Formasio Retikularis menghubungkan semua jenis informasi neuronal melalui kolateralnya. Disini berbagai masukan diterima dan kemudian disebarluarkan serta dilakukan organisasi respon nya.
Penerimaan informasi yang luas, baik sumbernya yang berasal dari bagian sensoris yang melalui saraf tulang belakang dan dari seluruh bagian sensoris di batang otak, di kirim melalui bagian tepi dari formasio retikularis. Input yang berasal dari hidung (olfactory) melalui sistem saraf hidung masuk kebagian otak depan. Struktur yang berasal dari hipotalamus dan sistem limbic juga memberikan input ke formasio retikularis, beberapa bagian dari fungsi viseral dan fungsi saraf otonom, dan serebelum juga turut memberikan input ke bagian medial formasio retikularis untuk diaturnya.
Formasio Retikularis menghubungkan semua jenis informasi neuronal melalui kolateralnya. Disini berbagai masukan diterima dan kemudian disebarluarkan serta dilakukan organisasi respon nya.
Penerimaan informasi yang luas, baik sumbernya yang berasal dari bagian sensoris yang melalui saraf tulang belakang dan dari seluruh bagian sensoris di batang otak, di kirim melalui bagian tepi dari formasio retikularis. Input yang berasal dari hidung (olfactory) melalui sistem saraf hidung masuk kebagian otak depan. Struktur yang berasal dari hipotalamus dan sistem limbic juga memberikan input ke formasio retikularis, beberapa bagian dari fungsi viseral dan fungsi saraf otonom, dan serebelum juga turut memberikan input ke bagian medial formasio retikularis untuk diaturnya.
Ascending Reticular Activating system (ARAS) dari formasio retikularis bertanggungjawab untuk kesadaran dan bangun. Perjalanan nya melalui nuclei tak spesifik dari talamus hingga ke korteks otak; kerusakan pada bagian ini dapat menyebabkan koma. Formasio Retikularis mengirimkan impuls kebagian sensorik, motorik dan bagian autonom dari sistem saraf ditulang belakang yang menerima masukan dari bagian sensoris yang ada disana, keluar dari masing-masing preganglion saraf autonom, dan keluar dari sistem saraf motorik bagian tepi (LMN). Formasio Reticularis mengirimkan secara luas hubungan dengan inti yang ada dibatang otak (seperti nucleus tractus solitarius) dan pusat regulator autonom dan nukleus yang memodulasi fungsi viseral. Proyeksi bagian Efferen formasio retikularis ke hipotalamus, nukleus di septum dan area limbic di otak depan membantu untuk memodulasi fungsi autonom bagian visceral, pengeluaran sistem saraf endokrin dan bertanggungjawab pada emosi dan perilaku. Proyeksi Bagian efferent formasio reticularis ke serebelum bersama dengan ganglia basalis untuk memodulasi sistem motorik bagian atas (UMN) dan sistem motorik bagian bawah (LMN) RAS terdiri dari beberapa sirkuit saraf yang menghubungkan otak ke korteks. Jalur ini berasal di inti batang otak reticular bagian atas dan proyeksi sirkuitnya melalui riley sinaptik dalam rostral intralaminar dan inti talamus ke korteks serebri. Akibatnya, Individu dengan lesi/ kerusakan kedua belah inti intralaminar talamus berakibat menjadi lesu atau mengantuk, bahkan dapat menyebabkan penurunan kesadaran atau koma.
F 2 3 4 5
Batas RAS ini tidak jelas dan cenderung merupakan suatu kesatuan istilah fisiologi daripada anatomi. Beberapa daerah yang termasuk dalam RAS adalah : 1. Formasio Reticularis di Otak tengah 2. Inti mesencephalon di Mesencephalon 3. Nukleus Intralaminar di talamus 4. Hipotalamus bagian belakang 5. Tegmentum Sirkuit saraf RAS dimodulasi oleh interaksi kompleks neurotransmitter utama. RAS mengandung komponen kolinergik dan adrenergik yang memperlihatkan sinergi serta tindakan
kompetitif untuk mengatur aktivitas talamus dan korteks (talamokortikal) dan kondisi perilaku yang sesuai. Fungsi RAS RAS juga turut mengatur perubahan fisiologi dari keadaan tidur nyenyak hingga terjaga dan bersifat reversible untuk hal ini. Selama tidur, neuron di RAS akan memiliki aktifitas yang jauh lebih rendah sebaliknya, RAS memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi selama keada an sadar. Agar otak dapat tidur, harus ada pengurangan aktivitas ascending aferen mencapai korteks dengan penekanan aktivitas RAS. Sistem retikuler juga membantu mediasi transisi dari terjaga santai hingga periode Perhatian tinggi. Ada peningkatan aliran daerah di daerah ini (menunjukan peingkatan aktivitas saraf) dalam formasio retikularis otak tengah dan inti intralaminar thalamic selama kegiatan yang memerlukan kewaspadan dan perhatian. Mengingat pentingnya RAS untuk perubahan modulasi Korteks, gangguan RAS menghasilkan perubahan dari siklus tidur-bangun dan ganguan kesadaran. Beberapa kondisi patologi RAS dapat dikaitkan dengan usia, nampak adanya penurunan reaktivitas dari RAS dari waktu ke waktu.
Memahami “KESADARAN” Secara Science
Pahami BENAR Sebelum BERBAGI
Kesadaran merupakan salah satu topik yang paling sering menjadi perdebatan dalam dunia NLP dan Hypnosis. Para praktisi kedua disiplin ilmu tersebut acap k ali mencoba memunculkan pandangan mereka akan Kesadaran. Nah, kali ini, saya mencoba mengajak para pembaca untuk melihatnya dari sudut pandang yang mungkin seharusnya menjadi dasar pijakan yang lebih dapat dipertanggungjawabkan dalam berargumen.
Pemahaman mengenai apa yang disebut sebagai kesadaran menjadi sangat penting. Karena disamping mengenai definisi dan deskripsi kesadaran, sangat diperlukan keseragaman metode sehingga didapatkan cara yang obyektif dalam menentukan tingkat kesadaran. Apa yang disebut sebagai sadar sering kali diartikan sebagai suatu sikap dan tanggapan makhluk hidup, baik manusia maupun hewan, terhadap lingkungannya. Martin (1949) dan Bailey (1957) menggambarkan sadar ini sebagai awareness (pengenalan atau pengertian). Jasper (1948) mengaitkan sadar dengan kemampuan meraba rasakan keadaan pada suatu saat tertentu dan Ishii (1972) menyatakan bahwa seseorang dikatakan dalam keadaan „sadar‟ bila ia dapat mengenal lingkungannya dan secara otomatis dapat memberikan tanggapan terhadap segala rangsangan yang dihadapinya. Definisi kesadaran sendiri sulit dibatasi dengan jelas atau dirinci secara kuantitatif, mengingat bahwa penilaian tingkat kesadaran diperoleh berdasarkan kesan pengamatan pada sikap dan tingkah laku subyek semata, serta juga sering kali faktor psikologis subyek ikut berpengaruh. Istilah Kesadaran mengandung 2 (dua) komponen fisiologi, yaitu : Content (isi Kesadaran) dan Arousal (keadaan Bangun). Content (isi Kesadaran) merupakan gabungan dari fungsi ko gnitif otak (content of consciousness) dan afek mental. Sedangkan arousal lebih menampilkan sikap bangun (wakefullness). Seseorang yang Bersikap seperti orang tidur dan tingkah laku nya tidak memberikan Respon terhadap Rangsangan Eksternal dikualifikasikan sebagai “Tidak Sadar”. Begitu juga sebalik nya, seperti “Tidur” dan Memberikan “Respon Rangsa ngan Eksternal” dikualifikasikan sebagai “Sadar”.
Tingkat Kesadaran Secara sederhana, tingkat kesadaran dapat di bagi atas Kesadaran Normal, Somnolen, Sopor , dan Koma. Dimana, indikasi dari masing-masing tingkat kesadaran tersebut ada lah sebagai berikut :
Somnolen : Suatu Kondisi dimana saat seseorang Tampak mengantuk dan Kesadaran dapat Pulih Penuh bila di Rangsang. Sopor : Suatu Kondisi dimana saat seseorang Mengalami rasa mengantuk yang dalam dimana masih dapat di Bangunkan dengan rangsangan yang kuat namun Kesadarannya segera Menurun lagi. Koma : Suatu Kondisi dimana seseorang pada keadaan Tidak ada Gerakan Spontan, tidak ada jawaban sama sekali terhadap rangsangan nyeri bagaimanapun Kuat nya.
Gangguan Kesadaran Akut Disaat seorang Hipnotis ataupun NLPers ingin mengkondisikan klienn ya pada trance tertentu maka dia melakukan induksi dengan berbagai macam tekhnik induksi. Dan klaimnya dikatakan bahwa induksi tersebut berhasil membawa klien masuk ke dalam kondisi trance yang diinginkan. Apakah hal tersebut benar? Dan apakah istilah-istilah yang sering digunakan selama ini adalah benar ditilik dari science? Sebagai contoh adalah Confusional state, dimana cara ini membuat
bingung suyet hypnosis sehinga dia mudah dialihkan pada fokus pikirannya menjadi fokus pikiran yang dimasukan oleh hipnotis dengan kata-katanya (sugesti). Sepertinya hal ini adalah hal benar dan fisiologis. Padahal kondisi yang dimaksudkan secara science adalah kondisi patologis atau tak wajar dan dengan kelainan atau gangguan tertentu. Confussional state adalah keadaan dengan gangguan Fisiologi yang Luas dan Akut. Hampir selalu di ikuti dengan Reduksi/Penurunan atau gangguan dari isi (content ) kesadaran secara menyeluruh serta reduksi arousal yang minimal. Kondisi ini di kategorikan sebagai gangguan Kesadaran Berkabut (clouded conciousness). Kesadaran Berkabut adalah istilah yang diterapkan untuk keadaan penurunan wakefullness, atau awarness dimana bentuk minimalnya juga mencakup keadaan hipereksitabilitas dan hiperiritabilitas yang terjadi bergantian dengan drowsiness (rasa kantuk tidak normal pada siang hari). Kelainan utamanya adalah pada pemusatan perhatian (attention) serta paling tidak didapatkan adanya disorientasi yang minimal, sehingga s ering kali responnya terhadap persepsi sensorik salah, khususnya persepsi visual. Walaupun tidak mengalami disorientasi, proses pikirnya tidak cepat dan tidak tepat, bahkan terjadi salah interpretasi rangsangan sehingga sulit untuk mengikuti perintah.
Pada saat kita memperhatikan seseorang pada kondisi tertentu, suyet dikondisi trance kedalaman tertentu sepertinya dapat diperintahkan untuk melakukan tindakan atau perilaku tertentu sesuai dengan perintah melalui kata-kata (sugesti) yang disampaikan. Kondisi ini sering digunakan untuk stage hypnosis (penerapan hipnosis untuk hiburan) karena adanya respon persepsi sensorik yang salah, khususnya visual. Misal pada saat seseorang mempersepsikan visual sepatu yang dilihatnya adalah telepon atau air susu adalah air untuk mandinya. Sekarang mari kita fahami bersama apakah benar seseorang dapat dimasukan kedalam kondisi ini. Dari penjelasan ini sangat jelas bahwa saat seseorang dalam kondisi sadar tidak pernah dapat dimasukan dalam kondisi ini karena dia masih dapat mengikuti perintah, sedangkan salah satu syaratnya disini adalah tidak atau sulit untuk me ngikuti perintah. Delirium adalah suatu keadaan mental abnormal yang dicirikan adanya disorientasi, ketakutan, iritabilitas, salah persepsi terhadap stimulus sensorik, dan sering kali di sertai dengan halusinasi visual. Tingkah laku yang demikian biasanya menempatkan seseorang di suatu alam yang tak berhubungan dengan lingkungannya, bahkan kadang sulit mengenali dirinya sendiri. Keadaan ini dapat juga diselingi oleh suatu lucid interval . Biasanya delirium menimbulkan delusi seperti alam mimpi yang kompleks, sistematis serta berlanjut sehingga tak ada kontak sama sekali dengan lingkungannya serta secara psikologis tidak mungkin dicapai oleh pemeriksa. Kondisi umumnya talkative (bicaranya keras), ofensif, curigaan dan agitatif. Keadaan ini timbulnya cepat dan jarang berlangsung lebih dari 4-7 hari, namun salah persepsi dan halusinasinya dapat berlangsung sampai berminggu-minggu terutama pada kondisi alkoholik atau berkaitan dengan penyakit vaskuler kolagen. Keadaan delirium biasanya tampil pada gangguna-gangguan toksik dan metabolic sususunan saraf seperti keracunan atropine yang akut, sindroma putus obat (alcohol-barbiturat ), porfiria akut, uremia, gagal hati akut, ensefalitis, penyakit vaskuler kolagen. Berkaitan dengan penetapan praktis dari terminology Clouded Conciusness dan delirium yang keduanya mempunyai gangguan arousal yang ekuivalen, maka umumnya kedua istilah tersebut dipersamakan.
Obtundation secara harfiah berarti keadaan mental yang tumpul atau kaku. Didunia medis istilah ini diaplikasikan pada penderita-penderita yang mengalami reduksi alertness ringan sampai moderat, yang disertai kurangnya perhatian terhadap lingkungan. Biasanya mempunyai respons psikologis yang lebih lambat terhadap rangsangan, tidurnya lebih banyak serta diselingi dengan drowsiness. Stupor merupakan suatu keadan tidur dalam atau sikap yang unresponsive dan hanya dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat dan berulang. Segera setelah rangsangan hilang, penderita akan tidur lagi. Kebanyakan kondisi ini mengalami disfungsi serebral organic. Diagnosis bandingnya adalah skizofrenia katatonik atau reaksi depresi yang hebat, dimana tampilannya mirip.
Dari penjelasan diatas juga dapat dijelaskan dan difahami tak mungkin seseorang dapat diturunkan kondisi kesadaran dengan suatu pe rintah dari kata-kata (sugesti) karena pemusatan perhatiannya masih bagus dan orientasinya juga bagus jadi tak mungkin salah dalam persepsi sensorik visual, kecuali orang tersebut mau-maunya persepsi visualn ya disalah-salahkan oleh dirinya sendiri. Berarti kondisi ini adalah kondisi yang diinginkan dan dimauin oleh orang yang mau melakukannya. Ada berbagai patokan untuk menilai tingkat kesadaran, skala-skala tesebut antara lain Jouvet (1969), Edinburg Coma Scale (Sugira et al, 1973), Glasgow Coma Scale (Tesdale dan Jennett, 1974), Subcznki (1975), Munich Coma Scale (Brinkmann et al., 1978), Maryland Coma Scale (Salcman et al, 1981), Bene‟s Scale (1981), Glasgow-Liege Coma Scale (Born et al, 1982), Comprehensive Level of Conciousness Scale (Stanezak et al, 1984), Responsivness Level Scale RLS 85 (1988) SKALA KOMA GLASGOW Skala koma Glasgow adalah skala untuk menilai Tingkat Kesadaraan seseorang yang banyak dipakai karena kemudahan dalam menilai kesadaran seseorang. Skala ini menilai 3 (tiga) hal, yaitu : Mata, Verbal (bicara), dan Gerakan Motorik.
