STROBE STATEMENT — CHECKLIST CHECKLIST OF ITEMS THAT SHOULD BE INCLUDED IN REPORTS OF CROSS SE CTI ONAL STUDY
NO Title
1
RECOMMENDATION
a)
Tingkat pengetahuan suami mengenai asi eksklusif dan hubungannya dengan penerapan breastfeeding father tahun 2010
b)
Data pemerintah provinsi DKI Jakarta tahun 2003 menyebutkan angka kematian bayi baru lahir di Indonesia yaitu 20 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu usaha untuk mengurangi angka tersebut adalah pemberian ASI eksklusif. Keberhasilan program ASI eksklusif ini membutuhkan dukungan dari suami atau dikenal dengan breastfeeding father . Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan menggambarkan hubungan tingkat pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father . Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling . Data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father.
a)
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan pemberian ASI eksklusif sejak lahir hingga usia 6 bulan merupakan dua praktek pemberian ASI yang penting untuk kelangsungan hidup (Lawrence dan Lawrence, 2005). ASI adalah makanan makanan yang dipilih, dan menyusui dikaitkan dengan penurunan insiden morbiditas dan mortalitas prenatal (Bobak et al, 2005). Pemberian ASI pada bayi yang baru lahir merupakan keputusan pemberian nutrisi terbaik yang dapat diambil oleh orang or ang tua. ASI memiliki banyak manfaat, baik bagi ibu maupun maupun bagi bayinya. ASI merupakan makanan makanan terlengkap dan terbaik bagi bayi. Komposisi ASI sesuai dengan kebutuhan kebutuhan bayi yaitu berisi energi, protein, lemak dan laktosa (Bobak et et al, 2005). Melihat manfaat manfaat yang besar dari pemberian ASI bagi ibu dan bayi bayi maka maka pemberian ASI eksklusif sangat sangat dianjurkan bagi bayi selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai 2 tahun. Terlepas dari semua manfaat tersebut, masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI bagi bayinya. Menurut Sensus Dasar Kesehatan Indonesia, pada tahun 1997 jumlah ibu pemberi ASI sampai 6 bulan sebesar 42% menurun menjadi 39,5% tahun 2003. Pemakaian susu botol justru meningkat dari 10,8% tahun 1997 menjadi 32,4% pada tahun 2003 (Nurhayati, 2009). Rendahnya angka pemberian ASI disebabkan karena adanya kendala pada praktek pemberian ASI, meliputi kurangnya informasi tentang ASI dan menyusui yang benar, tatalaksana di tempat persalinan yang kurang
and abstract
Introduction
Background/ rationale
2
1
mendukung, masalah ibu bekerja, dan fasilitas belum memadai. Data mengenai peran suami yang mendukung istri agar dapat memberikan ASI eksklusif masih sangat minim. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh W icitra di Jakarta (2009) yang meneliti 88 orang pegawai swasta, didapatkan hasil bahwa perilaku suami yang mendukung istri untuk menyusui akan meningkatkan lama pemberian ASI selama 6 bulan sebesar 50 %. Breastfeeding father adalah dukungan penuh dari seorang ayah kepada istrinya dalam proses menyusui (Putra, 2009). Di perkotaan, breastfeeding father sudah mulai dilakukan dengan penuh kesadaran, walaupun belum terlalu banyak peminatnya. Objectives
3
a) Untuk mengetahui pengaruh breastfeeding father terhadap pemberian asi ekslusif
Study design
4
Cross Sectional
Setting
5
Diwilayah kantor di Jakarta dan Depok
Participants
6
Subjek pada penelitian ini menggunakan populasi dari beberapa institusi kerja yang jumlah populasinya sebanyak 60 orang. Metodologi samping untuk penelitian ini menggunakan total sampel.
Variables
7
Methods
1. 2. 3. 4.
