BAB IX - SISTEM KOORDINASI MANUSIA A. Sistem Saraf, Otak dan Sumsum Tulang Neuron (Sel Saraf)
Sistem saraf terbagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi atau perifer. Sistem saraf pusat terjadi di dua tempat, yaitu di sumsum tulang belakang dan otak. Jaringan sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf. Bagian-bagian dari sel saraf: y
Dendrit,
yang berfungsi sebagai acceptor impuls dari sel saraf lainnya
y
Soma (badan sel), juga berfungsi sebagai acceptor impuls
y
Nucleus,
y
Akson,
y
Selubung mielin, sebagai pelindung akson dari lingkungannya.
sebagai pust pengaturan jalannya impuls dari dendrit hingga akson
perpanjangan satu dendrit yang berfungsi menyampaikan impuls ke sel berikutnya
Selubung mielin tersusun atas Docosahexaenoate atau DHA (lemah tak jenuh) y
Sel schwaan, merupakan sel yang menyusun selubung mielin (mielinasi/penyelubungan)
y
Nodus
ranvier, yaitu bagian akson yang tidak dibungkus oleh sel schwann
Berdasarkan jumlah percabangannya, sel saraf atau yang biasa disebut neuron dibedakan menjadi: y
Unipolar,
dimana dari soma hanya memiliki satu cabang dendrit yang sekaligus berfungsi
sebagai akson. Biasa diketemukan diketemukan pada averteberata averteberata dan sel saraf sensoris. sensoris. Pada jenis jenis ini, tidak diketemukan sel Schwaan. y
Bipolar, dimana dari soma terdapat satu cabang dendrit dan satu cabang akson. Biasa diketemukan pada indera manusia. Pada jenis ini, tidak diketemukan sel Schwaan.
y
Multipolar,
dimana dari soma memiliki banyak cabang dendrit dan akson.
Banyak diketemukan di tubuh manusia. y
Pseudounipolar, dimana dari soma awalnya hanya ada satu cabang, tapi kemudian cabang dari soma itu bercabang lagi membentuk dendrit dan akson.
Pada ujung akson, terdapat terd apat sebuah ter minal yang terhubung ke reseptor di badan neuron lain. la in. Hubungan ini dikenal dengan sebutan sinaps. Diantara
terminal dengan reseptor terdapat sebuah cairan yang membantu proses penyampaian
impuls, yang disebut neurotransmitter.
Neurotransmitter
terdiri atas berbagai campuran zat, antara
lain: y
Glutamat
y
Epinetrin
y
Aspartat
y
Histamin
y
Serin
y
Serotonin (SE,5-HT)
y
Glisin Dopamin (DA)
y
Melatonin
y
Aminobutric Acid (GADA)
y
Asetilkolin ( ACH)
y
Norepinetrin
y
Anandamine
y
Noradrenalin
Bab IX - Sistem Koordinasi Koordinasi Halaman 1 dari 13
Oksida Nitrat
Dalam
neurotransmitter dipergunakan tiga mineral, yaitu Calsium, Kalium dan Natrium:
y
Kalsium berguna untuk melepaskan ACH
y
Natrium
dn Kalium berguna untuk membuka reseptor melalui metode transporaktif
Berdasarkan tenpat sinaps berada, dibedakan menjadi tiga, yaitu: y
Aksosomatik,
dimana terminal akson menempel pada soma neuron lain
y
Aksodenditrik,
y
Aksoaksonik,
dimana terminal akson menempel pada dendrit neuron lain
dimana terminal akson menempel pada terminal akson neuron lain
Sinaps terdiri atas tiga bagian, yaitu: y
Prasinaps, yaitu berupa terminal akson dari suatu neuron
y
Sinaps, yaitu daerah rongga antara akson denga reseptor yang berisi dengan cairan neurotransmitter
y
Postsinaps, yaitu berupa bagian reseptor pada sa=uatu neuron yang lain. Bisa berupa terminal akson, soma maupun dendrit
Seluruh tubuh neuron terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar yang bermuatan positif dengan lapisan dalam yang bermuatan negatif. Saat terjadi aliran impuls, muatan itu akan bertukar tempat. Fenomena ini dinamakan peristiwa depolarisasi. Sebaliknya, saat impuls sudah selesai diteruskan, muatan itu akan kembali menetralkan diri dan kembali pada muatan awalnya. Peritiwa ini disebut polarisasi. Tingkat IQ (Intelligence Quotient ) seseorang ditentukan dari kecepatan proses polarisasi-depolarisasi. Semakin cepat proses itu berlangsung, maka penyampaian impuls/pesan dari saraf ke otak akan semakin cepat. Mineral
yang terlibat dalam proses polarisasi-depolarisasi adalah Kalium dan
Natrium.