Skala koma Glasgow adalah skala neurologis yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kesadaran. Skala ini mula-mula dikembangkan sehubungan dengan penentuan gradasi dan prognosa cedera kepala traumatika, tetapi tampaknya sering juga diaplikasikan pada keadankeadaan gangguan kesadaran lainnya (non-traumatika). Di Indonesia sebagian besar bidang bedah saraf dan institusi perguruan tinggi, menerapkan perhitungan skala ini pada kondisi kesadaran menurun. Namun yang sering menjadi masalah dalam penetapan penilain ini ragam status klinis yang bervariasi, perbedaan antar pemeriksa, konsiderasi praktek sehari-hari seperti: kesulitan menilai respons verbal pada pasien yang sedang diintubasi, penilaian respons mata pada pasien dengan hematom palpebral yang besar dan sebagainya. GLASGOW COMA SCALE (GCS) DEWASA Respons Nilai Respons (membuka) mata Spontan 4 Berdasarkan Perintah Verbal 3
Berdasarkan Rangsang Nyeri Tidak Memberi Respons Respons Motorik Menurut Perintah Melokalisir Rangsang Nyeri Menjauhi Rangsang Nyeri Fleksi Abnormal Ekestensi Abnormal Tidak Memberi Respons Respons Verbal Orientasi baik Percakapan kacau Kata-kata kacau Mengerang Tidak Memberi Respons
2 1 6 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Dari data diatas maka penilaian yang dilakukan untuk menilai kesadaran seseorang adalah dengan menyesuaikan ke-3 variabel pada GCS. Skala tertinggi dimana seseorang dalam keadaan sadar penuh adalah 15 yang merupakan hasil dari penjumlahan dari penilaian Respon Mata = 4, Respon Motorik = 6, Respon Verbal = 5. Dan kondisi seseorang dengan Kesadaran terendah adalah 3, yang didapat dari penjumlahan dari penilaian Respon Mata = 1, Respon Motorik = 1, Respon Verbal = 1 Dari GCS ini mari kita telaah sebentar kondisi seseorang yang dikatakan trance hypnosis setelah di induksi dengan berbagai jenis induksi, apapun itu jenis induksinya. Respon Mata : 3-4 Karena mata suyet dapat dibuka dengan spontan ataupun dengan perintah Respon Motorik : 6 Menurut perintah Respon Verbal : 5 Orientasi baik Total GCS : 14-15 Artinya kondisi suyet berada dalam kondisi SADAR PENUH dan Tidak dalam Kondisi di Kuasai. Respon Membuaka Mata & Motorik yang dilakukan mau dilakukan karena adanya perintah bukan berarti suyet dikuasai tapi dengan kesadaran Penuh suyet mau menuruti dan mengikuti apa yang diperintahkan (sugesti). Penutup Sering kali, kita sebagai pembelajar dan pengajar dengan mudahnya menerima mentah-mentah suatu materi pembelajaran tanpa kemudian menelaah lebih lanjut apa yang menjadi dasar suatu ilmu. Akan menjadi lebih berbahaya lagi bila hal yang belum kita pahami dengan jelas, kemudian diturunkan kepada orang lain yang mungkin kemudian juga akan menurunkannya kepada orang lain.
Demikian paparan singkat dari sudut pandang science mengenai kesadaran, sehingga sekarang para pembaca mampu menggali berbagai fenomena kasus “kejahatan hipnotis” yang sering terjadi dan akan terjadi. Apakah benar para korban “tidak sadar” saat hal itu terjadi? Ataukah ada perasaan sungkan untuk menolaknya? Ataukah justru memang ingin? Semoga bermanfaat.
Banjarmasin, 12 April 2011 Pukul : 19.00 WITA
Gangguan Psikosomatis
GANGGUAN PSIKOSOMATIK
Penggunaan kata "psikosomatik "baru digunakan pada awal tahun 1980-an. Istilah tersebut dapat ditemukan pada abad ke-19 pada penulisan oleh seorang psikiater Jerman Johann Christian Heinroth dan psikiater lnggns John Charles Bucknill. Nosologi DSM (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) Psikosomatis Untuk membuat kategori secara klinis, DSM-IV mengandun g format subkategorisasi yang membuat dokter dapat menspesifikasikan jenis faktor psikologis atau tingkah laku yang mempengaruhi kondisi medis pasien. Faktor-faktor tersebut dirancang sedemikian mencakup jangkauan yang luas dari fenomena psikologis dan tingkah laku yang tampaknya mempenganuhi kesehatan fisik.
Kriteria Diagnostik Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Kondisi Medis
A. Adanya suatu kondisi medis umum (dikodekan dalam Aksis III) B. Faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis umum dengan salah satu cara berikut: 1. Faktor yang mempengaruhi perjalanan kondisi medis umum ditunjukkan oleh hubungan erat antara faktor psikologis dan perkembangan atau eksaserbasi dan, atau keterlambatan penyembuhan dan, kondisi medis umum. 2. Faktor yang mengganggu pengobatan kondisi medis umum. 3. Faktor yang membuat risiko kesehatan tambahan bagi individu. 4. Respons fisiologis yang berhubungan dengan stres menyebabkan atau mengeksaserbasi gejala-gejala kondisi medis umum.
Pilihlah nama bendasarkan sifat faktor psikologis (bila terdapat lebih dan satu faktor, nyatakan yang paling menonjol) Gangguan mental mempengaruhi kondisi medis (seperti gangguan depresif berat memperiambat pemulihan dan infark miokardium) Gejala psikologis mempengaruhi kondisi medis (misalnya gejala depresif memperlambat pemulihan dan pembedahan; kecemasan mengeksaserbasi asthma) Sifat kepribadlan atau gaya menghadapi masalah mempengaruhi kondisi medis (misalnya penyangkaian psikologis terhadap pembedahan pada seorang pasien kanker, perilaku bermusuhan dan tertekan menyebabkan penyakit kandiovaskular). Perilaku kesehatan maladaptif mempengaruhi kondisi medis (misalnya tidak olahraga, seks yang tidak aman, makan benlebihan). Respon fisiologis yang berhubungan dengan stres mempengaruhi kondisi medis umum (misalnya eksaserbasi ulkus, hipertensi, aritmia, atau tension headache yang berhubungan dengan stres). Faktor psikologis lain yang tidak ditentukan mempengaruhi kondisi medis (misalnya faktor interpersonal, kultural, atau religius) I. Gangguan Gastrointestinal a. Ulkus Peptikum Merupakan ulserasi pada membran mukosa lambung atau duodenum, berbatas o jelas, menemus ke mukosa muskularis dan terjadi di daerah yang terkena asam lambung dan pepsin. Etiologi o Teori spesifik Alexander menghipotesiskan bahwa frustasi kronis dari kebutuhan o ketergantungan yang kuat menyebabkan konflik bawah sadar yang spesifik. Konflik bawah sadar tersebut menyinggung ketergantungan kuat akan keinginan o reseptif-oral untuk disayangi dan dicintai, menyebabkan rasa lapa r dan kemarahan bawah sadar yang regresif dan kronis. Reaksi dimanifestasikan secara psikologis oleh hiperaktivitas vagal persisten yang o menyebabkan hipersekresi asam lambung, yang terutama jelas pada orang yang memiliki predisposisi genetik. Pembentukan ulkus dapat terjadi. Faktor genetik dan kerusakan atau penyakit organ yang telah ada sebelumnya o (contohnya gastritis)adalah penyebab yang penting. Terapi o Psikoterapi diarahkan pada konflik ketergantungan pasien. o Biofeedback dan terapi relaksasi berguna. o Terapi medis dengan cimetidine (Tagamet), ranitidine (Zantac), sucralfate o (Carafate), atau famotidine (Pepcid), serta pengendalian diet diindikasikan dalam penatalaksanaan ulkus. Obat antimikrobial pada ulkus akibat H. Pylon. b. Kolitis Ulseratif Penyakit ulseratif inflamatoris kronis pada kolon, biasanya disertai diare berdarah. o Insidensi familial dan faktor genetik penting. Tipe kepribadian: sifat kepribadian kompulsif yang menonjol. Pasien adalah o seorang yang pembersih, tertib, rapi, tepat waktu, h iperintelektual, malumalu, dan terinhibisi dalam mengungkapkan kemarahan.
Etiologi Teori spesifik: Alexander menggambarkan kumpulan konflik spesifik pada kolitis ulseratif yaitu o ketidakmampuan untuk memenuhi suatu kewajiban (biasanya tidak patuh) sampai kepada inti ketergantungan. Ketergantungan yang mengalami frustasi menstimulasi perasaan agresif-oral, menyebabkan rasa bersalah dan k ecemasan. Menghasilkan pemulihan melalui diare. Terapi o Psikoterapi yang tidak konfrontatif dan suportif diindikasikan pada kolitis o ulseratif. Terapi medis seperti obat antikolinergik dan antidiare. o c. Obesitas Akumulasi lemak berlebihan; berat badan melebihi 20 % berat badan seharusnya. o Pertimbangan psikosomatik o Terdapat predisposisi genetik dan faktor perkembangan awal ditemukan pada o obesitas masa anak-anak. Faktor psikologis penting pada obesitas hiperfagik (makan berlebihan), khus usnya o pada makan pesta pora. Faktor psikodinamika yang diajukan antara lain fiksasi oral, regresi oral, dan o penilaian berlebihan terhadap makanan. Pasien memiliki riwayat penghindaran terhadap citra tubuh dan kebiasaan awal o yang buruk dalam asupan makanan. Terapi o Dikendalikan melalui pembatasan diet dan penurunan asupan kalori. o Dukungan emosional dan modifikasi perilaku membantu mengatasi kecemasan o dan depresi yang berhubungan dengan makan berlebihan dan diet. d. Anoreksia Nervosa Perilaku yang diarahkan untuk: Menghilangkan berat badan. o Pola aneh dalam menangani makanan. o Penurunan berat badan. o Rasa takut yang kuat terhadap kenaikan berat badan. o Gangguan citra tubuh. o Amenore pada wanita. o o
II. Gangguan Kardlovaskular
a. Penyakit Arteri Koroner Penurunan aliran darah ke jantung. Ditandai oleh rasa nyeri, tidak nyaman, o tekanan pada dada dan jantung secara episodik. Biasanya ditimbuikan oleh penggunaan tenaga dan stres. o Tipe kepribadian o Flanders Dunbar: pasien penyakit koroner berkepribadian agresifkompulsif, o cendenung bekerja dengan waktu panjang, dan untuk meningkatkan kekuasaan. Meyer Fiedman dan Ray Rosenman: kepriibadian tipe A dan B. o
Kepribadian tipe A berhubungan kuat dengan penyakit jantung koroner. Orang yang berorientasi tindakan berjuang keras untuk mencapai tujuan dengan cara permusuhan yang kompetitif. Memiliki peningkatan jumlah lipoprotein densitas rendah, kolesterol serum, trigliserida, dan 17- hidroksikolestenol. Kepribadian tipe B: santai, kurang agresif, kurang aktif berjuang me ncapai o tujuannya. Terapi: Jika terjadi oklusi koroner, digunakan berbagai medikasi bagi status o jantung pasien. Untuk menghilangkan ketegangan psikis, digunakan psikotropika (contoh diazepam / valium). Rasa sakit diobati de ngan analgesik (contoh morfin). Terapi medis harus suportif dengan penekanan psikologis untuk menghilangkan stres psikis, kompulsif, dan ketegangan. Hipertensi Esensial Tipe kepribadian o Orang hipertensif tampak dari luar menyeriangkan, patuh, dan kompulsif; o walaupun kemarahan mereka tidak diekspresikan secara terbuka, memiliki banyak kekerasan yang terhalangi. Predisposisi genetik untuk hipertensi; yaitu bila terjadi stres kronis pada o kepribadian kompulsif yang telah merepresi dan menekan kekerasan. Terapi: Psikoterapi suportif dan teknik perilaku (contoh: biofeedback, medi tasi, o terapi relaksasi). Pasien harus patuh dengan regimen medikasi anti hipertensi. Gagal Jantung Kongestif Gangguan di mana jantung gagal memompa darah secara normal, menyebabkan o kongesti paru dan menurunkan aliran darah jaringan dengan penurunan curah Jantung. Faktor psikologis, seperti stres dan konflik emosional nonspesifik, seringkali o bermakna dalam mulainya atau eksaserbasi gangguan. Psikoterapi suportif penting dalam pengobatannya. o Sinkop Vasomotor (Vasodepresor) Ditandai oleh kehilangan kesadaran (pingsan) secara tiba-tiba yang disebabkan o oleh serangan vasovagal. Menurut Franz Alexander, rasa khawatir atau takut menghambat impuls untuk o berkelahi atau melarikan diri. Dengan demikian menampung darah di anggota gerak bawah, dari vasodilatasi pembuluh darah di dalam tungkai. Reaksi tersebut menyebabkan penurunan pengisian ventrikel, penurunan pasokan darah ke otak, dan akibatnya hipoksia otak dan kehilangan kesadaran. Terapi: Psikoterapi harus digunakan untuk menentukan penyebab ketakutan atau o trauma yang berhubungan dengan sinkop Aritmia Jantung Aritmia yang potensial membahayakan hidup (seperti palpitasi, takikardi o ventrikular, dan fibrilasi ventrikular), kadang-kadang terjadi bersama dengan luapan emosional. Juga berhubungan dengan trauma emosional adalah takikardi sinus, perubahan o gelombang ST dan gelombang T, peningkatan katekolamin plasma, dan konsentrasi asam lemak bebas. Stres emosional tidak spesifik, dan penjelasan kepribadian yang berhubungan o dengan gangguan. o
b.
c.
d.
e.