Data measurement
sources/
8
Bekerja Jenis kelamin laki-laki Mempunyai anak kurang dari 2 tahun Tinggal serumah dengan istri dan anak
Metodologi samping untuk penelitian ini menggunakan total sampel. Data diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada responden.
Bias
9*
Study size
10
Di beberapa kantor di Jakarta dan Depok 22 April – 5 Mei 2010 (n=60 ) erdapat 33 responden (55%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi. Sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 27 responden (45%).
Quantitative variables
11
Variabel kuantitatif dikelompokkan dianalisis dalam kelompok : Penerapan breastfeeding father pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu : - Kelompok diterapkan apabila jumlah nilai yangdiperoleh responden ≥ nilai rata -rata (≥49), - Kelompok yang tidak diterapkan apabila jumlah nilai yang diperoleh responden < nilai rata:rata (<49).
Statistical methods
12
U ji statistik dengan menggunakan uji Chi Squaremenunjukkan P value 0,275 ≥ α 0,05, ini berarti Ho gagal ditolak. Hasil uji ini menunjukkan bahwa dari 33 responden (55%)
2
yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi hanya 18 responden (45,5% dari responden yang bertingkat pengetahuan tinggi) yang menerapkan breastfeeding father.
Results
Participants
13*
a) b)
Jnl
14*
Outcome data
15*
Laki-laki sebanyak 60 orang yang berasal dari beberapa kantor di wilayah Jakarta dan Depok Mempunyai anak yang berusia kurang dari 2 tahun bisa baca dan tulis
Data deskriptif disajikan dalam karakteristik responden berupa usia, agama, suku bangsa, pendidikan, usia pernikahan, pekerjaan, pengeluaran, pendapatan, jumlah pekerja, jumlah anak, usia anak terkecil, jumlah akses informasi, lingkungan (pemberi informasi), tingkat pengetahuan responden serta penerapan breastfeeding father.
Analisa Univariat Pada analisis univariat, akan disampaikan mengenai karakteristik responden berupa usia, agama, suku bangsa, pendidikan, usia pernikahan, pekerjaan, pengeluaran, pendapatan, jumlah pekerja, jumlah anak, usia anak terkecil, jumlah akses informasi, lingkungan (pemberi informasi), tingkat pengetahuan responden serta penerapan breastfeeding father - Hasil analisis ini menunjukkan bahwa dari 33 responden (55%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi hanya 18 responden (45,5% dari responden yang bertingkat pengetahuan tinggi) yang menerapkan breastfeeding father. - Penerapan breastfeeding father pada penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok diterapkan apabila jumlah nilai yang diperoleh responden ≥ nilai rata:rata (≥49), dan kelompok yang tidak diterapkan apabila jumlah nilai yang diperoleh responden < nilai rata:rata (<49). Analisa Bipariat
3
Analisa bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik responden yaitu usia,sosial budaya, tingkat pendidikan, ekonomi, pengalaman, lingkungan, dan fasilitas dengan tingkat pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif. Selain itu, analisa bivariat ini juga untuk mengidentifikasi adanya hubungan tingkat pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father - Berdasarkan hasil analisa didapatkan data bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebesar 55%, sedangkan reponden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebesar 45%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai ASI eksklusif cukup tinggi. Nilai rata:rata dari seluruh responden sebesar 40 dari 24 soal peryataan terkait pengetahuan tentang ASI eksklusif. - Penelitian ini menemukan terdapat perbedaan yang tidak begitu jauh antara suami yang menerapkan breastfeeding father yaitu sebesar 32 responden (53 %) dan 28 responden (47 %) yang menerapkan breastfeeding father. Peran suami sebagai breastfeeding father pada penelitian ini terlihat pada suami tidak membuat istri stres selama menyusui yakni sebanyak 85% (51 responden). - Hubungan tingkat pengetahuan responden tentang ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father dapat dilihat pada table 1 dan diagram 3, hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father. Hasil uji statistik dengan menggunakan u ji Chi Square menunjukkan P value 0,275 ≥ α 0,05, ini berarti Ho gagal ditolak. Hasil uji ini menunjukkan bahwa dari 33 responden (55%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi hanya 18 responden (45,5% dari responden yang bertingkat pengetahuan tinggi) yang menerapkan breastfeeding father. Main results
16
Other analyses
Suami yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi mengenai ASI eksklusif di beberapa kantor di wilayah Jakarta dan Depok sebesar 55% (33 responden) dan yang mempunyai tingkat pengetahuan rendah sebesar 45% (27 responden). Suami yang menerapkan breastfeeding fatherdi beberapa kantor di wilayah Jakarta dan Depok 47% (28 responden) dan yang tidak menerapkan 53% (32 responden). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father p ada beberapa kantor di wilayah Jakarta dan Depok.
