada pada SNI 04-0225-200 04-0225-20000 pasal 7.2. 7.2.
f.
Penyambungan :
-
Penyambungan kabel ke terminal panel/peralatan di semua bangunan adalah tanggung jawab jawab kontrakto kontraktor. r.
-
Sambungan harus dilaksanakan dengan baik, cukup kuat/erat sesuai dengan model terminal peralatan peralatan yang terpasang.
-
Penyambungan kabel kotak kontak atau kabel penerangan harus dilakukan didalam kotak sambung. Kotak sambung harus terbuat dari bahan yang sama dengan conduit dipasang tutup dengan skrup. Tutup kotak dengan cara clip tidak diijinkan. Setiap sambungan harus memakai alat penyambung berupa las dop.
-
Tidak diperkenankan melakukan penyambungan di dalam tanah ditengah perjalanan kecuali apabila panjang kabel/saluran melebihi standard panjang yang telah ditentukan oleh pabrik, kecuali memang ada pekerjaan penyambungan kabel.
-
Apabila terpaksa dilakukan pernyambungan karena saluran lebih panjang dari standar pangj pangjang pabrik pabrik maka sistem/cara sistem/cara peny penyambu ambung ngan an harus dibi dibicarakan carakan deng dengan an Konsul Konsultan untuk untuk mendapatkan persetuj perse tujuan. uan.
-
Semua penyambungan kabel pada kotak sambung menggunakan sambungan puntir dengan lasdop tidak boleh menggunakan isolasi.
g.
Pada setiap jarak maksimum 25 meter dan setiap belokan sepanjang jalur penanaman kabel harus di pasang patok beton dengan tulisan „TR/TM‟.
h.
Semua kabel yang dipasang menembus dinding harus dipasang sleeve pipa galvanized minimum 2,5 kali penampang kabel.
3. Pemipaan (conduit) a. Konduit digunakan untuk melindungi kabel yang ada didalamnya, yang umum digunakan pada bangun bangunan an ting tinggi gi adalah “Isolasi “Isolasi PVC P VC High High Impact Impact (HI)” yang khusus khusus digu digunakan nakan untuk untuk instal instalasi asi
penerangan penerangan saja. b. Pipa PVC HI yang dipergunakan produksi ex. CLI PSAL, PSAL, EGA yang sudah direkomendasi oleh LMK, bila diperlukan kontraktor harus dapat menunjukkan bukti rekomendasi tersebut.
c. Berhubung untuk instalasi penerangan hanya terdapat 1 (satu) kabel untuk 1 (satu) konduit, maka sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) berlaku faktor pengisian maksimum = 50 %. Luas penampang luar luar kabel Faktor Faktor pengi pengisi sian an : -------------------------------------------- -------------------------------- x 10 100% 0% Luas penampang dalam konduit d. Pasangan kabel dalam pipa PVC HI pada jarak maksimum 100 cm harus diberi klem. e. Klem dibuat dari bahan plat logam digalvanis atau allumunium, pemasangan pada tembok harus menggunakan viche vicherr dan sekrup, se krup, pemasangan pemas angan dengan menggunakan menggunakan paku tidak tidak dibenar dibenarkan. kan. Untuk kabel berpenampang 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya. f. Pemasangan sepatu kabel untuk kabel berukuran 70 mm2 atau lebih harus menggunakan hydraulic press kemudian di solder dengan timah pateri. g. Sepatu kabel yang di dipergunakan harus sesuai se suai dengan besa besarnya rnya kabel dan harus yang berkualitas berkualitas baik, baik, standart produ produksi ksi ex. GAE , 3M. 3M. I solasi asi 4. Tahanan Isol a. Tahanan isolasi solasi kabel yang dipersyar dipersyaratkan atkan sesuai s esuai pasal pasa l 213 213 sub pasal 213.B. 213.B.22 PUIL PU IL 1987 adalah minimum 1000OHM per satu volt tegangan nominal. b. Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga arus bocor yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100 m panjang kabel. Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi beroperasi pada keadaan darurat. darurat.
5. Kabel-kabel yang digunakan adalah kabel yang sesuai dengan fungsi dan lokasi pemasangannya seperti table dibawah ini / sesuai dengan gambar Perencanaan :
Pema Pe makaian kaian
Je nis Kabel
Instalasi penerangan didalam didalam bangu bangunan nan Instalasi penerangan dil diluar bangu bangunan nan Instalasi kabel tenaga didal didalam am bangu bangunan nan Instalasi Insta lasi kabel daya didalam didalam bangunan stalasi kabel daya diluar bangunan didalam tanah
NYA NYY,, NYFGbY NYY NYA,, NYY NYA NYY NY Y NYFGbY NYFGbY
Sebagai pengenal untuk inti kabel atau rel digunakan warna, lambang atau huruf seperti yang terdapat dalam tabel Tabel PUIL 2000.
Pengenal Pengganti Inti Atau Rel
Dengan huruf
Dengan lambang
Dengan warna
1
2
Instalasi arus bolak-balik : Fase Satu Fase Dua Fase Tiga Netral B. Instalasi perlengkapan listrik : Fase satu Fase dua Fase tiga C. Instalasi arus searah : Positif Negatif Negatif Kawat tengah D. P enghantar enghanta r P embumian embumian
3
4
A.
L 1/R L 2/S L 3/T N
Merah Kuning Hitam Biru
U/X V/Y W/Z
Merah Kuning Hitam
L+ LM HB
+ -
Tidak ditetapkan Tidak ditetapkan Biru Loreng Lore ng hijau hijau - kuning kuning
Tabel Pengenal inti kabel atau rel
Warna kabel yang mengikat (harus ada) adalah biru (untuk netral) dan kuning / hijau (untuk ground). Bila warna tersebut tidak ada maka pada ujung-ujung kabel harus diberi isolasi dengan warna yang bersesuaian bersesuaian seperti buti butirr di atas.
6. Pelaksanaan penanaman galian pada kondisi khusus dimana penanaman kabel tidak dapat dilaksanakan dengan kedalaman 1,20 meter, maka pelaksanaannya sebagai se bagai berikut berikut : a. Minimum 0,80 meter di bawah permukaan tanah, pada jalan-jalan yang dilewati kendaraan . b. Minimum 0,60 meter di bawah permukaan tanah, pada jalan-jalan yang tidak dilewati kendaraan (pedestrian) dan diberi pelindung pipa galvanized dengan penampang minimum 2,5 kali penampang penampang kabel. kabel. c. Pada kondisi dimana terdapat kabel PLN tegangan menengah/tinggi dan kabel telekomunikasi maka kabel tanah harus ditempatkan di atas kabel PLN dengan jarak minimum 50 cm. d. Pada persilangan antara kabel tanah dan kabel lainnya harus diambil salah satu tindakan pengamanan, pengamanan, kecuali jika jika salah satu kabel tanah yang bersilangan bersilangan itu itu terletak di dalam dalam salu s aluran ran pasangan batu, batu, beton beton atau semacam itu yang mempuny mempunyai ai tebal dindi dinding ng sekurang-kurang sekurang-kurangny nyaa 6 cm.
Di atas kabel tanah yang terletak di bawah, harus dipasang tutup pelindung dari lempengan beton beton (concrete til tile) atau pipa pipa beton atau ata u seku se kurang-ku rang-kurangn rangnya ya dari bahan tahan lama atau ata u yang sederajat.
Di atas kabel yang terletak di atas, dipasang pelindung beton, pipa beton belah atau dari bahan lain yang cuku cukupp ku kuat at tanah lama dan tahan api. api. Pipa Pipa belah belah ini harus dipasang dipasang menjorok keluar sekurang-kurangnya 0,5 meter dari kabel yang terletak di bawah diukur kabel sisi luar.
e. Pada tempat persilangan dengan kabel tanah telekomunikasi, kabel tanah harus dilindungi pada bagian bagian atasnya dengan dengan pipa pipa belah, belah, pl plat atau pipa pipa dari bahan bangu bangunan nan yang yang tidak tidak dapat dapat terbakar.
Jika kabel tanah menyilang di atas kabel tanah telekomunikasi dengan jarak lebih kecil dari 0,3 meter maka pada bagian yang menghadap ke kabel tanah telekomunikasi dipasang alat / pipa pipa dari bahan bangu bangunan nan yang yang tidak tidak dapat dapat terbakar. P erlind erlindun ungan gan ini ini harus menj menjorok orok keluar keluar pali paling sedi sedikit kit 0,5 0,5 meter dari kedu keduaa sisi persil persilangan. angan.
Pelindung kabel tanah tersebut baik pada kabel tanah tersebut maupun pada kabel tanah telekomunikasi harus menjorok keluar paling sedikit 0,5 meter dari kedua ujung tempat persil persilangan dan dan pendekatan pendekatan itu. itu. Kabel tanah telekomunikasi yang diletakkan di dalam jalur kabel dianggap telah terlindung.
f. Kontraktor wajib mengembalikan galian tanah dalam keadaan semula dengan seluruh biaya menjadi kewajiban kontraktor.
7. Rak Kabel a. Rak kabel digunakan untuk menunjang kabel-kabel utama (feeder cable), atau kabel lainnya yang berada dalam dalam jum jumllah yang cuku cukupp banyak. banyak.
b. Rak kabel umumnya buatan pabrik yang telah digalvanized dan dalam pemasangannya harus dibumikan.
c. Dimensi rak kabel harus mencukupi kebutuhan kabel yang akan dilayaninya. Seluruh kabel yang ada diatas rak kabel harus diikat dengan pengikat kabel (cable ties).
d. Penyusunan kabel didalam rak harus secara rapi dan tidak saling menyilang. 8. Seluruh bahan metal tidak bertegangan (rak kabel, panel dll) harus ditanahkan secara sempurna, pada sambung sambungan an rak kabel di dimana samb sa mbun ungan gan tersebu terse butt tidak tidak menggu menggunakan nakan las las maka kedu ke duaa bagian bagian rak harus „jumper‟ dengan konduktor tembaga minimal berpenampang 2,5mm2.
9. Untuk galian kabel yang melalui jalur kabel existing/lama harus dikerjakan dengan extra hati-hati. Bila terjadi kerusakan pada kabel existing karena terkena peralatan gali (pacul, ganco, dsb), kontraktor harus mengganti kabel tersebut tanpa adanya tambahan biaya, termasuk biaya perawatan pekerja pekerja yang mengal mengalamai amai kecelakaan kecelakaan hing hingga ga sembuh sembuh benar. benar.
10. Pengurusan Ijin Instalasi Listrik kepada Instansi yang berwenang (PLN) merupakan Pekerjaan dan Tanggung Jawab dari Kontraktor.
11. Motor a. Motor dengan kapasitas sama atau lebih kecil 5,5 Kw yang distart secara langsung atau Direct On Line (DOL) starters. b. Motor dengan kapasitas lebih besar 5.5 KW distart secara star delta (Y- ) starters. 2.13. Armatur Lampu
1. Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang dilukiskan dalam gambar-gambar detail Elektrikal. a. Semua rumah lampu khususnya untuk kebutuhan penerangan general harus produksi di pabrik yang berada di dalam negeri serta mempunyai jaringan distribusi penjualan atau kantor cabang resmi re smi yang ber berada ada dise disetiap tiap wilaya wilayahh kota di Indonesia. b. Pabri Pa brikan kan rumah lampu lampu bersedia memberi jami jaminan nan atas tersedi ters edianya anya barang bara ng dalam jangka waktu mini minimal mal 5 tahun kedepan kedepa n sehi se hingga ngga apabi apa bila la ada beberap beber apaa produk produk membutuhkan sperpat spe rpat penggant penggantii maka maka barang tersebut tersebut masih masih tersedia tersedia dan terjami terjaminn konti kontinu nuiitasnya. c. Pabrikan rumah lampu yang digunakan adalah pabrikan yang dapat memberikan garansi atas produ produkk yang yang dikel dikeluarkany uarkanyaa mini minimal mal 1 tahun tahun sejak barang barang terpasang di proyek. proyek. d. Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal pentanahan (grounding). e. Semua lampu flourescent dan lampu discharge lainnya harus dikompensasi dengan kapasitor yang cukup untuk mencapai faktor daya 90% - 95%.
f. Diffuser/reflector lampu-lampu harus terbuat dari bahan yang cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan beban mekanis dari diffuse diffuserr itu sendiri. sendiri. g. Reflektor harus mempunyai lapisan pemantul kualitas baik. h. Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu. Ventilasi dalam box harus cukup. i.
Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast atau kapasitor.
j. j.
Ballast harus mempunyai dudukan yang kuat dalam box lampu, tetapi mudah dibuka untuk diperiksa atau diangkat.
2. Jenis dan type yang diperkenankan adalah sebagai berikut : holite e, Spe Spectr ctr a, Phillips Phillips dan I nte nter lite lite. a. Armatur Lampu produksi ex. Ar tholit
b. Type lampu tabung
TLD, PLC, PLC , Halogen, PAR PA R & SON produksi produksi ex. Osram Osr am,, Philips. Phi lips.
c. Ballast produksi ex. Osram, Philips, Schwabe . Ballast harus leak proof, mempunyai temperatur kerja rendah, noiseless, rumahan dari bahan pol polyester. Bal Ba llast harus dil dilengk engkapi api deng dengan an connectio connectionn terminal terminal.. Osr am,, Philips P hilips. d. Starter produksi ex. Osram
Starter switch, terminal dan tube fitting, dengan sistem rotary lock. Stater untuk lampu fluorescent mempunyai reability tinggi, terbuat dari high quality white polycarbonate. Rating stater state r disesuaikan dengan rating lampu lampu TL.
e. Kapasitor produksi ex. Phillips / Vosloh / Cambridge. Yang digunakan harus Kapasitor yang dapat menghasilkan p.f. 0.95 (kapasitas + 3.25 s/d 4.5 micro farad). Fitting/Lamp ng/Lamp Holder Holder dan starter starte r holder holder ( sockets soc kets ) produksi produksi ex. Vossloh. Material dari white f. Fitti plasti plasticc po pollycarbonate ycarbonate deng dengan an proteksi proteksi Uncorosi Uncorosive ve dan Touchpro Touchproof. of. Lamp ho hollder dan starter holder anti vibrator contact. 3. Pemasangan Out-Bouw / Surface / Permukaan menempel plafond. Ar mature terbuat te rbuat dari dar i plat plat baja putih putih ddengan engan ketebalan kete balan mini minimal mal 0,6 mm atau ata u ketebalan kete balan total a. Armature setelah finis sekitar +- 0,7 mm, pembuatan harus dengan mesin peralatan lampu Built-in dan dengan proses melalui sistem Pre Treatment dengan penyempurnaan finishing cat powder coating.
b. Konstruksi armature harus kuat dan kokoh serta dibuat sedemikian rupa agar dapat dibuka / dilepas untuk perbaikan / penggantian komponen yang berada di dalamnya. Armature dan reflektor harus dilengkapi dengan sekrup, agar dapat dilepas pada waktu memerlukan perbaikan. Seluruh Seluruh armature harus lengkap dengan rangka dudukan dudukan / gantungan. gantungan. 4. Persyaratan pemasangan titik lampu dan Peralatannya : instalasi lasi pekerjaan peker jaan lampu dan peralatan pera latan pada dasar das arnya nya dilaksana dilaksanakan kan a. Seluruh insta
dengan menggunakan menggunakan kabel jenis jenis NYA, dengan luas penampang penghantar penghantar sekurang-kurang se kurang-kurangnya nya 2.5 mm2 dan pipa pipa condu conduiit PVC P VC HI H I dengan diameter diameter sekurang-kurangnya 20 mm². mm².
b. Kontraktor diwajibkan mengkoordinasikan rencana kerjanya dengan disiplin lainnya, sehingga kemungkinan kemungkinan timbul timbulnya nya persil pers ilangan angan lintas lintasan an antar an tar instalasi insta lasi yang yang berlebihan dapat dihindarka dihindarkan. n.
c. Pemasangan instalasi lampu dan peralatan tidak dibenarkan membebani kerangka ceilling yang ada, melainkan harus dipasang pada cable tray yang tersedia atau dilekatkan langsung pada
bagian bagian bawah dari plat plat dan, deng dengan an menggu menggunakan nakan klem klem dan concrete fastener yang sesuai, sekali-kali penggunaan paku sangat dilarang dalam pengerjaan ini.
d. Jarak pemasangan klem-klem pengikat pipa conduit tidak diperkenankan melebihi 100 cm. eke rjaan penca pe ncabangan, bangan, splicing splicing dan lain lain s ebagainya eba gainya harus dilaksana dilaksanakan kan dalam dalam junction junction boxes e. P ekerjaan (Tdoos, Xdoos, dsb), yang terbuat dari bahan yang sejenis dengan pipa conduit yang dipakai, dengan menggunakan sambungan puntir puntir dengan lasdop, yang ukuran-ukuranya ukuran- ukuranya sesuai se suai dengan ukuran dan juml jumlah ah kabel yang ada. P enggunaan insulation insulation tape sama s ama seka s ekalili tidak dip diper erbol bolehkan. ehkan.
f. Kabel penghantar yang menghubungkan fixtures lampu dengan instalasi yang ada, harus dilindungi dengan menggunakan flexibel conduit yang terbuat dari bahan (dan memiliki ukuran) yang sama dengan pipa conduit yang dipakai.
g. Untuk membedakan instalasi lampu dan peralatan dengan instalasi yang lain, pipa conduit yang terpasang harus diberi tanda (label) berwarna pada setiap jarak 2 meter. (dapat dengan menggunakan insulation tape). Warna tanda/label yang dipakai harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Konsultan.
h. Untuk pemasangan armature lampu jenis (surface mounted), tidak dibenarkan dipasang pada plafond plafond secara seca ra langsung angsung,, harus dipasang dipasang pada rangka rangka plafond plafond yang diperku diperkuat at deng dengan an konstru konstruksi ksi tambahan (bisa terbuat dari kayu yang di cat meni 2 kali yang sesuai atau dengan menggunakan hanger / pengg penggantung antung..
i. Semua pekerjaan perbaikan bekas bobokan dilaksanakan oleh Kontraktor Bangunan yang beban biayany biayanyaa menkadi menkadi tanggu tanggung ng jawab jawab dari Kontrakto Kontraktorr Listrik Listrik.. 2.14. Emergency Battery
1. Komponen lampu lampu Emergency Emerge ncy yang dilengkapi dilengkapi Batter Bat teryy charger charge r har harus us dip dipas asang ang pada rumah lampu jeni jeniss TL dan PLC yang di diletakan pada pada daerah daera h yang yang membu membutuk tukan an penerangan penerangan atau area evakuasi evakuasi bi bila terjadi lampu lampu mati mati atau kebakaran kebakara n dan berfungsi sebagai seba gai penerangan darurat serta berfungsi berfungsi sebagai penunjuk jalan pada saat terjadi pemadaman listrik. 2. Lampu Emergency harus berfungsi menyala minimal 2 jam saat terjadi pemadaman listrik. 3. Tegangan input pada komponen Emergency adalah 220 V, n 10 % 50 Hz, phase, dilenkapi dengan indicator LED dan peralatan push to Check battery. 2.15. Soket & Outlet
1.
Saklar Saklar dan kotak-kotak.
a. Socket Outlet Outlet daya dan plug yang digunakan Produksi ex. AB B , Clip Cli psal/ sal/Sch Schne neide iderr indo indonesia, nesia, memenuhi standard SII dan PLN P LN atau ata u standart lain lain yang berlaku dan diakui diakui Legrand dan harus memenuhi di Indonesia. da n plug plug harus mempunyai spesifikasi min minim imal al sebagai seba gai berikut berikut : b. Outlet daya dan Rated Ra ted Voltage Rated Ra ted Cutled
: 250 volt volt : 10 A, 13A, 16A
c. Switches / Saklar Clipsal/Sch l/Schne neide iderr ind i ndo onesia, nesia, Legra Legr and dan sesuai Saklar yang digunakan Produksi ex. AB B , Clipsa dengan standard PLN P LN atau a tau SII atau standard s tandard lain lain yang berlaku dan dan diakui diakui di di Indonesi Indonesia. a. Saklar Saklar harus mempunyai spesifikasi :
Rated Ra ted Voltage Rated Ra ted Current Curre nt 2.
: 250 volt volt : mini minimal mal 10 / 16 A
Persyaratan pemasangan saklar dan stop kontak :
a. Saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai dengan pasangan terpendam (In-Bow) rata dengan permukaan permukaan plesteran plesteran dind dindiing atau di didalam dalam partisi partisi dengan dengan kon konstruk struksi si tersendi tersendiri ri / khu khusus. sus.
b. Kotak kontak yang dipergunakan adalah jenis in-bow / rata dengan permukaan plesteran dinding atau didalam partisi dengan konstruksi tersendiri / khusus dengan menggunakan In-Bow doos yang terbuat dari bahan yang sama dengan kotak kontaknya. Pemasangan kotak kontak pada doosnya doo snya menggunakan menggunakan sekrup. se krup.
c. Kotak kontak 1 phase dipasang setinggi 40 cm dari lantai / sesuai permintaan user (disesuaikan dengan alat) dengan pasangan terpendam (In-Bouw) rata dengan permukaan plester dinding atau didalam partisi dengan konstruksi khusus sesuai petunjuk dari Konsultan.
d. Kotak kontak 1 phase Khusus untuk Televisi Posisi Atas dipasang setinggi 210 cm dari lantai / sesuai permintaan user (disesuaikan dengan alat) dengan pasangan terpendam (In-Bouw) rata degnan permukaan plester dinding atau didalam partisi dengan konstruksi khusus sesuai petunjuk dari Konsultan.
e. Kotak kontak 3 phase dipasang setinggi 40 cm dari lantai atau disesuaikan dengan kondisi ruang dan perlatan terpasang dengan pasangan menempel dinding ( out-bouw ) dan harus terpasang kuat, tidak boleh goyang/miring sesuai petunjuk Konsultan.
f. Kotak kontak 3 phase harus mempunyai terminal pentanahan (3 P + N + PE) tegangan 250 V. g. Semua pemasangan out-bouw doos dan kotak kontak 3 phase pada dinding harus menggunakan vischer dan sekrup, pemasangan pada kayu/meja harus menggunakan sekrup. Penggunaan paku pada pekerjaan pekerjaan ini ini sangat dil dilarang.
h. Untuk kotak kontak yang dipasang untuk daerah basah harus memakai type tertutup (Water Proof Type).
i. Kotak kontak 1 phase harus mempunyai terminal pentanahan (P + N + PE) tegangan 250 V. 2.16. Persetujuan Pabrik Pembuat
a. Component Component manufacturer
: Schneider Schneider Indonesia, Indonesia, Siemens, Siemens, GE, ABB.
b. Component Motor control Manufactur Manufa cturer er
: Schneider Indonesia, GE, Siemens.
c. Pembu Pe mbuat at Panel Pa nel
: Sinar Sinar Metrindo Metrindo Perkasa Pe rkasa (Simetri), (Simetri), Sinar Sinar Inti Elec Electrin trindo do Raya (SIER) dan ABB
d. Lighting Lighting Fixture Fixture
: P hili hilips, ps, Nation Na tional, al, Interli Inte rlite, te, Spectra Spec tra,, Arthol Art holite. ite.
e. Panel Pa nel control arus bocor
: Bender (Pengsul (P engsuliindo ndo))
Pasal 3 PEKERJAAN INSTALASI KOMUNIKASI DATA/LAN 3.1.
Spes ifikas ifikasii Umum
a. Kontraktor menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang sudah dijelaskan dalam spesifikasi dan
Gambar Rencana, dengan bahan-bahan, peralatan dan pengerjaan yang sesuai dengan yang tertera dalam spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam pasal ini, maka Kontraktor wajib untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sesuai ketentuan dengan tanpa adanya tambahan biaya.
b. Perencanaan dan pemasangan untuk structured cabling ini harus dilakukan oleh kontraktor spesialis
yang mempunyai tenaga ahli bersertifikasi Network Design and Installer dari pemegang merk (principle), copy sertifikat harus dilampirkan pada saat penawaran tender dengan membawa aslinya untuk ditunjukkan 3.2.
Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
a. Kontraktor wajib memberikan alternatif sistem yang simple dalam hal maitenance dan mempunyai : Performance minimal 100 Mbps untuk jalur data horizontal. Performance mencapai 1000 Mbps untuk jalur data riser backbone. b. Sebagaimana yang tertera pada Gambar Rencana, Kontraktor pekerjaan Jaringan Komputer harus
melakukan pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem secara keseluruhan. Garis besar lingkup pekerjaan pekerjaan Jaringan Jaringan Komputer Komputer yang dimaksu dimaksudd adalah adalah sebagai berik berikut ut : c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian perangkat Jaringan Komputer (network devices) yang
meliputi: Gigabit Ethernet Switch, Fast Ethernet Switch, Media transmisi, konektor dan aksesoris tambahan lainnya. d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian jaringan kabel distribusi antar perangkat jaringan atau
perangkat perangkat jaringan aringan ke ko konekt nektor or komputer komputer di ruang-ru ruang-ruang ang yang yang di ditentukan tentukan dengan dengan mengg menggun unakan akan Alat Alat uji untuk UTP Cable Channel Link Category 6 (Microtest Omniscanner dengan firmware minimal versi 6.10). e. Pengesetan atau pemrograman perangkat Jaringan Komputer inti (Gigabit Ethernet Switch, Fast
Ethernet Switch) sesuai dengan feature-feature yang ditentukan. f. 3.3.
Pemberian paket training kepada sekelompok Engineer/Teknisi pemilik dengan materi: pengesetan, pemrograman pemrograman serta troubl troublee shooti shooting ng sederhana sederhana dari Jaring Jaringan an Komputer Komputer yang yang dipasang. dipasang.
