BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR
Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berb entuk segitiga digulung pada sebuah silinder, ulir pengikat pada umumnya mempunyai mempun yai profil penampang berbentuk segitiga sama kaki. Jarak antara satu puncak dengan puncak berikutnya dari profil ulir disebut jarak bagi. 1. Jenis Ulir Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangn ya sebagai berikut: ulir segitiga, persegi, trapesium, gigi gergaji, dan bulat. Bentuk persegi, trapesium, dan gigi gergaji, pada umumnya dipakai untuk penggerak atau penerus gaya, sedangkan ulir bulat dipakai untuk menghindari kemacetan karena kotoran. Tetapi bentuk yang paling banyak dipakai adalah ulir segitiga. Ulir segitiga diklasifikasikan lagi menurut jarak baginya dalam ukuran metris dan inch, dan menurut ulir kasar dan ulir lembut sebagai berikut : I.
Seri ulir kasar metris
II.
Seri ulir kasar UNG
III.
Seri ulir lembut metris
IV.
Seri ulir lembut UNF
V.
Seri ulir lembut lebih UNEF
Seri ulir kasar dipakai untuk keperluan umum, seperti baut dan mur. mur. Seri ulir lembut mempunyai jarak bagi yang kecil dan dipergunakan pada bagian – bagian bagian tipis serta untuk keadaan dimana getaran besar ( karena k arena ulir lembuyt tidak medah kendor sendiri ). Ulir seri UNC, UNF, dan UNEF menrupakan gabungan antara standar Amerika dan Inggris. 2. Kelas Ulir Ukuran ulir luar dinyatakan dengan diameter luar, diameter efektif (diameter dimana tebal profil dan tebal alur dalam arah sumbu adalah sama), dan diamaeter inti. Untuk ulir dalam, Ukuran tersebut dinyatakan dengan diameter efektif, ukuran pembatas yang diizinkan, dan toleransi. 3. Bahan Ulir Pengggolongan ulir menurut kekuatannya distandarkan dalam JIS seperi dipelihatkan dalam table
4. Jenis Ulir Menurut Bagian Dan Fungsinya Baut digolongkan menurut bentuk kepalanya, yaitu segi enam, soket segi enam, dan kepala persegi. Baut dan mur dapat dibagi sebagai berikut I.
Baut penjepit a) Baut tembus b) Baut tap c) Baut tanam
II.
Baut untuk pemakaian khusus a) Baut pondasi b) Baut penahan c) Baut mata atau baut kait d) Baut T e) Baut kereta f) Disamping baut khusus yang telah disebut diatas, masih banyak jenis yang lain. Tetapi disini tidak akan dikemukakan semuanya
III.
Sekrup mesin Sekrup ini mempunyai diameter sampai 8 mm, dan untuk pemakaian dimana dimana tidak ada beban besar.alanya mempunyai alur lurus atau alur silang untuk dapat dikeraskan dengan obeng.
IV.
Sekrap penetap Sekrup ini dipakai untuk menetapkan naf pada poros, atau dipakai untuk pengganti pasak. Biasanya dibuat dari baja yang ujungnya dikeraskan.
V.
Sekrup pengetap Sekrup ini mempunyai ujung yang dikeraskan sehingga dapat mengetap lubang plat tipis atau bahan yang lunak pada waktu diputar masuk.
VI. VII.
Mur Pada umumnya mur mempunyai segi enam. Tetapi untuk pemakaian khusus dapat dipakai mur dengan bentuk bermacam – macam seperti mur bulat, mur flens, mur tutup, mur mahkota, dan mur kuping.
B. Ulir Dengan Beban Berulang
Dalam praktek, pengetahuan tentang tata cara perhitungan ulir yang dikenal beban dinamis atau beban berulang adalah sangat penting. Sebagai contoh pada kasus ini adalha baut yang dipakai untuk menjepit kepala silinder potong bakar torak dimana tekanan didalam silinder selalu berubah – ubah antara harga nol dan maksimumnya. C. Hal umum Tentang Pegas
1. Macam – macam Pegas Pegas dapat digolongkan atas dasar jenis beban yang dapat diterimanya seperti : a) Pegas tekan atau kompresi b) Pegas tarik c) Pegas punter Meurut coraknya dapat dibedakan antara : a) Pegas volut b) Pegas daun c) Pegas piring d) Pegas cincin Pegas dapat berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan seperti pada pegas kendaraan, sebagai pegas enersi seperti pada jam, untuk pengukur seperti pada pegas timbangan, sebagai penegang atau penjepit, sebagai pambagi rata tekanan, dll. 2. Bahan Pegas Pegas untuk pemakain umum dengan diameter kawat sampai 9,2 mm biasanya dibuat dari kawat tarik keras yang dibentuk dingin, atau kawat yang distemper dengan minyak. Untuk diameter kawat yang lebih besar dai 9,2 mm dibuat dari batang rol yang dibentuk panas. Pada kawat yang terbuat dari kawat tarik keras, tidak dilakukan perlakuan panas setelah dibentuk emnjadi pegas 3. Perencanaan Pegas Ulir Tata cara perencanaan pegas biasa diberikan secara ringkas dalam diagram 30 mula-mula harus ditaksir besarnya beban pegas. Keadaan lain yang perlu diketahui berhubung dengan pemakaiannya adalah : I. II.
Berapa besar lendutan yang diizinkan Berapa besar energy yang akan diserap
III.
Apakan kekerasan pegas akan dibuat tetap atau bertambah dengan membesarnya beban
IV. V.
Berapa besar ruangan yang dapat disediakan Bagaimana corak beban : berat, sedang, atau ringan, dengan kejutan atau tidak, dll.
VI.
Bagaimana lingkungan kerjanya: Korosiv, temperatur tinggi, dll. Jenis dan bahan pegas dipilih atas dasar-dasar factor diatas. Pegas yang mendapat beban dengan getaran besar, sering patah karena ada cacat atau takik sedikit pada permukaannya. Untuk mempertinggi pada ketahanannya terhadap kelelahan, permukaan kawat dapat diberi perlakuan dengan metode shoot penning.
4. Pegas Ulir Dengan Beban Berulang Pegas yang mendapat beban berulang berfrekuensi tinggi seperti pada katup, akan mengalami getaran dengan amplitude yang besar jika frekuensi beban tersebut mendekati frekuensi pribadi pegas Pada motor berputaran tinggi, biasanya diperlukan dua atau tiga pegas ulir yang dipasang secara konsentris untuk masing – masing katup, karena satu pegas tidak cukup. 5. Alat Pencegah Dan Peredam Getaran Ada bebrapa jenis gabungan antara pegas logam dengan alat ini yang dapat meredam getaran dengan sangat baik, seperti diuraikan dibawah ini : I.
Pegas karet mempunyai sifat menyerap getaran dengan amplitudo kecil karena elastisitasnya yang sangat besar.
II.
Pegas udara memanfaatkan kompresibilitas udara yang kurang dalam suatu bellows, pegas ini umumnya dipakai pada kendaraan karena dapat menyerap getaran kecil-kecil lebih baik daripada pegas logam
III.
Peredam fluida umumnya berbentuk silinder dengan torak dan berisi cairan yang umumnya berupa minyak. Silinder tersebut tertutup seluruhnya dan pada torak terdapat lub ang tembus sempit yang menghubungkan ruangan dikedua sisi torak tersebut. Perlu dikemukakan pula peredam macam ini hanya dapat meredam gerakan, tetapi tak dapat menghentikannya tanpa pembatas lain.