Cerebrum (Otak)
Otak manusia memiliki beberapa bagian, yaitu: y
y
Otak besar, yang terdiri atas: o
Dahi
(Cerebrum frontale)
o
Ubun-ubun (Cerebrum
o
Pelipis (Cerebrum temporale)
o
Belakang (Cerebrum oxipetale)
parietale)
Otak depan, yang terdiri atas: o
Talamus
o
Hipotalamus
o
Infundibulum
y
Otak tengah
y
Otak belakang
Otak manusia terdiri atas dua bagian menurut lokasi sel sarafnya, yaitu bagian yang berwarna putih yang disebut sebagai substansi alba dan yang berwarna abu-abu yang disebut substani grisea. Substansi alba mengandung banyak akson saraf (serabut saraf) dan terletak pada bagian tengah otak.
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 2 dari 13
Substansi grisea, sebaliknya, mengandung lebih banyak badan (soma) saraf dan terletak ada bagian pinggir otak. Pada sumsum tulang belakang, posisi kedua substansi ini terbalik. Aliran
Impuls saraf dari rangsangan hingga reaksi:
Reseptor
Otak Sensoris
Konektor
Motoris
Konektor Sumsum Tulang Belakang
Efektor
Pada manusia, saat tidur, makaaliran saraf dari reseptor ke otak akan diputus (dinonaktifkan). Sedangkan, selama tidur otak akan melakukan pembacaan-ulang akan segala input impuls yang masuk kedalam otak. Hal inilah yang menyebabkan berbagai fenomena malam hari terjadi seperti mimpi, berbicara/berjalan sembari tidur, dsb. Tindakan itu dilakukan tanpa sadar karena tdak ada hubungan dengan reseptor. Otak, melalui apa yang dibacanya, memberi perintah pada efektor untuk melakukan suatu aktifitas tanpa sepengetahuan reseptor dan tanpa disadari oleh individu pelaku. Sedangkan pembiusan adalah proses pembekuan sementara satu sel neuron, sehingga pesan/impuls yang akan disampaikan dari reseptor tidak diterima oleh otak. Terlalu sering dibus dapat menyebabkan kematian sel karena terus menerus dibekukan da tidak pernah beraktifitas atau bekerja sebagaimana mestinya. Otakdalam tengkorak manusia dilindungi oleh tiga lapisan tengkorak (Meninges). Lapisan itu terdiri atas: y
Dura Mater,terdiri
y
Arachnoid
y
Pia Mater
Antar
atas dua lapisan yaitu periosteal layer dan meningeal layer.
lapisan dibatasi suatu lapisan kosong berisi cairan yang disebut:
y
Subdural space, yaitu lapisan antara Dura Mater dengan Arachnoid
y
Subarachnoid space, yaitu lapisan antara Arachnoid dengan Pia Mater Pada subarachnoid space terdapat pembuluh-pembuluh darah. Bila terjadi pecah pembuluh darah di kepala, darah akan tertumpah ke lapisan ini dan tidak masuk otak. Namun, neuron akan menjadi kekurangan asupan oksigen sehingga lambat laun menjadi mati.
Otak terbagi menjadi dua bagian besar, dimana setiap bagian dibagi lagi menjadi tiga bagian kecil. Bagian-bagian tersebut adalah: y
y
Left Cerebral Hemisphere o
Frontale Left Cerebral
o
Parietal e Left Cerebral
o
Occipitale Left Cerebral
Right Cerebral
Hemisphere
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 3 dari 13
o
Frontale Right Cerebral
o
Parietale Right Cerebral
o
Occipitale Right Cerebral
Otak berfungsi sebagai pusat utama koordinasi tubuh yang dilakukan secara sadar. Koordinasi antara otak dengan tubuh terjadi secara bersilangan, dimana otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan dan sebaliknya. Antar
belahan otak (kanan dengan kiri) terdapat jembatan yang disebut venol.