Bahan dan Peralatan
Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi atau mendekati persyaratan teknis sebagai beriku berikut: t: a. Semua peralatan dan instalasi yang dipasang haruslah baru sama sekali dan tidak terdapat cacat
sedikitpun. Terhadap ketidak-sempurnaan/kekurangan-baikan barang/peralatan yang dikirim, Konsultan berhak untuk menolak dan Kontraktor harus mengganti dengan yang baru sesuai persyaratan. b. Untuk alasan kompatibilitas dan keseragaman dalam pengesetan, seluruh perangkat jaringan inti
(Gigabit Ethernet Core Switch dan Fast Ethernet Edge Switch) harus memiliki standarisasi yang sama. c. Perangkat jaringan inti beserta dengan pengkabelan, konektor dan asesoris lainnya yang dibutuhkan
haruslah kompatibel satu sama lainnya, sehingga dapat menghasilkan unjuk kerja yang maksimum. d. Kabel-kabel distribusi horizontaln Jaringan Komputer di dalam gedung menggunakan jenis UTP
Category-5e yang dijamin bekerja pada kecepatan sampai 100 MBPS. Kabel ditempatkan dalam conduit dan diterminasi pada konektor Modular Jack yang dipasang secara inbow dan patch-panel dalam rack 19”. Konektor Modular Jack yang digunakan harus memenuhi spesifikasi Category -5e. e. Konduit: Jenis konduit yang dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam minimum 20mm
high impact. Pipa, elbow, socket, junction box dan accessories lainnya haruslah sesuai satu dengan lainnya. f.
Peralatan Active yaitu Active Switch dengan 12/24/48 port 10/100Base-TX dan 2 port 10/100/100 Base-T.
g. Perlengkapan lain yang belum disebutkan disini, namun merupakan kebutuhan pokok agar sistem
tersebut bisa beroperasi secara sempurna, harus dilengkapi oleh Kontraktor dan diinformasikan kepada Konsultan. 3.4.
Spesifikasi Teknis
a. Spesifikasi peralatan yang dipilih harus memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Untuk peralatan
jarin jaringan gan inti (Gigabi (Gigabitt Core Switch Switch dan Fast Ethernet Ethernet Edge Edge Switch) Switch) ex. 3COM, 3COM , Allied Tele Telesyn syn I nte nter nati nati onal. b. Vendor Structure Cabling System : AMP Netconnect Belden IBDN c. UTP Category 5e / 6: AMP Cat-5e / cat-6 Belden IBDN Cat-5e or Cat-6 d. Patch panel, patch cord, modular outlet: AMP Cat-5e / Cat-6 Belden IBDN Cat-5e Cat- 5e / cat-6 ca t-6 Belden e. Rack: ABBA Series Rack Fortuna Series Rack. V Series Rack. f.
Pemipaan ( Konduit )
Konduit digunakan untuk melindungi kabel yang ada didalamnya, yang umum digunakan pada bangun bangunan an ting tinggi gi adalah adalah “Isol “Isolasi PVC P VC High High Impact Impact (HI)” yang khusu khususs digu digunakan nakan untuk untuk instal instalasi asi
penerangan penerangan saja.
Pipa PVC HI yang dipergunakan produksi ex. CLI PSAL, PSAL, EGA yang sudah direkomendasi oleh LMK, bila diperlukan kontraktor harus dapat menunjukkan bukti rekomendasi tersebut.
Berhubung untuk instalasi penerangan hanya terdapat 1 (satu) kabel untuk 1 (satu) konduit, maka sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 1987) berlaku faktor pengisian maksimum = 50 %. Luas penampang luar luar kabel ka bel Faktor Faktor pengi pengisi sian an : -------------------------------------------- -------------------------------- x 10 100% 0% Luas penampang dalam konduit
3.5.
Pasangan kabel dalam pipa PVC HI pada jarak maksimum 100 cm harus diberi klem.
Klem dibuat dari bahan plat logam digalvanis atau allumunium, pemasangan pada tembok harus menggunakan viche vicherr dan sekrup, se krup, pemasangan pemas angan dengan denga n menggunakan paku tidak dibenarkan.Untuk kabel berpenampang 16 mm2 atau lebih harus dilengkapi dengan sepatu kabel untuk terminasinya.
Pemasangan dan Pengetesan
a. Semua kabel yang dipergunakan harus ditempatkan dalam konduit PVC high impact dan dipasang
tertanam. Konduit harus diklem pada struktur bangunan dengan sadle klem. Bila diperlukan (mis. pada lintasan lintasan meling melingkar) kar) ko kond ndui uitt PVC PV C bisa bisa diko dikomb mbiinasikan nasikan dengan dengan pi pipa fleksi fleksibel bel.. Untuk setiap setiap 3 titi titikk
menggunakan 1 pipa conduit ¾” Clipsal, dilengkapi dengan klem untuk pipa lurus setiap 1 meter.
Untuk sambungan sudut diberi pipa flexibel Clipsal. b. Semua peralatan Jaringan Komputer harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai seperti
ditunjukkan dalam Gambar Rencana, dimana koordinat yang tepat dapat dilihat lebih jelas dalam Gambar rencana titik komputer. Bagi penempatan perangkat jaringan yang belum jelas atau pada penempatann penempatannya ya mengaki mengakibatk batkan an masalah masalah deng dengan an armature penerangan atau ata u peralatan yang terdapat terdapat di plafon lainnya, agar dibicarakan dengan Konsultan. c. Pemasangan Fast Ethernet Edge Switch yang tersebar harus berdekatan dengan supply listrik
(koordinasi dengan pemasang jaringan listrik). 3.6.
Tes ting ting & Commiss Commiss ioning ioning
a.
Pemeriksaan Pemerik Pe meriksaa saann dil dilakukan setel sete lah instalasi kabel dan dan pemasangan pemas angan peral pera latan utama tel te lah dilak dilaksanaka sanakan. n. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat dan memastikan bahwa pekerjaan instalasi telepon telah dikerjakan dikerjakan sesuai ses uai spesifikasi spesifikasi dan peraturan pera turan yang berlaku. Hasil H asil pemeriksaan pemeriksaan direkam pada format daftar simak (check list). Beberapa hal yang harus dilakukan pemeriksaan meliputi : Pemasangan unit Server dan terminasi kabelnya. Pemasangan Patch Panel. Instalasi kabel data / LAN dan konduit. Instalasi rak kabel. Pemasangan outlet-outlet data / LAN pada dinding atau lantai.
b.
c.
Pengujian
Setelah semua telah selesai terpasang, dengan persetujuan dan disaksikan oleh Konsultan dilakukan pengujian dengan cara mencoba sistem yang telah diprogram pada Server sampai ke setiap unit komputer yang dipakai.
Pengujian yang berhasil dan dapat diterima oleh Konsultan yang bertindak mewakili pemberi tugas (Owner), harus dilengkapi dengan berita acara yang telah ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah ini dilanjutkan dengan pemberian buku petunjuk pengoperasian dan pemeli pemeliharaan serta melaksanakan melaksanakan traini training ng kepada peng pengel elol olaa gedu gedung ng.. Sesudah Sesudah semua ini dilaksanakan maka dapat diadakan serah terima pertama dari kontraktor ke Pemberi Tugas.
Pengujian sistem harus dilakukan sekurang kurangnya sebagai berikut: Pengujian simulasi komunikasi data system. Integras i jaringan jaringan komputer komputer dengan si s istem yang ada (existing (existing network). Integrasi Uji pengesetan feature-feature perangkat jaringan sesuai spesifikasi yang ditentukan, misalkan: VLAN, dll. Uji koneksi pada tiap-tiap titik komputer : untuk cable UTP menggunakan Microtest Omniscanner Omnisca nner dengan Module Module Channel Link Link Category 6 dan dan mini minimum mum firmware firmwar e versi vers i 6.10. Uji aplikasi berbasis Netware, Windows Network, dan Internet Uji Network Management system untuk seluruh perangkat jaringan: (configuring, monitoring dan traffic analysis). Pengujian harus dilakukan oleh spesialis vendor sebagai authorized dealer penjualan peralatan peralatan tersebut dan dan harus menyi menyiapkan apkan sertifi sertifikat kat pemasangan pemasangan yang yang baik baik dari instansi yang berwenang. berwenang.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal – hal sebagai se bagai berikut :
Hasi Has il pengetes pengetesan an kabel – kabel. kabel. Hasil pengetesan peralatan – peral pera latan. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi Hasil pengukuran – pengukuran pengukuran dan lain - lain Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan. Pasal 4 PEKERJAAN INSTALASI PENGINDERA KEBAKARAN
4.1.
Umum
Pekerjaan ini mencakup penyediaan, pemasangan sistem system fire alarm, pengujian dan pemeliharaan peralatan peralatan sistem sistem deteksi dan alarm alarm kebakaran kebakaran yaitu yaitu seluru seluruhh detector, detector, Juncti Junction on Box Fi Fire Alarm, Bell, Bell, Break Glass / Manual Call Point, Indicator Lamp dll. 4.2.
Ketentuan Umum
1. Yang diinginkan dalam instalasi alarm kebakaran adalah sistim / rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan detector panas ( Rate of Rise and Fixed Temperature Heat Detector ), detector asap ( Smoke Detector ) dan titik panggil secara manual (Break Glass) dan Alarm Bell serta perlengkapan lainnya yang dipasang secara baik dan aman dan bekerja secara otomatis mendeteksi pada saat awal kebakaraan dan lokasi kebakaran dapat langsung diketahui dari Control Panel Fire Alarm. digunakan harus dapat dapa t diperluas diperluas misa misaln lnya ya secara seca ra otomatis dapat memonitor memonitor 2. Sistem yang dapat digunakan pomp pompaa kebakaran kebakaran , mematikan mematikan AC termasuk instalasi nstalasi dry contact contact di panel listrik strik / AC (Tripp (Trippiing System AC), A C), mematikan supply supply fan. fa n.
3. Sistim yang ditawarkan harus modular dapat mengarah ke Zone expantion (pengembangan) dan dengan Sistem Semi Addressable dan Full Addressable. 4.3.
Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
1. Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan dan lain-lain, pengiriman ke site pemasangan, pemasangan, peng penguj ujiian (comissio (comissioni ning ng)) dan pemeli pemeliharaan seluruh seluruh Pekerjaan Fire Fire Alarm seperti disyaratkan sampai berfungsi dengan baik.
2. Pengadaan serta pemasangan unit pemberitahuan (annunciator unit). 3. Pengadaan dan pemasangan unit deteksi (detection unit), termasuk manual station yang dipasang di hydrant box tiap lantai dan dekat pintu darurat.
4. Pengadaan serta pemasangan kabel terminal box. 5. Pengkabelan system Fire Alarm dari sentral Fire Alarm sampai unit deteksi. 6. Mengadakan pengujian menyeluruh sehingga system tersebut dapat berfungsi dengan baik dan benar. 4.4.
Ke mamp mampua uan n Operasi O perasi
1. Jenis fire alarm yang digunakan adalah presignal alarm yang diberikan hanya pada lantai tersebut. Dengan system 4 (empat) kawat yang berguna untuk menambah keandalan kerja dari alarm ini seandainya ada bagian yang terputus (Class A)
2. Kemampuan dari fire detector mempunyai daerah diteksi kurang lebih 36 m² sehingga untuk bagian bagian bagian ruangan ruangan yang luas hanya hanya dibu dibutuh tuhkan kan beberapa beberapa fire ditector. ditector.
3. Semua system instalasi, detector, annunciator, master control, dan lain-lain pada pekerjaan fire alarm ini, ni, harus ter-supervi ter- supervisi si dengan system instalasi Class Class A. 4.5.
Mutu Pe ralatan ralatan dan dan Baha B ahan n
hmi, N otifi if i er ,. 1. Peralatan dan bahan yang diajukan haarus bermutu tinggi produksi ex. N ohmi,
2. Peralatan dan bahan yang diajukan harus dalam keadaan baru 100%. bar ang yang diajuk diajukan an harus har us disertai dengan data teknis. teknis. 3. Barang – barang 4.6.
Daftar Bahan & Contoh
1. Sebelum pekerjaan ini dimulai kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan daftar bahan – bahan yang dipakai dalam rangkap 4 (empat). yang akan di dipakai dan semua semua 2. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan, contoh bahan – bahan yang biaya biaya berkenaan berkenaan deng dengan an peny penyerahan erahan dan peng pengembal embaliian contoh-con contoh-contoh toh ini adalah adalah tanggu tanggung ngan an kontraktor. ukuran 3. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemeriksaan kembali (recheck) atas segala ukuran – ukuran / kapaistas peralatan (equipment) yang akan dipasang. Dalam hal terjadi keraguan – keraguan keraguan harus menghubungi menghubungi Konsultan.
4. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment yang keliru akan menjadi tanggung jawab kontraktor. Untuk itu pemilihan equipment dan material harus mendapat persetujuan dari Konsultan. 4.7.
Penjelasan & Persyaratan Sistem
1. Umum a. Fire Alarm Sistem ini berfungsi untuk mengetahui adanya kebakaran pada tahap awal serta menerima isyarat kebakaran b. yang diberikan, baik secara otomatis yaitu melalui detector maupun secara manual yaitu push button button (break glass). glass). c. Jaringan Ja ringan sistem siste m fire alarm ini ini dire direnca ncanakan nakan dengan menampung selu se luruh ruh jar jarin ingan gan detector dete ctor dan manual push button, melalui TBFA kemudian diteruskan ke Control Panel. Control Panel tersebut menerima isyarat otomatis maupun manual dan memberikan isyarat yang dapat dilihat (visible) dan juaga isyarat yang dapat didengar (audible). d. Pekerjaan instalasi Fire Alarm Sistem ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan – peraturan. Pekerjaan Instalasi Fire Alarm sistem ini harus dipasang oleh perusahaan yang biasa mengerjakan pemasangan pemasangan system ini ini.. Suatu daftar daftar referensi re ferensi pemasangan pemasangan harus harus diaju diajukan kan kepada kepada Kosultan. Kosultan. e. Untuk gedung ini diperlukan satu system dengan zone dan line. Detector yang dipergunakan adalah type heat detector kombinasi rate of rise dan fixed temperatur dan smoke detector. Pada tiap zone dipasang sebuah atau lebih alarm bell dan manual pull station. Jika salah satu zone memberikan sinyal kebakaran, maka alarm bell pada zone tersebut harus berbunyi, demikian pula alarm bell pada tempat control station. Sistim ini dilengkapi dengan fasilitas tambahan untuk mengerjakan beberapa fungsi seperti memberikan indikasi kebakaran main control panel fire alarm serta bekerja secara interkoneksi dan otomatis dengan Fire Suppression Sistem Gedung. f. Seluruh ruangan menggunakan fire detector sesuai dengan fungsi dan kebutuhan masing-masing ruangan menurut peraturan dan standar yang berlaku. Diantaranya jenis heat detector 135O Fahrenheit, smoke detector tipe foto electric. g. Menggunakan Vibrating Bell kekuatan 90 db pada tiap zone. h. Manual station dipasang pada setiap hydrant box yang dilengkapi dengan sebuah lampu yang menyala terus.
2. Komponen-komponen Seluruh ruangan menggunakan fire detector sesuai dengan fungsi dan kebutuhan masing-masing ruangan menurut peraturan dan standar yang berlaku sesuai dengan gambar perencanaan. Komponen-komponen yang termasuk dalam deteksi unit adalah manual station serta fire deteksi. a. Jenis fire deteksinya adalah Fixed Heat Detector Fixed Smoke Detector ROR ( Rate Of Rise ) Heat Detector Ketiga jenis ini mempunyai berbagai tipe yang dirancang sesuai dengan keperluan. Dipilih detector yang sesuai untuk masing-masing ruangan tersebut yaitu untuk bagian perkantoran digunakan heat detector dan untuk ruangan computer digunakan detector yang lebih peka, misalnya misalnya smoke smoke detector detec tor tipe tipe photo photo electr electriic. b. Fixed Fixed Heat Detector Harus dapat bekerja apabila ada temperatur ruangan naik sampai 135 Fahrenheit. Combination rate of rise dan fixed temperature atau rate of rise temperature saja. Dimana untuk fixed temperature akan memberikan sinyal-sinyal apabila temperature disekitarnya mencapai 136 Fahrenheit. c. Smoke Smoke Ditector
Ditektor ini harus dapat bekerja dengan adanya asap ataupun gas diruangan yang didetecsi. Harus dapat bekerja apabila ada temperatur naik sampai 135 O Fahrenheit. Atau apabila timbul asap sebanyak 1-2% perfeet. d. ROR ( Rate Of Rise ) Heat Detector Rate of Rise Detector akan bekerja apabila ada temperatur ruangan naik dengan 5 F per 20 detik Combination Combination rate ra te of rise rise dn fixed fixed temperature tempera ture yaitu dengan sifat-sifa sifat -sifatt yang merupakan merupa kan kombinasi dari keduanya. Yang digunakan dalam bangunan ini adalah combination tipe untuk heat detector. e. Manual Station
Memberikan sinyal secara otomatis jika tuas ditekan dan ditarik kebawah.
Untuk mereset meres et harus digunakam digunakam kunci. kunci.
Bahan digunakan terbuat dari metal yang tahan api dan tahan karat.
Dipasang dekat pintu masuk pada daerah yang dilindungi dan bersebelahan dengan abort switch setinggi 150 cm dari lantai agar mudah terlihat dan dicapai.
Manual Station dari type break glass dengan semi flush mounting, system kerja pull down dan tetap berada dalam posisi on sebelum diriset kembali.
General alarm switch hanya dapat dioperasikan oleh orang yang berhak dengan menggunakan kunci khusus.
Untuk tujuan testing, alarm dapat dibunyikan tanpa harus memecahkan glass.
Semua panel station harus dilengkapi dengan glass rod cadangan. Untuk menjamin operasi yang lama, alarm contact harus terbuat dari “gold plated”
f. Alarm Bell
Multitone strobe dipasang didalam ruangan yang diproteksi, untuk memperingati orang yang didalam ruangan.
Alarm Bell harus type Vibrating, seluruh bell harus bekerja pada 24 V dc polarized dengan 6 gong. Kecuali disebut lain dalam gambar. Pada saat 1 smoke detector bekerja maka bunyi multi tone terputus pendek tapi bila 2 detector yang bekerja maka multitone berubah menjadi terputus panjang. panjang.
Pemasangan pada ketinggian 75 cm dibawah langit- langit dengan cara “semi flush”.
Bekerja dengan 24VDC
Diameter gong 6”
Intensitas suara 90 dB pada jarak 1 meter / 10 ft per zone.
g. Multi Alert & Signal Strobe (Horn Strobe) Sebagai indikasi alarm tahap kedua berfungsi sebagai indikasi evakuasi karena gas FIRE SUPPRESSION segera discharge h. Alarm Horn Alarm horn harus cocok untuk dipakai di dalam gedung maupun diluar gedung. Semua alarm horn bekerja bekerja pada 24 V dc pol polarized, arized, level level suara suara mini minimu mum m adalah adalah 95 db db pada pada jarak 10 ft type type pemasangan pemasangan adalah adalah semi flush flush mou mounted nted.. i.
Warni War ning ng Light
Saat gas discharge, pressure switch pada system pipa distribusi akan bekerja dan mengaktifkan DNE Light yang merupakan tanda larangan memasuki ruangan, karena gas FIRE SUPPRESSION memenuhi ruangan / sedang bekerja.
Harus berwarna merah dan bertuliskan “ Evacuate Area Immediately” untuk yang dipasang didalam didalam ruangan yang diproteksi diproteksi FIRE SUPP RESSION dan “ Do D o Not Enter, Gas Discharge”
untuk yang dipasang diluar ruangan yang diproteksi.
j. j.
Bekerja dengan 24VDC
Abort Switch
Abort switch terpisah dari Manual Pull Station.
Pada saat abort switch ditekan maka akan menahan delay time pada saat gas FIRE SUPPRESSION akan disemburkan.
Tombol harus berwarna kuning untuk memudahkan penglihatan dan dilengkapi tulisan yang cukup jelas.
Dipasang dekat pintu masuk pada daerah yang dilindungi dan bersebelahan dengan abort switch setinggi 150 cm dari lantai agar mudah terlihat dan dicapai.
k. Unit Control
l.
Unit ini terdiri dari panel control serta power supply dimana pad apanel control mudah dilihat pada masing masing-masi -masing ng daerah proteksi proteksi bagian bagian mana yang mengal mengalami ami gang ganggu guan an atau yang mendeteksi adanya kebakaran.
Unit control dilengkapi dengan fasilitas telepon darurat yang dapat dihubungkan dengan outlet telepon pada box hydrant. System ini hanya digunakan untuk hubungan intern dalam gedung pada saat terjadi kebakaran, kebakaran, dan system system ini ini terlepas terlepas dari system system telepon telepon no normal rmal (PABX) (PA BX)
Terdapat 3 macam warna lampu dengan kode. Hijau adalah AC pilot lamp (lampu power supply) yang menandakan power supply ada, baik baik itu itu dari dari battery battery atau generator. generator. Kuning adalah lampu gangguan, misalnya ada bagian dari system fire alarm ini yang mengalami gangguan kabel putus dan sebagainya. Merah adalah lampu alarm (lampu kebakaran) yang menandakan terjadinya kebakaran disuatu daerah perlindungannya (zone protection)
Komponen-komponen harus dari semi konduktor (solid state) : Zone untuk detektor dan pressure switch Signal circuit untuk alarm bell Indikasi untuk kebakaran pada panel control alarm Tanda tiap zone detector ditampilkan di LCD display Tanda alarm bell setiap lantai ditampilkan di LCD display Indikas Indikasii untuk pada panel pane l control alarm : Tanda untuk tiap zone dan tiap jenis gangguan ditampilkan di LCD display serta tanda trouble bel / buzzer ditampilkan di LCD display
Panel Pa nel Kontrol
Terdapat 3 buah tombol yang masing-masing adalah : Tombol riset. Switch norma norma troubl trouble atau ata u silence silence.. Tombol set.
Pada panel Kontrol ini harus terdapat fasilitas : Penyambungan ke Dinas Pemadam Kebakaran setempat.
Kontak starter pompa kebakaran, smoke fan pressurized fan, dll Terminal untuk pengambilan datastatus setiap zone untuk remote monitor (untuk building automation / sound system)
m. Unit Annuncitor Annunciator panel. Lampu Annunciator La mpu indi indicator cator harus dapat da pat bekerj beker ja agar petugas dapat mengetahui dari mana dan dimana ada alarm atau adanya gangguna pada fire alarm. Jadi disini ada pasangan pasangan lampu lampu merah dan lampu lampu ku kuni ning ng,, sesuai dengan dengan keterangan keterangan diatas diatas maka system annunciator juga mengikuti system instalasi Class A. n. Power Supply Sistem fire alarm menggunakan 24 volt DC dan dapat dikombinasikan dengan alat-alat dengan arus AC misalnya AC bell, dan harus mempunyai double power supply yaitu. Primer supply 220 volt Ac Sekunder supply 24 volt Ac Untuk keadaan darurat harus stand-by minimum 20 jam dan terletak disuatu tempat dengan control panel dan rechargeable. o. Panel Cabang Panel cabang ini harus dibuat dari plat besi setebal min. 1,2 mm dan max 2 mm warna merah panel cabang ini ini harus di lengk engkapi api deng dengan an kabel gland gland sebanyak sebanyak jum jumllah kabel keluar/m keluar/masuk. asuk. p. Kabel Instal Insta lasi
Kabel instalasi Fire Alarm yang dipakai adalah sebagai berikut :
Untuk wiring dari MCFA ke terminal box (TBFA) tiap lantai digunakan kabel NYM ukuran 1.5 mm2 untuk sistem conventional dan kabel dengan jenis Twisted Shielded cable untuk Addressable.
Kabel Ka bel yang dipergunakn dipergunakn untuk untuk dari TB-FA TB -FA (masin (mas ing-mas g-masin ingg lantai) menuju MCFA (Riser) menggunakan kabel dengan jenis Twisted Shielded cable.
Kabel yang dipergunakan untuk instalasi dari TB-FA (masing-masing lantai) menuju ke detector menggunakan kabel dengan jenis NYM 2x1,5mm² di dalam pipa PVC conduit untuk sistem conventional dan kabel dengan jenis Twisted Shielded cable untuk Addressable.
Instalasi menggunakan standard NFPA 72 class A atau B
Kabel power (riser) yang dipergunakan untuk menghubungkan catu daya pada module adalah jenis NYM 3x2,5 mm². dan ditarik terpisah antara module untuk detector dan module untuk bell & indicator lamp.
Kabel Ka bel yang dip diper ergunakan gunakan untuk interkoneks interkoneksii dengan system sys tem lain adalah ada lah NY NYM M 2 x 1,5 mm².
Konduit Konduit yang ya ng dipakai dipakai adalah conduit conduit PVC PV C High Impact Impac t dengan diame diameter ter dalam da lam min minim imum um 1 1/2 kali ( 20 mm) diameter kabel.
q. Instalasi
Pemasangan fire alarm harus dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dibidang pekjerjaan ini dan pengerjaannya harus teratur.
Tidak diperkenankan adanya sambungan-sambungan pada tahanan, sambungan hanya terdapat pada box terminalnya, pengawatan harus menggunakan conduit PVC hight impact heavy gauge, ukurn disesuaikan dengan jumlah kawatnya.
4.8.
Dari hasil pengerjaannya harus diserahkan diagram pengawatan lengkap dengan petunjuk petunj petunjuk uk lai lainn nnya. ya.
Untuk masing-masing iring diberi tanda untuk daerah mana kawat tersebur, supaya memudahkan memudahkan dalam perbaikannya perbaikannya apabila apabila ada kerusakan.