Terapi: Psikoterapi dan obat penghambat beta (propanolol, dll) f. Fenomena Raynaud Sianosis bilateral paroksismal idiopatik pada jail karena kontraksi arteniolan. o Kontraksi arteniolar seringkali disebabkan oleh stres ekstemal. o Terapi: dapat diobati dengan psikoterapi suportif, relaksasi progresif, atau o biofeedback dengan melindungi tubuh dari dingin dan menggunakan sedatif ringan. Merokok harus dihentikan. o g. Jantung Psikogenik Bukan Penyakit Pasien menunjukkan keprihatinan morbid tentang jantungnya dan rasa takut akan o penyakit jantung yang meningkat. Rasa takut dapat timbul dan masalah kecemasan, yang dimanifestasikan oleh o fobia atau hipokondriasis parah, sampai keyakinan vaham bahwa mereka menderita penyakit jantung. Banyak pasien menderita akibat sindroma yang kurang jelas ini seringkali o dinamakan astenia neurosirkulatorik. Astenia neurosirkulatonik pertama kali digambarkan tahun 1871 oleh Jacob M. o DaCosta, yang menamakannya jantung iritabel (irritable hearth). Dokter psikiatrik cenderung memandang sebagai varian klinik dari gangguan o kecemasan, walaupun tidak ditemukan dalam DSM-IV. >Kriteria diagnostik astenia neurosirkulatorik: o Keluhan pemapasan seperti pemapasan yang resah, tidak dapat menarik napas o dalam, tercekik dan tersedak, dan sesak napas. Palpitasi, nyeri dada, atau rasa tidak enak. o Kegugupan, pening, pingsan, atau rasa tidak enak di puncak kepala. o Kelelahan yang tidak hilang-hilang atau pembatasan aktivitas. o Keringat berlebihan, insomnia, dan iritabilitas. o Gejala biasanya mulai pada mulai masa remaja atau pada awal usia 20-an. o Gejala tertentu adalah dua kali lebih sering pada wanita dan cenderung kronis, o dengan eksaserbasi akut rekuren. Terapi: o Penatalaksanaan astenia neurosirkulatorik mungkin sulit. Elemen fobik ada lah o menonjol. Psikoterapi ditujukan untuk mengungkapkan faktor psikodinamik-seringkali o menghubungkan dengan permusuhan, impuls seksual yang tidak dapat diterima, ketergantungan, rasa bersalah, dan kecemasan akan mati. Tetapi mungkin efektif pada beberapa kasus, karena beberapa pasien mungkin menghindari bantuan psikiatrik. Teknik perilaku lain mungkin berguna. Program latihan fisik ditujukan untuk o mengkoreksi kebiasaan pemapasan yang buruk dan secara bertahap meningkatkan toleransi kerja pasien. Program ini dapat dikombinasikan den gan psikoterapi kelompok. o
III. Gangguan Pemapasan
a. Asma Bronkialis
Penyakit obstruktif rekuren pada jalan napas bronkial, cenderung berespon terhadap berbagai stimuli dengan konstriksi bronkial, edema, dan sekresi yang berlebihan. Faktor genetika, alergik, infeksi, dan stres akut dan kronis berkombinasi untuk o menimbulkan penyakit. Faktor psikologis: tidak ada tipe kepribadian spesifik yang telah diidentifikasi. o Alexander mengajukan faktor konfliktual psikodinamika, karena ia menemukan pada banyak pasien asma adanya harapan yang tidak disadari akan perlindungan dan untuk diselubungi oleh ibu atau pengganti ibu. Tokoh ibu cenderung bersikap melindungi adan cemas secara berlebihan, perfeksionis, berkuaasa, dan menolong. Jika proteksi tersebut tidak didapatkan, serangan asthma terjadi, karena ia menemukan pada banyak pasien asma adanya harapan yang tidak disadari akan perlindungan dan untuk diselubungi oleh ibu atau pengganti ibu. Tokoh ibu cenderung bersikap melindungi adan cemas secara berlebihan, perfeksionis, berkuaasa, dan menolong. Jika proteksi tersebut tidak didapàtkan, serangan asma terjadi. Terapi: beberapa pasien asma membaik dengan dipisahkan dan ibu (disebut o parentektomi). Semua psikoterapi standar digunakan: individual, kelompok, perilaku(desensitisasi sistematik), dan hipnotik.6,8,9 b. Hay Fever Faktor psikologis yang kuatberkombinasi dengan elemen alengi. o Terapi: faktor psikiatrik, medis, dan alergik harus dipertimbangkan. o c. Sindroma Hiperventilasi Pasien hiperventilasi bennapas cepat dan dalam selama beberapa menit, merasa o ningan, dan selanjutnya pingsan karena vasokonstriksi serebral dan alkalosis respiratonik. Differential diagnosis pada psikiatrik adalah serangan kecemasan, panik, o skizofnenia, gangguan kepribadian histnionik, dan keluhan fobik atau obsesif Terapi: harus diberikan instruksi atau latihan ulang benhubungan dengan gejala o tertentu dan bagaimana gejala tersebut ditimbulkan oleh hiperventilasi, sehingga pasien secana sadar menghindani pencetus gejala. Bemafas ke dalam sebuah kantong dapat menghentikan serangan. Psikoterapi suportif juga diindikasikan. d. Tuberkulosis Onset dan perburukan tubenkulosis seringkali berhubungan dengan stres akutdan o kronis. Faktor psikologis mempenganuhi sistem kekebalan dan mungkin mempengaruhi o dayatahan pasien terhadap penyakit. Penanan stres pada insidensi tuberkulosis belum dipelajari secara men yeluruh, o tetapi sebagian besan pasien AIDS memiliki komplikasi psikiatrik dan neunologis dan besar kemungkinannya mengalami stres. Psikoterapi suportif berguna karena adanya peranan stres dan situasi psikososial o yang rumit. o
IV. Gangguan Endokrin
a. Hipertiroidisme
Suatu sindroma yang ditandai oieh perubahan biokimiawi danpalkologis yang terjadi sebagai akibat dan kelebihan hormon_tiroid~eñdogen atau eksogen yang kronis. Pertimbangan psikosomatik o Pada orang yang terpredisposisi secara genetik, stres seringkali disentai dengan o onset hipertiroidisme. Menurut teori psikoanalitik, selama masa anak-anak, pasien hipertiroid memiliki o penlekatan yang tidak lazim dan ketergantungan pada onangtua, biasanya kepada ibu. Mereka menjadi tidak tahan terhadap ancaman penolakan dani ibu. Sebagai anak-anak, pasien tersebut seringkali memiliki dukungan yang tidak adekuat karena stres ekonomi, perceraian, kematian, atau banyak saudara kandung. Keadaan ml menyebabkan stres awal dan pemakaian benlebihan sistem endoknin dan frustrasi lebih lanjut. Dukungan yang tidak adekuat karena stres ekonomi, perceraian, kematian, atau banyak saudara kandung. Keadaan ml menyebabkan stnes awal dan pemak aian benlebihan sistem endoknin dan frustrasi lebih lanjut. Terapi: medikasi antitiroid, tranquilizer, dan psikotenapi suportif. o b. Diabetes Melitus Gangguan metabolisme dan sistem vaskular dimanifestasikan gangguan o pengaturan giukosa, lemak, dan protein tubuh Onset yang mendadak seringkali berhubungan dengan stres emosional, yang o mengganggu keseimbangan homeostatik pada pasien yang terpredisposisi. Faktor psikologis yang tampaknya penting adalah faktor yang mencetuskan o perasaan fnustnasi, kesepian, dan kesedihan. Pasien diabetik biasanya mempertahankan kontnol diabetiknya. Jika mengalami o depresi atau merasa sedih, mereka seringkaii makan atau ininum benlebihan yang merusak diri sendini, sehingga diabetes menjadi tidak terkendali. Terapi: psikotenapi suportif dipenlukan untuk mencapai kerjasama d alam o penatalaksanaan medis dani penyakit kompleks. Terapi harus mendorong pasien diabetik untuk menjalani kehidupan senonmal mungkin, dengan menyadari bahwa mereka memiliki penyakit kronis yang dapat ditangani. c. Gangguan Endokrin Wanita o
i.
Sindroma pramenstruasi (Premenstrual Syndrome! PMS) Merupakan gangguan disforik pramenstruasi, ditandai oleh perubahan subjektmfsikiis dalam mood dan rasa kesehatan fisik dan psikologis umum yang berhubungan dengan siklus menstruasi. Gejala biasanya dimulai segera setelah ovulasi, meningkat secana bertahap, dan mencapai intensitas maksimum kira-kira lima han sebelum menstruasi dimulai. Faktor psikologis, sosial, dan biologis telah terlibat di dalam patogenesis gangguan. Perubahan kadar estrogen, progesteron, androgen, dan proiaktin telah dihipotesiskan berperan penting dalam penyebab. Peningkatan prostaglandin tenlibat dalam rasa nyerii yang benhubungan dengan gangguan.
Gangguan disfonik paramenstruasi juga terjadi pada wanita setelah menopause dan setelah histerektomi. Penderltaan Menopause (Menopause Distress) Peristiwa fisiologis alami, terjadi setelah tidak ada peniode menstnuasi selama satu tahun. Juga teijadi segera setelah pengangkatan ovarium. Gejala psikologis tenmasuk kelelahan, kecemasan, ketegangan, labilitas emosional, initabilitas (mudah marah), depresi, dan insomnia. Tanda dan gejala fisik adalah keringat malam, muka merah, rasa panas (hot flushes) Faktor psikologis dan psikososial Wanita yang sebelumnya mengalami kesulitan psikologis, seperti harga diri yang rendah dan kepuasan hidup rendah, kemungkinan rentan terhadap kesulitan selama menopause. Respon seorang wanita terhadap menopause telah ditemukan sejalan dengan responnya dengan peristiwa kehidupan panting di dalam hidupnya, seperti pubertas dan kehamilan. Wanita yang tenikat pada banyak melahirkan anak dan aktivitas mengasuh anak paling rentan untuk mendenita selama tahun-tahun menopause. Permasalahan tentang ketuaan, kehilangan kemampuan metahinkan anak, dan perubahan penampilan dipusatkan pada kepentingan sosial dan simbolik yang melekat pada perubahan fisik menopause. Penelitian epidemiologis tidak menunjukkan peningkatan gejala gangguan mental atau depresi selama tahun-tahun menopause, dan penelitian tentang keluhan psikologis tidak menemukan adanya frekuensi yang lebih besar pada wanita menopause. Terapi: gangguan psikologis harus dipeniksa dan diobati tenutama oleh tindakan psikotenapetik dan sosioterapettik yang sesuai. Psikoterapi harus tenmasuk penggalian stadium kehidupan dan anti ketuaan dan reproduksi bagi pasien. Pasien harus didorong untuk menenima menopause sebagai penistiwa kehidupan alami dan untuk mengembangkan aktivitas, ininat, dan kepuasaan baru. Psikoterapi juga harus memperhatikan dinamika keluarga. Sistem pendukung keluarga dan sosial Iainnya jika diperlukan. Amenore Idiopatik Hilangnya siklus menstruasi normal pada wanita yang tidak h amil dan pramenopause tanpa adanya kelainan stuktural otak, hipofisis, atau ovarium. Amenore dapat teijadi sebagai salah satu cmi sindroma psikiatrik klinis yang kompleks, seperti anoneksia nervosa dan pseudokiesis. Fungsi menstruasi yang terganggu (menstruasi yang lebih cepat atau lambat) adalah respons seorang wanita sehat terhadap stres. Stres ringan seperti meninggalkan numah untuk masuk ke perguruan tinggi atau stres berat dapat berpenganuh. Sebagian besar wanita, siklus menstruasi kembali normal tanpa ad anya intervensi medis, walaupun kondisi stres terus berjalan.
ii.
iii.
Psikoterapi dilakukan untuk alasan psikologis, bukan hanya sebagai nespon terhadap gejala amenone. Jika amenore sukar diobati, psikoterapi dapat membantu memulihkan menstruasi yang teratur.
V. GANGGUAN KULIT
a. Pruritus menyeluruh lstilah “pruritus psikogenik menyeluruh” (generalized psychogenic pruritis) o menyatakan bahwa tidak ada penyebab organik. Konflikemosional tampaknya menyebabkan terjadinya gangguan. o Emosi yang paling sering menyebabkan pruritus psikogenik men yeluruh adalah o kemarahan dan kecemasan yang terepresi. Kebutuhan akan perhatian merupakan karakteristik umum pada pasien. Menggaruk kulit memberikan kepuasaan pengganti utnuk kebutuhan yang o mengalami frustrasi, dan menggaruk mencerminkan agresi yang dibalikkan kepada diri sendiri b. Pruritus setempat Pruritus ani. Penelitian menunjukkan riwayat iritasi lokal atau faktor sisemik o umum. Keadaan ini merupakan keluhan yang mengganggu pekerjaan dan aktivitas sosial. Penelitian terhadap sejumlah besar pasien mengungkapkan bahwa penyimpangan kepribadian seringkali mendahului kondisi dan gangguan emosional seringkali mencetuskan gejala ini. Pruritus vulva. Pada beberap pasien, kesenangan yang didapat dani menggosok o dan menggaruk adalah disadani. Mereka menyadari bahwa ml adalah simbolik dan masturbasi. Tetapi elemen kesenangan dinepresi. Sebagian besar pasien yang diteliti memberikan riwayat panjang frustrasi seksual, seringkali diperkuat pada saat onset pruritus. c. Hiperhidrosis Keadaan takut, marah, dan tegang dapat menyebabkan meningkatnya sekresi o keringat. Benkeringat pada manusia memiliki dua bentuk berbeda: termal dan emosional. o Berkeringat emosional terutama pada telapak tangan, telapak kaki, dan aksiia. o Berkeringat termal paling jelas pada dahi, leher, batang tubuh, punggung tangan, dan lengan bawah. Kepekaan nespon berkeringat emosional merupakan dasan untuk pengukunan o keringat melalui respon kulit galvanik (alat penting dalam penelitian psikosomatik), biofeedback, dan poligrafi (tes detektor kebohongan. Di bawah keadaan stres emosional, hipenhidnosis menyebabkan perubahan o kulitsekunder, warn kulit, lepuh, dan infeksi. Hiperhidrosis dapat dipandang sebagal fenomena kecemasan yang diperantarai o oleh sistern sanafotonom. VI. GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
a. Artrltls Rematold
Ditandai oleh nyeri muskuloskeletal kronis yang disebabkan oleh penyakit peradangan pada sendi. Memiliki faktor penyebab herediter, alergik, mmunologi, dan psikologi yang o penting. Stres psikologis mempredisposisikan pasien pada artritis rematoid dan o penyakitautoimun lain melalui supresi kekebalan. Pasien merasa tenkekang, terikat, dan terbatas. Mereka seringkali memiliki rasa o marah yang terepresi karena terbatasnya fungsi otot-otot mereka, sehingga memperberatkekakuan dan imobilitas mereka. Terapi: psikoterapi suportif selama serangan kronis. Istirahat dan latihan harus o terstnuktur, dan pasien harus didorong untuk tidak menjadi tenikat pada tempat tidur dan kembali ke aktivitas mereka sebelumnya. b. LowBackPain Nyeri punggung bawah seringkali dilaponkan pasien bahwa nyerinya dimulai o pada saat trauma psikologis atau stres. Reaksi pasien terhadap nyeri tidak sebandmng secara emosional, dengan o kecemasan dan depresi yang berlebihan. Terapi berupa psikotenapi suportif tentang trauma emosional pencetus, terap i o relaksasi, dan biofeedback. Pasien harus didorong kembali ke aktivitas mereka segera mungkin. o
VII .PSIKO-ONKOLOGI
Karena kemajuan pengobatan telah mengubah bahwa kanker dari tidak dapat disembuhkan menjadi penyakit yang seringkali kronis dan sering dapat diobati, aspek psikiatrik dan kanker (reaksi terhadap diagnosis dan terapi) semakin penting.
Masalah Paslen
Jika pasien mengetahui bahwa mereka menderita kanken, reaksi psikologis mereka adalah rasa takut akan kematian, cacat, ketidakmampuan, rasa takut ditelantarkan dan kehilangan kemandirian, rasa takut diputuskan dan hubungan, fungsi peran, dan finansial; dan penyangkalan, kecemasan, kemarahan, dan rasa bersalah. Kira-kira separuh pasien kanken menderita gangguan mental. Di antaranya gangguan penyesuaian (68%). Dengan gangguan depresif berat (13%) dan delirium (8%) merupakan diagnosis selanjutnya yang t ersering. Walaupun pikiran dan keinginan bunuh diri sering ditemukan pada pasien kanker, insidensi bunuh din sebenarnya hanya 1.4 sampai 1.9 kali dari yang ditemukan pada populasi umum
Faktor Kerentanan Bunuh Diri pada Paslen Kanker
Depresi dan putus asa Nyeri yang tidakterkendali baik Delirium ringan (disinhibisi) Perasaan hilang kendali
Kelelahan Kecemasan Psikopatologi yang telah ada sebelumnya (penyalahgunaan zat, patologi karakter, gangguan psikiatrik utama) Masalah keluarga Ancaman dan riwayat usaha bunuh din sebelumnya Riwayat positif bunuh diri pada keluarga Faktor risiko lain yang biasanya digambarkan pad a pasien psikiatrik
CONSULTATION - LIAISON PSYCHIATRY (PSIKIATRI KONSULTASIPENGHUBUNG)
Dalam psikiatri konsultasi-penghubung (consultation-liaison I C-L psychiatiy), yaitu suatu bidang keahlian yang berkembang dengan cepat dan semakin diperhatikan. Dokter psikiatrik berperan sebagai konsultan bagi sejawat kedokteran atau profesional kesehatan mental lainnya. Pada umumnya, psikiatnl C-L adalah berhubungan dengan semua diagnosis, terapetik, riset, dan pelayanan pendidikan yang dilakukan dokter psikiatrik di rumah sakit umum dan berperan sebagaijembatan antara psikiatrik dan spesialisasi lainnnya. Dokter psikiatrik C-L harus mengerti banyak penyakit medis yang dapattampak dengan gejala psikiatrik. Alat yang dimiliki oleh dokter psikiatrik C-L adalah wawancara dan observasi klinis serial. Tujuan diagnosis adalah untuk mengidentifikasi gangguan mental dan respon psikologis tenhadap penyakit fisik, mengidentifikasi diri kepribadian pasien, dan mengidentifikasi teknik mengatasi masalah yang karakteristik dari pasien.. Rentang masalah yang dihadapi dokter psikiatrik C-L adaiah luas. Penelitian menunjukkan bahwa sampal 65 % pasien nawat map medis memiliki gangguan psikiatrik. Gejala paling sering adalah kecemasan, depresi, dan diorientasi.
