Review jurnal resistensi primer pada penderita tuberkulosis paru
Pendahuluan
Tuberkulosis (TB) masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Setiap tahun terdapat 9 juta kasus kasus baru dan kasus kematian kematian hampir mencapai 2 juta manusia. Di semua negara telah terdapat penyakit ini yang terbanyak di !"rika (#$%) !sia (&&%) dan untuk 'hina dan ndia secara tersendiri sebesar #&%. . *aporan World Health Organization (+,-) (global reports 2$$) pada tahun 2$$9 angka kejadian TB di seluruh dunia 9 juta (/9 juta hingga 99 juta ji0a) dan meningkat terus perlahan pada setiap tahunnya. 1aktor lain yang mempengaruhi angka resistensi (D3) adalah ketersediaan obat anti Tuberkulosis (-!T) yang tidak memenuhi dari segi jumlah dan kualitas ataupun adanya -!T yang digunakan untuk terapi selain TB.9 . 3esistensi obat TB pada kasus baru yaitu terdapatnya galur M. galur M. Tuberculosis yang resisten pada pasien baru didiagnosis TB dan sebelumnya tidak pernah diobati obat !ntituberkulosis(-!T) atau durasi terapi kurang bulan. Pasien yang terin"eksi galur M. galur M. Tuberculosis yang telah resisten obat disebut dengan resistensi primer. Data ini sering digunakan sebagai e4aluasi terhadap transmisi 5 penularan terbaru. $67 kapita. 8umlah penderita TB di ndonesia mengalami penurunan dari peringkat ketiga menjadi peringkat kelima di dunia namun hal ini dikarenakan jumlah penderita TB di !"rika Selatan dan igeria melebihi dari jumlah penderita TB di ndonesia. 2. :stimasi pre4alens TB di ndonesia pada semua kasus adalah sebesar 66$.$$$ dan estimasi insidensi
berjumlah #$.$$$ kasus baru per tahun. 8umlah kematian akibat TB diperkirakan 6.$$$ kematian per tahun. Selain itu kasus resistensi merupakan tantangan baru dalam program penanggulangan TB. Pencegahan meningkatnya kasus TB yang resisten obat menjadi prioritas penting. #. *aporan +,- tahun 2$$7 menyatakan persentase resistensi primer di seluruh dunia telah terjadi poliresisten 7$% monoresisten terdapat $#% dan tuberculosis multidrug resistant (TB;D3) sebesar 29%. Sedangkan di ndonesia resistensi primer jenis D3 terjadi sebesar 2%. *atar belakang
Kasus resistensi menjadi masalah bagi program pencegahan dan pemberantasan Tuberkulosis (TB) di dunia. enemuan kasus resistensi primer sering digunakan untuk menge!aluasi penularan terbaru atau tertularn"a galur kuman resisten.
Tujuan
Tujuan penelitian ini untuk menge!aluasi seberapa besar angka kejadian dan pola resistensi primer pada penderita TB paru
*andasan teori5 Pembahasan
Berdasarkan jenis kelamin dari subjek penelitian yang terbanyak adalah laki;laki yang berjumlah &9 orang (692%) dan perempuan 26 orang (#$&/%).
etode dan Subjek
enelitian ini merupakan penelitian potong lintang retrospekti# deskripti#. $ata diambil dari rekam medik dengan rentang %aktu Oktober &'' sampai dengan uli &'. *ubjek penelitian adalah pasien "ang tidak
memiliki ri%a"at pengobatan obat anti Tuberkulosis (O+T) atau pernah mengkonsumsi O+T kurang dari bulan. *ubjek penelitian dilakukan pemeriksaan sputum pe%arnaan langsung, kultur dan uji kepekaan sebelum mendapat terapi O+T kemudian dikumpulkan data mengenai demogra#i, keluhan utama, ri%a"at pemakaian O+T, serta data radiologi #oto toraks. ,asil
$ari - subjek penelitian "ang diteliti didapat resistensi primer sebesar / orang (0,-1) dengan resistensi monoresisten primer seban"ak - orang (&,-1), resistensi terban"ak pada jenis obat streptomisin (*) sebesar ' orang (,231). Kejadian poliresisten primer seban"ak / orang (,&21), terban"ak pada jenis kombinasi streptomisin dan etambutol (*4) sebesar 0 orang(0,2'1). TB5M$6 rimer seban"ak 0 orang (0,21).