Didalam pengejaan Kontraktor juga harus memperhatikan kemungkinan pemasangan fire alarm dibagian lain.
Kontraktor harus dapat bekerja sama atau dapat dikoordinasikan dengan pekerjaan lain sehingga apabila ada pekerjaan tambahan karena kurang koordinasi maka menjadi tanggung jawab jawab kontrakto kontraktor. r.
Gambar-gambar secara umum menunjukkan tata letak peralatan dan instalasinya. Penyesuaian harus dilakukan di lapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak dan ketinggian ketinggian ditentukan ditentukan oleh oleh kondisi kondisi lapangan. lapanga n.
Pemborong harus melakukan pemasangan instalasi sistem deteksi dan alarm kebakaran dengan seksama, sehingga penyambungan / integrasi dengan sistem eksisiting harus dilakukan dengan tidak menyebabkan tergangunya operasional sistem eksisting.
Pemborong harus membuat catatan-catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian di lapangan.
Catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (pada kertas kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings).
Untuk instalasi dipakai kabel produksi dalam negeri yang sudah mendapatkan sertikat LMK / SPLN Produksi ex. Supr Supr eme, Kabe Kabelindo lindo, Kabe Kabelme lmetal.
Pemasangan instalasi dalam pipa pelindung 20 mm ex Clipsal, EGA.
Sambungan kabel diatas langit – langit langit hanya boleh dilakukan pada unit – unit unit detector.
Spesifikasi Teknis
a. Power : Input Internal power Batte ry charger Battery Batte ry backup Battery
: 220 VA VAC, C, 50/60HZ, 3.0 Amps : 24 VDC, 5.0 Amps : 7 AH – 18 18 AH : 2 x 12 VDC / 7 AH NiCad
Adressable Smoke Smoke Detector D etector 1. Adressable a. Pri Pr insip nsip b. Sensitivi Sensitivitas tas
: Detector Dete ctor dengan optical optical sensing chamber : 3% /ft dan dapat diset diset secara sec ara otomatis otomatis untuk untuk sensitivitas pada siang & malam hari
c. Unique dual unipolar sensor: Provides exceptional stability. Factory preset at 1.9% nominal sensitivity. operation up to 1,200 Stable per second) air air veloci velociti ties. es.
feet
d. Ambient Ambient Temperature
: 0 – 49 49° C
e. Ambient Humidity Humidity
: 10% - 93% RH max
f. Sensitivi Sensitivity ty
: 1.9 % Nominal
g. Ope Opera ratin tingg Voltage
: 8,5 - 35 Vdc max
per
minute
(6
meters
h. Ope Opera ratin tingg Current Curre nt
: 120 µA max
i.
: Automatic Automatic device device check chec k
Device Check
Addressable ROR & Fixed Fixed Heat Hea t Detector Detec tor 3. Addressable a. Maks. Instalation Instalation Temperature
: 100 100°F °F (38°C).
b. Alarm Temperature
: 135 135°F °F (57°C)
c. Rate-of-rise Rate -of-rise threshold threshold
: 15°F (8.3°C) / minute minute
d. Ope Opera ratin tingg humidi humidity ty range ra nge
: 5% to 95% RH noncondensing
e. Tempe Te mpera ratur turee rating ra ting
: 13 135° 5°F F (57° (57°C) C)
f. UL Protected Spacing, 10' (3.048 m) Ceiling50 (NFPA 72 ) for ROR 50 ft. x 50 ft. (15.24 m x 15.24 m) g. UL Protected Spacing, 10' (3.048 m) Ceiling50 (NFPA 72 ) for Fixed 25 ft. x 25 ft. (7.62 mx7.62 m) h. Electrical specification : Operati Opera ting ng Voltage Voltage 6-125 VA VAC C 6-28VDC 125 VD VDC C 250 VDC
Contact Ratings Ratings (Resi (Res istive) stive) 3.0 3.0 A 1.0A 0.3 A 0.1 A
4. Alarm Bell untuk yang didalam gedung dipasang pada box hydrant atau di dinding Weather proof, Semi flush mounted, Vibrating type dan Diameter Ø 6 “
a. Nominal Nominal vo volltage
: 24 24 VDC.
b. Operati Opera ting ng voltage voltage range : 19.2 to 26.4 26.4 VDC. c. Average Avera ge current curre nt draw
: 0.03 A.
d. Sound output
: 85 dB.
e. Operati Opera ting ng temp. range
: -31 °F (-35°C) to +140°F +140°F (+60°C).
f. P rotection rote ction rating ra ting
: IP65 IP 65
g. Housing colur
: Red
Indicator tor Lamp La mp 5. Indica a. Bulb type b. Material
: Luminus Luminus Bulb 30 V/2W or LED : Lamp cover glass glass or fire proof proof plastic plastic
c. Color Color
: Red
6. Adressable Control Module a. Normal op operatin eratingg vol voltage : 15 15 to 32 32 VDC b. Maximum Maximum current curre nt draw : 5.1 mA (LED on) on) c. Average Avera ge operating operating current curre nt
: 390 uA (LED flashing) flashing)
d. External supply voltage (between Terminals T3 and T4): maximum 80 volts (RMS or DC).
e. Drain Dr ain on external exte rnal supply supply : 2 mA maximum (using internal EOL relay). f. EOL resi res istance
: 47K ohms. ohms.
g. Temperature range
: 32°F to 120 120°F °F (0°C to 49°C).
h. Humidity Humidity range ra nge
: 10% to 93% non-condensing.
7. Horn Strobe a. Ope Opera ratin tingg temp. indoor indoor : 32°F to 120°F (0°C to 49°C) b. ULC Canadi Cana dian an models
: -40°C to +66° C.
c. Maximum humidi humidity ty
: 95% as tested tes ted per UL 464
d. Voltages
: 12 or 24 VD VDC C
Glass 8. Break Glass a. The microswitch has silver contacts b. Maximum contact resistance 50 milliohms c. Minimum recommended voltage 12 volts AC or DC d. Maks. voltages and currents for resistive loads 5.0 amp, 30 VDC resistive. 3.0 amp, 30 VDC inductive.
9. Kabel dan Pipa lnstalasi: a. Kabel harus cocok dan sama dengan instalasi deteksi dan alarm kebakaran lainnya (eksisting) di proyek proyek ini ini.. Jeni Je niss dan tipe tipe kabel seperti tertera tertera pada gambar gambar elektri elektrikal kal.. b. Pipa instalasi pelindung kabel harus Flame Retardant PVC conduits. c. Pipa, elbow, socket, junction box dan accessories lainnya harus sesuai yang satu dengan yang lainnya, yaitu tidak kurang dari 3/4" diameter. d. Flame retardant flexible conduits harus dipasang untuk melindungi kabel antara junction box dan detektor. 4.9.
Testing & comissioning
1. Pemborong harus menentukan jadwal dan cara pengujian yang akan dilakukan 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pelaksanaa n pengu pengujjian, Pemboron P emborongg menyerahkan jadwal dan cara ca ra pengu pengujjian terse te rsebut but kepada Konsultan untuk disetujui. Seluruh biaya pengujian ditanggung oleh Pemborong.
2. Pemborong harus menyerahkan laporan pengujian/sertifikat test untuk peralatan sistem kepada Konsultan.
3. Pekerjaan akan dinyatakan selesai bila seluruh pengujian berhasil baik dan dapat diterima oleh Konsultan dan Pemilik.
4. Pengujian sistem harus dilakukan sekurang kurangnya sebagai berikut: a. Pemeriksaan Struktural. Pada testing ini kondisi yang menyangkut bahan, konstruksi, finishing, dan kontrak harus diperik diperiksa sa dan dises disesuaik uaikan an dengan spesifikasi, spesifikasi, (semua data harus sesua s esuaii dengan dengan spesifi s pesifikasi). kasi). b. Test Ketahanan Isolasi Tahan isolasi antar kutub dan bagian yang hidup dan yang mati, harus dites dengan tegangan tester bertegangan 500 volt DC, hasilnya harus menunjukkan 500 mega ohm atau lebih.
c. Test Ketahanan K etahanan Tegangan Tegangan Pada testing tahanan isolasi diatas harus dimasukkan sampai dengan 3000 volt. d. Pengu Pe ngujjian si s imulasi mulasi deteksi dete ksi dan alarm kebakaran kebakara n asap as ap untuk Photoelectr Photoelectriic smoke detector detec tor e. Pengujian simulasi deteksi dan alarm kebakaran panas untuk Rate of rise heat detector f. Pengujian simulasi Manual Call Point g. Pengujian integrasi dengan sistem deteksi dan alarm kebakaran eksisting h. Pengujian harus dilakukan oleh spesialis vendor sebagai authorized dealer penjualan peralatan tersebut (menunjukkan Surat Penunjukan dari Principal) dan harus menyiapkan sertifikat pemasangan pemasangan yang baik baik dari instansi yang berwenang. berwenang. i.
Seluruh Seluruh penguj pengujian kabel instalasi instalasi harus mengacu pada ketentuan pada PUIL PU IL terbi te rbitan tan terakhi te rakhir. r.
5. Semua testing, kalibrasi dan penyetelan peralatan-peralatan dan control yang tergabung dalam sistem ini serta penyediaa penyediaann semua se mua instrument instrument dan tenaga te naga kerj ker ja harus dilaksana dilaksanakan kan oleh oleh kontraktor.
6. Kontraktor harus menempatkan seorang ahli yang berkompeten dan berpengalaman untuk melaksanakan pengetesan sesuai dengan keahliannya.
7. Harga-harga pengetesan harus dicatat dan harus dibuatkan berita acara pengetesan yang hasilnya harus sesuai dengan standar-standar yang telah diuraikan diatas.
8. Kontraktor yang melakukan pekerjaan instalasi Fire alarm harus melakukan semua testing dan penguk pengukuran-p uran-pengu enguku kuran ran yang diangg dianggap ap perlu perlu untuk untuk memeriksa/ memeriksa/ mengetahui mengetahui apakah sel se luruh uruh instal instalasi asi telah dapat berfungsi be rfungsi/bekerja /bekerja dengan baik dan memenuhi memenuhi persyaratan. persyara tan.
9. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk testing tersebut merupakan tanggung jawab jawab ko kontrak ntraktor. tor. Termasuk Te rmasuk peralatan peralatan kh khusu ususs yang dibu dibutuh tuhkan kan untuk untuk melakuk melakukan an testing testing dari seluruh seluruh sistem ini, seperti dianjurkan oleh pabrik, harus disediakan kontraktor. hal sebagai se bagai 10. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal – hal beriku berikutt : a. Hasil pengetesan kabel-kabel. b. Hasil pengetesan peralatan-peralatan. c. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi d. Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain
11. Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Konsultan. Pasal 5 PEKERJAAN INSTALASI TELEPON 5.1
Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
Pekerjaan instalasi telepon adalah pemasangan dan pengadaan termasuk testing dan comissioning peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya seperti yang diterangkan dalam pasal terdahulu, terdahulu, sehing sehingga ga diperol diperoleh eh instal instalasi asi telepon telepon yang lengk engkap ap dan baik baik serta diuj diuji dengan dengan seksama seksama siap untuk digunakan, yang terdiri te rdiri dari dar i : 1. Pemasangan Peralatan Key Telephone, material bantu, sistem yang dipasang harus mencakup : a) Operator console lengkap dengan handset din pilihan headset tambahan yang ada. b) Features telephone set c) Biaya Biaya pemasangan pemasa ngan dan semua se mua peral pera latan tambahan harus mencakup pula pula biaya biaya penyambung penyambungan an dari dar i MDF. d) Sistem proteksi terhadap petir dan tegangan surja.
e) Backup battery.
2. Pengadaan dan pemasangan Kerangka Distribusi Utama/saluran (MDF), Kerangka Distribusi Lanjutan Lanjutan (IDF) (I DF) dan kotak termi ter minal. nal.
3. Pemasangan instalasi kabel telepon dari Terminal Box (TB) ke outlet-outlet telepon seperti yang tercantum pada pada gambar gambar perencanaan.
4. Instalasi kabel dari MDF kesetiap Terminal Box (TB) yang ada disetiap lantai. outlet telepon seperti yang tercantum pada gambar perencanaan. 5. Pemasangan outlet – – outlet
6. Perawatan dan peralatan dari panel kepemakaian . 7. Pemasangan dan pengadaan soket & outlet serta kelengkapannya. 8. Pengadaan dan pemasangan instalasi grounding instalasi telepon. 9. Melakukan pengurusan izin-izin/sertifikat dengan pihak PT. Telkom setempat sehubungan dengan pekerjaan pekerjaan ini ini.
10. Pemasangan instalasi lain yang belum tercantum didalam spesifikasi ini tetapi ada di gambar perencanaan.
5.2
Syarat Umum
1. Keseluruhan peralatan pada system ini harus dari merk yang sama 2. Kontraktor harus merupakan dealer produk atau perusahaan yang mendapatkan Surat Dukungan dari Dealer. Yang dimaksud Dealer adalah Perusahaan yang mendapatkan Surat Penunjukan dari Distributor serta mendapatkan Surat Dukungan dari Principal (Agen Tunggal Pemegang Merk) di Indonesia. 5.3
Gambar – Gamba Gambarr Ins talasi
1. Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan sesuatu yang tercantum dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat. 2. Gambar- gambar ga mbar insta instalasi lasi menunjukkan menunjukkan seca se cara ra tekni te kniss pekerjaan peker jaan insta instalasi lasi yang harus dilaksana dilaksanakan kan dimana dimana dica dicantumkan ntumkan ukuran bahan-bahan bahan-ba han insta instalasi lasi serta se rta ketera kete rangan ngan lain lain yang dip diper erlu lukan. kan. 3. Pelaksanaan dilapangan selain yang tertera pada gambar disesuaikan dengan kondisi lapangan atas petunj petunjuk uk Konsu Konsulltan secara secar a tertuli tertulis / lisan. lisan. 4. Bila Bila kontraktor menganggap perlu adanya ada nya perubahan peruba han ukuran / konstruksi dalam pelaksanaa pelaksa naan, n, kontraktor diwajibkan mengajukan alternatif atau Shop drawing yang dikehendaki dan mendapat persetujuan persetujuan dari dari Konsul Konsultan. tan. 5. Segala perubahan yang disengaja dilakukan kontraktor tanpa ijin Konsultan adalah resiko Kontraktor. 6. Bila nantinya tidak disetujui oleh Konsultan maka terpaksa harus dibongkar. Kontraktor hal ini tidak diperkenankan menuntut ganti rugi 5.4
Pelaksanaa Pe laksanaan n Pe ke rjaa rjaan n
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, pelaksana harus memeriksa kondisi lahan untuk memastikan pekerjaan pekerjaan instalasi instalasi dapat di dikerjakan, kerjakan, mi misalnya salnya :
a. Pekerjaan instalasi kabel dan konduit : area yang akan dipasang harus sudah bersih dari puing pui puing ng,, kayu kayu-kayu -kayu bekisti bekisting ng bekas peng pengecoran, ecoran, scaffoldi scaffolding ng,, atau material material lain yang dapat menghalangi pekerjaan.
b. Pekerjaan pemasangan panel MDF, pekerjaan finishing dan M/E lainya didalam ruang kontrol untuk posisi panel-panel diatas sudah selesai dan pintu ruangan sudah dipasang kunci. Hal ini untuk mengantisipasi rusak atau hilangnya peralatan yang telah dipasang karena masih ada pekerjaan lain dan beberapa tenaga kerja yang bekerja diruangan tersebut.
2. Menyiapkan tenaga kerja yang memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Mengerti dan menguasai lingkup pekerjaan instalasi telepon yang akan dikerjakan dengan baik oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman.
b. Pelaksana yang dianggap tidak cukup ahli / perpengalaman oleh Konsultan, harus segera diganti dengan orang lain lain setelah se telah mendapat perse pe rsetuj tujuan uan Konsul K onsultan. tan.
c. Kontraktor harus menempatkan seorang Supervisor yang ahli, berpengalaman dan profesional untuk masing-masing bidang yang bertanggung jawab untuk menjadi supervisi, management proyek. proyek.
d. Tenaga kerja harus berpengalaman dan ahli di bidangnya, bila tidak berpengalaman & ahli harus diganti. Bila tidak dihiraukan Konsultan akan mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan yang ada.
e. Segala sesuatu yang diperlukan guna kesempurnaan pekerjaan harus, dilengkapi sesuai permintaan Konsultan Konsultan dengan biaya biaya dibebankan dibebankan kepada Kontraktor.
f. Mempunyai alat kerja yang memadai. g. Mudah diberi pengarahan. h. Dapat melakukan koordinasi dengan tenaga kerja lain. i. Terampil. 5.5
Persyaratan Bahan
1. Bahan yang dibutuhkan kwantitasnya dihitung (estimasi) sesuai jalur instalasi pada gambar kerja. Bahan-bahan yang sudah dikirim kelapangan (on site) agar diperiksa kondisinya apakah ada kerusakan pada saat peng pengangk angkatan, atan, peng pengangk angkutan utan,, atau kerusakan dari pabrik pabrik pembuat. pembuat. Bahan-bahan yang kondisinya baik dapat dipasang, sedangkan yang rusak atau cacat agar tidak dipasang dan dikembalikan kepada pemasok / supplier. 2. Kontraktor diwajibkan menyerahkan contoh bahan / barang yang disebut dalam lingkup pekerjaan kepada Konsultan untuk mendapat persetujuan sebelum dipasang. Apabila hal tersebut tidak memungkinkan, minimal brosur spesifikasi teknis harus ditunjukkan dan disetujui oleh Konsultan. 3. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan bahan / material serta peralatan kerja (gudang) agar rapi aman dan memudahkan pemeriksaan. 4. Jika bahan / material dan peralatan kerja tersebut harus melewati jalanan umum, Kontraktor harus menjaga menjaga ketertiban dan kelancaran kelancar an serta s erta mengganggu mengganggu lalu lalu lilintas. 5. Konsultan berhak menambah peralatan yang dipergunakan atau menolak peralatan yang tidak memenuhi syarat. 6. Bila pelaksanaan pekerjaan telah selesai, maka kontraktor harus segera mengeluarkan atau memindahkan peralatan tersebut, kerusakan akibat penggunaan peralatan kerja tersebut harus diperbaiki kembali atas beban biaya Kontraktor. 5.6
Instalasi
1. Kabel Instalasi a. Kabel intalasi telepon yang digunakan harus sesuai dengan standard Indoor Telephone Cable (ITC) (STEEL-K-011) yang berlaku yang diakui di negara Republik Indonesia. ka bel untuk untuk instalasi instalasi telepon telepon yang yang digun digunakan akan harus sesuai ses uai dengan gambar gambar Pere P erencanaa ncanaan. n. b. Ukuran kabel Kabel Ka bel telepon yang digunakan digunakan harus sudah direkomendasi direkomendasi oleh oleh TELKOM TELK OM produksi produksi ex. Supr Supr eme, K abelindo. abelindo.
c. Kabel harus dalam keadaaan baru, tanpa cacat dan bila perlu harus ada surat keterangan dari distributor / pabrik.
d. Sistem penyambungan didalam main distribution frame dan junction box harus mempergunakan sistem slip slip (solderless) (solderles s) dengan alat connectio connect ionn / disc disconnection onnection produksi ex. Krone.
e. Penyambungan kabel didalam junction box harus mempergunakan sistem slip solderless, sesuai dengan persyaratan PT. Telkom. (Reference: Krone)
f. Kabel yang masuk keluar ke/dari MDF, junction box harus memakai kabel gland dan tanda untuk mengindentifikasikan route kabel dan nomor pesawat dengan memakai "cable marking" merk 3 M
g. Semua kabel yang dipasang menembus dinding harus dipasang sleeve pipa galvanized minimum 2,5 kali penampang kabel.
h. Penyambungan kabel ke terminal panel / peralatan di semua bangunan adalah tanggung jawab kontraktor.
i. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik, cukup kuat / erat sesuai dengan model terminal peralatan peralatan yang terpasang. Ka bel yang dip diper ergunakn gunakn untuk dari Termi Ter minal nal Box (TB) (TB ) menuju menuju MDF ( Feeder Fee der ) menggunakn j. Kabel kabel dengan jenis ITC Cable Multi pairs antara 10 pairs sampai dengan 40 pairs atau sesuai dengan gambar perencanaan.
k. Kabel yang dipergunakan untuk instalasi dari Terminal Box (TB) menuju ke Outlet Telepon menggunakan kabel dengan jenis ITC Cable 2 pairs ( 2 x 2 x 0.6 mm² ) di dalam pipa conduit.
l. Kabel feeder yang digunakan adalah jenis indoor telephone cable, dengan kapasitas sesuai gambar rencana.
m. Kabel distribusi dari junction box tiap-tiap outlet memakai indoor telephone cable sebanyak 2 pair diameter core 0,6 mm ( 1 pair dipakai untuk cadangar/spare), dan dimasukkan dalam konduit.
n. Semua
kabel yang trunking kabel/Tray.
dipasang
diatas
langit-langit
harus
diletakkan
pada
suatu
o. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada tangga kabel. p. Semua kabel yang dipasang diatas trunking kabel harus didalam conduit. q. Semua outlet kabel yang penempatan instalasinya hanya sampai diceiling saja, hanis memiiiki spare panjang panjang mi minimu nimum m 10m 10m dari titi titikk instal instalasi asi outl outlet et pada gambar gambar rencana. re ncana.
r. Isolasi
antara urat-urat minimum 20 M ohm.
kabel,
dan
isolasi
antara
urat
kabel
terhadap
ground
s. Pemasangan kabel dalam Semua kabel dalam akan dipasang dengan menggunakan saluran PVC High Impact Conduit BS 6099 Fire Retardant dengan diameter dalam min 1.5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam 19 mm. Untuk keperluan maintenance, wama PVC High Impact conduit yang dipasang untuk instalasi telepon hanus berbeda dengan PVC High Impact yang dipasang untuk instalasi listrik (wama putih atau hitam).
t. Pemasangan kabel luar.
Secara umum pemasangan kabel luar hana sesuai dengan standar yang dapat digunakan clan disetujui oleh engineer.
Secara langsung kabel dikubur harus dilindungi dengan batu bata yang didesain khusus untuk pemasangan pemasangan kabel telepon telepon bawah tanah.
Batu bata diatas, wama merah plastik dengan ketebalan dan lebar yang sesuai harus dipasang dengan tanda peringatan yang diperlihatkan pada pemasangan kabel telepon di bawah.
Tanda kabel harus juga dipasang sepanjang rute kabel, sebaiknya pada setiap perubahan arah.
2. Pipa Konduit a.
Konduit yang digunakan biasanya dari type high impact conduit. Selain “high impact” dari konduit
ini harus harus memenuhi memenuhi ketentuan dan syaratsyar at-syara syaratt sebagai s ebagai berikut berikut :
1) Tidak mudah terbakar.
Tidak merambatkan api a pi.. 2) Tidak Bila Bila terbakar tidak tidak mengeluarkan mengeluarkan gas beracun, berac un, dan dan api dapat padam dengan sendi s endirin rinya. ya. Kabel Kabe l yang biasa dilindungi oleh konduit ini adalah kabel dari Terminal Box (TB) ke outlet telepon. Ukuran diameter dalam konduit adalah : DP DK 2 / 0,5 Dimana : DP = diameter dalam konduit (mm). DK = Diameter luar kabel (mm) Konduit yang dipakai adalah conduit conduit PVC P VC High Impact dengan diame diameter ter dalam mini minimum mum 1 1/2 b. Konduit kali diameter kabel, dipergunakan produksi ex. CLI PSAL, PSAL, EGA yang sudah direkomendasi oleh LMK, bila diperlukan kontraktor harus dapat menunjukkan bukti rekomendasi tersebut.
c. Pasangan kabel dalam pipa PVC HI pada jarak maksimum 100 cm harus diberi klem. d. Klem dibuat dari bahan plat logam digalvanis atau allumunium, pemasangan pada tembok harus menggunakan vicher vicher dan sekrup, pemasangan pemas angan dengan menggunakan paku tidak tidak dibenar dibenarkan. kan. 5.7
Tes ting ting & Commiss Commiss ioning ioning
1.
Pemeriksaan Pemerik Pe meriksaa saann dil dilakukan setel sete lah instalasi kabel dan dan pemasangan pemas angan peral pera latan utama tel te lah dilaksanaka dilaksanakan. n. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat dan memastikan bahwa pekerjaan instalasi telepon telah dikerjakan dikerjakan sesuai ses uai spesifikasi spesifikasi dan peraturan pera turan yang berlaku. Hasil H asil pemeriksaan pemeriksaan direkam pada format daftar simak (check list). Beberapa hal yang harus dilakukan pemeriksaan meliputi :
a. Pemasangan unit PABX dan terminasi kabelnya. b. Pemasangan MDF dan terminal box. c. Instalasi kabel telepon dan konduit. d. Instalasi rak kabel. e. Pemasangan outlet-outlet telepon pada dinding atau lantai. Pemasa ngan an pesawat pesaw at telepon. telepon. f. Pemasang 2.
Pengujian
a. Setelah semua telah selesai terpasang, dengan persetujuan dan disaksikan oleh Konsultan dilakukan pengujian dengan cara mencoba sistem yang telah diprogram pada PABX atau Key Telephone Telephone sampai s ampai kesetiap pesawa pesa watt telepon yang dipakai. dipakai.
b. Pengujian yang berhasil dan dapat diterima oleh Konsultan yang bertindak mewakili pemberi tugas (Owner), harus dilengkapi dengan berita acara yang telah ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah ini dilanjutkan dengan pemberian buku petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan serta melaksanakan training kepada pengelola gedung. Sesudah semua ini dilaksanakan maka dapat diadakan serah terima pertama dari kontraktor ke Pemberi Tugas.
c. Pengujian sistem harus dilakukan sekurang kurangnya sebagai berikut:
Pengujian simulasi telepon system.
