Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif (Elemen Perawatan Paliatif dan Model perawatan Paliatif)
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah : Elektif (Pall iati ve Care / Perawatan Paliatif) Dosen
: Anna Kurnia, S.kep. Ns.
Oleh Kelompok 2 Anis Kurniah
11321003
Eka Kurnia
11321011
Kurnia F.
11321020
Suryanti
11321037
Sigit Rio V.
11321036
Hendrik Dwi S.
11321015
Dimas M.
11321009
M. Bobi F
11321041
S1 KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2014
KATA PENGANTAR
Segala puji penulis panjatkan terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa adanya rintangan yang berarti. Makalah ini penulis susun dengan tujuan: 1.
Untuk melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Paliatif.
2.
Dapat mengetahui lebih lanjut tentangLingkup Kegiatan Perawatan Paliatif.
Sesuai dengan tujuan penulis tersebut maka penulis akan menyelesaikan dengan sebaik-baiknya meskipun masih banyak kekurangannya. Dan tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyak kepada: 1.
Dosen pembimbing akademik STIKES ICME JOMBANG.
2.
Anna Kurnia, S. Kep., Ns. selaku dosen mata kuliahKeperawatan Paliatif.
3.
Semua pihak yang ikut serta berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Atas rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, penulis berharap Semoga makalah
ini bermanfaat bagi pembaca. Serta saran dan kritik penulis harapkan, karena penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya dan masih belum sempurna.
Jombang, Oktober 2014
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Upaya
manusia
dalam
menjaga
dan
mempertahankan
kesehatan
hidupnya
memerlukan tindakan dan bantuan pihak orang(ahli kesehatan). Dengan meningkatnya jumlah angka proses rehabilitasi, maka tak sedikit pihak yang membutuhkan uluran tangan pihak perawat. Dalam hal ini peran perawat dituntut untuk menyediakan peran sebagai care provider. Hal yang sama juga dialami bagi mereka yang memiliki keluhan atau penyakit pada tingkat stadium akhir (seperti kanker, HIV dan manula yang hidup sendiri), sehingga diperlukan peran seorang yang mampu menemani dan menunjang tingkat keshatan mereka. Dengan kata lain, dewasa ini perawat dituntut untuk kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan yang secara garis besar adalah berupa paliatif care.
Salah satu tingkat Perawatan Paliatif Pada Anak Di Rumah Sakit Kanker “Dharmais” (RSKD), menurut data tahun 2006 , lebih 50% anak yang dirawat di bangsal kanker anak adalah anak yang kena kanker sudah stadium lanjut. Selain itu, Badan Kesehatann Dunia juga memprediksi bahwa kasus kanker (termasuk kanker anak) akan terus meningkat lebih kurang 50% pada tahun 2020 Sasaran kebijakan pelayanan paliatif Seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota keluarga, lingkungan yang memerlukan perawatan paliatif di mana pun pasien berada di seluruh Indonesia. Pelaksana perawatan paliatif : dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga terkait serta Institusi-institusi terkait. Prinsip perawatan palliative adalah menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga pasien,dukungan untuk caregiver, Palliative care merupakan accses yang competent dan compassionet, mengembangkan profes-sional dan social support untuk pediatric palliative care. Dari penjabaran yang telah dipaparkan diatas, maka kelompok termotivasi untuk mengangkat permasalahan Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif yang bertujuan agar para mahasiswa pada akhir pembahasan mampu memahami topik pembahasan dan memiliki kompeten dalam pelaksanaa perawatan paliatif
1.2.Tujuan 1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah agar mahasiswa pada umunya memahami lingkup perawatan paliatif yang meliputi komponen dan elemen keperawatan paliatif. 1.2.2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini antara lain: a. Untuk mengetahui pengertian perawta paliatif. b. Untuk memahami elemen keperawatan paliatif. c. Unutk memahami metode keperawatan paliatif.
1.3. Manfaat
Dari pengangkatan topik yang dibahas oleh kelompok, diharapkan manfaat yang mampu dicapai antara lain mampu menambah wawasan mahasiswa tentang lingkup keperawatan paliatif , dan memberikan kontribusi dalam menjadi pedoman pembelajaran berikutnya.
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1.Pengertian Paliatif Care
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalahmasalah lain, fisik, psikososial dan spiritual (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007). Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007 k ualitas hidup pasien adalah keadaan pasien yang dipersepsikan terhadap keadaan pasien sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang dianutnya, termasuk tujuan hidup, harapan, dan niatnya. Dimensi dari kualitas hidup. Dimensi dari kualitas hidup yaitu Gejala fisik, Kemampuan fungsional (aktivitas), Kesejahteraan keluarga, Spiritual, Fungsi sosial, Kepuasan terhadap pengobatan (termasuk masalah keuangan), Orientasi masa depan, Kehidupan seksual, termasuk gambaran terhadap diri sendiri, Fungsi dalam bekerja. Menurut KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007
Pall i ati ve home care
adalah
pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah pasien, oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga paliatif.
2.2.LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi: a. Penatalaksanaan nyeri b. Penatalaksanaan keluhan fisik lain c. Asuhan keperawatan d. Dukungan psikologis e. Dukungan social, dukungan kultural dan spiritual f. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement ).
Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan /rawat rumah. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007). Elemen utama pelaksana perawatan paliatif antara lain adalah dokter, perawat, tenaga kesehatan lainnya dan tenaga terkait yang andil bagian dalam penyelenggaraan perawatan paliatif.