Pada venol terdapat cairan yang disebut Cerebrospinal yang kaya akan protein. Cairan ini berguna untuk menghindari da meminimalisir dampak dari benturak pada kepala. Secara fungsionalnya, otak besar terbagi menjadi empat bagian: y
Dahi
(Cerebrum frontale), berfungsi untuk berpikir dan memori jangka-pendek
y
Ubun-ubun
(Cerebrum parietale), berfungsi untuk berbicra, merasakan suhu dan sakit serta
memori jangka-pendek. y
Pelipis ( Cerebrum temporale), berfungsi untuk pendengaran / pengenalan bahasa dan memori jangak-panjang.
y
Belakang (Cerebrum oxipitale), berfungsi untuk penglihatan dan memori jangka-pendek.
Kelainan otak berupa Short-Tem Memory Lost terjadi karena adanya kerusakan saraf otak di bagian dahi, ubun-ubun dan-atau belakang. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor usia, genetis maupun karena banturan keras pada tengkorak. Memori
yang tersimpan di memori jangka-pendek secara berkala akan dibaca ulang oleh otak dan
dipindahkan ke memori jangka-panjang. Otak depan, terbagi menjadi tiga dan memiliki fungsi masing-masing, yaitu: y
Talamus, yang berfungsi sebagai koenktor antara neuron dengan bagiankorteks otak.
y
Hipotalamus, yang berfungsi untuk merasakan perubahan suhu, emosi dan tekanan darah.
y
Infundibulum, adalah pangkal dari hipofisa yang berfungsi untuk sekresi hormon
Otak tengah berfungsi unuk mengatur saraf penglihatan/mata. Otak belakang berfungsi sebagai pengatur koordinasi (keseimbangan tubuh). Diecephalon
(Sumsum Tulang)
Sumsun tulang ada dua jenis, yaitu: y
Sumsum tulang belakang (Medual spinalis)
y
Sumsum tulang lanjutan (Medula oblongata)
Fungsi kedua bagian sumsum tulang itu berbeda, yaitu: y
Medula oblongata,
y
Medula spinalis,
yang berfungsi sebagai pengatur sistem pernafasan.
yang berfungsi sebagai pengatur gerak refleks.
Saraf pada otak dan tulang belakang terbagi menjadi dua berdasar tempatnya, yaitu: y
Saraf cranial, yaitu saraf yang bermuara ke pinggir otak, berjumlah 12 pasang
y
Saraf spinal, yaitu sraf yang bermuara ke tulang belakang, berjumlah 31 pasang.
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 4 dari 13
Adapun
pembagian tugas/fungsi saraf pada saraf cranial adalah:
y
Saraf sensoris, yang terletak pada pasangan ke I, II, VIII
y
Saraf motoris, yang terletak pada pasangan ke III, IV, VI, XI, XII
y
Saraf sensoris-motoris, yang terletak pada pasangan ke V, VII, IX, X
Adapun
fungsi spesifik keduabelas pasang saraf cranial ( Cranial Nerve/CN) itu adalah:
Cranial
Nerve
Nama
Fungsi
Identifikasi feromon (saraf ini biasanya tidak
CN
0
Nervus cranialis zero
CN
I
Nervus olfaktorius
Penciuman
CN
II
Nervus opticus
Penglihatan, Interpretasi warna
CN
III
Nervus oculumotoris
Pergerakan otot mata
CN
IV
Nervus troklearus
Pergerakan otot mata
CN
V
Nervus trigeminalis
Sentuhan di wajah
CN
VI
Nervus abducentis
Pergerakan otot mata
CN
VII
Nervus faciale
Pergerakan otot muka
CN
VIII
Nervus vestibucochlearis
Pendengaran
Nervus glassopharyngeal
Rasa dan
CN IX CN
X
XII
pergerakan otot pharynx
Pergerakan
Nervus vagus
CN XI CN
dihitung dalan keduabelas pasang saraf cranial)
oton
pharynx,
terutama
pembentukan suara
Nervus accesoris
Membantu
kinerja Nervus vagus (CN X)
Nervus hypoglossale
Rasa dan pergerakan otot lidah
(sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/ Cranial_nerves) Satu serabut saraf disebut plexus. Serabut-serabut saraf membentuk jaringan, yaitu: y
P lexus cervicalis,
yang mengontrol bagian leher, bahu dan diafragma
y
P lexus
branchialis, yang mengontrol bagian alat gerak atas