Pengujian harus dilakukan oleh spesialis vendor sebagai authorized dealer penjualan peralatan peralatan tersebut dan dan harus menyi menyiapkan apkan sertifi sertifikat kat pemasangan pemasangan yang yang baik baik dari instansi yang berwenang. berwenang.
3.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal – hal sebagai se bagai berikut : a. Hasi Has il pengetes pengetesan an kabel – kabel. kabel. b. Hasil pengetesan peralatan – peral pera latan. c. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi d. Hasil pengukuran – pengukuran pengukuran dan lain - lain e. Semua pengetesan pengete san dan atau ata u pengukuran pengukuran terse te rsebut but harus disaksikan disaksikan oleh oleh Konsul K onsultan. tan.
4.
Pelatihan a. Satu set dokumen jaminan garansi dari dealer yang ditunjuk resmi oleh distributor serta mendapatkan surat dukungan dari Principal (ATPM) di Indonesia harus diberikan dan diserahkan ke pihak owner. b. Semua drawing, rancangan peralatan drawing tersebut, diagam, dan informasi yang tercetak harus dilengkapi. Dokumen harus berisi penjelasan umum sistem itu. Penjelasan umum ini harus memperkenalkan sistem dan harus termasuk konfigurasi sistem, kemampuan sistem lainnya, dan spesifikasi teknis. c. Kontraktor harus menunjukkan jumlah hari yang dipersiapkan untuk training - Operator telepon - Pemakai ekstension - Pemakai ekstension features phone - Semua pelatihan diatas harus dilakukan tanpa dipungut biaya. Pasal 6 PEKERJAAN INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM)
6.1.
Umum
1. Keseluruhan peralatan utama yang membangun sound system ini harus dari merk yang sama. Adapun merk yang boleh direferensikan adalah Philip Phili ps, Toa, Toa, B osch. sch.
2. Kontraktor harus merupakan dealer produk atau perusahaan yang mendapatkan Surat Dukungan dari Dealer. Yang dimaksud Dealer adalah Perusahaan yang mendapatkan Surat Penunjukan dari Distributor serta mendapatkan Surat Dukungan dari Principal (Agen Tunggal Pemegang Merk) di Indonesia.
3. Sistem tata suara harus memenuhi standard keselamatan evakuasi sebagaimana dipersyaratkan pada IEC 60849 standard. 6.2.
Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
1. Sebagaimana yang tertera dalam gambar rencana, Kontraktor pekerjaan Sistem Tata Suara ini harus mengadakan dan memasang, serta nantinya nantinya menyerahkan seluruh hasil pekerjaan dalam dalam keadaan keadaa n baik baik dan siap siap untuk untuk digu digunakan nakan.. Garis besar lingkup pekerjaan instalasi sistem tata suara yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian kabel-kabel distribusi sistem tata suara antara peralatan sentral dan sistem rak dengan kotak hubung bagi di setiap lantai. b. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian alat pengeras suara (loud speaker) sesuai dengan gambar gambar rencana. re ncana.
c. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara kotak hubung bagi dengan alat-alat pengeras suara dan volume control di tempat yang ditunjuk. d. Melaksanakan matching dan balancing atas semua speaker dan sistem secara keseluruhan, sedemikian rupa hingga menghasilkan kualitas suara yang prima dan tingkat tekanan bunyi yang merata di seluruh bagian lantai bangunan. a. Ruang lingkup pekerjaan sound system meliputi pengembangan peralatan sistem tata suara sehingga sehingga kapasi kapas itas memenuhi memenuhi penambahan berikut berikut pemasangannya.
2. Pemasangan unit sistem Tata Suara yang terdiri dari: Tata Suara dalam gedung dan Tata Suara pemangg pemanggiil kend kendaraa araan, n, peralatan peralatan tata suara lihat diagarm diagarm sistem sistem Tata Suara sesuai perencanaan.
3. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperkuat dan meningkatkan Kualitas suara secara merata ke seluruh seluruh area. Kualitas suara tidak hanya diperkuat tetapi harus mempunyai derajat pengertian atau kejelasan suara (intelegibility) yang tinggi, bebas dari gangguan listrik tegangan tinggi dan sinyal pemancar pemancar baik baik yang yang ada didal didalam am gedung gedung itu itu sendi sendiri maupu maupunn dil diluar gedung gedung seperti seperti ORARI, KRAP dan sejenisnya. 6.3.
Instalasi
Dalam pelaksanaan pelaksanaa n pekerjaan P ubli ublic Address (Sound (Sound System) yang perl per lu diperhatik diperhatikan an antara a ntara lain :
1. Kabel Speaker a.
b.
Instalasi perkabelan ke semua speaker yang tersebar diseluruh gedung terdiri dari :
Kabel jenis NYMHY 3 x 1,5 mm² digunakan dari sub-sentral sampai dengan Volume Control
Kabel jenis NYMHY 2 x 1.5 mm² digunakan dari Volume Control sampai dengan ceiling speaker dan dari Mixing Amplifier ke ceiling speaker.
Penarikan kabel dari sentral ke seluruh volume control dan ceiling speaker harus dibuat dibuat s e cara group tiap-tiap lantai lantai (1 lantai lantai dibuat dibuat 1 group), ke cuali dari dari s e ntral ntral ke coloumn speaker, penarikan kabel dibuat secara langsung dari Mixing Amplifier ke beberapa coloumn speaker secara parallel ( dalam 1 group tersendiri ) dan menggunakan kebal NYMHY 2 x 2.5 mm².
2. Kabel Microphone Instalasi kabel microphone terdiri dari:
a.
Kabel Microphone Stereo ( 3 core kabel ) dengan kualitas terbaik dan kabel telephone ITC 2x10x0.6 mm² (10 pairs) ditarik dari front office sampai dengan sentral.
3. Kabel Microphone Stereo ( 3 core kabel ) dengan kualitas terbaik dan kabel telephone ITC 2x2x0.6mm² ( 4 pairs ) ditarik dari front office tiap-tiap lantai sampai dengan sub sentral. 6.4.
Persyaratan Teknis Pelaksanaan
1)
Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan memakai flexible conduit.
2)
Kotak hubung bagi ditempatkan di tempat yang sesuai dengan gambar rencana di setiap lantai pada keting ketinggi gian an 15 1500 cm di atas muka muka lantai dan dikl diklem em ke dind dindiing deng dengan an dy dynabo nabollt 1/2" 1/2" x 2" sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk/keluar kotak hubung ini harus melalui kabel gland.
3)
Semua kabel yang digunakan harus ditempatkan dalam Conduit high impact, sedangkan semua kabel distribusi harus diklem pada tangga kabel yang dipasang di shaft dengan memakai dynabolt
1/2" x 2" sebanyak 4 buah pada setiap jarak 75 cm. Conduit harus diklem pada struktur bangunan dengan saddle klem.
6.5.
4)
Semua alat pengeras suara (loudspeaker) harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, di mana koordinat yang tepat akan dapat ditentukan lebih lanjut dalam shop drawing oleh Kontraktor sesudah dipadukan dengan perlengkapan lain yang ada. Bagi penempatan speaker yang belum jelas akan ditentukan kemudian di lapangan.
5)
Untuk semua pekerjaan yang bersifat elektrikal, Kontraktor terikat pada persyaratan dan ketentuan sesuai dengan peraturan yang berlaku, yakni PUIL 2000.
Tes ting ting & Commiss Commiss ioning ioning
1. Pemeriksaan Pemerik Pe meriksaa saann dil dilakukan setel sete lah instalasi kabel dan dan pemasangan pemas angan peral pera latan utama tel te lah dilaksanaka dilaksanakan. n. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat dan memastikan bahwa pekerjaan instalasi sound sistem telah dikerjakan dikerjakan sesuai se suai spesi spes ifikasi fikasi dan peraturan peratura n yang berlaku. 2. Pengujian
Pengujian yang berhasil dan dapat diterima oleh Konsultan yang bertindak mewakili pemberi tugas (Owner), harus dilengkapi dengan berita acara yang telah ditanda tangani oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Setelah ini dilanjutkan dengan pemberian buku petunjuk pengoperasian dan pemeli pemeliharaan serta melaksanakan melaksanakan traini training ng kepada kepada peng pengelo elolla gedu gedung ng.. Sesudah Sesudah semua ini dilaksanakan maka dapat diadakan serah terima pertama dari kontraktor ke Pemberi Tugas.
Pengujian sistem harus dilakukan sekurang kurangnya sebagai berikut:
Semua peralatan dalam sistem tata suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan terse te rsebut but dengan disaksikan disaksikan oleh oleh Konsul K onsultan. tan.
Sebelum melakukan pengujian, Kontraktor wajib memberitahu Konsultan terlebih dahulu. Setiap pengujian yang dilakukan tanpa disaksikan oleh Konsultan akan dinyatakan tidak sah dan harus diulang kembali.
Pengujian dapat dilakukan perbagian pekerjaan, namun akhirnya tetap dilakukan pengujian sekaligus secara keseluruhan.
Semua biaya yang diperlukan untuk dapat dilakukannya pengujian, baik untuk daya listrik dan peralatan bantu serta peralatan ukur, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Apabila terdapat ketidaksempurnaan ataupun kegagalan dalam pengujian, maka Kontraktor wajib memperbaikinya dengan biaya yang sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Apabila karena perbaikan yang dilakukan menyebabkan kerusakan pada bagian paket pekerjaan pekerjaan Kontrakto Kontraktorr lain, ain, maka biaya biaya perbaikann perbaikannya ya tetap menjadi menjadi tanggu tanggung ng jawab Kontrakto Kontraktorr si s istem tata suara.
Pengujian harus dilakukan oleh spesialis vendor sebagai authorized dealer penjualan peralatan peralatan tersebut dan dan harus menyi menyiapkan apkan sertifi sertifikat kat pemasangan pemasangan yang yang baik baik dari instansi yang berwenang. berwenang.
3. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Konsultan dalam rangk ra ngkap ap 3 (tiga) (tiga) mengenai hal – hal hal sebagai se bagai beriku berikutt : a. Hasi Has il pengetes pengetesan an kabel – kabel. kabel. b. Hasil pengetesan peralatan – peral pera latan. c. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi d. Hasil pengukuran – pengukuran pengukuran dan lain - lain e. Semua pengetesan pengetes an dan atau ata u pengukuran pengukuran tersebut ter sebut harus disaksikan disaksikan oleh oleh Konsul K onsultan. tan.
Pasal 7 INSTALASI CLOSE CIRCUIT TELEVISION TELEVISION (CCTV) 7.1.
Umum
1. Kontraktor harus mendapatkan surat dukungan dari Principal dan dealer wilayah setempat untuk
menjamin peralatan dapat disuplai tepat waktu serta digunakan secara optimal. 2. Surat Jaminan Garansi dari Dealer wilayah setempat harus diserahkan pada waktu serah-terima
pekerjaan pekerjaan untuk untuk menj menjami aminn kelangsu kelangsung ngan an layanan layanan purn purna-jual a-jual.. 3. Pengalaman minimum 10 [sepuluh] tahun dalam manufacture dan design Video Surveillance
Devices. 4. Minimum [5] tahun pengalaman instalasi Video Surveillance System 7.2.
Lingkup Peke Pe ke rjaa rjaan n
Lingkup pekerjaan perlengkapan System CCTV ini meliputi pekerjaan pengadaan peralatan berikut pemasangan pemasangan dan instal instalasi asi kabel. kabel. 7.3.
Penjelasan Sistem
1. Sistem closed circuit television, dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan cara mengamati kegiatan operasi suatu gedung melalui video camera. Hasil gambar dapat diamati melalui TV monitor. Sistem CCTV ini terdiri dari Camera, Monitor, Digital Video Recorder (DVR). 2. Seluruh peralatan yang membangun system CCTV ini harus memenuhi standard industri Indonesia, dari satu merk atau lebih dan disaat serah terima harus dilampirkan surat garansi 1 (satu) tahun dari Authorized Dealer (agen tunggal) di Indonesia (bermaterai). Merk yang digunakan adalah produksi ex. H yund yundai, ai, B osch, sch, So S ony, ny, Phillips Philli ps..
3. Standard manufaktur manufaktur memenuhi memenuhi I.S. /ISO /I SO 9001/EN 9001/EN 29001, 29001, QUA QUALITY LITY SYSTEM. 4. Garansi pabrikan pabrikan 3 tahun tahun untuk untuk replac replacement ement dan repai re pairr defec def ectitive ve equi e quipment, pment, terkecuali battery yang bergaransi 1 tahun. 7.4.
Instalasi
Sistem cabling tiap – tiap tiap kamera CCTV menggunakan system topologi star, artinya seluruh kabel coaxial kamera CCTV dari tiap – tiap tiap titik ditarik menuju masing – masing masing sentral CCTV. Demikian juga untuk penarikan kabel power tiap – tiap tiap kamera CCTV menuju ke Power Suplay yang berada di Sentral. Masing – masing masing kabel power dan kabel coaxial yang ditarik dimasukkan dalam pipa conduit PVC High Impact, yang harus diperhatikan disini adalah antara kabel power dan kabel coaxial tidak diperbolehkan ditarik dalam satu pipa conduit dan bersilangan dengan kabel power listrik lainnya. Hal ini untuk menghindari induksi power listrik terhadap signal video. Adapun material kabel yang dipergunakan system ini adalah : 1. Kabel Video Coaxial Cabel type 7C – 2V 2V isyarat video dan untuk keperluan kontrol menggunakan
awg 18 pair produksi ex. Be lde lde n, Pacif Pacific, ic, Fee der RG 6/5C 6/5C 2. Ka Kabel bel Power Powe r NYM 3 x 2,5 mm produksi produksi ex. Sup Supreme reme,, Kabelind Kabe lindo. o. 7.5.
Spesifikasi Teknis 1. Fixed Fixe d camera indoor indoor
Scanning System : 1/3 “ Sony superhad super had color color day & nig night ht Power Powe r source : 12V DC ,1A ,1A Scanni Sca nning ng Method : 2 : 1 inter interfa face ce Focal Foca l Length : 2,8-10mm Autoiris Autoiris varifocal varifoca l Resol Res olutio utionn : 700 TVL Min Illumination Illumination : 0,3 lux lux @ F1,2 F 1,2 ( color) c olor)
SSNR
0,002
[email protected] [email protected] (Sens-up) (Se ns-up) : Off/Low Of f/Low/Midd /Middle/High le/High selecta se lectabl blee ( noise noise control)
2. Fixed Fixe d camera outdoor
Scanning System : 1/3 “ sony superhad superha d color color day & night night Power source : 12 12V V DC Scanni Sca nning ng Method : 2 : 1 inter interfa face ce Focal Foca l Length : 2,8-10mm Autoiris Autoiris Varifoca Va rifocall Resol Res oluti ution on : 600 TVL Min Illumination Illumination : 0,3 lux lux @ F1,2 F 1,2 ( color) c olor) 0,002
[email protected] (Sens-up) SSNR : Removed Re moved noise noise & ghost image image Day & night capability
3. Dome camera indoor ( Wide angle)
Scanning System : 1/3 “ sony superhad color Power source : 12 12V V DC Scanni Sca nning ng Method : 2 : 1 inter interfa face ce Focal Foca l Length : 4-9mm varifocal varifoca l autoiris Resol Res olutio utionn : 600 TVL Min Illumination Illumination : 0,3 lux lux @ F1,2 F 1,2 ( color) c olor) 0,002
[email protected] (Sens-up) SSNR : Off/Low Of f/Low/Midd /Middle/High le/High selecta se lectabl blee ( noise noise control) Day & night capability
4. Dome camera indoor indoor
Scanning System : 1/3 “ sony superhad color Power source : 12 12V V DC Scanni Sca nning ng Method : 2 : 1 inter interfa face ce Focal Foca l Length : 3,6 mm varifocal varifoca l autoiris Resol Res olutio utionn : 600 TVL Min Illumination Illumination : 0,3 lux lux @ F1,2 F 1,2 ( color) c olor) 0,002
[email protected] (Sens-up) SSNR : Off/Low Of f/Low/Midd /Middle/High le/High selecta se lectabl blee (noise control) Day & night capability
5. Speed Dome camera indoor
Scanning System : 1/4 “ sony superhad color Power source : 24 24V V AC Scanni Sca nning ng Method : 2 : 1 inter interfa face ce Focal Foc al Length Le ngth : 27x optical optica l zoom ( 3,84-88,4mm) 10x digita digitall zoom Resol Res olutio utionn : 600 TVL Min Illumination Illumination : 0,7 lux lux @ F1,6 F 1,6 ( color) c olor) 0,005
[email protected] (Sens-up) 0,1
[email protected] (b/w) Day & night with ICR ( Infrared cutfilter removal ) Max 240/sec pan speed & 360 continous rotation
6. Speed Dome camera indoor
Scanning System Power source Scanni Sca nning ng Method
: 1/4 “ sony superhad color
: 24 24V V AC : 2 : 1 inter interfa face ce
Focal Foc al Length Le ngth : 30x optical optica l zoom ( 3,3-99mm) 8x digita digitall zoom Resol Res olutio utionn : 600 TVL Min Illumination Illumination : 0,4 lux lux @ F1,6 F 1,6 ( color) c olor) 0,003
[email protected] (Sens-up) 0,08
[email protected] Day & night with ICR ( Infrared cutfilter removal ) Max 240/sec pan speed & 360 continous rotation
7. Monitor
Screen Size Resolution Re solution Power Powe r Source Built-in Speaker P owe owerr Consumption Consumption Video input input Video output
: LED 22”
: SXGA : 12VDC, 50-75 Hz : Max 42W : 2 BNC , 1VHS : 2BNC
8. Digital Video Recorder ( DVR)
Input Hardisk Ha rdisk : Feature Fea ture : Synhronization : Digital Digital Memory : Display Speed Spee d Recordin Rec ordingg Speed Spee d
: 16 Channel Channe l Camera Came ra Input 16 Looping Looping 2000 Gb Digital Digital Actio Ac tionn Detec De tection tion 625 Line, 50 Hz 720 H x 567 567 V : 480 FPS FP S : 240 FPS FP S
9. Controller Spe Spe e d dome & DVR
7.6.
Power sources P TZ Control LCD Display Display Multiprotocol support
: 12 12VDC VDC : Joy stick ( 3axis twist zoom ) : 20 x 4 Character Chara cter LCD
Tes ting ting & Commiss Commiss ioning ioning 1. Pemeriksaan
Pemerik Pe meriksaa saann dil dilakukan setel sete lah instalasi instalasi kabel dan pemasangan pemas angan peral pera latan utama tel te lah dilaksana dilaksanakan. kan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat dan memastikan bahwa pekerjaan instalasi sistem CCTV telah dikerjakan dikerjakan sesuai ses uai spesifikasi spesifikasi dan peraturan pera turan yang berlaku be rlaku.. 2. Pengujian
a. Pengujian yang berhasil dan dapat diterima oleh Direksi Lapangan yang bertindak mewakili
pemberi pemberi tugas tugas (Owner), harus dil dilengk engkapi api dengan berita berita acara aca ra yang telah ditand ditandaa tangani tangani oleh pihak-p pihak-piihak yang berkepenti berkepenting ngan. an. Setelah Setelah ini dil dilanjutk anjutkan an deng dengan an pemberian pemberian bu buku ku petunj petunjuk uk pengop pengoperasian erasian dan dan pemeli pemeliharaan serta melaksanakan melaksanakan traini training ng kepada kepada pengelo pengelolla gedung. gedung. Sesudah semua ini dilaksanakan maka dapat diadakan serah terima pertama dari kontraktor ke Pemberi Tugas. b. Pengujian sistem harus dilakukan sekurang kurangnya sebagai berikut:
Pengu Pe ngujjian si s imulasi mulasi CCTV terhadap system.
Semua peralatan dalam sistem tata suara ini harus diuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan tersebut dengan disaksikan oleh MK/Direksi.
Sebelum melakukan pengujian, Kontraktor wajib memberitahu MK/Direksi terlebih dahulu. Setiap pengujian yang dilakukan tanpa disaksikan oleh MK/Direksi akan dinyatakan tidak sah dan harus diulang kembali.
Pengujian dapat dilakukan per bagian pekerjaan, namun akhirnya tetap dilakukan pengujian sekaligus secara keseluruhan.
Semua biaya yang diperlukan untuk dapat dilakukannya pengujian, baik untuk daya listrik dan peralatan bantu serta peralatan ukur, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Apabila terdapat ketidaksempurnaan ataupun kegagalan dalam pengujian, maka Kontraktor wajib memperbaikinya dengan biaya yang sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor.
Apabila karena perbaikan yang dilakukan menyebabkan kerusakan pada bagian paket pekerjaan pekerjaan Kontrakto Kontraktorr lain, ain, maka biaya biaya perbaikann perbaikannya ya tetap menjadi menjadi tanggu tanggung ng jawab Kontrakto Kontraktorr si s istem tata suara.
Pengujian harus dilakukan oleh spesialis vendor sebagai authorized dealer penjualan peralatan peralatan tersebut dan dan harus menyi menyiapkan apkan sertifi sertifikat kat pemasangan pemasangan yang yang baik baik dari instansi yang berwenang. berwenang.
3. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dalam rangkap 3 (tiga)
menge nai nai hal-h hal-hal al s e bagai bagai berikut :
f. Hasil pengetesan kabel-kabel. g. Hasil pengetesan peralatan-peralatan. h. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi i.
Hasil pengukuran-pengukuran dan lain - lain
Semua pengetesan pengetes an dan atau a tau pengukuran pengukuran terse te rsebut but harus disaksikan disaksikan oleh oleh Konsul K onsultan tan MK Pasal 8 SISTEM ISOLATION TRANSFORMER 8.1. Umum
Sistem ini adalah bersifat memonitor dan mengamankan terhadap terjadinya arus bocor pada system instalasi listrik untuk pelayanan ke manusia (pasien). Unit ini secara khusus di pasang di Ruang Operasi, Ruang ICU/ICCU/PICU/NICU, Ruang melahirkan dan Ruang Gawat Gawat Darurat (Emergency). (Emergency). 8.2. Modul monitor monitor isolasi „ 107TD47“ :
Alat monitor isolasi ini adalah alat yang vital untuk menjamin keamanan dan kelangsungan supply listrik medik, dimana alat tersebut harus dapat memonitor nilai isolasi secara akurat dan terus-menerus. AIsometer “107TD47” yang memiliki sistem pengukuran AMP dapat memantau nilai isolasi secara akurat,
walaupun pada jaringan listrik yang terkontaminasi dengan tegangan kotor (tegangan dc yang ditimbulkan oleh power supply dari peralatan listrik). A-Isometer ini juga dilengkapi alat monitor beban arus, suhu temperature, digital display dengan nilai/ data yang jelas, key pad dan tombol uji. Untuk memenuhi standar internasional/nasional yang ada, maka “107TD47” memiliki spesifikasi sebagai berikut: - Internal Inter nal Impedans Impeda ns
: > 240 KO KOhm hm
- Tegangan Tega ngan uji uji
: < 12 V AMP
- Arus Ar us uji
: < 0,05 mA
- Isyarat Isyara t gangg gangguan uan
: > 50 – 500 KO KOhm hm
(IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: tdk boleh boleh kurang dari 100 KOhm) (IEC (IE C 60364 60364-7-710: -7-710: tidak tidak boleh boleh lebih lebih dari 25 V) (IEC60364(I EC60364-7-710: 7-710: tidak boleh lebih dari dar i 1 mA) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: tdk boleh boleh kurang dari
isolas isolasii - Tombol Uji - Monitor Monitor koneksi kabel - Monitor Monitor beban arus ar us - Monitor Monitor Suhu Trafo Tra fo - Sistem Sistem Pengu Pe ngukuran kuran
: Terse Ter sedi diaa : Terse Ter sedi diaa : Terse Ter sedi diaa : Terse Ter sedi diaa : AMP Measuri Meas uring ng Principle
50 KO KOhm) hm) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyaratka atkan) n) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyaratka atkan) n) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyaratka atkan) n) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyaratka atkan) n) (IEC 61557-8) IT AC with galvanically DC circuit circuit
8.3. Trafo Isolasi “ES710“
Sesuai dengan standard IEC60364-7-710 bag.512.1.6, dengan spesifikasi sbb: Reinforced isolated solated Fixing angles are isolated Windings‟re galvanically isolated protection by PTC -Resistor Arus Ar us input input : 22,5 A Arus Output : 21,7 A Inrush current : 12 x În Leakage Current : < 0,5 mA No Load Inpu Inputt Current Io <=2 <=2,8 ,8 % Tegangan input : 230 VAC Tegangan output : 230 VAC Short circuit Voltage <=2,6 % Induction : 1T Resistancy of Primary <=0,1 Ohm Resistancy of secondary <=0,09 Ohm -
Efficiancy ≥ 96%
Fe Loss : 80 W Cu loss : 125 W Full-load temperature rise: 68 grd C
8.4. Modul Isyarat Isyarat MK 200 7
Alat isyarat ini harus terpasang di tempat-tempat yang mudah terpantau oleh staff, agar supaya gangguan pertama dapat dapat diketahu diketahuii sedini sedini mung mungki kin, n, sebelum sebelum terjad terjadiiny nyaa gangguan gangguan kedua kedua yang yang dapat dapat mengaki mengakibatk batkan an terputusnya listrik dan hal-hal yang tidak diinginkan. Alat isyarat ini telah dilengkapi dengan digital display untuk menunjukan nilai isolasi secara jelas dan nilai beban arus dalam persen pemakaian. Untuk memenuhi standar internasional/nasional yang ada, maka “MK2007” ini memiliki spesifikasi sebagai berikut : - Digital display untuk nilai isolasi & beban arus - Tombol tekan teka n uji uji : menguji menguji sistem siste m seca se cara ra remote re mote - Lampu warna wa rna hijau hijau : Sistem sedang se dang digunakan digunakan - Lampu warna wa rna kuning kuning : Sistem sedang se dang gangguan - Isyarat bunyi yg nyala akan tetapi lampu warna kuning tdk paralel paralel dgn dgn lampu lampu dapat dipadamkan dipadamkan sel se lama kuning dan dapat digangguan gangg uan masih ada. hentikan dgn tombol
(IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyarat atkan) kan) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyaratka atkan) n) (IEC60364-7-710: (IE C60364-7-710: disyar disyaratka atkan) n) (IEC60364-7-710: disyaratkan)
8.5. Circuit Breaker
Untuk pemutusan otomatis pada lokasi gangguan, maka selektifitas pemilihan spek MCB harus diperhatikan. Hal ini berguna untuk menghindari terjadinya kesalahan pemutusan listrik pada lokasi yang aman (tidak ada gangguan) yang dapat menganggu kelangsungan operasional. Selain dari pada tersebut diatas, kententuan waktu trip (waktu pemutusan otomatis) juga harus diperhatikan sesuai dengan persyaratan yang berlaku berlaku untu untukk proteksi proteksi gang ganggu guan an kedua. kedua. Untu U ntukk meli melind ndun ungi gi kabel dari kelebi kelebihan han arus, maka ukuran MCB harus disesuaikan dengan ukuran penampang kabel dan diusahakan tidak ada pencabangan. pencabangan.