Sedangkan model penyelenggaraan keperawatan paliatif dapat dilakukan di rumah sakit, hospice dan rumah klien, tergantung dari tingkat keparahan keluhan yang dialami klien, tingkat kemampuan klien mengadakan kondisi kesehatan dan pendukungnya seperti kelengkapan dan kemampuan keluarga. Selain itu keperawatan paliatif juga dilakukan berdasarkan tindakan prosedur yang harus dijalani klien dalam rangka menjalani masa rehabilitasi.
BAB III PEMBAHASAN
3.1. LINGKUP KEGIATAN PERAWATAN PALIATIF
Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi: a. Penatalaksanaan nyeri Dalam hal ini, peran perawat adalah sebagai care provider and care giver yang memberikan asuhan keperawatan pada klien berupa managemen nyeri, pemberian anti nyeri dan tindakan keperawtan lainnya yang bertujuan untuk meringankan keluhan yang dialami klien. b. Penatalaksanaan keluhan fisik lain. Dalam hal ini perawat berperan memberikan treatment dan terapi untuk mengurangi keluhan fisik yang dialami klien. Tindakan/terapi yang diberikan antara lain adalah massase, mengganti posisi klien secara berkala untuk menghindari tirah baring dan tindakan lainnya. Semua tindakan keperawatan didasarkan pada kebutuhan dan kondisi yang dialami klien. Sehingga dalam hal ini tidaka ada standar khusus sistematika peemberian terapi, hanya saja prinsipnya adalah untuk meringankan keluhan yang dialami klien. c. Asuhan keperawatan Dalam pemberian asuhan keperawtan, maka langkah langkah yang diilakukan adalah sama seperti dalam pemberian asuhan keperawatan lainnya. Yaitu meliputi assasement, diagnose, intervention, implementation dan evaluation. Namun yang harus dikhususkan adalah pada catatan perkembangan yang dilakukan secara berkala dan rutin agar pemberian asuhan keperawtan dapat secara optimal dan tepat sasaran, mengingat klien adalah para mereka yang berada dalam stadium terminal penyakit yang diderita maupun mereka yang tengah menjalani masa rehabilitassi secara intensif.
d. Dukungan psikologis Mengingat
manusia
adalah
makhluk
holistik,
maka
perawat
harus
memperhatikan juga aspek psikologis klien saat ini. Hal ini diperlukan dalam rangka pemulihan psikolog yang nantinya juga berdampak pada proses penyembuhan keluhan klien. Semakin terjaga baik tingkat psikologi klien, maka semakin cepat proses pemulihan klien, karena klien memiliki pandangan positif (optimisme) tentang hidupnya, begitupun sebaliknya. e. Dukungan social, dukungan kultural dan spiritual Sama seperti halnya dukungan psikolsosial, klien juga harus diperhatikan aspek sosialnya. Hal ini mutlalk harus dilakukan mengingat manusia adalah makhluk holistik yang harus dipenuhi aspek biologis, psikologi, spiritual dan sosial. Dan semakin banyak aspek yang ada pada klien bermakna positif, maka akan berdampak baik pada masa rehabilitasi yang dialami klien. f. Dukungan persiapan dan selama masa dukacita (breavement ). Bagi klien yang tengah dalam stadium terminal dari penyakit yang diderita, maka sangat esensial sekali memberikan dukungan dan menemani pada masa masa akhir hayatnya. Hal ini dilakukan agar klien lebih siap dan tenang sebelum akhir hayatnya.
3.2.Elemen Perawatan Paliatif
Dari hasil pranala kelompok, elemen yang mungkin diperlukan dan yang harus ada untuk menyelenggarakan keperawatan paliatif. Elemen tersebut yang pertama adalah timbul rasa kasih sayang yang bersimpati dan empati terhadap kondisi/keadaan klien yang memerlukan tindakan bantuan. Elemen berikutnya adalah pihak klien yang sangat membuthukan untuk diselenggarakn paliatif care. 3.3.Model perawatan Paliatif
Selanjutnya, untuk penyelenggaraan keperawatan paliatif dapat dilakukan di rumah sakit, hospice dan rumah klien, tergantung dari tingkat keparahan keluhan yang dialami klien, prosedur pengobatan yang memerlukan asuhan keperawatan paliatif serta kemampuan anggota keluarga untuk meringankan dan mengurus keluhan yang dialami klien.
BAB IV PENUTUP 4.1.Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah setiap bentuk perawatan medis atau perawatan untuk penyakit yang berfokus pada intensitas mengurangi gejala penyakit dan meringankan keluhan yang dialami klien. Beberapa elemen penting dalam perawtan paliatif adalah semua tenaga medis pada umunya dan pihak yang telibat dalam tindakan paliatif. Sedangkan untuk model penyelenggaraan keperawtan paliatif bisa dilakukan di rumah sakit, hospice dan rumah klien. Dan secara garis besar dapat disimpulkan bahwa tujuan perawatan paliatif dapat tercapai bila elemen dan model perawatan paliatif dilakukan secara sistematis dan koorperatif yang pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi kelulhan yang dirasakan klien
4.2.Saran
Bagi mahasiswa perawat diharapkan mampu memiliki dan mengasah wawasan serta kompetensi mereka dalam pemberian asuhan keperawatan paliatif. Sehingga nantinya siap untuk memberikan asuhan keperawatan paliatif bila sudah terjun di lapangan Bagi pembaca pada umumnya, diharapakan untuk menciptaan suasana dan keadaan yang mendukung dalam rangka menegakkan perawatan paliatif di masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang Kebijakan Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
www.Titah Rahayu/ rumahkanker.com diakses pada 8 oktober 2014 13.00 WIB Hilton. A.P.2004. Fundamental Nursing Skills. USA: Whurr Publisher Ltd Khalsa,Singh M.D., Cameron Stauth.2004. Kozier,et.al.2004. Fundamentals of nursing ; concepts, process and practice Seventh edition. United States: Pearson Prentice Hall