Bahan Ajar
PENGARUH NAPZA TERHADAP SISTEM KOORDINASI
Indikator:3.11.1.Menjelaskan tentang berbagai jenis napza beserta pengaruh terhadap sistem koordinasi
Indikator:
3.11.1.Menjelaskan tentang berbagai jenis napza beserta pengaruh terhadap sistem koordinasi
Materi Pembelajaran
Definisi NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan zat adiktif. NAPZA merupakan zat yang jika dikonsumsi akan mempengaruhi sistem saraf pusat, sehingga dapat mengubah perasaan dan cara pikirorang yang menggunakannya.
Pengertian dari istilah NAPZA sebagai berikut:
Narkotika
Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan contohnya: Tanaman Papaver somniverum L. dan ganja., tanaman paper somniverum semua bagian-bagian termasuk buah dan jeraminya kecuali bijinya digunakan untuk membuat opium, morfin dan heroin.
Gambar 1. Papaver somniverum L
Psikotropika
Psikotropika adalah Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku. Beberapa psikotropika bermanfaat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi yang mengakibatkan sindrom ketergantungan. Contoh psikotropika antara lain amobarbital, katina, bromazepan, diazepan, klobazem, nitrazepam.
Zat Adiktif
Zat adiktif adalah zat atau obat yang dapat menyebabkan ketagihan atau adiksi. Contohnya: Alkohol , rokok, cofein.
Jenis-jenis NAPZA
Berdasarkan sifat pengaruhnya terhadap sistem koordinasi, NAPZA dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: stimulan, depresan, dan halusinogen
Golongan Stimulan
Golongan stimulan dapat merangsang sistem saraf pusat yang menyebabkan organ tubuh( seperti jantung dan otak) bekerja lebih cepat, sehingga menyebabkan pengguna lebih bertenaga serta cendrung lebih senang dan gembira untuk waktu sementara senyawa yang terasuk golongan stimulan, yaitu:
Amfetamin meliputi dextroamphetamin, metamphetamine/ sabu-sabu, ritalin, dan dexedrine. Amfetamin memberikan efek tidak cepat lelah, merasa sulit tidur, perasaan mudah tersinggung, gugup, mudah tersinggung, keringat dingin, hipertensi. Penggunaan terus-menerus menyebabkan kecanduan dan kematian.
Ekstasi, mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampau batas maksimum dari kekuatan tubuh. Ekstasi dapat menyebabkan diare, rasa haus yang berlebihan, hiperaktif, sakit kepala dan pusing, menggigil, detak jantung lebih cepat, mual-mual, muntah-muntah, hilang nafsu makan, gelisah pucat, berkeringat, dehidrasi, kecanduan, saraf otak terganggu, gangguan hati serta tulang dan gigi keropos.
Kokain (crack dan coke), dapat memicu metabolisme sel, menyebabkan adiksi yang sangat kuat, dan mengakibatkan kematian yang tinggi.
Kafein terdapat pada kopi dan teh, buah kola, dan guaran mengandung zat kimia yang tergolong stimulan. Kafein berkhasiat untuk menstimulasi susunan syaraf pusat dengan efek menghilangkan rasa lapar, letih, dan mengantuk. Kafein dapat meningkatkan daya konsentrasi dan suasana jiwa dan juga menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan hipertensi
Alkohol ( dalam jumlah sedikit), merupakan minuman hasil fermentasi buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian
Gambar 2. Contoh dari golongan stimulan
Golongan depresan (penenang),
Golongan depresan mengakibatkan menekan,/ mengurangi kerja sistem saraf, sehingga menurunkan aktivitas pemakaiannya menjadi lambat atau tertidur. Senyawa yang termasuk golongan depresan.yaitu:
Opiat meliputi opium, morfin, heroin, kodoin, dan metadon. Opiat dapat menimbulkan perasaan "high" untuk sesaat, lalu nyaman dan tenang (seperti mengantuk). Opiat dapat menyebabkan kematian jika Over dosis. (OD)
Barbiturat, meliputi berbagai macam obat penenang dan obat tidur. Contohnya valium, lexoten, mandrax, rohypnol, luminal, dan librium. Barbiturat memberikan efek mengantuk sampai tertidur, tergantung pada dosisnya.
Alkohol( dalam jumlah banyak) menyebabkan pandangan menjadi kabur, bicara tidak jelas, pusing hingga tidak sadarkan diri, menghambatkan kemampuan mental, dan menurunkan daya ingat.
Ganja
Gambar 3. Cannabis sativa
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabi onoid. Ganja terbuat dari daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan. Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak teratur, dan mendapat gangguan jiwa.
Halusinogen bersifat mengacaukan sistem saraf pusat, memberikan pengaruh halusinasi (melihat suatu hal/ benda yang sebenarnya tidak ada) yang berlebihan dan lama-kelamaan membuat perasaan khawatir yang berlebihan, (paranoid). Contonya ganja ( dalam jumlah sedikit), bungan kecubung, bensin, lem, dan jamur kotoran sapi ( contonya Panaeolus cyanesce yang mengandung zat psilosibin dan psilosin)