MCB input pada Trafo Primer : 2 pole/ 32 A/ 10 kA/ curve C MCB Pusat output trafo Sekunder : 2 pole/25 A/ 10 kA/ curve C MCB Distribusi houtput trafo : 2 pole/ 6 A/ 4,5 kA/ Curve C 8.6. Sele ctor Switch Switch OFF-ON-BY PASS
Untuk menjamin kelangsungan operasional di dalam ruang OK atau ICU jika terjadinya kerusakan Isolating Transformer, maka dibutuhkan suatu selector switch yang dapat mengalikan listrik secara langsung keruang yang bersangkutan tanpa harus lama menunggu waktu perbaikan/pengantian transformer tersebut. Disamping itu juga selector switch tersebut dapat mempermudah dan menjamin keamanan si Maintenance pada saat pengganti penggantian an trafo tanpa tanpa ada sentu s entuhan han tegangan tegangan lilistrik. strik. 8.7. Wiring & Panel Enclosure
Untuk mempermudah perawatan, maka semua kabel wiring harus diberi label/marking dgn kode yang jelas dan diterminasi dengan Terminal Block yang anti electrolytic corrosion dan berlebel jelas. Disamping itu dengan Panel dengan modular knock down system dapat mempermudah pekerjaan Maintenance Maintenance dalam perawatan, perawa tan, pengantian pengantian dan pengembangan pengembangan sel se lanjutny anjutnya. a. Spesifikasi Panel:
Indoor Indoor used use d Modular knock down system Material sheet steel 1,5 – 2 2 mm IP 40 Door with Hinged Type Lochable Powder Coating Epoxy polyester Colour Ral 7032 Tex, thickness 80 microns Finishing metal surface treatment: Degreasing + Rust removing, Rinsing, Surface conditioning, rinsing, Zins phosphating, Rinsing by spraying high pressure clean water.
Spesifikasi Terminal Block
The screws are prevented from loosening by locking technique (Reakdyn principle) Metal parts of screw made of high-grade, strain-crack and corrosion-proof copper alloys Insulating housing of terminal block made of recyclable PA 6.6 halogen free & UV-resistant PA 6.6 is certified for inflammability class V0 in acc. with UL 94.
8.8. Rangkuman
Sumber Listrik untuk masing-masing ruang OK atau ICU tersebut diproteksi dengan Sistem IT-Medis yang mengunakan trafo isolasi medis “ES710“. Untuk alasan kontinuitas suplai, maka nilai isolasi, beban dan suhu trafo harus dipantau secara terus menerus dengan alat „107TD47“ untuk menunjukkan menunjukkan terjadi ter jadinya nya gangguan pertama. Disarankan agar gangguan pertama dihilangkan dengan penundaan sesingkat mungkin, sebelum terjadi gangguan kedua. Sesudah terjadinya gangguan pertama dari isolasi pada bagian aktif ke bumi bumi,, maka maka untuk untuk proteksi proteksi terjadi terjadiny nyaa gangguan gangguan kedua kedua digu digunakan nakan Circui Circuitt Breaker untuk pemu pemutusan tusan supl suplai listrik, dengan ketentuan sebagai berikut : Zs ≤
U0 x 3 ---------2 Ia
, Jika netral tidak terdistribusi
Z‟s ≤
U0 ---------1.Ia
, Jika netral terdistribusi
Untuk kedepannya jika diperlukan, bahwa setiap aplikasi monitoring pada masing-masing Sumber Listrik IT-Medis dapat diintegrasikan secara keseluruhan dengan Bender- Gateway OPC“ , sehingga memungkinkan untuk dapat dikembangkan pada pemantauan terpusat dengan jaringan berbasis PC via
ISDN, Ethernet TCP/IP dan mengunakan standard protokol OPC dengan Software-Visualisasi yang ada dipasaran. 8.9. Persetujuan Pabrik Pembuat
a. Power system floor standing dims; 600w x 1800h x 400d mm produk ex. Bender, termasuk isolating, A-isometer, load monitoring & breaker dan accessories. b. Remote alarm indicator
Pasal 9 SISTEM PENANGKAL PETIR 1. U M U M
1.1. Pemborong wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan yang tertulis dalam buku ini, juga wajib mengukuti/memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas. 1.2. Dalam penawaran, Pemborong wajib melampirkan daftar perincian peralatan/ bahan yang akan dipasang. 1.3. Dalam penawaran, pemborong wajib menyertakan brosur, katalog, diagram, ukuran, keteranganketerangan lain yang diterbitkan oleh pabrik pembuat dan menandai spesifikasi peralatan/bahan yang akan dipasang dengan jelas. jelas. 1.4. Pemborong wajib menyertakan ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat peralatan yang dipasang untuk mengawasi, memeriksa dan menyetel peralatan-peralatan sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan sempurna. 1.5. Jika pemborong menemukan kesalahan dalam gambar perencana an atau spesifikasi teknis, maka pemboro pemborong ng wajib wajib memberitahu memberitahukan kan kepada Direksi Direksi// pengawas pengawas lapangan apangan secara seca ra tertuli tertulis untuk untuk mendap mendapat at penjel penjelasan. asan. 1.6. Pemborong harus membuat gambar-gambar instalasi yang diperlukan sebelum memulai pekerjaan untuk untuk diperik diperiksa sa dan disahkan disahkan oleh Konsultan Konsultan Perenca Pe rencana, na, Direksi Pemberi Pe mberi Tugas Tugas (Shop Drawi Draw ing). 1.7. Pemborong wajib memperlihatkan peralatan/bahan yang akan dipasang kepada Direksi/Pengawas lapangan jika jika dimi diminta. nta. 1.8. Jika contoh yang diberikan ditolak oleh Direksi, Pemborong wajib mengganti dengan yang lainnya. 1.9. Peralatan/bahan yang dipasang harus memenuhi persyaratan-persyaratan pengujian dari pabrik dan Instansi yang bersangkutan dengan pekerjaan tersebut. 1.10. Semua peralatan/bahan instalasi semua harus baru dan dirancang khusus untuk kebutuhan instalasi penangk penangkal al peti petirr dan mendapat mendapat jami jaminan nan tertul tertulis dari pabri pabrikk pembu pembuatny atnya. a. 1.11. Jika dikarenakan pekerjaan, Pemborong harus membongkar, membobok, menggali dan lain-lain, Pembo Pe mborong rong berkewaj berkewa jiban/harus mengembali mengembalikan kekeadaan kekeada an seperti s eperti semul se mula. a. 1.12. Pemborong harus memperhitungkan adanya pembobokan dinding untuk pemasangan pipa instalasi. 1.13. Pemborong harus membersihkan lingkungan kerja setelah pemasangan dianggap selesai. 1.14. Pemborong wajib menyediakan tenaga ahli yang ditempatkan dilapangan secara "Full Time". 1.15. Pemborong harus melakukan koordinasi dengan pemborong lainnya (sipil, mekanikal, arsitektur, dan sebagainya) atas petunjuk Direksi/Pengawas lapangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dilapangan. Penyediaan material dan pemasangan sleeves/sparing menjadi tanggung jawab pemborong. 1.16. Jika karena kesalahan kesalahan atau kelalaian pemborong, menyebabkan instalasi berbeda dengan "Shop Drawing" yang sudah disetujui atau peralatan-peralatan yang dipasang tidak memenuhi persyaratan, maka pemboro pemborong ng berkewaji berkewajiban/harus ban/harus membon membongk gkar, ar, memperbaik memperbaikii, menggant menggantii peralatan/b peralatan/bahan ahan tersebut dan mengembal mengembaliikan kekeadaan semula. semula. Biaya-biay Biaya-biayaa yang diti ditimbul mbulkan kan oleh oleh hal-hal tersebut diatas, menjadi tanggung jawab pemborong. 1.17. Pemborong wajib menyerahkan gambar terpasang ("As Built Drawing") kepada Pemberi Tugas/Direksi sebanyak 1 (satu) ( satu) set gambar "Asli" "Asli"/kalki /kalkirr dan da n 3 (tiga) set se t gambar cetak ceta k biru biru (blue (blue print) print) setel sete lah disetujui disetujui ol oleh Pengawa P engawass Lapangan, untuk untuk semua se mua pekerjaan yang ya ng telah dil dilaksanakan. aksa nakan. 1.18. Pemborong harus memperbaiki dan mengganti peralatan yang dipasang bila terjadi kerusakan pada masa pemeliharaan dan perawatan. Masa pemeliharaan/ garansi adalah 1 (satu) tahun terhitung dari persetujuan persetujuan bersama bersama penyerahan pertama. pertama. 1.19. Pemborong harus mempunyai Surat Izin Instalasi yang sesuai dengan kelas yang dipersyaratkan pada instala sipenangkal petir dari Instansi Pemerintah yang berkaitan dengan pekerjaannya, dan masa berlaku berlaku dari izin zin tersebut harus masih masih berlaku berlaku hing hingga ga pekerjaan pekerjaan tersebut diserahkan diserahkan pada akhir akhir pekerjaan. pekerjaan. Ketentuan-ketentuan Ketentuan-ketentuan,, peraturan-peraturan peraturan-peraturan dari daerah setempat harus dipenu dipenuhi hi ol oleh pihak pihak pemboro pemborong ng dan dan mendapat mendapat izi izinn tertul tertulis dari pengu penguasa asa setempat.
1.20. Pemborong Pek. Sipil, Struktur dan seluruh pemborong yang mempunyai lingkup pekerjaan diluar bangun bangunan, an, diharusk diharuskan an membu membuat at penangk penangkal al petir petir sementara dengan keting ketinggi gian an mini minimu mum m 6 m¹ dari titi titikk pekerjaan pekerjaan terting tertinggi gi dari pekerjaan pekerjaan yang sedang sedang dikerj dikerjakan. akan. 2. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan instalasi Penangkal Petir meliputi : 2.1. Pengadaan dan pemasangan titik penangkal petir type Non Radioaktip penangkal petir lengkap berikut batang pening peninggi gi dan isolator solator kepala kepala penangk penangkal al petir petir sesuai deng dengan an gambar gambar rencana lengk engkap ap deng dengan an peralatan peralatan penunj penunjangn angnya ya (Reff. Penang Pe nangkal kal Peti Pe tirr :LPI, :LPI, EF Ligh Lightni tning ng Protector). Protector). Radius pengamanan = 50 m. 2.2. Pengadaan dan pemasangan instalasi "Down Conductor" memakai kabel Coexial 70 mm² dalam PVC dia 40 mm. 2.3. Pengadaan dan pemasangan pipa instalasi pelindung kabel memakai pipa PVC kelas AW (10 kg/cm²) 40 mm conduit yang biasa digunakan untuk instalasi air bersih. Pipa, bends/elbows, sockets, clamps dan perlengkapan lainnya harus cocok satu dengan yang lainnya yakni tidak kurang dari 40 mm. PVC conduit harus dari merek Rucika, Wavin atau Paralon. 2.4. Pengadaan dan pemasangan peralatan penunjang yang dibutuhkan sehingga bekerjanya sistem tersebut sekalipun tidak disebutkan pada lingkup pekerjaan ini. 3. PERSYARATAN-PERSY PERSYARATAN-PERSYARATAN ARATAN TEKNIS
Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut : 3.1. Kepal Kepa la Penangk Pe nangkal al Peti Pe tirr Kepala penangkal petir harus dari type Non Radioaktif dengan radius penamanan 50 m dan batang pening peninggi gi GIP dia. dia. 24 mm di dilengk engkapi api deng dengan an coupl coupling isol isolator ator antara batang penang penangkal kal petir petir dengan dengan kepala penangkal petir. 3.2. Batang Peninggi Batang peninggi harus terbuat dari pipa GS dia. 24 mm dan dilengkapi dengan isolator berkualitas isolasi tinggi dan menghubungkan kepala penangkal petir dengan batang penyambung yang terbuat dari metal (t = 6.00 m). Konstruksi batang peninggi tersebut harus kuat dan diperhitungkan terhadap tiupan angin yang kencang (Badai/Topan). 3.3. Down Cond Conductor uctor Terdiri dari kabel Coexial dengan luas penampang penghantar bagian dalam tidak kurang dari 70 mm² yang menghubungkan secara listrik dengan sempurna antara "Air Termination" tersebut diatas dengan sistem pentanahan penangk pena ngkal al petir. 3.4. Sistem Pentanahan Sistem pentanahan terdiri dari : a. Terminal Terminal pengu pengukuran kuran pentanahan. b. Elektro Elektroda da pentanahan pentanahan yang yang terbuat terbuat dari batang batang tembaga tembaga massif massif panjang panjang 6 m dan diameter diameter 25 mm. mm. c. Tahanan/hambat Taha nan/hambatan/r an/res esistansi istansi tanah tana h tidak tidak boleh boleh lebih lebih dari 1 ohm pada musim musim kemarau. kemar au. Bila tahanan tanah tersebut tidak dapat dicapai dengan 1 (satu) elektroda maka harus dibuatkan elektroda lain yang dipasang secara paralel sampai tahanan tanah yang dipersyaratkan terpenuhi. 4. INSTALASI PENANGKAL PENANGKAL PETIR
Pemasangan Pe masangan instalasi penangkal penangkal petir petir harus har us se s e suai dengan gambar rencana re ncana dan harus mengikuti mengikuti petunjuk petunjuk pengawas pengawas dan harus harus mengi mengiku kuti ti aturan dari pabrik pabrik serta memenuhi memenuhi persyaratan dari standard-standard yang yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang (Depnaker/Peratur an daerah setempat/PUIL edisi terahir). Cara-cara pemasangan adalah sebagai berikut : 4.1. Down conductor sepanjang dinding vertikal ataupun dibawah atap harus dipasang memakai klem dengan jarak setiap 50 cm. 4.2. Down conductor pada ketinggian 2.00 dari muka tanah harus dipasang didalam pipa PVC kelas AW.
4.3. Pada elektroda pentanahan harus dibuat terminal pentanahan dengan baut dan ring. Sambungan pada elektroda pentanahan harus memakai bak kontrol yang dapat dibuka bilamana diperlukan. 4.4. Elektroda pentanahan dari batang tembaga 25mm dan panjang 6 meter harus dimasukkan kedalam tanah secara vertikal, serta harus dilindungi terhadap korosi dengan serbuk arang disekitar batang tembaga tembaga tersebut. Pemasangan Pe masangan el e lektroda pentanahan dengan cara, car a, tentuk te ntukan an dahulu dahulu letak dimana dimana akan a kan dipasang dipasang titik titik pentanahan pentanahan tersebut tersebut yang sesuai deng dengan an gambar gambar rencana. renca na. Tanam secara vertikal pipa baja berdiameter 5" sampai sedalam 6 meter, kemudian pipa dicabut kembali sehi se hingga ngga akan aka n meninggalk meninggalkan an lubang dengan dengan diameter diamete r kurang kura ng lebih lebih 5" (+ 12.5 cm) seda s edalam lam 6 meter. Isi lubang tersebut dengan serbuk arang padat kemudian tanam elektroda pentanahan tersebut ditengah-tengah ditengah-tengah bumbung bumbung serbuk arang ara ng tersebut. terse but. Setiap elektroda pentanahan harus disediakan bak kontrol guna pengecekkan rutin tahanan pentanahan secara berkala. 5. GAMB GAMB AR-GAMB AR-GAMB AR RENCANA
Gambar-gambar secara umum menunjukkan, tata letak, instalasi dan lain-lain. Penyesuaian harus dilakukan dilapangan, karena keadaan sebenarnya dari lokasi jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan.
6. GAMBAR-GAMB GAMB AR-GAMBAR AR SESUAI PELAKSANAAN (AS B UILT DRAWINGS) DRAWINGS)
Pemborong harus membuat catatan yang cermat dari pelaksanaan dan penyesuaian-penyesuaian dilapangan. Catan-catatan tersebut harus dituangkan dalam satu set gambar lengkap (kalkir) sebagai gambar-gambar sesuai pe laksanaan (As Built Drawings). As Built Drawings harus diserahkan kepada Pengawas sete lah pekerjaan seleai, berupa 1 set kalkir + 3 set cetak biru. 7. STANDARD DAN PERATURAN
Seluruh pekerjaan instalasi penangkal petir harus dilaksanakan mengikuti standard dan peraturan setempat atau PUIL atau standar-standar yang berlaku secara internasional. Surat Sura t izi izinn bekerja sebagai se bagai insta instalatir latir pena penangkal ngkal petir dengan kelas yang sesua se suaii dengan pekerjaan peker jaan ini ini harus di miliki secara sah oleh Pemborong. Satu copy dari surat izin tersebut harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan. Selain itu harus ditaati pula Peraturan atau Hukum setempat (State and Local Laws) yang ada hubungannya dengan pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas. 8. P E N G U J I A N
Pengujian instalasi sistem penangkal petir meliputi : 8.1. Pengujian instalasi yang terdiri dari : a. Insulation resistance test b. Continui Continuity ty test te st 8.2. Pengujian pentanahan dengan menggunakan peralatan benar-benar penggunaannya untuk keperluan penguk pengukuran uran tahanan tanah. tanah.
9. PENYERAHAN PENYERAHAN PEKERJAAN
Pekerjaan instalasi penangkal petir dapat dinyatakan selesai dan diterima oleh Pemberi Tugas bila telah diperiksa bersama dan diuji oleh instansi berwenang yang berkaitan dengan pekerjaan ini, semua pernyataan ditanda tangani bersama antara Pemberi Tugas, Pengawas Lapangan, Instansi Pemerintah setempat dan Pemborong. Penyerahan pekerjaan dapat dilaksanakan setelah masa garansi dilewati. 10. M ASA PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN DAN JAMINAN J AMINAN (GUARANTIE) (GUARANTIE)
Masa pemeliharaan untuk seluruh sistem penangkal petir yang dipasang adalah selama 6 (enam) bulan terhitung sejak pernyataan pekerjaan pemeriksaan instalasi ditanda tangani bersama dan dapat diterima. Dalam masa
pemeli pemeliharaan Pemb Pe mboro orong ng waji wajib memperbai memperbaiki ki dan mengg mengganti anti dari perlengk perlengkapan apan instal instalasi asi yang yang rusak rusak akibat akibat dari kecerobohan pemborong, atas biaya sendir i PASAL 27 PEKERJAAN PEKERJAAN M EKANIKAL Pasal 1 PEKERJAAN PEKERJAAN PLUMBING 1. SYARAT-SY SYARAT-SYARAT ARAT UMUM
1.1. Syarat-syarat umum merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada beberapa klausul-
klausul dari syarat umum yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti menuntut perhatian perhatian khusus khusus pada pada klausul klausul-kl -klausul ausul lainny ainnyaa dari syarat-syarat umum. umum. 1.2. Klausul-klausul dari syarat umum hanya dianggap tidak berlaku apabila dinyatakan secara tegas dalam
persyaratan tekni teknis ini ini. 1.3. Kontraktor harus mempelajari dan memahami kondisi tempat yang ada, agar dapat mengetahui hal-hal
yang akan mempengaruhi atau mengganggu pekerjaan Mekanikal. 1.4. Apabila timbul persoalan, Kontraktor wajib mengajukan saran penyelesaian paling lambat seminggu
sebelum bagian pekerjaan ini seharusnya dilaksanakan. 1.5. Pada waktu akan memulai pelaksanaan, Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop
drawing) drawing) terlebih terlebih dahulu dahulu untuk mendapatkan mendapatkan persetuj perse tujuan uan dari Konsul K onsultan tan MK/Konsul MK /Konsultan tan P erencana ere ncana dan gambar-gambar tersebut harus diserahkan minimal 2 minggu sebelum dilaksanakan. 1.6. Pemasangan instalasi, testing, dan desinfeksi pekerjaan plumbing mengikuti peraturan SNI 03-6481-
2000 sistem plambing 2000. dan SNI 03-7065-2005 Tata cara perencanaan sistem plumbing. 2. PERATURAN, IZIN DAN STANDAR
2.1. Instalasi yang dinyatakan dalam persyaratan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan dan undang-
undang yang berlaku, serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Departemen Tenaga Kerja (Depnakertrans). 2.2. Kontraktor harus mengurus izin-izin kepada instansi yang bersangkutan yang mungkin diperlukan untuk
menjalankan instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi ini atas tanggungan sendiri. 2.3. Kontraktor harus memeriksa dengan teliti ruangan-ruangan agar peralatan-peralatan, saluran-saluran
(ducts), pipa-pipa dan lain-lain dapat dipasang pada tempat-tempat dan ruangan-ruangan yang telah disediakan. 2.4. Kontraktor sebelumnya harus mengajukan contoh bahan-bahan dan peralatan-peralatan yang akan
digunakan. Cara pelaksanaan pengerjaan harus dilakukan dengan cara yang wajar dan terbaik, dan bahwa instalasi nstalasi yang diserahkann diserahkannya ya adalah adalah lengk engkap ap dan dapat bekerja dengan baik baik,, tanpa tanpa mengurangi mengurangi atau menghilangkan bahan-bahan atau peralatan-peralatan yang sewajarnya disediakan, walaupun tidak disebutkan secara nyata dalam persyaratan ini ataupun tidak dinyatakan secara tegas dalam gambar-gambar yang menyertai persyaratan teknis ini. 2.5. Kontraktor harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman tambahan yang
diwaji diwajibkan bkan oleh oleh ketentuan-ketentuan kete ntuan-ketentuan dan peraturan-per per aturan-peraturan aturan yang berlaku di Indonesi Indonesia. a. 2.6. Gambar-gambar dan persyaratan teknis perencanaan ini merupakan suatu kesatuan dan tidak dipisah-
pisahkan. pisahkan. Apabil Apabila ada sesuatu bagian bagian pekerjaan pekerjaan atau bahan atau peralatan peralatan yang diperl diperluk ukan an agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan
atau persyaratan teknis perencanaan saja, Kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan. 2.7. Gambar-gambar perencanaan tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa, fitting, katup-katup
dan fixtures secara terperinci. Semua bagian-bagian tersebut diatas walaupun tidak digambarkan atau disebutkan secara spesifik, namun apabila untuk berfungsinya sistem maka harus disediakan dan dipas dipasang ang oleh oleh Kontraktor Kontra ktor dengan baik dan sesuai ses uai dengan pelaksanaa pelaksa naann yang wajar dan berlaku untuk pekerjaan pekerjaan plambi plambing ng pada pada umumn umumnya. ya. 3. LINGKUP PEKERJAAN
3.1. Pekerjaan
yang dimaksud disini adalah pengadaan material, penyimpanan, pemasangan, penyambu penyambung ngan, an, tenaga kerja, kerja, peralatan peralatan bantu bantu agar seluruh seluruh instalasi nstalasi peny penyedi ediaan aan air air bersih bersih dan pembuang pembuangan an dapat dipasang, dipasang, diuj diujii, dibersi dibersihk hkan an dan siap siap un untuk tuk digu digunakan nakan dengan dengan ku kuali alitas tas bahan dan kualitas pengerjaan pemasangan yang terbaik sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan yang ditentukan dalam perencanaan ini.