Masalah konsultasl-penghubuñg yang serlng:
Usaha atau ancaman bunuh din Depresi Agitasi Halusinasi Gangguantidur Gejala tanpa dasar onganmk Disonientasi Ketidakpatuhan atau menolak menyetujui suatu prosedur
TERAPI GANGGUAN PSIKOSOMATIS
Konsep penggabungan psikoterapetik dan pengobatan medis, yaitu pendekatan yang menekankan hubungan pikiran dan tubuh dalam penbentukan gejala dan gangguan, memerlukan tanggung jawab bersama di antara berbagai profesi. Permusuhan, depresi, dan kecemasan dalam berbagai proporsi adalah akar dan sebagian besar gangguan psikomatik. Kedokteran
psikosomatik terutama mempermasalahkan penyakit-penyakit tersebut yang menampakkan manifestasi somatik. Terapi kombinasi merupakan pendekatan di mana dokter psikiatrik menangani aspek psikiatrik, sedangkan dokter ahli penyakit dalam atau dokter spesialis lain menangani aspek somatik. Tujuan terapi medis adalah membangun keadaan fisik pasien sehingga pasien dapat berperan dengan berhasil, serta psikoterapi untuk kesembuhan totalnya. Tujuan akhirnya adalah kesembuhan, yang berarti resolusi gangguan struktural dan reorganisasi kepribadian. Psikoterapi kelompok dan terapi keluarga. Terapi keluarga menawarkan harapan suatu perubahan dalam hubungan keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik. keluarga dan anak, mengingat kepentingan psikopatologis dari hubungan ibu-anak dalam perkembangan gangguan psikosomatik.
KESIMPULAN
Gangguan psikosomatis merupakan gangguan yang melibatkan antara pikiran dan tubuh. Hal ini berarti bahwa adanya faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi medis. Komponen emosional memainkan penanan penting pada gangguan psikosomatis. Manifestasi penyakit fisik juga sering diturunkan dan kepnibadian seseorang. Gangguan psikosomatis dapat rnelibatkan berbagai sistem organ di d alam tubuh sehingga memerlukan penanganan secara terintegrasi dari ahli medis dan ahli psikiatri. Pengobatan gangguan psikosomatik dani sudut pandang psikiatrik adalah tugas yang sulit. Tujuan terapi haruslah mengerti motivasi dan mekanisme gangguan fungsi dan untuk membantu pasien mengerti sifat penyakitnya. Tilikan tersebut harus menghasilkan pola perilaku yang berubah dan lebih sehat. Terapi kombinasi sangat bermanfaat untuk mencapai resolusi gangguan struktural dan reorganisasi gangguan kepribadian.
Hidup Menjadi Mudah dengan Memahami Kerja Otak di Neuroscience
Saat anda membaca judul artikel ini, beberapa dari anda pasti dalam hati ada yang bertanya, ”Apa itu Neuroscience?” Bisa jadi pertanyaan anda selanjutnya
adalah : ”Untuk apa neuroscience itu”. Sampai akhirnya muncul lagi pertanyaan: ”Trus, apa manfaatnya buat saya?” Yah... itulah salah satu cara kerja otak anda. Maksudnya? Sabar dulu yah... saya akan jelaskan satu persatu. Sekali lagi saya katakan, itulah salah satu cara kerja otak anda. Jika ada informasi yang anda terima yg sifatnya ”baru”, maka otak akan mencari arti dari informasi baru tersebut. Dan otak menanyakan, apa itu penting dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup. Proses berpikir seperti ini, juga dipelajari oleh bidang Neuroscience. Lewat artikel ini saya akan membantu anda mengerti apa itu Neuroscience. Dan untuk apa neuroscience itu. Lalu anda akan mengerti pula apa manfaatnya bagi kehidupan karir anda. Neuroscience atau ilmu yang mempelajari mengenai otak dan seluruh fungsi-fungsi syaraf belakangan ini telah berkembang menjadi Neuropsikiatri dan Neurobehaviour (penggabungan antara perilaku dan fungsi otak). Penggabungan ini didasari karena otak merupakan sumber dari pemikiran. Reaksi-reaksi diotak yang disebut Neurochemistry, Neurohormonal, Neuromekanikal merupakan sumber reaksi yang menggerakan otak kita untuk berfikir. Neuroscience disebut sebagai ilmu otak, karena mempelajari seluruh proses berfikir, sedang proses berfikir itu sendiri terkait ilmu pengetahuan, perilaku, attitude (tindakan) yang sangat luas cakupannya. Tugas dari ilmu neuroscience (ilmu tentang otak) adalah menjelaskan perilaku manusia dari sudut pandang aktivitas yang terjadi di otak. Bagaimana otak yang tersusun dari jutaan sel-sel saraf individu itu bisa menghasilkan perilaku dan bagaimana sel-sel ini juga terpengaruh oleh kondisi lingkungan? Hmmm sungguh menarik dan menantang! Neuroscience juga menelaah penyakit yang turut diatur otak dengan berbagai macam bentuknya. Ada yang disebabkan oleh infeksi, gangguan metabolic (makanan misalnya), keracunan obatobatan dan ada juga karena proses penuaan usia (degenerative aging). Kesimpulannya, Neuroscience adalah ilmu yang mempelajari manusia mulai dari ilmu pengetahuan, perilaku, attitude, action/aktivitas dan kehidupan melihat lingkungan.
Komunitas atau Perkumpulan Neuroscience didirikan pada tahun 1969, namun pembelajaran mengenai otak sudah dilakukan sejak lama sekali. Beberapa hal yang dipelajari meliputi struktur, fungsi, sejarah evolusi, pengembangan, genetika, biokimia, fisiologi, farmakologi, informatika, komputasi neuroscience dan patologi dari sistem syaraf. Secara tradisional kelihatan merupakan cabang dari ilmu biologi. Namun, saat ini sudah banyak dilakukan kerjasama penelitian antar bidang ilmu dalam kerangka neuroscience, seperti disiplin ilmu Neuro-psikologi dan kognitif, ilmu komputer, statistik, fisika dan kedokteran. Saat ini neuroscience sudah melibatkan beberapa eksperimen ilmiah atas sistem syaraf pusat dan periferal dari organisme biologi. Metodologi yang digunakan oleh para neurosaintis (sebutan untuk ilmuwan neuroscience) telah berkembang dari analisis biokimia dan genetika dari dinamika sel-sel syaraf individual dan unsur-unsur pokok moleku larnya hingga penyajian citra perseptual dan aktivitas motorik dalam otak. Bahkan saat ini sudah dilakukan pemodelan komputasional untuk mendukung neuroscience.
Secara umum, neuroscience mencakup semua bidang ilmu sain yang terkait dengan sistem syaraf. Psikologi, sebagai studi ilmiah proses mental, dapat dianggap sebagai sub-bidang neuroscience. Walaupun beberapa teori pikiran/tubuh, dalam psikologi masih banyak yang memuat prinsip-prinsip dan teori-teori abstrak, seperti psikologi perilaku dan kognitif tradisional, yang terlihat tidak berhubungan dengan proses-proses syaraf dan yang terjadi sebenarnya dalam otak. Istilah neurobiologi kadang dipakai sebagai ganti dari neuroscience, walaupun istilah yang pertama merujuk pada biologi-nya sistem syaraf. Neurolog (spesialis saraf) dan Psikiater (spesialis jiwa) merupakan bidang khusus kedokteran yang secara spesifik mempelajari penyakit pada sistem syaraf. Istilah ini merujuk pada disiplin klinik yang menyangkut diagnosa dan perawatan dari penyakit ini. Neurologi berkaitan dengan penyakit dari sistem syaraf pusat dan periferal seperti ALS ( Amyotrophic Lateral Sclerosis) dan stroke, sedangkan Psikiater fokus pada penyakit mental. Batasan antara keduanya semakin kabur hingga saat ini, dokter spesialis kedua bidang diatas, sering mendapatkan pelatihan keduanya. Neurolog dan Psikiater banyak dipengaruhi oleh hasil penelitian dan riset neuroscience. Contoh berbagai tema-tema penelitian Neuroscience : kerusakan otak, Kesadaran, perilaku, kecerdasan, berbagai penyakit saraf, molekul neuroscience, motor control, cell biology dll. Bahkan di beberapa rumah sakit yang sudah maju, telah dikembangkan Laboratorium Neuroscience. Seperti dirumah sakit Medistra di Jakarta, Demikian juga di Santosa Hospital Bandung, atau di RS Mitra Keluarga Surabaya.
MRI dan MRA atau penggunaan Multi Slices CT Scan (MSCT) , kita dapat dengan mudah melihat gambaran stroke dan tumor lebih akurat. Juga menentukan penyempitan sampai penyumbatan pembuluh darah otak maupun pembuluh d arah dibagian leher yang menuju ke otak (pembuluh darah karotis ) serta kelainan otak lainnya dapat ditangani dengan mudah.
Lalu apa manfaat dari informasi dan hasil riset neu roscience bagi kita? Nah… Anda sekarang sudah mendapat gambaran yang lebih jelas tentang Neuroscience dan perannya dalam dunia kedokteran, rumah sakit dan kehidupan kita. Satu benang merah yang bisa kita peroleh adalah, bahwa dengan mengetahui fungsi manual otak dan cara otak kita bekerja, maka kehidupan kita menjadi jauh lebih mudah. Lantas dari pengetahuan ini terutama pengetahuan terbaru dan terkini dari hasil penelitian dan karya-karya ilmiah dibidang Neuroscience hingga tahun 2008, kami mengembangkan neuroscience untuk mempertemukan jawaban atas benang merah antara Neurology dan Psikiatri serta bidang lainnya, terutama dalam pengembangan diri, motivasi, learning (pembelajaran), parenting dan termasuk juga dunia hypnosis dan hipnoterapi, dll. Dalam bidang teknik belajar & mengajar, kami mengembangkan teknologi Quantum Genius. Bagaimana cara mengeksplorasi kecerdasan dan kejeniusan seorang anak berdasarkan neuroscience. Selanjutnya dapat di lihat di www.quantum-genius.com
Dalam bidang motivasi dan perubahan diri, kami mengembangkan teknologi Neuro Activating Engineering (NAE), yang membantu setiap pribadi bagaimana melakukan perubahan yang long lasting berbasis neuroscience. Dan dalam bidang hypnosis, hipnoterapi, kami kembangkan satu teknologi Neuroscience Hypnosis atau disingkat menjadi Neuro-Hypnosis™. Bagaimana mempelajari hypnosis dan hypnoterapi yang ilmiah 100 persen bisa dijelaskan secara neuroscience. Selanjutnya bisa di lihat di www.sekolahhipnoterapi.com Nah.. sekarang anda sudah mengerti bagaimana manfaat nyata pengetahuan neuroscience. Pada tulisan akan datang, kami akan bagikan peran neuroscience secara spesifik dalam bidang2 tertentu, seperti yg kami jelaskan diatas. Semoga bermanfaat. Salam, Markus Tan Dr. A. Fadly Noor ****************************************************** Tentang Penulis : dr. A. Fadly Noor & Markus Tan adalah Perancang Program “NeuroHypnosis™ dan Neuro-Hypnoterapi™”, Training hypnosis yang berbasiskan Neuroscience. Info Program Neuro-Hypnosis™ dan Neuro-Hypnoterapy™ selengkapnya kunjungi: www.sekolahhipnoterapi.com Anda boleh mempublikasikan kembali tulisan di atas pada website atau blog Anda tanpa dikenakan biaya alias GRATIS, selama: 1. Anda tidak mengubah baik sebagian atau pun keseluruhan tulisan. 2. Anda harus tetap mencantumkan 'tentang penulis' di bagian bawah artikel, dan memuat link menuju www.sekolahhipnoterapi.com
aktif
BENARKAH OTAK KANAN LEBIH HEBAT DARI OTAK KIRI? BENARKAH OTAK KANAN LEBIH HEBAT DARI OTAK KIRI? Refleksi atas pemahaman yang salah tentang belahan otak kanan & otak kiri) Mengapa saya menulis refleksi ini? Karena banyak anggapan selama ini yang kurang tepat tentang pengetahuan otak kita. Beberapa buku juga menulis kehebatan otak kanan, yang juga ditulis oleh penulis yang cukup pun ya nama. Mereka memakai banyak macam judul, misalnya: dahsyat dengan otak kanan, gunakan otak kanan anda, berbisnis dengan otak kanan, sukses dengan otak kanan, 13 wasiat terlarang Dahsat dengan otak kanan, dsb. Ada juga yang menulis otak kiri dikaitkan dengan IQ dan otak kanan dikaitkan dengan EQ. Tulisan tersebut „nampak‟ bagus, sayangnya penulis menyadur dari sumber yang kurang kredibel, bukan dari hasil riset dan literatur tentang otak (Neuroscience). Akibatnya pemahaman dan kesimpulan sang penulis menjadi tidak sesuai lagi dengan sumber
aslinya. Saya mengerti mereka mempunyai tujuan baik dengan apa yang mereka sampaikan. Namun tulisan tersebut bisa menimbulkan persepsi yang kurang tepat tentang hasil riset otak yang sebenarnya dan memperpanjang persepsi yang salah tentang kebenaran ilmu tentang otak itu sendiri (neuroscience). Pernah juga saya mengikuti seminar dengan topik “Kehebatan otak kanan” di salah satu kota di Jawa Timur. Saya berharap mendapat insight dan wawasan baru. Salah satu mahasiswa, dalam seminar itu bertanya, “Bagaimana peran otak kanan dalam kesuksesan?” Pembicara tersebut menjawab, “Kalau anda ingin sukses, masuklah golongan minoritas, dan gol ongan minoritas itu adalah golongan otak kanan.” Dari berbagai pemaparan dalam seminar itu, tampak sekali sang pembicara „mengagungkan‟ otak kanan dan „mengkerdilkan‟ peran otak kiri. Hal ini terlihat dari berbagai dalil, contoh, gambar dan cerita yang mendukung pemikiran versi sang pembicara. Di ak hir sesi, para peserta yang dominan mahasiswa dan pebisnis muda, mendadak ingin diakui dirinya penganut paham otak kanan. Mereka yang dominan otak kiri, merasa sedikit malu dan pingin secepatnya berganti haluan menjadi penganut paham kanan juga. Di mata mereka hanya paham kanan saja yang bisa sukses. “Benarkah otak kanan lebih hebat dari otak kiri?” “Dan benarkah hanya bermodalkan otak kanan, kita meraih sukses dalam hidup?” Intro diatas adalah beberapa hal yang terjadi di sekitar kita. Harapan saya dari refleksi ini, mengembalikan kepada kita semua, bahwa Tuhan Sang Pencipta memberikan kita otak yang utuh dengan kedua belahan yang memang berbeda fungsinya dan saling bersinergi satu sama lain yang menghasilkan daya pikir baik itu intelegensi, emosi dan spiritual serta perilaku manusia. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dan memahami bagaimana menggunakan kedua belahan otak kita secara bijak dan benar. Penemuan Roger W Sperry Berbicara tentang otak kiri dan kanan, bermula dari penemuan hebat dari pemenang hadiah Nobel Roger W Sperry di tahun 1960. Awal mulanya, Roger Sperry melakukan penelitian terhadap orang yang mengalami sakit epilepsi dimana sambungan antara otak kiri dan kanan (corpus collosum) yang diduga oleh Roger Spery bahwa dengan pemotongan corpus calosum ini mampu menghentikan serangan epilepsi tersebut. Ternyata dari pemotongan sambungan (corpus calosum) tersebut mempunyai efek dimana otak kiri dan kanannya tidak dapat bekerja sama, misalkan ia dapat melihat sekor simpanse tetapi tidak dapat menyebutkan namanya. Berkat penelitian tersebut Roger W Sperry mendapat anugerah hadiah Nobel di tahun 1981. Roger W Sperry mengemukakan bahwa otak manusia terdiri dari belahan kiri dan kanan, di mana masing-masing belahan otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas belahan kiri paling utama adalah untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan, analisis, dll sedangkan tugas belahan kanan berfungsi selain dari bahasa (nonverbal) yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dll
Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya kan: • Memilih sesuatu yang berurutan
• Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan • Lebih memilih system membaca fonetik • Menyukai kata-kata symbol dan huruf • Lebih memilih membaca subyeknya lebih dulu • Mau berbagi informasi fakta yang berhubungan • Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail • Mengalami focus internal lebih besar • Menginginkan struktur dan prediksi Seseorang yang dominan belahan kanan, biasanya akan: • Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak • Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian • Lebih memilih system membaca seluruh bahasa • Menyukai gambar, grafik dan diagram • Lebih memilih melihat atau mengalami subyeknya lebih dulu • Mau berbagi informasi tentang hubungan antara segala sesuatu • Lebih memilih yang spontan, lingkungan belajar yang mengalir • Mengalami fokus eksternal yang lebih besar • Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru & mengejutkan. Dengan tegas, saya katakan disini bahwa kita hanya punya satu otak, yang terbagi menjadi dua belahan yaitu Left hemisphere (belahan kiri) yang merupakan PUSAT BAHASA (VERBAL) yang menjadi fungsi rasional dan Logika, dan Right hemisphere (belahan kanan) yang fungsinya selain dari fungsi verbal yang ada pada otak kiri, seperti : kreatif, irama dll. Kedua belahan otak ini dihubungkan oleh serabut saraf yang disebut corpus collosum yang menyebabkan terhubungnya 'pesan' antara kedua belahan otak ini. Disini Roger W Sperry menggunakan istilah hemisphere yang berarti 'belahan'. Dan hemisfer disini juga tidak pada keseluruhan dari belahan (hemisfer) otak tersebut tapi hanya pada bagian-bagian tertentu dari belahan (hemisfer) otak ini, yang saya istilahkan sebagai folder dari sebuah hardisk otak yang sangat besar seperti folder-folder yang ada pada hardisk komputer. Ini saya tegaskan agar tidak terjadi salah anggapan selama ini yang menyebut dua otak yaitu otak kanan dan otak kiri. Sebagian orang terlalu menyederhanakan kesimpulan tersebut atau melihatnya sebagai sesuatu yang ekstrem, yang menciptakan pemisahan dalam berpikir yang tidak didukung riset dan literatur yang benar. Bahkan ada yang muncul yang menggambarkan garis pemisah antara “cara lama otak kiri” dan “pendekatan terbaru otak kanan”. Yang ada hanyalah pilihan dimana belahan yang satu lebih “DIAKTIFKAN” dan yang lainnya tidak. Tidak ada pembelajaran yang efektif yang hanya di satu sisi saja. Yang lebih tepat adalah penggunaan KEDUA BELAHAN OTAK yang jauh lebih hebat, karena otak kita interaktif sifatnya. Karya orisinal dari Roger William Sperry, Ph.D. yang men emukan perbedaan fungsi antara belahan otak kiri dan kanan, tetap valid sampai hari ini. Tetapi menjaga penemuan itu tetap berada dalam perspektif yang benar itu yang tidak mudah. Memasuki era 1990an, mulai ditemukan alat-alat yang canggih yang dapat meneliti organ dalam tubuh maupun otak manusia. Dan hal-hal luar biasa yang ditemukan dalam riset untuk
mengungkap misteri otak manusia tidak lepas dari adanya alat-alat canggih seperti MRI, PET dan SPECT. Jika sebelum tahun 1990, para ilmuwan menggunakan otak yang telah mati untuk melakukan riset, maka dengan alat ini mereka bisa melakukan test pada otak orang yang hidup. Dan bisa melihat sampai ke tingkat sel-sel otak k arena alat-alat tersebut bisa melihat ketipisan hingga 1/1000 tipisnya rambut manusia. Dengan alat-alat ini juga berhasil diketahui, bahwa 80% dari pengetahuan mengenai otak yang diketahui sebelum tahun 1990 adalah salah. Jadi apa yang sudah diketahui selama bertahuntahun oleh para ilmuwan mengenai otak manusia hanya 20% saja yang benar. Ini benar-benar merubah ilmu pengetahuan di abad ini mengenai otak manusia. Otak kita yang tidak seimbang (asimetris) Pengetahuan kita selama ini mengatakan bahwa otak kiri mengontrol bagian disebelah kanan tubuh, dan otak kanan mengontrol bagian tubuh di sebelah kiri. Namun penemuan terakhir ini oleh Dr. Iaccino mengatakan bahwa otak kiri “bertanggung jawab” dalam sebagian besar aktivitas, termasuk sisi kanan dan sebagian sisi kiri. Maka tidak heran bila kita lebih banyak menggunakan tangan kanan, kaki kanan, mata tertentu dll. Hal ini dikarenakan 9 dari 10 manusia mempunyai otak kiri yang lebih besar dan pusat intelegensi yang paling aktif (area wernicle) ada pada otak Kiri (area wernicle otak kiri), sedangkan pusat intelegensi pada otak kanan (area wernicle) lebih kecil karena sangat jarang digunakan akibat dari fungsi berbahasa yang ada pada otak kiri yang lebih sering digunakan, yang tidak dimiliki otak sebelah kanan. Tentang otak kiri Pemikiran bahwa otak kiri adalah otak logika, dan otak kanan otak kreatif sudah ketinggalan jaman. Kita dapat menjadi sangat kreatif dengan menggunakan tahap-tahap, pola dan variasi yang logis. Buku karya Edward de Bono tentang Berpikir Lateral, mengingatkan kita bahwa seseorang dapat menggunakan sisi otak kiri untuk menjadi kreatif. Selama bertahun-tahun, de Bono melakukan serangkaian proses untuk sampai kepada solusi kreatif melalui metode yang bertahap. Apakah musik itu merupakan aktivitas pada otak kanan? Pikirkan lagi! Para peneliti neuroscience menemukan bahwa para musisi memproses musik sampai pada tingkat yang lebih besar dibagian belahan otak kiri, sementara mereka yang bukan musisi memprosesnya lebih pada belahan otak kanan. Seorang seniman dalam merencanakan karya seni, mereka mengikuti logika dan aturan mereka sendiri tentang bentuk, warna dan suara. Karena agar karya mereka dapat diterima orang banyak, harus ada pertimbangan secara logika, detail dan proporsional. Agar menghasilkan karya seni yang bagus, harus melibatkan belahan kiri & kanan secara seimbang. Tentang Otak kanan Penemuan neuroscience tentang otak kanan, memang memegang peranan dalam hal hidup kita saat ini. Bicara tentang belahan otak kanan, sekolah adalah tempat yang paling banyak disalahkan. Diperkirakan hampir 90% pembelajaran di sekolah dominan pada belahan otak kiri. Karena cara ceramah adalah metode yang paling mudah dilakukan para guru dalam mengajar. Dan itu lebih banyak mengaktifkan otak kiri. Kenapa banyak siswa yg „boring‟ waktu guru menerangkan? Karena otak kiri siswa dipacu unjuk kerjanya, sementara otak kanannya nganggur tanpa aktivitas, dan aktifitas berlebih dari organ tubuh dalam hal ini otak menghasilkan metabolit
buangan yang lebih banyak yang segera dibuang yang menyebabkan otak kiri menjadi cepat lelah, dan juga pada bagian tubuh yang digunakan secara berlebihan dalam hal ini otak memerlukan suplemen makanan yang lebih banyak yaitu Oksigen dan Glukosa yang berakibat otak kiri lebih banyak mengambil Oksigen dan Glukosa tubuh yang berakibat otak kanan menjadi kekurangan sehingga beberapa siswa melakukan kegiatan saat guru mengajar tsb menjadi sepertinya kelelahan yang berakibat : melamun, cuek, menggambar di kertas, baca komik , jahil sama teman sebelah dll, sebagai kompesansi yan g secara otomatis dilakukan oleh otak kanan yang juga memerlukan suplemen oksigen dan glukosa untuk kestabilan jumlah oksigen dan glukosa yang telah diambil lebih banyak oleh otak kiri. Solusinya, guru seharusnya mengajar dengan melibatkan kedua belahan otak. Belahan otak kanan perlu dilibatkan juga, seperti: tampilan gambar, cerita, gerakan, aktivitas kelas, musik, film dll. Apakah Lebih baik otak kanan daripada otak kiri? Meskipun otak kanan (non-verbal), pemikiran nya sering dianggap sebagai lebih 'kreatif', tidak ada benar atau salah di sini; itu hanya dua cara berpikir yang berbeda. Satu tidak lebih baik daripada yang lain. Yang penting adalah menyadari bahwa ada cara berpikir yang berbeda, mengetahui apa preferensi alamiah anda, dan jika hal itu sangat verbal (otak kiri) daripada visual (otak kanan). Anda perlu terbuka untuk mencoba pendekatan baru diluar dominan otak anda, sehingga melibatkan kedua belahan otak anda. Memang peran belahan kanan sangat bagus dalam hal kreativitas, intuisi, penemuan ide bisnis, inspirasi baru, imaginasi dan pemikiran baru. Namun, buk an berarti belahan otak kanan lebih penting daripada belahan otak yang kiri, ataupun sebaliknya. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa hasil otak kanan untuk menjadi yang sepertinya ide brilian, kreatif, imaginasi, inspirasi, perlu ditindaklanjuti oleh PEMIKIRAN KRITIS OTAK KIRI yang benar-benar KRITIS, bukan sekedar hanya berpikir biasa seperti anda berpikir sehari-hari, sehingga menghasilkan karya yang gemilang (Eurika). Sehingga kedua-duanya sangat penting, karena itu keduanya harus DIKEMBANGKAN secara SEIMBANG dan SENGAJA agar fungsi masing-masing belahan be rjalan seimbang dan saling menguatkan. Jika hanya terfokus pada salah satu belahan maka belahan yang kurang berkembang akan terhambat dan tidak berkembang dalam menjalankan fun gsinya. Seseorang akan menjadi miskin kreativitas bila ia lebih banyak dirangsang untuk menggunakan belahan otak kirinya saja, tetapi seseorang tidak dapat dikatakan kreatif saat dia menggunakan otak kanan saja karena sesuatu yang dikatakan kreatif karena dilakukan atau dieksekusi/ action, dimaha hal ini dilakukan oleh otak kiri. Sebaliknya jika fungsi belahan otak kanannya yang “katanya” lebih kerap digunakan (dominan) maka tidak ada tindakan atau action seperti yang telah disebutkan diatas tadi dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap waktu, kedua belahan otak kita aktif Penelitian berikutnya berdasarkan penemuan Roger W. Sperry, dilakukan oleh Jerry Levy, PhD, (1995) dari University of Chicago, menegaskan bahwa kedua bagian otak kita terlibat hampir dalam setiap aktivitas dan waktu. Hal ini bisa dibuktikan percobaan penggunaan PET (Positron Mission Tomography) pada seseorang yang sedang berpikir & beraktivitas. Di layar nampak kedua belahan menunjukkan aktivitas otak yang sedang terjadi. Sehingga kenapa ahli
neuroscience sekarang sudah tidak menggunakan pembagian menurut dua belahan otak kiri & otak kanan. Alasannya karena terlalu menyederhanakan, dan berpotensi memberikan arti yang salah. Sebenarnya apapun yang anda lakukan, berbicara misalnya, anda selalu mengakses otak kanan & otak kiri anda. Contoh: saat mendengarkan seseorang berbicara, hal ini mengaktifkan otak kiri (Pengertian Berbahasa), berdasar pengetahuan yang kita peroleh selama ini, bagian kiri memproses kata-kata, definisi dan bahasa. Pada saat sepe rti ini, penelitian terbaru dari Neuroscience, membuktikan bahwa belahan otak kanan juga aktif untuk memproses, modulasi nada, tempo dan volume dari komunikasi tersebut. Unsur yang sebenarnya, lebih penting dari kata-kata itu sendiri. Setelah menulis paragraph diatas, saya jadi in gat sewaktu masih kecil ibu saya memanggil nama saya dengan tipe nada yang berbeda. Saat memanggil saya, “Markus…” dengan nada rendah sambil membawa sesuatu, berarti kabar gembira buat saya, mendapat hadiah atau makanan. Tapi saat memanggil saya dari dalam rumah, “Markus…”, dengan suara yang keras diiringi nada tinggi di akhir kata, itu berarti ibu saya marah besar pada saya. Satu kata yang sama, namun dengan nada yang berbeda memiliki arti yang sangat berbeda, dimana nada tadi ditentukan oleh belahan otak kanan dan Pemahaman kata yang disampaikan oleh ibu saya tadi oleh otak kiri. Yang Benar: Gunakan kedua belahan otak Anda Singkat kata: kita menggunakan kedua belah sisi otak pada hampir setiap waktu. Sebetulnya tidak mungkin kita dapat menghentikan salah satunya sama sekali. Setelah anda membaca tulisan ini pun, saat ini pula otak anda terus berpikir dan membandingkan data yang sebelumnya ada dan anda ketahui dalam otak anda dengan tulisan saya yang baru anda baca ini. Dan otak anda terus berpikir bahkan ketika anda tidak menyadarinya. Memang otak kita bekerja begitu banyak diluar kesadaran kita. Pesan saya: gunakan dan selalu libatkan kedua belahan otak anda sesering mungkin. Ingatlah selalu: “Dua belahan otak lebih hebat dari pada satu sisi otak saja” Salam Excellent, Surabaya & Banjarmasin 8 Oktober 2009, Pk.19.00 wib & 20.00 wita
Markus Tan & dr.A.Fadly Noor www.best-camp.com http://brain-klinik.blogspot.com Kamis, Oktober 08, 2009
BENARKAH OTAK KANAN LEBIH HEBAT DARI OTAK KIRI? BENARKAH OTAK KANAN LEBIH HEBAT DARI OTAK KIRI? Refleksi atas pemahaman yang salah tentang belahan otak kanan & otak kiri)
Mengapa saya menulis refleksi ini? Karena banyak anggapan selama ini yang kurang tepat tentang pengetahuan otak kita. Beberapa buku juga menulis kehebatan otak kanan, yang juga ditulis oleh penulis yang cukup punya nama. Mereka memakai banyak macam judul, misalnya: dahsyat dengan otak kanan, gunakan otak kanan anda, berbisnis dengan otak kanan, sukses dengan otak kanan, 13 wasiat terlarang Dahsat dengan otak kanan, dsb. Ada juga yang menulis otak kiri dikaitkan dengan IQ dan otak kanan dikaitkan dengan EQ. Tulisan tersebut ‘nampak’ bagus, sayangnya penulis menyadur dari sumber yang kurang kredibel, bukan dari
hasil riset dan literatur tentang otak (Neuroscience). Akibatnya pemahaman dan kesimpulan sang penulis menjadi tidak sesuai lagi dengan sumber aslinya. Saya mengerti mereka mempunyai tujuan baik dengan apa yang mereka sampaikan. Namun tulisan tersebut bisa menimbulkan persepsi yang kurang tepat tentang hasil riset otak yang sebenarnya dan memperpanjang persepsi yang salah tentang kebenaran ilmu tentang otak itu sendiri (neuroscience). Pernah juga saya mengikuti seminar dengan topik “Kehebatan otak kanan” di salah satu kota di Jawa
Timur. Saya berharap mendapat insight dan wawasan baru. Salah satu mahasiswa, dalam seminar itu bertanya, “Bagaimana peran otak kanan dalam kesuksesan?” Pembicara tersebut menjawab, “K alau
anda ingin sukses, masuklah golongan m inoritas, dan golongan minoritas itu adalah golongan otak kanan.” Dari berbagai pemaparan dalam seminar itu, tampak sekali sang pembicara ‘mengagungkan’ otak kanan dan ‘mengkerdilkan’ peran otak kiri. Hal ini terlihat dari berbagai dalil, contoh, gambar dan cerita yang
mendukung pemikiran versi sang pembicara. Di akhir sesi, para peserta yang dominan mahasiswa dan pebisnis muda, mendadak ingin diakui dirinya penganut paham otak kanan. Mereka yang dominan otak kiri, merasa sedikit malu dan pingin secepatnya berganti haluan menjadi penganut paham kanan juga. D i mata mereka hanya paham kanan saja yang bisa sukses. “Benarkah otak kanan lebih hebat dari otak kiri?” “Dan benarkah hanya bermodalkan otak kanan, kita meraih sukses dalam hidup?”