y
P lexus
lumbo sacralis, yang mengontrol bagian pinggul dan alat gerak bawah
Saraf Otonom
Saraf, selain saraf yang dikendalikan oleh otak dan sumsum tulang (yang disebut saraf somatik/sadar), juga ada saraf tidak sadar (saraf otonom). Saraf otonom ada dua jenis, yaitu: y
Saraf simpatik
y
Saraf parasimpatik
Kedua jenis saraf otonom ini bekerja secara antagonis atau berlawanan. Berikut adalah lokasi saraf otonom dan perannya: Organ
Saraf Simpatik
Saraf Parasimpatik
Jantung
Mempercepat
denyut jantung
Memperlambat
Pupil
Memperlebar
pupil mata
Memperkecil
Pencernaan (Usus)
Memperlambat
Bronchus
Memperkecil
bronchus
Memperlebar
bronchus
Artery
Memperkecil
diameter pembuluh
Memperlebar
diameter pembuluh
Kantung kemih
Mengembangkan
Mengerutkan
kantung kemih
proses pencernaan
kantung kemih
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 5 dari 13
denyut jantung
pupil mata
Mempercepat proses pencernaan
NAPZ A dan alkohol
Konsumsi alkohol dan obat-obatan juga akan menyebabkan perubahan dalam kinerja otak dan sistem saraf. Berikut daftar akibat yang disebabkan oleh alkohol dan obat-obatan: Jenis
Obat
Alkohol
Contoh
Efek y
Desinfektan
y
Konsumsi berlebih dapat menyebabkan adiksi
y
Menghambat
Sedatif/penenang
sebagai obt luar.
Minuman
keras
produksi neurotransmitter di
prasinaps, meyebabkan sinaps berfungsi tidak Valium, Barbiturat maksimal y
memingkatkan
kinerja
otak
sehingga
membuat tubuh tetap terjaga. Stimulan
y
Khusus cocaine, juga menekan tingkat rasa
Cocaine
sakit pada kulit sehingga sering digunakan sebagai obat anestesi y
Halusinogen
daya khayal (seperti mimpi) Canabis sativa(ganja), dengan cara mengistirahatkan neuron. Merangsang
Marijuana, Extacy,
Sabu-sabu y
Menekan
fungsi otak yang merasakan sakit,
sehingga impuls rasa sakit tidak diterima otak dengan sempurna.
Painkiller y
Konsumsi
Opuim, Morfin,
berlebih
mengakibatkan
obat
gangguan
ini
dapat
Cocaine
koordinasi
(keseimbangn) tubuh. Opium, sebagai obat golongan painkiller, dapat diolah sari buahnya menjadi berbagai obat lain. Hasil pengolahannya adalah: y
Hasil olahan primer (murni) opium disebut heroine
y
Hasil olahan sekunder yang berasal dari residu olahan primer disebut extacy
y
Hasil olahan tersier yang berasal dari residu olahan sekunder disebut sabu-sabu
Secara umum, penggunaan obat-obatan dan alkohol dapat menurunkan tingkat dopamin dalam otak, yang menyebabkan kinerja otak dalam menerima impuls dari saraf lainnya berkurang atau bahkan berhenti secara total. Adapun dopamin adalah salah satu zat penyusun neurotransmitter. Akibat-akibat
lebih lanjut konsumsi obat-obatan dan alkohol berlebihan:
y
Hilangnya kendali atas otot pada alat gerak
y
Penurunan intensitas denyut jantung (denyut jantung melemah)
y
Kerusakan pada alat respirasi
y
Terganggunya proses peredaran darah
y
Timbul rasa keram/nyeri pada perut yang terus-menerus dan tubuh gemetar
y
Timbul ketergantungn atau adiksi terhadap obat-obatan tertentu sehingga kinerja tubuh terganggu bila obat tidak dikonsumsi Catatan:
rasa sakit dan nyeri yang timbul saat tubuh mulai berhenti mengonsumsi obat-
obatan jenis ini bukan karena tubuh rusak atau sakit, melainkan karena tubuh beradaptasi Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 6 dari 13
kembali untuk menyesuaikan kondisi tubuh ke keadaan semula sebelum konsumsi obatobatan. y
Hilangnya nafsu makan
y
Efek
terakhir yang paling parah: memicu terjadinya penyakit-penyakit kronis seperti:
o
Xirosis (pengerasan hati)
o
Diabetes
o
Jantung koroner
o
dsb.