=esimpulan
Dari /& subjek penelitian didapatkan resistensi primer sebesar #& orang (/%) terdiri atas> . =ejadian monoresistensi primer sebesar / orang (2/%) dengan resitensi terhadap streptomisin sebesar $ orang (76%) isoniasid orang (7%) etambutol # orang (#%) dan ri"ampisin orang (/%). 2. =ejadian poliresistensi primer sebesar # orang (&29%) dengan resitensi paduan obat streptomisin dan etambutol sebesar orang (7%)? ri"ampisin dan etambutol # orang (#%) ri"ampisin dan streptomisin 2 orang (2#&%)? ri"ampisin streptomisin dan etambutol sebesar 2 orang (2#&%)?isoniasid dan streptomisin sebesar orang (/%) serta isoniasid dan etambutol sebesar orang (/%). #. TB;D3 primer total orang (7%) dengan resistensi terhadap paduan obat ri"ampisin isoniasid dan etambutol sebesar # orang (#%) dan resistensi
paduan obat ri"ampisin isoniasidetambutol streptomisin sebesar orang (/%).
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzpatrick C, Floyd K, Lienhardt C. The global plan to stop TB 2011–201. !andelba"#$%ch#id &,B"rnier ', (ia) T. edts. *(+. 2011. 2. Blanc L, Falzon -, Fitzpatrick C. lobal t"berc"losis control 2010. ene/a *(+ ress 2010.p. $. 3. 4tarini 5, *"ryaningtyas B, Basri C. %trategi nasional pengendalian TB di 'ndonesia 2010$2016 &akarta Ke#enterian Kesehatan 7ep"blik 'ndonesia -irektorat &enderal engendalian enyakit dan enyehatan Lingk"ngan 2011. 6. *right 5, 8ignol !. 5n9$t"berc"losis dr"g resistance in the :orld. Fo"rth lobal 7eport. ene/a *(+ 200;. . lobal T"berc"losis control *(+ 7eport 200<. T"berc"losis pro=le 'ndonesia. >+nline?. 200<. >Cited 2011 &"ne 30?. 5/ailable @ro# 47L h)pAA:::.scribd.co#AdocA16120Alobal$TB$7eport$F"llreport$ 200<. . &a/aid 5, (asan 7, 8a@ar 5. re/alence o@ pri#ary #"l9dr"g resistance to an9$t"berc"losis dr"gs in akistan, akistan$esha:ar 'nt & T"berc L"ng -is. 200; 123D 32$31. . 7ao E5, 'r@an !, ("ssain %&. ri#ary dr"g resistance against !ycobacteri"# t"berc"losis in Karachi. Karachi -epart#ent o@ !edicine, 5ga Khan 4ni/ersity akistan 200;.p.122$. ;. Ea#aei E(, %adeghian 5, Eaderinasab !, 8iaee !. re/alence o@ pri#ary dr"g resistant !ycobacteri"# t"berc"losis in !ashhad, 'ran. 'ndian & !ed 7es. 200 126 $;0. <. ita:a9 7, 'sna:a9 5, 7aini !. roporsi resistensi ganda !-7D TB par" di kab"paten dan kota ekalongan berdasarkan %"r/ey. &akarta Balitbangkes 2006. 10.E"groho C. re/alensi dan @aktor$@aktor yang berpengar"h pada resistesi gandaAMultdrug Resisan pada penderita t"berk"losis di kota %"rakarta. Tesis -eparte#en "l#onologi dan 'l#" Kedokteran 7espirasi Fak"ltas Kedoteran 4ni/ersitas 'ndonesia. &akarta 2003. 11.Loddenke#per 7, %agebiel -, Brendel 5. %trategies 5gainst !"l9dr"g$ resistant T"berc"losis. "r 7espir &. 2002 20 3D $.