Intro diatas adalah beberapa hal yang terjadi di sekitar kita. Harapan saya dari refleksi ini, mengembalikan kepada kita semua, bahwa Tuhan Sang Pencipta memberikan kita otak yang utuh dengan kedua belahan yang memang berbeda fungsinya dan saling bersinergi satu sama lain yang menghasilkan daya pikir baik itu intelegensi, emosi dan spiritual serta perilaku manusia. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dan memahami bagaimana menggunakan kedua belahan otak kita secara bijak dan benar. Penemuan Roger W Sperry Berbicara tentang otak kiri dan kanan, bermula dari penemuan hebat dari pemenang hadiah Nobel Roger W Sperry di tahun 1960. Awal mulanya, Roger Sperry melakukan penelitian terhadap orang yang mengalami sakit epilepsi dimana sambungan antara otak kiri dan kanan (corpus collosum) yang diduga oleh Roger Spery bahwa dengan pemotongan cor pus calosum ini mampu menghentikan serangan epilepsi tersebut. Ternyata dari pemotongan sambungan (corpus calosum) tersebut mempunyai efek dimana otak kiri dan kanannya tidak dapat bekerja sama, misalkan ia dapat melihat sekor simpanse
tetapi tidak dapat menyebutkan namanya. Berkat penelitian tersebut Roger W Sperry mendapat anugerah hadiah Nobel di tahun 1981. Roger W Sperry mengemukakan bahwa otak manusia terdiri dari belahan kiri dan kanan, di mana masing-masing belahan otak tersebut mempunyai fungsi yang berbeda. Tugas belahan kiri paling utama adalah untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan, analisis, dll sedangkan tugas belahan kanan berfungsi selain dari bahasa (nonverbal) yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dll
Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya kan: • Memilih sesuatu yang berurutan • Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan • Lebih memilih system membaca fonetik • Menyukai kata-kata symbol dan huruf • Lebih memilih membaca subyeknya lebih dulu • Mau berbagi informasi fakta yang berhubungan • Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail • Mengalami focus internal lebih besar • Menginginkan struktur dan prediksi
Seseorang yang dominan belahan kanan, biasanya akan: • Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak • Paling baik belajar dari keseluruhan kemud ian bagian-bagian • Lebih memilih system membaca seluruh bahasa • Menyukai gambar, grafik dan diagram • Lebih memilih melihat atau mengalami subyeknya lebih dulu • Mau berbagi informasi tentang hubungan antara segala sesuatu • Lebih memilih yang spontan, lingkungan belajar yang mengalir • Mengalami fokus eksternal yang lebih besar • Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru & mengejutkan.
Dengan tegas, saya katakan disini bahwa kita hanya punya satu otak, yang t erbagi menjadi dua belahan yaitu Left hemisphere (belahan kiri) yang merupakan PUSAT BAHASA (VERBAL) yang me njadi fungsi rasional dan Logika, dan Right hemisphere (belahan kanan) yang fungsinya selain dari fungsi verbal yang ada pada otak kiri, seperti : kre atif, irama dll. Kedua belahan otak ini dihubungkan oleh serabut saraf yang disebut corpus collosum yang menyebabkan terhubungnya 'pesan' antara kedua belahan otak ini. Disini Roger W Sperry menggunakan istilah hemisphere yang berarti 'belahan'. Dan hemisfer disini juga tidak pada keseluruhan dari belahan (hemisfer) otak tersebut tapi hanya pada bagian-bagian tertentu dari belahan (hemisfer) otak ini, yang saya istilahkan sebagai folder dari sebuah hardisk otak yang sangat besar seperti folder -folder yang ada pada hardisk komputer. Ini saya tegaskan agar tidak terj adi salah anggapan selama ini yang menyebut
dua otak yaitu otak kanan dan otak kiri. Sebagian orang terlalu menyederhanakan kesimpulan tersebut atau melihatnya sebagai sesuatu yang ekstrem, yang menciptakan pemisahan dalam berpikir yang tidak didukung riset dan literatur yang benar. Bahkan ada yang muncul yang menggambarkan garis pemisah antara “cara lama otak kiri” dan “pendekatan terbaru otak kanan”. Yang ada hanyalah pilihan dimana belahan yang satu lebih “DIAKTIFKAN” dan yang lainnya tidak. Tidak ada pembelajaran yang efektif yang hanya di satu sisi saja.
Yang lebih tepat adalah penggunaan KEDUA BELAHAN OTAK yang jauh lebih hebat, kare na otak kita interaktif sifatnya. Karya orisinal dari Roger William Sperry, Ph.D. yang mene mukan perbedaan fungsi antara belahan otak kiri dan kanan, tetap valid sampai hari ini. Tetapi menjaga penemuan itu te tap berada dalam perspektif yang benar itu yang tidak mudah. Memasuki era 1990an, mulai ditemukan alat-alat yang canggih yang dapat meneliti organ dalam tubuh maupun otak manusia. Dan hal-hal luar biasa yang ditemukan dalam riset untuk mengungkap misteri otak manusia tidak lepas dari adanya alat-alat canggih seperti MRI, PET dan SPECT. Jika sebelum tahun 1990, para ilmuwan menggunakan otak yang telah mati untuk me lakukan riset, maka dengan alat ini mereka bisa melakukan test pada otak orang yang hidup. Dan bisa melihat sampai ke tingkat sel-sel otak karena alat-alat tersebut bisa melihat ketipisan hingga 1/1000 tipisnya rambut manusia. Dengan alat-alat ini juga berhasil diketahui, bahwa 80% dari pengetahuan mengenai otak yang diketahui sebelum tahun 1990 adalah salah. Jadi apa yang sudah diketahui selama bertahun-tahun oleh para ilmuwan mengenai otak manusia hanya 20% saja yang benar. Ini benar-benar mer ubah ilmu pengetahuan di abad ini mengenai otak manusia. Otak kita yang tidak seimbang (asimetris) Pengetahuan kita selama ini mengatakan bahwa otak kiri mengontrol bagian disebelah kanan tubuh, dan otak kanan mengontrol bagian tubuh di sebelah kiri. Namun penemuan terakhir ini oleh Dr . Iaccino mengatakan bahwa otak kiri “bertanggung jawab” dalam sebagian besar aktivitas, termasuk sisi kanan
dan sebagian sisi kiri. Maka tidak heran bila kita lebih banyak menggunakan tangan kanan, kaki kanan, mata tertentu dll. Hal ini dikarenakan 9 dari 10 manusia mempunyai otak kiri yang lebih besar dan pusat intelegensi yang paling aktif (area wernicle) ada pada otak Kir i (area wernicle otak kiri), sedangkan pusat intelegensi pada otak kanan (area wernicle) lebih kec il karena sangat jarang digunakan akibat dari fungsi berbahasa yang ada pada otak kiri yang lebih sering digunakan, yang tidak dimiliki otak sebelah kanan. Tentang otak kiri Pemikiran bahwa otak kiri adalah otak logika, dan otak kanan otak kreatif sudah ketinggalan jaman. Kita dapat menjadi sangat kreatif dengan menggunakan tahap-tahap, pola dan variasi yang logis. Buku karya Edward de Bono tentang Berpikir Lateral, mengingatkan kita bahwa seseorang dapat menggunakan sisi otak kiri untuk menjadi kreatif. Selama bertahun-tahun, de Bono me lakukan serangkaian proses untuk sampai kepada solusi kreatif melalui metode yang bertahap.
Apakah musik itu merupakan aktivitas pada otak kanan? Pikirkan lagi! Para peneliti neuroscience menemukan bahwa para musisi memproses musik sampai pada tingkat yang lebih besar dibagian belahan otak kiri, sementara mereka yang bukan musisi memprosesnya lebih pada belahan otak kanan. Seorang seniman dalam merencanakan karya seni, mereka mengikuti logika dan aturan mereka sendiri tentang bentuk, warna dan suara. Karena agar karya mereka dapat diterima orang banyak, harus ada pertimbangan secara logika, detail dan proporsional. Agar menghasilkan karya seni yang bagus, harus melibatkan belahan kiri & kanan secara seimbang. Tentang Otak kanan Penemuan neuroscience tentang otak kanan, memang memegang peranan dalam hal hidup kita saat ini. Bicara tentang belahan otak kanan, sekolah adalah tempat yang paling banyak disalahkan. Diperkirakan hampir 90% pembelajaran di sekolah dominan pada belahan otak kiri. Karena cara ceramah adalah metode yang paling mudah dilakukan para guru dalam mengajar. Dan itu lebih banyak mengaktifkan otak kiri. Kenapa banyak siswa yg ‘boring’ waktu guru m enerangkan? Karena otak kiri siswa dipacu unjuk
kerjanya, sementara otak kanannya nganggur tanpa aktivitas, dan aktifitas berlebih dari organ tubuh dalam hal ini otak menghasilkan metabolit buangan yang lebih banyak yang segera dibuang yang menyebabkan otak kiri menjadi cepat lelah, dan juga pada bagian tubuh yang digunakan se cara berlebihan dalam hal ini otak memerlukan suplemen makanan yang lebih banyak yaitu Oksigen dan Glukosa yang berakibat otak kiri lebih banyak mengambil Oksigen dan Glukosa tubuh yang berakibat otak kanan menjadi kekurangan sehingga beberapa siswa melakukan kegiatan saat guru mengajar tsb menjadi sepertinya kelelahan yang berakibat : melamun, cuek, menggambar di kertas, baca komik, jahil sama teman sebelah dll, sebagai kompesansi yang secara otomatis dilakukan oleh otak kanan yang j uga memerlukan suplemen oksigen dan glukosa untuk kestabilan jumlah oksigen dan glukosa yang telah diambil lebih banyak oleh otak kiri. Solusinya, guru seharusnya mengajar dengan melibatkan kedua belahan otak. Belahan otak kanan perlu dilibatkan juga, seperti: tampilan gambar, cer ita, gerakan, aktivitas kelas, musik, film dll. Apakah Lebih baik otak kanan daripada otak kiri? Meskipun otak kanan (non-verbal), pemikiran nya sering dianggap sebagai lebih 'kreatif', tidak ada benar atau salah di sini; itu hanya dua cara berpikir yang berbeda. Satu tidak lebih baik daripada yang lain. Yang penting adalah menyadari bahwa ada cara berpikir yang berbeda, me ngetahui apa preferensi alamiah anda, dan jika hal itu sangat verbal (otak kiri) daripada visual (otak kanan). Anda perlu terbuka untuk mencoba pendekatan baru diluar dominan otak anda, sehingga melibatkan kedua belahan otak anda. Memang peran belahan kanan sangat bagus dalam hal kreativitas, intuisi, penemuan ide bisnis, inspirasi baru, imaginasi dan pemikiran baru. Namun, bukan berarti belahan otak kanan lebih penting daripada belahan otak yang kiri, ataupun sebaliknya. Satu hal yang perlu kita ingat bahwa hasil otak kanan untuk menjadi yang sepertinya ide brilian, kreatif, imaginasi, inspirasi, perlu ditindaklanjuti oleh PEMIKIRAN KRITIS OTAK KIRI yang benar-benar KRITIS, bukan sekedar hanya berpikir biasa seperti anda berpikir sehari-hari, sehingga menghasilkan karya yang gemilang (Eurika).
Sehingga kedua-duanya sangat penting, karena itu keduanya harus DIKEMBANGKAN secara SEIMBANG dan SENGAJA agar fungsi masing-masing belahan berjalan seimbang dan saling menguatkan. Jika hanya terfokus pada salah satu belahan maka belahan yang kurang berkembang akan terhambat dan tidak berkembang dalam menjalankan fungsinya. Seseorang akan menjadi miskin kreativitas bila ia lebih banyak dirangsang untuk menggunakan belahan otak kirinya saja, tetapi seseorang tidak dapat dikatakan kreatif saat dia menggunakan otak kanan saja karena sesuatu yang dikatakan kreatif karena dilakukan atau dieksekusi/ action, dimaha hal ini dilakukan oleh otak kiri. Sebaliknya jika fungsi belahan otak kanannya yang “katanya” lebih kerap digunakan (dominan) maka
tidak ada tindakan atau action seperti yang telah disebutkan diatas tadi dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap waktu, kedua belahan otak kita aktif Penelitian berikutnya berdasarkan penemuan Roger W. Sperry, dilakukan oleh Jerry L evy, PhD, (1995) dari University of Chicago, menegaskan bahwa kedua bagian otak kita t erlibat hampir dalam setiap aktivitas dan waktu. Hal ini bisa dibuktikan percobaan penggunaan PET (Positron Mission Tomography) pada seseorang yang sedang berpikir & beraktivitas. Di layar nampak kedua belahan menunjukkan aktivitas otak yang sedang terjadi. Sehingga kenapa ahli neuroscience sekarang sudah tidak menggunakan pembagian menurut dua belahan otak kiri & otak kanan. Alasannya karena terlalu menyederhanakan, dan berpotensi memberikan arti yang salah. Sebenarnya apapun yang anda lakukan, berbicara misalnya, anda selalu mengakses otak kanan & otak kiri anda. Contoh: saat mendengarkan seseorang berbicara, hal ini mengaktifkan otak kiri (Penger tian Berbahasa), berdasar pengetahuan yang kita peroleh selama ini, bagian kiri memproses kata -kata, definisi dan bahasa. Pada saat seperti ini, penelitian terbaru dari Neuroscience, membuktikan bahwa belahan otak kanan juga aktif untuk memproses, modulasi nada, tempo dan volume dari komunikasi tersebut. Unsur yang sebenarnya, lebih penting dari kata-kata itu sendiri. Setelah menulis paragraph diatas, saya jadi ingat sewaktu masih kecil ibu saya m emanggil nama saya dengan tipe nada yang berbeda. Saat memanggil saya, “Markus…” dengan nada rendah sambil
membawa sesuatu, berarti kabar gembira buat saya, me ndapat hadiah atau makanan. Tapi saat memanggil saya dari dalam rumah, “Markus…”, dengan suara yang keras diiringi nada tinggi di akhir
kata, itu berarti ibu saya marah besar pada saya. Satu kata yang sama, namun dengan nada yang berbeda memiliki arti yang sangat berbeda, dimana nada tadi ditentukan oleh belahan otak kanan dan Pemahaman kata yang disampaikan oleh ibu saya tadi oleh otak kiri. Yang Benar: Gunakan kedua belahan otak Anda Singkat kata: kita menggunakan kedua belah sisi otak pada hampir setiap waktu. Sebet ulnya tidak mungkin kita dapat menghentikan salah satunya sama sekali. Setelah anda membaca tulisan ini pun, saat ini pula otak anda terus berpikir dan membandingkan data yang sebel umnya ada dan anda ketahui dalam otak anda dengan tulisan saya yang baru anda baca ini. Dan otak anda te rus berpikir bahkan ketika anda tidak menyadarinya. Memang otak kita bekerja begitu banyak diluar kesadaran kita.