3.2. Persyaratan teknis ini dan gambar-gambar yang menyertai dimaksudkan untuk menjelaskan dan
menegaskan tentang segala pekerjaan, bahan-bahan, peralatan-peralatan yang diperlukan untuk pemasangan, pemasangan, peng penguj ujiian dan peny penyetelan etelan dari selu s eluruh ruh sisti sistim m agar lengk engkap ap dan siap siap un untuk tuk bekerja dan dapat digunakan dengan baik. Seca ra umum umum bagian-bagian bagian-bagian pekerjaa pekerjaann utama yang termasuk termas uk dalam Persyara Pe rsyaratan tan Teknis Teknis dan adalah 3.3. Secara sebagai berikut : 3.4. Pemasangan, uji tekan, pembersihan dan disinsfeksi pipa-pipa, elbow, fitting-fiting, pemasangan support
atau gantungan, clamp pipa, pemasangan sanitary fixtures dan semua pekerjaan plambing yang diperlukan untuk berfungsinya system distribusi air bersih. 3.5. Pemasangan, pembersihan dan uji kebocoran pipa-pipa, elbow, fitting-fitting, penyangga atau penahan
pipa pipa air bu buangan angan,, peny penyetelan etelan kemiri kemiring ngan an atau elevasi elevasi pipa pipa bu buangan angan dan semua pekerjaan pekerjaan plambi plambing ng yang diperlukan untuk berfungsinya system pipa pembuangan. 3.6. Pengadaan, pemasangan sanitary fixture seperti washtafel, closet, service sink, slop sink, kitchen sink,
shower, faucet, floor drain, stop valve dan lain lain, dengan kualitas pemasangan yang baik dan benar dari segi teknis maupun artistik. 3.7. Pengadaan, pemasangan, penyambungan, pengujian pipa-pipa, vent cup, elbow dan fiting pemipaan
vent. 4. KETENTUAN KETENTUAN DAN DAN PERS PERSETUJUAN ETUJUAN BAHAN-BAHAN DAN ALAT-ALAT ALAT-ALAT
Dalam waktu yang secepat mungkin setelah Kontraktor memperoleh kontrak pekerjaan, Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh bahan dan alat yang lengkap dengan brosur dari pabrik-pabrik atau perusahaan perusahaan yang membuat membuat bahan-bahan bahan-bahan dan alat-alat alat-alat yang akan dipasang dipasang dalam dalam instalasi nstalasi ini, ni, un untuk tuk memperoleh persetujuan dari Konsultan MK/ Konsultan Perencana. Setelah daftar tersebut diatas disetujui dan sebelum melakukan pembelian atas bahan-bahan dan alat-alat, Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan daftar yang lengkap dari peralatan-peralatan dan bahan bahan yang akan akan digu digunakan nakan dal dalam am instal instalasi asi ini ini,, lengk lengkap ap dengan dengan brosur brosur dan atau gambar gambar kerja kerja dari pabri pabrikk atau perusahaan yang yang membu membuat at serta ser ta schedule schedule pembeli pembelian, pengi pengiri riman man dan dan pemasangannya. pemasangannya. 4.1. INSTALASI AIR BERSIH a. Pipa-pipa air bersih dan fittings baik yang utama maupun pipa-pipa cabang sampai ke fixture-
fixture, ditegaskan pada standard ISO 3212, ISO7279 dan DIN 8070,DIN 8078, DIN 16962 berbahan berbahan dasar Pol P olyp yprop ropyl ylene ene Random Random Type Type 3 (PPR), (P PR), dengan dengan tekanan nom nomiinal 10 Bar (PN10).
b. Pemotongan pipa PPR tidak diperbolehkan menggunakan gergaji akan tetapi menggunakan alat
pemoton pemotongg kh khusu ususs un untuk tuk pipa pipa jenis enis tersebut, peny penyambu ambung ngan an antara du duaa pipa pipa harus sentris sentris (satu sumbu) apabila diperlukan menggunakan guider. c. Material atau bahan-bahan yang belum digunakan atau di pasang seperti pipa, fitting dan lain-lain
harus disimpan ditempat yang terlindungi. d. Fitting atau sambungan untuk sanitary fixtures yang menggunakan sambungan jenis ulir “metal
inser t “ yang dilapisi dengan nickel-plated-brass, harus menggunakan teflon sealed yang direkomendasikan pabrik. e. Apabila ada keadaan lapangan memaksa dilakukannya pembengkokan dengan cara pemanasan,
maka tidak dibenarkan menggunakan api secara langsung, akan tetapi menggunakan udara panas (hot blow air) dengan radius pembengkokan maksimum 8 kali diameter pipa. f.
Stop Valve menggu menggunakan nakan produk produk KITAZAWA KITA ZAWA /TOYO. /TOY O.
g. Jarak penggantung pipa di sebutkan pada Pasal 4, 4.4 Sambungan, Gantungan dan Klem. h. Hindari pengangkutan pipa PVC dengan menggusur untuk menghidari scratch pada pipa,
pengangk pengangkutan utan hanya hanya di ijink nkan an dengan dengan cara diangk diangkat. at. i. Sambungan dengan material lain harus menggunakan sambungan ulir atau flange. Jangan
menyambung menggunakan proses polyfusion dengan material yang berbeda jenis misalnya PPR dengan PVC atau PE. 4.2. INSTALASI AIR BUANGAN, VENT, TALANG AIR HUJAN a. Pipa-pipa dan fittings instalasi air buangan, vent dan talang air hujan menggunakan pipa
unplastisized Poly-Vinyl Chloride (uPVC) sesuai standar SNI 06-0084-1987. dengan tekanan nominal 10 kg/cm². b. Pipa-pipa dan fittings instalasi air buangan laboratorium menggunakan pipa jenis polypropilene
rubbering joint system chemical resistant Wavin AS. c. Semua percabangan air buangan harus mengunakan “Y” large radius buata n pabrik dengan
standar produksi JIS K-6741/2 dengan tekanan nominal 10 kg/cm2. d. Sebelu Sebe lum m di timbun timbun tanah dan da n dipadat dipadatkan, kan, pipa pipa air buangan baw bawah ah tanah harus dipas dipasang ang adukan
pada tiap tiap sambung sambungan, an, belok belokan, an, bentang bentang panjang panjang yang memun memungk gkiink nkan an terjadi terjadiny nyaa lendu enduta tann dan dil dilapisi dengan dengan pasir bagian bagian atas dan bawah. bawa h. Penentuan Pe nentuan elevasi harus menggunakan menggunakan waterpas untuk mendapatkan kemiringan pipa sesuai yang di rencanakan. e. Semua floor drain harus diberi "water trap" PVC. f.
Pada Pa da seti se tiap ap belokan belokan yang mendapat mendapat gaya sentrifugal s entrifugal harus dipasa dipasang ng penahan beton atau support support atau gantungan.
g. Instalasi pipa air buangan harus di rencanakan dan di koordinasikan dengan disiplin lain sehingga
tidak terdapat pipa yang menembus ducting, kolom, kabel tray dan lain-lain kecuali yang di sebutkan khusus. h. Jarak Jar ak antar a ntar pengantung pipa pipa disebutkan disebutkan pada Pasal Pa sal 4, 4.4 Sambungan,G Sambungan,Gantung antungan an dan Klem. 4.3. BAHAN-BAHAN SANITARY FIXTURES a. Semua plambing plambing fixture fixture berikut be rikut fitting fittingss atau a tau kran yang yang akan dipasa dipasang ng harus f dengan fixturefixture buatan “TOTO”.
b. Lavatory produk TOTO type :
1. Counter lavatory (public (public toilet/nurse toilet/nurse/doctor) /doctor).. - Lavatory L 521 521V1A V1A - Soap dispenser dispenser TS 126 126AR AR (deck (deck type) type) - Faucet Fauce t TX 109 109LD LD (cold) (cold) atau TX 108 LDN (hot/cold) (hot/cold) - Aksesoris Akse soris pelengkap lainnya. lainnya. 2. Wall Wa ll fung lavatory (nurse/doct (nurs e/doctor or room). - Lavatory L 237 237V3 V3 - Soap dispenser dispenser TS 125 125R R (wal (wa ll fung) fung) - Faucet Fauce t TX 109 109LD LD (cold) (cold) atau TX 108 LDN (hot/cold). (hot/cold). - Aksesoris Akse soris pelengkap lainnya. lainnya. 3. Wall Wa ll fung lavatory (patient (pat ient toilet/s toilet/staf tafff toilet). toilet). - Lavatory L 240 - Soap dispenser dispenser TS 125 125R R (wal (wa ll fung) fung) - Faucet Fauce t TX 109 109LD LD (cold) (cold) - Aksesoris Akse soris pelengkap lainnya. lainnya. 4. Coun Counter ter lavatory (nurse/doctor). c. Lavatory (wastafel type counter) stara produk TOTO type L 521V1A lengkap dengan soap
dispenser dan kran. d. Urinal dengan buatan “TOTO” Type UW 447 JT.1M. e. Kloset duduk type CW 420 J /SW 420JP dan aksesoris pelengkap lainnya buatan “TOTO”. f.
Kloset jongkok type CE 9 / TV150NWV12J dan aksesoris pelengkap lainnya buatan buatan “TOTO”.
g. Semua "floor drain" (FD) terbuat dari logam dilapisi nikkel chrome, dilengkapi dengan "Water
Trap" type TX 1 BN buatan TOTO. h. Semua "Clean Out" (CO) terbuat dari pelat yang dilapisi chrome, dilengkapi dengan "slot", seperti
buatan buatan SAN-EI . i.
Sink Sink stainl st ainles esss steel ste el minim minimal al SUS SU S 304 Kris/Royal Kr is/Royal dengan ukuran mini minimal mal 480 480 x 620 x 180 180 (dalam) lengkap dengan plug plug dan p-trap, p-tra p, untuk fauce fa ucett pantry TOTO type T 30AR13V7N (cold) (cold) dan TX 607KES (hot/cold).
j.
Sink Sink kerami kera mikk Bromo AMSTAD AMSTA D KAK 4AODXX 4AOD XX kedalaman kedalama n mini minimal mal 170 mm, dan fauce fa ucett Sanei type Y952.
Fauc et yang dipas dipasang ang di dindi dinding ng T23B13V7 produk TOTO type k. Wall Faucet l.
T 23B13V7.
Tissue Tissue holder holder dengan bahan stainl stainless ess steel stee l type TS 116 116 R TOTO .
wastafe stafell dengan ketebalan ketebalan 5 mm type TS 119 119 AS5 TOTO . m. Cermin wa n. Shower spray spray type type TB 19 CSNCR produk produk TOTO.
He ad Shower produk TOTO type TX436, dengan stop valve TX 405SP (hot/cold). o. Head p. Slop Slop Sink type SK 33 produk TOTO. TOT O.
Ser vice ce Sink Sink type SKW 322 B produk TOTO. TOT O. q. Servi r. Faucet/sl Faucet/s lop sink/service sink/service sink sink type T30ARQ13N produk produk TOTO.
Towe l Ring type TS 155 S produk TOTO. TOTO . s. Towel t. Soap holder holder TOTO type type S 156 156N. N.
4.4. SAMBUNGAN, GANTUNGAN DAN KLEM a. Setiap percabang, belokan harus dipasang gantungan atau diklem yang dilengkapi dengan dudukan
klem dengan jarak tertentu dijelaskan pada pasal ini, dan kontraktor bertanggung jawab atas penyedi penyediaan aan dan lok lokasi asi pemasangan pemasangan yang yang tepat. tepat. b. Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa mendapat
izin tertulis dari Konsultan MK. c. Apabila digunakan baut tembus (through bolt) harus dipasang pelat penahan pada sisi yang lain dari
dinding atau lantai tersebut. d. Insert (tempat menyekrupkan) harus tertanam dengan baik dalam dinding atau lantai dan rata
dengan permukaan akhir (finish) dari dinding atau lantai tersebut, dan setelah alat-alat tersebut terpasang, terpas ang, insert insert harus tidak tidak kelihatan. kelihatan. e. Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan (exposed) harus dibuat dengan lapisan Chromium atau
Nikk Nikkel el,, demi demikian kian pul pula cincin cincin (washer) untuk untuk pemasangann pemasangannya. ya. Sambungan ulir harus dilapisi seal teflon (teflon sealed).
f.
g. Klem dan gantungan yang digunakan untuk pipa tembaga (copper pipe) harus dilengkapi dengan
plastik plastik atau karet supaya tidak tidak terjadi terjadi ko kontak ntak langsu langsung ng antara antara dua material material log logam. am. h. Semua pipa harus diikat atau ditetapkan dengan kuat dengan penggantung atau angker yang cukup
kokoh (rigid). Pipa-pipa tersebut ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya, agar iklinasinya tetap, untuk mencegah timbulnya getaran dan harus sedemikian sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi oleh perubahan temperature. i.
j.
Semua gantungan harus bisa diatur (adjustable) dan dilapisi zinkchromat lalu dicat termasuk klem dan dudukannya. Pipa atau penggantung tambahan harus disediakan pada perubahan-perubahan arah, titik percabangan, beban-beban terpusat karena katup (valve), saringan, meteran dan hal lain yang sej se jenis. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromate sebelum dipasang.
k. Pengapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak. l.
Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger bracket atau sadel dengan tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemakaian atau perenggangan pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini :
Jenis Pipa
Ukuran Pipa (mm)
GSP
Sampai dengan 20 25 s/d 75 100 s/d 150
Jarak Jar ak Maximum Maximum antar Gantungan Gantungan Interval Mendatar (cm) pada temp 20ºC 1,8 2,4 3,0
20 25 32 40 50 63 75 90
80 85 100 110 125 140 155 165
PPR PP R -PN10 -PN 10
110
185
4.5. RESERVOIR RESERVOIR AIR
a. Kontraktor harus melaksanakan pemasangan Storage Tank seperti yang diminta dalam spesifikasi maupun BoQ sesuai lokasi yang tertera dalam gambar rencana. b. Storage tank harus dilengkapi dengan inlets, outlets, pipa overflow, soket untuk floating level switch. Lubang-lubang overflow dan vent harus dilengkapi dengan kawat anti nyamuk yang terbuat dari bahan anti karat c. Storage tank harus buatan pabrik pabrik dengan dengan perbandingan perbandingan rasio FRP 35% glass glass,, 65% 65% resin re sin dan resin merupakan merupaka n dari dar i jenis jenis orthopthalic orthopthalic grade yang ya ng dilengkapi dilengkapi dengan UV protection. prote ction. Dimensi Dimensi masing masing panel 1m x 1m dilengkapi dengan pipa penguat vertikal dan horisontal dari pipa galvanized diameter 1.25 inch dan dilapisi dengan FRP, dilengkapi dengan manhole untuk masing2 kompartement. Ukuran dan kapasitas lihat di gambar, plat penghubung panel baja galvanis 200x200x5 mm lapis FRP. Skid base UNP-150 dicat polyester resin. Celah antara panel atap harus di isi resin dilengkapi juga dengan tangga luar dan dalam untuk tiap kompartement. d. Kontraktor harus menyiapkan shop drawing dimana posisi dan outlet, inlet, manhole serta posisi angkur sudah tepat. e. Kontraktor harus melakukan test uji kebocoran (hydrostatic test) termasuk penyediaan air untuk test kebocoran tanpa ada biaya tambahan.
4.6. PENGGANTIAN MATERIAL ATAU ALAT a. Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan atau peralatan untuk instalasi ini dari
pencuri pencurian an dan kerusakan. kerusakan. Bahan dan peralatan peralatan yang hil hilang atau rusak harus diganti diganti oleh oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya. b. Sesuatu bahan, peralatan yang akan digunakan dalam proyek dan tidak disebutkan dalam
persyaratan ini, ni, hany hanyaa diperbo diperbollehkan apabil apabila ada persetujuan persetujuan secara seca ra tertuli tertulis dari Konsul Konsultan MK dan biaya biaya pengu pe ngujjian bahan atau ata u peral pera latan terse te rsebut but menjadi menjadi tanggun tanggungan gan Kontraktor. c. Apabila diperlukan pengujian atas bahan, peralatan, fixtures, harus dilakukan oleh bahan-bahan
atau lembaga yang ditentukan oleh Konsultan MK dengan cara pengujian standar yang berlaku dan apabila cara-cara standar tidak ada, Konsultan MK berhak menentukan prosedur penguj pengujiianny annya. a. d. Setiap bahan (satu (sa tu panjang panjang utuh), utuh), fitting, fitting, fixtures fixtures dan peralatanpe ralatan-peralatan peralatan yang akan a kan dipasang dipasang pada
instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda yang jelas dari pabrik pembuatnya. Fitting dan fixtures yang tidak memiliki tanda-tanda tersebut harus diganti atas tanggung jawab Kontraktor. e. Kontraktor bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pembiayaan yang perlu karena timbulnya
perubahan-peru perubahan-perubahan bahan yang perlu perlu sebagai akibat akibat dari adanya adanya bahan a tau peralatan peralatan lain ain atau penggant penggantii yang disetuj disetujui tetapi berbeda deng dengan an yang dinyatakan dinyatakan dalam dalam gambar atau persyaratan Konsul Konsultan P erencana. f.
Apabila peralatan dan instalasi plumbing tidak ada dipasaran dan ada usulan untuk diganti dengan merek lain, maka harus ada keterangan tertulis dari supplier atau distributor bahwa material dimaksud tidak diproduksi lagi.
5. TENAGA AHLI
Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga yang ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan jaminan hasil kerja yang terbaik dan rapih.
6. PEMASANGAN
6.1.
Pemasangan hanya boleh dilakukan setelah ada izin tertulis dari Konsultan MK. Gambar-gambar pemasangan pemasangan instalasi nstalasi secara seca ra mendetail mendetail harus dibu dibuat at oleh oleh Kontrakto Kontraktorr sambil sambil melaksanakan melaksanakan pembangu pembangunan nan struktur struktur bang bangun unan. an. Hal ini ini agar dapat diketahu diketahuii dengan dengan tepat tepat letak letak atau ukuran ukuran lub lubanganglubang pada dinding dan lantai yang diperlukan untuk lewatnya pipa-pipa.
6.2.
Kontraktor bertanggung jawab atas ukuran (dimensi) dan lokasi lubang-lubang tersebut dan apabila perlu perlu harus melakuk melakukan an pembob pembobok okan an atau penambal penambalan an merupakan merupakan tanggung tanggungan an Kontrakto Kontraktorr dan tanpa tambahan biaya.
6.3.
Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan harus bebas dari kotoran yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air.
6.4.
Semua floor drain harus dilengkapi dengan u-trap.
6.5.
Harus terpasang secara kokoh (tight) ditempatnya dengan tumpuan yang sesuai (bracket, cleat, plate, anchor).
6.6.
Kontraktor bertanggung jawab atas komponen-komponen yang perlu (misalnya: fixture fitting, seal, elbow, cap) untuk melengkapi instalasi.
6.7.
Semua sambungan yang menghubungkan pipa dengan luas penampang yang berbeda harus digunakan "Reducer" atau "Increaser".
6.8.
Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan "long radius". Belokan-belokan dari jenis "short radius" hanya boleh digunakan apabila kondisi tempat tidak memungkinkan menggunaan belok belokan an jeni jeniss long long radi radius, dan dan Kontrakto Kontraktorr harus memberit memberitahuk ahukan an hal ini kepada kepada Konsultan Konsultan MK.
6.9.
Fittings atau alat-alat yang akan menimbulkan tahanan aliran-aliran yang tidak wajar, tidak boleh digunakan.
6.10. Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala kolom, ataupun balok, tanpa mendapat izin
tertulis dari Konsultan MK. 7. PEMB ERSIHAN DAN PENGECATAN PENGECATAN
7.1. Pembersihan. a.
Semua bagian terlindung dinding harus bebas dari lemak dan kotoran-kotoran lain.
b.
Semua bagian yang dilapisi Chromium atau Nikkel harus digosok bersih dan mengkilap setelah selesai pemasangan instalasi. Semua bagian pipa, katup-katup alat-alat lainnya harus dibersihkan dahulu dari lemak, lumpur dan kotoran-kotoran lainnya yang telah terbawa masuk.
c.
Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finishing arsitektural atau timbulnya kerusakan lainnya yang semuanya atas kelalaian Kontraktor atau karena tidak membersihkan sistim pemipaan dengan baik, maka semua perbaikan adalah menjadi tanggung jawa jawabb Kontrakto Kontraktor. r.
d.
Semua permukaan sanitary fixtures harus bebas dari kotoran-kotoran, lemak dan lain lain.
7.2. Pengecatan. a.
Penggantung atau penumpu pipa dan peralatan-peralatan terbuat dari logam lainnya yang akan tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapis dengan cat pencegah karat.
b.
Pada semua pipa baik air bersih air kotor atau vent yang tersusun di shaft diberi tanda peruntuk peruntukan an dan arah ali aliran.
8. PENGUJIAN PENGUJIAN DAN DESINFEKSI
8.1. Pengu Pe ngujjian Sistem Pembuang P embuangan an (hydrostatic test) tes t) a. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup (plugged) agar
selu se luruh ruh sistem siste m terse ter sebut but dapat diisi diisi dengan air sampai lubang lubang "vent" "vent" terting ter tinggi gi.. b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas minimum selama 30
menit tanpa ada kebocoran. c. Apabila terdapat kebocoran baik di pipa, sambungan, belokan dan lain-lain maka Kontraktor wajib
untuk memperbaiki memper baikinya nya dan dilakukan dilakukan pengujian pengujian ulang. ulang. d. Kerusakan yang ditimbulkan akibat pengujian ini menjadi tanggungan kontraktor dan tidak ada
penambahan penambahan bi biaya untuk untuk hal ini. ni. e. Penyediaan air dan peralatan uji yang diperlukan untuk pengujian ini menjadi tanggungan
Kontraktor. f.
Pengujian ini dilakukan sebelum seluruh pipa ditimbun dan di tutup.
g. Apabila diperlukan pengujian lain disamping pengujian diatas yang diminta Konsultan MK,
Kontraktor harus melakukannya tanpa tambahan biaya. 8.2. Pengujian dan Desinfeksi Instalasi Air Bersih a. Setelah penyambungan selesai dilakukan dan sebelum memasang "fixture" atau peralatan, seluruh
sistim distribusi air harus diuji dengan tekanan hidrostatik sebesar dua kali tekanan kerjanya (working pressure), minimum 7 bar, tanpa mengalami kebocoran. b. Penyediaan air dan peralatan uji yang diperlukan untuk pengujian ini menjadi tanggungan
kontraktor. c. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan atau kegagalan dari
sesuatu bagian dari instalasi atau suatu bahan dari instalasi, maka Kontraktor harus mengganti bagian bagian atau bahan yang rusak atau a tau gagal tersebu terse butt dan pemeriksaan pemeriksaan atau a tau penguj pengujian dil dilakuk akukan an lagi sampai memuaskan Konsultan MK. d. Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang rusak atau gagal tersebut harus dengan pipa atau
bahan yang yang baru. baru. Penamb P enambalan alan (caulki (caulking ng)) dengan dengan bahan apapun apapun tidak tidak di diperkenankan perkenankan.. e. Kontraktor harus melaksanakan pembilasan dan desinfeksi dari seluruh instalasi air sebelum
diserahkan kepada Konsultan MK. f.
Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan larutan "Chlorine" kedalam sistem pipa, dengan cara atau metoda yang disetujui Konsultan. Dosis chlorine adalah sebesar 50 mg/l.
g. Setelah 24 jam, seluruh sistem pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih sehingga kadar chlorine
menjadi tidak lebih dari 0,2 mg/l. h. Semua katup dalam sistem pipa yang sedang mengalami proses desinfeksi tersebut harus dibuka
dan ditutup beberapa kali selama jangka waktu 24 jam tersebut di atas. i.
Kontraktor harus memberikan garansi tertulis bahwa seluruh instalasi distribusi air bersih dan instalasi pembuangan air kotor akan bekerja dengan memuaskan dan bahwa Kontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan penggantian yang perlu selama jangka waktu 1 (satu) tahun.
9. AS-BUILT DRAWINGS DRAWINGS
9.1. Selama pelaksanaan pemasangan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda
dengan pensil atau tinta merah pada 2 set gambar plambing, atas segala perubahan, penghapusan atau penambahan penambahan pada pada rencana instalasi instalasi atau dari gambar gambar tersebu terse but.t.
9.2. Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan Konsultan MK gambar instalasi instalasi sesungg se sungguhn uhnya ya sebagaimana s ebagaimana yang
terpasang pada bangunan, memuat lengkap semua perubahan yang telah dilakukan atau as-built drawing atau gambar terlaksana. 9.3. Ukuran kertas untuk as-built drawing adalah sesuai dengan ukuran kertas gambar rencana. 9.4. As-built drawing yang telah disetujui diserahkan lengkap dengan soft copynya dalam compact disk
(CD) atau DVD disk. asal 2 PEKERJAAN PEKERJAAN TATA UDARA
1. PERSYARATAN UMUM
1.1. Semua persyaratan umum maupun suplementer yang ada merupakan pula bagian dari persyaratan
sistem instalasi Tata Udara ini sejauh yang berlaku bagi pekerjaan ini. Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum umum yang ditul dituliiskan kembali kembali dalam spesifi spesifikasi kasi ini ini,, berarti hanya menghi menghilangk angkan an hal-hal hal-hal lainnya dari persyaratan umum maupun suplementer tidak berlaku lagi untuk sistem instalasi ini. 1.2. Kontraktor atas bebannya harus melengkapi dan memasang seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk
melengkapi pekerjaan sehingga sistem dapat bekerja dengan baik. 1.3. Gambar-gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan dan instalasi sistem.