melitus
(penyakit-penyakit ini terutama disebabkan oleh konsumsi berelbih alkohol) B. Penyakit pada Sistem Saraf
Peyakit/kelainan yang terjadi di otak antara lain: y
Hidrocephali,yaitu kelebihan cairan di otak, tepatnya dilapisan subdural dan-atau subarachnoid space.
y
Macrocephali,
yaitu pertumbuhan sel otak yang terlalu dini atau pesat sehingga ukurannya
melebihi normal. y
Microcephali,
yaitu pertumbuhan sel otak yang terlambat atau terllu lambat sehingga
ukurannya tidak mencapai ukuran normal. y
Stroke, yaitu penyakit dimana ada sinaps yang membeku atau tidak tersambung secara sempurna sehingga pesan/impuls tidk trsampaikan ke otak dari neuron.
y
Amnesia, Amnesia
yaitu penyakit dimana terjadi kerusakan atau kegagalan fungsi saraf pada otak.
ada dua jenis yaitu: Amnesia
o
sementara, dimana kerusakan sel neuroan hanya terjadi sementara
karena adanya penghambat impuls pada bagian prasinaps. Kelainan Short-Term Memory Lost tergolong amnesia sementara. Amnesia
o
permanen, dimana sel neuron rusak secara totral, pada bagian soma
dan nukleusnya sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. y
Demensia,
yaitu penyakit yang diakibatkan oleh tidak mampunya prasinaps berfungsi secara
maksimal. y
Parkinson, yaitu penyakit yang disebabkan oleh ketiadaan dopamin pada neurotransmitter yang menyebabkan terhambatnya aliran impuls.
y
Alzheimer,
yaitu penyakit yang disebabkan oleh banyak sel otak yang tidak mampu
berfungsi secara baik, atau bahkan tidak aktif. y
Epilepsi
(ayan), yaitu penyakit yang disebabkan oleh kagagalan kerja sel saraf di otak yang
menyebabkan tubuh gemetar hebat. y
Neuritis,
yaitu penyakit peradangan pada neuron yang menyebabkan terhambatnya aliran
impuls. C.
Sistem Indera
Mata
Organ mata terdiri atas beberapa organ, yaitu: y
Kelopak mata
y
Bulu mata Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 7 dari 13
y
Kelenjar air mata
y
Bola mata
Pada kelopak mata, terdapat dua organ lagi, yaitu: y
Selaput lendir (conjungtiva) yang berfungsi melicinkan kornea untuk menghindari iritasi akibat gesekan
y
Kelenjar meibomian, yang berfungsi mensekresikan lemak pada kelopak mata untuk memisahkan kedua belah kelopak mata saat menutup agar dapat m,embuka kembali. Kekurangan sekresi lemak akibat disfungsi kelenjar ini menyebabkan kelopak susah membuka.
Pada bulu mata, terdapat kelenjar zeis, yang berguna untuk memelihara dan meminyaki bulu mata sehingga tetap sehat. Kelenjar airmata (Lacrimalis) terletak di dua tempat, yaitu: y
Ductus
lacrimalis, yaitu kelenjar air mata yang terletak diatas kelopak mata
y
Ductus
nasolacrimalis, yaitu kelenjar air mata yang terletak diantara pinggir mata dengan
hidung. Pada kelenjar airmata
Ductus
nasolacrimalis, terdapat kantung air mata yang berguna
menampung airmata. Bola mata, memiliki beberapa bagian, yaitu: y
Tunica fibrosa (lapisan mata), yang terdiri atas: o
Sklera
o
Cornea
o
Conjungtiva
o
Canalis
(selaput lendir)
Schelmm yang menghubungkan rongga depan dan rongga belakang mata
Berfungsi untuk mengalirkan cairan berlebih antar rongga. y
Tunica vascuola/uvea, yang terdiri atas: o
Koroid yang berisi dengan pigmen mata dan pembuluh darah. Berfungsi sebagai pemberi nutrisi pada retina
o
Lensa mata, yang mengatur besarnya pembiasan cahaya sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina
o
Iris, yaitu selaput yang mengatur lebar-sempitnya bukaan pada lensa mata dengan berpedoman pada intensitas cahaya
o y
Pupil, adalah rongga yang dihasilkan oleh kontraksi atau relaksasi iris.