Pesan saya: gunakan dan selalu libatkan kedua belahan otak anda sesering mungkin. Ingatlah selalu: “Dua belahan otak lebih hebat dari pada satu sisi otak saja”
Salam Excellent, Surabaya & Banjarmasin 8 Oktober 2009, Pk.19.00 wib & 20.00 wita
Markus Tan & dr.A.Fadly Noor www.best-camp.com http://brain-klinik.blogspot.com Diposkan oleh dr.Akhmad Fadly Noor,C.Ht,M.NLP™ di 10/08/2009 09:29:00 PM Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Neuro Activating Enginering (NAE) Reaksi:
Rabu, Oktober 07, 2009
MAAF PA TULISANNYA KEPANJANGAN JADI MALAS BACANYA MAAF PA TULISANNYA KEPANJANGAN JADI MALAS BACANYA Tidak sedikit orang yang mengatakan hal seperti ini disaat dia mendapat kiriman artikel-art ikel atau saat dia ingin membaca suatu tulisan. Kebenaran dari pernyataan yang dikatakan oleh orang ini sebenarnya memang malas at au sedang malas untuk membaca. Maka sebagai Pembenaran diri, dia mengatakan dengan alasan bahwa artikel atau tulisannya terlalu panjang. Sekarang anda bayangkan kalau proses berpikir ini terjadi pada diri anak anda dan dia mengakatan : “Pah…Mah….Dede malas baca nya…habis tulisan panjang dan se pertinya tidak menarik”. Pernyataannya
adalah apakah benar tulisan tersebut sepertinya tidak menarik sebelum kita membacanya. Itu semuanya hanyalah sebuah asumsi dari diri kita yang akhirnya membuat kita menjudmentnya tanpa sengaja untuk tidak membaca, yang berakibat pada terbentuknya PERILAKU MALAS untuk membaca. Tulisan adalah sebuah representasi internal dari diri seseorang yang ingin disampaikan dan diapresiasikan melalui tulisan dan disampaikan kepada hal layak umum untuk diketahui dan lebih memuaskan lagi dapat lebih diperhatikan dan menjadi manfaat dari orang yang membaca tulisan tersebut, baik itu berupa tulisan dari pendapat diri pribadinya, tulisan fakta-fakta atau cerita-cerita
kehidupan yang dianggap oleh sang penulis dapat diambil hikmah dari cerita yang dituliskannya tersebut, atau tulisan-tulisan dari hasil eksperimen atau penelitian. Tulisan-tulisan cerita kehidupan bisa dibuat pendek, padat dan berisi, sedangkan tulisan yang bersifat ilmiah itu cukup sulit untuk dibuat atau ditulis pendek dan padat, karena tulisan-tulisan yang bersifat ilmiah ini bisa mendapatkan protes karena adanya perbedaan perbendaharaan (distorsi) keilmuan yang dimiliki oleh orang lain yang disimpan dalam memori otaknya dengan cara membandingkannya dengan apa yang telah dipelajarinya dan yang telah disimpannya dalam memori otaknya dan juga ini dikarenakan adanya banyak yang telah menjadi ahli yaitu Ahli Protes...huehuehuehue. Sebelumnya saya juga sama seperti anda-anda yang sepertinya malas saat melihat tulisan yang panjang, hanya dengan melihatnya saja tanpa mencoba membacanya saya sudah menjudment diri saya pribadi malas membacanya. Sebagai seorang dokter saya berpikir kembali, masa hanya dengan tulisan yang ditulis panjang yang hanya saya liat dan belum saya baca saja saya sudah malas dan akhirnya ini menjadi prilaku buat saya pribadi yang jadi malas membaca tulisan apapun walaupun tulian itu pendek. Saat saya kembali mempelajari tentang intelegensia pada banyak tek s books Ilmiah Nuroscience bahwa orang2 yang mudah berpindah dari satu pikiran ke pikiran lain atau tidak fokus adalah orang2 yang pusat intelegensi nya mengalami kemunduran yang berakibat pada kerusakan pusat intelegensi itu sendiri yang tanpa disengaja ini terjadi oleh diri kita pribadi dan saat itu saya terpaku dan menyadari duh sungguh sayang dan menyesal dengan apa yang saya pikir selama ini. Dimana bila terjadi kerusakan pusat intelegensi ini maka bisa jadi saya secara pribadi me njadi sulit untuk berpikir kedepan karena pada pusat intelegensi ini terletak pusat visi dan misi hidup yang membuat kita mampu berpikir untuk memiliki masa depan, berhasil bahkan kaya. Bisa dibayangkan kalau pusat ini rusak dan kerusakan atau kemunduran otak dikarenakan kematian neuron2 yang tidak digunakan yang dimulai usia 30 tahun dan bisa anda bayangkan diusia 30 thn telah mulai terjadi kemunduran, skr bayangkan di usia 40 tahun bagaimana lagi dengan proses berpikir ini, sedangkan kita semua mempunyai anak, istri dan orang tua yang ingin dibahagiakan, sungguh ironis kalau kemunduran ini terjadi maka kita hy mampu bekerja dan melakukan hal-hal yang biasa saja yang telah biasa kita lakukan tanpa dapat lagi melakukan hal-hal lain yang dapat membuat kita mampu mendapatkan dan melakukan lebih. Nah mulai saat ini juga tanamkanlah dalam diri anda, saya dan kita semua, saat ada tulisan yang datang pada anda dalam bentuk apapun sadarilah ini adalah berkah dari tuhan untuk saya, anda dan kita semua untuk mengetahui dan menambah pengetahuan kita untuk menjadikan diri kira menjadi semakin cerdas, cerdik dan pandai. Amin
Salam sukses Banjarmasin, 7 Oktober 2009 Pk : 08.45 wita
Dr.A.Fadly Noor Diposkan oleh dr.Akhmad Fadly Noor,C.Ht,M.NLP™ di 10/07/2009 09:01:00 AM Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Label: Motivasi dan Inspirasi Reaksi:
Selasa, Oktober 06, 2009
Sukses Hidup dengan Mengatur Waktu dan Disiplin Sukses Hidup dengan Mengatur Waktu dan Disiplin Kesuksesan berarti mampu keluar dari zona kenyamanan, yang berarti keluar dari kebiasaan yang biasa dan sering dilakukan. Untuk dapat melakukan hal ini diperlukan proses berpikir yang berlebih yang disebut dengan Fungsi Intelegensia Lebih Tinggi. Intelegensia yang lebih tinggi ini terletak pada otak bagian depan atau dahi (lobus frontalis). Mengapa bagian ini disebut dengan Intelegensia yang lebih tinggi, hal ini dikarena otak bagian depan ini memiliki kemampuan untuk memanggil informasi lain dari daerah yang luas pada otak, dan menggunakan informasi tersebut untuk memperoleh pola pikiran yang lebih dalam untuk mencapai tujuan. Jika tujuan ini termasuk kerja motorik, hal ini akan terjadi. Jika tidak, selanjutnya proses pikiran akan mencapai tujuan analitis intelektual. Orang-orang yang tidak memiliki atau mengalami kerusakan kulit dari otak depan ini mempunyai sifat yang mudah beralih dari topik pikirannya yang utama atau tidak disiplin dan konsisten dengan apa yang dipikirkannya. Sedangkan orang-orang yang kulit otak depannya masih berfungsi, dapat mendorong dirinya untuk menyelesaikan tujuan pikirannya terlepas dari rasa bingung atau dengan kata lain konsisten dan disiplin dengan apa yang dipikirkannya. Sekarang yang jadi pertanyaan adalah Apakah yang menyebabkan bagian otak depan ini menjadi rusak atau tidak berfungsi? Tuhan menciptakan manusia dengan otaknya adalah untuk mempergunakan apa yang telah diciptakan dan apa yang telah diberikannya kepada kita sebagai manusia. Kalimat mempergunakan berarti adalah sebuah kesengajaan bagi kita untuk mempergunakan apa yang diberikannya itu, sedangkan kesengajaan atau ketidak sengajaan kita untuk mempergunakannya berarti sama dengan membuatnya tidak berfungsi bahkan hingga merusaknya.
Sebagai contoh manusia diberikan tuhan alat gerak berupa tangan dan kaki dan pusatnya ada di otak depan agak belakang dari atas hingga kebawah bagian tepi. Apakah tangan dan kaki ini mampu bergerak sendiri, tanpa kita menggerakannya dengan kesadaran kita? Bagus, benar sekali apa yang anda pikirkan bahwa untuk menggerakan alat gerak yang diciptakan tuhan itu adalah keseg ajaan dari diri kita untuk menggerakannya dengan memerintahkan pusat gerak diotak untuk menggerakan alat ge rak ini, bukan bergerak sendiri atau otomatis terperintah tanpa kita ke hendaki (ini disebut alat-alat gerak yang bergerak sendiri yang diistilahkan dengan penyakit yang disebut TIC). Walaupun ada beberapa pendapat secara spiritual yang mengatakan bahwa kita sebagai manusia tidak mampu bergerak kalau Dia (Tuhan) tidak menggerakannya. Sadarilah bahwa sebenarnya kalimat ini menyatakan bahwa tuhan menciptakan alat nya, sedangkan untuk menggerakan alatnya adalah atas kemauan kita sendiri. Contoh lain adalah kita diberikan otak oleh Tuhan, Apakah dengan otak yang ada dikepala kita ini membuat kita cerdas dengan sendirinya? Tentu tidak, untuk menjadikan diri kita cerdas m aka kita wajib mengumpulkan berbagai macam informasi atau pengetahuan untuk disimpan didalam otak yang nantinya digunakan untuk proses berpikir dengan merangkai berbagai macam informasi dan pengetahuan yang telah disimpan dalam otak tadi. Sampai disini apakah anda sudah mulai memahaminya? Bahwa tuhan hanya menciptakan, menyediakan dan memberikannya kepada kita dan untuk mengisi serta mengaktifkan apa yang diberikannya ini perlu kesengajaan dari diri kita untuk mengisi dan melakukannya. Sedikit beralih dari cerita diatas tapi juga t etap berhubungan, bagi kaum muslim(in) mengetahui bahwa ada ayat tuhan yang mengatakan : “Tidak ku Ciptakan Jin dan Manusia, Supaya mereka me ngabdi Kepada Ku”. Penafsiran dari ayat ini adalah Jin dan Manusia yang Aku ciptakan Seharusnya bahkan
Wajibnya menyembah Ku (Tuhan), tapi mari kita lihat kenyataannya, ternyata ada dan banyak manusia yang tidak mengabdi kepada Nya (dalam artian beribadah kepada Tuhan). Maka jelaslah disini bahwa dia yang menciptakan Jin dan Manusia tapi untuk beribadah kepada Nya adalah kembali kepada Kehendak Mu (manusia), kalau mau beribadah silahkan, kalau t idak silahkan, yang jelas apa yang dilakukan manusia diantara kedua hal tersebut ada ganjaran atau balasannya yang diterangkan dan dijelaskan dengan jelas dalam Kitab Nya. Sedangkan kalau penciptaan jin dan manusia itu adalah kewajiban atas kehendak Ku (Tuhan) untuk beribadah kepada Ku maka semua Jin dan manusia pastilah beribadah kepada Ku tanpa pengecualian dan alasan apapun untuk tidak melakukannya karena tuhan menciptakan Jin dan Manusia hanya untuk beribadah kepada Nya. Jadi jelaskan disini bahwa untuk menj adikan diri Kita Disiplin adalah mutlak disadari oleh diri kita masing-masing untuk secara langsung mengaktifkan fungsi Intelegensi Lebih Tinggi di otak bagian depan dengan cara berpikir mengumpulkan atau memanggil berbagai informasi dari berbagai macam daerah diotak. Bila kita tidak mau berpikir untuk menyatukan berbagai macam informasi diotak ini berarti kita sedang menonaktifkan bahkan kemungkinan mematikan fungsi intelegian dari otak bagian depan ini. Hal ini sesuai dengan teori Neuroscience bahwa saat neuron dalam otak tidak dipergunakan baik karena
memang kita tidak menggunakannya sama sekali akibat dari ketidak tahuan mengenai hal ini atau memang karena rusak akibat cedera atau penyakit maka neuron-neuron ini mati dan menghilang hingga tersisa neuron-neuron yang sering digunakan saja oleh kita disaat usia tua kita nantinya. Kemampuan lain dari mengembangnya fungsi intelegensi lebih tinggi ini adalah kemampuan untuk membuat rencana dalam kehidupan (Mengatur waktu) untuk masa depan. Orang-orang yang mempunyai intelegensi lebih tinggi adalah orang-orang yang mampu merencakan hidup dan kehidupannya saat ini hingga jauh kedepan dan disiplin dengan apa yang telah direncakananya, bukan orang-orang yang tidak punya rencana hidup, bahkan dengan hidup semaunya. Orang-orang yang mempunyai rencana dalam hidup dan berdisiplin adalah orang yang tidak gegabah dalam mengambil keputusan dengan mempertimbangkan dengan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya apa yang akan diambil dan diputuskannya. Dan orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang mampu menyelesaikan berbagai macam masalah dalam hidup dengan solusi terbaik dan penuh dengan tanggungjawab dengan moral etika hidup yang bijaksana dan santun. Disaat anda tidak pernah memfungsikan, menggunakan atau mengaktifkan otak bagian depan atau intelegensi lebih tingi ini maka yang terjadi adalah kebalikan dari apa yang telah dijelaskan diatas. Orang-orang seperti ini biasanya gegabah dalam melakukan sesuatu, apapun yang dilakukannya tanpa pertimbangan yang matang lebih dahulu, dan apapun yang terjadi orang seperti ini segera melepaskan tanggungjawabnya dari apa yang dilakukannya. Perkataannya dan pikirannya selalu kotor tanpa ada kebijaksanaan dan sopan santun, bahkan selalu berpikir sesuatu yang negatif dan dengan perbuatan yang negatif. Lihat dan perhatikanlah, inilah orang-orang yang tidak punya masa depan, orang-orang yang hanya berpikir sesaat untuk kegembiraan dan kepuasaannya. Kalaupun mereka terlihat sukses maka kesuksesan yang didapatkannya itu bersifat sementara saja.