17
Discussion
Key results
18
Diskusi pada :
4
- Asi Ekslusif diberikan sejak lahir hingga usia 6 bulan merupakan dua praktek pemberian ASI yang penting untuk kelangsungan hidup. ASI adalah makanan yang dipilih, dan menyusui dikaitkan dengan penurunan insiden morbiditas dan mortalitas prenatal. - Keberhasilan program ASI eksklusif ini membutuhkan dukungan dari suami atau dikenal dengan breastfeeding father . - Breastfeeding Father adalah dukungan penuh dari seorang ayah kepada istrinya dalam proses menyusui (Putra, 2009). Di perkotaan, breastfeeding father sudah mulai dilakukan dengan penuh kesadaran, walaupun belum terlalu banyak peminatnya. Limitations
19
Penelitian yang telah dilakukan ini dapat menjadi acuan semangat bagi masyarakat pada umumnya, dan responden pada khususnya, untuk dapat meningkatkan pengetahuan mengenai ASI eksklusif. Jika masyarakat mengetahui mengenai definisi, manfaat, dan kendala ASI eksklusif, serta akibat jika tidak memberikan ASI eksklusif secara jelas, hal ini akan membuat masyarakat semakin menyadari dan termotivasi untuk memberikan ASI sebagai makanan terbaik untuk perkembangan bayinya. Peran suami dalam mengurus bayi sangatlah dibutuhkan. Hal ini terlihat dari banyaknya hal yang dapat dilakukan suami untuk memenuhi perannya sebagai breastfeeding father. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan para suami dapat merubah asumsi mereka bahwa mengasuh bayi juga merupakan tugas dan tanggung jawab suami, bukan hanya istri. Pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif dapat diterapkan agar suami dapat menjadi partner yang baik bersama istri untuk merencanakan ASI yang eksklusif untuk bayi mereka.
Interpretation
20
Generalisability
21
Penelitian ini hanya dilakukan di beberapa kantor yang ada di wilayah Jakarta dan juga Depok
22
Penelitian ini dilakukan dan didanai oleh Siti Syamsiah
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya tingkat pengetahuan responden tidak selalu diikuti oleh penerapan breastfeeding father dikarenakan beberapa faktor yang telah dijabarkan sebelumnya. Tidak terdapatnya hubungan antara tingkat pengetahuan suami mengenai ASI eksklusif dengan penerapan breastfeeding father mungkin dikarenakan adanya faktor selain pengetahuan yang mempengaruhi penerapan breastfeeding father seperti motivasi ataupun lainnya
Other information
Funding
*Give information separately for cases and controls.
5
Note: An
Explanation and Elaboration article discusses each checklist item and gives methodological background and published examples of transparent reporting. The STROBE checklist is best used in conjunction with this article (freely available on the Web sites of PLoS Medicine at http://www.plosmedicine.org/, Annals of Internal Medicine at http://www.annals.org/, and Epidemiology at http://www.epidem.com/). Information on the STROBE Initiative is available at http://www.strobe-statement.org.
6