Tunica nervosa, yang terdiri atas: o
Retina,
yang berisikan saraf dan terletak di rongga belakang mata.
Pada retina terdapat dua bintik, yaitu:
Bintik kuning yang kaya akan sel saraf penglihatan, yaitu sel batang yang mengidentifikasi cahaya suram dan sel kerucut yang mengidenfikasi cahaya terang dan warna.
Mata
Bintik gelap/bintik buta yang kaya akan poembuluh darah
terbagi atas dua rongga, yaitu rongga depan dan rongga belkng yang diisikan oleh cairan.
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 8 dari 13
Cairan
pada rongga depan mata disebut Aqueous humor dan yang mengisi rongga belakang mata
disebut Vitreous humor . Lidah
Lidah terdiri atas papilla yang berjenis tiga, yaitu: y
Filiformis, yaitu papilla yang berbentuk seperti tabung. Terletak pada bagian depan lidah.
y
Fungiformis, yaitu papilla yang berbentuk seperti jamur. Terletak pada bagian samping lidah.
y
Circumvalata,
yaitu papilla yang berbentuk seperti huruf V. Terletak pada bagian belakang
lidah. Pada papilla lidah terdapat rongga berisikan saraf perasa. Ketidakmampuan untuk merasakan diakibatkan oleh rusaknya sinaps sarafperasa pada rongga tersebut. Warna putih yang ditimbulkan akibt lidah terkena air panas diakibatkan oleh tertutupnya lubang perasa itu. Telinga
Telingan memiliki tiga bagian, yaitu: y
Bagian luar brupa daun telinga dan lubang telinga
y
Bagian tengah berupa tiga tulang pendengaran dan selaput timpani serta saluran eustachius
y
Bagian dalam berupa tiga tingkap oval dan coclea Tingkap oval berguna untuk mengatur keseimbangan tubuh (koordinasi) sedangkan cochela berguna sebagai tempat pengolahan getaran suara menjadi impuls menjuju otak bagian pendengaran.
Proses pendengaran sebenrnya sudah dimulai sejak dari daun telinga, namun yang akan dibahas hanya yang pada bagian tengah dan dalam. Di
bagian telinga tngah, gelombang suara pertama-tama menggetarkan selaput timpani.
Getaran
selaput timpani kemudian menggetarkan ketiga tulang pendengaran dimuali dari tulang
martil, lalu tulang landasan dan terakhir tulang sanggurdi. Dari
tulang sanggurdi getaran akan dialirkan ke coclea (rumah siput) dan disana akan menggetarkan
membran tektorial pada organoncorti di cochlea lapisan kedua. Membran
itu akan menyentuh ujung dari neuron pendengaran dan neuron itu akanmenerjemahkan
kekuatan pukulan itu menjadi impuls yang dialrikan ke otak, yang menerjemahkannya kembali sebagai bunyi tertentu yang akhirnya kita dengar. Adapun
lapisan-lapisan pada cochlea adalah:
y
Skala timpani, merupakan bagian yang menempel dengan rongga dalam telinga
y
Skala media, merupakan tempat saraf menempel dan terdapat cairan ndolimfe didalamnya
y
Skala vestibula, merupakan bagian yang menempel dan menerima getaran dari tulang sanggurdi.
Dengung
yang sering terjadi di telinga kita itu diakibatkan adanya perbedaan tekanan udara antara
luar telinga (didepan membran timpani) dengan dalam telinga (dibelakang membran timpani).