12.5dita#a TG, Chairil 5.%, (erry B.*. 7esistensi pri#er dan sek"nder #ikobakteri"# t"berk"losis.Cer#in -"nia Kedokteran.1<< 106;$<. 13.!"nir %!, Ea:as 5, %oetoyo -K. enga#atan pasien t"berk"losis par" dengan #"l9dr"g resistant TB$!-7D di poliklinik par" 7%4 ersahabatan. & 7espir 'ndo. 2010 30 2D<2$106. 16.Kodrat. ola resistensi #ikobakteri"# t"berk"losa di B6 !edan. Tesis -eparte#en "l#onologi dan 'l#" Kedokteran 7espirasi Fak"ltas Kedoteran 4ni/ersitas %"#atera 4tara. !edan 1<<;. 1.%adarita$%itep". enderita t"berk"losis par" dengan resistensi ganda di 7"#ah %akit (. 5da# !alik !edan. Tesis -eparte#en "l#onologi dan 'l#" Kedokteran 7espirasi Fak"ltas Kedoteran 4ni/ersitas %"#atera 4tara. !edan 200. 1.erhi#p"nan -okter ar" 'ndonesia. T"berk"losis. edo#an diagnosis dan penatalaksanaan di 'ndonesia. &akarta 'ndah +Hset Citra ra=ka 2011. 1.ablos$!Indez 5, Laszlo 5, B"streo F. 5n9t"berc"losis dr"g resistance in the :orld. The *(+A'45TL- lobal roJect on 5n9$t"berc"losis -r"g 7esistance %"r/eillance 1<<6 – 1<<. ene/a *(+ lobal T"berc"losis rogra##e 1<<. 144 J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012 1;.!itnick C, Bayona &, alacios , %hin %, F"rin &,5lcntara F. Co##"nity$ based therapy @or #"l9dr"g$ resistant t"berc"losis in Li#a, er". E ng & !ed. 2003 36; 11<$2;. 1<.%haikh BT, (atcher &. (ealth seeking beha/io"r and health ser/ice "9liza9on in akistan Challenging The olicy !akers. &o"rnal o@ "blic (ealth. 2011 2 6<$6. 20.5dita#a TG, T"berk"losis -iagnosis, Terapi, dan #asalahnya. disi '. &akarta Gayasan enerbitan '-' bekerJasa#a dengan Bagian "l#onologi FK4'A7% ersahabatan dan Laboratori"# !ikrobakteriologi 7% ersahabatanA*(+ Collabora9ng Center @or T"berc"losis 2002. 21.5lb"M"erM"e !F!, Ni#enes 755, L"cena$%il/a E, %o"za *, -antas 5T, -antas +!%. Factors associated :ith treat#ent @ail"re, dropo"t, and death in a cohort o@ t"berc"losis pa9ents in 7eci@e, erna#b"co %tate, Brazil. Cad. %aOde Oblica, 7io de &aneiro. 200 23D13$;2. 22."s9 5. Kekerapan t"berk"losis par" pada pasangan s"a#i$istri penderita t"berk"losis par" yang berobat di bagian par" 7%4. (. 5da# !alik. Tesis Fak"ltas Kedokteran 4ni/ersitas %"#atera 4tara. !edan 2000. 23.erhi#p"nan -okter ar" 'ndonesia. T"berk"losis. edo#an diagnosis dan penatalaksanaan di 'ndonesia. &akarta 'ndah +Hset Citra ra=ka 200.
26.&oarder 7, Cr"nd:ell E, eds. Chest N$7ay in Clinical rac9ce, Ee:Gork %pringer. 200<p.;3$. 2.%antoso *, 5kila !!, *idyast"9 %, Eadia %, Kadarsih 7, Kar"nia:a9 5. et al. %tandar 7eagen 8iehl Eeelsen. -eparte#en Kesehatan 7ep"blik 'ndonesia. &akarta -irektorat &enderal Bina elayanan !edik$-irektorat Bina elayanan en"nJang !edik 200;.p.$10. 2.8hang P, Niao (, %"ga:ara '. T"berc"losis co#plicated by diabetes #elit"s in %hanghai "l#onary (ospital$China. &pn & 'n@ect -is. 200< 2 3<0$1. 2.%oepandi 8. -iagnosis dan @aktor yang #e#pengar"hi terJadinya TB$ !-7. &akarta -eparte#en "l#onologi Q 'l#" kedokteran 7espirasi FK4'$7% ersahabatan 200;. 2;.T"lak 5, ("doyo 5, 5dita#a TG. engobatan TB!-7 dengan oRoksasin. &"rnal T"berk"losis 'ndonesia. 1<<< 6 16$;. 2<.-onald 7, a"l -. The global b"rden o@ t"berc"losis $ co#ba9ng dr"g resistance in diSc"lt 9#es. E ng & !ed. 200< 30<3$. 30.!ar9n 5, ortaels F. -r"g resistance and dr"g resistance detec9on. 'n olo#ino, Leao, 7itacco, edts. T"berc"losis 200. Fro# basic science to pa9ent care. 200 3$. 5/ailable @ro# >5ccessed on 12 -ece#ber 200;?. 31.%Jahr"rach#an 5. !od"l k"lt"r dan "Ji kepekaan M. uberculosis terhadap obat an9 t"berk"losis lini perta#a. &akarta -eparte#en Kesehatan 7ep"blik 'ndonesia, 200;. 32. Kant %, !a"rya 5K, K"sh:aha 75%, Eag L, rasad 7. !"l9$dr"g resistant t"berc"losis 5n 'atrogenic proble#. 'ndia Bio%cience Trends 2010.p.6;$ . :::.T"berc"losistetbook.co# J Respir Indo Vol. 32, No. 3, Juli 2012 145