Lokasi yang ditunjuk adalah merupakan posisi-posisi perkiraan. Kontraktor atas bebannya harus memodifikasi tata letak tersebut sebagaimana yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemasangan pemasangan pemasangan yang sempurna/b sempurna/baik aik dari peralatan-peralatan peralatan-peralatan sistem. sistem. 1.4. Setiap pekerjaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini, tetapi tidak ditunjuk dalam gambar, atas beban
Kontraktor seperti pekerjaan lain yang disebut oleh spesifikasi dan ditunjukkan oleh Persyaratan umum dari sistem sistem Tata Udara. 2. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan disini termasuk pengadaan, pemasangan, test, garansi, sertifikasi, service, maintenance, mempersiapkan as-built drawings, operation and maintenance manual dan training untuk para staff engineering . Kontraktor bertanggung jawab atas semua persyaratan yang disebutkan dalam spesifikasi, termasuk gambargambar, bills of quantity, standard dan peraturan yang terkait, instruksi dari pabrik pembuat, peraturan lokal, kondisi lapangan untuk tujuan pengangkutan unit ke dalam ruangan atau lokasi dari pemasangan dan pengarahan pengarahan dari MK MK Lapangan selama selama berlangsu berlangsung ngny nyaa pekerjaan. pekerjaan. Semua claim yang tidak memenuhi hal di atas tidak akan diterima. Jika terdapat perbedaan antara spesifikasi dari peralatan dan material yang terpasang dan spesifikasi yang diminta, Kontraktor bertanggung jawab untuk mengganti mengganti semua peralatan per alatan dan material ma terial sesuai dengan spesi spes ifikasi fikasi yang dimi diminta nta tanpa ta npa biaya biaya tambahan. 3. AIR COOLED PACKAGED (Split (Split Duct Duct DX Syste m)
3.1. Umum
Fan dan coil performance dari FCU Split Type harus sesuai dengan ARI Standard 441. Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Persyaratan spesifikasi dari unit performance dapat dilihat di gambar design “ Daftar Peralatan” atau Daftar Peralatan & Bahan yang disetujui” yang merupakan lampiran dokumen ini.
FCU dan kelengkapannya harus di supply oleh pabrik pembuat yang ber kualifikasi dan spesialis, yang secara rutin membuat produk ini, dimana produknya telah digunakan secara memuaskan dalam bidang yang sama selama paling sedikit 5 (lima) tahun.
FCU sebaiknya dari merk yang sama dengan outdoor unit
Persetujuan FCU data harus lengkap dengan sound pressure level dalam dB atau dBA dengan Re10-12 Watt.
Semua FCU dan kelengkapannya harus mempunyai low noise level, dan non-vibrating dalam operasinya, dan dapat diterima dalam batas yang diijinkan sebagai standard terhadap noise criteria yang ada.
Pada dasarnya FCU yang di supply dan dipasang harus meliputi: Fan, cooling coil lengkap dengan drain pan, driving motor, filter lengkap dengan panel, dan Diffuser, return grille.
Memiliki effisiensi tinggi minimal KW/TR 1.2
units 3.2. Outdoor units
Outdoor units yang dimaksud memiliki type, kapasitas pendinginan design tercantum dalam gambar rencana dan rencana angaran dan biaya (RAB)
Dudukan outdoor outdoor units units merupakan merupa kan bawaan bawa an pabrik dan bukan raki ra kitan tan di site
Compressor unit memiliki efisiensi tinggi dengan biaya operasional rendah
Casing dari heavy gauge hot deep galvanised steel dengan ketebalan minimum 1.2mm dan di cat dengan cat anti karat dan baked enamel, di isolasi di bagian dalam dengan elastomeric rubber
Cooling coil dari bahan copper tube, dengan aluminium fins yang secara mekanis melekat dengan tube tanpa soldering atau tinning.
Fan dari tipe centrifugal forward curved dan dirancang untuk quiet operation.
Fan shaft menggunakan bearing yang dapat dengan mudah diberi lubrikasi dari bagian luar
3.3. Indoor units
Indoor unit unit lengkap lengkap dengan : -
Remot control yang dapat mengatur temperatur, kecepatan alir dan arah udara , pengatur waktu, kelembaban , dan lain-lain.
Indoor unit merupakan pasangan (compatible) dengan outdoor
Cooling coil dari bahan copper tube, dengan aluminium fins yang secara mekanis melekat dengan tube tanpa soldering atau tinning.
Fan dari tipe centrifugal forward curved dan dirancang untuk quiet operation.
Fan shaft menggunakan bearing yang dapat dengan mudah diberi lubrikasi dari bagian luar
3.4. Refrigerant Pipe dan isolasi
Pipa refrigeran yang digunakan adalah sesuai dengan standard ASTM B.88 type L lengakp dengan isolasi
Pipa refrigerant dari outdoor ke indoor tidak terdapat sambungan yang dapat mempengaruhi aliran fluida.
3.5. Testing
Lihat pasal pek e rjaa rjaan n te s ting, adjust adjusting ing & balan balancing cing
3.6. Referensi Produk
Peralatan dan bahan yang dgunakan harus sesuai dengan spesifikasi. Kontraktor diijinkan untuk mengajukan alternatif lain yang serupa dan hanya boleh menggunakan alternatif ini setelah mendapat persetujuan persetujuan resmi dan tertul tertulis dari Konsul Konsultan. tan.
5. PEKERJAAN TESTING, TESTING, ADJUSTING & B ALANCING 4.1.Umum
Pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB) pada dasarnya mengikuti standard/instruksi umum seperti NEBB, ASHRAE, dan SMACNA dengan menggunakan peralatan ukur yang sesuai untuk pekerjaan pekerjaan TAB. 4.2.Pe 4.2. Pera ralata latan n Ukur
Kontraktor paling tidak harus mempunyai alat ukur sbb: a. P engukuran air flow velocity - Pitot tube with inclined manometer - Anemometer - Hood untuk mengukur air flow di diffuser b. Pengukuran Pengukuran temperatur temperatur udara udara - Sling psychrometric - Thermometer c. Pengu Pe ngukuran kuran rotasi (rpm) - Tachometer atau sejenis d. P engukuran listr listrik ik - Voltmeter - Amperemeter e. Pengu Pe ngukuran kuran tekanan - Barometer / pressure gaug gaugee 4.3.Pela 4.3.Pe laks ks anaa anaan n TAB
a. TAB harus dilaksanakan secara detail terhadap seluruh sistem dan bagiannya, sehingga penguk pengukuran uran seperti yang ada dalam dalam rencana dapat tercapai atau mendek mendekati ati.. b. Dalam pelaksanaan TAB, pengukuran dilakukan tidak hanya terhadap apa yang telah disebutkan dalam rencana, tetapi juga terhadap apa yang dibutuhkan untuk menentukan posisi dan kemampuan peralatan, dan yang diperlukan untk pemeliharaan dan operasi. c. Semua pelaksanaan dan pengukuran terhadap hal yang tidak disebutkan dalam gambar rencana harus dijelaskan dalam formulir, dimana formulir ini harus telah disetujui oleh Konsultan MK sebelumnya. d. Pelaksanaan TAB dilakukan oleh ahli yang berpengalaman dan mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing. e. Konsultan MK harus hadir pada pelaksanaan TAB, dimana hasil pengukuran harus disaksikan dan di tanda tangani oleh Konsultan MK.
f. Sebelum pelaksanaan TAB, Kontraktor harus mempersiapkan rencana kerja dari prosedur pelaksanaan pelaksanaan setiap pekerjaan, pekerjaan, dan prosedur prosedur ini harus di diskusi diskusikan kan dan disetuj disetujui ui oleh oleh Konsul Konsultan MK. g. Sebelum TAB, Kontraktor harus mempersiapkan semua hal yang akan diukur dalam sebuah daftar.
4.4.Air Distribution Sistem Balancing
Prosedur Pr osedur Testin Te stingg dan Bal Ba lancing a. Test dan setel blower rotation dengan design condition b. Test dan catat motor full load ampere c. Ukur dengan pitot tube (tube reverse) untuk mendapatkan cfm dari fan seperti rencana. d. Test dan catat static pressure pada inlet dan outlet dari fan (blower). e. Test dan setel cfm untuk sirkulasi udara. f. Test dan setel dengan persyaratan diluar untuk setiap FCU atau Indoor unit. g. Test dan catat temperatur dry bulb dan wet bulb dari udara yang masuk dan keluar dari coil. h. Setel cfm yang diperlukan oleh semua main branch. i.
Setel kebutuhan kebutuhan cfm c fm untuk setiap zone zone (ruangan).
j. j.
Test dan setel setiap diffuser/grille dan lakukan re checking terhadap performance dari diffuser/register/grille.
k. Identifikasi ukuran dan tipe dari setiap diffuser/register/grille dan lakukan re-checking terhadap performance performance dari di diffuser/register/gri ffuser/register/grillle. 4.5.Air Flow Sistem Balancing
Prosedur Pr osedur Testin Te stingg dan Bal Ba lancing a. Tahap 1
Buka semua valve fully open, termasuk valve dalam area cooling coil Buka dan bersihkan semua strainer Periksa apakah kondisi udara didalam sistem telah bersih dan treated. Periksa rotasi underneath Periksa apakah ada gelembung udara dalam expansion tank dan apakah air sudah penuh. Periksa apakah ada udara yang terperangkap dalam sistem untuk seluruh ventilasi udara dalam circuit. Periksa apakah ada udara yang terperangkap dalam system circuit, jika ada, pasang air vent. Setel semua temperature control sehingga cooling coil akan bekerja (control valve akan fully open). Sebelum pelaksanaan air flow balancing system ini, yakinkan bahwa air flow sebelumnya telah di balance dengan benar.
b. Tahap 2
Chilled water flow sesuai design Setel chilled water flow yang melalui FCU. Lakukan balancing untuk mendapatkan jumlah aliran dalam coil. Jika Jika hasil balanci balancing ng sesuai ses uai design, design, buat buat marking marking pada settin s ettingg dan cata c atatt semua se mua data.
c. Tahap 3 Setelah Tahap 1 dan 2 selesai dikerjakan, lakukan hal berikut :
Setelah semua adjustment pada cooling coil, periksa lagi setting di pompa. Adjust ulang jika perlu. perlu.
Periksa dan catat kondisi berikut pada setiap cooling coil: - Enterin E nteringg dan leaving leaving chilled chilled water wate r temperature. te mperature. - Entering dan leaving air temperature pada cooling coil. - Pressure drop pada setiap coil. - Tekanan pada suction dan discharge dari pompa dan final t.d.h. - Rated dan running ampere dari pompa.
5. SPESIFIKASI SPESIFIKASI TEKNIS No
1
Des De s krips krips i
Air Handl Ha ndlin ingg Unit Type Frame Finishing Panel Thickness Blower Motor
2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14
Outdoor Unit Type Compressor Fan Condensor Control System Supply Supply Fan Exhaust Fan Vari Var iable Speed Drive Flow Flow Measuri Meas uring ng System Differenti Differe ntial al Press Pr essure ure Gauge Indoor Unit Outdoor Unit Pre Pr e Fil Filter Medium filter filter HEPA Filter (Ceiling Type) HEPA HEP A Filter Filter Ceil Ce ilin ingg Module Module Body Material Mate rial Pe rforatedd Material Perforate Insulation Material Mate rial P re/Medium re /Medium Filter Filter Housing Fra me Frame Finishing Finishing Pa nel Thickness Thickness Panel
Spe Spe s ifikasi ifikasi
DX System Anodized Thermal Break Extruded Aluminum Precoated Galvanized/Polyester Powder Coating 2" Double Skin Polyurethane (INJECTED) Insulated Panel Centrifugal Backward Double Inlet/Plug Fan direct drive (motor dan blower, dikopel secara langsung) TEFC Motor (Belt (Be lt Driv Dr ivee Inside Installatio) Installatio) Air Cooled Condensing Unit Hermeti Her meticc Scroll Type/ M Direct Driven Propeller HPS, LPS, Thermal Overload, Phase Failure Protection Centrifugal Ce ntrifugal Cabinet Centrifugal Ce ntrifugal Cabinet Altivar Altivar 2.1 (HVAC (HV AC Appli Application) Magnasense Magnehelic, Magnehelic, 0 – 60 60 Pa for room, 0 – 500 500 Pa for filter VRF Air Cooled Cooled Condensing Unit VRF Washable, efisiensi 25 – 45 45 %, Alumunium Frame with guard Efisiensi 85 – 95%, 95%, disposable, plastic frame Micro fibre media, efisiensi 99.99% DOP Test @ 0.3 micron (H13). Alumunium frame, dove tail interlocking gasket Zincalum 1.5 mm thickness powder coatin coa tingg finishe finishedd Mil Mild Steel, powder coating Laminated Foam with aluminum aluminum foil face fa ce Anodized Anodized Thermal Ther mal Break Bre ak Extruded Aluminum Aluminum P recoa re coated ted Galvanized/P Galvanized/Pol olyes yester ter P owder Coating 2" Double Double Skin Skin P olyurethane olyurethane (INJECTED) (IN JECTED) Insulated Insulated Panel Pa nel
15
19
Ducting Material Mate rial Thickness Ductt Insulation (Supply Duc (Supply AC) Duct Insulation (Return & Exhaust) Return Ret urn Air Grille Grille Fresh Air Grille
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Volume Volume Damper Refri Refr igerant Pipe Refrigera Ref rigerant nt P ipe ipe Insulation Drai Dra inage Pipe Drainage Dr ainage P ipe ipe Insulation Filter Filter Drier Dr ier Sight Sight glas glasss Refrigerant Power Powe r Panel Pa nel Box Main Component Power Powe r Cable Control Cabl Ca blee Thermostat Kabel Leader Lea der
16 17 18
Galvanized Galvanized sheet shee t 0.5 ~ 0.8 mm PE Insulation 20 mm PE Insulation 13 mm SS304 SS304 Area Are a OT & Isolasi Isolasi Alluminum Natural Anodized Corridor Clean&Corridor Semi Clean Alluminum Natural Anodized Copper Tube (ASTM B280) Closed-cell elastomeric Poly Vinile Chloride Elastomeric Nitrile Foam, 10 mm thickness Hermetic Liquid Line Filter Drier Hermetic Moisture Indicator Suitable Mild Steel Powder Coating (tekstur kulit jeruk) MCB, MCCB, Contactor NYY.NYM NYY. NYM NYMHY/ Belden Digital Galvanil Galvanil steel ste el
6. GARANSI, PEMELIHARAAN DAN TRAINING OPERATOR
Kontraktor harus memberikan Garansi-garansi berupa: Sertifikat of origin, jaminan ketersediaan spare part selama se lama minimal minimal 10 tahun, jaminan jaminan atau ata u garansi gara nsi pabrik pembuat peralatan pera latan utama selama se lama 5 tahun dan jaminan jaminan masa pemeliharaa pemeliharaann sel se lama 1 tahun dan kontaktor kontaktor harus memberik memberikan an buku buku buk bukuu panduan panduan dan tata cara ca ra standard untuk mengoperasikan ( Standards Operational Procedures, SOP), tata cara standard pengop pengoperasian erasian pada keadaan-keadaan emergen e mergensi si atau darurat ( Standards Emergency Procedures, SEP) dan tata cara standard untuk perawatan ( Standards Maintenance Procedures, Procedures, SMP). 7. KONTRAKTOR
14.1. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan peraturan-peraturan,
persyaratan umum umum maupun maupun sup supllementernya, ementernya, persyaratan pabrik pabrik pembu pembuat at un uniit-unit t-unit Air Air Con Condi diti tion oniing ng,, exhaust fan, ceiling fan, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk petunj petunjuk uk tertul tertuliis yang telah telah dikel dikeluarkan uarkan.. 14.2. Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak Kontraktor
lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka Kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. 14.3. Kontraktor harus memiliki sertifikasi iso untuk kualitas pekerjaan yang di laksanakan 8. KOORDINASI KOORDIN ASI DENGAN PIHAK LAIN
9.1. Kontraktor wajib berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan
proyek proyek ini. ni. Terutama ko koord ordiinasi deng dengan an pihak pihak ko kontrak ntraktor tor sipi sipill, elektri elektrikal kal,, perli perlind ndun ungan gan terhadap kebakaran dan interior. 9.2. Kontraktor wajib konsultasi dengan pihak-pihak lainnya agar supaya sejauh mungkin dipergunakan
peralatan-peral peralatan-peralatan atan yang seragam dan merek yang sama un untuk tuk seluruh seluruh bang bangun unan an proyek proyek ini agar mudah pemeliharaannya, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan MK. 9.3. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang dibeli
dari pahak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini. 09.TESTING
Pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB) pada dasarnya mengikuti standard/instruksi umum seperti NEBB, ASHRAE, dan SMACNA SMACNA dengan mengg menggun unakan akan peralatan peralatan ukur ukur yang sesuai un untuk tuk pekerjaan pekerjaan TAB. 10.AS-BUILT DRAWINGS
10.1.Selama pelaksanaan pemasangan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pensil atau tinta merah pada 2 set gambar Air Conditioning system diantaranya pemipaan Chilled water, ducting, electrical wire, BAS dan lainnya atas segala perubahan, penghapusan atau penambahan pada rencana instal instalasi asi atau dari gambar gambar tersebut ters ebut.. 10.2.Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan gambar instalasi sesungguhnya sebagaimana yang terpasang pada bangunan, memuat lengkap semua perubahan yang telah dilakukan atau as-built drawing atau gambar terlaksana. 10.3.Ukuran kertas untuk as-built drawing adalah sesuai dengan ukuran kertas gambar rencana. 10.4.As-built drawing yang telah disetujui diserahkan lengkap dengan soft copynya dalam compact disk (CD) atau a tau DVD disk. disk.
11. PERSETUJUAN PERSETUJUAN PABRIK PEMBUAT
Khusus Pekerjaan Air Conditioning No
M aterial ate rial
Manufactured/B Manufactured/B rand rand
1
Air Handli Ha ndling ng Unit
Daiki Da ikinn
2
Outdoor Unit
Daik Da ikin in
3
P re Filter Filter
Lokal
4
Medium Me dium filter
Lokal Loka l
5
HEP H EPA A Filter Filter (Ceil (Ce ilin ingg Type)
Lokal
6
P re/Medium re /Medium Filter Filter Housing
Lokal
7
Ducting Ducting
Lokfom (CBM/JFK/AMI) (CBM/JFK/A MI)
8
Duct Insulation Insulation (Suppl (Supply AC)
Meriba + AB Tape (AMI)
9
Duct Insulation Insulation (Return & Exhaust)
Meriba + AB Tape (AMI)
10
Return Ret urn Air Grille Grille
Lokal
11
Fresh Fre sh Air Grille Grille
Lokal
12
Volume Volume Damper Da mper
Lokal
13
Refrigera Ref rigerant nt P ipe ipe
Crane/N Cra ne/Nip ippon pon Stell/Muller Stell/Muller
14
Refrigera Ref rigerant nt P ipe ipe Insulation
Insulflex /Superlon
15
Drai Dra inage Pipe
Wavin (Indonesia) (Indonesia)
16
Drainage Dr ainage P ipe ipe Insulation
Superlon (Malaysia) (Ma laysia)
17
Fil Filter Drier
Emerson Control (USA)
18
Sight Sight glas glasss
Emerson Emers on Control (USA) (US A)
19
Refri Refr igerant
Dupontt (USA) Dupon
20
Power Powe r Panel Pa nel Box
Local
21
Main Component
Telemecha Teleme chani nique/Mer que/Merlilinn Gerin
22
Power Powe r Cable
Supreme,Kabelindo Supreme,Kabelindo (Indonesia) (Indonesia)
23
Control Cable
Supreme, Supreme , Jembo Je mbo (Indonesia) (Indones ia)
24
Thermostat Ther mostat
Carel Car el Italy Ita ly,, digi digital, tal, rail ra il mounted
25
Kabel Kabe l Leader Lea der
Local
12. AS-BUILT DRAWINGS DRAWINGS
12.1.Selama pelaksanaan pemasangan instalasi ini berjalan, Kontraktor harus memberikan tanda-tanda dengan pensil atau tinta merah pada 2 set gambar Air Conditioning system diantaranya pemipaan Chilled water, ducting, electrical wire, BAS dan lainnya atas segala perubahan, penghapusan atau penambahan pada rencana instalasi atau dari gambar tersebut. 12.2.Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan gambar instalasi sesungguhnya sebagaimana yang terpasang terpas ang pada bangunan, memuat memuat lengkap semua perubahan yang telah dil dilakukan atau ata u as -buil -built drawi draw ing atau gambar terlaksana. 12.3.Ukuran kertas untuk as-built drawing adalah sesuai dengan ukuran kertas gambar rencana.
12.4.As-built drawing yang telah disetujui diserahkan lengkap dengan soft copynya dalam compact disk (CD) atau DVD disk. 13.KONTRAKTOR
14.1. Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang dan peraturan-peraturan,
persyaratan umum umum maupun maupun sup supllementernya, ementernya, persyaratan pabrik pabrik pembu pembuat at un uniit-unit t-unit Air Air Con Condi diti tion oniing ng,, exhaust fan, ceiling fan, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta petunjuk petunj petunjuk uk tertul tertuliis yang telah telah dikel dikeluarkan. uarkan. 14.2. Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak Kontraktor
lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka Kontraktor wajib memberikan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. 14.3. Kontraktor harus memiliki sertifikasi iso untuk kualitas pekerjaan yang di laksanakan 14.KOORDINASI DENGAN DENGAN PIHAK LAIN
15.1. Kontraktor wajib berkoordinasi dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan
proyek proyek ini. ni. Terutama ko koord ordiinasi deng dengan an pihak pihak ko kontrak ntraktor tor sipi sipill, elektri elektrikal kal,, perli perlind ndun ungan gan terhadap kebakaran dan interior. 15.2. Kontraktor wajib konsultasi dengan pihak-pihak lainnya agar supaya sejauh mungkin dipergunakan
peralatan-peral peralatan-peralatan atan yang seragam dan merek yang sama un untuk tuk seluruh seluruh bang bangun unan an proyek proyek ini agar mudah pemeliharaannya, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan MK. 15.3. Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang dibeli
dari pahak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi ini, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini. 15.TESTING
Pekerjaan Testing, Adjusting dan Balancing (TAB) pada dasarnya mengikuti standard/instruksi umum seperti NEBB, ASHRAE, dan SMACNA deng dengan an menggu menggunakan nakan peralatan peralatan uk ukur ur yang sesuai un untuk tuk pekerjaan pekerjaan TAB.
SPESIFIKA SPE SIFIKASI SI TEKNIS T EKNIS PEKERJAAN P EKERJAAN PEMADAM KEBAKARA KEBAKARAN N 1.
Umum a.
Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak dengan teliti untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini.
b. c.
d.
e.
2.
Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini. Kontraktor wajib melengkapi seluruh peralatan-peralatan yang dibutuhkan sehingga sistem berjalan dan beroperasi bero perasi dengan baik. baik. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan bahan atau peralatan peralatan tersebu tersebut,t, sehi sehingga sesuai sesuai den denggan ketentu ketentuan an pada pasal ini ini tanpa tanpa adany adanya ketentuan tambahan biaya.
Penjelasan Sistem
a.
b.
c.
d.
3.
Sistem proteksi kebakaran untuk proyek ini terdiri atas sistem hydrant, sprinkler dan pemadam kebakaran ringan. Sistem hydrant yang diinginkan untuk proyek ini adalah menggunakan sistem pillar hydrant (outdoor) dan fire landing valve (indoor). Tipe dari sistem tersebut diatas direncanakan memakai "tipe basah" (wet system), ini berarti bahwa semua katup penyediaan air untuk sistem harus dalam kondisi terbuka penuh dan tekanan dalam air dalam jaringan pemipaan dijaga setiap saat. Cara kerja sistem Hydrant : Apabila tekanan dalam pipa turun sampai ambang batas yang telah ditentukan karena adanya kebocoran, maka jockey pump akan hidup secara otomatis dan mati secara otomatis di ambang batas tekanan yang juga telah ditentukan atau ketika pompa utama start. Apabila tekanan air dalam pipa terus turun karena satu atau lebih katup hydrant dibuka maka pompa pompa kebakaran kebakaran utama tama akan bekerja bekerja secara secara otomati otomatiss dan pompa pompa Jockey Jockey mati secara secara otomatis. Pompa kebakaran utama mati secara manual oleh operator. Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm system.
Lingkup Pe ke rjaa rjaan n
Pekerjaan ini adalah pengadaan dan instalasi sistem fire hydrant dan instalasi fire sprinkler sesuai dengan gambar perancangan dan meliputi antara lain : - Pengadaan dan instalasi peralatan utama sistem Fire Hydrant yang meliputi instalasi Engine Fire
Hydrant Pump, dan Fire Control Panel dengan standard NFPA serta fixtures kebakaran beserta pemi pemipaann paannya. - Pengadaan dan instalasi pemipaan sprinkler dari ruang pompa sampai dengan riser.
-
-
4.
Pengadaan dan instalasi pemipaan dan peralatan fire hydrant yang meliputi hydrant box lengkap dengan peralatannya, hydrant pillar, hose rail cabinet, valve-valve dan perlengkapan lainnya. Pengadaan dan Pemasangan Siamese Connection untuk Fire Hydrant type sesuai standard Dinas Dinas Pemadam Kebakaran. Keb akaran. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem fire hydrant hingga berfungsi dengan baik serta memenuhi persyaratan untuk bangunan tinggi. Membantu mengurus proses perijinan serta persyaratan lain yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan bahwa Instalasi sistem fire hydrant dan sprinkler dapat dinyatakan baik baik dan lay layak ak pakai oleh oleh Di Dinas Pemadam Pemadam Kebakaran Kebakaran serta serta untu untukk Unit Unit Pressure Pressure Tank Tank harus harus mendapat sertificate dari DEPNAKER. Mengadakan Training Operasional, waktu serta kesiapannya akan ditentukan kemudian bersam bersamaa Pemberi Pemberi Tug Tugas /Kons /Konsuultan Peng Pengawas. awas.
Ketentuan Bahan dan Peralatan 4.1
Fire Hydrant Pump
Pompa pemadam kebakaran harus mampu memasok kebutuhan air pemadam kebakaran sampai batas maksmimum kemampuan pompa pada setiap saat secara otomatis. Pompa pemadam kebakaran untuk proyek ini terdiri dari satu (1) pompa utama Hydrant Listrik, 1 (satu) unit pompa utama hydrant diesel dan satu (1) pompa Jockey. Motor pompa harus memenuhi standar motor untuk pompa pemadam kebakaran sesuai standar standar NFPA. N FPA. Standard pompa dan kontrol panel harus mengikuti standard NFPA. Peralatan pompa pemadam kebakaran : - Jockey pump dengan motor listrik - 1 (satu) Main pump dengan motor listrik - 1 (satu) main pump dengan diesel engine - Automatic air release valve - Inlet dan outlet headers - Inlet dan dan outlet valves valves - Check valve anti water hammer - Inlet Inlet strainer - Power dan kontrol panel - Flow regulator - Pressure switch - Pressure gauges - Electric Electric connection - Base frame - Announciating pump status :
Water level too low, alarm horn, indicating lamp ON.