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 9 dari 13
Perbedaan tekanan itu akan menggetarkan membran timpani secara perlahan dan terus menerus sehingga meinmbulakn bunyi dengung. Dapat
disembuhkan dengan membuka mulut lalu menarik dan membuang nafas sekuat-kuatnya
agar udara masuk (bila tekanan lebih rendah) atau keluar (bila tekanan lebih tinggi) dari telinga ke mulut melalui saluran eustachius yang menghubungkan telinga dengan mulutdan hidung. Sebagai pusat koordinasi, terdapat organ tingkap oval pada telinga. Pada tingkap oval, terdapat bola-bola kalsium karbonat (CaCO3) yang diselimuti oleh cairan endolimfe. Bola-bola tersebut dinamakan otokonia dan cairan endolimfe itu disebut otolitic. Dalam
kondisi normal, bola-bola ini berda di tengah-tengah tingkap oval.
Namun,
bila kita terlalu banyak mlakukan gerakan yang menyebabkan badan miring atau berputar,
maka posisi bola tersebut aka bergeser ke sudut dan menekan cairan endolimfe yang ada, menyebabkan kita merasa pusing. Hidung
Pada hidung, saraf menempel pada bagian dalam hidung dan dendritnya menjulur sedikit kedalam rongga hidung. Dendrit
itu diselubungi lapisan mukosa agar tidak terinfeksi akibat bergesekan dengan udara.
Partikel aroma/bau yang terdapat pada udara akan menembus mukosa dan diterima sebagai rangsangan oleh dendrit, yang akan mengirim impuls ke otak. Bila orang terkena flu tidak bisa mencium aroma dengan baik karena terjadi penebalan lapisan mukosa sehingga partikel aroma tersebut sulit menembus dan akan membutuhkan waktu yag lama unuk mencapai dendrit. Kulit
Pada kulit ada berbagai ujung saraf yang akan meraasan rangsangan yang berbeda, antara lain: y
Meisner,
merasakan sentuhan
y
Ruffini, merasakan panas
y
Krausse, merasakan dingin
y
Paccini, merasakan tekanan
y
Tanpa selaput, merasakan sakit
D. Penyakit pada Sistem Indera
Penyakit yang terjadi pada mata: y
Miopi ,
yaitu kondisi dimana cahaya jatuh didepan bintik kuning akibat lensa mata terlalu
cembung atau bola mata terlalu panjang. Miopi y
dikoreksi dengan penggunaan lensa cekung (lensa berfokus negatif)
Hipermetropi ,
yaitu kondisi dimana cahaya jatuh dibelakang bintik kuning akibat lensa mata
terlalu cekung atau bola mata terlalu pendek. Miopi y
dikoreksi dengan penggunaan lensa cembung (lensa berfokus positif)
P resbiopi ,
yaitu kondisi dimana lensa mata memiliki daya akomodasi yang rendah.
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 10 dari 13
Presbiopi dikoreksi dengan menggunakan lensa progressive, yaitu campuran lensa cembung dan lensa cekung. y
Astimatigma, yaitu kondisi dimana permukaan lensa mata tidak rata.
Ada
dua jenis
astimatigm, yaitu: Astimatigma reguler, yaitu ketidakrataan pada lensa mata
o
vertikal, dimana tidak bisa
melihat garis lurus vertikal. Dikoreksi dengan lensa silindris. Astimatigma
o
irreguler, yaitu ketidakrataan lensa mata secara tidak teratur. Dikereksi
dengn menggunakan lensa kontak atau operasi laser, yaitu pemotongan bagian lensa yang tidak rata. y
Cataract,
yaitu pengapuran pada lensa mta sehingga permukaannya menjadi buram (tidak
tembuis cahaya) dan tidak rata. y
Rabun
senja, diakibatkan oleh kurangnya sel batang pada bintik kuning. Kekurangan sel ini
dapat disembuhkan dengan konsumsi vitamin
A
yang banyak secara teratuir untuk
meningkatkan regenerasi sel batang. y
Rabun
warna, diakibatkan oleh kurangnya sel kerucut pada bintik kuning. Rabun warna ada
dua jenis, yaitu: o
Rabun
warna sebagian, dimana hanya satu dari tiga waran utama yang tidak
terlihat/terdeteksi. o
Rabun
warna absolut, dimana hanya warna hitam dan putih yang diterima oleh
retina. E. Sistem Hormon
Hormon dalam tubuh manusia dihasilkan di berbagai tempat, yaitu: y
Hipofisa, yang terbagi atas tiga bagian: o
Hipofisa
lobus anterior
o
Hipofisa
pars intermedia
o
Hipofisa
lobus posterior
y
Tiroid (disebut juga kelenjar gondok)
y
Paratiroid
y
Adrenal
(disebut juga kelenjar anak ginjal), yang terbagi atas dua bagian:
o
Kortisan (bagian kulit luar)
o
Medula
y
Pankreas
y
Ovarium
y
Testis
y
Placentae
(bagian dalam)
Hormon memiliki wujud berupa cairan yang diangkut dalam plasma darah. Hormon disusun oleh protein dan memiliku beragam fungsi, yaitu: y
Merangsang
sel ata kelenjar tertentu untuk bekerja
y
Merangsang
terjadinya proses tertentu
y
Merangsang
kelenjar penghasil hormon lainnya untuk mengsekresikan hormonnya.