Salam Sukses Banjarmasin, 6 Oktober 2009 Pkl : 00:15 wita
Dr.A.Fadly Noor
EUFORIA PEMBELAJARAN HIPNOSIS YANG SALAH KAPRAH EUFORIA PEMBELAJARAN HIPNOSIS YANG SALAH KAPRAH Saat menjelang lebaran tadi sangat banyak berita yang memberitakan penyalahgunaan Hipnosis
yaitu untuk berbagai macam-penipuan yang membuat orang yang dihipnotis tertidur, tidak sadar diri, hingga lupa dengan apa yang sudah terjadi. Dengan kejadian ini maka ada 2 hal yang dapat diambil dari kejadian ini, yaitu : 1. Orang-orang yang menganggap hipnotis sangat merugikan karena dapat membuat orang lupa diri hingga mudah untuk dilucuti harta bendanya. 2. Orang-orang ingin lebih tahu dan juga ingin mempelajari ilmu ini, baik nantinya ilmu itu digunakan mereka untuk kebaikan atau kejahatan (menurut versi orang awam yang belum tahu dan belum pernah belajar hipnosis) Begitu pula dengan beberapa pasien yang datang ke tempat praktek saya, terutama orang tua yang membawa anak-anak nya ke tempat praktek saya, yang meminta saya untuk menghipnotis anak mereka untuk merubah perilaknya, ada juga ibu-ibu yang menginginkan agar suaminya tetap mencintai dia dan tidak akan pernah sadar bahwa ada wanita lain selain dirinya sebagai istrinya yang paling cantik dan paling disayang suaminya, bahkan yang lebih lagi ada ibu-ibu yang meminta saya mengajarkan kepadanya agar saat dia minta uang maka suaminya langsung memberikan uang nya tanpa peduli uang itu digunakan untuk apa atau setiap kali suami dapat uang maka suami langsung memberikan uang tersebut bahkan semuanya kepada mereka. Sungguh suatu hal yang amat salah yang berkembang saat ini mengenai pembelajaran hipnotis itu sendiri. Disaat awal saya tertarik belajar hipnotis juga karena hal ini, dan saya juga yakin yang lain juga mau dan ingin belajar hypnosis karena hal ini, ditambah dengan iklan-iklan yang amat sangat berlebihan tentang hipnotis, misal dengan hipnotis anda mampu meningkatkan performance hidup anda, mampu merubah hidup anda menjadi lebih baik, mampu menjual lebih cepat, mampu menjadi orang tua yang baik untuk anak nya, mampu untuk meningkatkan kemampuan atlit, untuk berbisnis, dan lain-lain. Ditambah lagi disaat ini dengan tayangan televisi yang sebenarnya tayangan ini hanya bersifat menghibur bukan kemurnian dari ilmu hipnotis itu sendiri, dalam artian tayangan ini sudah dicampur atau ditambahkan dengan magic untuk menghibur penonton dan membuat penonton penasaran, yang kita ketahui bahwa semua ilmu magic menggunakan trik bukan sebuah ilmu yang bisa berbuat seperti itu saja tanpa adanya dasar penjelasan dari apa yang dilakukan dalam magic itu sendiri. Bahkan ada lagi tayangan televisi yang memperlihatkan seseorang dapat ditelanjangi isi pikirannya saat dihipnotis, hanya dengan melihat api maka sang suyet menjadi terhipnotias alias tertidur alias tidak sadar. Beberapa iklan pembelajaran hipnotis baik itu berupa gambar atau tayangan-tayang rekaman video dari kelas pembelajaran hipnotis yang memperlihatkan kemudahan dan gampang nya menidurkan orang lain hanya dengan bersalaman, menepuk punggung, menekan telapak tangan, melihat dan memperhatikan bandul yang sedang berayun, dan lain sebagainya yang semua ini disebut dengan induksi baik induksi cepat ataupun induksi lambat. Dan dari hal ini juga Nampak diperlihatkan bahwa mereka semua yang sedang belajar dalam kelas pembelajaran hipnosis turut pula NAMPAK mengantuk dan tertidur-tidur dengan dibacakanya sugesti oleh rekan sesama pembelajar hipnotis dikelas tersebut. Ini yang membuat masyarakat awam yang membaca dan melihat nya percaya bahwa hipnotis itu memang membuat orang lain tidur, bahkan bisa lupa diri
dan berubah saat dia bangun nanti. Pertanyaannya Benar kah semua ini? Ada asumsi dimasyarakat bahwa kemampuan menidurkan ini karena adanya ilmu gaib atau sihir yang mampu membuat orang lain tidur bahkan lupa diri. Saya sendiri pernah mempelajari ilmu seperti ini yang disebut dengan gendam, dan proses gendam sangat berbeda dengan hypnosis, juga teknik pembelajarannya yang tidak bisa dijelaskan secara science melalui Neuroscience dan bagaimana Neurofisiologinya terjadinya gendam ini, karena pembelajaran nya melalui puasa, zikir, tirakat dan membaca mantra-mantra tertentu selama beberapa waktu tertentu yang disaratkan. Yang membuat masyarakat lebih salah kaprah lagi adalah saat mereka mau belajar sendiri hypnosis melalui buku-buku hypnosis yang banyak dijual ditoko-toko buku dengan judul yang beraneka ragam dari penulis yang katanya handal sampai pada penulis yang tidak terlalui dikenal, masyarakat merasakan mereka ternyata tidak bisa melakukan hypnosis hanya dengan membaca buku-buku itu saja, karena itu akhirnya mereka berasumsi bahwa hypnosis harus ada pengajarnya, padahal dalam buku-buku tersebut sebenarnya sudah jelas tapi karena mereka merasa tetap tidak bisa dengan hanya membacanya saja tanpa seorang guru maka asumsi mereka mengatakan bahwa ilmu ghaib dalam pembelajaran hipnotis untuk menidurkan orang lain harus diturunkan atau di transferkan lebih dahulu oleh pengajarnya baru bisa menghipnotis atau menidurkan orang lain seperti yang mereka lihat setelah itu baru bisa bermain-main dengan orang yang dihipnotis itu bahkan menghapus, menghilangkan dan mengganti pola pikir orang tersebut dengan pola pikir baru, dimana pola pikir ini bisa baik / positif atau tidak/ negative. Hal ini yang patut difahami sehingga saat anda mau belajar hipnotis tidak menjadi salah kaprah. Tidak sedikit orang-orang yang belajar hipnotis kecewa dengan apa yang mereka pelajari saat berada dikelas belajar hipnosis yang ternyata berbeda dengan yang terjadi saat mereka berada diluar kelas hipnotis. Didalam kelas mereka mampu menidurkan orang yang telah disediakan oleh panitia dengan sangat mudahnya (bagi pelatihan yang telah menyediakan suyet tersendiri), sedangkan pada saat mereka berada diluar kelas mereka sangat kesulitan sekali membuat temen-temean, sahabat atau keluarganya untuk tertidur. Saat mereka tanyakan kembali kepada instruktur mereka atau dengan membuka kembali pelajaran hipnotis tersebut maka dikatakan bahwa yang bisa atau mampu dibuat tidur itu hanyalah suyet atau orang yang sangat sugestif, sedangkan yang tidak suges tif ya sangat sulit untuk bisa dibuat tidur. Ada juga yang mengatakan walaupun suyetnya sangat sugestif kalau dia tidak mau maka hipnotis nya tidak akan membuat suyetnya menjadi tertidur, jd perlu kesepakatan disini untuk membuat suyet atau orang yang mau dihipnotis untuk sepakat dan mau. Dari penyataan ini benarkah adanya seperti itu, bahwa sebenarnya hipnotis itu bukan menidurkan bahkan mampu membuat orang lain tidak sadar dan lupa, yang sebenarnya adalah karena orang tersebut mau mengikuti perintah orang yang katanya sang penghinotis itu. Mari kita lihat contoh salah satu stage hipnotis (hipnotis panggung) yang sering dilihat di televisi swasta yang sering menghinotis orang untuk melihat kejujuran orang yang sedang dihipnotis. Anda perhatikan dari acara tersebut, apakah orang tersebut benar-benar tertidur dan saat tidur dia
bisa berbicara yang sepertinya jujur untuk menjawab apa yang ditanyakan oleh sang penghipnotis. Sebagai orang yang memahami neurofisiologi dari neuroscience nya hipnotis maka saya katakan semua itu tidak benar, kebenarannya adalah karena orang itu mau tidur dan mau mengatakannya. Apakah yang dikatannya benar dari lubuk hati nya yang terdalam, saya katakana sebagian benar dan sebagian lagi tidak benar. Lho dari mana saya menilainya? Beberapa dari acara tersebut saya sangat jeli memperhatikan permainan tersebut. 1. Apa yang menyebabkan orang / suyet tersebut tertidur? Karena kesepakatan yang dibuat antara penghinotis dengan suyetnya dengan mengatakan : Saat kamu melihat api, kamu akan tertidur?, coba sekali lagi, apa yang saya katakan! Saat melihat api kamu akan tidur? Dari kalimat ini jelas sekali bahwa suyetnya tidur karena mau dan sepakat bahwa kalau dia melihat api tidur bukan karena adanya api terus mempengaruhi pikirannya dan dirinya menjadi tidur. Saya kira sampai saat ini anda mulai mengerti tentang hal ini. Bagi orang-orang yang ahli dibidang hipnotis sugesti yang diberikan tersebut sebenarnya tidak tepat bahkan salah total. Perhatikan sekali lagi sugestinya : saat kamu melihat a pa kamu AKAN tidur? Kalimat ini amat sangat saya perhatikan. Sekarang terjemahkan kalimat AKAN ini, kalimat akan adalah future, bukan saat ini. Sehingga bahasa ini dalam pikiran seharunya menjadi arti yang ragu-ragu atau kalimat yang sangat lemah. Bandingkan dengan kalimat ini : Saat kamu melihat api, kamu tidur? Nah kalimat ini jelas sekali kekuatannya bahwa sekarang saat melihat api tidur. Tapi kenyataannya kalimat yang salah diatas tetap membuat suyetnya tidur, yang menandakan bahwa tidurnya ini karena suyetnya mau melakukan tidur itu. 2. Apa yang menyebabkan orang tersebut seperti nya jujur menjawab pertanyaan yang diajukan? Kesepakatanya adalah saat sebelum atau sesudah terhipnotis dikatakan : Bohong itu d usta! Sekali lagi apa yang saya katakana bahwa Bohong itu dusta! Jadi jawablah semua pertanyaan saya dengan jujur. Karena adanya kesepatakan kejujuran inilah maka orang tersebut mau menjawab pertanyaan tersebut dengan jawaban yang sepertinya jujur. 3. Benar-benar jujur kah orang ini dalam menjawab pertanyaan tersebut. Sekali lagi perhatiakan pertanyaan dan jawaban yang disampaikan. Sering kali saya mendengarkan pertanyaan yang disampaikan adalah pertanyaan dengan kalimat yang minta dijelaskan jawabannya. Dari berbagai macam literature science, neuroscience dan literature penelian -penelitian lain yang saya pelajari bahwa seseorang yang benar-benar tertidur, sampai kapanpun tidak akan pernah bisa berpikir. Kalaupun anda saat ini berpikir bahwa ada orang yang bisa berbicara saat tidur atau ada orang berjalan sambil tidur (sleep walking) bukan berarti orang tersebut memang bisa BERKOMUNIKASI saat tidur, ingat BERKOMUNIKASI, yang ada adalah berbicara sendiri atau berjalan tanpa berbicara, karena proses KOMUNIKASI atau proses menjawab pertanyaan memerlukan kordinasi bagian-bagian otak, dan untuk mampu menjawab pertanyaan diperlukan pengambilan data dalam memori yang ada dalam otak maka yang aktif adalah bagian intelegensi otak (area wernicle) yang menyatukan dan menggabungan informasi yang tersimpan dari asosiasi pendengaran, asosiasi penglihatan, perasaan (limbicus system dan amygdale) dan pusat motorik di otak, untuk diambil dan diresponkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan. Untuk menjawab pertanyaan seperti ini maka suyet tidak lagi berada pada kondisi alpha atau theta tapi sudah kembali ke kondisi beta. Hal ini juga dapat dikalibrasi dengan memperhatikan wajah dari orang yang menjawab pertanyaan tersebut yang tampak sekali sedang
berpikir untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan. Selain dari hal yang dijelaskan diatas, beberapa suyet yang menjawab juga menjawab pertanyaan dengan jawaban yang salah, seperti pada suyet yang waktu itu berusia muda sekitar 17 atau 18 tahunan, saat ditanyakan tahun lahirnya suyet mengatakan bahwa dia lahir tahun 55, kemudian ditanya lagi : apa? Tahun 55? Apa bener ? dan suyet mengkoreksi bahwa tahun lahir dia tahun 66. Disini tampak sekali bahwa jawabanya yang disampaikan bukan jawaban yang jujur tapi jawaban yang penting saya bisa jawab 4. Tapi ko mereka mau mengatakan yang sebenarnya tentang diri mereka dan apa isi pikiran mereka, misal bahwa dia mau mengaku bahwa dia seorang homo, dia pernah berhubungan intim dengan tante-tante, pernah mencuri uang majikannya di took, dll. Apa yang mereka katakan ini memang benar dan bukan dusta atau kebohongan. Apa yang menyebabkan mereka mau mengatakan hal ini, karena mereka merasa bahwa dia mengatakan ini sedang dalam kondisi terhipnosis yang berarti saya sebenarn ya tidak tahu apa yang telah saya katakan tadi dan orang lain juga mengetahui bahwa pada saat saya dalam kondisi terhipnotis juga tidak tahu atau ingat lagi apa yang telah saya katakan tadi. Pertanyaannya benerkah hal ini, bahwa saya tidak tahu apa yang saya katakana dan saya lupa apa yang telah saya katakana disaat saya sadar dari pengaruh hypnosis? Saya katakan semua itu bohong, yang sebenarnya orang tersebut tahu dan ingat apa-apa yang telah dikatakannya tadi, tapi suyet punya alasan pembenaran diri bahwa saya sedang dalam kondisi yang katanya terhipnotis dan orang lain tidak tahu juga sebenarnya apa yang terjadi dengan diri saya pada saat saya terhipnotis tadi. 5. Kalau begitu bagaimana dengan stage hypnosis lain yang banyak ditampilkan baik ditelevisi ataupun dipangung-panggung hiburan lainnya. Saya katakan semua itu terjadi karena suyet atau orang yang diajak bermain hipnotis “MAU”, itu semua bukan karena pengaruh tertentu atau energy tertentu dari sang penghinotis. Karena itulah maka hipnotis itu dikatakn SELF Hipnotis, bahwa yang handal bukan orang yang menghinoti s nya tapi orang yang dengan suka rela mau melakukan apa yang dikatakan dan diinginkan oleh sang penghipnotis. Berarti begitu bodoh nya ya orang-orang yang mau melakukan tindakan-tindakan bodoh itu disaat katanya sedang berada dalam kondisi terhipnotis, seperti : menjadikan sepatu sebagi handphone, Mandi dengan susu kotak di supermarket, dan hal-hal lain yang sebenarnya tidak pantas dilakukan oleh orang-orang yang dalam kondisi pikiran normal termasuk orang yang katanya sedang dalam kondisi terhipnotis yang sebenarnya pikirannya sangat normal sekali, termasuk diri saya pribadi yang pernah melakukan hal ini karena saya mau melakukannya dan itu saya sadari sepenuhnya bahwa saya mau saja melakukannya, padahal kalau saya mau untuk tidak melakukannya juga bisa. Jadi tidak dalam kondisi dikuasa atau terkuasai oleh sang penghipnotis Disaat anda membaca contoh diatas yang telah saya berikan, masihkah anda berpikir bahwa hipnotis itu membuat orang tidur, lupa diri dan lupa ingatan bahkan pikiranya bisa dirubah. Saya pribadi dikamar praktek tidak pernah mengatakan tidur atau membuat orang yang saya hipnotis tidur atau tertidur, saya lebih sering mengajak mereka berbicara dan dari pembicaraan itu terjadilah perubahan itu. Saya yakin pikiran anda telah terbuka dan mulai berubah dengan apa yang sudah saya jelaskan tadi terhadap pandangan tentang dunia dan ilmu hipnotis. Sekali lagi bahwa hypnosis digunakan hanya sebagai fasilitasi oleh orang-orang tertentu yang