-
1.
Jockey Pump
Unit pompa terdiri dari :
Cast iron casing - Bronze impeller - Heavy duty steel shaft - Mechanical seal - Heavy duty grease lubricated bearings - Panel kontrol dengan kelengkapan standarnya Data teknis pompa : -
-
Type Head Debit Power motor Speed Jumlah Jumlah Kelen Ke lengkapan gkapan 2.
Electric Ele ctric Main Fire Fire Pump Pump
Unit pompa terdiri dari : -
: Vertical Vertical In Line Line : 140 M : 50 LPM : ± 5.5 KW KW/3PH/50 /3PH/50 Hz : 3000 RPM : 1 (Satu) (Satu) Unit Unit : Fire Co Control ntrol Panel Pump Pump NFPA NF PA Standard Standa rd
Cast iron casing Bronze impeller Heavy duty steel shaft Mecanical seal Controller accomplie to NFPA 20.
Data teknis pompa : -
Type Head Debit Power motor. Speed Jumlah Jumlah
: Horiz Horizontal ontal Spli Splitt Casing Ca sing : 130 M : 750 GPM : ± 132 kW / 380V / 3P/ 50 Hz : 3000 RPM : 1 (satu) (sa tu) unit unit
-
Kelen Ke lengkapan gkapan
3.
4.2
: Fire Co Control ntrol Panel Pump Pump NFPA NF PA Standard Standa rd
Diesel Engine Fire Hydrant Pump
Type pompa Kapasitas Kapa sitas Head He ad pompa Type Engine Engine P utaran Sistem Couplin Couplingg
: : : : : :
J umla h Kelengkapan
: :
Kelengkapan Ke lengkapan Engine Engine
:
Horizontal Hor izontal Split Split Casing Ca sing 750 GPM 130 M Diesel Diese l 30000 RPM 300 RP M Direct Direc t Connected Connect ed (dilengkapi (dilengkapi dengan pelepas pelepas coupled coupled secara seca ra manual ) 1 (satu) (s atu) unit unit Fire Fire Control Panel Pa nel Pump NFPA NFP A Standard
-
Accu 24 volt, 80 Amp, 2 buah type maintenance - free Flexible couplin c ouplingg Coupling guard Batteries Battery rack Battery cable Silencer Exhaust Pipe Flexible exhaust connector
-
Pompa Hydrant Hydra nt Diesel Diesel merupak merupakan an kebakaran kebaka ran elektrik elektrik gagal beroperasi
backback - up apabil apabilaa
pompa po mpa
Pemipaan 1.
2.
Material Pipa yang digunakan Black Steel Pipe schedule 40 untuk dalam bang bangunan dan Bl Black Steel Pipa Pipa ASTM A53 Galv Galvani anize un untuk tuk pemi pemipaan dil diluar gedung, atau SNI 07-0039-87 dan harus diusahakan semuanya berasal dari satu merk. Untuk fitting digunakan Black Steel Pipe class 16 K, Weld Type. Valve alve - valve
1.
Gate Valve :
Untuk diameter valve sampai dengan 50 mm menggunakan tipe bronze body, body, non risi risinng steam steam,, screwed screwed bonnet, bonnet, soli solid wedge wedge disk, disk, screwed screwed end. atau bisa digunakan tipe Butterfly untuk diameter 15 mm sampai dengan diameter 25 mm. Untuk valve diameter lebih besar dari 50 mm menggunakan tipe flanged or lugged body, stainless steel disk, stainless steel shaft, hand wheel operated with with positi position on indicator. indicator.
Material body : carbon steel untuk tekanan 300 psi.
2.
Check Valve Valve :
Untuk diameter valve valve sampai dengan dengan 50 mm menggun menggunak akan an material bronz bronze body body,, swi swing type, Y pattern pattern,, screwed screwed cup, cup, metal disk, disk, screwed screwed end. Material body : swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material carbon steel untuk tekanan 300 psi. Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate wafer type check valve. 4.4
Pillar Hydrant
Pillar hydrant yang digunakan disini adalah jenis short type two way dengan main valve dan branch valves valves uk ukuran uran 10 1000 x 65 x 65 mm. mm. Jenis Jenis coup couplling harus disesuaik disesuaikan an deng dengan an model model yang yang dipergunakan oleh mobil dinas kebakaran kota. Setiap pillar hydrant harus dilengkapi dengan gate valve untuk memudahkan maintenance. 4.5 Hydra Hydrant nt Boxe s Indoor Hydrant Box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb :
Steel box recessed type, ukuran 750 mm x 1250 mm x 180 mm dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih HYDRANT pada tutup yang dapat dibuka 180 0 dan dilengkapi stopper. Box harus dilengkapi Alarm Push Button, Alarm Lamp dan Alarm Bell. Hose rack untuk slang 40 mm, chromium plated bronze dengan jumlah gigi disesuaikan dengan lebar box. Hydrant Hydr ant valve 40 mm dan 65 mm, chromium chr omium plated. plate d. Sambungan Sa mbungan dan bentuk bent uk valvedisesu dise suaaikan dengan posisi pipa. pipa. Fire Hose (slang kebakaran) ukuran 40 mm x panjang 30 meter lengkap couplingnya. Hydrant nozzle variabel spray type size 40 mm. Material baja galvanized, kuningan atau perunggu. Outdoor hydrant box (class III NFPA) harus terdiri dari peralatan sbb:
Steel box outdoor type, ukuran 660 mm x 950 mm x 200 mm dicat duco warna merah dengan tulisan warna putih HIDRAN pada tutup yang dapat dibuka 180 0 dan dilengkapi stopper. Hose rack untuk slang 65 mm, chromium plated bronze dengan jumlah gigi disesuaikan dengan lebar box. Hydran Hydr an valve 40 mm dan 65 mm, chromium chr omium plated. plate d. Sambungan Sa mbungan dan bentuk bent uk valvedisesu dise suaaikan dengan posisi pipa. pipa. Fire Hose (slang kebakaran) ukuran 65 mm x panjang 30 meter lengkap couplingnya. Hydrant nozzle variabel spray type size 65 mm. Material baja galvanized, kuningan atau perunggu.
4.6
Fire Brigade Connection
Fire brigade connection yang dipergunakan disini adalah two way Siamese connection untuk pasangan free standing standing dengan dengan uku ukuran ran 100 100 x 65 65 x 65 65 mm. mm. Siemese connection dibuat dari bronze lengkap dengan built-in check valve dan out coupling yang sesuai dengan standar yang dipergunakan oleh Dinas Pemadam Kota. 4.7
Valve Box
Bak kontrol untuk valve terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan dimensi : panjang pa njang x lebar le bar = 60 x 60 cm dengan deng an kedalam keda laman an 80 cm. cm.
Lokasi penempatan valve box adalah seperti yang terlihat dalam gambar perencanaan.
4.8
Sistem Pengoperasian
Pelayanan hydrant pilar diluar bangunan dan pelayanan dalam bangunan digunakan satu set pompa pompa yang ang terdi terdiri dari jockey pum pump, electr electriic hydrant drant pum pump dan diesel diesel hy hydrant drant pum pump dengan deng an tekanan kerja ± 7 kg/cm2. kg/cm2. Pengaturan kerja ker ja pompa dilakukan dilakukan secara secara automatic automatic dengan pressure pressure swi switch tch pump pump Control, control valve serta panel-panel pengoperasian. Semua ketentuan-ke ketentuan-ketentuan tentuan unit unit pompa beserta beserta perlengkapannya perlengkapannya haru arus mengikuti engikuti NFPA NF PA 20 standard. 4.9
Panel kontrol merupakan kelengkapan unit sistem fire hydrant pump yang dapat mengatur kerja pompa secara automatic baik jockey pump sebagai pompa pembantu, pompa utama penggerak electric maupun pompa penggerak engine. Khusus pompa pengg p enggerak erak engine engine akan aka n bekerja bekerja secar s ecaraa automatic automatic bila bila saluran saluran daya listri listrikk terputus pada saat terjadi kebakaran. 4.10
-
5.
Pane Pane l Kontrol
Fire Extinguisher
Untuk ruangan kantor menggunakan Fire Extinguisher type Dry Chemical Powder (ABC) 3 kg. Untuk ruang genset menggunakan Fire Extinguisher type Dry Chemical Powder (ABC) 4 kg
Persyar Pe rsyarata atan n Teknis Te knis Pemasangan 5.1
Pompa - Pompa
Pompa-pompa harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pompa-pompa dipasang dalam rumah pompa diatas pondasi beton dengan kekuatan dua kali berat pomp pompaa dan di disesuaikan sesuaikan dengan dengan dimensi dimensiny nya. a. Perletak P erletakan an pomp pompaa-po pomp mpaa adalah seperti pada gambar gambar perencanaan. Pengkabelan dan alat-alat bantu harus lengkap terpasang dan dijamin bahwa sistem dapat bekerja dengan baik. 5.2
PIPA
1. Umum Umum
Pemasangan pipa dan perlengkapannya serta peralatan lainnya harus sesuai dengan gambar rencana dan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan serta kerapihan. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa-pi pipa-pipa pa atau dengan dengan bangun bangunan an & peralatan Semua pipa pipa dan fitting fitting harus dibersihkan dengan cermat cerma t dan teliti teliti sebelum se belum dipasa dipasang ng / disambung. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan, antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya, sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan pada gambar. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan union atau flan ge Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan pekerjaan perpipaan perpipaan harus harus mempergun mempergunakan akan fitti fitting ng buatan buatan pabri pabrikk
Katup (valves) dan saringan (strainers) harus mudah dicapai untuk pemeliharaan dan penggant penggantiian Sambungan – sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau alat- alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang. Pada pemasangan alat-alat pemuaian, angkur-angkur pipa dan pengarah-pengarah pipa harus secukupnya disediakan agar pemuaian serta perenggangan terjadi pada alat-alat tersebut, sesuai dengan permintaan & persyaratan pabrik. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam pekerjaan pemipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup dengan menggunakan caps atau plug untuk untuk mencegah mence gah masuknya kotoran / benda-benda lain. Semua pemotongan pipa harus memakai pipa cutter dan harus rapi dan tidak tajam (diampelas). Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding / bagian dari bangunan pada arah horizontal horizontal maupun vertikal. ve rtikal. Semua pemipaan yang akan disambung dengan peralatan harus dilengkapi dengan wartel mur atau flange. Pekerjaan pemipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik. 5.3
Pipa Hisap & Tekan
Pipa hisap menuju pompa diperlengkapi dengan stop valve (gate valve), penyaring (strainer), flexible connection, dan manometer hisap. Pipa tekan dari pompa diperlengkapi dengan stop valve (gate valve), valve), non return re turn valve valve (check (chec k valve), valve), flexi f lexibl blee connection, connection, dan manometer manometer tekan. Pipa isap dan pipa tekan dicat dasar dan cat finishing warna merah. 5.4
Pipa Pipa Induk Induk Prote Prote ks i Ke bakara bakaran n
Pemasangan pipa adalah sesuai dengan gambar perencanaan. Pada header dipasang pressure switch yang mengatur mati / hidupnya masing-masing pompa, pipa serta perlengkapan untuk pengetesan pompa. Pada bagian-bagian tertinggi dari pipa dipasang air valve dia. 25 mm. 5.5
Penggantung dan Penumpu Pipa
Pemipaan harus ditumpu atau digantung dengan hanger, brackets atau sadel dengan tepat dan sempurna agar dimungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau peregangan pada jarak yang tidak bol boleh melebi melebihi hi jarak yang di diberikan berikan dalam dalam list beriku berikutt ini ini : Pipa Black Steel Medium Class No 1 2 3 4 5
Ukuran Pipa Pipa (mm) ≤
25 ~ 50 ~
20 40 80
200 atau ata u lebih lebih
Interval Mendatar (m) 1.8 2.0 3.0 4.0 5.0
Interval Tegak (m) 2 3 4 4 4
Bila dalam suatu kelompok pipa yang terdiri dari bermacam-macam ukuran, maka jarak interval yang dipergunakan dipergunakan harus berdasa be rdasarkan rkan jarak jara k interval interval pipa pipa ukuran terkecil ter kecil yang yang ada. Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam keadaan sempurna. Semua pemasangan pemasangan harus rapi dan sebaik sebaik mungk mungkiin. Semua pipa dan gantungan, penumpu harus dicat dasar zinchromate dan pengecatan sesuai dengan peraturan-peraturan peraturan-peraturan yang berlaku. berlaku. 5.6
Pipa Dalam Tanah
Penggalian untuk mendapatkan lebar dan kedalaman yang cukup. Membuat tanda letak dasar pipa setiap interval 3 meter pada dasar galian dengan adukan semen. Semua galian pipa harus dilakukan pengurugan serta pemadatan kembali seperti kondisi semula. Kedalaman pipa minimum 80 cm dibawah permukaan tanah. Semua pipa diberi lapisan pasir yang telah dipadatkan setebal 15 – 30 30 cm untuk bagian atas dan bagian bagian bawah pipa pipa dan baru baru diuru diurugg dengan dengan tanah tanah tanpa tanpa batu-batuan atau benda benda keras lainn lainnya. ya. Pipa dibalut wrapping bahan bitumen sheet. Pipa yang ditanam pada tanah yang labil, harus dibuat dudukan beton pada jarak 2 – 2.5 m. Untuk pipa-pipa yang menyebrangi jalan harus diberi pipa pengaman ( selubung ) baja atau beton dengan diameter minimum 2 kali diameter pipa tersebut. celah antara selubung dengan pipa diisi pasir. pasir. 5.7
Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton. beton. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi celah antara selubung dengan dinding luar pipa minimal 25 mm. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. 5.8
SambunganPipa
Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan las berlaku untuk las. Kawat Kaw at las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas. Sebelum pekerjaan las dimulai, Pelaksana Pekerjaan harus mengajukan kepada Konsultan Pengawas Pe ngawas contoh hasil hasil las las untuk untuk mendapat persetuju per setujuan an tertul te rtuliis. Tukang las harus mempunyai sertifikat pengelasan dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai surat ijin tertulis dari Konsultan Pengawas Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk mencegah korosi. Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik menurut penilaian Konsul Konsultan Peng Pe ngawas awas.. Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku untuk ukuran Kedalaman ulir pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir.
Semua sambungan ulir harus mempergunakan perapat Henep dan zink white dengan campuran minyak. Semua pemotongan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas cutter dengan reamer. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan. Sambungan flexible harus disediakan dengan tujuan untuk menghilangkan getaran dari sumber getaran. Sambungan Sambungan flanged harus dilengkapi dilengkapi rubber rubber set/rin se t/ring, g, seal sea l dari karet secara sec ara homogen. homogen. 5.9
Selubung Pipa
Selubung untuk pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus konstruksi beton. Selubung harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi. Selubung untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang kedap air harus digunakan sayap. Untuk pipa-pipa yang akan menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis “ flushing sleeves”.
Rongga antara pipa dan selubung harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau “caulk” 5.10
Pemasangan Katup-katup.
Katup-katup harus disediakan dan dipasang sesuai yang diminta dalam gambar rencana dan spesifikasi agar sistem dapat bekerja dengan baik. 6.
Lingkup Peke Pek e rjaa rjaan n Listri Lis trik k
Lingkup pekerjaan ini adalah menyediakan dan pemasangan panel listrik berikut peralatan kontrol seperti yang ditunjukkan pada gambar perencanaan. Kabel feeder untuk setiap panel daya termasuk dalam skope pekerjaan listrik. 6.1
Ketentuan-ketentuan Yang Diikuti
Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 2000 Ketentuan-ketentuan yang dianjurkan oleh pabrik. 6.2
Material dan Teknis
Semua komponen-komponen yang digunakan untuk power, panel dan kontrol panel harus sesuai dengan daftar material. Panel-panel harus dibuat dari panel 2 mm dan dilengkapi dengan kunci dan dibuat oleh panel maker yang disetujui perencana dan Konsultan Pengawas. Tiap panel dan unit mesin harus digrounded dengan tahanan pentanahan kurang dari 2 ohm. Pengkabelan untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam conduit. Penarik Pe narikan an kabel feeder fe eder dengan tidak tidak diperbol diperbolehkan ehkan ada sambungan sambungan Radius pembelokkan kabel minimum 15 kali diameter kabel
Starter Motor : 7.
Semua starter untuk pemakaian daya motor 5 HP harus memakai otomatik star – delta delta starter, kurang dari 5 HP memakai DOL. Start – delta delta starter harus dilengkapi dengan thermal overload. Panel start – delta delta dilengkapi dengan : Pilot lamp – red, red, green, yellow Ampermeter – 3 3 phase ( selector switch ) Voltmeter – 3 3 phase Reset button
Testing a.
b.
c.
d.
e.
f.
Seluruh sistem dilakukan percobaan sampai berfungsi dengan baik. Peralatan testing disediakan oleh Kontraktor dan atau beban / biaya Kontraktor sendiri. Pada waktu testing dan percobaan diawasi oleh wakil pemilik dan pengawas lapangan. Kontraktor harus melaksanakan pengujian terhadap sistim instalasi yang telah dipasang, baik secara sebagian maupun secara keseluruhan, sesuai dengan peraturan peratu peraturan yang ang telah telah berlaku berlaku atau yang ang diten ditentu tukan kan oleh oleh spesi spesifikasi. kasi. Kontraktor harus mengadakan pengujian pada waktu pihak pengawas lapangan hadir, dan pihak pengawas lapangan akan menentukan apakah testing yang dilakukan cukup baik baik atau diu diulang ang kembal kembalii. Kontrakt Kontraktor or harus arus menan enangggung segal segalaa biay biayaa yang ang tim timbul bul dalam pengujian-pengujian ini. Apabila didalam pengetesan instalasi ini menyangkut pihak lain, maka pihak lain tersebut harus ikut menyaksikan pengetesan ini dan diminta memberikan saran-saran / masukan agar jalannya testing aman. Kontraktor harus memberikan hasil pengujian kepada pengawas lapangan. Hasil-hasil peng pengujian jian akan dipakai dipakai untu untukk menen menentu tukan kan apakah apakah sisti sistim m in instalasi stalasi yang ang telah telah dipasan dipasangg berfu berfungsi sebagai sebagaim mana ana mest mestiinya. Pengujian oleh dinas kebakaran harus dilakukan sampai mendapatkan Surat Izin / Rekomendasi untuk pengurusan IPB (Izin Penggunaan Bangunan) segala sesuatunya merupakan tanggung jawab Kontraktor.
7.1
Instalasi Pipa Pipa
Seluruh instalasi pipa harus dilaksanakan testing dengan test pressure 15 ATM bagian per bagi bagian, an, masin asing-masi -masinng selam selamaa 4 jam terus terus meneru enerus, s, tanpa tanpa ada kebocoran kebocoran / pen penuurun runan pada test test press pressuure. Setiap kali dilakukan penyambungan pipa pemadam kebakaran dilakukan testing ini. 7.2
Pompa
Dapat bekerja secara otomatis dan manual Dapat berfungsi dengan sumber daya dari PLN maupun dari genset. 8.
Training a.
Kontraktor harus memberikan training bagi operator minimal 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh
pemberi pemberi tug tugas, sebel sebeluum diter diterbi bitkan tkannnya surat surat keter keteran anggan serah serah terim terima pekerjaa pekerjaann pertam pertama. a.
b.
9.
Materi training teori dan praktek sampai dapat mengetahui operasi dan maintenance.
Referensi Merk / Produk
Peralatan, bahan dan material yang dipergunakan harus memenuhi spesifikasi. Pelaksana Pekerjaan dimungk dimungkin inkan kan untuk mengajukan alternative alter native lain lain yang f dan P elaksana elaksa na P ekerjaan eke rjaan baru dapat mengganti menggantinya nya bil bila sudah ada persetuj perse tujuan uan resmi re smi dan tertuli tertulis dari Konsultan Konsultan Pengawa P engawas. s.
Referensi produk yang dapat dipakai adalah sebagai berikut : No 1
Pompa Jockey
Lengkap dengan Fire Fire Control,Pressure Switch dan aksesories
- Grundfos
2
Pompa Elec Electric tric
Lengkap dengan Fire Fire Control,Pressure Switch dan aksesories
- Peterson
3
Pompa Diesel
Lengkap dengan Fire Fire Control,Pressure Switch dan aksesories
- Peterson
4
Hydrant Hydra nt P illar illar
Baja Ba ja Tuang type Two Way machino kopling
-
Appron Ozeki Yamato
-
Appron Ozeki Yamato
Peralatan Peralatan
Spe Spe s ifikasi ifikasi
Altern Alte rnatif atif Me rk / Produk Produk
5
Hydrant Hydr ant Box
Indoor uk: 750 x 1250 x 180 mm Outdoor uk: 660 x 950 x 200 mm Lengkap dengan fire hose, machino coupling, variable jet spray
6
Siamesse Siamess e Concection Conce ction
Ukuran Ukura n : 1000 x 65 x 65 mm Free Standing Standing Jenis coupling Vander Heyden
-
Appron Ozeki Yamato
7
Pipa Fire Fire Hydrant
-
-
Bakrie
8 No
Fitting Fitting
ASTM A53 Galvanized sch 40 Black Steel Pipe Sch 40
Class 20 k Peralatan Peralatan
Spe Spe s ifikasi ifikasi
- Bakrie Ba krie Altern Alte rnatif atif Me rk / Produk Produk
9
Gate Valve
Class 20 K
-
Kitz
10 Check Valve
Class 20K
-
Kitz
11 Strainer
Class 20K
-
Kitz
12 Press Pr essure ure Switch
0 - 15 kg/cm²
Potter electric/ Fanal
13 Press Pr essure ure Gauge
0 - 15 kg/cm²
- Nagano - Wika - VPG - Aschroft
14 Main Alarm Valve
Class 20 K
-
Watts Shurjoint Tyco
15 Automatic Automatic Air Vent
Cast Cas t Iron
-
Yoshitake Amstrong Samyang
-
Potter Electric System Sensor
-
Hooseki
-
Yositake Tozen Victaulic
16 Flow Flow Switch Detector Dete ctor 17 Fire Extingui Extinguisher sher
18 Expansion Joint
Dry Dr y Chemical Multi Multi P urpose Standard NFPA / Dinas PMK Bahan Ba han stain sta inless less steel ste el dengan flange mild steel atau ekivalen dengan mechanical grooved coupling dengan bahan body terbuat dari ductile iron yang dilengkapi EPDM grooved rubber
PASAL 28 PEKERJAAN PEMBONGKARAN, PENGAMAN & PEMBERSIHAN SETELAH PEMBANGUNAN
1. Pembersih Pe mbersihan an Tapak konstruksi dan pada semua pekerj peker jaan yang termasuk termas uk dalam Lingk Lingkup up Pekerjaan Pe kerjaan seperti sepe rti tercantum di Gambar Gambar Kerj Ker ja dan terurai dalam Buku RKS ini ini dari semua barang atau ata u bahan bangunan lainnya lainnya yang dinyata dinyatakan kan tidak tidak digunakan digunakan lagi setelah se telah pekerjaan peker jaan selesai se lesai menjadi menjadi tanggung tanggung jawa jawabb Kontraktor bersangk bersa ngkutan utan sel se lesai esa i. 2. Semua bekas bongk bongkar aran an bangunan "Existi "Existing" ng" pohon dan sebagainya, se bagainya, harus dikeluarkan dikeluarkan dari Tapak/Site konstruksi. 3. Selama pembangunan berlangsung, kontraktor harus menjaga keamanan keamana n bahan/ material, mate rial, barang maupu maupunn bangu bangunan nan yang yang di dilaksanakannya aksanakannya sampai tahap serah terima. terima. Pasal 29 PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Apabila Apabila terjadi kerusakan atas ata s segala sesuatu ses uatu yang dinyatakan dinyatakan dipertahankan, dipertahankan, Kontraktor Kontra ktor wajib wajib memperbaiki hingga keadaan semula atau kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan proyek ini harus diperbaiki kembali seperti jalan atau paving yang rusak akibat alat berat yang masuk sehingga harus diperbaiki kembali oleh kontraktor. Dalam hal ini, biaya adalah tanggungjawab Kontraktor, tidak dapat diajukan sebagai "claim" biaya pekerjaan pekerjaan tambah termasuk termasuk penyed penyediiaan direkskeet, direkskeet, los los kerja, kerja, air air kerja, kerja, lilistrik strik kerja. kerja. 2. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Kontraktor, bila diperlukan akan dibicarakan bersama Konsul Konsultan Perencana. Pere ncana. 3. Sebelu Sebe lum m penyeraha penyer ahann pertama pert ama,, kontraktor waji wa jibb meneliti meneliti semua se mua bagian pekerjaan peker jaan yang belum sempurna, dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari proyek. 4. Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar telah sempurna. Pasal 30 PENUTUP
Segala sesuatu se suatu yang belum belum tercantum terc antum di dalam dalam Rencana Kerja K erja dan Syarat Syarat -Syarat (RKS) ini, ini, akan ditentukan ditentukan kemudi kemudian an pada Rapat Penj Pe njelasan elasan Pekerjaan Pe kerjaan (Aanwijzi (Aanwijzing) ng) dan akan aka n dimuat dimuat dalam Berita Acara Rapat Penjelasan