y
Berikut daftar hormon-hormon yang dihasilkan beserta dengan fungsinya Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 11 dari 13
Penghasil
Nama Hormon
Somatotropin
Mempercepat
proses sintesa protein
Gowth
Mempercepat
proses pembelahan sel
hormon
Tyroid Stimulating hormon
Memicu
kelenjar tiroid untuk bekerja
Adrenocorticotropic
Memicu
kelenjar adrenal untuk bekerja
hormon
Prolactin hormon Hipofisa Lobus
Lutenizing hormon
Anterior
Follicle stimulating hormon
hormon
Hipofisa Lobus
Aksitosin
Posterior
Anti-Diuretic
Adrenal- Medula
wanita (estrogen dan progesteron) Merangsang
pembentukan sel epitel
germinal sebagai bakal ovum pria (testosteron)
Intermedia
- Kortisan
terbentuknya hormon seksual pada
hormon
Melanosit
Adrenal
Memicu
pembentukan air susu
Memicu
Hipofisa Pars
Paratiroid
Merangsang
Interstitial cell stimulating
Follicle stimulating hormon
Tiroid
Fungsi
stimulating
terbentuknya hormon seksual pada
Merangsang
germinal sebagai bakal sperma Memicu
pembentukan melanin pada kulit
Merangsang
Hormon
pembentukan sel epitel
kontraksi otot polos
Meningkatkan
permeabilitas sel pada ginjal
Tiroksin (T4)
Mempercepat
metabolisme sel
Tirodotironin (T3)
Mempercepat
metabolisme sel
Kalsitonin (sel C)
Memacu
Mengatur
Parathormon
2+
pengendapan ion kalsium ( Ca ) ekskresi, terutama absorbsi dan 2+
ekskresi ion kalsium ( Ca )
Mineralokortiroid
Mengatur
metabolisme mineral pada tubuh
Glukortiroid
Mengatur
metabolisme glukosa pada tubuh
Adrenalin
Mempercepat
Noradrenalin
Memperlambat
Insulin Pankreas Glukagon
Merangsang
denyut jantung denyut jantung
perubahan glukosa menjadi
glikogen Merangsang
perubahan glikogen menjadi
glukosa Dihasilkan
oleh foliked de Graaf, berguna
untuk merangsang pertumbuhan tandaEstrogen
Ovarium *
tanda kelamin sekunder pada wanita, yaitu: y
Pembentukan payudara
y
Perkembangan pinggul
Dihasilkan
Progesteron
oleh corpus luteum, yang berguna
untuk merangsang penebalan pada dinding uterus untuk menerima ovum Merangsan
terjadinya proses pembentukan
sperma dan pembentukan tanda-tanda Testis *
Testosteron
kelamin sekunder pada pria, yaitu: y
Membesarnya
y
Pembentukan jakun
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 12 dari 13
suara
y
Tumbuhnya kumis, janggut, rambut pada tangan, kaki dan dada
Meningkatkan pertumbuhan korpus Gonadotropin korion
luteum
dan merangsang sekresi hormon estrogen dan progresteron pada korpus luteum
Placenta
Estrogen
Progesteron Somatotropin
Meningkatkan pertumbuhan organ
kelamin
ibu dan jaringan janin Meningkatkan perkembangan jaringan dan
organ janin Meningkatkan perkembangan jaringan janin
dan payudara ibu
*) akan dibahas lebih lanjut pada bab berikutnya mengenai sistem reproduksi manusia
Bab IX - Sistem Koordinasi Halaman 13 dari 13